Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
A. Definisi Kapsul
Kapsul adalah sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang keras
atau lunak yang dapat larut. Cangkang umumnya terbuat dari gelatin, tapi dapat juga
terbuat dari pati atau bagian lain yang sesuai. Ukuran cangkang kapsul keras
bervariasi, dari nomor paling kecil (5) sampai nomor paling besar (000) (Anonim,
1995).
Menurut F.I ed III, kapsul adalah bentuk sediaan obat yangterbungkus
cangkang kapsul, keras atau lunak.
Kapsul adalah sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang keras
atau lunak yang dapat larut. Cangkang umumnya terbuat dari gelatin, tetapi dapat
juga terbuat dari pati atau bahan lain yang sesuai (Ditjen POM, 1995).
Kapsul dapat didefinisikan sebagai bentuk sediaan padat, dimana satu
macam obat atau lebih dan/atau bahan inert lainnya yang dimasukkan ke dalam
cangkang atau wadah kecil yang dapat larut dalam air. Pada umumnya cangkang
kapsul terbuat dari gelatin. Tergantung pada formulasinya kapsul dapat berupa
kapsul gelatin lunak atau keras. Bagaimana pun, gelatin mempunyai beberapa
kekurangan, seperti mudah mengalami peruraian oleh mikroba bila menjadi lembab
atau bila disimpan dalam larutan berair (Ansel, 2005).
D. Komponen kapsul
1. Zat aktif obat
2. Cangkang kapsul
3. Zat tambahan
a. Bahan pengisi contohnya laktosa. Sedangkan untuk obat yang cenderung
mencair diberi bahan pengisi magnesium karbonat, kaolin atau magnesium oksida
atau silikon dioksida.
N. Syarat kapsul
1. Keseragaman bobot
a. Kapsul yang berisi bahan padat
Timbang 20 kapsul, timbang lagi satu persatu, catat bobotnya, keluarkan
semua isi kapsul, timbang seluruh bagian cangkang kapsul, hitung bobot isi tiap
kapsul dan hitung bobot rata-rata isi tiap kapsul
b. Kelompok kapsul yang berisi bahan cair atau setengah padat/pasta/salep
Timbang 10 kapsul sekaligus, timbang lagi satu-persatu. Keluarkan semua isi
kapsul, cuci cangkang kapsul dengan eter. Buang cairan cucian, biarkan hingga tak
berbau eter lagi. Timbang seluruh bagian cangkang kapsul. Hitung bobot isi kapsul
dan bobot rata-rata isi tiap kapsul.
2. Waktu hancur
Ditentukan dengan satu alat yang disebut desintegrator tester. Cara pengujian
waktu hancur :
a. Masukkan 5 butir kapsul dalam keranjang
b. Naik turunkan keranjang secara teratur 30 kali setiap menit
c. Kapsul dinyatakan hancur jika sudah tidak ada lagi bagian kapsul yang tertinggal
di atas kasa
d. Waktu yang terlama hancur diantara 5 kapsul itu yang dinyatakan sebagai waktu
hancur kapsul yang bersangkutan
3. Keseragaman sediaan
Terdiri atas keeragaman bobot untuk kapsul keras dan keseragaman
kandungan untuk kapsul lunak
4. Uji Disolusi
Dilakukan untuk kapsul gelatin keras.
O. Stabilitas Kapsul
Perlu diketahui bahwa cangkang kapsul bukan tidak reaktif, secara fisika atau
kimia. Perubahan kondisi penyimpanan seperti temperatur dan kelembaban dapat
mempengaruhi sifat kapsul. Dengan terjadinya kenaikan temperatur dan
kelembaban dapat menyebabkan kapsul menyerap / melepaskan uap air. Sebagai
akibatnya kapsul dapat menjadi rapuh atau lunak (Margareth, dkk., 2009).