Você está na página 1de 5

ANALISA SINTESA

TINDAKAN KEPERAWATAN PEMBERIAN TERAPI OKSIGEN DENGAN


NASAL KANUL DI RUANG PERINATOLOGI RSUD PANDAN ARANG
KABUPATEN BOYOLALI

Disusun Oleh :
Rizky Tiara Damayanti
P27220018208

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

POLTEKKES KEMENKES SURAKARTA

TAHUN AKADEMIK 2018/2019


LAPORAN ANALISIS SINTESIS TINDAKAN

Analisis Sintesis Tindakan Pemberian Terapi Oksigen Dengan Nasal Kanul


Pada By. Ny. N Di Ruang Perinatologi Rumah Sakit Umum Daerah Pandan Arang
Kabupaten Boyolali

Nama Mahasiswa : Rizky Tiara Damayanti


NIM : P27220018208
Ruang : Ruang Perinatologi RSUD Pandan Arang Kabupaten Boyolali
Tanggal : Senin, 04 Februari 2019
Jam : 06.30 WIB
A. Keluhan Utama
Bayi terlihat nafas cepat dan dangkal
B. Diagnosa Medis
Asfiksia
C. Diagnosa Keperawatan
Ketidakefektifan pola napas berhubungan dengan hiperventilasi
D. Data yang mendukung Diagnosa Keperawatan
DS : -
DO :
- frekuensi pernapasan 46x/menit
- bayi tampak nafas cepat dan dangkal
E. Dasar Pemikiran
Asfiksia neonatus adalah keadaan bayi yang tidak dapat bernafas spontan dan
teratur, sehingga dapat meurunkan O2 dan makin meningkatkan CO2 yang
menimbulkan akibat buruk dalam kehidupan lebih lanjut. (Manuaba, 2010). Karena
bayi mengalami asfiksia sehingga harus diberikan terapi oksigen untuk
meningkatkan kadar O2 pada bayi, maka terapi oksigen dapat diberikan sebagai
pemenuhan oksigen.
F. Prinsip tindakan keperawatan
Pelaksanaan
1. Tahap tindakan
Persiapan alat :
1) Sentral oksigen, tabung O2, manometer set, flow meter,
2) humidifier.
3) Catheter nasal/kanul nasal/sungkup muka sederhana/ sungkup muka
dengan kantong udara/sungkup muka dengan parsial rebreathing.
Persiapan pasien
1) Jelaskan tujuan dan langkah prosedur kepada pasien/keluarga.
2) Posisi kan pasien semi fowler.

Tahap Tindakan : Kateter nasal /Kanul nasal :


a. Cuci tangan
b. Memberi tahu pasien.
c. Isi tabung humifider dengan water foririgation batas yang tertera.
d. Menghubungkan flowmeter dengan tabung oksigen/sentral oksigen.
e. Cek fungsi flowmeter dan humufider dengan memutar pangatur konsentrasi
O2 dan amati ada tidaknya gelembung udara dalam tabung flowmeter.
f. Menghubungkan kateter nasal/kanul nasal dengan flowmeter.
g. Alirkan oksigen ke:
1) Kateter nasal dengan aliran antara1– 6 lt/mnt.
2) Kanul nasal dengan aliran antara1– 6 lt/mnt.
h. Cek aliran kateter nasal / kanul nasal dengan menggunakan punggung tangan
untuk mengetahui ada tidaknya aliran oksigen.
i. Pasang alat kateter nasal/ kanul nasal pada klien.
j. Tanyakan pada klien apakah oksigen telah mengalir sesuai yang di
inginkan/sesuai kebutuhan.
k. Cuci tangan.
l. Rapikan peralatan kembali.
m. Dokumentasikan padastatus klien.
Hal-hal yang harus diperhatikan :
1) kulit dan membrane mukosa klien.
2) Cek kepatenan alat
3) Observasi adanya keluhan terutama mual dan muntah.
4) Tanyakan kenyamanan terhadap terapi O2.
5) Bandingkan hasil PaO2, SaO2, SpO2 klien sebelum dan sesudah
pemberian O2.
6) Kaji dan bandingkan status pernapasan sebelum dan sesudah pemberian O2.

2. Evaluasi
a. Evaluasi pasien
1) Bayi terpasang O2 1 lpm via nasal kanul
2) saturasi 94%
b. Evaluasi tindakan
Pasien sudah terpasang oksigen nasal kanul 1 lpm

G. Analisis
Terapi oksigen merupakan salah satu terapi pernafasan dalam mempertahankan
oksigenasi yang ditandai dengan peningkatan saturasi oksigen dengan tujuan dapat
mengatasi keadaan hipoksemia, menurunkan kerja pernafasan dan menurunkan
beban kerja otot jantung (miokard) (Saryoni, 2011).

H. Bahaya dilakukannya tindakan


1. Hidung kering
2. Keracunan oksigen

I. Tindakan keperawatan lain yang dilakukan ( sesuai dengan NIC )


1. Monitor respirasi dan status O2
J. Hasil yang di harapkan setelah dilakukan tindakan
S:-
O : Bayi terpasang O2 via nasal kanul 1 lpm
A : masalah ketidakefektifan pola napas teratasi sebagian
P : monitoring pemberian oksigen berkelanjutan
K. Evaluasi diri
SOP dilakukan sesuai prosedur
L. Daftar pustaka / Referensi
Anatriwijaya. 2013. saturasi dan teapi oksigen. (Diakses dari jurnal :
http://digilib.unimus.ac.id pada hari selasa, 30 Oktober 2018 pukul 15.00 WIB)
Fairus, M. & Patria, N.Y. 2012. Terapi Oksigen Aplikasi Klinis. Jakarta :
Kedokteran EGC

Muttaqin, Arif. 2012. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan
Sistem Kardiovaskular dan Hematologi. Jakarta: Salemba Medika.

Saryoni. 2011. Pemberian Terapi Oksigen. (Diakses dari : http://fk.unsoed.ac.id


pada hari senin, 4 Februari 2019 pukul 15.00 WIB)
Boyolali, Februari 2019
Pembimbing Rumah Sakit Mahasiswa
Pandan Arang Boyolali

( ) ( )

Você também pode gostar