Você está na página 1de 13

TUGAS MANAJEMEN STRATEJIK

Analisis Lingkungan Internal

KELAS MANAJEMEN IV F

KELOMPOK 5

DISUSUN OLEH

DINA RANI CRISTANTI 201610160311269

DISKI NOVI ANDA PUTRI 201610160311282

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2019
OUTLINE POKOK PEMBAHASAN

Makalah ini berfokus pada konsep dan perangkat yang diperlukan untuk
mengevaluasi serta menulis analisis lingkungan industri. Outline produk bahasan masalah ini
diantaranya sebagai berikut:

 Mendeskripsikan Analisis Lingkungan Internal


 Menjelaskan Pentingnya Analisis Lingkungan Internal
 Menjelaskan Kekuatan-Kekuatan Internal
 Menjelaskan Proses Analisis Lingkungan Internal
 Menjelaskan Kekuatan atau kelemahan Sumberdaya Organisasi
 Menjelaskan Komponen Analisis Internal
 Menjelaskan Kemampuan Perusaan
 Menjelaskan Komponen Inti
 Menjelaskan Identifikasi Faktor Internal
ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL

Kemampuan organisasi mencapai derajad kinerja yang diinginkan sanggat di


pengaruhi oleh lingkungannya . bagaimanapun, organisasi tidak akan mampu menghadapi
tantangan atau ancaman serta belom tentu berhasil memanfaatkan peluang peluang yang ada .
keampuan mengantisipasi ancaman dan manfaat peluang-peluang tergantung pada tindakan
yang dilakukan oleh internal organisasi dalam menghadapi perubahan lingkungan exsternal.

(Lawrence dan William, 1998), mendefinisikan analisis lingkungan internal


perusahaan sebagi suatu proses dengan mana perencana strategi mengkaji pemasaran, dan
distribusi perusahaan, penelitian dan pengembangan, produksi dan operasi, sumber daya dan
karyawan perusahaan, serta faktor keuangan dan akuntansi untuk menentukan dimana
perusahaan mempunyai kekuatan kelemahan yang penting sehingga perusahaan dapat
memanfaatkan peluang dengan cara yang paling efektif dan dapat menangani ancaman di
dalam lingkungan.

PENTINGNYA ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL

Pembahasan yang menyangkut analisis lingkungan internal yang dibicarakan pada


bagian sebelumnya dalam rangka mencari dan menemukan beberapa peluang (opportunity)
sekaligus beberapa ancaman (treaths) yang mungkin dihadapi oleh perusahaan. Memahami
dan mengetahui peluang dan ancaman saja tidaklah cukup, perusahaan harus menemukan jati
diri dan kemampuan dalam organisasinya agar peluang dan ancaman tersebut bisa
dimanfaatkan secara efektif dan eflsien, sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai.

Perusahaan dapat mengenal lebih jauh beberapa kekuatan dan kelemahan dalam
dirinya dengan melakukan analisis lingkungan internal (internal environment analisys).
Dalam lingkungan yang bersaing secara global, sumber keunggulan bersaing tradisional,
seperti biaya tenaga kerja, biaya modal, dan bahan baku tidak lagi menjadi efektif.
Keunggulan bersaing itu sekarang ini dengan mudah dapat dipenuhi melalui strategi global.
Dengan demikian, tuntutan dan persaingan global membuat para manajer puncak akan
berpikir kembali mengenai konsep perusahaan.

Setiap perusahaan paling tidak sedikit sumber daya dan kemampuan khusus yang
tidak dimiliki perusahaan lainnya, dan palaing tidak dalam kombinasi yang berbeda. Sumber
daya adalah sumber kemampuan, yang merupakan sebagian kompetensi inti perusahaan.
pengan menggunakan kompetensi intinya, perusahaan mampu me1akukan aktivitas yang
dapat menciptakan nilai yang tidak dapat ditiru esaing. Nilai (value) merupakan atribut yang
disediakan perusahaan dalam bentuk barang dan jasa yang bersedia di bayar konsumennya.

Adapun yang menjadi fokus utama sekaligus sebagai alasan pentingnya dalam analisis
lingkungan internal ini adalah upaya untuk mengidentiflkasi kekuatan dan kelemahan
perusahaan. Kekuatan, merupakan suatu kondisi perusahaan yang mampu melaksanakan
semua tugasnya secara baik karena memiliki sumber daya, ketrampilan, atau keunggulan-
keunggulan lain relatifterhadap pesaing dan kebutuhan pasar yang dilayani atau yang ingin
dilayani oleh perusahaan. Atau dengan kata lain kekuatan adalah kompetensi khusus
(distinctive competitive) yang memberikan keunggulan komparatif bagi perusahaan di pasar.
Sebaliknya, kelemahan merupakan kondisi dimana perusahaan kurang mampu melaksanakan
tugasnya dengan baik karena memiliki keterbatasan atau kekurangan dalam sumber daya,
kinerja efektif perusahaan. Contoh dari sumber daya dan kemampuan yang menghambat itu
antara lain fasilitas, sumber daya keuangan, kemampuan manajemen, keterampilan
pemasaran, dan citra perusahaan yang bersangkutan.

Faktor lain penyebab pentingnya analisis internal dilakukan oleh manajer adalah
adanya kondisi ketidakpastian, kompleksitas, dan konflik yang dihadapi daIam organisasi .
manajer menghadapi kondisi ketidak pastian dalam hal munculnya teknologi baru,
perubahan kecenderungan ekonomi dan politik yang berlangsung cepat, perubahan dalam
nilai sosial, dan pergeseran permintaan konsumen. Ketidakpastian lingkungan akan
meningkatkan kompleksitas dan jumlah masalah yang harus diamati manajer saat
mempelajari lingkungan interna

KEKUATAN-KEKUATAN INTERNAL

Sebelum melakukan analisis lingkungan internal suatu perusahaan, terlebih dahulu


perlu dipertanyakan kekuatan-kekuatan bidang fungsional yang ada dalam suatu organisasi.
Karena tidak setiap organisasi memiliki bidang Fungsional yang Ada dalam suatu organisasi
yang mungkin berkaitan dengan bidang fungsional seperti: pemasaran, keuangan, akuntansi
manajemen sumber daya manusia, sistem informasi manajemen / komputer, produksi /
operasi. Atau mungkin juga berkaitan dengan bidang fungsional yang lebih spesifik,
misalnya: layanan pelanggan, bagian penjaminan, iklan, pengemasan yang merupakan bagian
dari orgarisasi fungsi pemasaran.
Setiap jenis organisasi yang berbeda, seperti misalnya rumah sakit, universitas, badan-
badan atau kantor-kantor pemerintahan, bank, asuransi, dan lainnya tentu saja memiliki
bidang-bidang fungsional yang berbeda. Organisasi Rumah Sakit misalnya, bidang-bidang
fungsionalnya mungkin mengeluarkan kardiologi, hematologi, perawatan, pemeliharaan,
administrasi dan lainnya yang sesuai dengan kondisi rumah sakit tersebut. Bidang-bidang
dalam suatu universitas misalnya dapat terdiri dari fungsi akademik, administrasi umum dan
keuangan, sebaungsional dalam biro-biro pemerintahan seperti biro umum, biro ekonomi,
biro pemerintahan, biro kepegawaian dan sebagainya.

PROSES ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL

Proses analisis lingkungan internal paralel dengan analisis lingkungan eksternal.


Proses analisis lingkungan internal yang melibatkan kegiatan-kegiatan berikut, pertama:

1. Membentuk perwakilan yang mewakili wakil manajer dan perwakilan dari


seluruh bagian fungsional yang ada di dalam organisasi / perusahaan dan
dilibatkan untuk melakukan analisis dan menentukan kepemimpinan-
kekuatan dan kelemahan- kelemahan organisasi / perusahaan. Analisis
Lingkungan mensyaratkan pemahaman dan pemahaman tentang informasi-
informasi bidang fungsional perusahaan / organisasi bisnis seperti:
pemasaran, keuangan dan akuntansi, produksi / operasi, R&D, sistem
informasi manajemen, sumber daya eksternal, sumberdaya manusia.

2. Membandingkan dengan hasil analisis Lingkungan Proses analisis


lingkungan memberikan lebih banyak peluang bagi para anggota organisasi
untuk mempertanyakan tentang bagaimana pekerjaannya, departemennya,
dan divisinya di dalam organisasi keseluruhan. Pemahaman tentang hal-hal
ini sangat menguntungkan karenaparaa manajer dan para karyawan akan
bekerja lebih baik mengenai mereka terkait dengan pekerjaan mereka
meningkatkan bidang-bidang lain dan aktivitasaakoflik di dalam
perusahaan. Misalnya, membahas manajer pemasaran dan produksi
bersama-sama membahas isu-isu yang berkaitan dengan masalah dan
kelemahan ini, mereka bersama-sama akan mendapatkan apresiasi yang
terkait isu-isu, masalah-masalah, hal-hal penting dan kebutuhan-kebutuhan
dari semua bidang fungsional. D dalam organisasi yang tidak menggunakan
manajei stratejik, para manajer pemasaran, keuangan, selalu tidak
melakukan interaksi dan manajer koordinasi

3. Kesimpulan atau keputusan.

KEKUATAN / KELEMAHANDAN SUMBERDAYA ORGANISASI

Kekuatan organisasi dihasilkan oleh keputusan-keputusan manajerial yang disebut


alokasi Sumber Daya. Alokasi Sumberdaya Mengubah Sumber Daya Keuangan Ke dalam
Sumber Daya Organisasi, Sumber Daya Manusia, Sumber Daya Organisasi Fisik dan pada
akhirnya ke dalam Kemampuan Organisasi untuk memfasilitasi dengan Pasar. Keberhasilan
organisasi perusahaan berhasil dengan pasar dapat menghasilkan sumber daya finansial yang
lebih banyak, dan melampaui sumber daya keuangan yang lebih banyak mendorong
perusahaan untuk bersaing dengan pasar dengan lebih banyak dan siklus ini akan berlanjut
terus, sehingga akan meningkatkan hasil-hasil perundingan dana dan sumberdava.

Para manajer tidak dapat mengatur apakah perusahaan / organisasi tergantung pada
kondisi "kuat" atau "lemah" Manajer dari departemen atau bagian yang berbeda dalam
organisasi biasanya juga memiliki persepsi yang berbeda tentang aspek positip (kuat) atau
negatip (lemah) dari sumber daya dan keterampilan organisasi / perusahaan. Hal yang
karenanya berpotensi menimbulkan konflik untuk mencapai konsensus tentang masalah
menentukan uatan atau kelemahan. Gambar di bawah dapat digunakan k menentukan
kekuatan dan kelemahan stratejik untuk suatu kak untuk organisasi.

KOMPONEN ANALISIS INTERNAL

Sebelumnya tidak lagi banyak dibicarakan. Pembicaraan mengenai kg lmggulan


bersaing perusahaan diarahkan pada pemahaman tentan a) sumber daya perusahaan, b)
kemampuan, dan c) kompetensi inti’ Oleh sebab itu manajer tidak perlu lagi mempelajari dan
mendalami secara menyeluruh komponen-komponen yang ada dalam pen hsahaannya.
Setelah mengetahui komponen inti dalam analisa internal , manajer dapat mengidentiflkasi
faktor strategis mana yang perlu diamati secara serius melalui berbagai pendekatan dalam
proses analisis internal.
1. SUMBER DAYA PERUSAHAAN

Para ahli berbeda-beda dalam mendefinisikan sumber daya per‘ usahaan. Misalnya,
ada yang mengartikannya sebagai segala sesuatu yang dianggap sebagai suatu kekuatan dan
kelemahan perusahaan, yang lainnya menganggao sumber daya sébagai kumpulan dari faktor.
faktor yangtersedia yang dikendalikan atau dimiliki perusahaan. Dalam pengertian yang lebih
luas, sumber daya merupakan input proses produksi perusahaan seperti halnya barang modal,
kemampuan pekerja, paten, keuangan, pemasaran, produksi, serta manajer yang berbakat.

Dari pengertian tersebut, maka sumber daya perusahaan dapat dikelompokkan


menjadi dua macam, yaitu sumber daya yang berwujud (tangible) yang merupakan aktiva
perusahaan yang dapat dilihat, disentuh atau dihitung. Yang kedua yaitu sumber daya yang
tidak berwujud (intangible) yang meliputi hak properti intelektual seperti paten, merek
dagang, dan hak cipta hingga sumber daya manusia dalam kaitannya sebagai bagian dari
masyarakat dan subj ektif seperti jaringan kexja, budaya organisasi dan reputasi perusahaan.

2. SUMBER DAYA BERWUJUD

Sifat utama dari sumber daya berwujud ini adalah dapat di identifikasikan lebih
langsung dan diperkirakan nilainya seperti kapasitas pinjaman perusahaan, status peralatan
yang dapat dilihat oleh semua orang. Secara keseluruhan, nilai dari sumber daya yang
berwujud dapat dilihat dari laporan keuangan perusahaan. Namun, dalan laporan keuangan
tidak memperhitungkan seluruh aktiva perusahaan karena sumber daya tidak berwujud
diabaikan. Oleh karena jtu, sumber kennggulan bersaing perusahaan yang berkesinambungan
geringkali tidak tercermin dalam laporan keuangan.

Sebagai sumberdaya berwujud, kapasitas meminjam perusaan dan status pabrik serta
peralatan yang dapat dilihat oleh semua pihak. Nilai dari banyak sumber daya berwujud dapat
di bentuk melalui lporan keuangan, tapi laporan tersebut tidak mencangkup nilai seluruh
akiva perusahaan, karena mereka mengabaikan sebagai sumber daya tidak berwujud.

3. SUMBER DAYA TIDAK BERWUJUD

Para manajer lebih menyukai menggunakan sumberdaya tak berwujud sebagai sumber
bersaing yang berkesinambungan. Sebagai contoh, nama merk mungkin merupakan sarana
terpenting menuju keunggulan bersaing yang berkesinambungan bagi banyak perusahaan.
Produk dengan nama merk yang kuat akan memberikan nilai tinggi bagi konsumen.
Dalam hal ini manajer dituntut untuk mengerti nilai strategis sumber daya perusahaan
baik dan berwujud maupun yang tidak berwujud. Nilai strategis sumber daya perusahaan
ditandai oleh sampai sejauh mana kontribusinya terhadap pengembangan kemampuan, komv
petensi inti, dan akhirnya keunggulan bersaing yang berkesinambungan. Tabel 4.1
menunjukkan beberapa komponen dan contoh dari sumber daya yang berwujud dan yang
tidak berwujud.

KEMAMPUAN PERUSAHAAN

Yang dimaksud dengan kemampuan perusahaan adalah kapasitas perusahaan dalam


menggunakan sumber daya yang terintegrasi untuk mencapai apa yang diharapkan. Sejumlah
pengetahuan manusia dan modal merupakan salah satu kemampuan perusahaan yang paling
signifikan dan merupakan akar dari segala keunggulan bersaing. Pengetahuan manusia
dipandang sebagai penjumlahan segala sesuatu yang diketahui setiap orang dalam perusahaan
yang memberikan perusahaan tersebut kemampua bersaing dalam pasar.

KOMPETENSI INTI

Tujuan penerapan strategi yang dapat menciptakan nilai adalh untuk meningkatkan
efisiensi dan efektiiitas perusahaan dengan tujuan pencapaian daya saing strategis dan laba di
atas rata-rata. Tidak seluruh sunber daya dan kemampuan perusahaan merupakan asset
strategi yang panting. Pada kenyataannya beberapa jenis sumber daya dan kemampuan
menghasilkan inkompetensi karena mencerminkan bidang persaingan di mana perusahaan
tersebut lemah j ika dibandingkan dengan pesaingnya . Dengan demikian, beberapa jenis
sumber daya dan kemampuan dapat mengakhiri atau mencegah pengembangan suatu
kompetensi inti.

Kompetensi inti (core competence) merupakan sumber daya dan kemampuan


perusahaan yang merupakan sumber keunggulan bersaing perusahaan terhadap pesaingnya.
Perusahaan dengan modal keuangan yang tidak cukup misalnya mungkin tidak dapt membeli
fasilitas atau memperkerj akan pekerja yang kemampuannya dibutuhkan untuk menghasilkan
produk yang memberikan nilai tinggi bagi konsumennya. Dalam keadaan ini, modal fmansial
(sumber daya berwujud) merupakan kelemahan. Ahli strategi dituntut untuk menemukan
peluang lingkungan eksternal yang dapat dimanfaatkan melalui kemampuan perusahaan
dengan mengehindari persaingan di bidang yang lemah.
IDENTIFIKASI FAKTOR INTERNAL

Pertanyaan-pertanyaan yang perlu dipertimbangkan manajer ketika mereka


mengidentiflkasi faktor-faktor internal perusahaan sebagai kekuatan dan kelemahan dan
sebagai landasan bagi strategi mass depan pemsahaan antara lain; apa saja faktor-faktor intern
yang khusus untuk perusahaan? Bagaimana dan dimana faktor itu berasal? Bagaimana
memutuskan mana dari faktor-faktor itu yang perlu diawasi aecara teliti? Untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan itu, tersedia banyak pendekatan yang secara berturut-turut akan
dijelaskan pada bagan berikut ini.

A. PENDEKATAN FUNGSIONAL

Salah satu cara yang paling sederhana untuk memahami dan menganalisas lingkun an
organisasi, khususnya lingkungan internal adalah me ui pendekatan ungsional. Pendekatan
fungsional merupaknn pendekatan yang paling sederhana dan mudah, dan oleh karena itu
pendekatan imi paling banyak digunakan dan dengan demikian menjadn model yang paling
populer. Menurut pendekatan ini, kompetenm (kekuatan dan kelemahan) perusahaan dapat
dilihat pada berbagm fungal bnsms pemasran, fungsi keuangan, fungsi sumber days manusxa,
fung i produksi, fungsi riset dan pengembangan, dan fungsi berkait lainyan.

1. FUNGSI PEMASARAN

Fungsi utama pemasaran dalam suatu pemsahaan adalah menyampaikan atau


memmdahkan barang dan jasa dari produsen ke tangan konsumen melalui saluran-saluaran
yang telah ditentukan. Keberhasilan perusahaan dalam mencapai tujuan tidak hanya ditentu~
1am oleh fungsi pemasaran saja. Manajer pemasaran juga harus bekexja sama secara erat
dengan departemen lain dalam perusahaan. Di dalam fungsi pemasaran, aspek-aspek
terpenting yang perlu diperhatikan meliputi: pengidentifikasian pasar, pengembangan produk,
pengujian reaksi konsumen, perhitungan produksi dan biayanya, sistem distribusi dan
pelayanan, dan cara pengiklanan serta promosi.

Persaingan global yang ketat, perubahan teknologi yang cepat dan deregulasi
menimbulkan kelemahan baru dalam pendekatan pemasaran umum. Oleh karena itu,
perubahan sifat persaingan memerluv kan pandangan yang lebih mendalam pada kekuatan
dan kelemahan pemasaran untuk membangun keunggulan bersaing dalam pasar yang m akin
terpilah-pilah.
2. FUNGSI KEUANGAN

Salah satu alat penting untuk menilai kekuatan dan kelemahan suatu organisasi dalam
industrinya adalah menganalisa lingkungan keuangan. Analisa lingkungan keuangan
memberikan ukuran bagi manaier mengenai kinerja perusahaan dibandingkan dengan
kinerjanya di tahun-tahun yang lampau dan dengan kinerja pesaing. Atau dalam pengertian
lain apakah perusahaan yang menjadi fokus perhatian dalam hal keuangan lebih kuat dari
pada pesaingnya. Sehingga dengan analisis keuangan akan dapat menentukan apakah
perusahaan tersebut mampu melaksanakan strategi tertentu, atau apakah mereka dianjurkan
untuk melaksanakannya.

Tujuan lain dilakukannya analisis keuangan perusahaan adalah membantu


memperlihatkan kelemahan dan kekuatan dalam bidang fungsional lain dari sudut pandang
operasi dan strategi. Dalam hal apapun, jika suatu perusahaan atau sub unitnya dinilaj untuk
pengambilalihan (dihentikan operasi atau likuidasi), proses penilaian keuangan itu sendiri
perlu dilakukan sebagai tambahan pada faktor-faktor lainnya yang mempengaruhi keputusan
tersebut. Jadi, penilaian kekuatan dan kelemahan tergantung pada pendekatan analisis dan
penafsiran terhadap angka-angka yang nyata.

3. FUNGSI SUMBER DAYA MANUSIA

Tugas utama manqjer sumber daya manusia adalah menempatken karyawan yang
tepat pada tempat yang tepat. J ika penempatan sumber daya manusia tidak pada tempat yang
tepat maka sumber daya manusia tersebut akan bekerja secara tidak efektif dan efisien, dan
ini akan mempengaruhi keunggulan bersaingan perusahaan. Tugas lainnya dari seorang
manqjer Sumber daya manusia adalah merekrut dan mempertahankan karyawan dan manajer
yang berkualitas tinggi, sangat. produktif, dan setia.

Peran namusia dalam organisasi sangatlah strategis, karena manusialah yang


mengambil keputusan untuk semua fungsi. Banyak perusahaan mengambil alih perusahaan
lainnya justru untuk mendapatkan karyawan manajemen, profesi, dan pegawai lain yang
berkualitas tinggi. Pada saat yang sama, struktur, iklim, dan budaya perusahaan daoat
menjadi keunggulan yang utama
4. FUNGSI PRODUKSI DAN OPERASI

Para ahli di bidang operasional akan memusatkan perhatian pada pengambilan


keputusan mengenai kapasitas pabrik, layout pabrik, tata letak mesin dan peralatan, proses
manufaktur dan proses produksi dan menetapkan berbagai kebijaksanaan persediaan (baik
bahan baku, bahan penolong, barangjadi dan berbagai persediaan lainnya) sehingga
persediaan yang ada sej alan dengan kelancaran Operasi perusahaan yang tidak mengalami
kekuarangan dan juga tidak mengalami kelebihan. Dua aspek penting di dalam fungsi operasi
yaitu pengawasan terhadap biaya produksi dan biaya manufaktur dan memperbaiki eiisiensi
operasi pabrik.

Meskipun beberapa perusahaan tetap menggunakan skala ekonomis besar untuk


mendapatkan keuntungan, perusahaan lain me~ nemukan bahwa mereka lebih luwes untuk
menggeser kebutuhan produksi dalam pabrik yang lebih kecil, mencapai produktivitas yang
lebih besar, dan menghilangkan beberapa birokrasi yang seringkali menghasilakan hubungan
perburuhan yang lebih lancar. Perusahaan dapat meningkatkan keluwesan proses dan
rancangan produk, termasuk menambah keluwesan infrastruktur produksi (personalia,
pelatihan, persediaan, pengendalian mutu, serta perencanaan).

5. FUNGSI PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

Ada dua alasan utama mengapa fungsi penelitian dan pengem. bangan (research and
development) menjadi penting sebagai keunggulan bersaing perusahaan dan hams menjadi
pertimbangan manajer: a) dengan R&D, perusahaan dapat menemukan dan menciptakan
produk barn, b) meningkatkan efektifltas dan efnsien dalam proses mendapatkan keunggulan
biaya. Proses penelitian dan pengembangan umumnya berlangsung secara bertahap melalui
penelitian dasar, penelxtian tempan, penelitian pengembangan, dan komersialisasi.

Seberapa besar ketidakseimbangan peran masing-masing fungsi yang ada pada


keungg'ulan perusahaan tergantung pada banyak fakbor, misalnyajenis industri. segmen pasar
yang dilayani, daur hidup produk, an posisi pasar perusahaan. Faktor strategis yang berlaku
pada industri mobil bisa jadi berbeda dengan industri hotel. Pada jenis industri yang pertama,
kualitas dan citra barang, harga, cara pembayaran, dan pelayanan pumajual termasuk
ketersediaan suku cadang (spare-parta) terlihat amat dominan. Padajenis industri yang
disebut. kedua, jaringan pemasaran, pelayanan dan jenis lokasi adalah faktor strategis.
Rangkuman
Daftar Pustaka

Amirullah dan Cantika Budi Sri. (2002). Manajemen Strategik. Yogyakarta:Graha Ilmu.

Hitt, Michael A. R. Duane Ireland, and Robert E. Hoskisson (2005). Management


Strategic-

Prof.Dr.Hj.Sedarmayanti,m.pd.,APU. (2014) manajemen strategi

Hunger, J David and Thomas L. Wheelen. (2001). Management Strategic.


Yogyakarta:Andi.

Você também pode gostar