Você está na página 1de 2

HULU

Sapi merupakan hewan ternak anggota suku bovide dan anak suku bovinae. Sapi dapat
memproduksi beberapa hal seperti kotoran, susu dan daging sapi yang bisa di manfaatkan
oleh manusia. Kotoran sapi biasanya digunakan sebagai pupuk kandang. Di berbagai tempat
di dunia, kotoran sapi yang dikeringkan digunakan sebagai bahan bakar. Kotoran sapi juga
digunakan untuk menghasilkan biogas untuk dibakar dan menghasilkan listrik dan panas.
Biogas memiliki kandungan gas metana dan telah digunakan secara luas di berbagai
pedesaan sebagai sumber energi terbarukan.

1. Biogas Kotoran Sapi

Biogas merupakan gas yang dihasilkan oleh aktivitas anaerobik atau fermentasi dari
bahan-bahan organik termasuk di antaranya kotoran manusia dan hewan, limbah
domestik (rumah tangga), sampah biodegradable atau setiap limbah organik yang
biodegradable dalam kondisi anaerobik. Kandungan utama dalam biogas adalah
metana dan karbon dioksida. Dalam mengelolah biogas dari kotoran sapi di perlukan
bantuan dari mikroorganisme

Biogas dihasilkan apabila bahan bahan organik terdegradasi senyawa-senyawa


pembentuknya dalam keadaan tanpa oksigen atau biasa disebut kondisi anaerobik.
Dekomposisi anaerobik ini biasa terjadi secara alami di tanah yang basah, seperti
dasar danau, dan di dalam tanah pada kedalaman tertentu. Proses dekomposisi lini
dilakukan oleh bakteri bakteri dan mikroorganisme yang hidup di dalam tanah.
Dekomposisi anaerobik dapat menghasilkan gas yang mengandung sedikitnya 60%
metan. Gas inilah yang biasa disebut dengan biogas dengan nilai heating value sebesar
39 MJ/m3 kotoran. Biogas dapat dihasilkan dari dekomposisi sampah organik seperti
sampah pasar, daun daunan, dan kotoran hewan yang berasal dari sapi, babi, kambing,
kuda, atau yang lainnya, bahkan kotoran manusia sekalipun. Gas yang dihasilkan
memiliki komposisi yang berbeda tergantung dari jenis hewan yangmenghasilkannya.
BAKTERI yang membantu prosen pembentukan BIOGAS

 Kelompok bakteri fermentatif, yaitu Streptococci, Bacteriodes, dan beberapa jenis


Enterobacteriaceae.
 Kelompok bakteri asetogenik, yaitu Kethanobacillus dan Desulfovibrio.
 Kelompok bakteri metana, yaitu Methanobacterium, Methanobacillus, dan
Methanococcus
2. Pupuk Kotoran Sapi
a. Cair

Pada proses fermentasi pembuatan pupuk cair dari urine sapi secara anaerob
tersebut melibatkan bakteri anaerob yaitu bacteri yang tidak dapat menggunakan
O2 bebas untuk respirasinya. Energi diperoleh dari proses perombakan senyawa
organic yang tanpa menggunakan oksigen. Bakteri anaerob dibedakan menjadi
anaerob obligat dan anaerob fakultatif. Bakteri fakultatif adalah Organisme
anaerobik fakultatif biasanya bakteri, yang menghasilkan ATP secara respirasi
aerobik jika terdapat oksigen tetapi juga mampu melakukan fermentasi.
Contohnya Escherichia coli dan Lactobacillus. Bakteri anaerob obligat, hanya
dapat hidup jika tidak ada oksigen. Oksigen merupakan racun bagi bacteri
anaerob obligat. Contohnya adalah Microccocus denitrificans, Clostridium
botulinum, dan Clostridium tetani. Pada fermentasi urin sapi mengandung beberapa
jenis mikroorganisme seperti Bakteri Fotosintetik, Bakteri Asam Laktat, Jamur
Fermentasi dan lain lainya.

b. Kering

Pemanfaatan feses sapi yang dikelolah menjadi kompos atau pupuk organik
sangat berguna bagi tanaman dan menanggulangi pencemaran lingkungan hasi
limbah sapi. Dalam pengelolahan feses sapi menjadi kompos di butuhkanlah
bantuan mikroorganisme, Mikroorganisma yang bekerja sebagai pengelola feses
sapi menjadi kompos merupakan konsorsium mikroorganisma, jasad renik yang kasat
mata. Organisme ini memerlukan udara/ oksigen untuk meminimalisir bau yang
menyengat dari feses sapi. Untuk mengoptimalkan kerja mikroorganisma tersebut
diperlukan beberapa pengendalian antara lain pengendalian terhadap kelembaban,
aerasi, dan temperatur untuk menghindari terjadinya proses yang dapat
menimbulkan bau busuk.

3. Pakan Lele dari Kotoran Sapi

Kotoran sapi merupakan limbah dari peternakan sapi yang mempunyai


kandungan serat tinggi , karena terdapat Serat atau selulosa dalam kadar tinggi
pada kotoran ternak ini baik dalam bentuk padat dan air kencing sapi, merupakan
senyawa rantai karbon yang dapat mengalami proses pelapukan lebih kompleks.
proses pelapukan secara alamiah oleh berbagai jenis mikroba tersebut
membutuhkan unsur Nitogen (N) yang terkandung pada kotoran sapi tersebut
dalam jumlah besar.

Limbah peternakan yang dihasilkan dari budidaya sapi dapat


diperbaharui dan dimanfaatkan untuk berbagai produk, terutama limbah padat dan
cair. Limbah ternak sangat kaya akan nutrisi (zat makanan) seperti protein, lemak,
bahan ekstrak tanpa nitrogen, vitamin, mineral, mikroba atau biota. Limbah
ternak
berpotensi sebagai bahan makanan ternak, pupuk organik, energi untuk media
tumbuh dengan berbagai tujuan, saat ini limbah ternak juga dapat dijadikan
sebagai bahan alternatif penyusun pakan ikan. Pengelolahan limbah sapi sebagai
pakan lele di perlukan penganginan sekitar seminggu, lalu di tambahkan zat
Probiotik EM4 Perikanan, dan lain lainya.

Você também pode gostar

  • Daftar Isi Fixxxx Geng
    Daftar Isi Fixxxx Geng
    Documento3 páginas
    Daftar Isi Fixxxx Geng
    Rheynaldi Lintang Susila
    Ainda não há avaliações
  • Bab 0 Dafis
    Bab 0 Dafis
    Documento8 páginas
    Bab 0 Dafis
    Rheynaldi Lintang Susila
    Ainda não há avaliações
  • Analisis Ilig-Ilig
    Analisis Ilig-Ilig
    Documento33 páginas
    Analisis Ilig-Ilig
    Rheynaldi Lintang Susila
    Ainda não há avaliações
  • Pagi Masuk Keluar Lokasi (Arah)
    Pagi Masuk Keluar Lokasi (Arah)
    Documento2 páginas
    Pagi Masuk Keluar Lokasi (Arah)
    Rheynaldi Lintang Susila
    Ainda não há avaliações
  • Akar Tujuan
    Akar Tujuan
    Documento1 página
    Akar Tujuan
    Rheynaldi Lintang Susila
    Ainda não há avaliações
  • Daftar Gambar
    Daftar Gambar
    Documento3 páginas
    Daftar Gambar
    Rheynaldi Lintang Susila
    Ainda não há avaliações
  • HH
    HH
    Documento2 páginas
    HH
    Rheynaldi Lintang Susila
    Ainda não há avaliações
  • Volume Lalu Lintas
    Volume Lalu Lintas
    Documento12 páginas
    Volume Lalu Lintas
    DidiJuhamdiPratama
    Ainda não há avaliações
  • Swot Zoning
    Swot Zoning
    Documento1 página
    Swot Zoning
    Rheynaldi Lintang Susila
    Ainda não há avaliações
  • Desain Surve Per Analisa
    Desain Surve Per Analisa
    Documento9 páginas
    Desain Surve Per Analisa
    Rheynaldi Lintang Susila
    Ainda não há avaliações
  • Pagi Masuk Keluar Lokasi (Arah)
    Pagi Masuk Keluar Lokasi (Arah)
    Documento2 páginas
    Pagi Masuk Keluar Lokasi (Arah)
    Rheynaldi Lintang Susila
    Ainda não há avaliações
  • Desain Surve Per Analisa
    Desain Surve Per Analisa
    Documento9 páginas
    Desain Surve Per Analisa
    Rheynaldi Lintang Susila
    Ainda não há avaliações
  • Pagi Masuk Keluar Lokasi (Arah)
    Pagi Masuk Keluar Lokasi (Arah)
    Documento2 páginas
    Pagi Masuk Keluar Lokasi (Arah)
    Rheynaldi Lintang Susila
    Ainda não há avaliações
  • Angga
    Angga
    Documento1 página
    Angga
    Rheynaldi Lintang Susila
    Ainda não há avaliações
  • Tabel 2
    Tabel 2
    Documento4 páginas
    Tabel 2
    Rheynaldi Lintang Susila
    Ainda não há avaliações
  • Bab 4 Metode Yang Benar
    Bab 4 Metode Yang Benar
    Documento51 páginas
    Bab 4 Metode Yang Benar
    Rheynaldi Lintang Susila
    Ainda não há avaliações
  • Konservasi PDF
    Konservasi PDF
    Documento24 páginas
    Konservasi PDF
    Rheynaldi Lintang Susila
    Ainda não há avaliações
  • Perumahan
    Perumahan
    Documento60 páginas
    Perumahan
    Rheynaldi Lintang Susila
    Ainda não há avaliações
  • Kependudukan
    Kependudukan
    Documento2 páginas
    Kependudukan
    Rheynaldi Lintang Susila
    Ainda não há avaliações
  • TAK (Analisa SWOT) Kelompok 3
    TAK (Analisa SWOT) Kelompok 3
    Documento25 páginas
    TAK (Analisa SWOT) Kelompok 3
    Rheynaldi Lintang Susila
    Ainda não há avaliações
  • Makalah Agama
    Makalah Agama
    Documento17 páginas
    Makalah Agama
    Rheynaldi Lintang Susila
    Ainda não há avaliações
  • Kependudukan
    Kependudukan
    Documento7 páginas
    Kependudukan
    Rheynaldi Lintang Susila
    Ainda não há avaliações
  • Tata Tertib Umum Revisi Fix
    Tata Tertib Umum Revisi Fix
    Documento3 páginas
    Tata Tertib Umum Revisi Fix
    Rheynaldi Lintang Susila
    Ainda não há avaliações
  • Kependudukan
    Kependudukan
    Documento2 páginas
    Kependudukan
    Rheynaldi Lintang Susila
    Ainda não há avaliações
  • Form Wawancara
    Form Wawancara
    Documento4 páginas
    Form Wawancara
    Rheynaldi Lintang Susila
    Ainda não há avaliações
  • Kependudukan
    Kependudukan
    Documento2 páginas
    Kependudukan
    Rheynaldi Lintang Susila
    Ainda não há avaliações
  • Form Wawancara
    Form Wawancara
    Documento4 páginas
    Form Wawancara
    Rheynaldi Lintang Susila
    Ainda não há avaliações
  • Identifikasi Tingkat Kenyamanan Pejalan PDF
    Identifikasi Tingkat Kenyamanan Pejalan PDF
    Documento7 páginas
    Identifikasi Tingkat Kenyamanan Pejalan PDF
    Rheynaldi Lintang Susila
    Ainda não há avaliações
  • Bab I
    Bab I
    Documento10 páginas
    Bab I
    Rheynaldi Lintang Susila
    Ainda não há avaliações