Você está na página 1de 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Penelitian menunjukkan bahwa 90% anak Indonesia mengidap cacingan. Meskipun
demikian, penyakit cacingan ini masih sering dianggap sebagai angin lalu tidak hanya
oleh masyarakat tetapi juga pemerintah. Padahal, cacingan dapat mengakibatkan
menurunnya kondisi kesehatan, gizi, dan kecerdasan penderitanya sehingga dipandang
sangat merugikan, karena menyebabkan kehilangan karbohidrat dan protein serta
kehilangan darah. Hal ini tentu saja dapat menurunkan kualitas sumber daya manusia.
Melihat berbagai akibat yang ditimbulkan oleh penyakit ini, tentu saja cacingan dapat
dikategorikan sebagai salah satu masalah kesehatan yang cukup mengkhawatirkan dan
memerlukan penanganan yang serius. Hal ini terutama karena sebagian besar
penderitanya adalah anak – anak atau balita, yang masih dalam masa pertumbuhan.
Selain itu, keadaan lingkungan dan kebersihan perseorangan juga sangat
mempengaruhi penyebaran penyakit ini. Berkaitan dengan hal itu, diperlukan suatu upaya
bersama dan juga kesadaran untuk menanggulangi penyakit ini. Dengan adanya
penyuluhan ini dapat meningkatkan kesadaran serta pemahaman mengenai penyakit
cacingan sebagai salah satu masalah kesehatan yang serius, diharapkan dapat
menurunkan jumlah penderita penyakit ini, khususnya bagi balita atau anak – anak.
Cacing yang sering menyerang manusia adalah cacing kremi, cacing tambang, dan cacing
gelang. Banyaknya penyakit cacingan juga dapat menunjukkan keadaan sosial yang
buruk.
BAB II

PEMBAHASAN

Balita sangat mudah terserang cacingan. Cacingan disebabkan oleh larva (telur) cacing.
Masuknya cacing ke tubuh anak bisa beragam cara. Apalagi, mengingat balita sangat gemar
mengeksplorasi hal-hal baru. Bisa jadi, anak menggenggam tanah yang mengandung telur- telur
cacing. Kemudian, secara tidak sengaja ia mengonsumsi makanan yang terkontaminasi larva
cacing. Lalu, telur itu masuk ke tubuhnya, berkembang, dan membentuk koloni di dalam usus

Ada beberapa jenis cacing yang biasa menyerang anak :

1. Cacing tambang
Meskipun ukurannya sekitar 1 cm, namun menyebalkan dan berbahaya. Cacing ini hidup
dalam tubuh dengan menyedot darah hingga mencapai 0,03 cc sehari. Akibatnya, anak
kekurangan darah dan zat besi. Cacing tambang masuk ke tubuh melalui pori-pori kulit
atau makanan yang terkontaminasi olehnya. Cacing ini mengikuti aliran darah dalam
tubuh menuju jantung, paru-paru, tenggorokan, lalu ke anus
2. Cacing gelang
Ukurannya dapat mencapai 10-30 cm. cacing inilah “pembajak” makanan yang ulung
dalam tubuh anak. Cacing ini masuk ke tubuh lewat larva melalui pori-pori kulit. Bisa
pula melalui makanan yang tercemar olehnya. Ia ikut dalam aliran darah menuju jantung,
paru-patu, lambung, lalu bersarang di usus halus. Di tempat strategi itulah cacing gelang
“menyabot” makanan yang masuk ke dalam tubuh. Akibatnya, anak kurang gizi, diare,
mual, dan muntah.
3. Cacing kremi
Bentuknya kecil, putih, layaknya kelapa parut. Awalnya, cacing ini bermarkas di usus
besar. Namun, begitu dewasa, ia menuju anus untuk bertelur. Telur-telur inilah yang
membuat gatal daerah anus. Telur itu akan pecah menjadi larva jika rasa gatal di anus
tergaruk oleh anak. Lalu, larva itu akan masuk ke dubur.
4. Cacing cambuk
Cacing ini hidup di usur besar, bisa pula di usus buntu. Untuk memperoleh makanan,
cacing ini membenamkan kepalanya di dinding usus besar. Akibatnya, di daerah itu
terjadi peradangan atau infeksi sehingga perut terasa nyeri, kembung, mual, dan muntah.
Bila tidak ditangani serius, dapat mengarah pada pendarahan usus dan anemia

Pada gejala umum cacingan yang ditemukan, dapat diatasi dengan pemberian obat cacing
yang banyak tersedia dipasaran dan apotek. Namun, jika gejala yang lebih parah terjadi,
segera bawa ke dokter.

Cacingan pada anak dapat mengarah pada hal-hal berikut :


1. Pertumbuhan anak terhambat karena kurang gizi. Hal tersebut disebabkan pasokan
gizinya dibajak cacing
2. Anemia. Sebab, sel darah merahnya diisap oleh cacing, terutama cacing tambang
3. Tingkat kecerdasannya terganggu. Sebab, aliran oksigen menuju otak terhambat
4. Penyumbatan usus, radang paru, dan dan gangguan hati

Untuk menghindari anak terserang cacingan, lakukan langkah pencegahan berikut ini :

1. Terapkan pola hidup bersih dan sehat pada anak


Ajar anak mencuci tangan hingga bersih sebelum dan sesudah makan. Kemudian,
mandi secara teratur dan cuci tangan serta kaki setelah bermain atau melakukan
aktivitas. Anak juga perlu dibiasakan memakai sandal atau sepatu saat bermain di luar
rumah.
2. Cuci hingga bersih bahan makanan yang hendak dimasak
Gunakan air yang mengalir saat membersihkan bahan makanan. Tidak ketinggalan,
cuci dan bersihkan seluruh peralatan memasak dan makanan
3. Disiplin anak untuk tidak jajan ditempat sembarangan
Dikhawatirkan, makanan atau minuman jajanan kurang bersih saat diolah. Peralatan
yang digunakan pun tidak steril.
4. Beri obat cacing untuk anak sebagai langkah pencegahan
Obat cacing dapat diberikan setiap enam bulan sekali. Gunakan sesuai takaran yang
diperkenakan untuk anak.

Jika terjadi pada anak-anak, akan mengganggu pertumbuhan dan menurunkan daya tahan
tubuh. Umumnya, cacing masuk ke dalam tubuh manusia melalui tanah. Anak-anak yang masih
belum mengerti tentang kebersihan diri, sering bermain ditempat-tempat yang kotor seperti
bermain di got atau bermain pasir, sehingga mudah terserang penyakit cacingan.

A. DEFINISI
Cacing merupakan parasit atau organisme yang hidup pada organisme lain. Cacing yang
ada dalam tubuh manusia akan merampas zat makanan dari tubuh yang dijadikan tempat
tinggalnya.
B. ETIOLOGI
Yang harus diperhatikan adalah cacingan yang biasanya menyerang pada kaum anak-
anak. Anak-anak tidak bisa mengungkapkan apa yang dia rasakan sehingga orangtualah
yang harus memberikan perhatian dan perlindungan ekstra terhadap anaknya. Berikut ini
hal-hal yang bisa menyebabkan cacingan:
1. Kurang Memelihara Kebersihan
Anak-anak tidak bisa jika diharuskan menjaga kebersihan, banyak anak-anak yang
merasa cuek dengan kebersihannya. Seperti setelah bermain tanah anak tidak cuci
tangan dan dia memasukkan makanan menggunakan tangannya ke dalam mulut. Hal
inilah yang menjadi penyebab utama mengapa anak-anak terkena cacingan.
2. Lingkungan Yang Kotor
Lingkungan yang kotor juga menjadi penyebab anak-anak terkena cacingan. Anak-
anak bisa saja bermain di lingkungan yang kotor dan mengandung cacing di
dalamnya sehingga anak bisa rentan untuk terkena cacingan.
3. BAB Di Sembarang Tempat
Anak jangan dibiasakan untuk membuang air besar di sembarang tempat, hal itu
dikarenakan jika BAB di sembarang tempat anak rentan untuk terkena cacingan.
Alasannya adalah penderita cacingan saat mengeluarkan tinja cacing itu akan ikut
keluar, saat tinja mengering maka cacing itu akan hidup dan berkeliaran kembali.
Alasan itulah yang tidak boleh membiarkan anak untuk BAB secara sembarangan.
4. Tidak Memakai Alas Kaki
Kebiasaan anak tidak memakai alas kaki juga dapat menyebabkan anak terkena
cacingan. Cacing jenis gelang bisa menembus permukaan kulit dan pori-pori manusia.
Cacing itu bisa bertelur dan kemudian menimbulkan cacingan. Oleh sebab itu
biasakan kepada anak-anak anda untuk selalu memakai alas kaki saat memijak tanah.
Tanah adalah sumber kuman dan tempat tinggal cacing penyebab cacingan.
5. Makanan
Cacingan juga bisa disebabkan oleh makanan yang tercemar oleh larva cacing. Larva
itu saat berada di dalam usus kemudian bertelur dan kemudian berkembang biak. Hal
itulah yang menyebabkan anak menjadi penyebab cacingan.
6. Minuman
Siapa sangka jika meminum air mentah secara terus menerus dapat menyebabkan
telur cacing tumbuh dalam perut. Minum air mentah adalah salah satu kebiasaan
buruk yang harus dihindari, teruatama untuk anak-anak yang belum mengerti bahaya
minum air mentah. Sebab air yang masih mentah terdapat bakteri jahat yang dapat
menumbuhkan telur cacing bersarang dan menyebabkan cacingan pada anak. Oleh
karena itu biasakan pada anak untuk meminum air matang agar tidak ada kuman yang
bersarang di dalam perut.
C. PATOFISIOLOGI
Ada beberapa jenis cacing yang biasa menyerang anak :
1. Cacing tambang
Meskipun ukurannya sekitar 1 cm, namun menyebalkan dan berbahaya. Cacing ini hidup
dalam tubuh dengan menyedot darah hingga mencapai 0,03 cc sehari. Akibatnya, anak
kekurangan darah dan zat besi. Cacing tambang masuk ke tubuh melalui pori-pori kulit
atau makanan yang terkontaminasi olehnya. Cacing ini mengikuti aliran darah dalam
tubuh menuju jantung, paru-paru, tenggorokan, lalu ke anus
2. Cacing gelang
Ukurannya dapat mencapai 10-30 cm. cacing inilah “pembajak” makanan yang ulung
dalam tubuh anak. Cacing ini masuk ke tubuh lewat larva melalui pori-pori kulit. Bisa
pula melalui makanan yang tercemar olehnya. Ia ikut dalam aliran darah menuju jantung,
paru-patu, lambung, lalu bersarang di usus halus. Di tempat strategi itulah cacing gelang
“menyabot” makanan yang masuk ke dalam tubuh. Akibatnya, anak kurang gizi, diare,
mual, dan muntah.
3. Cacing kremi
Bentuknya kecil, putih, layaknya kelapa parut. Awalnya, cacing ini bermarkas di usus
besar. Namun, begitu dewasa, ia menuju anus untuk bertelur. Telur-telur inilah yang
membuat gatal daerah anus. Telur itu akan pecah menjadi larva jika rasa gatal di anus
tergaruk oleh anak. Lalu, larva itu akan masuk ke dubur.
4. Cacing cambuk
Cacing ini hidup di usur besar, bisa pula di usus buntu. Untuk memperoleh makanan,
cacing ini membenamkan kepalanya di dinding usus besar. Akibatnya, di daerah itu
terjadi peradangan atau infeksi sehingga perut terasa nyeri, kembung, mual, dan muntah.
Bila tidak ditangani serius, dapat mengarah pada pendarahan usus dan anemia

D. MANIFESTASI KLINIS
Gejala umum cacingan pada anak :
1. Nafsu makan hilang dan terlihat lesu
2. Anggota tubuh terlihat kurus. Namun, bagian perut membuncit
3. Sering sakit perut, mual, muntah-muntah, kembung, dan diare.
4. Gatal di daerah dubur
5. Pada fasenya ditemukan cacing

E. PENATALAKSANAAN

Você também pode gostar