Você está na página 1de 7

PERUBAHAN YANG TERJADI PADA LANSIA DAN MASALAH YANG

TERJADI DI KAITKAN DENGAN MUSKULOSKELETAL

Di Susun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Gerontik yang di Bina
Oleh Bapak Yuni Sapto, M.Kep

Di susun oleh ;
Kelompok 6

1. Khotijah Safinaturrohmah (108116040)


2. Myelinda Aryanti (108116047)
3. Arizal Setyawan (108116057)
4. Putri Utami (108116058)
5. Ni’matul Khoeriyah (108116066)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)
AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH CILACAP
TAHUN PELAJARAN 2018/2019
PERUBAHAN YANG TERJADI PADA LANSIA DAN MASALAH YANG
TERJADI DI KAITKAN DENGAN MUSKULOSKELETAL

1. DEFINISI
Proses menua adalah suatu proses menghilangnya secara perlahan- lahan
kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri/ mengganti dan mempertahankan fungsi
normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap infeksi dan memperbaiki kerusakan
yang diderita (Nugroho, 2000)
Lanjut usia adalah seseorang yang telah berusia 60 tahun ke atas yang akan
terus menerus mengalami perubahan melalui proses menua yang bersifat mental
psikologis dan social, neskipun dalam kenyataannya terdapat perbedaan anatar satu
orang dengan orang lainnya (Departemen Sosial RI, 2002)
Perubahan normal musculoskeletal adalah perubahan yang terkait usia pada
lansia termasuk penurunan tinggi badan, redistribusi massa otot dan lemak subkutan,
peningkatan porositas tulang, atrofi otot, pergerakan yang lambat, pengurangan
kekuatan dan kekauan sendi- sendi.

2. PERUBAHAN PADA SISTEM MUSKULOSKELETAL


Seiring bertambahnya usia, terjadi penurunan bertahap pada kecepatan dan
kekuatan otot rangka atau kontraksi otot volunteer serta beben tahanan otot. Olahraga
dapat memperkuat otot-otot yang lemah, dan sampai sekitar usia 50 tahun massa dan
idntitas otot rangka dapt bertambah. Setelah periode tersebut,terjadi penurunan yang
stabil pada serat otot yang menyebabkan penampilan terkesan lemah pada individu
yang sangat lanjut. Oleh karena itu lansia kerap kali mngeluh kurang tenaga dan betapa
cepatnya mereka merasa lelah. Aktivitas masih dapat di lakukan, tetapi dalam tempo
yang lebih lambat. Keseimbangan sering kali terganggu seiring bertambahnya usia.
Beban otot yang lama dapat di tanggung oleh lansia asalkan mereka beristirahat dengan
cukup dan menghindsri aktivitas yang membutuhkan dan menguras banyak tenaga.
Perubahan system muskuloskeletal pada lansia antara lain sebagai berikut :
a. Jaringan penghubung (kolagen dan elastin)
Kolagen sebagai pendukung utama pada kulit, tendon. Tulang, kartilago dan
jaringan pengikat mengalami perubahan menjadi bentangan yang tidak teratur.
Perubahan pada kolagen tersebut merupakan penyebab turunnya fleksibilitas
pada lansia sehingga menimbulkan dampak berupa nyeri, penurunan
kemampuan untuk meningkatkan kekuatan otot, kesulitan bergerak dari duduk
ke berdiri, jongkok dan berjalan dan hambatan dalam melakukan kegiatan
sehari-hari. Upaya fi sioterapi untuk mengurangi dampak tersebut adalah
memberikan latihan untuk menjaga mobilitas.
b. Kartilago; Jaringan kartilago pada persendian lunak dan mengalami granuasi
dan akhirnya permukaan sendi menjadi rata, kemudian kemampuan kartilago
untuk regenerasi berkurang dari generasi yang terjadi cenderung kurang
progresif, konsekuensinya kartilago pada persendian menjadi rentan terhadap
gesekan. Perubahan tersebut sering terjadi pada sendi besar penumpu berat
babadan. Akibatnya perubahan itu sendi mengalami peradangan, kekakuan,
nyeri, keterbatasan gerak, dan terganggunya aktifitas sehari-hari.
Tulang; berkurangnya kepadatan tulang setelah di observasi adalah bagian
dari penuaan fisiologis trebekula longitudinal menjadi tipis dan trabekula
transversal terabsorpsi kembali. Dampak berkurangnya kepadatan akan
mengakibatkan osteoporosis lebih lanjut mengakibatkan nyeri, deformitas dan
fraktur. Latihan fisik dapat diberikan sebagai cara untuk mencegah adanya
osteoporosis.
c. Otot; perubahan struktur otot pada penuaan sangat bervariasi, penurunan
jumlah dan ukuran serabut otot, peningkatan jaringan penghubung dan jaringan
lemak pada otot mengakibatkan efek negative. Dampak perubahan morfologis,
pada otot adalah penurunan kekuatan, penurunan fleksibilitas, peningkatan
waktu reaksi dan penurunan kemampuan fungsional otot. Untuk mencegah
perubahan lebih lanjut, dapat diberikan latihan untuk mempertahankan
mobilitas.
d. Sendi; pada lansia, jaringan ikat sekitar sendi seperti tendon, lgament dan fasia
mengalami penurunan elastisitas.Ligament, dan jaringan pariarkular
mengalami penurunan daya lentur dan elastisitas. Terjadi degenerasi, erosi dan
kalsifikasi pada kartilago dan kapsul sendi. Sendi kehilangn fleksibilitasnya
sehingga terjadi penurunan luas dan gerak sendi, gangguan jalan dan aktifitas
keseharian lainnya, Upaya pencegahan kerusakan sendi antara lain dengan
memberi teknik perlindungan sendi dalam beraktifitas. Berikut ini merupakan
perubahan yang terjadi pada sendi akibat proses menua:
1) Pecahnya komponen kapsul sendi dan kolagen. Implikasi dari hal ini adalah
nyeri, inflamasi, penurunan mobilitas sendi dan deformitas.
2) Kekakuan ligamen dan sendi. Implikasi dari hal ini adalah peningkatan
risiko cedera

2. MASALAH PADA SISTEM MUSKULOSKELETAL


a. Tulang keliahatn density ( cairan ) da makin rapuh
b. Kifosis
c. Pinggang, lutut dan jari-jari pergelangan terbatas
d. Discus intervertebralis menipis dan menjadi pendek (tingginya berkurang)
e. Persendian membesar dan menjadi kaku
f. Tendon mengerut dan mengalami sclerosis
g. Atrofi serabut otot (otot-otot serabut mengecil)
Serabut-serabut otot mengecil sehingga seseorang bergerak menjadi lamban,
otot-otot kram dan menjadi tremor
h. Otot-otot polos tidak begitu berpengaruh.
Beberapa contoh masalah penyakit pada system musculoskeletal ;
1) Rematik (Osteoartritis)
Osteoartritis atau rematik adalah penyakit sendi degeneratif dimana
terjadi kerusakan tulang rawan sendi yang berkembang lambat dan
berhubungan dnegan usia lanjut, terutama pada sendi-sendi tangan dan sendi
besar yang menanggung beban.Secara klinis osteoartritis ditandai dengan
nyeri, deformitas, pembesaran sendi dan hambatangerak pada sendi-sendi
tangan dan sendi besar. Seringkali berhubungan dengan trauma maupun
mikrotrauma yang berulang-ulang, obesitas, stress oleh beban tubuh dan
penyakit-penyakit sendi lainnya.
2) Osteoporosis
Osteoporosis adalah penyakit metabolik tulang yang memiliki
penurunan matrix dan proses mineralisasi yang yang normal tetapi massa atau
densitas tulang berkurang (Gallagher, 1999)
Osteoporosis adalah berkurangnya kepadatan tulang yang progresif,
sehingga tulang menjadi rapuh dan mudah patah. Tulang terdiri dari mineral-
mineral seperti kalsium dan fosfat, sehingga tulang menjadi keras dan padat.
Untuk mempertahankan kepadatan tulang, tubuh memerlukan persediaan
kalsium dan mineral lainnya yang memadai, dan harus menghasilkan hormon
dalam jumlah yang mencukupi (hormon paratiroid, hormon pertumbuhan,
kalsitonin, estrogen pada wanita dan testosteron pada pria). Juga persediaan
vitamin D yang adekuat, yang diperlukan untuk menyerap kalsium dari
makanan dan memasukkan ke dalam tulang. Secara progresif, tulang
meningkatkan kepadatannya sampai tercapai kepadatan maksimal (sekitar
usia 30 tahun). Setelah itu kepadatan tulang akan berkurang secara perlahan.
Jika tubuh tidak mampu mengatur kandungan mineral dalam tulang, maka
tulang menjadi kurang padat dan lebih rapuh, sehingga terjadilah osteoporosis.
Sekitar 80% persen penderita penyakit osteoporosis adalah wanita, termasuk
wanita muda yang mengalami penghentian siklus menstruasi (amenorrhea).
Hilangnya hormon estrogen setelah menopause meningkatkan risiko terkena
osteoporosis.
3) Low Back Pain
Low Back Pain adalah suatu tipe nyeri yang membutuhkan pengobatan
medis walaupun sering jika ada trauma secara tiba-tiba dan dapat menjadi
kronik pada masalah kehidupan seperti fisik,mental,social dan ekonomi
(Barbara).
Low Back Pain adalah nyeri kronik didalam lumbal,biasanya
disebabkan oleh terdesaknya para vertebral otot, herniasi dan regenerasi dari
nucleus pulposus,osteoartritis dari lumbal sacral pada tulang belakang
(Brunner,1999).
Low Back Pain terjadi dilumbal bagian bawah,lumbal sacral atau daerah
sacroiliaca,biasanya dihubungkan dengan proses degenerasi dan ketegangan
musulo (Prisilia Lemone,1996).
Dari beberapa pengertian diatas dapat diambil kesimpulan Low Back
Pain adalah nyeri kronik atau acut didalam lumbal yang biasanya disebabkan
trauma atau terdesaknya otot para vertebra atau tekanan,herniasi dan
degenerasi dari nuleus pulposus,kelemahan otot,osteoartritis dilumbal sacral
pada tulang belakang.
4) Osteomalasia
Penyakit metabolisme tulang yang dikarakteristikkan oleh kurangnya
mineral dari tulang (menyerupai penyakit yang menyerang anak-anak yang
disebut rickets) pada orang dewasa, osteomalasia berlangsung kronis dan
terjadi deformitas skeletal, terjadi tidak separah dengan yang menyerang
anak-anak karena pada orang dewasa pertumbuhan tulang sudah lengkap
(komplit).
5) Gout
Gout adalah peradangan akibat adanya endapan kristal asam urat pada
sendi dan jari.Penyakit gout adalah suatu penyakit yang ditandai dengan
serangan mendadak dan berulang dari artritis yang terasa sangat nyeri karena
adanya endapan kristal monosodium urat, yang terkumpul di dalam sendi
sebagai akibat dari tingginya kadar asam urat di dalam darah (hiperurisemia).
DAFTAR PUSTAKA

Azizah, L. M. (2011). Keperawatan Lanjut Usia. Yogyakarta. Graha Ilmu


Nugroho, W. (1997). Keperawatan Gerontik edisi 2.
https://books.google.co.id/books?id=3FmACAAAQBAJ&pg=PA88&lpg=PA88&dq
=masalah+gerontik+pada+sistem+Muskuloskeletal&source=bl&ots=VFVqM
NuFqT&sig=4nwqbgD36a9CkJf9Vz9OhVfzE-
w&hl=en&sa=X#v=onepage&q=masalah%20gerontik%20pada%20sistem%2
0Muskuloskeletal&f=false
https://www.academia.edu/9286314/PERUBAHAN_FISIOLOGI_PADA_LANSIA_
PADA_SEMUA_SISTEM
https://www.academia.edu/9362207/P2MNM_Gangguan_Muskuloskeletal

Você também pode gostar