Você está na página 1de 5

1. Perhituangan Molaritas?

Rumus Molaritas (M)


adalah satuan konsentrasi yang banyak dipergunakan, dan didefinisikan sebagai banyak mol
zat terlarut dalam 1 liter (1000 mL) larutan dengan satuan M.
-Rumus :

Rumus Molalitas (m)


adalah satuan konsentrasi yang menyatakan jumlah mol zat yang terdapat didalam 1000 gram
pelarut dengan satuan mol.
-Rumus :

Rumus Normalitas (N)


adalah satuan konsentrasi yang sudah memperhitungkan kation atau anion yang dikandung
sebuah larutan. Normalitas didefinisikan banyaknya zat dalam gram ekivalen dalam satu liter
larutan dengan satuan N.
-Rumus :

2. Instrumen Spektrofotometri

Instrumen Spektrofotometri UV-Vis


Instrumen pada spektrofotometri UV-Vis terdiri dari 6 komponen pokok:

1. sumber radiasi

2. Monokromator

3. wadah sampel (sel atau kuvet)

4. Detektor

5. Recorder

6. Read out

Fungsi masing-masing bagian:

1. Sumber sinar

Polikromatis berfungsi sebagai sumber sinar polikromatis dengan berbagai macam rentang

panjang gelombang. Untuk sepktrofotometer

 UV menggunakan lampu deuterium atau disebut juga heavi hidrogen

 VIS menggunakan lampu tungsten yang sering disebut lampu wolfram

 UV-VIS menggunan photodiode yang telah dilengkapi monokromator.

 Infra merah, lampu pada panjang gelombang IR.

3. Pengertian Validasi, Presisi dan Akurasi?


Validasi adalah suatu tindakan yang membuktikan bahwa suatu proses/metode dapat
memberikan hasil yang konsisten sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan dan
terdokumentasi dengan baik. Validasi dilakukan bila ada perubahan yang mempengarui produk
secara langsung (major modification), produk baru atau produk lama dengan metode baru,
exiting dan legacy product.
Persyaratan yang harus dilakukan dalam melaksanakan validasi adalah:
1. Protokol validasi harus sudah tersedia dan telah diapprove
2. Validation studies harus sesuai dengan protokol
3. Data validasi dari studies harus dikumpulkan, dicatat dan disimpulkan
4. Validation report harus direview oleh tiap departemen terkait dan diapprove oleh quality unit
5. Data validasi harus terdokumentasi dengan baik
6. Jika terdapat perubahan pada proses yang divalidasi harus dilaporkan
Pengertian Akurasi

Dengan istilah ‘akurasi’, kita memaksudkan derajat pemenuhan terhadap pengukuran standar,
yaitu yang mana menjangkau pengukuran aktual mendekati ukuran standar, yaitu tepat sasaran.
Akurasi mengukur ketepatan dan kemiripan hasil pada waktu yang sama dengan
membandingkannya terhadap nilai absolut.

Oleh karena itu, semakin mendekati ukurannya, semakin tinggi level akurasi. Hal itu tegantung
secara utama pada caranya; data dikumpulkan.

Definisi Dari Presisi

Presisi menggambarkan keseragaman dan pengulangan pada pengukuran. Presisi merupakan


derajat keunggulan, pada performa dari suatu operasi atau teknik yang digunakan untuk
mendapatkan hasil. Presisi mengukur tingkat yang mana hasilnya mendekati satu sama lain, yaitu
ketika pengukuran berkerumun bersama-sama.

Oleh karena itu, semakin tinggi level presisi semakin kecil variasi antar pengukuran. Contohnya:
presisi adalah ketika satu titik yang sama ditembak, lagi dan lagi, yang mana titik yang tepat
bukan hal yang penting

4. Perbedaan Validasi, presisi, dan Akurasi

Akurasi Presisi
Akurasi mengacu pada level Presisi mengartikan level keberagaman
Pengertian kesepakatan antara pengukuran yang terletak pada nilai beberapa
actual dan pengukuran absolut pengukuran dari factor yang sama
Seberapa dekat hasil dengan nilai
Menggambarkan Seberapa dekat hasil dengan yang lain
standart
Derajat Derajat kecocokan Derajat reprodusibilitas
Faktor Faktor tunggal Banyak faktor
Pengukuran dari Perkiraan statikal Keberagaman statistikal
Terkait dengan Kesalahan sistematik Kesalahan acak

Kunci Perbedaan Antara Akurasi Dan Presisi

Perbedaan antara akurasi dan presisi bisa digambarkan secara jelas seperti di bawah ini:

1. Level kecocokkan antara pengukuran aktual dan pengukuran absolut disebut akurasi. Tingkat
keberagaman yang terletak pada nilai beberapa pengukuran dari factor yang sma disebut
presisi.
2. Akurasi menggambarkan kedekatan dari pengukuran dengan pengukuran aktual. Di sisi lain,
presisi menunjukan kedekatan dari masing-masing pengukuran dengan yang lain.
3. Akurasi adalah derajat kesesuaian, yaitu tingkat yang mana pengukuran adalah tepat ketika
dibandingkan dengan nilai absolut. Sementara, presisi adalah derajat reprodusibilitas, yang
mana menjelaskan konsistensi dari pengukuran.
4. Akurasi berdasar pada factor tunggal, sedangkan presisi berdasarkan pada lebih dari satu factor.
5. Akurasi adalah pengukuran perkiraan statikal sementara presisi adalah pengukuran
keberagaman statistical.
6. Akurasi berfokus pada kesalahan sistematik, yakti kesalahan yang diakibatkan oleh masalah
pada peralatan. Sebaliknya, presisi terkait dengan kesalahan acak, yang mana terjadi secara
periodic tanpa pola yang dikenali.

5. Hasil inframerah dilihat dari bercak dengan nilai Rf

6. Titrasi
Titrasi Redoks
Titrasi redoks sesuai namanya merupakan jenis titrasi dengan reaksi redoks. Secara umum ada
tiga macam reaksi redoks. Pertama, titrasi iodometri. Merupakan titrasi redoks dengan
menggunakan I2 dan merupakan jenis reaksi tidak langsung. Karena I2 yang akan bereaksi harus
dibuat terlebih dahulu dengan reaksi redoks sebelumnya. Kedua, titrasi iodimetri. Merupakan
titrasi redoks dengan I2 juga. Bedanya dengan iodometri, I2 yang digunakan langsung dalam
wujud I2 sehingga disebut juga reaksi langsung. Ketiga, titrasi permanganometri. Merupakan
reaksi titrasi dengan memanfaatkan ion Mn2+. Indikator yang digunakan biasanya amilum yang
dapat membentuk kompleks dengan I2 yaitu iodo-amilum berwarna biru. Selain itu bisa juga
menggunakan autoindikator. Dimana kelebihan larutan standar yang menetes pada larutan hasil
reaksi utama yang telah stoikiometris akan menunjukkan gejala tertentu seperti perubahan
warna yang menandai titrasi harus dihentikan.
Titrasi Kompleksasi
Titrasi kompleksasi merupakan jenis titrasi dengan reaksi kompleksasi atau pembentukan ion
kompleks. Biasanya digunakan untuk menganalisa kadar logam pada larutan sampel yang dapat
membentuk kompleks dengan larutan standar yang biasanya merupakan ligan. Indikator yang
digunakan biasanya akan bereaksi dengan kelebihan titran (sama-sama membentuk ion
kompleks) dan menunjukkan perubahan warna. Pada titrasi jenis ini ada banyak hal yang harus
ditimbang dan diperhatikan mengingat pembentukan ion kompleks adalah spesifik pada kondisi
tertentu. Misalnya pada pH tertentu sehingga larutan sampel harus didapar dengan buffer pH
tertentu pula.
Titrasi Asam Basa
Titrasi asam basa merupakan metode analisis kuantitatif yang berdasarkan reaksi asam basa.
Sesuai persamaan umum reaksi asam basa: asam + basa à garam + air. Indikator yang biasa
digunakan adalah indikator yang dapat memprofilkan perubahan warna pada trayek pH
tertentu. Kurva titrasi asam basa biasanya dapat dibuat dengan membuat plot antara ml titran
(sb.x) dengan pH larutan (sb.y).
Titrasi Argentometri
Titrasi argentometri adalah jenis titrasi yang digunakan khusus untuk reaksi pengendapan.
Prinsip umumnya adalah mengenai kelarutan dan tetapan hasil kali kelarutan dari reagen-
reagen yang bereaksi. Secara umum, metode titrasi argentometri ada tiga macam. Pertama,
metode Mohr. Pada metode ini tidak ada indikator yang digunakan. Sehingga untuk menandai
titik akhir titrasi adalah tingkat kekeruhan dari larutan sampel. Ketika larutan standar telah
mengalami reaksi stoikiometris dengan larutan sampel, maka ml larutan standar berikutnya
yang menetes pada larutan sampel akan menghasilkan endapan karena larutan hasil reaksi
titrasi telah jenuh. Namun, dapat juga digunakan indikator yang dapat bereaksi dengan
kelebihan larutan standar dan membentuk endapan dengan warna yang berbeda dari endapan
reaksi utama. Kedua, metode Volhard. Metode ini menggunakan indikator yang akan bereaksi
dengan kelebihan larutan standar membentuk ion kompleks dengan warna tertentu. Ketiga,
metode Fajans. Metode ini menggunakan indikator adsorpsi. Endapan yang terbentuk dari
reaksi utama dapat menyerap indikator adsorpsi pada permukaannya sehingga endapan
tersebut terlihat berwarna.

Você também pode gostar