Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Oleh:
Nafalia Kurniawati 160534611621
S1 PTE’16 Offering A
Analisis 1:
Prinsip Kerja:
Smart grid terdiri dari jaringan komunikasi, sensor canggih dan peralatan
kontrol yang berfungsi memantau jalannya sistem tersebut. Aliran daya yang
diterima dan konsumsi daya yang digunakan akan di data dan kontrol secara real
time, maka dari itu aliran daya tersebut perlu diatur agar didapatkan kinerja jaringan
yang optimal dan efisien. Oleh karena itu, diperlukan pengaturan alat pada jaringan
tersebut yang dapat memantau aliran komunikasi dan informasi dua arah antara
power plant, base kontrol dan konsumen.
Metode pengaturan pada sistem ini didapatkan berdasarkan data yang
terkumpul pada base kontrol yang menerima data dari sensor yang memantau
konsumsi energi secara real time, kondisi cuaca, status operasi, kondisi peralatan
serta ketersediaan energi yang dihasilkan power plant maupun energi yang dimiliki
oleh konsumen. Data tersebut yang selanjutnya akan digunakan untuk memprediksi
kebutuhan energi dan energi yang akan di salurkan ke konsumen. Selain itu data
yang didapat pun akan dijadikan pengontrolan grid mana yang membutuhkan
energi yang lebih banyak.
Pada smart grid apabila sumber energi listrik dari salah satu power plan
tidak dapat mendistribusikan energi listrik, maka sumber energi listrik dapat
dialihkan dan disitribusikan dari sumber lainnya.
Kelebihan:
Dengan adanya teknologi smart grid ini keuntungan yang akan didapat yaitu:
Meningkatnya efisiensi penggunaan energi listrik
Meningkatnya kehandalan sistem tenaga listrik
Mengurangi emisi karbon
Mendukung pemanfaatan sumber energi terbarukan dengan lebih optimal.
Karena tiap-tiap rumah sudah terkoneksi ke dalam sistem secara dua arah,
sehingga listrik tidak hanya mengalir dari sistem ke rumah, tapi juga dari
rumah ke sistem.
Dapat diperoleh sistem yang lebih stabil dimana losses atau rugi-rugi yang
terjadi di dalam sistem bisa diminimalisir.
Kelemahan:
Biaya yang digunakan untuk menerapkan sistem smart grid ini sangat tinggi,
dan memerlukan tenaga terampil serta berkomitmen untuk operasional dan
pemeliharaan sistem smart grid yanga kan dibangun. Pola tata kelola dari sistem
jaringan ini harus jelas dan tepat.
Implementasi:
Penerapan di Negara Maju, Jerman Model City of Mannheim’ (MoMa)
Project atau program “Model Kota Mannheim”, Amerika Serikat sejak tahun 2007
melalui Federal of Energy , Kanada sejak tahun 2009 dengan mengoptimalkan
potensi solar sel, negara-negara di eropa pada 2011 dan tak ketiggalan negara-negara
asia maju seperti China, Jepang, dan Korea Selatan. Untuk Indonesia, teknologi ini
pertama kali diterapkan di Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur.
DAFTAR RUJUKAN
https://bacabagus101.wordpress.com/2018/12/17/iot-pada-era-industri-4-0/
diakses 03 Januari 2019