Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
PEMBELAJARAN IPA
(Pengertian Kurikulum dan landasan Pengembangannya)
OLEH :
KELOMPOK I
Kami panjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT, atas berkat
Galib, M. Pd, sebagai dosen pengampu mata kuliah ini, dan terima kasih pula
makalah ini.
banyak terdapat kesalahan, maka dari itu kritik dan saran dari pembaca sangat
kami butuhkan dalam pembuatan makalah selanjutnya agar menjadi lebih baik
lagi. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penyusun khususnya, dan
Penulis
i
DAFTAR ISI
DAFTAR PUSTAKA
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
2
C. Tujuan Penulisan
D. Manfaat Penulisan
A. Metode Penulisan
Metode yang dipakai dalam makalah ini adalah metode pustaka,
yaitu metode yang dilakukan dengan mempelajari dan mengumpulkan
data dari pustaka yang berhubungan dengan materi makalah kami. Baik
berupa buku maupun informasi dari internet.
3
4
Pengertian
Kurikulum
Secara
Pengertian Etimologis
Kurikulum
Pengertian
Kurikulum
Secara
Tradisional
Pengertian
Kurikulum
Secara
Modern
Filsafat
Pendidikan
Pengertian Landasan
Kurikulum dan Filosofis
Pengembangan Manfaat
landasan
Kurikulum Filsafat
Pengembangannya
Pendidikan
Filsafat dan
Tujuan
Pendidikan
Perkembangan
Landasan Peserta Didik
Psikologis dan Kurikulum
Pengemban
gan
Kurikulum
Psikologi
Belajar dan
Kurikulum
5
Landasan Perkembangan
sosiologis
Pengembang Peserta Didik
an Kurikulum dan Kurikulum
Masyarakat dan
Kurikulum
Landasan
IPTEKS
Pengembangan
Kurikulum
BAB III
KAJIAN DAN PEMBAHASAN
A. Pengertian Kurikulum
1. Filsafat Pendidikan
dahulu harus ada kejelasan pandangan hidup manusia atau tentang hidup
dan eksistensinya.
Filsafat akan menentukan arah kemana peserta didik akan dibawa,
filsafat merupakan perangkat nilai-nilai yang melandasi dan membimbing
ke arah pencapaian tujuan pendidikan. Oleh karena itu, filsafat yang dianut
oleh suatu bangsa atau kelompok masyarakat tertentu atau bahkan yang
dianut oleh perorangan akan sangat mempengaruhi terhadap tujuan
pendidikan yang ingin dicapai.
Tujuan pendidikan nasional di Indonesia tentu saja bersumber pada
pandangan dan cara hidup manusia Indonesia, yakni Pancasila. Hal ini
berarti bahwa pendidikan di Indonesia harus membawa peserta didik agar
menjadi manusia yang berPancasila. Dengan kata lain, landasan dan arah
yang ingin diwujudkan oleh pendidikan di Indonesia adalah yang sesuai
dengan kandungan falsafah Pancasila itu sendiri.
Sebagai implikasi dari nilai-nilai filsafat Pancasila yang dianut
bangsa Indonesia, dicerminkan dalam rumusan tujuan pendidikan nasional
seperti terdapat dalam UU No.20 Tahun 2003, yaitu : Pendidikan Nasional
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia tahun 1945. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan
untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadimanusia yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga yang demokratis
serta bertanggung jawab (Pasal 2 dan 3). Dalam rumusan tujuan
pendidikan nasional tersebut, tersurat dan tersirat nilai-nilai yang
terkandung dalam rumusan Pancasila.
Melalui rumusan tujuan pendidikan nasional di atas, sudah jelas
tergambar bahwa peserta didikyang ingin dihasilkan oleh sistem
pendidikan kita antara lain adalah untuk melahirkan manusia yang
beriman, bertaqwa, berilmu dan beramal dalam kondisi yang serasi, selaras
14
kurikulum yang dianut pada masa itu sangat berorientasi pada kepentingan
politik Belanda. Demikian pula pada saat negara kita dijajah Jepang, maka
orientasi kurikulum berpindah yaitu disesuaikan dengan kepentingan dan
sistem nilai yang dianut oleh negara Matahari Terbit itu.Setelah Indonesia
mencapai kemerdekaannya, dan secara bulat dan utuh menggunakan
pancasila sebagai dasar dan falsafah dalam berbangsa dan bernegara, maka
kurikulum pendidikan pun disesuaikan dengan nilai-nilai pancasila itu
sendiri.
Pengembangan kurikulum walaupun pada tahap awal sangat
dipengaruhi oleh filsafat dan ideologi negara, namun tidak berarti bahwa
kurikulum bersifat statis, melainkan senantiasa memerluka pengembangan,
pembaharuan dan penyempurnaan disesuaikan dengan kebutuhan dan
tuntutan dan perkembangan zaman yang senantiasa cepat berubah.
A. Kesimpulan
Berdasarkan rumusan masalah dan pembahasan diatas maka dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut.
1. Kurikulum adalah segala pengalaman dan kegiatan belajar yang
direncanakan dan diorganisir untuk diatasi oleh siswa atau mahasiswa
untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan bagi suatu
lembaga pendidikan.
2. Landasan filosofis dalam pengembangan kurikulum merupakan rumusan
yang didapatkan dari hasil berpikir secara mendalam, analisis, logis,
sistematis dalam merencanakan, melaksanakan, membina dan
mengembangkan kurikulum baik dalam bentuk kurikulum sebagai
rencana (tertulis), terlebih kurikulum dalam bentuk pelaksanaan di
sekolah.
3. Landasan psikologis pengembangan kurikulum merupaka alat untuk
mencapai tujuan pendidikan berkaitan dengan proses perubahan perilaku
siawa. Adanya kurikulum diharapkan dapat mengembangkan perilaku
baru berupa kemampuan atau kompetensi aktual dan potensial dari setiap
siswa, serta kemampuan-kemampuan baru yang dimiliki untuk waktu
yang relatif lama.
4. Landasan sosiologis pengembangan kurikulum menyangkut kekuatan-
kekuatan sosial di masyarakat.Kekuatan-kekuatan itu berkembang dan
selalu berubah-ubah sesuai dengan perkembangan zaman.Kekuatan itu
dapat berupa kekuatan yang nyata maupun yang potensial, yang
berpengaruh dalam perkembangan kebudayaan seirama dengan dinamika
masyarakat.
5. Landasan IPTEKS pengembangan kurikulum merupakan aplikasi dari
ilmu pengetahuan ilmiah dan ilmu-ilmu lainnya untuk memecahkan
masalah-masalah praktis.Ilmu dan teknologi tak dapat dipisahkan.Ilmu
26
27
Tim Pengembangan FIP-UPI. 2011. Ilmu dan Aplikasi Pendidikan. PT. IMTIMA.
Bandung