Você está na página 1de 20

LAPORAN KASUS

STASE KEPERAWATAN ANAK


DENGAN ANEMIA APLASTIK PADA An. D
DI RUANG RAWAT INAP HEMATO ONKOLOGI ANAK
DI RSUD ULIN BANJARMASIN

Di Susun Oleh

Kelompok 4

Deo Rizkyandri (18NS246)


Lisa Fitriani (18NS253)
M. Amin Qutbi (18NS255)
Sri Linda (18NS272)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN DAN PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SARI MULIA
2019
LEMBAR PERSETUJUAN

Judul Kasus : Anemia Aplastik

Tempat Pengambilan Kasus : Hemato Onkologi Anak

Kelompok :4

Nama Anggota Kelompok : 1. Deo Rizkyandri

2. Lisa Fitriani

3. M. Amin Qutbi

4. Sri Linda

Banjarmasin, Januari 2019

Menyetujui

RSUD Ulin Banjarmasin Program Studi Profesi Ners


SekolahTinggi Ilmu Kesehatan
Sari Mulia
Preseptor Klinik (PK) Preseptor Akademik (PA)

............................................... ...................................................
LEMBAR PENGESAHAN

Judul Kasus : Anemia Aplastik

Tempat Pengambilan Kasus : Hemato Onkologi Anak

Kelompok :4

Nama Anggota Kelompok : 1. Deo Rizkyandri

2. Lisa Fitriani

3. M. Amin Qutbi

4. Sri Linda

Banjarmasin, O 2019

Menyetujui

RSUD Ulin Banjarmasin Program Studi Profesi Ners


SekolahTinggi Ilmu Kesehatan
Sari Mulia
Preseptor Klinik (PK) Preseptor Akademik (PA)

............................................... ...................................................

Mengetahui,

Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan


dan Profesi Ners

Dini Rahmayani,S.Kep.,Ns.,MPH
NIK. 19.44.2004.008
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan laporan pendahuluan dan
asuhan keperawatan ini. Kami sangat berharap laporan pendahuluan dan asuhan
keperawatan ini ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan
kita. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan
jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikan laporan pendahuluan dan asuhan keperawatan ini yang telah kami buat di masa
yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang
membangun.
Semoga laporan pendahuluan dan asuhan keperawatan sederhana ini dapat
dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat
berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf
apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan
saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

Banjarmasin, Oktober 2018

Penyusun
BAB III
TINJAUAN KASUS

I. PENGKAJIAN
A. IDENTITAS DATA
Nama : An. D Alamat : Sampit
Tempat/Tgl.lahir : 24-03-2012 Agama : Islam
Usia : 7 tahun Suku Bangsa : Dayak
Jenis Kelamin : L Pendidikan Ayah : SMA
Nama Ayah/Ibu : Ny. S Pendidikan Ibu : SMP
Pekerjaan Ayah/Ibu : Ibu Rumah Tangga

B. KELUHAN UTAMA
Ibu pasien mengatakan anaknya sesak ± 4 hari

Riwayat kehamilan dan kelahiran


1. Prenatal : Tidak ada masalah
2. Intranatal : Tidak ada masalah
3. Postanatal : M enangis dengan spontan, BB: 2800 gr

C. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


Ibu pasien mengatakan pada saat di rumah anaknya mengeluh nyeri pada paha luar
bagian kanan dan pasien tidak bisa menggerakkan paha kanannya, pasien juga tidak
mau makan kemudian orang tua pada tanggal 25 Januari 2019 membawa anaknya ke
rumah sakit yang ada di Sampit, pada saat di Sampit pasien di rawat selama dua hari
di diagnosa suspek anemia aplastik dan mendapatkan transfusi sebanyak 2 kolf
darah, kemudian pada tanggal 27 Desember 2019 pasien di rujuk ke rumah sakit Ulin
Banjarmasin untuk mendapatkan terapi lebih lanjut dan sudah menjalani hari
perawatan ke 3.
D. RIWAYAT DAN KESEHATAN KELUARGA
Ibu pasien mengatakan dikeluarga tidak ada memiliki penyakit seperti pasien dan
tidak ada riwayat penyakit keturunan seperti hipertensi, diabetes mellitus, kanker
maupun kelainan darah. Di keluarga tidak mempunyai riwayat penyakit menular
seperti TBC dan hepatitis.

7 tahun

: Laki- Laki

: Perempuan

: Pasien

E. RIWAYAT PENYAKIT & KESEHATAN DAHULU/ MASA LALU


1. Penyakit waktu kecil : Tidak ada
2. Pernah dirawat di RS : Tidak pernah dirawat di RS
3. Obat-obatan yang digunakan : Tidak ada
4. Tindakan (operasi) : Tidak ada
5. Alergi : Tidak ada alergi dengan makanan ataupun
obat- obatan
6. Kecelakaan : Tidak ada
7. Imunisasi : Vit K, BCG, DPT, HB0
F. RIWAYAT SOSIAL
1. Yang mengasuh : Orang tua
2. Hubungan dengan anggota keluarga : Baik
3. Hubungan dengan teman sebaya : Baik
4. Pembawaan secara umum : Baik
5. Lingkungan rumah : Baik, jarak antar rumah jarang,
masyarakatnya saling berbaur

G. KEBUTUHAN DASAR (di RS dan di Rumah)


1. Makanan yang disukai/tidak disukai
Di Rumah : Nasi dan lauk pauk
Di RS : Makanan dari rumah sakit
Selera
Di Rumah : Pasien makan masakan yang dimasak oleh orang tua
Di RS : Pasien tidak selera makan
Alat makan yang dipakai
Di Rumah : Gelas, piring, sendok, garpu
mangkuk
Di RS : Gelas, piring, sendok, garpu
mangkuk
Pola makan
Di Rumah : 3 kali sehari
Di RS : 1 kali sehari dan hanya sedikit
1. Pola tidur
Di Rumah : Pasien tidur 7 jam per hari
Di RS : Pasien tidur 6 jam per hari
3. Mandi
Di Rumah : 2 kali sehari
Di RS : 1 kali sehari diseka
4. Aktivitas bermain
Di Rumah : Bermain dengan orang tua dan teman teman sebayanya
Di RS : Hanya berbaring ditempat tidur
5. Eliminasi
Di Rumah : BAB berwarna kuning 1xsehari dan BAK 8x/hari bewarna kuning
jernih
Di RS : BAB berwarna hitam pada hari perawatan kedua di RS dan BAK
6x/hari bewarna kuning pekat.

H. KEADAAN KESEHATAN SAAT INI


1. Diagnosa medis : Pansitopenia + suspek anemia aplastik
2. Tindakan Operasi : Tidak ada
3. Status nutrisi : IMT 13,8 = BB kurang
4. Status cairan : 8,2 x 100 = 820 ml/hari
5. Aktivitas : Hanya berbaring ditempat tidur dan digendong
ayahnya saat kekamar mandi
6. Tindakan keperawatan : Observasi TTV dan KU, manajemen cairan,
kolaborasi
7. Pemeriksaan laboratorium : Hemaotologi, BMP
8. Hasil rontgen : Tidak Ada
9. Data tambahan : Tidak ada

H. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : Keadaan umum tampak kurang baik, pasien tampak
lemah, pasien tampak pucat, pasien tampak kurus, pasien
tampak sesak, terpasang infus D5 ½ NS

BB/TB (persentile) : 104 cm / 15 kg, BB/TB = IMT 13,8 = BB kurang


Mata : Sklera tampak anikterik, konjungtiva anemis,
Refleks pupil baik ditandai dengan bereaksi apabila
disorot dengan cahaya
Hidung : Lubang hidung simetris, tidak ada kelainan, tidak tampak
adanya serumen dan tidak ada nafas cuping hidung
Mulut : Gigi dan mulut tampak bersih,mukosa bibir tampak
kering
Telinga : bentuk telinga simetris, keadaan telinga bersih, tidak
tampak adanya kelainan dan tidak tampak adanya serum
Dada : Bentuk dada simetris, tampak adanya otot bantu nafas,
adanya retrkasi dinding dada, tidak tampak adanya jejas
dan tidak tampak adanya kelainan pada dada
Jantung : Suara jantung normal s1 s2 tunggal tidak ada suara
tambahan
Paru-paru : Suara nafas normal vesikuler, tidak ada suara nafas
tambahan, ekspansi paru simetris antara kiri dan
kanan,pasien tampak sesak, SPO2 : 94%, terpasang
NRM 10 l/m, RR: 36x/menit
Perut : Tidak tampak adanya distensi abdomen, tidak ada nyeri
tekan pada abdomen, tidak tampak adanya kelainan pada
abdomen
Punggung : Bentuk punggung normal, tidak tampak adanya jejas
ataupun lesi
Genitalia : Tidak ada terpasang DC, pasien berjenis kelamin
laki-laki, tidak ada keluhan pada genitalia
Ekstremitas : Ekstremitas atas dextra terpasangg infus D5 ½ Ns, tidak
tampak adanya kelemahan otot pada semua ekstremitas,
akral teraba hangat
Kulit : Warna kulit sawo matang, tidak tampak adanya kelainan
pada kulit, CRT<2 dtk,turgor kulit normal
Tanda vital : Temp : 36,6˚C, RR : 36x/m, N:110x/m

I. Pengkajian Nyeri

Pengkajian Nyeri dengan Wong-Baker FACES Pain Rating Scale (3-7 tahun)

Tidak Sakit Sedikit Lebih Sakit Sakit


Sakit sedikit lebih sakit sekali hebat
sakit lagi

(Wong-Baker FACES Rating Scale: From Wong DL, Hackenberry-Eaton M,


Wilson D, Winkelstein ML, Schwartz P: Wong’s Essentials of Pediatric Nursing, 6/e,
St. Louis, 2001, P. 1301. Copyrighted by Thomson_National Initiative on Pain
Control. Reprinted with permission).
 Jelaskan kepada anak bahwa setiap wajah menggambarkan ada atau tidaknya
rasa nyeri yang dirasakannya.
 Gambar 0 sampai 5 menunjukkan orang yang merasa senang karena ia tidak
memiliki rasa nyeri (sakit) atau gambar orang yang mengalami kesulitan/ sedih
karena dia memiliki beberapa atau banyak rasa sakit.

 Keterangan:
Wajah 0 : sangat senang karena tidak ada rasa sakit sama sekali.
Wajah 1 : rasa sakit hanya sedikit.
Wajah 2 : rasa sakit sedikit lebih (agak sakit).
Wajah 3 : rasa sakit agak lebih (sakit sekali).
Wajah 4 : rasa sakit yang dalam (sangat sakit sekali).
Wajah 5 : rasa sakit yang hebat (sangat kesakitan/ nyeri hebat) meskipun
anak tidak harus menangis karena merasa ini buruk.
 Instruksi kata singkat: Meminta anak tersebut untuk memilih wajah yang paling
menggambarkan bagaimana yang rasa sakit yang ia rasakan. Arahkan ke
setiap wajah menggunakan kata-kata untuk menggambarkan intensitas nyeri.
Minta anak untuk memilih wajah yang paling menggambarkan rasa sakit yang
dialami dirinya dan perawat merekam nomor yang sesuai.

Pengkajian Nyeri dengan Visual Analog Scale (VAS) (> usia 7 tahun)

(Gilbert,G., MD., D’Souza,P., Pletz., B., (2009), Pediatric Treatment Protocols: Pain
assesment, San Mateo County EMS Agency and Thomson_National Initiative on
Pain Control. Reprinted with permission)

 Alat VAS ini biasanya sesuai untuk digunakan dengan anak-anak sekitar usia
> 7 dan lebih tua. Jika ada keraguan bahwa anak jelas memahami konsep
menetapkan nomor untuk menggambarkan tingkat rasa sakit mereka, maka
perawat dapat memanfaatkan pengukuran nyeri dengan Wong Baker FACES.
 Instruksi kata singkat: Meminta anak tersebut untuk memilih angka dalam garis
dari 0-10 yang paling menggambarkan bagaimana rasa sakit yang ia rasakan.
Jelaskan angka 0-10 untuk menggambarkan intensitas nyeri, jelaskan bahwa
angka 0 menunjukkan tidak ada nyeri dan angka 10 menunjukkan nyeri hebat
(semakin kekanan/angka lebih besar maka nyeri maka nyeri yang dirasakan
makin besar). Minta anak untuk memilih angka yang paling menggambarkan
rasa sakit yang dialami dirinya dan perawat merekam nomor yang sesuai.

J. PENGKAJIAN HOSPITALISASI
1. Pengalaman sebelumnya terhadap sakit yang membuat trauma pada anak dan
keluarga :
Sebelumnya pasien sudah pernah masuk rumah sakit

2. Sistem pendukung yang tersedia saat anak sakit:


Orang tua, fasilitas kesehatan, jaminan kesehatan

3. Kemampuan koping yang dimiliki anak:


Pasien tampak diam saat perawat melakukan tindakan

4. Kemampuan koping yang dimiliki keluarga :


Keluarga selalu berdoa untuk kesembuhan anaknya

5. Reaksi anak dan keluarga terhadap perpisahan yang dialami anak :


Tidak ada

6. Reaksi anak dan keluarga terhadap perlukaan, prosedur medis dan tindakan
keperawatan yang dialami anak :
Keluarga selalu mengikuti prosedur medis, orang tua selalu menyutujui tindakan
keperawatan untuk proses penyembuhan anaknya

7. Reaksi anak dan keluarga terhadap kehilangan yang dialami anak :


Belum pernah mengalami kehilangan

8. Reaksi anak dan keluarga terhadap rasa nyeri/ rasa sakit yang dialami anak :
Anak tampak menangis ketika ada rasa nyeri, dan orang tua tampak khawatir karna
anaknya merasakan nyeri
9. Reaksi anak dan keluarga terhadap perubahan lingkungan dan kebiasaan sehari-
hari :

Keluarga tampak mudah beradaptasi saat dirumah sakit, keluarga pasien tampak
sedang berbicara dengan keluarga pasien yang berada di bed sebelahnya

10. Reaksi anak dan keluarga terhadap kondisi kesehatan, penyakit yang bertambah
parah/buruk/komplikasi:
Keluarga selalu berdoa dan berharap agar anaknya cepat sembuh dan tidak ada
kondisi yang memburuk / adanya komplikasi penyakit lain.
K. PENGKAJIAN RESIKO JATUH PADA BAYI/ ANAK
Parameter Kriteria Nilai Skor
< 3 tahun 4 4
3 – 7 tahun 3
Umur
7 – 13 tahun 2
≥ 13 tahun 1
Laki-laki 2 2
Jenis Kelamin
Perempuan 1
Kelainan neurologi 4
Perubahan dalam oksigenasi (masalah 3 3
sal. Nafas, anemia, dehidrasi,
Diagnosis anoreksia, sakit kepala, sinkop/pusing,
SKRINING RISIKO JATUH (Humpthy Dumpty)

dll)
Kelainan psikis/ perilaku 2
Diagnosis lain 1
Tidak menyadari keterbatasan 3 3
Gangguan
Lupa akan keterbatasan diri 2
Kognitif
Sadar akan kemampuan sendiri 1
Riwayat jatuh dari tempat tidur saat 4
bayi – anak
Faktor Pasien menggunakan alat bantu atau 3
Lingkungan tempat tidur bayi/ pencahayaan
Pasien berada di tempat tidur 2 2
Rawat Jalan 1
Respon Dalam 24 jam 3
terhadap Dalam 48 jam 2
operasi/ obat >48 jam/ tidak ada 1 1
penenang/
efek anastesi
Bermacam-macam obat digunakan: 3
obat sedative (diluar pasien ICU yang
sedang mengalami sedasi dan
Penggunaan paralisis), hipnotik, barbiturate,
obat fenotiazin, antidepresan, laksatif,
diuretic, narkotik
Salah satu dari pengobatan diatas 2 1
Pengobatan lain/tidak ada 1
Skor 7 – 11 : Risiko rendah 16
untuk jatuh Skor Minimal : 7
TOTAL
Skor ≥ 12 : Risiko tinggi Skor Maksimal : 23
untuk jatuh
L. PENGKAJIAN FLEBITIS

Tanda dan gejala:


√ Tempat penusukan tampak sehat o Adanya kemerahan
o Adanya nyeri : o Adanya pembengkakan
o Di dekat tempat penusukan o Vena teraba keras
o Pada tempat penusukan o Pireksia
o Di sepanjang kanula
*) Beri tanda centang () pada tanda
dan gejala dari phlebitis yang muncul
()
Grade Phlebitis/ Interpretasi 0 / Tidak ada tanda plebitis
Visual Infusion Phlebitis Scale
Tanda dan Gejala Grade/ Intervensi
Interpretasi
Derajat
Tempat penusukan Tidak ada tanda Observasi tempat
0
tampak sehat phlebitis penusukan kanula
Terdapat salah satu dari
tanda berikut: Kemungkinan
 Nyeri didekat tempat tanda-tanda Observasi tempat
penusukan 1 pertama penusukan kanula
 Kemerahan di dekat phlebitis
tempat penusukan
Terdapat dua dari tanda
berikut:
 Adanya nyeri tempat Ganti tempat
penusukan Stadium dini
2 penusukan kanula
 Adanya kemerahan phlebitis
Pikirkan terapi lanjutan
 Adanya
pembengkakan
Terdapat semua dari
tanda berikut:
 Nyeri disepanjang Stadium Ganti tempat
kanula 3 moderat penusukan kanula
 Adanya kemerahan phlebitis Pikirkan terapi lanjutan
 Adanya
pembengkakan
Terdapat semua dari
tanda berikut:
 Nyeri disepanjang Tahap lanjutan
kanula phlebitis atau Ganti tempat
 Adanya kemerahan 4 awal penusukan kanula
 Adanya thrombophlebitis Pikirkan terapi lanjutan
pembengkakan
 Vena teraba keras
Terdapat semua dari
tanda berikut:
 Nyeri disepanjang
kanula
Stadium lanjutan Lakukan terapi Ganti
 Adanya kemerahan thrombophlebitis kanula dan tempat
5
 Adanya penusukannya
pembengkakan
 Vena teraba keras
 Pireksia
M. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tanggal 25 Januari 2019
Pemeriksaan Hasil Rujukan
Ret-H 29
Hemoglobin 7.1* 12,0-16,0
Leukosit 0.7* 4,0-10,5
Eritrosit 2.57* 4,00-5,30
Hematokrit 21.0* 37,0-47,0
Trombosit 14* 150-450
RDW-CV 15.7* 12.0-14.0
Retikulosit% 0.2 0.5-1.5
Retikulosit# 4.600* 25.000-75.000
MCV 81.7 75.0-96.0
MCH 22.6* 28.0-32.0
MCHC 33.8 33.0-37.0
Basofil% 0.0 0.0-1.0
Leusinofil% 0.0* 1.0-3.0
Gran% 21.2* 50.0-81.0
Limfosit% 65.2* 20.0-40.0
Munosit% 13.6* 2.0-8.0
Basofil# 0.00 <1.00
Leusinofil# 0.00 <3.00
Gran# 0.14* 2.50-7.00
Limfosit# 0.43* 1.25-4.00
Munosit# 0.09* 0.30-1.00

Patologi Anatomi (8 Oktober 2018)


Kesimpulan: Sitologi LCS, Mengandung sel blast

Pemeriksaan Sumsum Tulang (10 September 2018)


Kesimpulan: Mengesankan Acute Lymphoblastic Leukimia type L1 (ALL-L1)

N. TERAPI FARMAKOLOGI
Nama Obat Dosis Indikasi Kontraindikasi Efek samping
DS ½ Ns 840cc/24 jam Cairan Hiperglikemia Iritasi,
resusitasi pada trombofebilis
Iv dan
keperluan
hidrasi
Ceftriaxone 1x1g Antibiotik Alergi terhadap Mual, nafsu
antibiotik ini makan
menurun, diara
Paracetamol 150 mg / 4 Menurunkan Gangguan hati Pusing, alergi,
jam(k/p) demam, sakit dan ginjal
kepala, sakit
gigi, nyeri otot
Diphenhydramine 3 x 1/3 ampul Reaksi alergi Bayi baru lahir Hipotensi,
gugup gelisah
Kalnex 3 x 150 mg Mengatasi Gagal ginjal berat, Kelelahan atau
perdarahan penyakit kelemahan
tromboemboli
Vit K 1 x 5 mg Mengobati Hipersensivitas Pusing, sulit
perdarahn bernapas
Omeprazole 1x½ Penghambat Bayi baru lahir Mual
sekresi asam diare,nyeri
lambung perut
II. DATA FOKUS Data Subjektif:
- Ibu pasien mengatakan anaknya sesak
- Ibu pasien mengatakan anaknya tidak nafsu makan saat di rumah dan puasa 2 hari saat di rumah sakit
- Ibu pasien mengatakan anak nya BAB berwarna hitam pada hari perawatan kedua

Data Objektif:
- Pasien tampak lemah
- Pasien tampak pucat
- Pasien tampak kurus
- TB : 104 cm BB: 15 kg IMT : I3,8 (BB kurang)
- Pasien terpasang NGT, keluar cairan berwarna hitam sebanyak 100 cc
- Pasien tampak sesak
- Adanya retaksi dinding dada
- Adanya otot bantu nafas
- Spo2 : 94%
- Pasien terpasang NRM 10 lpm
- RR : 34 x/m Nadi: 110 x/m T : 36,6˚C
- BAB tampak berwarna kehitaman
- Mukosa bibir tampak kering
- Risiko Jatuh = 16 (risiko tinggi)
- Hasil Lab 25 Januari 2019
Pemeriksaan Hasil Rujukan
Hemoglobin 7.1* 12,0-16,0
Leukosit 0.7* 4,0-10,5
Eritrosit 2.57* 4,00-5,30
Hematokrit 21.0* 37,0-47,0
Trombosit 14* 150-450
RDW-CV 15.7* 12.i-14.0
Retikulosit# 4.600* 25.000-75.000
MCH 22.6* 28.0-32.0
MCHC 33.8 33.0-37.0
Leusinofil% 0.0* 1.0-3.0
Gran% 21.2* 50.0-81.0
Limfosit% 65.2* 20.0-40.0
Munosit% 13.6* 2.0-8.0
Gran# 0.14* 2.50-7.00
Limfosit# 0.43* 1.25-4.00
Munosit# 0.09* 0.30-1.00

Você também pode gostar