Você está na página 1de 5

TUGAS 1

ANALISIS TEKNOLOGI SISTEM TENAGA LISTRIK


TERBARU DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN TERBARU
Disusun untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Kapita Selekta
Yang Dibimbing oleh Ibu Yuni Rahmawati

Oleh:
Nafalia Kurniawati 160534611621
S1 PTE’16 Offering A

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
FEBRUARI 2019
ARTIKEL
TEKNOLOGI SISTEM TENAGA LISTRIK TERBARU
“Smart Grid”

Untuk mengatasi masalah di dalam penggunaan bahan bakar fosil yang


semakin menipis untuk tenaga listrik tersebut, maka di butuhkan sebuah teknologi
yang dapat menggantikan sumber energi fosil tersebut, teknologi tersebut juga
dapat mengawasi dengan cara memberi peringatan bahwa penggunaan energi listrik
berlebih sehingga dapat mengurangi penggunaan listrik yang berlebih tersebut
secara otomatis.Dengan adanya teknologi tersebut, selain memberi peringatan bagi
masyarakat yang menggunakan listrik secara berlebihan.
Konsep dari ide tersebut adalah dengan menggunakan Smart Grid. Dengan
menggunakan 3 teknologi yakni teknologi informasi, telekomunikasi dan tenaga
listrik, yang bekerja sama menghasilkan komunikasi 2 arah seperti Masyarakat dan
PLN.Dengan adanya komunikasi 2 arah tersebut menjadikan ide untuk mengawasi
penggunaan listrik berlebih dapat terjadi.Selain itu Smart Grid juga memiliki sensor
otomatis yang dapat memungkinkan pengaturan pengaktifan peralatan listrik
masyarakat secara otomatis dengan mempertimbangkan jumlah enegri listrik yang
ada,selain pengaturan peralatan listrik secara otomatis, dengan adanya smart grid
masyarakat dapat mengontrol biaya yang di keluarkan untuk listrik tersebut dengan
cara mengecek nya dari website yang ada.Dengan Smart Grid ini juga
memungkinkan terjadi nya masyarakat mendapatkan uang dengan cara
memberikan energi listrik yang di dapatkan dari solar cell dari masyarakat tersebut
kepada pihak PLN, sehingga masyarakat mendapatkan uang.
Smart Grid merupakan suatu konsep tata kelola energi listrik yang mampu
mengakomodir peran pembangkit listrik kecil berbahan bakar energi terbarukan
(renewable energy) secara optimal. Istilah Smart Grid mengacu pada moderenisasi
sistem pengelolaan energi listrik sehingga dapat memonitor, menjaga dan secara
otomatis mengoptimalkan operasi antar elemen interkoneksinya – mulai dari pusat
dan distribusi generator melalui jaringan transmisi tegangan tinggi dan jaringan
sistem distribusi, ke pelanggan industry dan sistem automasi bangunan, ke instalasi
penyimpanan energi dan ke konsumen pemakai terakhir, kendaraan listrik,
peralatan dan perlengkapan rumah tangga lainnya. Smart grid akan
dikarakterisasikan dengan aliran dua arah atas listrik dan informasi untuk
menciptakan sebuah jaringan penyebaran energi listrik yang terdistribusi secara
luas dan terotomasi. Smart grid ini memasukkan keuntungan sistem komunikasi
dan komputasi terdistribusi kedalam grid. Hal ini akan menghadirkan informasi
real-time dan memungkinkan keseimbangan antara asupan dan permintaan energi.

Analisis 1:
Prinsip Kerja:
Smart grid terdiri dari jaringan komunikasi, sensor canggih dan peralatan
kontrol yang berfungsi memantau jalannya sistem tersebut. Aliran daya yang
diterima dan konsumsi daya yang digunakan akan di data dan kontrol secara real
time, maka dari itu aliran daya tersebut perlu diatur agar didapatkan kinerja jaringan
yang optimal dan efisien. Oleh karena itu, diperlukan pengaturan alat pada jaringan
tersebut yang dapat memantau aliran komunikasi dan informasi dua arah antara
power plant, base kontrol dan konsumen.
Metode pengaturan pada sistem ini didapatkan berdasarkan data yang
terkumpul pada base kontrol yang menerima data dari sensor yang memantau
konsumsi energi secara real time, kondisi cuaca, status operasi, kondisi peralatan
serta ketersediaan energi yang dihasilkan power plant maupun energi yang dimiliki
oleh konsumen. Data tersebut yang selanjutnya akan digunakan untuk memprediksi
kebutuhan energi dan energi yang akan di salurkan ke konsumen. Selain itu data
yang didapat pun akan dijadikan pengontrolan grid mana yang membutuhkan
energi yang lebih banyak.
Pada smart grid apabila sumber energi listrik dari salah satu power plan
tidak dapat mendistribusikan energi listrik, maka sumber energi listrik dapat
dialihkan dan disitribusikan dari sumber lainnya.
Kelebihan:
Dengan adanya teknologi smart grid ini keuntungan yang akan didapat yaitu:
 Meningkatnya efisiensi penggunaan energi listrik
 Meningkatnya kehandalan sistem tenaga listrik
 Mengurangi emisi karbon
 Mendukung pemanfaatan sumber energi terbarukan dengan lebih optimal.
 Karena tiap-tiap rumah sudah terkoneksi ke dalam sistem secara dua arah,
sehingga listrik tidak hanya mengalir dari sistem ke rumah, tapi juga dari
rumah ke sistem.
 Dapat diperoleh sistem yang lebih stabil dimana losses atau rugi-rugi yang
terjadi di dalam sistem bisa diminimalisir.
Kelemahan:
Biaya yang digunakan untuk menerapkan sistem smart grid ini sangat tinggi,
dan memerlukan tenaga terampil serta berkomitmen untuk operasional dan
pemeliharaan sistem smart grid yanga kan dibangun. Pola tata kelola dari sistem
jaringan ini harus jelas dan tepat.
Implementasi:
Penerapan di Negara Maju, Jerman Model City of Mannheim’ (MoMa)
Project atau program “Model Kota Mannheim”, Amerika Serikat sejak tahun 2007
melalui Federal of Energy , Kanada sejak tahun 2009 dengan mengoptimalkan
potensi solar sel, negara-negara di eropa pada 2011 dan tak ketiggalan negara-negara
asia maju seperti China, Jepang, dan Korea Selatan. Untuk Indonesia, teknologi ini
pertama kali diterapkan di Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur.
DAFTAR RUJUKAN

Abdillah, Fikri. 2018. Digitalisasi Teknologi Pendidikan Indonesia . (online)


(https://geotimes.co.id/opini/digitalisasi-teknologi-pendidikan-
indonesia/) diakses 30 Januari 2019

https://bacabagus101.wordpress.com/2018/12/17/iot-pada-era-industri-4-0/
diakses 03 Januari 2019

"Mulai 2020, Solo akan Dapat Listrik dari


Sampah", https://ekonomi.kompas.com/read/2018/12/31/054600626/mulai-
2020-solo-akan-dapat-listrik-dari-sampah.

Você também pode gostar