Você está na página 1de 46

Kegiatan Pembelajaran 4.

Mengidentifikasi dan Mengoperasikan Alat


Mesin Pertanian
A. Tujuan

1. Mengetahui alat-alat penanaman dalam budidaya pertanian


2. Mengetahui bagian-bagian utama alat tanam bibit (transplanter)
dan alat tanam biji-bijian (seeder).
3. Mengetahui prinsip kerja transplanter dan seeder.

B. Pencapaian indikator kompetensi

Pencapaian indikator kompetensi Mengidentifikasi dan Mengoperasikan Alat Mesin


Pertanian pada paket keahlian Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura adalah

1. Mengidentifikasi jenis, bagian, dan fungsi alat dan mesin pengolahan lahan,
pemeliharaan tanaman, panen dan pasca panen

2. Mengoperasikan, alat dan mesin pengolahan lahan, pemeliharaan tanaman, panen dan
pasca panen

C. Uraian Materi

1. Identifikasi Alat Mesin Pertanian

Mengenal macam dan jenis Traktor Tangan (Hand Traktor), Mini Traktor dan Traktor
besar (Farm Traktor).

Banyak sekali cara untuk menggolongkan jenis alat pertanian, traktor misalnya, menurut
jenis pekerjaannya (traktor pertanian, traktor perkebunan dan traktor industri), bahan
bakarnya (traktor bensin, traktor solar dan traktor minyak tanah), roda atau cara
tarikannya (traktor beroda satu, dua, tiga, empat, roda karet, besi, rantai ulat ataupun
kombinasi).

Karena berbagai sebab, klasifikasi traktor seperti di atas sudah tidak sesuai lagi pada
saat ini. Penyebab yang menyulitkan klasifikasi ini adalah makin majunya teknologi di
bidang pembuatan traktor dan daya traktor yang terus diperbesar.

Traktor adalah alat dan mesin penarik beban yang bersumber daya mekanis. Klasifikasi
traktor dibedakan menjadi dua macam, yaitu berdasarkan kegunaan dan jenis roda
penggeraknya. Selanjutnya mari kita belajar; (1) traktor berdasarkan penggunaannya,
(2) traktor berdasarkan jenis roda dan penggeraknya, (3) traktor berdasarkan besar
daya/tenaganya, (4) traktor berdasarkan bentuk dan pabrik pembuatnya. Mari kita coba
untuk melakukan identifikasi terhadap bagian-bagian alat/mesin pertanian berupa : (a)
hand traktor, (b) mini traktor dan, (c) farm traktor.

b. Hand traktor,

Biasanya berupa traktor kecil yang mempunyai kekuatan kurang dari 12 daya kuda
(HP), dimana operator dalam menjalankan traktornya berdiri dibelakang traktor dan
berjalan kaki mengikuti jejak traktornya.
Menurut jumlah rodanya, maka terdapat dua macam traktor tangan, yaitu traktor
yang beroda tunggal dan yang beroda dua atau yang biasa disebut berporos satu.
Traktor beroda tunggal, Daya mesin diteruskan lewat satu roda atau rantai
bertelapak. Untuk ini mutlak diperlukan dua titik tumpu untuk keseimbangannya,
misalnya alat tambahan atau gandengan. Pengemudi harus dapat mengatasi
gaya-gaya bebas yang berasal dari traktor maupun alat tambahannya.

Traktor beroda dua (hand traktor), Traktor tangan merupakan traktor pertanian
yang hanya mempunyai sebuah poros roda (beroda dua). Traktor ini
berukuran panjang berkisar 1740 – 2290 mm, lebar berkisar 710 – 880 mm dan
dayanya berkisar 6 – 10 HP. Sebagai daya penggerak utamanya menggunakan
motor diesel silinder tunggal.

c. Mini Traktor

Traktor mini merupakan traktor yang mempunyai dua buah poros roda (beroda
empat), sesuai dengan namanya maka ukuran traktor ini relatif lebih kecil, yaitu
mempunyai panjang berkisar 1790 – 2070 mm, lebar berkisar 995 – 1020 mm,
berat 385 – 535 kg, dan daya berkisar 13 - 40 HP.

Pada elemennya traktor jenis ini digerakkan oleh motor diesel dua silinder atau
lebih, mempunyai 6 kecepatan (versneling) maju, dan 2 kecepatan mundur, yang
dibedakan menjadi 4 macam kecepatan rendah (termasuk kecepatan mundur) dan 4
macam kecepatan tinggi (termasuk kecepatan mundur). Kecepatan kerja berkisar
antara 0,94 – 4,79 km/jam dan kecepatan transport antara 7,54 – 13,3 1 km/jam.
Traktor jenis ini sudah dilengkapi dengan PTO (power take off), three point hitch (tiga
titik penggandengan/sistem mounted). Pada umumnya konstruksi traktor mini tidak
banyak berbeda dengan traktor besar, perbedaannya hanya terdapat pada dayanya
saja. Traktor jenis ini banyak dimiliki oleh petani.Jenis traktor ini dipergunakan untuk
membedakan suatu traktor yang beberapa waktu yang lampau banyak dipakai
untuk menarik beban saja.

3. Farm Traktor.

Traktor besar dicirikan sebagai traktor yang mempunyai dua buah poros roda (beroda
empat atau lebih), panjangnya berkisar 2650 – 3910 mm, lebar berkisar 1740 –
2010 mm dan dayanya 45 HP ke atas. Jenis traktor ini harganya sangat mahal
sehingga petani masih belum mampu untuk memiliki secara perorangan.
Disamping itu penggunaannyapun kurang efisien mengingat bentuk petakan
sawah yang relatif kecil. Traktor ini banyak dijumpai pada perusahaan-perusahaan
perkebunan yanng mempunyai areal yang luas dan modal yang cukup besar.
Disamping itu traktor besar berpungsi sebagai (a) traktor pembawa elemen, (b) traktot
sistem fergusen (c) Traktor Portal, (d) Traktor lereng.

1. Mengenal Alat Pengolahan Tanah

Di dalam usaha pertanian, pengolahan tanah dilakukan dengan tujuan untuk


menciptakan kondisi fisik, khemis dan biologis tanah yang lebih baik sampai kedalaman
tertentu agar sesuai untuk pertumbuhan tanaman.

Ada dua cara pengolahan tanah, yaitu pengolahan tanah kering dan pengolahan tanah
basah. Cara pengolahan tanah kering adalah cara pengolahan tanah dimana tanah
dalam keadaan kering, baik pada waktu pengolahan tanah pertama maupun pengolahan
tanah kadua. Sedangkan cara pengolahan tanah basah adalah, bahwa pada kedua
tahap pengolahan tanah dilakukan pada keadaan tanah yang basah.

Macam dan Jenis Alat Pengolahan Tanah


Macam dan jenis alat pengolahan tanah untuk pertanian digolongkan menjadi dua
golongan menurut tahap pengolahan tanahnya, yaitu : (a) Alat Pengolah Tanah
Pertama. (b) Alat Pengolah Tanah Kedua.

a. Alat pengolah tanah pertama


Macam alat pengolah tanah pertama yang umum digunakan adalah cangkul,
garpu, bajak singkal (Moldboard plow), bajak piring (Disc plow) dan bajak rotary
(Rotary plow).

1) Bajak Singkal

Bajak singkal merupakan peralatan pertanian untuk pengolahan tanah yang


digandengkan dengan sumber tenaga penggerak/penarik seperti tenaga
penarik sapi, kerbau atau traktor pertanian. Bajak singkal berfungsi untuk
memotong, membalikkan, pemecahan tanah serta pembenaman sisa-sisa
tanaman kedalam tanah, dan digunakan untuk tahapan kegiatan pengolahan
tanah pertama.

Berdasarkan arah lemparan lempengan tanah, bajak singkal dibedakan


menjadi dua tipe, yakni (a) bajak singkal satu arah dan (b) bajak singkal dua
arah.

Bajak singkal satu arah adalah jenis bajak singkal dimana pada waktu
mengerjakan pengolahan tanah akan melempar dan membalik tanah hanya
dalam satu arah. Lemparan atau pembalikan tanahnya biasanya dilakukan ke
arah kanan.

Bajak singkal dua arah adalah jenis bajak singkal dimana pada waktu
mengerjakan pengolahan tanah, arah pelemparan atau pembalikan tanahnya
dapat diatur dua arah yaitu ke kiri maupun ke arah kanan.
Gambar 21. Bajak singkal dan hasil olah tanahnya

2) Bajak Piring

Bajak piring berbentuk piringan, yaitu bulat dan cekung menyerupai alat
penggorengan dengan garis tengah berkisar antara 60 sampai 80 cm. Bajak
jenis ini hanya bias sitarik oleh traktor besar empat roda saja, jumlahnya
antara 3 sampai 8 bajak piring tergantung pada tenaga traktornya.

Gambar 22. Bajak piring dan hasil olah tanahnya

b. Alat Pengolah Tanah kedua


Macam alat pengolah tanah kedua yang umumnya sering digunakan adalah :
bajak rotary, garu sisir dan garu piring

1) Bajak Rotary (Rotary Plow)

Secara umum bajak rotary dapat digolongkan menjadi 2 jenis, yaitu : (a)
Tenaga pemutar pisau roraty dari mesin tersendiri terpisah dari tenaga traktor,
(b) Tenaga pemutar pisau roraty disalurkan langsung dari tenaga putaran
poros mesin traktor. Di Indonesia yang banyak digunakan adalah jenis kedua.
Untuk traktor tangan 2 roda, sistem penyalurannya adalah dengan
menggunakan sistem rantai penyalur tenaga. Sedangkan untuk traktor besar
empat roda sistem penyaluran tenaganya menggunakan sistem poros
penyalur tenaga dari mesin power take off (PTO).
Gambar 23. Bajak rotari (rotary plow)

2) Garu Sisir
Garu sisir dapat digunakan pada tanah sawah (basah) dan juga pada tanah
kering. Kegunaan mata sisir adalah untuk menghancurkan, meratakan dan
membenamkan sisa-sisa tanaman yang sudah terbajak.

Gambar 24. Garu sisir

3) Garu Piring
Garu piring dapat berbentuk seperti bajak piring (rata tepinya) atau tepinya
dapat juga berbentuk gelombang. Garu piring yang ditarik dengan traktor
besar 4 roda, jumlah piringan dalam satu gang adalah 8 sampai 12 buah
piringan, sedangkan jumlah gang dalam satu tarikan adalah 2 atau 4 gang.
Diameter garu piring lebih kecil daripada bajak piring.

Gambar 25. Garu piring


2. Alat Penanaman

Penanaman merupakan usaha menempatkan biji atau benih di dalam tanah pada
kedalaman tertentu atau menyebarkan biji di atas permukaan tanah atau menanamkan
tanaman di dalam tanah. Hal ini dimaksdukan untuk mendapatkan perkecambahan
serta pertumbuhan biji yang baik.

1) Macam dan Jenis Alat Penanam


Berdasarkan sumber atau tenaga penarik yang digunakan, macam dan jenis
alat/mesin penanam dapat digolongkan menjadi 3 golongan, yaitu : (a) Alat
penanam dengan sumber tenaga manusia, (b) Alat penanam dengan sumber
tenaga hewan (c) Alat penanam dengan sumber tenaga traktor

1) Macam-Macam Alat Tanam


Macam dan jenis alat/mesin penanam dapat digolongkan menjadi 3 golongan
berdasarkan sumber tenaga atau tenaga penarik yang digunakan, yaitu:

(a) Alat penanam dengan sumber tenaga manusia


Alat penanam dengan sumber tenaga manusia dapat pula digolongkan
menjadi 2 golongan, yaitu:

• Alat penanam tradisional


Alat penanam tradisional yang umum digunakan adalah alat yang
disebut tugal. Tugal merupakan alat yang paling sederhana yang
dapat digerakkan dengan tangan dan cocok untuk menanam benih
dengan jaraktanam lebar. Tugal bentuknya bermacam-macam sesuai
dengan modifikasi suatudaerah atau negara. Bentuk tugal di
Indonesia merupakan bentuk tugal yang paling sederhana, karena
pada tugal tersebut tidak terdapat bentuk mekanisme pengeluaran
benih. Disini benih dimasukkan kedalam tanah secara terpisah,
artinya memerlukan bantuan orang lagi.

• Alat penanam semi-mekanis


Bentuk dan macam alat penanam semi-mekanis ini juga bermacam-
macam sekali. Alat-alat penanam ini cocok digunakan, baik pada
tanah-tanah ringan maupun berat serta cocok untuk benih-benih
berukuran besar dan kecil.

(b) Alat penanam dengan sumber tenaga hewan


Alat penanam dengan sumber tenaga hewan juga banyak sekali
macamnya, tergantung modifikasi suatu daerah serta jenis benih yang
akan ditanam.

(c) Alat penanaman berdasarkan sumber tenaga traktor


Berdasarkan cara penanaman, maka alat penanaman dengan
sumber tenaga dari traktor

2) Bagian-Bagian Alat Tanam

Penanaman dapat dilakukan dengan menggunakan tangan saja, dengan bantuan


alat-alat sederhana ataupun dengan bantuan mesin-mesin penanam. Dalam
perkembangan alat dan mesin penanam ini dikenal dari bentuk yang sederhana
atau tradisional sampai dalam bentuk yang modern.

Macam dan jenis alat dan mesin penanam dapat digolongkan menjadi 3
golongan berdasarkan sumber tenaga atau tenaga penarik yang digunakan, yaitu:
(a) Alat penanam dengan sumber tenaga manusia, (b) Alat penanam dengan
sumber tenaga hewan, (c) Alat penanam dengan sumber tenaga traktor

1). Prinsip dan prosedur kerja alat/mesin pertanian

Banyak petani yang relatif kurang berhasil dalam meningkatkan produksi hasil
pertanian, salah satunya karena kurangnya memahami prinsip dan prosedur
kerja alat/mesin pertanian yang dimiliki. Hasil pertanian adalah merupakan
aspek yang penting dalam menekan kehilangan produksi pertanian.
Sesungguhnya alat dan mesin pertanian memiliki berbagai peranan penting
dalam meningkatkan usaha pertanian, antara lain:

(a) Menyediakan tenaga untuk daerah yang kekurangan tenaga kerja

(b) Antisipasi minat kerja di bidang pertanian yang terus menurun

(c) Meningkatkan kapasitas kerja sehingga luas tanam dan intensitas tanam
dapat meningkat

(d) Meningkatkan kualitas sehingga ketepatan dan keseragaman proses dan


hasil dapat diandalkan serta mutu terjamin

(e) Meningkatkan kenyamanan dan keamanan sehingga menambah


produktivitas kerja

(f) Mengerjakan tugas khusus atau sulit dikerjakan oleh manusia

(g) Memberikan peran dalam pertumbuhan di sektor non pertanian

Sebagai contoh, pekerjaan pengolahan tanah sawah bila menggunakan tenaga


manusia diperlukan 50 hari kerja per hektare. Bila dibajak dengan kerbau,
membutuhkan 25 hari kerja per hektare. Sedangkan jika dikerjakan dengan
traktor roda dua, cukup 10 jam per hektare

3. Fungsi Alat Dan Mesin Pertanian

Alat dan mesin (alsin) pertanian dikelompokkan menjadi dua: alsin budidaya
tanaman dan alsin pengolahan hasil pertanian. Alsin budidaya pertanian adalah
alsin yang digunakan untuk produksi tanaman dan ternak. Contoh alsin untuk
produksi tanaman adalah alsin pengolah tanah, mesin tanam, sprayer, mesin
pemanen, dan sebagainya. Contoh alsin budidaya ternak adalah alsin penyiapan
pakan, aerator, pemerah susu, dan sebagainya.

Alsin pengolahan hasil pertanian adalah alsin yang digunakan untuk menangani
atau mengolah hasil tanaman atau hasil ternak. Contoh alsin penanganan dan
pengolahan hasil tanaman dan ternak adalah Rice Milling Unit, pengering,
thresher, mesin sortasi, mesin pengolah biji sawit, dan sebagainya.

4. Prosedur Kerja Alat Dan Mesin Pertanian

Berkembangnya teknologi dibidang pertanian merupakan salah satu upaya


pendekatan engineering secara luas dalam bidang pertanian yang sangat
dibutuhkan untuk melakukan transformasi sumberdaya alam secara efisien dan
efektif untuk pemanfaatannya oleh manusia, dengan harapan terjadi peningkatan
produksi dibidang pertanian.

Jika kita membandingkan keuntungan yang dihasilkan peralatan tradisonal yang


dipakai oleh petanidengan peralatan modern yang disebut alat mesin pertanian,
sangat jauh berbeda sebagaimana dicontohkan dalam pengolahan sawah yang
dikelola oleh manusia dengan alat mesin seperti menggunakan hand traktor. Kali
ini kita akan mencoba bagaiman prosedur yang baik dalam mengoprasikan hand
traktor.

Handtraktor berfungsi untuk mengolah tanah, mempunyai efesiensi yang tinggi


karena pembalikan dan pemotongan tanah dapat dikerjakan dalam waktu yang
bersamaan. Motor Penggerak pada Traktor Roda dua ini merupakan motor
penggerak serba guna karena dapat berfungsi sebagai motor penggerak untuk alat
– alat lain seperti pompa air, alat prosesing, gandengan (trailer) dan lain-lain,
mengingat harga hantraktor relatif mahal jika diukur dengan kepemilikan lahan
pertanian petani rata-rata hanya memiliki luasan 0,5 hektar dengan kontur tanah
yang berbeda-beda dan berbukit. Untuk itu maka diperlukan prosedur kerja yang
baik dalam penanganan handtraktor ini sehingga akan lebih efektif dan effesien.

5. Prosedur Menghidupkan Traktor Tangan

1. Sebelum menghidupkan mesin traktor tangan lakukan pengecekan terhadap


komponen berikut:

a. Cek Tanki bahan bakar, minyak pelumas dan air radiator, pastikan bahan
bakar dan minyak pelumas terisi dan air radiator terisi penuh sesuai batas
petunjuk pada buku manual handtraktor.
b. Pastikan V-belt dalam posisi kendur/tidak bekerja. Tuas kopling utama
dalam posisi OFF.

c. Cek Tekanan angin pada ban karet.

2. Pastikan posisi handtraktor ditempat yang datar.

3. Tarik Tuas Gas sedikit sampai melewati batas “STOP” Jangan terlalu
dalam/penuh.

4. Hidupkan Mesin dengan cara mengengkol. Mula-mula engkol dipasang


kemudian sambil menarik alat penurun kompresi (dekompresi level) engkol
diputar beberapa kali secara bertahap dari perlahan hingga cepat kemudian
tuas engkol dilepas bersamaan dengan tuas dekompresi. Perhatian: dalam
melepaskan tuas engkol dari poros engkol tuas tetap dipegang erat. Jaga
keselamatan kerja.

5. Atur kembali tuas gas agar mendapat putaran mesin/Rpm yang ideal (tidak
terlalu kencang tetapi tidak terlalu lemah karena mesin akan mati kembali).

6. Prosedur menjalankan handtraktor

1. Setelah mesin hidup kemudian tarik batang penahan bagian depan “standar”
selanjutnya tarik tuas kopling utama.

2. Atur Stang Kemudi agar arah traktor lurus. Stang kemudi dipegang sdengan
tangan lentur tidak kaku.

3. Pindahkan traktor dari garasi/ lab ke Lapangan.

Prosedur memasang implemen pngolahan tanah

1. Setelah Mencapai Lapangan, matikan mesin traktor kemudian ganti ban


traktor dengan roda besi.

2. Pasang Implemen pengolahan tanah (bajak pengolahan tanah pertama dan


garu untuk pengolahan tanah kedua)
7. Mengoprasikan alat dan mesin pertanian traktor
tangan.

Penggunaan alat-alat dan msein pertanian dengan mesin-mesin modern


membantu percepatan proses pengolahan produksi pertanian. Salah satu alat
yang umum dan paling sering digunakan adalah Traktor. Traktor merupakan
sebuah alat bermesin yang memiliki kemampuan untuk mengolah tanah. Fungsi
traktor sekrang telah mengantikan fungsi tenaga hewan seperti sapi dan kerbau
dalam pengolahan tanah. Walaupun telah dikenal luas namun perlu kiranya kita
membahas tentang bagaimana mengoprasikan traktor tangan. Mesin traktor
tangan ini telah digerkan dengan tenaga mesin, namun pengoperasiannya
menggunakan tangan. Mengoprasikan handtraktor dengan baik, dapat
mempercepat proses modernisasi pertanian dan umur mesin akan bertahan lama.

Traktor Tangan merupakan salah satu sumber tenaga dalam bidang pertanian.
Traktor dapat dimanfaatkan dalam berbagai bentuk kegiatan pertanian mulai dari
pengolahan tanah pertama, pengolahan tanah kedua, penanaman, penyiangan,
pemupukan dan alat transportasi. Cara yang sering dilakukan dalam mengolah
tanah dengan menggunakan traktor roda dua ini ialah dengan cara sistem bajak
yaitu memasangkan alat bajak (implemen) dibelakang traktor ini.

Traktor roda dua ini mempunyai efesiensi yang tinggi, karena pembalikan dan
pemotongan tanah dapat dikerjakan dalam waktu yang bersamaan. Traktor roda
dua merupkan mesin serba guna karena dapat berfungsi sebagai tenaga
penggerak untuk alat – alat lain seperti pompa air, alat prosesing, gandengan
( trailer) dan lain lain.

Sebuah traktor tidak dapat digunakan untuk mengolah tanah apabila tidak
dipasang implemen (alat tambahan). Fungsi traktordalam mengolah tanah hanya
sebagai sumber tenaga. Implemen tidak terpasang secara permanen pada traktor,
hal ini disengaja supaya traktor dapat dipasangkan dengan berbagai jenis
implemen sesuai kebutuhan dalam pengoperasiannya.

Warga Negara indonesia yang menengah kebawah berprofesi sebagai petani,


tetapi sangat disayangkan setelah hampir 35 tahun masa pembangunan berjalan
bidang pertanian seakan akan masih bergerak pada tempatnya berbagai cara
untuk meningkatkan hasil pertanian telah dilakukan oleh pemerintah diantranya
mengimport Peralatan modern ke Indonesia supaya dapat digunakan, dan
herannya timbul permasalahan lain yaitu bagaimana cara menggunakan peralatan
tersebut. Sama – sama kita ketahui bahwa hampir 85 % petani yang ada di
Indonesia tidak mengenal yang namanya peralatan modern yang canggih, mereka
hanya mengenal cangkul dan Kerbau.

Teknologi pertanian merupakan penerapan prinsip-prinsip matematika dan ilmu


pengetahuan alam dalam rangka pendayagunaan secara ekonomis sumberdaya
pertanian dan sumberdaya alam untuk kesejahteraan manusia. Objek formal
dalam ilmu pertanian budidaya reproduksi berada dalam fokus budidaya,
pemeliharaan, pemungutan hasil dari flora dan fauna, peningkatan mutu hasil
panen yang diperoleh, penanganan, pengolahan dan pengamanan serta
pemasaran hasil.

LEMBAR KERJA

1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam mengoprasikan handtraktor:

a. Alat (traktor tangan, implemen traktot (bajak singkal, gelebeg, dan garu)

b. Bahan : bahan bakar berupa Solar serta bahan penolong air pendingin

2. Prosedur Kerja

a. Menghidupkan Traktor Tangan

Sebelum Menghidupkan mesin traktor tangan lakukan pengecekan terhadap komponen (a) cek
tanki bahan bakar dan air radiator, pastikan bahan bakar terisi dan air radiator terisi penuh
sesuai petunjuk yang ada pada buku manual. (b) pastikan V-belt dalam posisi kendur/tidak
bekerja (tidak meneruskan tenaga/putaran). Tuas kopling utama dalam posisi “OFF”. (c) cek
Tekanan angin pada ban karet, (d) pastikan posisi traktor tangan ditempat yang datar dan
aman. (e) tarik tuas gas sedikit sampai melewati batas “STOP” Jangan terlalu dalam/penuh. (f)
hidupkan mesin dengan engkol. Mula-mula Engkol dipasang kemudian sambil menarik alat
penurun kompresi (dekompresi level) engkol diputar beberapa kali secara bertahap dari
perlahan-lahan hingga cepat kemudian tuas engkol dilepas bersamaan dengan tuas
dekompresi. Perhatian: dalam melepaskan tuas engkol dari poros engkol tuas tetap dipegang
erat, lihat lingkungan disekitar Anda pada saat menggerakkan enggol untuk lebih aman dalam
menghidupkan mesin tarktor tangan. (g) atur kembali tuas gas agar mendapat putaran
mesin/Rpm yang ideal (tidak terlalu kencang tetapi tidak terlalu lemah karena mesin akan mati
kembali).

b. Menjalankan Traktor Tangan

Setelah mesin hidup kemudian tarik batang penahan bagian depan “standar” selanjutnya tarik
tuas kopling utama. Atur Stang Kemudi agar arah traktor lurus. Stang kemudi dipegang dengan
tangan lentur tidak kaku. Pindahkan traktor dari garasi/kelokasi/lahan tempat Anda untuk
mengoprasikan traktor tangan tersebut.

c. Menggunakan alat Pengolahan Tanah

Setelah Mencapai Lapangan, matikan mesin dengan mengendurkan alat penurun kompresi
(dekompresi level) traktor tangan teresbut, kemudian ganti ban/roda karet traktor dengan roda
besi. Pasang alat pengolahan tanah berupa (bajak untuk pengolahan tanah pertama dan
garu/rotari untuk pengolahan tanah kedua).

d. Melakukan Pengolahan Tanah

Setelah semua peralatan terpasang, hidupkan kembali mesin traktor, tarik tuas persneling
utama arahkan traktor agar lurus sesuai dengan areal lahan. Kemudian atur Gas agar
memperoleh tenaga/traksi yang cukup untuk pengolahan tanah.

Untuk membelokkan Traktor tarik tuas pembelok yang berada dibawah stang kemudi. Untuk
belok kiri maka tuas pembelok kiri yang ditarik sedangkan untuk belok ke kanan, maka tuas
pembelok kanan yang ditarik. Apabila tuas pembelok ditarik bersamaan traktor akan berhenti
bergerak. (tidak disarankan untuk menghentikan traktor hanya untuk darurat)

Untuk mengganti alat matikan dulu mesin traktor kemudian ganti alat pengolah tanah sesuai
kebutuhan.
Melakukan perawatan bagian-bagian alat dan mesin pertanian.

Cara Merawat Alat Mesin

Cara merawat mesin Diesel, seperti traktor tangan ada beberapa hal yang harus diperhatikan,
seperti perawatan saringan udara, ( Air Cleaner ), cara perawatan saringan solar, cara
pembersihan, Penyebab Mesin Sukar dihidupkan, penyebab tenaga Mesin Kurang dan lain-lain.
Berikut tips cara perawatan salah satu mesin diesel.

Cara perawatan saringan udara, ( Air Cleaner )

Isi oil pan/mangkuk oli dengan oli yang baru (SAE 30/40, hingga batas tanda yang terdapat
pada Mangkuk Saringan Udara.

Bersihkan elemen air cleaner/Saringan Udara dengan minyak tanah atau solar setiap 50 jam
kerja/digunakan, kemudian keringkan/semprot dengan angin untuk membantu pengeringan.

Tenaga Mesin Kurang

1. Mulut Pipa tersumbat/mampat


2. Tekanan kompresi kurang/lemah
3. Jumlah bahan bakar kurang/tidak berkwalitas
4. Terlalu panas/aus pada bagian-bagian penggerak
5. Penyetelan waktu penyemprotan bahan bakar yang kurang baik
6. Pembersih udara rusak/kelonggaran klep kurang pas
7. Putaran mesin tidak sempurna/tidak benar
8. Tekanan penyemprotan bahan bakar tidak pas

Tanda-tanda pompa bahan bakar aus/rusak.adalah:

1. Mesin sukar dihidupkan


2. Udara tercampur dalam bahan bakar
3. Mulut pipa injection tersumbat
4. Kelonggaran klep tidak distel dengan baik
5. Waktu penyemprotan bahan bakar
6. Minyak pelumas melekat karena temperatur dingin dan putaran mesin berat
7. Tekanan kompresi kurang.
Cara perawatan saringan solar

Bersihkan element Fuel Filter dari kotoran atau buang air yang ada didalam Cap Filter.

Cara pembersihan :

Lepaskan LINK Ambil element Fuel Filter Kemudian semprot dengan kompresor angin atau tiup
kuat-kuat pada lubang element Fuel Filter, lalu ganti Element Filter dengan yang baru.

Melaksanakan prinsip dan prosedur kerja alat dan mesin produksi pertanian.

Prinsip kerja traktor

Traktor merupakan salah satu mesin pengolah tanah yang kini mulai banyak digunakan petani
dalam mengolah tanah. Sebagai mesin penarik alat-alat pengolah tanah, traktor haruslah
dilengkapi dengan peralatan pengolah tanahnya, seperti bajak, garu, ataupun bajak rotari.
Untuk mengenal traktor sebagai mesin pengolah tanah, maka perlu dipahami prinsip kerja serta
persyaratan kondisi kerja, perlengkapan, serta kegunaannya.

Prinsip Kerja Alat

Prinsip kerja traktor tangan adalah mesin pengolah tanah dengan menggunakan tenaga
penggerak motor bakar yang pada umumnya motor diesel. Sebagai mesin pengolah tanah,
traktor digunakan untuk menarik peralatan pengolahan tanah, seperti bajak piring, garu piring, dll.

Traktor roda empat yang dirangkai dengan peralatan pengolah tanah perlu diatur atau disetel
posisi peralatannya agar dapat difungsikan dengan baik. Pengaturan tersebut dilakukan dengan
mamanjangkan atau memendekkan pada ikatan sambungan peralatan atau pada “tiga titik
penyambungan”

Persyaratan Alat

Persyaratan penggunaan peralatan ini :

a. Beban yang ditarik (bajak, garu, rotari, gerobak) masih dalam batas kemampuan daya tarik
dari traktor.
b. Sesuaikan jenis roda yang dipakai dengan kebutuhan operasi di lapangan
c. Untuk pengolahan tanah di lahan sawah, gunakan roda sangkar, sedangkan untuk
operasi di lahan kering atau di jalan untuk transportasi dapat digunakan roda ban karet.

Kegunaan Alat

Kegunaan traktor tangan di bidang pertanian adalah :

Untuk menarik peralatan pengolah tanah seperti bajak singkal, bajak rotari, dan garu, juga alat
transportasi seperti gerobak

Untuk menggerakkan peralatan stasioner, seperti generator listrik, mesin pompa air, mesin
penggilingan gabah, dll.

Alat-alat pengolahan tanah

a. Bajak singkal

Bajak singkal merupakan peralatan pertanian untuk pengolahan tanah yang digandengkan
dengan sumber tenaga penggerak/penarik seperti tenaga penarik sapi, kerbau atau traktor
pertanian. Bajak singkal berfungsi untuk memotong, membalikkan, pemecahan tanah serta
pembenaman sisa-sisa tanaman kedalam tanah, dan digunakan untuk tahapan kegiatan
pengolahan tanah pertama. Bajak singkal dirancang dalam beberapa bentuk untuk tujuan agar
diperoleh kesesuaian antara kondisi tanah dengan tujuan pembajakan.

Cara kerja bajak singkal


Bajak singkal ini dapat digunakan untuk bermacam-macam jenis tanah dan sangat baik untuk
membalik tanah. Bagian dari bajak singkal yang memotong dan membalik tanah disebut
bottom. Suatu bajak dapat terdiri dari satu bottom atau lebih. Bottom ini dibangun dari bagian-
bagian utama, yaitu : 1) singkal (moldboard), 2) pisau (share), dan 3) penahan samping
(landside). Ketiga bagian utama tersebut diikat pada bagian yang disebut pernyatu (frog).Unit ini
dihubungkan dengan rangka (frame) melalui batang penarik (beam).Bagian-bagian dari bajak
singkal satu bottom secara terperinci.

Fungsi dari pisau bajak adalah untuk memotong tanah secara horisontal. Biasanya alat ini
terbuat dari logam yang berbentuk tajam. Singkal berfungsi untuk menghancurkan dan
membalik tanah, karena bentuknya yang melengkung maka pada waktu bajak bergerak maju,
tanah yang terpotong akan terangkat ke atas dan kemudian dibalik dan dilemparkan sesuai
dengan arah pembalikan bajak. Landside berfungsi untuk mempertahankan gerak maju bajak
agar tetap lurus, dengan cara menahan atau mengimbangi gaya kesamping yang diterima bajak
singkal pada waktu bajak tersebut digunakan untuk memotong dan membalik tanah.

Furrow wheel berfungsi untuk menjaga kestabilan pembajakan. Land wheel berfungsi untuk
mengatur kedalaman sehingga kedalamannya konstan. Kolter berfungsi untuk memotong
seresah dan memotong tanah ke arah vertikal sehingga pembalikan tanah menjadi lebih ringan
dan biasanya dipasang di depan bajak serta berada sedikit di atas mata bajak. Jointer berfungsi
untuk memungkinkan penutupan seresah lebih sempurna dalam pembajakan, terpasang di atas
pisau bajak dengan kedalaman kerja + 5 cm. Pada kerangka terdapat titik penggandengan
yang nantinya akan dirangkaikan dengan sumber daya penariknya.

Cara kerja bajak piringan


Cara kerja bajak piringan ini tidak begitu jauh berbeda dengan cara kerja bajak singkal, hanya
kelemahan dari jenis bajak ini adalah tidak dapat menutup seresah dengan baik; bekas
pembajakan tidak dapat betul-betul rata; hasil pengolahan tanahnya masih berbongkah-
bongkah, tetapi untuk lahan yang erosinya besar hal ini justru dianggap menguntungkan.

Cara kerja bajak putar

Pisau-pisau dipasang pada rotor secara melingkar hingga beban terhadap mesin merata dan
dapat memotong tanah secara bertahap. Pada waktu rotor berputar dan alat bergerak maju pisau
akan memotong tanah. Luas tanah yang terpotong dalam sekali pemotongan tergantung pada
kedalaman dan kecepatan maju.

Gerakan putaran rotor yang memutar pisau-pisau diakibatkan daya dari motor yang
diteruskan melalui sistem penerusan daya khusus sampai ke rotor tersebut. Sistem
penerusan daya untuk ukuran bajak putar kecil yang digerakkan dengan traktor tangan biasanya
menggunakan sistem hubungan roda cakra dengan rantai. Untuk bajak putar ukuran besar yang
digerakkan dengan traktor besar, biasanya menggunakan universal joint.

Alat pemupukan

Cara penempatan dan pemberian pupuk sangat erat hubungannya dengan tanaman yang
diusahakan. Pupuk kandang merupakan salah satu hasil sampingan pertanian yang banyak
bermanfaat. Penyebaran yang seragam dan halus dapat dilakukan dengan alat penyebar
pupuk.

Fungsi alat pemupukan, yaitu : membawa pupuk kandang ke lapang, menghancurkan dan
menyebarkannya diatas tanah secara seragam. Penyebaran biasanya dilakukan sebelum
pengolahan tanah pertama. Dengan pengolahan tanah pupuk diharapkan bercampur dengan
tanah.

Alat/mesin penyebar pupuk mempunyai bentuk bermacam-macam. Konstruksi dari alat


tersebut tergantung dari macam pupuk yang akan diberikan. Beberapa faktor yang
mempengaruhi jenis dan jumlah pupuk yang diberikan antara lain tanaman yang
diusahakan, sifat fisik dan kimia tanah. Pada prinsipnya, antara jenis alat penanam dan alat
pemupuk terdapat beberapa persamaan dalam prinsip kerja. Persamaannya antara lain
adanya pembuka alur, mekanisme penjatuhan pupuk atau benih, penutup alur dan tempat
pupuk atau benih. Dengan demikian, untuk beberapa jenis alat pemupuk yang didorong
tenaga manusia atau ditarik hewan atau traktor prinsip kerjanya sama dengan alat
penanaman. Alat / mesin pemupukan di Indonesia masih belum berkembang. Umumnya
pemupukan masih dilakukan secara tradisional oleh para petani

Alat Penyemprotan

Alat penyemprot (Sprayer ) digunakan untuk mengaplikasikan sejumlah tertentu bahan


kimia aktif pemberantas hama penyakit yang terlarut dalam air ke objek semprot (daun,
tangkai, buah) dan sasaran semprot (hama-penyakit). Efesiensi dan efektivitas alat
semprot ini ditentukan oleh kualitas dan kuantitas bahan aktif tersebut yang terkandung di
dalam setiap butiran larutan tersemprot (droplet) yang melekat pada objek dan sasaran
semprot (Kastaman, dkk, 2002)

Sprayer digunakan untuk :

 Menyemprotkan insektisida untuk mencegah dan memberantas hama

 Menyemprotkan fungisida untuk mencegah dan memberantas penyakit

 Menyemprotkan herbisida untuk mencegah dan memberantas gulma


 Menyemprotkan pupuk cairan

 Menyemprotkan cairan hormon pada tanaman untuk tujuan tertentu

Prinsip kerja alat penyemprot hand sprayer adalah memecah cairan menjadi butiran
partikel halus yang menyerupai kabut. Dengan bentuk dan ukuran yang halus ini maka
pemakaian pestisida akan efektif dan merata keseluruh permukaan daun atau tajuk
tanaman. Untuk memperoleh butiran halus, biasanya dilakukan dengan menggunakan proses
pembentukan partikel denganmenggunakan tekanan (hydraulic atomization), yakni cairan di
dalam tangkidipompa sehingga mempunyai tekanan yang tinggi, dan akhirnya
mengalirmelalui selang karet menuju ke alat pengabut. Cairan dengan tekanan tinggi
danmengalir melalui celah yang sempit dari alat pengabut, sehingga cairan akanpecah
menjadi partikel-partikel yang sangat halus.

Alat pemupukan

Pemupukan merupakan usaha memasukkan usaha zat hara kedalam tanah dengan
maksud memberikan/menambahkan zat tersebut untuk pertumbuhan tanaman agar
didapatkan hasil (produksi) yang diharapkan. Disamping itu pupuk dapat diberikan
melalui batang atau daun sebagai larutan. Pupuk diperlukan apabila tanah sudah
miskin akan zat hara, karena telah lama diusahakan.

Cara penempatan pupuk dan pemberian pupuk dalam tanah yang tepatmerupakan hal
sangat penting. Agar pupuk dapat dimanfaatkan tanaman secara baik, pupuk harus
berada dalam daerah perakaran. Pupuk tanaman dapat berbentuk padat, cair atau
gas. Pupuk tersebut dapat diberikan melalui beberapa cara. Pemberian dapat dilakukan
dengan menggunakan alat penyebar pupuk.

a. Alat penyebar pupuk butiran

Pada prinsipnya, antara jenis alat penanam dan alat pemupuk terdapat beberapa
persamaan dalam prinsip kerja. Persamaannya antara lain adanya pembuka alur,
mekanisme penjatuhan pupuk atau benih, penutup alur dan tempat pupuk atau
benih. Dengan demikian, untuk beberapa jenis alat pemupuk yang didorong tenaga
manusia atau ditarik hewan atau traktorprinsip kerjanya sama dengan alat penanaman.

Atas dasar sumber tenaga yang dipergunakan untuk menggerakkan alat, alat pemupukan
dapat dibedakan menjadi 3 golongan, yaitu :

1. Alat pemupukan dengan sumber tenaga manusia


2. Alat pemupukan dengan sumber tenaga hewan
3. Alat pemupukan dengan sumber tenaga traktor

Pada buku ini yang akan dijelaskan tentang cara mengoperasikannya adalah hanya alat
penyiangan (kultivator) yang ditarik dengan traktor roda 2 dan roda 4 saja, sehingga untuk
alat-alat penyiangan yang tidak menggunakan traktor tidak akan dibahas secara rinci
pada buku ini.

Alat pemupukan yang digerakkan traktor mempunyai bentuk bermcam-macam, dan


tergolong peralatan mekanis. Atas dasar pupuk yang dipergunakan, maka mesin dapat
digolongkan menjadi 3, yaitu :

1. Alat penyebar rabuk (pupuk kandang)

2. Alat penyebar pupuk butiran

3. Alat penyebar pupuk cair dan gas


Gambar 31. Alat penyebar pupuk kandang

Cara penempatan dan pemberian pupuk sangat erat hubungannya dengan tanaman
yang diusahakan. Pupuk kandang merupakan salah satu hasil sampingan pertanian
yang banyak bermanfaat. Penyebaran yang seragam dan halus dapat dilakukan
dengan alat penyebar pupuk.

Fungsi alat ini membawa pupuk kandang ke lapang, menghancurkan dan


menyebarkannya diatas tanah secara seragam. Penyebaran biasanya dilakukan
sebelum pengolahan tanah pertama. Dengan pengolahan tanahpupuk diharapkan
bercampur dengan tanah.

Dalam operasinya alat berada dibelakang traktor. Biasanya alat beroda dua, tetapi ada
juga yang beroda empat sehingga dapat ditarik oleh traktor dan hewan. Tenaga
untuk operasi peralatan penyebaran pupuk berasal dari perputaran roda bagian
belakang melalui transmisi rantai atau ”Power Take Off” (PTO) traktor.

Alat penyebar pupuk dapat dibedakan menjadi :

1. Drop Tipe Distributor : Alat ini biasnya digandengkan dengan traktor secara mounted,
corong pemasukannya mempunyai satu set lubang pengeluaran pada bagian bawah.
Lubang-lubang tersebut dikontrol malalui lubang penggerak. Kapasitas pengeluaran
pupuk biasanya antara 454 sampai 908 kg dengan lebar pengeluaran antara 2,44 sampai
3,66 m. Sumbu pemasukan dikendalikan oleh roda, dan kecepatan sumbu dipengaruhi
pengeluaran pupuk.

2. Spin spreader : Alat ini mempunyai piringan untuk penyebaran pupuk. Pupuk diatur
diatas piringan oleh rantai penahan melalui dasar corong pemasukan. Kecepatan
pengeluaran pupuk tergantung dari kecepatan pemasukan pupuk, lebarpenyebaran dan
kecepatan alat. Pola penyebaran dipengaruhi oleh perputaran piringan. Kapasitas corong
pemasukan dapat mencapai 10 ton, dengan sebaran dapat mencapai 18,29 m

b. Alat penyebar pupuk cair dan gas

Penggunaan pupuk cair dan gas di Indonesia masih belum banyak dikenal. Penggunaan
pupuk cair sudah mulai dipergunakan beberapa petani di Amerika pada tahun 1947.
Pupuk cair dapat disebarkan dengan tanpatekanan, tekanan rendah dan tekanan tinggi
(17,50 kg/cm2). Pupuk cair dengan tekanan tinggi misalnya andhyrous ammonia, tekanan
rendah misalnya aqua ammonia dan pupuk tanpa tekanan misalnya pupuk larutan urea.

Penempatan pupuk cair dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu :

 Penempatan di bawah permukaan tanah : penempatan pupuk dibawah permukaan


tanah memerlukan peralatan khusus.Yang harus diperhatikan dalam penggunaan

 pupuk ini adalah sifat yang tidakmenyenangkan dari zat tersebut antara lain adalah :a).
Bersifat korosi terhadap tembaga, campuran tembaga dan campuranaluminium. B).
Uap amonia kurang memberi warna, menyebabkan mati lemas, buta dan pada
konsentrasi tinggi mudah terbakar. C). Tekanan naik dengan cepat karena perubahan
suhu.
 Penempatan pada permukaan tanah : pada cara ini penyebaran pupuk dapat
dilakukan dengan tanpa tekanan. Alat penyebar pupuk ini serupa dengan sprayer.
Pupuk dapat disemprotkan bersama-sama insektisida.
 Penempatan dalam air irigasi : pupuk cair juga dapat disebarkan melalui air irigasi.
Pemberian bersamaan dengan air irigasi sehingga dapat menghemat tenaga kerja dan
alat. Kekurangan cara ini antara lain, hanya mungkin dilakukan bila tanaman
memerlukan air dan kemungkinan penguapan pupuk melalui air.

Alat panen

1. Alat panen
Panen merupakan salah satu kegiatan budidaya tanaman yang perlu mendapat perhatian
khusus. Saat panen merupakan waktu kritis, karena untuk tanaman tertentu, apabila saat
panen terlambat maka kualitas maupun kuntitas hasil atau produksinya akan turun
bahkan dapat rusak sama sekali.

Padi sebagai tanaman yang dibudidayakan dengan pola tanam serentak, pada saat
dipanen membutuhkan tenaga kerja yang sangat banyak agar panen dapat dilakukan
tepat waktu. Kebutuhan tenaga kerja yang besar pada saat panen ini menjadi masalah
pada daerah-daerah tertentu yang penduduknya sedikit.

Salah satu usaha yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah kekurangan tenaga
kerja adalah dengan cara meningkatkan kapasitas dan efisiensi kerja dengan
menggunakan mesin panen. Keuntungan menggunakan mesin panen antara lain lebih
efisien dan biaya panen per hektar dapat lebih rendah dibanding cara tradisional.

Sebelum tanaman biji-bijian dapat dipasarkan, biji harus dipisahkan terlebih dahulu
dari tangkainya, seperti padi dari jerami, jagung dari tongkolnya, kedelai dari
pohonnya dan lain, sebagainya. Mesin-mesin yang berbeda diperlukan untuk me-
misahkan biji dari bagian tanaman yang mengikatnya, sesuai dengan jenis tanaman
yang dipanen.

Ada tiga macam cara panen padi di Indonesiayaitu (a) secara Tradisional (ani-ani), (b)
secara Manual, tanaman padi dipotong panjang menggunakan sabit untuk selanjutnya
dirontok menggunakan cara gebot, dan (c) secara Mekanis, padi dipotong pendek atau
dipotong panjang menggunakan sabit; mesinMoweratau mesinReaper.

Teknologi Panen padi menggunakan mesin pemanen reaper belum begitu populer di
tingkat petani. Mesin ini dapat dipakai untuk memanen tanaman biji-bijian seperti padi,
gandum, sorgum dan sebagainya. Untuk digunakan panen padi, prinsip kerjanya
miripdengan cara panen menggunakan sabit, bekerja hanya memotong dan merebahkan
tegakantanaman padi di sawah. Mesin ini sewaktu bergerak maju akan menerjang dan
memotongtegakan tanaman dan menjatuhkan atau merobohkan tanaman tersebut kearah
samping(disebut mesin Reaper), dan ada pula yang mengikat tanaman yang terpotong
menjadi seperti berbentuk sapu lidi ukuran besar (disebut mesinReaper Binder). Hasil
panen yang direbahkan menggunakan mesin Reaperini selanjutnya akan dirontok
menggunakan perkakas atau mesin tertentu, misalnyaThresher. Karena ada banyakjenis
dan tipe mesin Reaperyang beredar di pasaran dan masing-masing mempunyai
keunggulan dan kelebihan, maka setiapprodusen atau pabrikan mesinReaperselalu
menyertakan buku tentang : (1) Petunjuk Operasional; (2) Leaflet atau Booklet; (3) Daftar
suku cadang dan atau alamat agen purna jual; serta informasi-informasi lain yang
berkaitan dengan pemeliharaan dan perawatan terhadap mesin tersebut.

Ada beberapa jenis mesin panen padi, yaitu

a. Reaper (windrower), yang hanya memotong dan merebahkan hasil potongan dalam
alur, atau collection type reaper yang memotong dan mengumpulkannya.

b. Binder, mesin yang memotong dan mengikat

c. Combine harvester, mesin yang memotong dan merontokkan

Dalam memilih mesin yang tepat untuk pemanenan padi, maka hal-hal berikut harus
dipertimbangkan:

1. Unjuk kerja dan upah dari buruh panen dengan cara tradisional

2. Harga, biaya perawatan, umur, kinerja, dsb, dari setiap mesin

3. Ukuran petakan lahan

4. Tinggi malai padi, kemudahan rontok

5. Tingkat kekeringan dan daya dukung tanah pada saat panen

6. Cara pengumpulan, pengeringan, transportasi, perontokan dan pengeringan gabah


setelah pemotongan.

a. Mesin Reaper,

Reaper merupakan mesin pemanen untuk memotong padi sangat cepat. Prinsip kerjanya
mirip dengan cara kerja orang panen menggunakan sabit. Mesin ini sewaktu bergerak
maju akan menerjang dan memotong tegakan tanaman dan menjatuhkan atau
merobohkan tanaman tersebut kearah samping mesin reaper dan ada pula yang
mengikat tanaman yang terpotong menjadi seperti berbentuk sapu lidi ukuran besar. Pada
saat ini terdapat 3 jenis tipe mesin reaper yaitu reaper 3 row, reaper 4 row dan reaper 5
row.

Bagian komponen mesin reaper adalah sebagai berikut :Kerangka utama terdiri dari
pegangan kemudi yang terbuat dari pipa baja dengan diameter ± 32 mm, dilengkapi
dengan tuas kopling, tuas pengatur ke-cepatan, tuas kopling pisau pemotong yang
merupakan kawat baja, unit transmisi tenaga merupakan rangkaian gigi transmisi yang
terbuat dari baja keras dengan jumlah gigi dan diameter ber-macam-macam sesuai
dengan tenaga dan kecepatan putar yang diinginkan, unit pisau pemotong terletak dalam
rangka pisau pemotong yang terbuat dari pipa besi, besi strip, besi lembaran yang
ukurannya bermacam-macam, pisau pemotong merupakan rangkaian mata pisau
berbentuk segitiga yang panjangnya 120 cm, unit roda dapat diganti-ganti antara roda
karet dan roda besi/keranjang, motor penggerak bensin 3 HP – 2200 RPM dan
penggunaan reaper dianjurkan pada daerah yang kekurangan tenaga kerja dan
dioperasikan di lahan pertanian dengan kondisi baik.

Didasarkan kepada jenis transmisi traktor penggeraknya terdapat dua jenis mesin
Reaperyaitu: (a) Sistem copot-gandeng (hitching) dan (b) Sistem gerak mandiri (self
propeller) Bagian keseluruhan mesinreaperdapat dicopot dan digandengkan pada
transmisi

penggeraknya. Transmisi penggeraknya berupa boxtransmisi traktor roda dua lengkap


dengan mesinnya.

Traktor tangan ini mempunyai fungsi ganda, yaitu dapat dipakai sebagai traktor pengolah
tanah dan dapat dipakai sebagai penggerak mesin Reaper. Pada tipe ini gerak pisau
reaperterhubung langsung ke puli poros transmisi. Dengan demikian setiapkali kopling
penegang sabuk diaktifkan akan memberikan reaksi gerak maju roda dan sekaligus gerak
pisau pemotong. Gerakkan pisau dapat di-non-aktifkan dengan melepas sabuk puli
penghubung ke pisau, hal ini dilakukan saat mesin reaper (transportasi). Saat akan
beroperasi, sabuk puli penghubung ke pisau dipasang kembali. Mesin ini tidak memiliki
fasilitas gerakan mundur.
Gambar 32. Mesin Reaper 4 row

Diantara berbagai jenis reaper manual, tipe tarik adalah yang paling ringan dan praktis.
Bila dilengkapi dengan rangka pengumpul, alat ini dapat digunakan untuk mengumpulkan
padi dalam dua tarikan pemotongan. Jika padi ditanam pada baris yang teratur, kinerja
alat ini adalah 1,5 hingga 2 kali sabit. Karena cara pemakaiannya sambil berdiri, maka
kelelahan kerja menjadi lebih ringan dibandingkan dengan menggunakan sabit. Mata
pisau dapat dipergunakan untuk memanen sekitar 0,1 ha tanpa harus diasah.

Ada juga jenis windrower yang dipasangkan di depan traktor tangan, dan digerakkan oleh
mesin traktor tangan tersebut. Pisau pemotongnya dapat berupa tipe rotari atau gunting.
Selanjutnya, mesin reaper yang memiliki mesin penggerak sendiri dapat dilihat pada
Gambar 66.

Gambar 33. Mesin Reaper penggerak (mesin) sendiri

Cara pengoperasian mesin reaper adalah sebagai berikut :


 Sebelum mengoperasikan mesin reaper, terlebih dahulu potong/panen padi dengan
sabit pada ke 4 sudut petakan sawah dengan ukuran ± 2 m x 2 m sebagai tempat
berputarnya mesin reaper.
 Sebelum mesin dihidupkan, arahkan mesin pada tanaman padi yang akan dipanen.
Pemanenan dimulai dari sisi sebelah kanan petakan.
 Pemotongan dilakukan se-kaligus untuk 2 atau 4 baris tanaman dan akan terlempar
satu tertumpuk di sebelah kanan mesin tersebut.
 Pemanenan dilakukan dengan cara berkeliling dan selesai di tengah petakan.

b. Mesin Binder

Binder bisa memiliki bagian pemotong untuk satu hingga empat alur tanam, tetapi jenis
binder dengan dua alur (lebar potong sekitar 50 cm) lebih populer. Semua binder memiliki
mesin sendiri (self propelled). Padi yang telah dipotong akan langsung diikat menjadi 1
hinga 2 kg ikatan dan kemudian direbahkan ke satu sisi yang sama. Binder juga
dilengkapi dengan alat pengangkat padi, yang dipergunakan untuk menggangkat padi
yang rebah sebelum dipotong (Gambar 67).

Tali pengikatnya dapat terbuat dari bahan sintetis, serat atau jerami, dll. Tergantung
perusahan yang membuatnya. Tali pengikat ini harus ditangani dengan baik dan tidak
boleh basah. Ketinggian pemotongan, ukuran ikatan, tingkat kekencangan ikatan dapat
diatur. Biasanya binder dilengkapi dengan dua hingga empat kecepatan maju, dan satu
atau dua kecepatan mundur. Mesin ini digerakkan oelhe enjin bensin berpendingan air
dengan tenaga 3 hingga 5 hp.

Bagian pemotong biasanya memiliki pisau tipe cutter bar. Kinerja mesin ini berkisar antara
40 hingga 80 menit per 10 are. Bila banyak padi yang rebah, maka kinerjanya pun akan
menurun/terhambat.
Gambar 34. Mesin Binder 4 row

c. Mesin Combine

Mesin panen combine jenis ini dikembangkan di Jepang. Padi yang dipotong termasuk
jeraminya, semuanya dimasukkan ke bagian perontokan. Gabah hasil perontokan
ditampung dalam tangki, dan jeraminya di tebarkan secara acak di atas permukaan tanah.
Semua jenis combine ini dioperasikan dengan cara dikendarai (riding type). Lebar
pemotongan berkisar antara1,5 hingga 6 meter. Namun yang populer adalah 4 meter.
Mesin sebagai sumber tenaga gerak adalah sekitar 25 hp per 1 meter lebar pemotongan.
Bagian penggerak majunya adalah menggunakan roda, atau half-track type atau full-track
type.

Gabah hasil perontokan dapat ditampung pada karung atau tangki penampung gabah
sementara. Bagian pemotong dari mesin ini adalah hampir sama dengan bagian
pemotong dari binder, bagian pengikatnya digantikan dengan bagian perontokan.

Kecepatan maju berkisar antara 0,5 hingga 1 m/detik. Dengan memperhitungkan waktu
belok dan waktu pemotongan dengan manual di bagian pojok lahan, biasanya waktu yang
dibutuhkan untuk pemanenan berkisar 30 hingga 70 menit per 10 are, jika lebar
pemotongan 1 m.

Gambar 35. Mesin Combine


Cara pengoperasian mesin combine ini hampir sama dengan cara mengoperasikan
traktor roda rantai, dimana cara mengendalikan arah jalannya alat ini menggunakan
sistem kopling kemudi, sehingga memudahkan dalam hal pembelokkan pada waktu
melakukan pekerjaan pemanenan padi (khususnya) di lahan.

Keuntungan penggunaan combine pada waktu panen padi adalah tidak memerlukan
banyak waktu dan tenaga kerja serta hasil panen sudah dalam bentuk gabah basah,
sehingga mempermudah dalam proses pasca panen berikutnya, yaitu proses
pengeringan dan pengupasan kulit padi.

Pemanenan padi harus menggunakan alat dan mesin yang memenuhi persyaratan teknis,
kesehatan, ekonomis dan ergonomis. Alat dan mesin yang digunakan untuk memanen
padi harus sesuai dengan jenis varietas padi yang akan dipanen. Pada saat ini, alat dan
mesin untuk memanen padi telah berkembang mengikuti berkembangnya varietas baru
yang dihasilkan.

Prosedur Pemanenan Padi dengan Reaper

Reaper merupakan mesin pemanen untuk memotong padi sangat cepat. Prinsip kerjanya
mirip dengan cara kerja orang panen menggunakan sabit. Mesin ini sewaktu bergerak
maju akan menerjang dan memotong tegakkan tanaman dan menjatuhkan atau
merobohkan tanaman tersebut kearah samping mesin reaper dan ada pula yang
mengikat tanaman yang terpotong menjadi seperti berbentuk sapu lidi ukuran besar.

Badan Litbang Pertanian melalui BB Mektan telah menghasilkan alat pemanen padi dengan
nama Mini Combine Harvester yang dapat memanen untuk kapasitas yang lebih kecil dan
ukuran petak lahan yang tidak terlalu besar. Gabah dapat dipetik dan langsung dikemas dalam
karung dalam mesin tersebut. Foto-foto antara lain ada di
http://mekanisasi.litbang.pertanian.go.id/ind/index.php?
option=com_phocagallery&view=category&id=10:indo-jarwo-transplanter&Itemid=155.

Prosedur Kerja

1. Untuk menghidupkan motor, geser tuas gas (throtle) 1/3 atau ¼ dari kecepatan
maksimum. Perhatikan posisi setiap kopling di handel stang dan/atau tuas versneling,
semuanya harus pada posisi netral.
2. Setelah semuanya siap, star motor, biarkan sebentar tanpa muatan. Telisi dan
dengarkan tanda-tanda dan bunyi dari bagian yang tidak berfungsi dengan baik saat
bekerja. Periksalah posisi unit keseluruhan mesin, jangan sampai bergetar atau ada
bagian yang lepas. Bila terasa ada kelainan, matikan motor dan betulkan terlebih
dahulu.
3. Motor dapat dimatikan dengan memutar tombol “ON/OFF” keposisi OFF atau dengan
menghubungkan busi dengan masa (atau untuk engine diesel dengan cara mengecilkan
tuas gas dan menarik tuas dekompresi). Jangan mematikan motor secara mendadak,
biarkan terlebih dahulu motor hidup beberapa saat tanpa beban untuk menghindari
pendinginan secara mendadak.
4. Beberapa jenis motor memerlukan pemanasan beberapa saat dengan beban ringan
sebelum dioperasikan dengan beban penuh. Hal ini untuk meningkatkan tenaga dan
mur pakai motor. Demikian pula sebaliknya untuk saat mematikan motor.
5. (A) Untuk reaper tipe “hitching”. Setelah motor hidup, tekan tuas kopling perlahan-lahan
keatas dan kedepan sampai mesin mulai bergerak maju. Dengan demikian reaper siap
untuk dioperasikan dan mekanisme pemotongan padi mulai bekerja.(B). Untuk reaper
tipe “self propeler” Tekan kedua handel kopling (kiri dan kanan) dan pasang
penguncinya. Posisikan gigi persneling ke “N” (netral). Hidupkan motor.
Terdapat tida macam kondisi : (1). Kondisi gerak maju/pemotongan : Posisi gigi
persneling “F” (maju), Tuas gas kecepatan maju pada posisi separuh, kopling putaran
roda dilepas, Kopling putaran pisau dilepas. (2). Kondisi gerak pisau terpisah : Posisi
gigi persneling “N” (netral), Tuas gas kecepatan maju pada posisi idel, kopling putaran
roda dilepas, kopling putaran pisau dilepas. (3). Kondisi gerak mundur : Posisi gigi
persneling “R” (mundur), Tuas gas kecepatan maju pada posisi rendah, Kopling putaran
roda dilepas, Kopling putaran pisau ditahan.

6. Pada saat bergerak maju, mesin reaper akan memotong sederetan alur (row) tanaman
padi didepannya. Arahkan ujung mesin reaper ini sehingga alur (row) tanaman padi
dapat lurus masuk ke alur (row) mesin reaper. Jaga agar pisau potong dapat memotong
tegakan tanaman secara mendatar dan merata melalui pengendalian handel stang
kemudi.
7. Untuk lahan yang berbentuk segi empat, dianjurkan bekerja secara berputas
berlawanan arah jarum jam. Sedang untuk lahan berbentuk empat persegi panjang perlu
disediakan “head land” yaitu tempat dimana padi telahj dipotong menggunakan sabit di
kedua ujung sisi terpendek-nya, selebar 1,5 kali panjang keseluruhan mesin reaper.
8. Tinggi potongan pada kondisi normal berkisar antara 8 cm hingga 12 cm. Bila
pemotongan terlalu tinggi atau terlalu pendek, akan mempersulit gerak plat pembawa
sehingga proses pelemparan batang padi yang bergerak kesamping kanan akan tidak
sempurna dan banyak butir padi yang rontok tercecer.
9. Apabila panen dilakukan di lahan yang terlalu banyak gulma (tanaman pengganggu),
bagian mesin yang bergerak akan mudah macet karea kotoran gulma. Untuk kondisi
seperti ini harus lebih rajin untuk membersihkan mesin dari gangguan gulma. Usahakan
agar mesin tetap hidup dan jaga jangan sampai mati atau mogok saat mesin bekerja di
lahan yang penuh gulma.

Alat Pasca Panen

Kegiatan pasca panen secara umum meliputi proses pemanenan, penyimpanan, pengeringan,
dan penggilingan. BPS (1996) menyebutkan kehilangan hasil panen dan pasca panen akibat
dari ketidaksempurnaan penanganan pasca panen mencapai 20,51%, dimana kehilangan saat
pemanenan 9,52%, perontokan 4,78 %, pengeringan 2,13% dan penggilingan 2,19%. Besarnya
kehilangan pasca panen terjadi kemungkinan dikarenakan sebagian besar petani masih
menggunakan cara-cara tradisional atau meskipun sudah menggunakan peralatan mekanis
tetapi proses penanganan pasca panennya masih belum baik dan benar.
a. Mesin perontok padi
Perontokan merupakan tahap penanganan pasca panen setelah pemotongan,
penumpukan dan pengumpulan padi. Pada tahap ini, kehilangan hasil akibat
ketidaktepatan dalam melakukan perontokan dapat mencapai lebih dari 5 %. Cara
perontokan padi telah mengalami perkembangan dari cara digebot menjadi menggunakan
pedal thresher dan power thresher.

Dengan menggunakan pedal tresher maka didapat beberapa keuntungan diantaranya


dapat menghasilkan hasil lebih baik juga menunjukkan efisiensi waktu dan tenaga lebih
tinggi , kehilangan bulir yang lebih rendah kapasitas kerja 75 – 100 kg per jam dan cukup
dioperasikan oleh 1 orang.

Berikut ini cara perontokan padi dengan pedal thresher :


Pedal perontok diinjak dengan kaki naik turun, putaran poros pemutar memutar silinder
perontok. putaran silinder perontok yang memiliki gigi perontok dimanfaatkan dengan
memukul gabah yang menempel pada jerami sampai rontok, dan arah putaran perontok
berlawanan dengan posisi operator (menjauh dari operator).

Gambar 36. Pedal Trhesher

Mesin Power Thresher (Mesin Perontok Padi) adalah jenis mesin perontok yang telah
terbukti sangat cocok dengan berbagai jenis lahan persawahan di Indonesia.Unsur-unsur
yang mendukung peningkatan keuntungan adalah kecepatan proses perontokan dan
pembersihan sehingga menghemat waktu. Lebih penting lagi power thresher terbukti
dapat mengurangi kehilangan gabah saat perontokan dan mengurangi kerusakan (pecah)
butir gabah sehingga petani memperoleh nilai tambah dalam usaha taninya.
Gambar 37. Salah Satu Model Power Thresher

b. Mesin Pengering
Pengeringan merupakan proses penurunan kadar air gabah sampai mencapai nilai tertentu
sehingga siap untuk diolah/digiling atau aman untuk disimpan dalam waktu yang lama.
Pada saat ini cara pengeringan padi telah berkembang dari cara penjemuran menjadi
pengering buatan.

1) Penjemuran

Penjemuran merupakan proses pengeringan gabah basah dengan memanfaatkan


panas sinar matahari. Untuk mencegah bercampurnya kotoran, kehilangan butiran
gabah, memudahkan pengumpulan gabah dan menghasilkan penyebaran panas
yang merata, maka penjemuran harus dilakukan dengan menggunakan alas.
Penggunaan alas untuk penjemuran telah berkembang dari anyaman bambu
kemudian menjadi lembaran plastik/terpal dan terakhir lantai dari semen/beton.

Gambar 38. Lantai jemur gabah

2) Pengering Buatan
 Flat Bed Dryer : merupakan mesin pengering yang terdiri dari: (1) Kotak pengering

terbuat dari plat lembaran, berbentuk kotak persegi panjang dengan ukuran bervariasi

sesuai dengan kebutuhan. Pada kira-kira bagian kotak terdapat sekat/lantai yang

berlubang terbuat dari plat baja, terbagi menjadi 2 ruangan, atas dan bawah. (2)

Blower/kipas dan kompor panas terletak di sebelah luar kotak pengering,

dihubungkan dengan cerobong. (3) Kompor pemanas memakai bahan bakar minyak

tanah.

Gambar 39. Alat Pengering buatan tipe Flat Bed Dryer

 Continuous Flow Dryer : merupakan mesin pengering dengan bagian komponen


mesin yeng terdiri dari kotak pengering, komponen pemanas seperti kompor, kipas /
blower, motor penggerak, dan screw conveyor discharge.
Pengeringan dengan continuous flow dryer dilakukan dengan cara sebagai berikut :
Gabah yang akan dikeringkan dimasukan pada kotak pengering. Udara pemanas
dihembuskan pada salah satu sisi kotak pengering dan keluar lewat sisi yang lain.
Gambar 40. Alat Pengering buatan tipe Continuous Flow Dryer

Untuk mengukur kadar air secara teliti yang dilakukan sewaktu-waktu petani perlu
mempunyai suatu alat "moisture tester" pada usaha pertaniannya. Untuk memperoleh
suatu contoh bijian yang mewakili keseluruhan, bahan dalam permeriksaan kadar
airnya, maka diambil sedikit bijian dari beberapa tempat dan kemudian campurkanlah
(cara ini lebih baik daripada mengambil seluruh contoh dari suatu tempat. Suatu "grain
probe" (penara butiran berbentuk tangkai merupakan alat yang memadai untuk
mengambil contoh dari bijian). Perlu diingat bahwa kadar air bijian berbeda-beda dari
satu tempat ke tempat yang lain dalam suatu alat pengering tipe bak. Beberapa alat
pengering mempunyai pembuka khusus untuk memudahkan dalam pengambilan contoh
untuk pemeriksaan. Akan tetapi, pemeriksaan contoh bijian dari suatu pengering tipe
bak "batch dryer" waktu bijian sedang dikeringkan hanya akan memberikan suatu
taksiran dari kadar air tersebut. Cara yang terbaik adalah mencampur secara bersama
beberapa contoh bijian waktu alat pengering tersebut dikosongkan kemudian lakukan
pemeriksaan terhadap campuran ini, atau pergunakan suatu "grain probe". untuk
pengambilan contoh bijian kering pada truk atau lumbung.
Gambar 41. Alat pengambilan contoh bijian "grain probe"

Persentase kadar air pada bijian yang paling basah menentukan apakah bijian tersebut
telah dikeringkan sampai suatu tingkat yang aman. Untuk mendapatkan suatu contoh
yang mewakili bijian yang dikeringkan dalam suatu lumbung tempat penyimpanan,
harus dilakukan dengan cara mengambil tiga buah contoh dalam jumlah yang kecil, satu
pada bagian atas. Yang kedua di bagian tengah, dan satu lagi dekat bagian bawah.
Ketika bijian sedang dikeringkan dalam tempat penyimpanan, perlu diadakan
pengambilan contoh bahan lagi untuk menentukan contoh hasil pengeringan.

Suhu 110°F adalah suhu paling tinggi yang dianjurkan bagi bijian untuk dijadikan benih
("seed grain") dan suhu 140 °F untuk bijian yang dijual untuk keperluan konsumsi.
Suhu 180°F sampai 220°F dapat digunakan bagi bijian yang diperuntukkan bagi
makanan ternak.

D. Aktifitas Pembelajaran

1) Penguasaan konsep
 Anda akan melakukan kegiatan mengidentifikasi dan mengoperasikan alat mesin
pertanian.
 Apa yang anda lakukan dalam mengidentifikasi dan mengoperasikan alat mesin
pertanian Setelah mengidentifikasi dan mengoperasikan alat mesin pertanian..
 Prosedur apa yang harus diikuti dalam memahami mengidentifikasi dan
mengoperasikan alat mesin pertanian Penggunaan alat dan bahan untuk
mendokumentasikan untuk memahami mengidentifikasi dan mengoperasikan alat mesin
pertanian, jelaskan.

2). Mengenal Fakta


 Melakukan observasi, peserta melakukan observasi, dalam kegiatan
mengidentifikasi dan mengoperasikan alat mesin pertanian, kegiatan dikoordinir
oleh widyaiswara.
 Observasi dilakukan secara berkelompok pada tempat yang berbeda
 Observasi dilakukan untuk mengidentifikasi dan mengoperasikan alat mesin
pertanian.
 Dari hasil observasi ini selanjutnya merumuskan mengidentifikasi dan
mengoperasikan alat mesin pertanian.
 Kegiatan mengenal fakta ini dapat dilakukan sekaligus untuk kompetensi dasar
mengidentifikasi dan mengoperasikan alat mesin pertanian.

3). Merefleksikan.

 Setelah peserta diklat melakukan penguasaan konsep dan mengenal fakta,


selanjutnya peserta diklat melakukan refleksi bagaimana anda akan
mengidentifikasi dan mengoperasikan alat mesin pertanian berdasarkan konsep
dan hasil observasi.

4). Melakukan analisis dan sintesis


 Analisis daya dukung, peserta diklat melakukan kegiatan analisis terhadap daya
dukung yang tersedia di tempat praktek untuk mengetahui tingkat kesesuaiannya
dalam mengidentifikasi dan mengoperasikan alat mesin pertanian secara
berkelompok.
 Sintesis, peserta diklat melakukan kegiatan sintesis terhadap hasil refleksi
memahami mengidentifikasi dan mengoperasikan alat mesin pertanian dan hasil
analisis terhadap tingkat kesesuaian daya dukung, peserta diklat melakukan
rekontruksi/modifikasi terhadap hasil refleksi dalam kegiatan mengidentifikasi dan
mengoperasikan alat mesin pertanian.

5). Menyusun dan Melaksanakan Rencana Kerja


 Peserta diklat secara berkelompok menyusun/membuat alternatif-alternatif
rencana mengidentifikasi dan mengoperasikan alat mesin pertanian, rencana
kerja/proposal memuat metode persiapan yang akan dilaksanakan, kriteria
keberhasilan, waktu pencapaian dan jadwal kegiatan, serta pembagian tugas
kelompok.
 Pengambilan keputusan/menetapkan rencana kerja
Secara berkelompok peserta diklat mengambil keputusan/menetapkan alternatif
rencana mengidentifikasi dan mengoperasikan alat mesin pertanian yang akan
dilaksanakan dengan memperhatikan daya dukung dan persyaratan teknis dalam
mengidentifikasi dan mengoperasikan alat mesin pertanian. Apabila ada kesulitan
peserta dapat mendiskusikan dengan fasilitator.
 Penetapan peran masing-masing individu dalam kelompok. Kelompok menyusun
pembagian tugas dan menentukan peran setiap anggota masyarakat.
 Proses pengamatan dan pencatatan, peserta diklat melakukan pengamatan dan
pencacatan data kegiatan mengidentifikasi dan mengoperasikan alat mesin
pertanian yang dilaksanakan. Lembar pengamatan disiapkan peserta diklat
setelah mendapat persetujuan fasilitator.
 Evaluasi dan diskusi terhadap hasil kegiatan. Peserta diklat melaksanakan
evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dan pencapaian standar kerja yang telah
ditetapkan dalam perencanaan
 Peserta diklat melakukan diskusi terhadap hasil kegiatan dan hasilnya
dibandingkan dengan rancangan kerja dan konsep-konsep yang telah dirumuskan
sebelumnya.
 Proses penyusunan kesimpulan dan memberikan umpan balik. Peserta secara
berkelompok menyusun umpan balik / rekomendasi terhadap mengidentifikasi dan
mengoperasikan alat mesin pertanian. Perumusan umpan balik ini juga harus
mempertimbangkan dasar teori, fakta dan kondisi hasil kerja.

E. Latihan/Kasus/Tugas
1. Traktor adalah alat dan mesin penarik beban yang bersumber daya mekanis.
Klasifikasi traktor dibedakan menjadi dua macam, jelaskan?
2. Macam dan jenis alat pengolahan tanah untuk pertanian digolongkan menjadi dua
golongan menurut tahap pengolahan tanahnya, jelaskan?
3. Identifikasi bagian-bagian traktor tangan dibawah ini?
4. Jelaskan prosedur Menghidupkan Traktor Tangan?

5. Jelaskan prosedur menjalankan handtraktor?

6. Jelaskan Prinsip kerja alat penyemprot hand sprayer?

7. Alat penyebar pupuk dapat dibedakan menjadi 2 jelaskan?

8. Ada beberapa jenis mesin panen padi, jelaskan?

9. Dalam memilih mesin yang tepat untuk pemanenan padi, maka hal-hal berikut harus
dipertimbangkan, jelaskan?

F. Rangkuman

Traktor adalah alat dan mesin penarik beban yang bersumber daya mekanis. Klasifikasi
traktor dibedakan menjadi dua macam, yaitu berdasarkan kegunaan dan jenis roda
penggeraknya. Selanjutnya mari kita belajar; (1) traktor berdasarkan penggunaannya, (2)
traktor berdasarkan jenis roda dan penggeraknya, (3) traktor berdasarkan besar
daya/tenaganya, (4) traktor berdasarkan bentuk dan pabrik pembuatnya. Mari kita coba
untuk melakukan identifikasi terhadap bagian-bagian alat/mesin pertanian berupa : (a) hand
traktor, (b) mini traktor dan, (c) farm traktor. Traktor Tangan merupakan salah satu sumber
tenaga dalam bidang pertanian. Traktor dapat dimanfaatkan dalam berbagai bentuk
kegiatan pertanian mulai dari pengolahan tanah pertama, pengolahan tanah kedua,
penanaman, penyiangan, pemupukan dan alat transportasi. Cara yang sering dilakukan
dalam mengolah tanah dengan menggunakan traktor roda dua ini ialah dengan cara sistem
bajak yaitu memasangkan alat bajak ( implemen )dibelakang traktor ini

Traktor roda dua ini mempunyai efesiensi yang tinggi, karena pembalikan dan pemotongan
tanah dapat dikerjakan dalam waktu yang bersamaan. Traktor roda dua merupkan mesin
serba guna karena dapat berfungsi sebagai tenaga penggerak untuk alat – alat lain seperti
pompa air, alat prosesing, gandengan ( trailer) dan lain lain.

Sebuah traktor tidak dapat digunakan untuk mengolah tanah apabila tidak dipasang
implemen (alat tambahan). Fungsi traktordalam mengolah tanah hanya sebagai sumber
tenaga. Implemen tidak terpasang secara permanen pada traktor, hal ini disengaja supaya
traktor dapat dipasangkan dengan berbagai jenis implemen sesuai kebutuhan dalam
pengoperasiannya.

Cara merawat mesin Diesel, seperti traktor tangan ada beberapa hal yang harus
diperhatikan, seperti perawatan saringan udara, ( Air Cleaner ), cara perawatan saringan
solar, cara pembersihan, Penyebab Mesin Sukar dihidupkan, penyebab tenaga Mesin
Kurang dan lain-lain. Berikut tips cara perawatan salah satu mesin diesel.

G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut

Peserta pelatihan setelah mempelajari modul pelatihan ini diminta untuk memberikan
tanggapan terhadap materi didalam modul ini dan juga diminta menganalisis materi-materi
yang dapat diimplementasikan di sekolah. Adapun kegiatan umpan balik yang perlu
dilakukan adalah sebagai berikut:

 Apa saja yang telah saya lakukan berkaitan dengan materi kegiatan belajar ini?
 Bagaimana pikiran/perasaan saya tentang materi kegiatan belajar ini?
 Apa saja yang telah saya lakukan yang ada hubungannya dengan materi kegiatan ini
tetapi belum ditulis di materi ini?
 Materi apa yang ingin saya tambahkan?
 Bagaimana kelebihan dan kekurangan materi materi kegiatan ini?
 Manfaat apa saja yang saya dapatkan dari materi kegiatan ini?
 Berapa persen kira-kira materi kegiatan ini dapat saya kuasai?
 Apa yang akan saya lakukan?

H. Kunci Jawaban

1. Jenis traktor yaitu traktor tangan, traktor mini dan farm.


2. Macam dan jenis alat pengolahan tanah untuk pertanian digolongkan menjadi dua
golongan menurut tahap pengolahan tanahnya, yaitu : (a) Alat Pengolah Tanah Pertama.
(b) Alat Pengolah Tanah Kedua.
Berdasarkan sumber atau tenaga penarik yang digunakan, macam dan jenis alat/mesin
penanam dapat digolongkan menjadi 3 golongan, yaitu : (a) Alat penanam dengan
sumber tenaga manusia, (b) Alat penanam dengan sumber tenaga hewan (c) Alat
penanam dengan sumber tenaga traktor
3. Identifikasi bagian-bagian traktor tangan

Keterangan:

1. As (poros) roda
2. Bak rotary
3. Penutup rotary
4. Gantungan rotary
5. Tuas pengunci as land wheel
6. Tuas kopling kemudi
7. Stang kemudi
8. Tuas gas
9. Stang pembantu
10. Tuas persneling utama
11. Tuas kopling utama
12. Tuas kecepatan (cepat-lambat)
13. Panel persneling
14. Tuas pengatur kedalaman
rotary
15. Bak Rantai rotary
16. ……
17. Roda/Ban karet
18. As roda
19. Kerangka/chasis
20. Tempat pemberat depan
21. Pully
22. Fly wheel/roda gila
23. V-belt
24. Rumah kopling
25. ..
26. Box transmisi
27. Saklar lampu depan
28. Steering cluth
29. Pengatur kedalaman rotary
30. ..
31. Pisau rotary

4. Prosedur Menghidupkan Traktor Tangan

1) Sebelum menghidupkan mesin traktor tangan lakukan pengecekan terhadap


komponen berikut:

a. Cek Tanki bahan bakar, minyak pelumas dan air radiator, pastikan bahan
bakar dan minyak pelumas terisi dan air radiator terisi penuh sesuai batas
petunjuk pada buku manual handtraktor.

b. Pastikan V-belt dalam posisi kendur/tidak bekerja. Tuas kopling utama dalam
posisi OFF.

c. Cek Tekanan angin pada ban karet.

2) Pastikan posisi handtraktor ditempat yang datar.

3) Tarik Tuas Gas sedikit sampai melewati batas “STOP” Jangan terlalu dalam/penuh.

4) Hidupkan Mesin dengan cara mengengkol. Mula-mula engkol dipasang kemudian


sambil menarik alat penurun kompresi (dekompresi level) engkol diputar beberapa
kali secara bertahap dari perlahan hingga cepat kemudian tuas engkol dilepas
bersamaan dengan tuas dekompresi. Perhatian: dalam melepaskan tuas engkol dari
poros engkol tuas tetap dipegang erat. Jaga keselamatan kerja.

5) Atur kembali tuas gas agar mendapat putaran mesin/Rpm yang ideal (tidak terlalu
kencang tetapi tidak terlalu lemah karena mesin akan mati kembali).

5. Prosedur menjalankan handtraktor

1) Setelah mesin hidup kemudian tarik batang penahan bagian depan “standar”
selanjutnya tarik tuas kopling utama.
2) Atur Stang Kemudi agar arah traktor lurus. Stang kemudi dipegang sdengan tangan
lentur tidak kaku.

3) Pindahkan traktor dari garasi/ lab ke Lapangan.

6. Prinsip kerja alat penyemprot hand sprayer adalah memecah cairan menjadi butiran
partikel halus yang menyerupai kabut. Dengan bentuk dan ukuran yang halus ini maka
pemakaian pestisida akan efektif dan merata keseluruh permukaan daun atau tajuk
tanaman. Untuk memperoleh butiran halus, biasanya dilakukan dengan menggunakan proses
pembentukan partikel denganmenggunakan tekanan (hydraulic atomization), yakni cairan di
dalam tangkidipompa sehingga mempunyai tekanan yang tinggi, dan akhirnya
mengalirmelalui selang karet menuju ke alat pengabut. Cairan dengan tekanan tinggi
danmengalir melalui celah yang sempit dari alat pengabut, sehingga cairan akanpecah
menjadi partikel-partikel yang sangat halus.

7. Alat penyebar pupuk dapat dibedakan menjadi :

Drop Tipe Distributor : Alat ini biasnya digandengkan dengan traktor secara mounted,
corong pemasukannya mempunyai satu set lubang pengeluaran pada bagian bawah.
Lubang-lubang tersebut dikontrol malalui lubang penggerak. Kapasitas pengeluaran
pupuk biasanya antara 454 sampai 908 kg dengan lebar pengeluaran antara 2,44
sampai 3,66 m. Sumbu pemasukan dikendalikan oleh roda, dan kecepatan sumbu
dipengaruhi pengeluaran pupuk.

Spin spreader : Alat ini mempunyai piringan untuk penyebaran pupuk. Pupuk
diatur diatas piringan oleh rantai penahan melalui dasar corong pemasukan. Kecepatan
pengeluaran pupuk tergantung dari kecepatan pemasukan pupuk, lebarpenyebaran dan
kecepatan alat. Pola penyebaran dipengaruhi oleh perputaran piringan. Kapasitas
corong pemasukan dapat mencapai 10 ton, dengan sebaran dapat mencapai 18,29 m

8. Ada beberapa jenis mesin panen padi, yaitu

Reaper (windrower), yang hanya memotong dan merebahkan hasil potongan dalam alur,
atau collection type reaper yang memotong dan mengumpulkannya.

Binder, mesin yang memotong dan mengikat


Combine harvester, mesin yang memotong dan merontokkan

9. Dalam memilih mesin yang tepat untuk pemanenan padi, maka hal-hal berikut harus
dipertimbangkan:

1) Unjuk kerja dan upah dari buruh panen dengan cara tradisional

2) Harga, biaya perawatan, umur, kinerja, dsb, dari setiap mesin

3) Ukuran petakan lahan

4) Tinggi malai padi, kemudahan rontok

5) Tingkat kekeringan dan daya dukung tanah pada saat panen

6) Cara pengumpulan, pengeringan, transportasi, perontokan dan pengeringan


gabah setelah pemotongan.

PENUTUP

Bahan ajar materi dasar-dasar budidaya tanaman pangan dan hortikultura pada paket keahlian
Agribisnis tanaman pangan dan hortikultura pada Diklat Uji Kompetensi bagi Guru SMK,
diharapkan dapat membantu peserta dalam meningkatkan kompetensi bidang Agribisnis
tanaman pangan dan hortikultura.

Semoga bahan ajar ini dapat bermanfaat, khususnya bagi peserta diklat pra uji kompentnsi dan
umumnya bagi para pembaca. Bahan ajar ini masih jauh dari sempurna, untuk itu mohon kritik
dan saran untuk kesempurnaan modul ini.

Você também pode gostar