01 AutomotiveKnowledge

Isuzu Training Center Pengetahuan Umum Automotive
PENGETAHUAN UMUM OTOMOTIF
PENGETAHUAN UMUM KENDARAAN
I. KODE MODEL KENDARAAN
1 3 5 7
Catatan :
Khusus untuk no. 5,7,8
T B R 52 B E S R hanya untuk Panther.
2 4 6 8
c Model line
T = Multi purpose vehicle
N = Light duty forward control truck
F = Medium duty forward control truck
C = Heavy duty forward control truck
E = Semi tractor
d Gross Vehicle Weight ( GVW )

B = 1930 kg & 1990 kg
H = 2,5 – 3,5 ton
K = 3,3 – 5,5 ton
P = 5,0 – 7,0 ton
X = 16 – 26 ton
e Driving System
R = 4x2
Z = 6x4
f Engine Model
T-SERIES N-SERIES F-SERIES C-SERIES E-SERIES
52 = C223 55 = 4JB1 33 = 6HH1 18 = 6RB1 50 = 6WA1
54 = 4JA1 58 = 4BE1 23 = 6SD1 71 = 10PD1 52 = 6WG1
77 = 4JH1 66 = 4HF1 81 = 10PE1
66-I= 4HF1-2
71 = 4HG1
1
g Bonnet ( Moncong kendaraan )
h Wheel Base
E = 2451 – 2600 mm, 2480 & 2680 mm (Panther)
G = 2751 – 2900 mm
L = 3351 – 3500 mm
P = 3801 – 3950 mm
1 = 2751 – 3280 mm
4 = 4251 – 4750 mm
5 = 4751 – 8250 mm
6 = 5251 – 5750 mm
7 = 5751 – 6150 mm
8 = 6251 – 6750 mm
i Model Body
S = Pick up
W = Wagon
j Posisi Roda Kemudi

R = Kemudi kanan
L = Kemudi kiri
Contoh:
NHR 55 E
N = Light duty forward control truck
H = 2,5 – 3,5 ton
R =4x2
55 = 4JB1
E = 2451 – 2600 mm
2
TBR 52 BESR
T = Multi purpose vehicle
B = 1930 kg & 1990 kg
R =4x2
52 = C223
B = Bonnet
E = 2480 & 2680 mm
S = Pick up
R = Setir kanan
II. KATEGORI KENDARAAN
Dibagi dalam 5 kategori :
c Kategori I = 0 – 2500 kg
d Kategori II = 2500 – 9000 kg
e Kategori III = 9000 – 26000 kg
f Kategori IV = Jeep
g Kategori V = 26000 kg – ke atas
3
III. DIMENSI KENDARAAN
AOA AOD
FO WB RO
OL
OW
OH
MGC
RT FT
z OL = Overall Length
Panjang keseluruhan kendaraan termasuk bumper.
z OW = Overall Width
Lebar kendaraan termasuk bumper, molding, tonjolan dan lain lain.
z OH = Overall Height
Tinggi kendaraan diukur dalam kondisi tanpa beban.
z WB = Wheel base
Jarak antara garis tengah axle depan dengan axle belakang.
4
z FT = Front tread
Jarak antara garis tengah ban depan kanan dengan ban depan kiri.
z RT = Rear tread
Jarak antara garis tengah ban belakang kanan dengan ban
belakang kiri.
z FO = Front overhang
Jarak dari sumbu roda depan sampai bagian ujung terdepan
kendaraan termasuk bumper.
z RO = Rear overhang
Jarak dari sumbu roda belakang sampai bagian ujung terbelakang
kendaraan termasuk bumper.
z MGC = Minimum ground clearance

Jarak terrendah yang diukur dari lantai dengan kendaraan dalam
kondisi berat kotor kendaraan.
z AOA = Angle of approach

Sudut antara lantai dengan garis tengah dari roda depan ke titik
pertama singgungan.
z AOD = Angle of departure

Sudut antara lantai dengan garis tengah dari roda belakang ke titik
pertama singgungan.
z CW = Curb weight
Berat kosong kendaraan tanpa beban atau pengemudi tetapi
termasuk sejumlah maksimum bahan bakar dan perlengkapan
standar termasuk ban serep dan alat-alat.
z GVW = Gross vehicle weight

Berat total kendaraan maksimum yang diizinkan, berdasarkan
pertimbangan hukum dan kekuatan bahan.
5
IV. PENGENALAN PRODUK ISUZU
c Panther
z TBR 52
Spesifikasi :
1. Kategori :I
2. GVW (kg) : 1930 & 1990
3. Wheel Base : 2480 & 2680
4. Ukuran p x l x t (mm) : 4405 x 1650 x 1770
5. Mesin
• Model : C223
• Type : Diesel, swirl, 4 cyl-in line, OHV
• Volume silinder : 2238 cc
• Tenaga : 73 / 4300 ( PS / rpm )
• Torsi : 14,2 / 2400 ( Kg.m / rpm )
6. Transmisi
• Model : MSG5K
• Type : 5 speed – overdrive
7. Differential
• Model : Hypoid gear
• Gear ratio : 4,3
8. Ukuran Ban : 165 – 13 – 8PR
6
z TBR 54
Spesifikasi :
1. Kategori :I
2. GVW (kg) : 1930 & 1990
3. Wheel Base : 2480 & 2680
5. Mesin
• Model : 4JA1
• Type : Diesel, direct, 4 cyl-in line, OHV
• Tenaga : 74 / 4100 ( PS / rpm )
• Torsi : 16,2 / 2300 ( Kg.m / rpm )
6. Transmisi
• Model : MSG5K
7. Differential
8. Ukuran Ban : 165 – 13 – 8PR
7
z TBR 541
Spesifikasi :
1. Kategori :I
2. GVW (kg) : 1930 & 1990
3. Wheel Base : 2480 & 2680
5. Mesin
• Model : 4JA1-L
• Type : Diesel, direct, 4 cyl-in line, OHV, turbocharger
• Tenaga : 78 / 3900 ( PS / rpm )
• Torsi : 18,5 / 1800 ( Kg.m / rpm )
6. Transmisi Otomatis
• Model : AW03-72LE
7. Differential
9. Ukuran Ban : 205/65/15
8
z TFS 77 (D-MAX)
Spesifikasi :
1. Kategori :I
2. GVW (kg) : 2750
3. Wheel Base : 3050
5. Mesin
• Model : 4JH1-TC
• Tenaga : 130 / 3800 ( PS / rpm )
• Torsi : 30 / 2000 ( Kg.m / rpm )
6. Transmisi W/ Transfer
• Model : MUA5G / T150
7. Differential
8. Ukuran Ban : 245/70R16
9
d Elf
z NHR 55
Spesifikasi :
9. Kategori : II
10. GVW (kg) : 5100
13. Mesin
• Model : 4JB1
• Tenaga : 77 / 3600 ( PS / rpm )
• Torsi : 17,8 / 2000 ( Kg.m / rpm )
14. Transmisi
• Model : MSB5M
15. Differential
16. Ukuran Ban : 7.50 – 15 – 10PR
10
z NKR 58
Spesifikasi :
1. Kategori : II
2. GVW (kg) : 7000
5. Mesin
• Model : 4BE1
• Tenaga : 110 / 3500 ( PS / rpm )
• Torsi : 24,5 / 2000 ( Kg.m / rpm )
6. Transmisi
• Model : MSA5G
7. Differential
8. Ukuran Ban : 7.50 – 16 – 12PR
11
z NKR 66
Spesifikasi :
1. Kategori : II
2. GVW (kg) : 8000
5. Mesin
• Model : 4HF1
• Type : Diesel, direct, 4 cyl-in line, OHC
• Tenaga : 135 / 3200 ( PS / rpm )
• Torsi : 32 / 1800 ( Kg.m / rpm )
6. Transmisi
• Model : MXA5G
7. Differential
8. Ukuran Ban : 7.50 – 16 – 12PR
12
z NKR 66-1
Spesifikasi :
1. Kategori : II
2. GVW (kg) : 7000
5. Mesin
• Model : 4HF1-II
• Tenaga : 103 / 3200 ( PS / rpm )
• Torsi : 28 / 1600 ( Kg.m / rpm )
6. Transmisi
• Model : MXA5R
7. Differential
8. Ukuran Ban : 7.50 – 16 – 14PR
13
z NKR 71
Spesifikasi :
9. Kategori : II
10. GVW (kg) : 8000
13. Mesin
• Model : 4HG1
• Tenaga : 121 / 3200 ( PS / rpm )
• Torsi : 31 / 1600 ( Kg.m / rpm )
14. Transmisi
• Model : MYY5T
15. Differential
16. Ukuran Ban : 7.50 – 16 – 14PR
14
e Borneo
z FTR 33 H
Spesifikasi :
1. Kategori : III
2. GVW (kg) : 14030
5. Mesin
• Model : 6HH1-S
• Type : Diesel, direct, 6 cyl-in line
• Tenaga : 200 / 2850 ( PS / rpm )
• Torsi : 55 / 1700 ( Kg.m / rpm )
6. Transmisi
• Model : MLD6Q
• Type : 6 speed
7. Differential
8. Ukuran Ban : 9.00 – 20 – 14PR
15
z FVM 33 M
Spesifikasi :
9. Kategori : III
10. GVW (kg) : 21000
13. Mesin
• Model : 6HH1-S
• Tenaga : 200 / 2850 ( PS / rpm )
• Torsi : 55 / 1700 ( Kg.m / rpm )
14. Transmisi
• Model : MLD6Q
• Type : 6 speed
15. Differential
16. Ukuran Ban : 9.00 – 20 – 14PR
16
z FVM 23 M
Spesifikasi :
17. Kategori : III

18. GVW (kg) : 21000
21. Mesin
• Model : 6SD1
• Tenaga : 240 / 2500 ( PS / rpm )
• Torsi : 74 / 1300 ( Kg.m / rpm )
22. Transmisi
• Model : MLD6Q
• Type : 6 speed
23. Differential
24. Ukuran Ban : 9.0 – 20 – 14PR
17
z FXZ 23N
Spesifikasi :
1. Kategori : III
2. GVW (kg) : 24500
5. Mesin
• Model : 6SD1
• Tenaga : 240 / 2500 ( PS / rpm )
• Torsi : 74 / 1300 ( Kg.m / rpm )
6. Transmisi
• Model : Eaton FS8209HD
• Type : 8 speed
7. Differential
8. Ukuran Ban : 10.00 – 20 – 16PR
18
f CXZ
z CXZ 385 P
Spesifikasi :
1. Kategori :V
2. GVW (kg) : 26000
5. Mesin
• Model : 10PD1
• Type : Diesel, direct, 10 cyl-V type
• Tenaga : 340 / 2500 ( PS / rpm )
• Torsi : 120 / 1600 ( Kg.m / rpm )
6. Transmisi
• Model : MJA7T
7. Differential
• Model : Hypoid gear, Diff lock
8. Ukuran Ban : 11.00 – 20 – 16PR
19
z CXZ 385 R
Spesifikasi :
1. Kategori :V
2. GVW (kg) : 26000
5. Mesin
• Model : 6RB1
• Type : Diesel, direct, 6 cyl in-line type
• Tenaga : 285 / 2300 ( PS / rpm )
• Torsi : 99 / 1300 ( Kg.m / rpm )
6. Transmisi
• Model : MJA7T
7. Differential
8. Ukuran Ban : 11.00 – 20 – 16PR
20
z CXZ81
Spesifikasi :
1. Kategori :V
2. GVW (kg) : 26000
5. Mesin
• Model : 10PE1
• Type : Diesel, direct, 10 cyl-V type
• Tenaga : 350 / 2300 ( PS / rpm )
• Torsi : 123 / 1600 ( Kg.m / rpm )
6. Transmisi
• Model : MJA7U
7. Differential
8. Ukuran Ban : 11.00 – 20 – 16PR
21
g EXZ52
Spesifikasi :
1. Kategori :V
2. GVW (kg) : 65000
5. Mesin
• Model : 6WG1-TC
• Type : Diesel, direct, 6 cyl in-line type
• Tenaga : 430 / 1800 ( PS / rpm )
• Torsi : 210 / 1100 ( Kg.m / rpm )
6. Transmisi
• Model : ZF16S151
7. Differential
• Gear ratio : 4.555
8. Ukuran Ban : 11.00 – 20 – 16PR
22
V. KEMAMPUAN KENDARAAN
c Kecepatan Maksimum
Kecepatan maksimum adalah kecepatan maksimum yang dapat dicapai

oleh suatu kendaraan diukur dalam kondisi GVW di jalan datar beraspal
tanpa angin.
Satuannya adalah km/jam atau mph (mile per hour).
d Pemakaian Bahan Bakar (Fuel Consumption)
Fuel consumption adalah suatu ukuran berapa banyak bahan bakar yang
digunakan suatu mesin atau kendaraan pada suatu jarak tertentu.
Satuannya adalah km/l atau mpg (miles per gallon).
Fuel consumption ini juga menunjukkan seberapa jauh efisiensi mesin
atau kendaraan dilihat dari pemakaian bahan bakarnya. Nilai-nilai yang
diperoleh dapat berbeda-beda tergantung pada kondisi kondisi perjalanan
saat dilakukan pengukuran sebagai contoh : cuaca, kondisi mesin, beban,
kondisi jalan, dll.
e Kemampuan Daya Tanjak Maksimum
Kemampuan daya tanjak maksimum adalah kemampuan maksimum

kendaraan untuk mendaki dengan beban spesifikasi (GVW).
Diperoleh dengan persamaan :θ=B
A
23
f Minimum Turning Radius
Minimum turning radius adalah radius terkecil kendaraan dapat membelok

perlahan-lahan pada tempat yang datar dan rata dengan posisi kemudi
membelok penuh.
Minimum turning radius dibagi menjadi :
1. Minimum turning radius ban
2. Minimum turning radius body
VI. SPESIFIKASI MESIN
c Susunan Silinder
Susunan silinder yang digunakan pada umumnya adalah sebagai berikut :
z Tipe in-line
Silinder-silinder disusun dalam

satu baris, tipe ini banyak digu-
nakan karena konstruksinya
sederhana.
z Tipe V
Blok silinder berbentuk V type,

Tipe ini memungkinkan tinggi
dan panjang mesin menjadi
berkurang.
24
z Tipe horisontal berlawanan (Boxer)
Silinder-silinder disusun secara

horizontal dan berlawanan satu
dengan yang lain.
d Mekanisme Katup
Mesin 4 langkah mempunyai satu atau dua katup masuk dan katup buang
pada setiap ruang bakarnya. Campuran udara-bahan bakar (udara murni)
masuk ke silinder melalui katup masuk, dan gas bekas keluar melalui
katup buang.
Mekanisme yang membuka dan menutup katup-katup ini disebut mekanis-
me katup. Berikut ini tipe-tipe mekanisme katup :
z Tipe Over Head Valve
Mekanisme katup ini sederhana

dan high reliability.
Penempatan camshaftnya pada
blok slinder, dibantu oleh :
1. Valve lifter
2. Push rod
3. Rocker arm
z Tipe Over Head Camshaft
Camshaft ditempatkan pada

kepala silinder, dan camshaft
langsung menggerakkan rocker
arm tanpa melalui lifter dan
push rod.
25
z Kerugian OHC :
- Lebih rumit dibandingkan dengan OHV.
z Keuntungan OHC :
- Berat bagian yang bergerak menjadi berkurang.
- Kemampuan pada kecepatan tinggi cukup baik, karena katup-
katup membuka dan menutup lebih tetap (stabil).
z Tipe Double Over Head Camshaft
Pada kepala silinder terdapat

dua camshaft, yang satu untuk
menggerakkan katup masuk,
dan yang lainnya menggerak-
kan katup buang.
Camshaft membuka dan menu-
tup katup secara langsung, dan
tidak memerlukan rocker arm.
Keuntungan DOHC :
- Berat bagian yang bergerak
menjadi berkurang.
- Kemampuan pada kecepat-
an tinggi cukup baik, kare-
na katup-katup membuka
dan menutup lebih presisi.
Kerugian DOHC :
- Konstruksi sangat rumit.
- Harganya mahal atau biaya
produksi mahal.
26
e Lubang Silinder dan Langkah Torak
Mesin dapat diklasifikasikan dalam 3 tipe oleh perbandingan diameter

lubang silinder ( cylinder bore ) dengan langkah torak.
z Long-stroke Engine
Mesin yang langkah toraknya
lebih panjang daripada diame-
ter silinder.
z Square Engine
sama dengan diameter silinder.
z Over-square Engine
lebih pendek daripada diame-
ter silinder.
Pada kecepatan mesin yang sama (rpm poros engkol) kecepatan torak
pada square engine dan over-square engine lebih rendah dari pada long
stroke engine, yang berarti keausan pada silinder dan ring piston dapat
berkurang dengan menggunakan square engine dan over-square engine,
maka square engine dan over-square engine banyak digunakan pada
mobil penumpang.
Referensi :
• TMA (Titik Mati Atas)
Posisi torak ketika torak mencapai langkah tertinggi di dalam silinder
• TMB (Titik Mati Bawah)
Posisi torak ketika torak mencapai langkah terendah di dalam silinder
27
f Piston Displacement
Volume langkah (piston displacement) adalah jumlah volume dari posisi

TMA ke TMB. Untuk mesin yang silindernya lebih dari satu, dipakai istilah
total displacement. Pada umumnya displacement makin besar menghasil-
kan output yang besar.
Total displacement dari sebuah mesin dapat dihitung sebagai berikut :
V = π D2 x L x N
4
= 0,7854 x L x N
π : Perbandingan dari keliling
lingkaran terhadap garis
tengah lingkaran = 3,14
V : Piston displacement
D : Diameter silinder
L : Langkah piston
N : Jumlah silinder
g Perbandingan kompresi
Perbandingan kompresi menunjuk-

kan berapa jauh campuran udara
dan bahan bakar (mesin bensin)
atau udara murni yang dihisap
selama langkah hisap, dikompresi-
kan dalam silinder selama langkah
kompresi.
Dengan kata lain adalah perbanding-
an antara volume silinder ditambah
volume ruang bakar dibagi volume
ruang bakar.
Selanjutnya perbandingan kompresi yang tinggi menghasilkan tekanan

gas pembakaran yang lebih besar, dan menghasilkan output yang lebih
besar pula. Pada umumnya perbandingan kompresi adalah antara 8 : 1
sampai 11 : 1 dalam mesin bensin, dan antara 16 : 1 sampai 20 : 1 untuk
mesin diesel.
28
h Moment Mesin dan Tenaga Mesin
Moment mesin adalah nilai yang menunjukkan gaya putar atau twisting
force pada output mesin.
Nilai ini dinyatakan dalam satuan Newton Meter (N.M) dan dihitung sbb :
T = Moment
T = Nxr N = Gaya
r = Jarak
i Daya Output Mesin
Daya / tenaga output mesin (engine output power) adalah rata-rata kerja
yang dilakukan dalam satu waktu.
Satuannya adalah Kw (kilowatt) atau HP (horse power)
Dapat dihitung sebagai berikut :
Daya = Usaha yang dilakukan (W) kg.m/detik

Waktu yang ditempuh (t)
1 HP = 75 kg.m/detik
Sedangkan usaha adalah gaya yang bekerja dalam suatu jarak tertentu
dapat dihitung sebagai berikut :
Usaha = Gaya x Jarak (kg.m)
Hubungan antara moment dengan tenaga :
PS = T x n PS = Tenaga / daya
716,2 n = rpm
Metric Imperial I.S

PS HP KW
Tenaga 1 0,986 0,735
1,014 1 0,746
1,360 1,340 1
Kg.m Lb.ft N.M
Moment 1 7,23 9,81
0,138 1 1,356
0,102 0,737 1
29
Soal :
1. Diketahui sebuah motor 4 langkah dengan jumlah silinder 4, memiliki

diameter silinder 88 mm dan langkah torak 92 mm, serta volume ruang
bakar 1/20 volume langkah. Berapakah besar volume langkah, volume
ruang bakar, dan perbandingan kompresinya ?
2. Berapa daya kuda yang dibutuhkan oleh sebuah motor untuk mengangkat
benda seberat 250 kg setinggi 6 meter dalam waktu 5 detik ?
Jawab :
1. Vt = 2190,42 cc
Pc = (2190,42 cc + 128,85 cc) : 128,85 cc = 18 : 1
2. Daya = (250 kg x 6 m) : 5 detik = 300 kg.m/detik
HP = 300 : 75 = 4 HP
30
j Kurva Kemampuan Mesin
Kurva kemampuan mesin (engine performance curve) adalah grafik yang

menunjukkan kemampuan mesin secara umum. Grafik ini memperlihatkan
moment output mesin, yang diukur pada dinamo meter, dan tenaga kuda
mesin yang dihitung dari putaran mesin (rpm).
Nilai tersebut tidak menunjukkan kemampuan mesin yang sebenarnya
ketika sedang menggerakkan kendaraan di jalan, melainkan hanya ke-
mampuan perbandingan dari mesin itu sendiri.
Dibawah ini memperlihatkan kurva kemampuan mesin 4HF1. Dimana
tenaga output maksimum 120 PS (88 Kw) pada rpm 3200 dan moment
maksimum 285 N.m (29 kg.m) pada rpm 1800.
31
VII. KOMPONEN MEKANIS
c Metric Bolt and Nut
Kepala metric bolt ditandai (4T)

untuk menunjukkan kekuatan baut
dan daya tarikan per daerah satuan
Indikator thread : M 16 x 1.5
M = thread sistem metrik
16 = diameter luar bolt / dalam nut
1.5 = pitch
d Washer
Lock washer digunakan untuk :

Mencegah baut menjadi kendur.
Flat washer digunakan untuk :

Melindungi permukaan yang lunak.
e Bearing
z Semieliptical plain bearing
Digunakan sebagai crankshaft pin

bearing (metal jalan) dan main
journal bearing (metal duduk).
Bearing ini menahan dalam arah
radial (garis tegak ke arah shaft).
z Semieliptical plain bearing dengan thrust flange
Bearing ini menahan dalam arah

radial dan thrust (garis tegak ke
arah shaft dan garis horisontal
pada shaft).
32
z Radial ball bearing
Dipakai pada axle shaft dan

transmisi.
z Tappered roller bearing
Dipakai pada differential dan front

hub (as depan).
z Needle roller bearing
Dipakai pada transmisi dan

propeller shaft.
z Thrust roller bearing
Dipakai pada clutch release bearing
33
f Gear
Gear dipakai pada mekanisme pemindah tenaga dan mekanisme steering

dalam berbagai kombinasi untuk merubah kecepatan, torsi dan arah.
Backlash adalah celah standar an-

tara roda gigi dan berfungsi untuk
mencegah gigi macet saat panas
karena pemuaian.
z Spur gear
Dua shaft berhubungan secara

pararel dengan bentuk gigi lurus
Digunakan pada flywheel dan gigi
mundur transmisi.
z Helical gear

pararel dengan bentuk gigi miring
Digunakan pada transmisi.
z Straight bevel gear

menyilang dengan bentuk gigi lurus
Digunakan pada differential.
34
z Spiral bevel gear
Dua shaft berhubungan secara me-

nyilang dengan bentuk gigi berkur-
va.
z Hypoid gear

nyilang dan offset dengan bentuk
gigi berkurva.
z Worm gear

menyilang tegak dengan bentuk
gigi berulir.
Digunakan pada speedometer.
z Rack and pinion gear

nyilang tegak dengan bentuk gigi
menyilang.
Digunakan pada mekanisme
steering.
35
g Belt
Digunakan untuk mentransfer pu-

taran dari satu shaft ke shaft lain
tanpa menggunakan gear, tetapi
setiap shaft mempunyai pulley.
h Spring
z Leaf spring
Spring yang terbuat dari beberapa

plat baja lengkung yang disatukan
oleh clamp.
Digunakan pada suspensi kendara-
an berat.
z Coil spring
Spring yang terbuat dari logam me-

lingkar. Digunakan pada berbagai
bagian pada kendaraan contohnya
suspensi dan pegas katup.
z Diapragm spring
Spring terbuat dari plat logam

spherical digunakan pada clutch
cover (kopling).
36
z Torsion bar
Spring terbuat dari batangan logam

Digunakan untuk suspensi.
z Rubber spring
Spring terbuat dari karet yang

elastis digunakan pada suspensi.
i Bimetal
Bimetal merupakan gabungan dua

logam yang mempunyai derajat
panas (muai) yang berbeda.
Logam dengan derajat muai lebih
besar melengkung seperti yang
ditunjukkan oleh garis putus-putus.
37
BAHAN BAKAR DAN PELUMAS
I. BENSIN
c Sifat utama dari bensin
Bensin adalah bahan bakar yang digunakan pada mesin dengan pengapian
busi. Sifat-sifat yang dimiliki bensin adalah :
z Mudah menguap pada temperatur normal.
z Tidak berwarna, tembus pandang, dan berbau.
z Mempunyai titik nyala rendah (-10°C sampai –15°C).
z Mempunyai berat jenis yang rendah (0,6 – 0,78).
z Dapat melarutkan oli dan karet.
z Menghasilkan jumlah panas yang besar (9.500 – 10.500 kcal/kg)
z Sedikit meninggalkan carbon setelah dibakar.
d Syarat-syarat bensin
Kualitas berikut ini diperlukan oleh bensin untuk memberikan kerja mesin
yang maksimal :
z Mudah terbakar.
z Mudah menguap.
z Tidak beroksidasi dan bersifat pembersih.
e Nilai oktan
Nilai oktane (octane number) atau tingkatan dari bahan bakar adalah
mengukur bahan bakar bensin terhadap anti-knock characteristic. Bensin
dengan nilai oktan tinggi akan tahan terhadap knocking dibanding dengan
nilai oktan rendah.
Ada dua cara yang digunakan untuk mengukur nilai oktan : research
method dan motor method.
Yang paling umum digunakan adalah research method, dan spesifikasi
nilai oktannya dengan metoda ini ditetapkan dengan istilah “RON”
(Research Octane Number).
Nilai oktan adalah perbandingan antara Iso octane dengan Normal
heptane.
38
II. BAHAN BAKAR DIESEL
c Sifat utama bahan bakar diesel
Bahan bakar diesel juga disebut light oil atau solar, adalah suatu
campuran yang telah didistilasi setelah bensin dan minyak tanah dari
minyak mentah pada temperatur 200°C sampai 340°C. Solar mempunyai
sifat utama sebagai berikut :
z Berwarna sedikit kekuning-kuningan dan berbau.
z Encer dan tidak menguap pada temperatur normal.
z Mempunyai titik nyala tinggi (40°C – 100°C).
z Terbakar sendiri pada suhu 350°C (bensin pada 500°C).
z Mempunyai berat jenis 0,82 – 0,86.
z Menimbulkan panas yang besar (10.500 kcal/kg).
z Mempunyai kandungan sulfur yang lebih besar.
d Syarat-syarat solar
Kualitas berikut ini diperlukan oleh solar untuk memberikan kerja mesin
yang maksimal :
z Mudah terbakar.
z Tetap encer pada suhu dingin (tidak membeku).
z Mempunyai daya pelumasan.
z Kekentalan yang sesuai.
z Kandungan sulfur sekecil mungkin.
z Stabil (tidak berubah dalam kualitas).
e Nilai cetane (cetane number)
Nilai cetane (cetane number) atau tingkatan dari bahan bakar solar adalah
satu cara untuk mengontrol bahan bakar solar dalam kemampuan untuk
mencegah terjadinya knocking. Solar dengan nilai cetane tinggi akan
tahan terhadap knocking dibanding dengan nilai oktan rendah.
Nilai cetane adalah perbandingan antara normal cetane dengan α (alpha)
methyl-naptalene.
39
III. OLI MESIN
c Sifat utama oli mesin
Oli mesin harus mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :

z Sebagai pelumasan
z Bersifat pendingin
z Sebagai perapat
z Sebagai pembersih
z Sebagai penyerap tekanan
d Syarat-syarat oli mesin
Oli mesin harus mempunyai syarat-syarat sebagai berikut :

z Harus mempunyai kekentalan yang tepat
z Kekentalan harus stabil terhadap pengaruh suhu
z Oli mesin harus sesuai dengan penggunaan metal
z Tidak merusak (anti karat) terhadap komponen
z Tidak menimbulkan busa
e Jenis oli mesin
z Klasifikasi kekentalan
Kekentalan menunjukkan kemampuan mengalir dari suatu cairan. Oli

cenderung menjadi encer dan mudah mengalir ketika panas dan
cenderung menjadi kental dan susah mengalir ketika dingin.
Kekentalan dari oli dinyatakan oleh angka yang disebut indek kekentalan.
Indeknya rendah olinya encer, indeknya tinggi olinya kental.
Suatu badan internasional SAE (Society of Automotive Engineer) adalah
badan yang menentukan standar kekentalan dari oli.
z Kekentalan indek
- Oli dengan kekentalan indek rendah berarti kekentalannya rendah

- Oli dengan indek kekentalan 10W-30 disebut multi grade,
kekentalannya tidak terpengaruh oleh perubahan temperatur / musim
dan dapat digunakan sepanjang tahun
- Indek kekentalan yang diikuti oleh huruf “W” menunjukkan kekentalan
pada temperatur –20°C, sedangkan yang tidak menggunakan huruf
“W” menyatakan kekentalan pada temperatur 100°C
40
z Klasifikasi kualitas
Kualitas oli mesin diklasifikasikan sesuai dengan standar API (American

Petroleum Institute). Klasifikasi oli mesin untuk mesin bensin ditunjukkan
dengan huruf depan “S” (SA, SB, SC, SD, …dst). Klasifikasi oli mesin
untuk mesin diesel ditunjukkan dengan huruf depan “C” (CA, CB, CC, CD,
…dst). Semakin besar huruf belakang semakin baik kualitas oli tersebut
(oli dengan grade CD lebih baik dari oli dengan grade CC).
IV. GEAR OIL (OLI RODA GIGI)
Oli roda gigi adalah untuk melumasi transmisi manual, differential, dan
steering gear.
c Syarat-syarat oli roda gigi
Oli roda gigi harus mempunyai syarat-syarat sebagai berikut :

z Kekentalan yang sesuai.
z Mempunyai kemampuan memikul beban.
z Tahan terhadap panas dan oksidasi.
d Tipe oli roda gigi
z Klasifikasi dalam kekentalan
Pada umumnya oli roda gigi dibagi menjadi 6 indek kekentalan SAE (75W,
80W, 85W, 90, 140, 250). Khusus untuk kendaraan Panther
menggunakan SAE 40 untuk transmisi, SAE 140 untuk differential.
Transmisi dan differential umumnya menggunakan SAE 90 atau 80W-90.
z Klasifikasi dalam kualitas dan penggunaan
Kualitas oli roda gigi diklasifikasikan sesuai dengan standar API (American
Petroleum Institute). Klasifikasi oli roda gigi adalah GL (Gear Lubrication).
Semakin besar angka belakang semakin baik kualitas oli tersebut (gear oil
GL1 lebih jelek dari gear oil GL2).
Pada umumnya, gear oil GL4 digunakan untuk melumasi steering gear,
gear oil GL4 atau GL5 digunakan untuk transmisi manual, gear oil GL5
digunakan untuk differential tipe hypoid gear.
41
V. GEMUK
Gemuk adalah pelumas padat yang terbuat dari pelumas cair (oli) yang
mempunyai bahan pengental (thickening agent).
Ada dua tipe utama dari bahan pengental : a metalic soap dan a non soap,
tipe yang umum digunakan adalah a metalic soap.
c Sifat utama dari gemuk
Gemuk memiliki beberapa sifat yang tidak dapat dilakukan oleh oli
1. Keuntungannya
z Pelumasannya tahan lama.
z Mencegah menempelnya kotoran atau air.
z Mempunyai daya tahan terhadap beban tinggi.
2. Kerugiannya
z Gemuk lebih sulit dalam penanganan (penggantian dan pengisian).
z Mempunyai tahanan gerak besar.
z Kemampuan pendinginan rendah (tidak mengalir).
z Sulit untuk membersihkan kotoran.
d Tipe gemuk
Uraian berikut ini hanya berisi sebagian kecil dari tipe gemuk yang biasa
digunakan untuk melumasi chassis, bearing roda dan joint-joint dari suspensi.
z Gemuk untuk chassis
Pada umumnya ada 2 tipe gemuk yang digunakan pada chassis.
1. Lithium Soap Base Multi Purpose Grease (NLGI # 2)

Gemuk ini tahan terhadap air dan panas yang penggunaannya
ditempatkan dimana gerakannya kontinyu, seperti :
- Kopling (Clutch) - Shackle pin
- Steering linkage - king pin
- Propeller shaft
2. Molybdenum Disulfide Lithium Soap Base Grease (NLGI # 2)

Gemuk ini biasa disebut gemuk chassis “special” atau long life dan
digunakan dalam area yang tahan tekanan tinggi, seperti :
- Kopling (Clutch) - Constant velocity joint
- Ball joint - Rack and pinion steering gear
- Suspension arm
NLGI # 2 : National Lubrication Grease Institute, mempunyai spesifikasi
indek yang tetap untuk gemuk, angka yang ditunjukkan
besar berarti gemuk lebih kental
42
z Gemuk bantalan roda
Gemuk yang dipakai untuk bantalan roda adalah Lithium Soap Base Multi
Purpose Grease (NLGI # 2). Karakteristik yang diperlukan gemuk bantalan
roda adalah sebagai berikut :
- Gemuk harus tahan panas karena temperatur pada wheel hub bisa
mencapai 130°C.
- Mempunyai kestabilan oksidasi dan tahan lama.
- Tahan terhadap kerusakan dan karat.
Tindakan pencegahan berikut ini harus dilakukan untuk menjamin keuntungan

dari penggunaan gemuk :
z Membersihkan dan mengeringkan bantalan.
z Dalam mengisi gemuk pada wheel hub jangan berlebihan.
z Jangan mencampur gemuk bantalan roda dengan gemuk lain.
z Menjauhkan gemuk dari kotoran.
VI. MINYAK TRANSMISI AUTOMATIC (ATF)
Automatic Transmission Fluid (ATF) adalah minyak berkualitas tinggi, dengan

bermacam-macam bahan tambahan. Dalam penggunaannya ATF digunakan
oleh transmisi automatic dan power steering.
c Syarat-syarat ATF
Syarat-syarat yang harus dimiliki oleh ATF adalah sebagai berikut :

z Kekentalannya sesuai.
z Stabil terhadap panas.
z Tidak berbusa.
z Koefisien gesek sesuai.
d Tipe ATF
Pada umumnya tipe ATF yang digunakan adalah tipe DEXRON® II.
43
VII. MINYAK REM (BRAKE FLUID)
Minyak rem adalah cairan yang tidak mengandung minyak bumi yang
sebagian besar terdiri dari alkohol dan susunan kimia dan ester.
c Persyaratan kualitas minyak rem
Syarat-syarat yang harus dimiliki oleh minyak rem adalah :

z Titik didih yang rendah.
z Mencegah karat.
z Viskositas yang tepat.
d Tipe minyak rem
Minyak rem mempunyai 4 klasifikasi FMVSS (Federal Motor Vehicle

Safety Standar). Kesemuanya ini didasarkan oleh titik didih, Dan yang
menentukan ini adalah DOT (Departement Of Transportation).
Type DOT3 DOT4 DOT 5 SAE J1702

Item (SAE J1703)
Boiling point (°C) > 205 > 230 > 260 > 150
e Tindakan pencegahan dalam penanganan minyak rem
z Jangan mencampur minyak rem.

z Jangan tercemar dengan air.
z Jangan tercemar dengan oli atau penbersih oli.
z Simpan minyak rem di tempat yang sesuai.
VIII. SEALANT (FORMED IN PLACE GASKET / FIPG)
FIPG adalah perekat setengah padat yang pada umumnya terbuat dari
silicone atau acrylate yang mengeras pada temperatur ruangan.
Berikut ini kelebihan gasket FIPG :
z Melekat pada semua permukaan yang rata.
z Gampang dalam pembentukan gasket.
z Mudah dalam penyimpanan.
c Syarat-syarat FIPG
Syarat-syarat yang harus dimiliki FIPG adalah :

z Elastisitasnya baik.
z Melekatnya kuat.
z Kekentalannya tidak berubah walau ada perubahan suhu.
44
z Harus mudah dibersihkan.
d Tipe FIPG
Di bawah ini adalah tipe-tipe FIPG :
z Three Bond 1280 : sistem pelumasan (oil pan).

z Three Bond 1282B : sistem pendinginan (water pump).
z Three Bond 1281 : transmisi manual.
z Three Bond 2403 : perapat baut.
e Penanganan dan pencegahan FIPG
z Bersihkan area yang akan dipasangkan FIPG.

z Gunakan FIPG yang sesuai.
z Dibutuhkan waktu 1 sampai 2 jam agar FIPG mengering.
IX. ZAT ANTI BEKU
Zat anti beku berfungsi untuk mencegah terjadinya pembekuan air pendingin
pada saat musim dingin.
c Sifat utama zat anti beku
Zat anti beku mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :

z Mempunyai titik beku dibawah air pendingin.
z Mencegah karat pada sistem pendingin.
z Tidak berefek pada kemampuan radiasi panas air pendingin.
z Tidak merusak komponen yang terbuat dari karet.
z Kekentalan tetap efektif tanpa terpengaruh pada temperatur.
z Reaksi kimianya stabil.
z Tidak mudah berbusa.
z Tidak mudah menguap.
d Penggunaan zat anti beku
z Radiator mobil umumnya terbuat dari tembaga, tetapi ada yang terbuat
dari alumunium. Radiator yang terbuat dari alumunium diperlukan zat
anti beku yang spesial untuk mencegah karat pada radiator.
z Untuk negara tropis penggunaan zat anti beku tidak terlalu penting.
z Sebelum menambah zat anti beku periksa sistem pendinginan
terhadap karat dan kebocoran.
45

01 AutomotiveKnowledge

Enviado por

Dados do documento

Título original

Direitos autorais

Formatos disponíveis

Compartilhar este documento

Compartilhar ou incorporar documento

Opções de compartilhamento

Você considera este documento útil?

Este conteúdo é inapropriado?

Direitos autorais:

Formatos disponíveis

01 AutomotiveKnowledge

Enviado por

Direitos autorais:

Formatos disponíveis

Isuzu Training Center Pengetahuan Umum Automotive

PENGETAHUAN UMUM OTOMOTIF

PENGETAHUAN UMUM KENDARAAN

I. KODE MODEL KENDARAAN

d Gross Vehicle Weight ( GVW )

g Bonnet ( Moncong kendaraan )

j Posisi Roda Kemudi

N = Light duty forward control truck

H = 2,5 – 3,5 ton

T = Multi purpose vehicle

B = 1930 kg & 1990 kg

E = 2480 & 2680 mm

II. KATEGORI KENDARAAN

Dibagi dalam 5 kategori :

d Kategori II = 2500 – 9000 kg

e Kategori III = 9000 – 26000 kg

g Kategori V = 26000 kg – ke atas

III. DIMENSI KENDARAAN

z MGC = Minimum ground clearance

z AOA = Angle of approach

z AOD = Angle of departure

z GVW = Gross vehicle weight

IV. PENGENALAN PRODUK ISUZU

17. Kategori : III

Kecepatan maksimum adalah kecepatan maksimum yang dapat dicapai

d Pemakaian Bahan Bakar (Fuel Consumption)

e Kemampuan Daya Tanjak Maksimum

Kemampuan daya tanjak maksimum adalah kemampuan maksimum

f Minimum Turning Radius

Minimum turning radius adalah radius terkecil kendaraan dapat membelok

Minimum turning radius dibagi menjadi :

1. Minimum turning radius ban

2. Minimum turning radius body

VI. SPESIFIKASI MESIN

Susunan silinder yang digunakan pada umumnya adalah sebagai berikut :

Silinder-silinder disusun dalam

Blok silinder berbentuk V type,

z Tipe horisontal berlawanan (Boxer)

Silinder-silinder disusun secara

z Tipe Over Head Valve

Mekanisme katup ini sederhana

z Tipe Over Head Camshaft

Camshaft ditempatkan pada

z Tipe Double Over Head Camshaft

Pada kepala silinder terdapat

e Lubang Silinder dan Langkah Torak

Mesin dapat diklasifikasikan dalam 3 tipe oleh perbandingan diameter

Volume langkah (piston displacement) adalah jumlah volume dari posisi

Total displacement dari sebuah mesin dapat dihitung sebagai berikut :

Perbandingan kompresi menunjuk-

Selanjutnya perbandingan kompresi yang tinggi menghasilkan tekanan

h Moment Mesin dan Tenaga Mesin

i Daya Output Mesin

Daya = Usaha yang dilakukan (W) kg.m/detik

Usaha = Gaya x Jarak (kg.m)

Hubungan antara moment dengan tenaga :

Metric Imperial I.S

1. Diketahui sebuah motor 4 langkah dengan jumlah silinder 4, memiliki

Pc = (2190,42 cc + 128,85 cc) : 128,85 cc = 18 : 1

2. Daya = (250 kg x 6 m) : 5 detik = 300 kg.m/detik

j Kurva Kemampuan Mesin

Kurva kemampuan mesin (engine performance curve) adalah grafik yang

VII. KOMPONEN MEKANIS