Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Disusun Oleh:
Falya Arona Prissila NIM: 21030 116120039
Fisia Aqrorina NIM: 21030116120040
Hoo Alfando Handoko NIM: 21030116130124
Jody………….
Tyaga Sidharta
Yosafat
1 TERSENGAT ARUS
LISTRIK 0 3 17.64
2 TANGAN TERPOTONG 3 0 17.64
JUMLAH 6 11 100
1 minggu = 5 hari
a. Jumlah kecelakaan kerja = 17 kejadian kecelakaan kerja
b. Jumlah pegawai = 70 tenaga kerja
c. Jumlah jam kerja setahun = 70 x 8 x 5 x 50
= 140.000 kerja / orang
d. Jumlah absesn tenaga kerja = 107 hari
Total man – hour = jumlah jam kerja 1 tahun – jumlah absen
= 140.000 – 107
SR = 107 x 1.000.000
139.893
= 764.87 = 765 jumlah hari yang hilang.
1 minggu = 5 hari
e. Jumlah kecelakaan kerja = 18 kejadian kecelakaan kerja
f. Jumlah pegawai = 90 tenaga kerja
g. Jumlah jam kerja setahun = 90 x 8 x 5 x 50 = 180.000 kerja /orang
h. Jumlah absesn tenaga kerja = 80
Total man – hour = jumlah jam kerja 1 tahun – jumlah absen
= 180.000 – 80
SR = 80 x 1.000.000
179.920
= 444,64 = 445 jumlah hari yang hilang.
D. Faktor Kecelakaan
Berdasarkan diagram pareto diatas, kecelakaan kerja yang paling sering terjadi
dan hampir samamulai dari tahun 2016 – 2017 adalah jenis kecelakaan kerja
tangan tergores insulock plat sebesar 36.36% 8 kali terjadi, tangan tersilet sebesar
36.36% 8 kali terjadi dan tangan terpotong mesin potong/cutting sebesar 61.53%
8 kali terjadi,untuk tangan terjepit mesin bending memiliki jumlah persentase
38.46% dengan jumlah 5 kali kejadian dan yang terakhir yaitu tersengat arus
listrik memiliki persentase 27.27% dengan jumlah 6 kali kejadian.Berdasarkan
kecelakaan kerja diatas maka dapat diketahui bahwa kecelakaan kerja yang terjadi
di akibatkan oleh kelalaian dalam melakukan tugas dengan benar dan tidak
memakainya ADP (Alat Pelindung Diri).
SOLUSI PENYEBAB KECELAKAAN KERJA
1. Kurang konsentrasi saat bekerja
Dalam melaksanakan suatu pekerjaan, pekerja dituntut untuk
konsentrasi yang tinggi, karena mesin-mesin yang beroperasi,
berputar, dan bergerak tidakmemiliki toleransi apabila pekerja salah
dalam mengoperasikannya.
2. Ketidak tahuan saat menjalankan mesin
Berilah pelindung terhadap mesin serta peralatan yang bisa
membahayakan pekerja.
Berilah sistem pengaman pada alat kerja atau instalasi untuk
mencegah kecelakaan dalam pengoperasian alat misalnya tutup
pengaman mesin, sistem interlock sistem alarm dan sebagainya.
3. Sarung tangan kurang standart saat bekerja
Untuk tahun berikutnya perusahaan harus ditingkatkan alat
pelindung diri yaitu sarung tangan yang sesuai standart
internasional, untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja pada
mesin maupun non mesin.
4. Tidak memakai sarung tangan saat bekerja
Karyawan yang melanggar atau tidak memakai alat pelindung diri
agar dikasih peringatan atau sangsi sesuai peraturan yang ditetapkan
perusahaan agar tidak terjadi kecelakaan kerja untuk tahun
berikutnya.
5. Ketidak tahuan saat bekerja
Berilah pelatihan kepada pekerja secara berkala tentang dasar-dasar ilmu
listrik.
Supaya dilakukan pengecekan ulang pada waktu selesai pengetesan
diworkshop maupun di kapal supaya tidak ada tegangan liar.
Supaya dilakukan cleaning ulang kembali pada waktu di workshop
maupun dikapal.
Supaya dilakukan pengecekan pada setiap panel dengan alat megger
test untuk memastikan kondisi panel basah atau lembab.