Você está na página 1de 2

Indonesia Surganya Narkoba

Indonesia memang menjadi tempat tujuan transit peredaran narkoba dunia sejak dahulu, hal ini
dikarenakan Indonesia berada di kawasan strategis diantara dua benua, Asia dan Afrika. Selain
menjadikan Indonesia sebagai tempat singgah, para pengedar narkoba menggunakan kesempatan
singgah tersebut untuk menyuplai stok narkoba di Indonesia. Berdasarkan Jurnal Data
Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) Tahun
2012 yang dikeluarkan oleh BNN, penyelundupan narkotika dari luar negeri kebanyakan berasal
dari benua Asia dan benua Afrika. Beberapa penyelundup yang transit di Indonesia antara lain
penyelundup dari daerah Thailand dengan tujuan ke Sydney, Australia.

Letak geografis Indonesia yang strategis selain memberi dampak positif, namun ternyata juga
menyumbang dampak negatif. Indonesia menjadi jalur lalu lintas perdagangan dunia antara
negara-negara dari Asia Timur dengan negara-negara di Eropa, Afrika, Timur Tengah, dan India.
Maka tidak heran jika hingga saat ini peredaran narkoba di Indonesia sangat mengkhawatirkan.
Bahkan, maraknya peredaran narkoba kini sudah merambah ke remaja-remaja yang menjadi
penerus generasi bangsa. Ini diyakini peredaran narkoba di Indonesia, merupakan skenario asing
untuk menjajah generasi muda.

Penggunan narkoba yang semakin meningkat membuat status Indonesia pun kini sudah menjadi
sasaran peredaran narkoba internasional dikarenakan Indonesia mempunyai pangsa pasar yang
banyak. Semakin canggihnya kemajuan teknologi komunikasi dan teknologi transportasi
menjadikan transaksi peredaran narkoba semakin mudah. Mengapa Indonesia menjadi sasaran
peredaran narkoba dunia? 1) jumlah penduduk yang banyak dan tersebar di beberapa pulau
dengan melalui banyak media penyebaran, 2) dari segi hukum kurang di tegakkan bagi pengedar
mau pun pengguna, 3) Pengetahuan yang minim tentang dampak dari narkoba.

Seperti yang kita ketahui, penanganan terhadap pelaku peredaran narkoba di Indonesia biasa-
biasa saja. Seperti Freddy Budiman, yang dapat mengendalikan peredaran narkoba dari balik
penjara dengan bantuan sipir. Entah di mana letak ketegasan hukum Indonesia, jika seorang
terpidana mati dapat mengendalikan peredaran narkoba melalui LP Nusakambangan.
Permasalahan ini benar-benar perlu diperhatikan. Apabila peredaran narkoba di Indonesia tidak
dapat diatasi entah nasib Bangsa Indonesia beberapa tahun lagi. Apalagi kerugian yang
ditanggung Indonesia. Menurut kalkulasi BNN, kerugian ekonomi akibat peredaran narkoba
mencapai Rp 50 triliun per tahun. Tentu pemerintah kini harus benar-benar serius menangani
masalah pelik ini.

Melihat Indonesia sangat rawan terhadap narkoba maka perlu dilakukan hal-hal berikut 1) Pihak
terkait melakukan sosialisasi secara intensif kepada masyarakat yang mempunyai kerentanan
menjadi korban seperti TKW, TKI, 2) pemerintah harus meningkatkan kapasitas dan kualitas
aparat penegak hukum dan forensik, 3) negara-negara ASEAN perlu mencari keseimbangan
antara fasilitas perdagangan dan keamanan. Aparat keamanan harus bisa bekerja lebih efektif
untuk mencegah penyelundupan narkoba lewat perbatasannya, 4) pemerintah lebih bijaksana
dalam memberi grasi.

Kita sebagai generasi muda hendaknya mendukung program pemerintah yang berkaitan dengan
peraturan narkoba/ tindakan tegas terhadap pengedar narkoba di Indonesia. Kita berharap dengan
tindakan tegas dari pihak terkait dapat menyelamatkan generasi penerus bangsa.

Você também pode gostar