Você está na página 1de 7

ANALISA KECELAKAAN KERJA PADA

PT. TEKNIK TADAKARA SUMBER KARYA SURABAYA

Disusun Oleh:
Falya Arona Prissila NIM: 21030 116120039
Fisia Aqrorina NIM: 21030116120040
Hoo Alfando Handoko NIM: 21030116130124
Jody………….
Tyaga Sidharta
Yosafat

DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2018
A. Waktu Kecelakaan Kerja
Kecelakaan kerja pada perusahaan umunya terjadi pada saat jam kerja. Berikut data
jam kerja di PT. Teknik Tadakara Sumberkarya adalah 8 jam termasuk istirahat makan
siang dengan 1 shift kerja (pagi-sore) sebagai berikut :
Hari Senin: s/d Jum’at
Jam Kerja : 08.00 WIB s/d 16.00 WIB
Istirahat : 12.00 WIB s/d 13.00 WIB
Diluar jam-jam kerja tersebut masuk dalam hitungan jam lembur.
B. Tempat Kejadian
Kecelakaan kerja yang terjadi pada unit produksi PT. Teknik Tadakara Sumberkarya
dikelompokan menurut bulan terjadinya kecelakaan kerja dari bulan September 2016
sampai dengan September 2017 dan juga persentase terjadinya kecelakaan selama
periode tersebut dapat dilihat dalam table 4.3 dibawah ini :

Sumber: Edo Fahri


Bila dilihat dari table kecelakaan kerja menurut bulan di atas bulan Januari tahun
2016 mempunyai persentase 5.88 atau 1 kali kecelakaan kerja dan pada tahun berikutnya
di bulan yang sama persentase kecelakaan kerja meningkat menjadi 16.66 atau terjadi
kecelakaan kerja sebanyak 3 kali dalam 1 bulan. Bila dirinci lagi ke dalam sub unit yang
mengalami kecelakaan dapat dilihat pada table berikut:
Sumber Data: PT TEKNIK TADAKARA SUMBER KARYA
C. Jumlah Korban dan Kondisinya
Kecelakaan kerja menurut jenis luka tahun 2016

NO JENIS LUKA FRE KUENSI PRESENTASE

MESIN NON MESIN

1 TERSENGAT ARUS
LISTRIK 0 3 17.64
2 TANGAN TERPOTONG 3 0 17.64

3 TANGAN TERJEPIT 3 0 17.64

4 TANGAN TERSILET 0 4 23.52


5 TERGORES INSULOCK
0 4 23.52
PLAT

JUMLAH 6 11 100

Sumber : Edo Fahri


Pada tahun 2016 sampai dengan tahun 2017 meskipun terjadi kecelakaan kerja berat atau
ringan akan tetapi perlu di perbaiki lagi agar tidak ada kecelakaan kerja yang terjadi.
Analisa hari hilang kecelakaan kerja pada tahun 2016
Asumsi:
1 hari = 8 jam kerja
1 tahun = 50 minggu

1 minggu = 5 hari
a. Jumlah kecelakaan kerja = 17 kejadian kecelakaan kerja
b. Jumlah pegawai = 70 tenaga kerja
c. Jumlah jam kerja setahun = 70 x 8 x 5 x 50
= 140.000 kerja / orang
d. Jumlah absesn tenaga kerja = 107 hari
Total man – hour = jumlah jam kerja 1 tahun – jumlah absen
= 140.000 – 107

= 139.893 jam kerja

SR = 107 x 1.000.000

139.893
= 764.87 = 765 jumlah hari yang hilang.

Analisa hari hilang kecelakaan kerja pada tahun 2017


Asumsi:
1 hari = 8 jam kerja
1 tahun = 50 minggu

1 minggu = 5 hari
e. Jumlah kecelakaan kerja = 18 kejadian kecelakaan kerja
f. Jumlah pegawai = 90 tenaga kerja
g. Jumlah jam kerja setahun = 90 x 8 x 5 x 50 = 180.000 kerja /orang
h. Jumlah absesn tenaga kerja = 80
Total man – hour = jumlah jam kerja 1 tahun – jumlah absen
= 180.000 – 80

= 179.920 jam kerja

SR = 80 x 1.000.000

179.920
= 444,64 = 445 jumlah hari yang hilang.
D. Faktor Kecelakaan

Berdasarkan diagram pareto diatas, kecelakaan kerja yang paling sering terjadi
dan hampir samamulai dari tahun 2016 – 2017 adalah jenis kecelakaan kerja
tangan tergores insulock plat sebesar 36.36% 8 kali terjadi, tangan tersilet sebesar
36.36% 8 kali terjadi dan tangan terpotong mesin potong/cutting sebesar 61.53%
8 kali terjadi,untuk tangan terjepit mesin bending memiliki jumlah persentase
38.46% dengan jumlah 5 kali kejadian dan yang terakhir yaitu tersengat arus
listrik memiliki persentase 27.27% dengan jumlah 6 kali kejadian.Berdasarkan
kecelakaan kerja diatas maka dapat diketahui bahwa kecelakaan kerja yang terjadi
di akibatkan oleh kelalaian dalam melakukan tugas dengan benar dan tidak
memakainya ADP (Alat Pelindung Diri).
 
SOLUSI PENYEBAB KECELAKAAN KERJA
1. Kurang konsentrasi saat bekerja
 Dalam melaksanakan suatu pekerjaan, pekerja dituntut untuk
konsentrasi yang tinggi, karena mesin-mesin yang beroperasi,
berputar, dan bergerak tidakmemiliki toleransi apabila pekerja salah
dalam mengoperasikannya.
2. Ketidak tahuan saat menjalankan mesin
 Berilah pelindung terhadap mesin serta peralatan yang bisa
membahayakan pekerja.

 Berilah sistem pengaman pada alat kerja atau instalasi untuk
mencegah kecelakaan dalam pengoperasian alat misalnya tutup
pengaman mesin, sistem interlock sistem alarm dan sebagainya.
3. Sarung tangan kurang standart saat bekerja
 Untuk tahun berikutnya perusahaan harus ditingkatkan alat
pelindung diri yaitu sarung tangan yang sesuai standart
internasional, untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja pada
mesin maupun non mesin.
4. Tidak memakai sarung tangan saat bekerja
 Karyawan yang melanggar atau tidak memakai alat pelindung diri
agar dikasih peringatan atau sangsi sesuai peraturan yang ditetapkan
perusahaan agar tidak terjadi kecelakaan kerja untuk tahun
berikutnya.
5. Ketidak tahuan saat bekerja
 Berilah pelatihan kepada pekerja secara berkala tentang dasar-dasar ilmu
listrik.
 Supaya dilakukan pengecekan ulang pada waktu selesai pengetesan
diworkshop maupun di kapal supaya tidak ada tegangan liar.
 Supaya dilakukan cleaning ulang kembali pada waktu di workshop
maupun dikapal.
 Supaya dilakukan pengecekan pada setiap panel dengan alat megger
test untuk memastikan kondisi panel basah atau lembab.

Você também pode gostar