Você está na página 1de 15

LAPORAN PENDIDIKAN KESEHATAN

PIJAT BAYI DI RUANG PBRT RSUP Dr. KARIADI SEMARANG

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Profesi Ners Stase Keperawatan Anak


Pembimbing:
Pembimbing Akademik : Ns. Meira Erawati, M.Si.Med
Pembimbing Klinik : Ns. Nunik Harjani, S.Kep.

Oleh
ANGGITA JUNAYAH
22020118210025

PROGRAM PROFESI NERS XXXII


JURUSAN KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG
2018
PENDIDIKAN KESEHATAN
“PIJAT BAYI”

A. LATAR BELAKANG
Pijatan pada bayi merupakan rangsangan atau stimulus taktil-kinestetik,
komunikasi verbal dan perwujudan rasa cinta kasih orang tua terhadap bayi. Pijatan
berpengaruh positif terhadap tumbuh kembang bayi sehingga stimulasi pijat
seharusnya dilakukan oleh ibu ataupun ayah dari bayi. Pijat bayi merupakan
sentuhan setelah kelahiran, serta dapat memberikan jaminan adanya kontak tubuh
berkelanjutan yang dapat mempertahankan perasaan nyaman pada bayi. Terapi
sentuh, terutama pijat pada bayi dapat menghasilkan perubahan fisiologis yang
menguntungkan (Roesli, 2001). Di Negara-negara maju, telah banyak dilakukan
penelitian ilmiah yang mengungkap manfaat pijat bayi. Ibu-ibu di negara-negara
maju mulai merasakan manfaat besar dari pijat bayi sehingga hal itu dianggap
penting dalam merawat bayi, disamping ASI eksklusif dan imunisasi.
Pijat bayi merupakan terapi sentuh kontak langsung dengan tubuh yang dapat
memberikan rasa aman dan nyaman pada bayi. Sentuhan dan pelukan dari seorang
ibu adalah kebutuhan dasar bayi. Jika pijat bayi dilakukan secara teratur akan
meningkatkan hormon katekolamin (epinefrin dan norepinefrin) yang dapat
memicu stimulasi tumbuh kembang karena dapat meningkatkan nafsu makan,
meningkatkan berat badan, dan merangsang perkembangan struktur maupun fungsi
otak (Riksani, 2012). Hal ini ditunjukkan oleh penelitian yang dilakukan Vera
(2014) tentang adanya pengaruh pijat bayi terhadap perkembangan neonatus.
Pijat bayi sangat penting bagi kesehatan bayi. Terutama apabila dilakukan oleh
orang tua sendiri. Sehingga peran orang tua sangat dibutuhkan dalam memberikan
pijatan pada bayi. Agar menciptakan komunikasi antara orang tua dan bayi melalui
sentuhan pijatan yang mengandung unsur kasih sayang, suara, kontak mata, dan
gerakan. Pijat pada bayi dapat melibatkan keluarga-keluarga terdekat untuk
mendekatkan hubungan emosional, misalnya ayah, nenek, kakek. Naluri seorang
bayi dapat merespon sentuhan dari ibunya sebagai ungkapan rasa cinta,
perlindungan, dan perhatian (Roesli, 2013).
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk memberikan
pendidikan kesehatan terkait Pijat Bayi di ruang PBRT RSUP Dr. Kariadi
Semarang.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum :
“Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1 x 30 menit ibu dapat
memahami dan menerapkan teknik pijat bayi yang benar”
2. Tujuan Khusus :
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan ibu mampu:
a. Menjelaskan pengertian pijat bayi.
b. Mengetahui waktu dilakukannya pijat bayi.
c. Mengetahui manfaat dari pijat bayi.
d. Mengetahui hal-hal yang harus diperhatikan selama pijat bayi.
e. Mengetahui peralatan yang dibutuhkan untuk pijat bayi.
f. Mengetahui teknik melakukan pijat bayi.

C. POKOK-POKOK MATERI
1. Pengertian pijat bayi
2. Waktu pelaksanaan pijat bayi
3. Manfaat dari pijat bayi
4. Hal-hal yang harus diperhatikan selama pijat bayi
5. Peralatan yang dibutuhkan untuk pijat bayi
6. Teknik melakukan pijat bayi

D. SASARAN
Sasaran kegiatan ditujukan kepada Ibu yang bayinya sedang dirawat di ruang PBRT

E. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN


1. Waktu : Jum’at, 19 Oktober 2018 pukul 13.00 WIB
2. Tempat : Ruang PBRT RSUP Dr.Kariadi

F. SETTING TEMPAT PELAKSANAAN

Ket :

Penyaji

Orang tua

G. METODE
Metode pendidikan kesehatan dilakukan dengan ceramah dan diskusi.

H. MEDIA
Media dan instrumen yang digunakan dalam pengadaan pendidikan kesehatan ini
berupa:
Leaflet : Berisi tentang pengertian pijat bayi, waktu pelaksanaan pijat
bayi, manfaat dari pijat bayi, hal-hal yang harus diperhatikan selama pijat bayi,
peralatan yang dibutuhkan untuk pijat bayi dan teknik melakukan pijat bayi.

I. KEGIATAN PENDIDIKAN KESEHATAN


Kegiatan
Fase Penyuluh Sasaran Media Metode
Orientasi :
- Salam - Mengucapkan - Menjawab Ceramah
salam salam
- Perkenalan - Memperkenalkan - Memperhatikan Ceramah
diri
- Menjelaskan - Menjelaskan - Memperhatikan Ceramah
tujuan tujuan
diadakannya
penkes
- Kontrak - Menawarkan - Menyepakati Diskusi
waktu kontrak waktu kontrak waktu
yang dibuat

Fase kerja :
- Melakukan - Mengajukan - Menjawab Leaflet Ceramah
apersepsi pertanyaan pertanyaan Diskusi
tentang pijat - Menyampaikan - Memperhatikan
bayi materi tentang dan menyimak
- Menjelaskan pijat bayi - Memperhatikan
materi - Menyampaikan - Mengajukan
dengan cara : waktu pertanyaan
a. Ceramah pelaksanaan pijat - Menjawab
b. Diskusi bayi, manfaat pertanyaan
dari pijat bayi, yang diajukan
hal-hal yang
harus
diperhatikan
selama pijat bayi,
peralatan yang
dibutuhkan untuk
pijat bayi
- Menyampaikan
teknik melakukan
pijat bayi
Fase terminasi :
- Kesimpulan - Menyampaikan - Mendengarkan, Ceramah
garis besar dari memperhatikan
materi dan menyimak
- Salam - Memberikan - Menerima
leaflet leaflet
- Mengucapkan - Menjawab
salam salam

J. PELAKSANAAN KEGIATAN
Pendidikan kesehatan dengan materi “Pijat Bayi” dilaksanakan pada tanggal
19 Oktober 2018. Pelaksanaan pendidikan kesehatan dilakukan dengan system
panel dengan beberapa materi dari mahasiswa. Pendidikan kesehatan dilakukan
dengan teknis pemberian leaflet pada masing-masing ibu lalu menjelaskan
terperinci materi. Setelah penjelasan ibu dipersilahkan untuk menanyakan tentang
materi yang sudah diberikan. Ibu-ibu antusias dalam mendengarkan setiap materi
pendidikan kesehatan dan langsung menanyakan apa yang tidak dipahami pada
penyuluh kesehatan.

K. EVALUASI
1. Kriteria Struktur (instrume, waktu, metode)
a. Telah menyiapkan pre planning H-1 sebelum pelaksanaan
b. Telah melakukan kontrak waktu dengan ibu yang menjadi target sasaran
c. Menyiapkan alat dan media sehari sebelum pelaksanaan
d. Menyiakan tempat yang akan digunakan pada hari pelaksanaan
2. Kriteria proses
a. Ibu – ibu antusias terhadap materi penyuluhan.
b. Ibu- ibu 100 % mendengarkan materi yang disampaikan oleh penyaji.
c. Ibu- ibu tidak meninggalkan tempat sebelum penkes usai
d. Ibu- ibu terlibat aktif dalam proses tanya jawab selama kegiatan
penyuluhan
e. Di akhir kegiatan akan dilaksanakan evaluasi jalannya kegiatan.

3. Kriteria hasil

a. Pendidikan kesehatan dilakukan sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan


b. Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan peserta mengerti tentang: pijat
bayi

L. LAMPIRAN
Materi “Pijat Bayi” dan Leaflet
PIJAT BAYI

1. Pengertian pijat bayi


Pijat bayi adalah terapi memijat (sentuhan kulit dengan
menggunakan tangan) untuk melemaskan otot dan memperlancar
peredaran darah yang dilakukan pada seluruh permukaan tubuh bayi
(Lowe, 2003).
2. Waktu pelaksanaan pijat bayi
Pijat bayi dapat segera dimulai setelah bayi dilahirkan, sesuai
dengan keinginan orang tua. Dengan lebih cepat mengawali pemijatan,
bayi akan mendapat keuntungan yang lebih besar. Apalagi jika pemijatan
dapat dilakukan setiap hari dari sejak kelahiran sampai bayi berusia 6-7
bulan (Roesli, 2009). Waktu terbaik untuk memijat bayi ketika bayi
terjaga dan senang. Demikian pula dengan orang tua sendiri harus dalam
kondisi tenang dan santai, sehingga bayi juga merasa tenang (Heath dan
Bainbridge, 2007).
Adapun waktu pelaksanaan yang tepat melakukan pijat bayi yaitu
pemijatan dapat dilakukan 2 kali sehari. Pemijatan baik dilakukan pada
pagi hari sebelum mandi dan malam hari sebelum bayi tidur. Idealnya
pemijatan dapat dilakukan selama 15 - 25 menit atau sesuai kebutuhan.
3. Manfaat dari pijat bayi
Manfaat pijat bayi terbagi menjadi 2 yaitu:
a. Manfaat bagi bayi
- Membangun komunikasi.
- Meningkatkan berat badan dan daya tahan tubuh.
- Meningkatkan peristaltik usus dan mengurangi kembung.
- Meningkatkan jalinan kasih sayang.
- Menenangkan bayi dan mengurangi nyeri.
- Meningkatkan istirahat tidur dan konsentrasi.
b. Manfaat bagi ibu
- Meningkatkan kepercayaan diri.
- Meningkatkan produktivitas ASI.
- Memahami isyarat dan kebutuhan bayi.
4. Hal-hal yang harus diperhatikan selama pijat bayi
a. Memijat bayi langsung setelah makan.
b. Membangunkan bayi khusus untuk pemijatan.
c. Memijat bayi pada saat bayi dalam keadaan tidak sehat.
d. Memijat bayi pada saat bayi tak mau dipijat.
e. Memaksakan posisi pijat tertentu pada bayi
5. Peralatan yang dibutuhkan untuk pijat bayi
a. Alas yang empuk dan lembut.
b. Handuk atau waslap, popok dan baju ganti.
c. Minyak bayi untuk memijat (minyak kelapa/ baby oil/ lotion).
d. Air dan waslap.
6. Teknik melakukan pijat bayi
1) Kaki
Gerakan tangan dari pangkal paha sampai kepergelangan kaki seperti
memerah susu atau memeras. Mengurut telapak kaki bayi secara
bergantian, pijat jari kaki dengan gerakan memutar dan diakhiri
dengan tarikan lembut pada setiap ujungnya. Untuk punggung kaki
secara bergantian kemudian buat gerakan menggulung dari pangkal
paha ke pergelangan kaki.
2) Perut
Lakukan gerakan seperti mengayuh pedal sepeda, dari atas kebawah
perut. Letakkan kedua ibu jari di samping kanan dan kiri pusar perut,
gerakkan kedua ibu jari ke arah tepi kanan dan kiri perut. Lakukan
gerakan “I LOVE U” memijat dari kanan atas perut bayi kemudian
ke kiri bawah membentuk “L” terbalik. “YOU” memijat dari kanan
bawah ke atas kemudian ke kiri dan berakhir di perut kiri bawah
membentuk huruf “U”.

3) Dada
Lakukan pijatan kupu-kupu. Letakkan kedua tangan kita di tengah
dada bayi kita dan gerakan keatas kemudian ke sisi luar tubuh dan
kembali ke ulu hati tanpa mengangkat tangan seperti membentuk
hati. Lalu dari tengah dada bayi dipijat menyilang dengan telapak
tangan kita kearah bahu seperti membentuk kupu-kupu.

4) Tangan
Buatlah gerakan memijat ketiak dari atas ke bawah, jika terdapat
pembengkakan kelenjar di daerah ketiak jangan lakukan gerakan ini.
Gerakan tangan seperti memerah susu atau seperti memeras dari
pundak ke pergelangan tangan. Pijat telapak tangan dengan kedua
ibu jari, dari pergelangan tangan kearah jari-jari. Pijat lembut jari
bayi satu persatu menuju ke arah ujung jari dengan gerakan
memutar, akhiri dengan tarikan lembut pada setiap ujung jari.
Bentuklah gerakan menggulung dari pangkal lengan menuju kearah
pergelangan tangan.

5) Wajah
Gerakan tangan kita dari tengah wajah samping seperti membasuh
mata. Tekankan jari-jari kita dari tengah dahi kesamping seperti
menyetrika dahi. Letakkan kedua ibu jari anda pada pertengahan alis,
tekankan ibu jari anda dari pertengahan kedua alis turun melalui tepi
hidung ke arah pipi dengan membuat gerakan kesamping dan ke atas
seolah membuat bayi tersenyum (senyum I). Letakkan kedua ibu jari
anda diatas mulut didaerah sekat hidung. Gerakkan kedua ibu jari
dari tengah kesamping dan ke atas daerah pipi seolah membuat bayi
tersenyum (senyum II). Letakkan kedua ibu jari anda di tengah dagu.
Tekankan kedua ibu jari pada dagu dengan gerakan dari tengah ke
samping, kemudian ke atas ke arah pipi seolah membuat bayi
tersenyum (senyum III). Buatlah lingkaran-lingkaran kecil di daerah
rahang bayi dengan kedua jari telunjuk tangan anda, berikan tekanan
lembut pada daerah belakang telinga kanan dan kiri.

6) Punggung
Menggerakkan tangan kita maju mundur dari bawah leher ke pantat
bayi. Pegang dan tahan pantat bayi dengan tangan kanan, kemudian
usapkan telapak tangan kiri kita seperti menyetrika punggung, dari
leher ke pantat.
DAFTAR PUSTAKA

Wati, Ajeng M. 2014. Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Pijat Bayi Terhadap
Praktik Pijat Bayi (The Effect Of Health Education To Baby Massage Skill). Jurnal
Ners dan Kebidanan. Vol (1) No (1). Hal. 62-67.
Ikatan Dokter Anak Indonesia. 2009. Modul Pelatihan: Teknik Stimulasi Pijat Pada
Bayi.
Roesli. U .2001. Pedoman Pijat Bayi. Jakarta: Trubus Agriwidya.
Riksani, R. 2012. Cara Mudah dan Aman Pijat Bayi. Jakarta : Niaga Swadaya.
Vera, V. 2014. Pengaruh Pijat Bayi Terhadap Perkembangan Neonatus. Jurnal
Keperawatan & Kebidanan. Stikes Dian Husada Mojokerto.
Heath Alam and Bainbridge Nicki. 2007. Baby massage: Kekuatan menenangkan dari
sentuhan. Jakarta: Dian Rakyat.
FERDYTA BASKARA

22020117220105

Você também pode gostar