Oleh:
Dian Fikri Rachmawan G99141053
Alfian Noor Hakim K G99141171
Pembimbing:
dr. Eka B.W. , M.Kes., SpOG
a
KEPANITERAAN KLINIK (LM) ANAN DAN KANDUNGAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNS / RSUD DR SOEDIRAN MS.
SURAKARTA
2015
MOLEKS) RUKU-BUKY
KELLIARGA
dk H EMA BRAT WAHYANA, Mas 8 0GBABI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ovarium merupakan salah satu bagian dari organ reproduksi perempuan yang
terpenting. Ovarium melepaskan sel ovum ke tuba falopi untuk proses fertilisasi.
Selain itu ovarium berfungsi memproduksi hormon yang penting bagi sistem tubuh
perempuan. Ovarium pada masa anak-anak masih dalam keadaan istirahat karena
belum berfungsi secara sempuma seperti di masa reproduktif. Baru apabila terjadi
pubertas, maka terjadilah perubahan-perubahan dalam ovarium yang dampak dari
perubahan tersebut mengakibatkan pula perubahan-perubahan besar pada seluruh
tubuh seorang wanita.
Pubertas tercapai pada umur 12-16 tahun dan dipengaruhi oleh keturunan,
bangsa, iklim, dan lingkungan. Kejadian yang terpenting dalam pubertas ialah
timbulnya haid yang pertama kali (menarche), Walaupun begitu menarche
merupakan gejala pubertas yang lambat. Perubahan paling awal yang terjadi adalah
pertumbuhan dari payudara (thelarche), kemudian pertumbuhan rambut kemaluan
(pubarche), disusul dengan tumbuhnya rambut di ketiak. Setelah itu barulah terjadi
menarche, dan sesudah itu haid datang secara siklik dan berkelanjutan.
Haid (menstruasi) adalah perdarahan yang siklik dari uterus sebagai tanda
bahwa alat kandungan berfungsi secara normal. Secara fisiologis menstruasi adalah
proses hormonal dalam tubuh wanita sebagai hasil dari pelepasan ovum. Pelepasan
itu terjadi ketika ovum yang ada di ovarium tidak dibuahi.
‘Amenorea adalah absennya perdarahan menstruasi.'Amenorea normal terjadi
pada wanita prepubertal, kehamilan, dan postmenopause. Pada wanita usia
reproduktif, yang harus diperhatikan pertama kali dalam mendiagnosa etiologi dari
amenorea adalah kehamilan. Apabila tidak ada kehamilan, barulah kita harus
mencari alternatif lain untuk mencari etiologi dari amenorea itu sendiri.
Amenorea primer merupakan tidak munculnya menstruasi ketika wanita 16
tahun dengan pertumbuhan seksual sekunder normal atau 14 tahun tanpa adanya
pertumbuhan seksual sekunder. Diagnosa yang terjadi ‘pada amenorea primer
|
]termasuk diantaranya vaginal agenesis, sindroma insensitifitas androgen, sindroma
Tumer, Diagnosa yang lain tergantung pada pemeriksaan yang lain.
Sedangkan Amenorea sekunder didefinisikan sebagai berhentinya menstruasi
saat setelah menarche telah terjadi. Oligomenore didefinisikan sebagai menstruasi
terjadi pada interval yang lebih panjang dari 35 hari, Belum ada konsensus yang,
tercapai mengenai titik temu di mana oligomenore menjadi amenorea. Beberapa
penulis menyarankan bahwa adanya menstruasi selama 6 bulan merupakan
amenorea, tapi dasar rekomendasi ini tidak jelas. Untuk seorang gadis
postmenarchal atau wanita usia reproduksi mengalami siklus menstruast Interval
lebih dari 90 hari secara statistik merupakan sesuatu yang abnormal.!