Você está na página 1de 18

ATRIAL SEPTUM DEFECT

Disusun Dalam Rangka Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Keperawatan Anak II
Dosen Pembimbing : Bapak. Ahmad Subandi, S.Kep., M.Kep., Sp. An.

Disusun Oleh:
1. Hapsyah Nurhayati (108116042)
2. Myelinda Ariyanti (108116047)
3. Nurul Abibah (108116048)
4. Indri wahyuni (108116049)
5. Vivi Nurafni Septiana (108116051)
6. Hendrawan (108116054)
7. Arizal Setyawan (108116057)
8. Anggin Fitriani (108116060)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


STIKES AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH CILACAP
2018
KATA PENGANTAR

‫الرحي ِْم‬
ِ ‫بِس َْم هللاِ الرحْ َم ِن‬
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena berkat limpahan rahmat, taufiq, serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah dengan judul “Makalah Atrial Septum Defect (ASD)”
tepat pada waktunya.
Maksud dan tujuan dari penulisan makalah ini tidaklah lain adalah untuk
memenuhi salah satu dari sekian kewajiban pada mata kuliah “Keperawatan Anak
II” serta merupakan bentuk tanggung jawab langsung penulis pada tugas yang
diberikan. Makalah ini akan membahas tentang konsep dan asuhan keperawatan
Atrial Septum Defect (ASD).
Pada kesempatan ini, penulis juga ingin menyampaikan ucapan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini
baik secara langsung maupun tidak langsung.
Demikian pengantar yang dapat penulis sampaikan dimana penulis pun
sadar bawasannya penulis hanyalah seorang manusia yang tidak luput dari
kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun
sangat penulis harapkan dari para pembaca
Akhirnya penulis hanya bisa berharap, bahwa dibalik ketidaksempurnaan
penulisan dan penyusunan makalah ini adalah ditemukan sesuatu yang dapat
memberikan manfaat atau bahkan hikmah bagi penulis, pembaca, ataupun
seluruhnya. Amiin ya Rabbal ‘alamin.
Wassalalam,

Cilacap, 31 Oktober 2018

Penulis

Atrial Septal Defect | i


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ i


DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ...................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................ 1
C. Tujuan Penulisan .................................................................................................. 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA....................................................................................... 2
KONSEP PENYAKIT .................................................................................................. 2
ASUHAN KEPERAWATAN ....................................................................................... 6
BAB III PENUTUP ......................................................................................................... 14
A. Kesimpulan .......................................................................................................... 14
B. Saran .................................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 15

Atrial Septal Defect | ii


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
ASD menunjukkan terdapatnya (lubang) abnormal antara atrium kanan
dan atrium kiri yang tidak ditutup oleh katup. Berdasarkan letak defek dikenal
defek sinus venosus, defek ostium sekundum, dan defek ostium primum.
Atrium septal defect merupakan adanya hubungan ( lubang ) abnormal pada
sekat yang memerlukan pembedahan jantung terbuka adalah defek sekat
atrium. Defek sekat atrium adalah hubungan langsung antara serambi jantung
kanan dan kiri melalui sekatnya karena kegagalan pembekuan sekat. Defek ini
dapat berupa defek sinus venosus di dekat muara vena kava superior, foramen
ovale terbuka pada umumnya menutup spontan setelah kelahiran, defek septum
sekunder yaitu kegagalan pembentukan septum sekunder dan efek septum
primum adalah kegagalan penutupan septum primum yang letaknya dekat sekat
antara bilik atau pada bantalan endokard. Macam-macam defek sekat ini harus
ditutupi dengan tindakan bedah sebelum terjadinya pembalikan aliran darah
melalui pintasan ini dari kanan ke kiri sebagai tindakan timbulnya syndrome
Eisemenger. Bila sudah terjadi pembalikan aliran darah, maka pembedahan
dikontraidikasikan. Tindakan bedah berupa penutupan dengan menjahit
langsung dengan jahitan jelujur atau dengan menambah defek dengan sepotong
dakron.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep penyakit dari Arial Septum Defect (ASD) ?
2. Bagaimana asuhan keperawatan dari penyakit Atrial Septum Defect (ASD)?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah :
1. Memperoleh gambaran mengenai penyakit Atrial Septum Defect (ASD)
2. Untuk mengetahui bagaimana terjadinya penyakit Atrial Septum Defect
3. Untuk mengetahui tanda dan gejala yang timbul pada penyakit Atrial
Septum Defect (ASD)
4. Pembagian serta bagaimana memberikan penanganan yang tepat.

Atrial Septum Defect | 1


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

KONSEP PENYAKIT
A. Pengertian
Septum atriorum merupakan sekat memisahkan ruang antara atrium dexter
dan atrium sinister. Fungsi sekat pada jantung yaitu untuk ntuk memisahkan
penampungan darah bersih yang menuju ke seluruh tubuh dengan darah kotor
yang menuju jantung untuk dikeluarkan melalui proses respirasi. Jika tidak
terdapat sekat, darah kotor dan bersih akan mengalami suspensi atau
percampuran . Padahal darah kotor mengandung sisa dan racun dari tubuh
sedangkan darah bersih mengandung sari makansan yang akan diedarkan ke
seluruh tubuh.
Defek septum atrial atau Atrial Septal Defect (ASD) adalah gangguan
septum atau sekat antara rongga atrium kanan dan kiri. Septum tersebut tidak
menutup secara sempurna dan membuat aliran darah atrium kiri dan kanan
bercampur.
B. Klasifikasi
Berdasarkan letak lubang, ASD dibagi dalam tiga tipe :
1. Ostium secundum: merupakan tipe ASD yang tersering. Kerusakan yang
terjadi terletak pada bagian tengah septum atrial dan fossa ovalis. Sekitar 8
dari 10 bayi lahir dengan ASD ostium secundum. Sekitar setengahnya ASD
menutup dengan sendirinya. Keadaan ini jarang terjadi pada kelainan yang
besar. Tipe kerusakan ini perlu dibedakan dengan patent foramen ovale.
Foramen ovale normalnya akan menutup segera setelah kelahiran, namun
pada beberapa orang hal ini tidak terjadi hal ini disebut paten foramen ovale.
ASD merupakan defisiensi septum atrial yang sejati.
2. Ostium primum: kerusakan terjadi pada bagian bawah septum atrial.
Biasanya disertai dengan berbagai kelainan seperti katup atrioventrikuler
dan septum ventrikel bagian atas. Kerusakan primum jarang terjadi dan
tidak menutup dengan sendirinya.

Atrial Septum Defect | 2


3. Sinus venosus. Kerusakan terjadi pada bagian atas septum atrial, didekat
vena besar (vena cava superior) membawa darah miskin oksigen ke atrium
kanan. Sering disertai dengan kelainan aliran balik vena pulmonal, dimana
vena pulmonal dapat berhubungan dengan vena cava superior maupun
atrium kanan. Defek sekat primum dikenal dengan ASD I, Defek sinus
Venosus dan defek sekat sekundum dikenal dengan ASD II
C. Etiologi
Penyebab utama secara pasti tidak diketahui, akan tetapi ada beberapa
faktor predisposisi terjadinya penyakit ini yaitu : Pada saat hamil ibu menderita
rubella, ibu hamil yang alkoholik, usia ibu saat hamil lebih dari 40 tahun dan
penderita IDDM.
D. Pathway
Untuk mengetahui bagaimana terjadinya defect pada sekat septum
atriorum, maka kita harus mengetahui srkulasi darah jantung pada janin.
Arteri pulmonalis

Paru

Ventrikel dextra
Vena pulmonalis Duktus arteriosus

Atrium dextra F. ovale Atrium sinistra Ventrikel


Aorta
sinistra

Vena cava inferior

Sirkulasi sistemik
Liver

Duktus venosus

Vena umbilikal Placenta Arteri umbilikal

Atrial Septum Defect | 3


Defek antara atrium dextra dan atrium
sinistra

Tekanan atrium
sinistra > atrium
dextra

Terjadi aliran yang tinggi dari atrium sinistra ke strium dextra

Vol. ventrikel sinistra Vol. atrium dextra

Curah jantung Akral dingin Vol. ventrikel dextra

Hipoksia Heart rate meningkat Peningkatan aliran


jaringan darah pulmonal

Preload
Kelemahan
Edema paru

TD
Dx 2 :
intoleransi Dx 4 : kerusakan pertukaran
aktivitas Dx 1 : penurunan gas
CO

Ketidakadekuatan O2 BB rendah/tidak bertambah,


dan nutrisi ke jaringan pertumbuhan dan perkembangan
lambat

Dx 3 : gangguan pertumbuhan dan perkembangan

Atrial Septum Defect | 4


E. Tanda dan Gejala
ASD di awalnya tidak menimbulkan gejala. Saat tanda dan gejala muncul
biasanya murmur akan muncul. Seiring dengan berjalannya waktu ASD besar
yang tidak diperbaiki dapat merusak jantung dan paru dan menyebabkan gagal
jantung. Tanda dan gejala gagal jantung diantaranya:
1. Kelelahan
2. Mudah lelah dalam beraktivitas
3. Napas pendek dan kesulitan bernapas
4. Berkumpulnya darah dan cairan pada paru
5. Berkumpulnya cairan pada bagian bawah tubuh
6. Pertumbuhan dan perkembangan biasa seperti tidak ada kelainan
7. Pada stres : cepat lelah, mengeluh dispnea, sering mendapat infeksi saluran
pernafasan.
8. Pada palpasi : terdapat elainan ventrikel kanan hiperdinamik di parasternal
kiri.
9. Pada auskultasi, photo thorak, EKG : jelas terlihat ada kelainan.
10. Ekhokardiografi : pasti ada kelainan jantung.
F. Penatalaksanaan Medis
ASD kecil tidak perlu oprasi karena tidak menyebabkan gangguan
hemodinamik atau bahaya endokarditis infektif. ASD besar perlu tindakan
bedah yang dianjurkan dilakukan dibawah umur 6 tahun (pra sekolah).
Walaupun setelah operasi kemungkinan ventrikel kanan masih menunjukkan
dilatasi. Hal ini karena komplien otot jantung sudah berkurang. Pada penutupan
spontan ASD sangat kecil kemungkinannya sehingga operasi sangat berarti.
Defek fosa ovalis atau defek atrioventrikuler dengan komplikasi ditutup
dengan bantuan mesin jantung paru.

Atrial Septum Defect | 5


ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
1. Pengkajian Umum
a. Keluhan Utama
Keluhan orang tua pada waktu membawa anaknya ke dokter
tergantung dari jenis defek yang terjadi baik pada ventrikel maupun
atrium, tapi biasanya terjadi sesak, pembengkakan pada tungkai dan
berkeringat banyak.
b. Riwayat Kesehatan
1) Riwayat kesehatan sekarang
Anak mengalami sesak nafas berkeringat banyak dan
pembengkakan pada tungkai tapi biasanya tergantung pada derajat
dari defek yang terjadi.
2) Riwayat kesehatan lalu
a) Prenatal History
Diperkirakan adanya keabnormalan pada kehamilan ibu
(infeksi virus Rubella), mungkin ada riwayat pengguanaan alkohol
dan obat-obatan serta penyakit DM pada ibu.
b) Intra natal
Riwayat kehamilan biasanya normal dan diinduksi.
c) Riwayat Neonatus
(1) Gangguan respirasi biasanya sesak, takipnea
(2) Anak rewel dan kesakitan
(3) Tumbuh kembang anak terhambat
(4) Terdapat edema pada tungkai dan hepatomegaly
(5) Sosial ekonomi keluarga yang rendah.
(6) Riwayat Kesehatan Keluarga
(7) Adanya keluarga apakah itu satu atau dua orang yang
mengalami kelainan defek jantung
(8) Penyakit keturunan atau diwariskan
(9) Penyakit congenital atau bawaan

Atrial Septum Defect | 6


3) Sistem yang dikaji :
a) Pola Aktivitas dan latihan
b) Keletihan/kelelahan
c) Dispnea
d) Perubahan tanda vital
e) Perubahan status mental
f) Takipnea
g) Kehilangan tonus otot
h) Pola persepsi dan pemeriksaan kesehatan
i) Riwayat hipertensi
j) Endokarditis
k) Penyakit katup jantung.
l) Pola mekanisme koping dan toleransi terhadap stress
m) Ansietas, khawatir, takut
n) Stress yang b/d penyakit
o) Pola nutrisi dan metabolic
p) Anoreksia
q) Pembengkakan ekstremitas bawah/edema
r) Pola persepsi dan konsep diri
s) Kelemahan
t) Pening
u) Pola peran dan hubungan dengan sesame
v) Penurunan peran dalam aktivitas sosial dan keluarga
B. Pemeriksaan Fisik
1. Pada pemeriksaan biasanya didapatkan impuls prominent ventrikel kanan
dan pulsasi arteri pulmonal yang terpalpasi. Bunyi jantung 1 normal/split,
dengan aksentuasi penutupan katup trikuspid. Bertambahnya aliran ke katup
pulmonal dapat menyebabkan terdengarnya murumur midsistolik. Splitting
bunyi jantung 2 melebar dan tidak menghilang saat ekspirasi. Murmur
middiastolik rumbling, terdengar paling keras di SIC IV dan sepanjang linea
sternalis kiri, menunjukan peningkatan alisan yang melewati katup tricuspid.

Atrial Septum Defect | 7


Pada pasien dengan kelainan ostium primum, thrill pada apex dan murmur
holosistolic menunjukan regurgitasi mitral/tricuspid atau VSD.
2. Hasil pemeriksaan fisik dapat berubah saat resistensi vaskular pulmonal
meningkat menghasilkan berkurangnya pirau kiri ke kanan. Baik itu aliran
balik pulmonal dan murmur tricuspid intensitasnya akan berkurang,
komponen bunyi jantung ke 2 dan ejeksi sistolik akan meningkat, murmur
diastolic akibat regurgitasi pulmonal dapat muncul. Sianosis dan clubbing
finger berhubungan dengan terjadinya pirau kanan ke kiri.
3. Pada orang dewasa dengan ASD dan fibrilasi atrial, hasil pemeriksaan
dapat dipusingkan dengan mitral stenosis dengan hipertensi pulmonal
karena murmur diastolik tricuspid dan bunyi jantung 2 yang melebar.
C. Pemeriksaan Penunjang
1. Foto Ronsen Dada Pada defek kecil gambaran foto dada masih dalam batas
normal. Bila defek bermakna mungkin tampak kardiomegali akibat
pembesaran jantung kanan. Pembesaran ventrikel ini lebih nyata terlihat
pada foto lateral.
2. Elektrokardiografi Pada ASD I, gambaran EKG sangat karakterstik dan
patognomis, yaitu sumbu jantung frontal selalu kekiri. Sedangkan pada ASD
II jarang sekali dengan sumbu Frontal kekiri.
3. Katerisasi Jantung Katerisasi jantung dilakukan defek intra pad ekodiograf
tidak jelas terlihat atau bila terdapat hipertensi pulmonal pada katerisasi
jantung terdapat peningkatan saturasi O2 di atrium kanan dengan
peningkatan ringan tekanan ventrikel kanan dan kiri bil terjadi penyakit
vaskuler paru tekanan arteri pulmonalis, sangat meningkat sehingga perlu
dilakukan tes dengan pemberian O2 100% untuk menilai resensibilitas
vasakuler paru pada Syndrome ersen menger saturasi O2 di atrium kiri
menurun.
4. Eko kardiogram Ekokardiogram memperlihatkan dilatasi ventrikel kanan
dan septum interventrikular yang bergerak paradoks. Ekokardiogrfi dua
dimensi dapat memperlihatkan lokasi dan besarnya defect interatrial
pandangan subsifoid yang paling terpercaya prolaps katup netral dan
regurgitasi sering tampak pada defect septum atrium yang besar.

Atrial Septum Defect | 8


5. Radiologi Tanda – tanda penting pad foto radiologi thoraks ialah:
a) Corak pembuluh darah bertambah
b) Ventrikel kanan dan atrium kanan membesar
c) Batang arteri pulmonalis membesar sehingga pada hilus tampak denyutan
(pada fluoroskopi) dan disebut sebagai hilam dance.
D. Diagnose Keperawatan
1. Penurunan curah jantung b.d perubahan dalam rate, irama, konduksi
jantung, menurunnya preload
2. Intoleransi aktivitas b.d hipoksia
3. Gangguan pertumbuhan dan perkembangan b.d tidak adekuatnya suplai
oksigen dan zat nutrisi ke jaringan.
4. Kerusakan pertukaran gas b.d edema paru
E. Intervensi Keperawatan
Diagnosa Tujuan/criteria Intervensi Rasional
hasil
1 Penurunan T : klien - Auskultasi nadi apical, kaji - Biasanya terjadi
curah jantung memperlihatkan frekuensi, irama jantung. tachycardia untuk
b.d perubahan peningkatan - Catat bunyi jantung. mengkompensasi
rate, irama, curah jantung - Palpasi nadi perifer. Untuk penurunan
konduksi KH : denyut mengetahui fungsi pompa kontraktilitas
jantung jantung kuat, jantung yang sangat jantung.
teratur, dan dipengaruhi oleh CO dan - S1 dan s2 lemah,
dalam batas pengisisan jantung. karena menurunnya
normal - Pantau tekanan darah. kerja pompa S3
- Pantau keluaran urine, catat sebagai aliran ke
penurunan keluaran, dan dalam serambi
kepekatan atau konsentrasi yaitu distensi. S4
urine. menunjukkan
- Kaji perubahan pada inkopetensi atau
sensori contoh: letargi, stenosis katup.
bingung, disorientasi, - Untuk mengetahui
cemas dan depresi. fungsi pompa

Atrial Septum Defect | 9


- Berikan istirahat semi jantung yang
recumbent (semi-fowler) sangat dipengaruhi
pada tempat tidur. oleh CO dan
- Kolaborasi dengan dokter pengisisan jantung.
untuk terapi, oksigen, obat - Dengan
jantung, obat diuretic dan menurunnya CO
cairan. mempengaruhi
suplai darah ke
ginjal yang juga
mempengaruhi
pengeluaran
hormone
aldosteron yang
berfungsi pada
proses pengeluaran
urine.
- Menunjukkan tidak
adekuatnya perfusi
serebral sekunder
terhadap penurunan
curah jantung.
- Memperbaiki
insufisiensi
kontraksi jantung
dan menurunkan
kebutuhan oksigen
dan penurunan
venous return.
- Membantu dalam
proses kimia dalam
tubuh.
2 Intoleransi T : klien - Taksiran tingkat, kelelahan, - Untuk memberikan

Atrial Septum Defect | 10


aktivitas menunjukkan kemampuan untuk informasi tentang
b.d hipoksia perbaikan curah melakukan ADL energi cadangan
jantung yang - Berikan periode dan dan
terlihat dari istirahat dan tidur yang respon untuk
aktivitas klien cukup beraktivitas
- Hindari suhu lingkungan - Untuk
yang ekstrim meningkatkan
istirahat dan
menghemat energy
- Karena
hipertemia/hipoter
ma dapat
meningkatkan
kebutuhan oksigen

3 Gangguan T : Memberikan - Kaji tingkat tumbuh


pertumbuhan support untuk kembang anak
dan tumbuh kembang - Berikan asupan makanan
perkembangan KH : Anak akan bernutrisi
b.d tidak tumbuh sesuai - Berikan stimulasi tumbuh
adekuatnya dengan kurva kembang, kativitas bermain
suplai oksigen pertumbuhan dan aktivitas lain sesuai
dan zat nutrisi berat dan tinggi dengan usia anak.
ke jaringan. badan - Libatkan keluarga agar
tetap memberikan stimulasi
selama dirawat
- Memantau masa tumbuh
kebang anak
- Agar anak bisa tumbuh dan
berkembang sebagaimana
mestinya
- Anggota keluarga sangat

Atrial Septum Defect | 11


besar pengaruhnya terhadap
proses pertumbuhan dan
juga perkembangan anak-
anak

4 Kerusakan T: dalam waktu 3 - Berikan bronkodilator - Bronkodilator


pertukaran gas x 24 jam setelah sesuai yang diharuskan mendilatasi jalan
b.d diberikan  Dpt diberikan napas dan
edema paru intervensi terjadi peroral, IV, membantu
perbaikan inhalasi melawan edema
dalam pertukaran  Observasi efek mukosa bronkial
gas samping:takikardi, dan spasme
KH: disritmia,eksit asi muscular
- Melaporkan sistem saraf - Mengkombinasika
penurunan pusat,mual,muntah n medikasi dengan
dispnea - Evaluasi tindakan aerosolized
- Menunjukan nebuliser,inhaler dosis bronkodilator
perbaikan terukur nebulisasi biasanya
dalam laju  kaji penurunan digunakan untuk
aliran sesak mengendalikan
ekspirasi napas,penurunan bronkokonstriksi
- Menggunakan mengi,kelonggaran - Teknik ini
peralatan sekresi,penurunan memperbaiki
oksigen ansietas ventilasi dengan
dengan tepat  pastikan bahwa membuka jalan
ketika tindakan dilakukan napas dan
dibutuhkan sebelum makan membersihkan
- Menunjukan untuk menghindari jalan napas dari
gas-gas darah mual dan muntah sputum

Atrial Septum Defect | 12


arteri yang - Intruksikan dan berikan - Oksigen akan
normal dorongan pada pasien memperbaiki
untuk pernapasan hipoksemia.
diafragmatik dan batuk Diperlukan
yang efektif observasi yang
- Berikan oksigen dg metoda cermat terhadap
yang diharuskan aliran atau
 jelaskan presentase yang
pentingnya diberikan dan
tindakan ini pada efeknya pada
pasien pasien. jika pasien
 evaluasi mengalami retensi
efektifitas;amati CO2 kronis, maka
tanda-tanda ada perangsangan
hipoksia bernapas.
 analisa gas darah
arteri bandingkan
dengan nilai-nilai
dasar.
 lakukan oksimetri
nadi untuk
memantau saturasi
oksigen
 jelaskan bahwa
tidak merokok
dianjurkan pada
pasien atau
pengunjung

Atrial Septum Defect | 13


BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Defek septum atrial atau Atrial Septal Defect (ASD) adalah gangguan
septum atau sekat antara rongga atrium kanan dan kiri. Septum tersebut tidak
menutup secara sempurna dan membuat aliran darah atrium kiri dan kanan
bercampur.
B. Saran
Hendaknya dalam memberikan asuhan keperawatan, mahasiswa/i dapat
menerapkan teori dan keterampilan yang diperoleh dibangku kuliah sehingga
dapat terjadi kesinambungan dan keterikatan yang erat antara teori dan praktek
nyata pada pasien di rumah sakit juga diharapkan agar mahasiswa/i dapat
mengadakan pembaharuan melalui pendidikan tinggi keperawatan.

Atrial Septum Defect | 14


DAFTAR PUSTAKA

Atrial Septum Defect | 15

Você também pode gostar