Você está na página 1de 1

ANALISIS

Berdasarkan data yang telah tertera dapat dicari koordinat dari episenter maupun
hiposenter yang mana dengan menggunakan metode titik berat pada tiga lingkaran. Untuk jarak
(∆) dikonversikan ke dalam satuan cm dimana jarak ini merupakan hasil dari 𝑡𝑠 𝑎𝑟𝑟 -𝑡𝑝𝑎𝑟𝑟
dikalikan dengan konstanta omori ( 8 ), sedangkan 𝑡𝑠 𝑎𝑟𝑟 -𝑡𝑝𝑎𝑟𝑟 dalam ms. Tiga lingkaran
digambar dengan menggunakan skala 1 : 100000, yang mana X dan Y merupakan titik pusat
lingkaran dari stasiun A, B, dan C ( dalam satuan cm ), dengan masing-masing titik koordinat
(0, 25000000) untuk stasiun A, ( -40000000, 40000000 ) untuk stasiun B, dan ( -30000000, -
30000000 ). Jarak ( ∆ ) merupakan jari-jari dari lingkaran, Untuk stasiun A dengan jari-jari
sebesar 30000000 cm, stasiun B dengan jari-jari 50000000 cm, dan stasiun C dengan jari-jari
40000000 cm. Setelah digambar lingkaran untuk masing-masing stasiun, maka didapat
perpotongan dari antara tiga lingkaran ini yang mana dari perpotongan ini digunakan metode
titik berat sehingga didapatkan titik koordinat dari episenter ( sumber gempa ) yaitu ( -1.2 , 0.1 )
serta didapat juga jarak dari episenter ke setiap stasiun, untuk stasiun A memiliki jarak sebesar
2.68 cm, stasiun B 4.801 cm, dan stasiun C 3.58 cm. Dihitung pula kedalaman dari gempa
sehingga didapat kedalaman untuk stasiun A, B, dan C yaitu 1.34 cm, 1.4 cm, dan 1.784 cm,
sehingga dari kedalaman yang telah dicari ini didapatkan koordinta dari hiposenter yaitu ( -1.2,
0.1, 1.508 ).

Você também pode gostar