Você está na página 1de 4

KLASIFIKASI DAN MORFOLOGI TANAMAN BINAHONG

Tanaman binahong (Anredera cordifolia) adalah tanaman obat-obatan yang berasal


dari negara Cina. Di negara asalnya, tanaman ini disebut ‘dheng san chi’ dan di dunia
internasional, tanaman ini bernama ‘hearthleaf madeiravine’. Kita mungkin sering melihat
tanaman ini sebagai gondola yang sering digunakan sebagai gapura, melingkar di atas jalan
taman, karena sifat tanaman ini menjalar.
Tanaman ini berpotensi sebagai tanaman obat yang dapat mengatasi bermacam-
macam jenis penyakit, dan bagian yang sering dimanfaatkan untuk pengobatan adalah akar,
batang, daun, dan bunga yang menempel pada ketiak daun. Manfaat daun binahong untuk
kesehatan adalah untuk menyembukan penyakit diabetes, tifus, stroke, radang usus, sariawan,
dan lain-lain. Dengan banyak manfaat yang bisa kita gali dari tanaman ini, tidak ada salahnya
kita mengenal lebih tanaman binahong.

Klasifikasi Tanaman Binahong


Nama ilmiah binahong atau nama latin binahong adalah Anredera cordifolia.
Klasifikasi tumbuhan binahong adalah sebagai berikut :

KINGDOM : Plantae

SUB KINGDOM : Viridiplantae

INFRA KINGDOM : Streptophyta

SUPER DIVISI : Embryophyta

DIVISI : Tracheophyta

SUB DIVISI : Spermatophytina

KELAS : Magnoliopsida

SUPER ORDO : Caryophyllanae

ORDO : Caryophyllales

FAMILI : Basellaceae

GENUS : Anredera Juss.

SPESIES : Anredera cordifolia (Ten.) Steenis


Morfologi Tanaman Binahong

1. Morfologi Daun Bihanong


Daun binahong adalah daun tunggal dengan tangkai yang sangat pendek (subssile).
Pertulangan daun ini menyirip, dan letak daun ini tersusun berselang seling. Bentuk daun
binahong seperti jantung (cordata), berwarna hijau muda, berukuran panjang sekitar 5 – 10
cm dan lebar kira-kira 3 – 7 cm. helaian daun ini tipis dan lemas, bagian ujung daunnya
meruncing dan pangkal berbelah, tepi daun rata atau kadang bergelombang, dan bagian
permukaan daun halus dan licin.

2. Morfologi Rhizoma Bihanong


Rhizoma adalah batang serta daun yang terdapat di dalam tanah. Tanaman binahong
memiliki rhizoma yang tumbuh mendatar dan bercabang-bercabang. Tunas dapat tumbuh dari
ujung rhizoma ini dan dapat merupakan suatu tumbuhan baru. Rhizoma ini bukan akar,
melainkan penjelmaan dari batang dan berfungsi sebagai tempat cadangan makanan dan alat
perkembangbiakan.
Rhizoma ini beruas-ruas atau berbuku-buku, dan berdaun, tetapi daunnya berubah menjadi
sisik-sisik. Rhizoma binahong ini mempunyai kuncup-kuncup, dan tumbuhnya tidak ke pusat
bumi atau air, terkadang tumbuh ke atas muncul di permukaan tanah.

3. Morfologi Akar Bihanong


Tanaman binahong memiliki akar tunggang yang berdaging lunak dan berwarna
cokelat kotor.

4. Morfologi Bunga Bihanong


Bunga tanaman binahong adalah bunga majemuk yang berbentuk tandan atau malai
panjang. Bunga binahong ini bertangkai panjang, muncul di ketiak daun, dan mahkotanya
berwarna putih sampai krem, berjumlah lima helai tidak berlekatan. Panjang mahkota sekitar
0,5 – 1 cm dan memiliki aroma yang wangi.
Kandungan Senyawa Alami Daun Binahong

1. Saponin
Senyawa saponin yaitu sterol dan glikosida triterpena yang sudah terdeteksi pada 90
suku tumbuhan lebih. Saponin termasuk senyawa aktif pada permukaan yang bersifat
layaknya sabun. Saponin bisa dideteksi sesuai dengan kemampuannya untuk melakukan
hemolisis pada sel darah dan membentuk busa. Jenis triperten tertentu populer karena
rasanya, yakni kepahitannya. Glikosida sapogenin dan saponin sendiri merupakan salah satu
jenis glikosida yang banyak tersebar di antara tumbuhan. Ada 2 jenis saponin, di antaranya
glikosida yang berstruktur steroid dan glikosida triterpenoid. Di mana kedua jenis saponin
tadi larut pada etanol dan air, namun tak larut pada eter. Saponin sendiri bermanfaat untuk
menurunkan kadar kolesterol sebagai imbasnya jantung menjadi lebih sehat.

2. Protein
Daun binahong mengandung sejumlah kadar protein yang bisa membantu untuk
meningkatkan daya imun tubuh sehingga merangsang terbentuknya antibodi. Protein ini bisa
membantu merangsang tubuh memproduksi hormon pertumbuhan dan reproduksi sel untuk
dapat menggantikan sel-sel yang telah rusak.

3. Alkaloid
Alkaloid sendiri termasuk golongan zat pada tumbuhan sekunder terbesar. Biasanya
alkaloid meliputi senyawa yang bersifat basa dengan kandungan satu maupun lebih nitrogen
yang tersusun dalam gabungan. Adapun alkaloid di sini biasanya termasuk ke dalam sistem
siklik dari alkaloid yang terkadang bersifat racun bagi manusia. Alkaloid sendiri umumnya
tak berwarna, sedikit cairan dalam suhu kamar dan optis aktif. Adapun manfaat zat alkaloid
sendiri biasanya dimanfaatkan oleh penderita diabetes, sebab mempunyai sifat hipoglikemik
untuk menurunkan kadar gula dalam darah.

4. Asam Oleanolik
Daun binahong telah diketahui memiliki kandungan zat asam oleanolik. Di mana
kandungan ini termasuk ke dalam golongan triterpenoid sebagai antioksidan dalam tanaman.
Adapun mekanisme perlindungan tubuh dari asam oleanolik ini yaitu bisa mencegah racun
yang masuk menuju sel-sel tubuh serta bisa meningkatkan pertahanan sel dalam tubuh. Asam
oleanolik pula mempunyai zat yang bersifat anti inflamasi. Tak hanya itu saja, kandungan
senyawa nitrit oksida dalam asam oleanolik ini berperan sebagai antioksidan yang berkhasiat
untuk melawan radikal bebas dalam hal ini membunuh bakteri jahat yang masuk pada tubuh.
Dengan demikian, melalui asam oleanolik ini bisa memperkuat ketahanan sel tubuh terhadap
serangan infeksi serta memperbaiki sel-sel tubuh.

5. Minyak Atsiri
Minyak atsiri atau minyak eteris, yakni sejenis minyak dengan sifat mudah menguap
yang didapatkan dari tanaman melalui penylingan, yang biasanya bersifat tak berwarna
terlebih jika masih dalam kondisi yang segar, sesudah terjadinya oksidasi dan juga
pendamaran yang semakin lama semakin berubah. Ada beberapa kandungan minyak atsiri
yang bisa digunakan untuk antiseptik eksternal dan internal, hemolitik, bahan analgesik, obat
untuk sakit perut, pewangi kosmetik, dan stimulan.

Você também pode gostar