Você está na página 1de 10

MAKALAH

INFORMED CONSENT DAN INFORMED CHOICE DALAM ASUHAN


KEBIDANAN KESEHATAN REPRODUKSI DAN KB DAN
KEWENANGAN BIDAN DALAM ASUHAN KESEHATAN REPRODUKSI DAN
KELUARGA BERENCANA DALAM PERMENKES RI
NOMOR 1464/MENKES/PER/2010

Disusun oleh kelompok II :


1. Nona Alou
2. Nori Rorong
3. Novi Virawati
4. Nur Pratiwi Umaji
5. Nurlita Naser
6. Nursamsi Djailany
7. Olnie Maapi
8. Raranta Jeniffer Gayatri
9. Rifka Andika Zees

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN MANADO

i
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat dan
rahmat-Nya sehingga kami bisa selesaikan makalah dengan judul Informed Consent Dan
Informed Choice Dalam Asuhan Kebidanan Kesehatan Reproduksi Dan Kb Dan
Kewenangan Bidan Dalam Asuhan Kesehatan Reproduksi Dan Keluarga Berencana
Dalam Permenkes Ri Nomor1464/Menkes/Per/2010.
Makalah ini disusun sebagai tugas mata kuliah Askeb Kesehatan Reproduksi dan
Keluarga Berencana.
Kami sangat menyadari bahwa makalah yang kami susun ini masih jauh dari kata
sempurna dan oleh karena itu kami mengharapkan saran dan masukan yang membangun
dari semua pihak demi penyempurnaan makalah ini.

Penyusun

Kelompok II

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………………………………………………. ii


DAFTAR ISI …………………………………………………………….. iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…………………………………………………….. 1
B. Rumusan Masalah…………………………………………………. 1
C. Tujuan Pembahasan ………………………………………………. 1
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................... 2
A. Informed Choice dan Informed Concent dalam
Asuhan Kespro dan KB .................................................................. 2
B. Kewenangan Bidan dalam Asuhan Kesehatan Reproduksi dan
KB Sesuai Permenkes nomor 1464/Menkes/Per/X/2010 ............... 5
BAB III PENUTUP……………………………………………………….. 9
A. Kesimpulan ………………………………………………………. 7
B. Saran………………………………………………………………. 7

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pelaksanaan pelayanan kesehatan dalam rangka mempertahankan
kesehatan yang optimal harus dilakukan bersama-sama, oleh semua tenaga
kesehatan sebagai pelayanan kesehatan.
Dalam memberikan pelayanan kesehatan, bidan harus terlebih dahulu
memberikan informed consent kepada pasien. Persetujuan tindakan medik
atau informed consent adalah persetujuan yang diberikan oleh pasien atau
keluarganya atas dasar penjelasan mengenai tindakan medik yang akan
dilakukan terhadap pasien tersebut. Persetujuan dapat diberikan secara tertulis
maupun lisan, tetapi setiap tindakan medik yang mengandung resiko tinggi
harus dengan persetujuan tertulis yang ditandatangani oleh yang hendak
memberikan persetujuan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah Informed choice dan informed consent dalam asuhan
Kespro dan KB?
2. Bagaimanah Kewenangan bidan dalam asuhan kesehatan reproduksi dan
KB sesuai Permenkes 1464/2010?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Informed choice dan informed consent dalam asuhan
Kespro dan KB.
2. Untuk mengetahui Kewenangan bidan dalam asuhan kesehatan reproduksi
dan KB sesuai Permenkes nomor 1464/MENKES/PER/2010.

1
BAB II PEMBAHASAN

A. Informed Choice dan Informed Concent dalam Asuhan Kespro dan KB


1. Informed Choice dalam Asuhan Kespro dan KB
a. Pengertian Informed choice
b. Informed choice berarti membuat pilihan setelah mendapatkan penjelasan
tentang alternatif asuhan yang akan dialaminya, pilihan (choice) harus
dibedakan dari persetujuan (concent). Persetujuan penting dari sudut
pandang bidan, karena itu berkaitan dengan aspek hukum yang
memberikan otoritas untuk semua prosedur yang dilakukan oleh bidan.
Sedangkan pilihan (choice) lebih penting dari sudut pandang wanita
(pasien)sebagai konsumen penerima jasa asuhan kebidanan.
c. Tujuan
Tujuan dari Informed choice adalah untuk mendorong wanita memilih
asuhannya. Peran bidan tidak hanya membuat asuhan dalam manajemen
asuhan kebidanan tetapi juga menjamin bahwa hak wanita untuk memilih
asuhan dan keinginannya terpenuhi. Hal ini sejalan dengan kode etik bidan,
bahwa bidan harus menghormati hak wanita setelah mendapatkan
penjelasan dan mendorong wanita untuk menerima tanggung jawab untuk
hasil dari pilihannya.
2. Informed Coscent dalam Asuhan Kespro dan KB
a. Pengertian Informed Consent
Informed consent adalah persetujuan individu terhadap pelaksanaan suatu
tindakan, seperti operasi atau prosedur diagnostik invasif, berdasarkan
pemberitahuan lengkap tentang risiko, manfaat, alternatif, dan akibat
penolakan. Informed consent merupakan kewajiban hukum bagi
penyelengara pelayanan kesehatan untuk memberikan informasi dalam
istilah yang dimengerti oleh klien sehingga klien dapat membuat pilihan.
Persetujuan ini harus diperoleh pada saat klien tidak berada dalam
pengaruh obat seperti narkotika.

2
Secara harfiah informed consent adalah persetujuan bebas yang
didasarkan atas informasi yang diperlukan untuk membuat persetujuan
tersebut. Dilihat dari pihak-pihak yang terlibat , dalam praktek dan penelitian
medis, pengertian “informed consent” memuat dua unsur pokok, yakni:
1) Hak pasien untuk dimintai persetujuan bebasnya oleh tenaga medis dalam
melakukan kegiatan medis pada pasien tersebut, khususnya apabila
kegiatan ini memuat kemungkinan resiko yang akan ditanggung oleh
pasien. Kewajiban bidan untuk menghormati hak tersebut dan untuk
memberikan informasi seperlunya, sehingga persetujuan bebas dan
rasional dapat diberikan kapada pasien.
2) Dalam pengertian persetujuan bebas terkandung kemungkinan bagi pasien
untuk menerima atau menolak apa yang ditawarkan dengan disertai
penjelasan atau pemberian informasi seperlunya oleh tenaga medis.

Dari proses informed concent terkandung nilai etik sebagai berikut :


1. Menghargai kemandirian/otonomi pasien
2. Tidak melakukan intervensi melainkan membantu pasien bila
dibutuhkan/diminta sesuai dengan informasi yang telah dibutuhkan
3. Bidan menggali keinginan pasien baik yang dirasakan secara subjektif maupun
sebagai hasil pemikiran yang rasional

3
Contoh format informed concent :
PERSETUJUAN PELAYANAN KELUARGA BERENCANA
(INFORMED CONSENT)
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : …....……………………… Umur : …………… th
Alamat : ………………….....……………………………...
Adalah bertindak sebagai diri saya/Orang tua/Suami/Keluarga dari penderita :
Nama : …………………………… Umur : …………… th
Alamat : ..............…………………………………………...
Setelah mendapat penjelasan dan pengertian tentang tindakan medis yang akan
dilakukan berkaitan dengan KELUARGA BERENCANA dan segala resiko yang
bisa terjadi, maka kami menyerahkan sepenuhnya dengan ikhlas untuk dilakukan
tindakan :
Suntik KB, Pemasangan /Pelepasan IUD, Pemasangan /Pelepasan
Implant/...................
Pernyataan ini kami buat dengan penuh kesadaran atas resiko tindakan medis yang
akan diberikan. Bila dikemudian hari terjadi resiko yang berhubungan dengan
tindakan tersebut maka kami tidak akan menuntut sesuai hukum yang berlaku.
Demikian pernyataan ini kami buat, agar dapat dipergunakan seperlunya.
Manado ..........................2019
Pukul :………………….WIB

Yang memberi penjelasan,


Bidan, Penderita,

Bidan , S.SiT …………………….

Keluarga/Saksi

....................................

4
B. Kewenangan Bidan dalam Asuhan Kesehatan Reproduksi dan KB Sesuai
Permenkes nomor 1464/Menkes/Per/X/2010
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor
1464/Menkes/Per/X/2010 tentang Izin dan Penyelenggaran Praktik Bidan :
1. Pada pasal 9, bidan dalam menjalankan praktik, berwenang untuk memberikan
pelayanan yang meliputi :
a. Pelayanan kesehatan ibu
b. Pelayanan kesehatan anak
c. Pelayanan kesehatan reproduksi perempuan dan keluarga berencana
2. Pada pasal 12 bidan dalam memberikan pelayanan kesehatan reproduksi dan
keluarga berencana, berwenang untuk :
a. Memberikan penyuluhan dan konseling kesehatan reproduksi perempuan
dan keluarga berencana
b. Memberikan alat kontrasepsi oral dan kondom
3. Pada pasal 13 :
(1) selain kewenangan sebagaimana dimaksud pada pasal 10,11 da 12. Bidan
yang menjalankan program pemerintah berwenang melakukan pelayanan
kesehatan meliputi :
a. Pemberian alat kontrasepsi suntikan, alat kontrasepsi dalam rahim, dan
memberikan pelayanan alat kontrasepsi bawah kulit
b. Asuhan antenatal terintergasi dengan intervensi khusus penyakit kronis
tertentu dilakukan di bawah supervisi dokter
c. Penanganan bayi dan anak balita sakit sesuai dengan yang ditetapkan
d. Melakukan pembinaan peran serta masyarakat di bidang kesehatan ibu
dan anak, anak usia sekolah dan remaja, dan penyehatan lingkungan
e. Pemantauan tu,buh kembang bayi, anak balita, anak prsekolah dan
anak sekolah
f. Melaksanakan pelayanan kebidanan komunitas

5
g. Melaksanakan deteksi dini, merujuk dan memberikan penyuluhan
terhadap Infeksi Menular Seksual (IMS) termasuk pemberian kondom
dan penyakit lainnya
h. Pencegahan penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif
lainnya (NAPZA) melalui informasi dan edukasi
i. Pelayanan kesehatan lain yang merupakan program pemerintah
(2) Pelayanan alat kontrasepsi bawak kulit, asuhan antenatal terintegrasi,
penanganan bayi dan anak balita sakit, dan pelaksanaan deteksi dini,
merujuk dan memberikan penyuluhan terhadap Infeksi Menular Seksual
(IMS) dan penyakit lainnya, serta pencegahan penyalahgunaan Narkotika,
Psikotropik dan Zat Adiktif lainnya (NAPZA) hanya dapat dilakukan oleh
bidan yang dilatih untuk itu.

6
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Informed choice berarti membuat pilihan setelah mendapatkan penjelasan
tentang alternatif asuhan yang akan dialaminya, pilihan (choice) harus dibedakan dari
persetujuan (concent). Persetujuan penting dari sudut pandang bidan, karena itu
berkaitan dengan aspek hukum yang memberikan otoritas untuk semua prosedur
yang dilakukan oleh bidan. Sedangkan pilihan (choice) lebih penting dari sudut
pandang wanita (pasien)sebagai konsumen penerima jasa asuhan kebidanan.
Tujuannya adalah untuk mendorong wanita memilih asuhannya
Informed concent berasal dari dua kata, yaitu informed (telah mendapat
penjelasan/keterangan/informasi) dan concent (memberikan persetujuan). Informed
concent adalah suatu persetujuan yang diberikan setelah mendapatkan informasi.
Informed concent bukan hal yang baru dalam bidang pelayanan kesehatan.
Informed concent telah diakui sebagai langkah yang paling penting untuk mencegah
terjadinya konflik dalam masalah etik.
B. Saran
Sebagai bidan penting bahwasaannya kita memahami dengan benar apa yang
dimaksud dengan informed choice dan informe concent dalam kesehatan reproduksi
dan KB. Tujuannya adalah agar bidan dapat dengan cermat dan bijaksana dalam
melakukan pelayanan kesehatan khususnya dalam hal melakukan pelayanan kesehatan
reproduksi dan keluarga berencana.

Você também pode gostar