Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Di banyak negara saat ini prevelansi meningkat sejalan dengan perubahan
gaya hidup seperti merokok, obesitas, inaktifitas fisik dan stres psikososial.
Hipertensi sudah menjadi masalah kesehatan masyarakat ( public health
problem) dan akan menjadi masalah yang lebih besar jika tidak di tanggulangi
sejak dini.Rata – rata prevelansi hipertensi di indonesia sekitar 8,3 % , sedangkan
prevelansi penduduk di kota besar (jakarta) lebih tinggi yaitu sekitar 14,2 % dan
15% mayoritas hipertensi (90%) adalah hipertensi esensial (tidak di ketahui
penyebabnya ), sedangkan 10% adalah hipertensi sekunder (akibat suatu
penyakit). Meskipun telah banyak di lakukan pengobatan secara farmakologis
maupun nonfarmakologis, prevelansi hipertensi tidak menunjukan adanya
penurunan secara bermakna terutama untuk hipertensi esensial ( Riyaadina et
al .,2002).
Tekanan darah tinggi atau hipertensi sering di sebut sebagai sillent killer
( pembunuh diam –diam ), sebab seseorang dapat mengidap hipertensi selama
bertahun –tahun tanpa menyadarinya sampai terjadi kerusakan organ vital yang
cukup beerat yang bahkan dapat membawa kematian . 70% penderita hipertensi
tidak merasakan gejala apa –apa sehingga tidak mengetahui dirinya meenderita
hipertensi sampai ia memeriksakan tekanan darahnya ke dokter.namun terjadi
setelah masa menopause atau pada usia 45 tahun ( dalimartha et al , 2008 ).
B. TUJUAN
1. Tujuan umum
Untuk memberikan Konsep Asuhan Keperawatan Keluarga tentang
Hipertensi
2. Tujuan khusus
a. Mampu memahami Asuhan Keperawatan Keluarga tentang Hipertensi
b. Mampu melakukan pengkajian keperawatan pada konsep asuhan
keperawatan keluarga tentang hipertensi
c. Mampu merumuskan masalah keperawatan pada konsep asuhan
keperawatan keluarga tentang hipertensi
d. Mampu menentukan intervensi keperawatan pada konsep asuhan
keperawatan keluarga tentang hipertensi
e. Mampu melakukan implementasi keperawatan pada konsep asuhan
keperawatan keluarga tentang hipertensi
f. Mampu melakukan evaluasi keperawatan pada konsep asuhan
keperawatan keluarga tentang hipertensi
g. Mampu mendokumentasikan semua tindakan keperawatan pada konsep
asuhan keperawatan keluarga tentang hipertensi
C. MANFAAT
1. Manfaat teoritis.
Sebagai bahan pustaka yang dapat memberikan gambaran tingkat
pengetahuan tentang hipertensi di masyarakat.
2. Manfaat praktis.
a. Bagi penulis
Sebagai pengalaman langsung dalam pembuatan laporan asuhan
keperawatan, khususnya mengenai pengetahuan tentang hipertensi
b. Bagi Masyarakat
Hasil laporan ini di harapkan dapat memberikan pengetahuaan
masyarakat tentang hipertensi
c. Bagi tenaga kesehatan.
Sebagai bahan acuan bagi tenaga kesehatan untuk mengadakan
penyuluhan tentang kesehatan mengenai hipertensi dan bahayanya.
d. Bagi institusi pendidikan Akper Serulingmas Cilacap
Sebagai bahan pustaka yang dapat memberikan gambaran pengetahuan
mengenai hipertensi.
BAB II
TINJAUAN TEORI
KONSEP KELUARGA
A. DEFINISI
Keluarga adalah dua orang atau lebih ang dibentuk berdasarkan ikatan
perkawinan yang sah, mampu memenuhi kebutuhan hidup spiritual dan materiil
yang layak, bertakwa kepada Tuhan, memiliki hubungan yang selaras dan
seimbang antara anggota keluarga dan masyarakat serta lingkungannya. (BKKBN,
1999)
Keluarga adalah dua atau lebih individu yang tergabung karena ikatan
tertentu untuk saling membagi pengalaman dan melakukan pendekatan emosional,
serta mengidentifikasi diri mereka sebagai bagian dari keluarga.(Friedman, 1998)
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala
keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal disuatu tempat dibawah
satu atap dalam keadaan saling ketergantungan ( Departemen Kesehatan
RI,1988).
B. STRUKTUR
1. Dominasi struktur keluarga
a. Dominasi jalur hubungan darah
1) Patrilineal
2) Matrilineal
1) Patrilokal
2) Matrilokal
a. Terorganisasi
b. Ada keterbatasan
1. Tradisional
Keluarga yang terdiri dari suami dan istri ( tanpa anak ) yang hidup
bersama dalam satu rumah.
c. Keluarga usila
Kelurga yang terdiri dari suami istri yang sudah tua dengan anak sudah
memisahkan diri.
Keluarga yang terdiri dari satu orang tua ( ayah atau ibu ) dengan anak.Hal
ini terjadi biasanya melalui proses perceraian,kematian dan ditinggalkan
( menyalahi hukum pernikahan.
g. Commuter family
Kedua orang tua bekerja dikota yang berbeda,tetapi salah satu kota
tersebut sebagai tempat tinggal dan orang tua yang bekerja diluar kota bisa
berkumpul pada anggota keluarga pada saat akhir pecan ( weekend).
h. Multigenerational family
i. Kin-network family
Beberapa keluarga inti yang tinggal dalam satu rumah atau saling
berdekatan dan saling menggunakan barang-barang dan pelayanan yang
sama.Misalnya: kamar mandi,dapur,televise,telepon.
j. Blended family
Keluarga yang dibentuk oleh duda atau janda yang menikah kembali dan
membesarkan anak dari perkawinan sebelumnya.
Keluarga yang terdiri dari orang dewasa yang hidup sendiri karena
pilihannya atau perpisahan ( separasi ),seperti : perceraian,atau ditinggal
mati.
2. Non-tradisional
Keluarga yang terdiri dari orang tua ( terutama ibu ) dengan anak tanpa
hubungan nikah.
f. Cohabiting couple
g. Group-marriage family
i. Foster family
Keluarga menerima anak yang tidak ada hubungan keluarga atau saudara
dalam waktu sementara,pada saar orang tua anak tersebut perlu
mendapatkan bantuan untuk menyatukan kembali keluarga aslinya.
j. Homeless family
k. Gang
Sebuah bentuk keluarga yang destruktif,dari orang-orang muda yang
mencari ikatan emosional dan keluarga yang mempunyai perhatian,tetapi
berkembang dalam kekerasan dan criminal dalam kehidupannya.
D. PERANAN KELUARGA
1. Peranan ayah
Ayah sebagai suami dari istri, berperan sebagai pencari nafkah, pendidik,
pelindung dan pemberi rasa aman, sebagai kepala keluarga, sebagai anggota
dari kelompok sosialnya, serta sebagai anggota masyarakat dari
lingkungannya.
2. Peranan ibu
Sebagi istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai peranan untuk
mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya,
pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari peranan sosialnya, serta
sebagai anggota masyarakat dari lingkingannya, disamping itu juga dapat
berperan sebagi pencari nafkah tambahan dalam keluarganya.
3. Peranan anak
E. FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi biologis
a. Meneruskan keturunan
2. Fungsi psikologis
3. Fungsi sosialisasi
4. Fungsi ekonomi
5. Fungsi pendidikan
Tahap ini dimulai saat kelahiran anak pertama (2,5 bulan ) dan berakhir saat
anak berusia 5 tahun.
4. Keluarga Dengan Anak Sekolah
Tahap ini dimulai saat anak masuk sekolah pada usia 6 tahun dan berakhir
pada usia 12 tahun.Umumnya keluarga sudah mencapai jumlah anggota
keluarga maximal,sehingga keluarga sanagt sibuk.
Dimulai saat anak pertama berusia 13 tahun dan biasanya berakhir 6-7 tahun
kemudian,yaitu pada saat anak meninggalkan rumah orang tuanya.Tujuan
keluarga ini adalah melepas anak remaja dan memeberi tanggungjawab serta
kebebasan yang lebih besar untuk mempersiapkan diri menjadi lebih dewasa.
Tahap ini dimulai pada saat anak pertama meninggalkan rumah dan berakhir
pada saat anak terakhir meninggalkan rumah.Lamanya tahap ini tergantung
dari jumlah anak dalam keluarga,atau jika ada anak yang belum berkeluarga
dan tetap tinggal bersama orang tua.
Tahap ini dimulai pada saat anak yang terakhir meninggalkan rumah dan
berakhir saat pension atau salah satu pasangan meninggal.
Tahap terakhir perkembangan keluarga ini dimulai pada saat salah satu
pasangan pension,berlanjut saat salah satu pasangan meninggal sampai
keduanya meninggal.
A. DEFINISI
a. Hipertensi dimana tekanan sistolik sama atau lebih besar dari 140 mmHg
dan atau tekanan diastolic sama atau lebih besar dari 90 mmHg.
b. Hipertensi sistolik terisolasi dimana tekanan sistolik lebih besar dari 160
mmHg dan tekanan diastolic lebih rendah dari 90 mmHg ( Darmojo,1999).
Secara klinis derajat hipertensi dapat dikelompokkan sesuai dengan rekomendasi dari
“ The Sixth Report of The Join National Comitee,Prevention,Detection and Treatment
of High Blood Pressure “( JNC-VI,1997 ) sebagai berikut :
C. ETIOLOGI
Hal ini terjadi karena kurangnya efektifitas pembuluh darah perifer untuk
oksigenasi.
a. Faktor keturunan
b. Kebiasaan hidup
3. stress
4. merokok
5. minum alcohol
1. glomerulonefritis
2. tumor
3. atherosclerosis
4. diabetes mellitus
5. stroke
6. kontrasepsi
7. kortikosteroid.
D. TANDA & GEJALA
Tidak ada gejala yang spesifik yang dapt dihubungkan dengan peningkatan tekanan
darah,selain penentuan tekanan arteri oleh dokter yang memeriksa.Hal ini berarti
hipertensi arterial tidak akan pernah terdiagnosa jika tekanan artei tidak teratur.
Meliputi nyeri kepala dan kelelahan.Dalam kenyataannya ini merupakan gejala lazim
yang mengenai kebanyakan pasien yang mencari pertolongan medis ( Edward
K.Chung,1995 ).
E. PATOFISIOLOGI
F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
2. pemeriksaan retina
G. PENATALAKSANAAN
Pengelolaan hipertensi bertujuan untuk mencegah morbiditas dan mortalitas
akibat komplikasi kardiovaskuler yang berhubungan dengan pencapaian dan
pemeliharaan tekanan darah dibawah 140/90 mmHg.Prinsip pengelolaan penyakit
hipertensi meliputi :
Terapi tanpa obat digunakan sebagai tindakan untuk hipertensi ringan dan sebagai
tindakan suportif pada hipertensi sedang dan berat.Terapi tanpa obat ini meliputi :
a. Diet
b. latihan fisik
c. edukasi psikologis
Tujuan pengobatan hipertensi tidak hanya menurunkan tekanan darah saja,tetapi juga
mengurangi dan mencegah komplikasi akibat hipertensi agar penderita dapat
bertambah kuat.
H. PENGKAJIAN KELUARGA
1. Pengumpulan data
c. faktor lingkungan
d. riwayat kesehatan
2. Analisa data
Analisa data bertujuan untuk mengetahui masalah kesehatan yang dialami oleh
keluarga.Dalam menganalisa data dapat menggunakan typology masalah dalam
Family Health Care.
a. Ancaman kesehatan
c. Krisis
2. Intervensi
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. PENGKAJIAN
B. ANALISA DATA
Kemungkinan masa
lah yang
dapatdiubah
Skala : sebagian
1/2x2 2 Kemungkinan masalah dapat
Potensialmasalahun 1= diubah Tn. M karena sudah ada
tuk di cegah upaya untuk pengobatan namun
Skala : rendah belum optimal.
Menonjol-nyamasal
ah
Skala : 2/3x1 1 Masalah penyakit hipertensi sudah
masalahberat, = terjadi 10 tahun.
harussegeraditanga 2/3 Tn. M mengatakan suka
ni mengkonsumsi makanan yang
mengandung tinggi garam.
1 Keluarga
2/2x1 Tn. M sangatmerasakan masalah p
=1 enyakithipertensi pada Tn.
M danharus segera ditangani
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
D. INTERVENSI KEPERAWATAN
Intervensi:
Intervensi :
E. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Kunjungan pertama : hari jumat tanggal 21 maret 2014 pukul 16.00 WIB
Adapun respon yang didapat : selama ini Tn. M belum pernah mencoba
mengkonsumsi obat herbal/tanaman herbal yang dapat menurunkan tekanan
darah tinggi karena Tn. M tidak paham tentang khasiat dari obat tradisional.
Tn. M hanya mengkonsumsi mentimun setiap seminggu sekali. Setelah
diberi penjelasan oleh perawat keluarga Tn. M paham jenis tanaman obat
tradisional untuk menurunkan hipertensi
F. EVALUASI
Kunjungan pertama : hari jumat tanggal 21 maret 2014 pukul 18.15 WIB
Tn. S mengatakan belum tehu mengenai pola makan yang baik bagi
penderita hipertensi
P : Lanjutkan intervensi :
P : lanjutkan intervensi
S : Tn. S mengatakan saat tekanan darahnya naik, Tn. S segera minum obat
dan istirahat serta harus menjaga pola makannya
P : hentikan intervensi
P : Lanjutkan intervensi
P : hentikan intervensi
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada bab ini penulis berusaha untuk membandingkan antara teori dengan
tinjauan kasus terhadap Tn. S dengan masalah Gangguan Sistem Kardiovaskuler
“Hipertensi” di Rt 03 Rw 03 Desa Karangrena Maos Cilacap, secara umum tidak
menemukan hambatan. Hal ini disebabkan sifat kooperatif keluarga serta bantuan
dari Pembimbing Lahan/ akademik. Namun penyusun menemukan kesenjangan
antara teoritis dan kenyataan yang ditemukan pada Tn. S Untuk lebih jelasnya berikut
akan dibahas sejauh mana kegiatan yang dilakukan melihat keberhasilan dan
kesenjangan
A. PENGKAJIAN
Pengkajian adalah salah satu kegiatan mengumpulkan data
mengkoordinasikan data yang didapatkan dari berbagai sumber. Dalam
pengkajian sebagian data yang ditemukan pada keluarga Tn. S sama dengan data
yang ada pada teoritis.
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Pada teoritis dicantumkan 8 diagnosa keluarga yang dapat ditegakkan
pada pasien dengan hipertensi. Sedangkan pada Tn. S dari data pendukung
objektif dan subjektif ditemukan 2 diagnosa yaitu:
Adapun diagnosa yang tercantum pada teoritis adalah :
1. Ketidaksanggupan keluarga mengenal masalah masalah penyakit hipertensi
berhubungan dengan ketidaktahuan tentang gejala hipertensi
2. Ketidaksanggupan keluarga dalam mengambil keputusan dalam
melaksanakan tindakan yang tepat untuk segera berobat kesarana kesehatan
bila terkena hipertensi berhubungan dengan kurang pengetahuan
klien/keluarga tentang manfaat berobat kesarana kesehatan
3. Kurangnya pengetahuan tentang hipertensi pada keluarga b.d
ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan anggota keluarga
4. Ketidaksanggupan memelihara lingkungan rumah yang dapat mempengaruhi
kesehatan keluarga berhubungan kesehatan keluarga berhubungan dengan
tidak dapat melihat keuntungan dan manfaat pemeliharaan lingkungan serta
ketidaktahuan tentang usaha pencegahan penyakit hipertensi
5. Ketidakmampuan menggunakan sumber yang ada dimasyarakat guna
memelihara kesehatan berhubungan dengan kurangnya pengetahuan klien
dan keluarga tersedianya fasilitas kesehatan seperti JPS, dana sehat dan tidak
memahami manfaatnya
6. Ketidakmampuan mengenal masalah nutrisi sebagian salah satu penyebab
terjadinya hipertensi adalah berhubungan dengan kurangnya pengetahuan
cara pengaturan diet yang benar
7. Ketidakmampuan keluarga untuk menyediakan diet khusus bagi penderita
hipertensi berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang cara
pengolahan makanan dalam jumlah yang benar
8. Ketidakmampuan meyediakan makanan rendah garam bagi penderita
hipertensi berhubungan dengan kurang pengetahuan dan kebiasaan
sehari-hari yang mengkonsumsi makanan yang bnayak mengandung garam
Diagnose ini muncul karena adanya data pendukung yaitu Tn. S mengatakan
sudah menderita hipertensi ± 5 tahun. Tn. S tidak mengetahui secara
significant tentang penyakitnya. Selama ini Tn. S rutin memeriksakan
kesehatannya ke mantra dan diberi saran untuk mengurangi konsumsi garam
dan makanan yang mengandung kolesterol.
Diagnosa yang tidak tercantum pada teoritis tapi ditemukan pada kasus,yaitu:
1. Ketidakmampuan keluarga merawat anggotanya yang sakit b.d resiko
terjadinya komplikaasi akibat hipertensi pada Tn. S
Diagnose ini muncul karena adanya data pendukung yaitu Tn.mengatakan
sampai saat ini hanya mengkonsumsi obat medis belum pernah mencoba
tanaman/obat tradisiional yang dapat menurunkan tekanan darah tinggi. Tn.
S mengatakan kadang pusing dan lehernya terasa kaku/cengeng, jika
aktivitasnya terlalu berlebihan atau terlalu capek nafasnya akan terasa sesak
dan nyeri pada dada, Tn. S tidak tahu akibat lanjut/komplikasi dari
hipertensi jika tekanan darahnya tidak bisa dikontrol
Dan terdapat diagnosa yang tercantum pada konsep teori tepati tidak ditemukan
pada kasus, antara lain:
1. Ketidaksanggupan keluarga mengenal masalah masalah penyakit hipertensi
berhubungan dengan ketidaktahuan tentang gejala hipertensi
2. Ketidaksanggupan keluarga dalam mengambil keputusan dalam melaksanakan
tindakan yang tepat untuk segera berobat kesarana kesehatan bila terkena
hipertensi berhubungan dengan kurang pengetahuan klien/keluarga
tentang manfaat berobat kesarana kesehatan
3. Ketidaksanggupan memelihara lingkungan rumah yang dapat mempengaruhi
kesehatan keluarga berhubungan kesehatan keluarga berhubungan dengan
tidak dapat melihat keuntungan dan manfaat pemeliharaan lingkungan serta
ketidaktahuan tentang usaha pencegahan penyakit hipertensi
4. Ketidakmampuan menggunakan sumber yang ada dimasyarakat guna
memelihara kesehatan berhubungan dengan kurangnya pengetahuan klien dan
keluarga tersedianya fasilitas kesehatan seperti JPS, dana sehat dan tidak
memahami manfaatnya
5. Ketidakmampuan mengenal masalah nutrisi sebagian salah satu penyebab
terjadinya hipertensi adalah berhubungan dengan kurangnya pengetahuan cara
pengaturan diet yang benar
6. Ketidakmampuan keluarga untuk menyediakan diet khusus bagi penderita
hipertensi berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang cara
pengolahan makanan dalam jumlah yang benar
7. Ketidakmampuan meyediakan makanan rendah garam bagi penderita
hipertensi berhubungan dengan kurang pengetahuan dan kebiasaan sehari-hari
yang mengkonsumsi makanan yang bnayak mengandung garam
C. INTERVENSI
Dalam merumuskan rencana tindakan penulis tidak menemukan
kesenjangan yang berarti antara teoritis dengan kasus. Hal ini disebabkan
perencanaan mengacu pada teoritis dan prioritas masalah yang ada. Namun ada
beberapa intervensi yang ada pada teoritis namun dicantumkan pada kasus karena
penyusun menyesuaikan dengan keadaan keluarga Tn. S
D. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Implementasi dilakukan setelah rencana tindakan sesuai kebutuhan pasien
dan diharapkan dalam tindakan yang nyata dalam melaksanakan tindakan
tersebut, sedangkan semua tujuan tercapai dengan penempatan waktu yang
relative sesuai dengan yang telah ditetapkan. Keberhasilan pencapaian tujuan
juga didukung dengan sikap Keluarga Tn. S yang kooperatif.
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari hasil asuhan keperawatan keluarga pada keluarga Tn T dengan
Gangguan Sistem Kardiovaskuler “Hipertensi” pada Ny N di Rt 03 Rw 03 Desa
Karangrena Maos Cilacap, maka dapat diambil kesimpulan:
1. Dalam pengkajian penulis tidak menemukan kesulitan yang berarti yang dapat
dikumpulkan diperoleh dengan mudah karena adanya kerjasama antara
keluarga Tn. S
2. Untuk mengatasi masalah tersebut perlu direncanakan beberapa tindakan
keperawatan dengan menetukan rasional dari tindakan tersebut
3. Dalam pelaksanaan tindakan keperawatan sangat diperlukan kerjasama yang
baik antara, keluarga, tim kesehatan yang lain guna mendapatkan tindakan
keperawatan yang berkesinambungan.
B. SARAN
Saran penulis ditujukkan kepada pihak Unit Pelayanan Kesehatan
Masyarakat dan Institusi pendidikan
1. Unit Pelayanan Kesehatan Masyarakat
Diharapkan agar dapat meningkatkan lagi mutu pelayanan yang sudah
tercapai dengan baik.
2. Institusi pendidikan
Untuk Dosen semoga tidak pernah bosan mengajari dan membimbing kami
terutama dalam pembuatan serta penyusunan tugas Asuhan
keperawatan.Untuk mahasiswa-mahasiswi semoga dengan adanya tugas ini,
dapat menambah ilmu dan wawasan kalian tentang Asuhan keperawatan
Keluarga, serta lebih giat belajar.
DAFTAR PUSTAKA
Atika Dhiah Anggraeni,2013.Diktat Perkuliahan Keperawatan Keluarga,Maos.