Você está na página 1de 6

1. Bagaimana pengaturan suhu tubuh?

Jawab:Pengaturan suhu dikendalikan oleh keseimbangan antara pembentukan panas


dan pengeluaran panas. Bila kecepatan pembentukan panas di dalam tubuh
lebih besar daripada kecepatan pengeluaran panas, panas akan timbul di
dalam tubuh dan suhu tubuh akan meningkat. Sebaliknya, bila pengeluaran panas
lebih besar, panas tubuh dan suhu tubuh akan menurun.
Mekanisme Penurunan-Suhu Bila Tubuh Terlalu Panas
Sistem pengatur suhu menggunakan tiga mekanisme penting untuk
menurunkan panas tubuh ketika suhu tubuh menjadi sangat tinggi, yaitu
sebagai berikut.
1) Vasodilatasi pembuluh darah kulit.Pada hampir semua area di dalam tubuh,
pembuluh darah kulit berdilatasi dengan kuat. Hal ini disebabkan oleh
hambatan pusat simpatis di hipotalamus posterior yang menyebabkan
vasokonstriksi. Vasodilatasi penuh akan meningkatkan kecepatan
pemindahan panas ke kulit sebanyak delapan kali lipat.
2) Berkeringat. Efek peningkatan suhu tubuh yang menyebabkan berkeringat
digambarkan oleh kurva abu-abu terang pada Gambar 73-7, yang
memperlihatkan peningkatan yang tajam pada kecepatan pengeluaran
panas melalui evaporasi, yang dihasilkan dari berkeringat ketika
suhu inti tubuh meningkat di atas nilai kritis 37°C (98,6°F). Peningkatan
suhu tubuh tambahan sebesar 1°C, menyebabkan pengeluaran keringat
yang cukup banyak untuk membuang 10 kali kecepatan pembentukan
panas tubuh.
3) Penurunan pembentukan panas.Mekanisme yang menyebabkan pembentukan
panas yang berlebihan, seperti menggigil dan termogenesis kimia,
dihambat dengan kuat.

Mekanisme Peningkatan-Suhu Saat Tubuh Terlalu Dingin


Ketika tubuh terlalu dingin, sistem pengaturan suhu mengadakan prosedur yang tepat
berlawanan. Yaitu sebagai berikut.
1) Vasokonstriksi kulit di seluruh tubuh.Hal ini disebabkan oleh rangsangan dari
pusat simpatis hipotalamus posterior.
2) Piloereksi. Piloereksi berarti rambut "berdiri pada akarnya:"Rangsang-simpatis
menyebabkan otot arektor pili yang melekat ke folikel rambut berkontraksi, yang
menyebabkan rambut berdiri tegak. Hal ini tidak penting pada manusia, tetapi
pada hewan yang lebih rendah, berdirinya rambut memungkinkan hewan tersebut
untuk membentuk lapisan tebal "isolator udara" yang bersebelahan dengan kulit,
sehingga pemindahan panas ke lingkungan sangat ditekan.
3) Peningkatan termogenesis (pembentukan panas). Pembentukan panas oleh
sistem metabolisme meningkat dengan memicu terjadinya menggigil, rangsang
simpatis untuk pembentukan panas, dan sekresi tiroksin.
2. Apa faktor penyebab demam?
Jawab: Demam dapat disebabkan oleh faktor infeksi dan non infeksi.
Beberapa penyebab demam dari infeksi meliputi infeksi dari virus,
jamur, parasit maupun bakteri. Penyebab demam non infeksi bisa dari
faktor lingkungan seperti lingkungan yang padat dan dapat memicu
timbulnya stres ataupun pengeluaran panas berlebihan dalam tubuh
(Guyton & Hall, 2007). Secara umum, demam dapat disebabkan oleh
karena produksi zat pirogen (eksogen atau endogen) yang secara
langsung akan mengubah titik ambang suhu hipothalamus sehingga
menghasilkan pembentukan panas dan konservasi panas.

1. Apa perbedaan dehidrasi ringan dan dehidrasi berat?


Jawab:
Dehidrasi ringan
Penurunan cairan tubuh Kurang 5 % BB.Gejala umum yang sering ditunjukkan yaitu
haus, bibir kering, dan lemas
Dehidrasi berat
Penurunan cairan tubuh antara 10-15 % BB. Gejala nya Selain gejala klinis yang terlihat
pada dehidrasi ringan dan sedang, pada keadaan ini juga terlihat napas yang cepat dan
dalam, kekenayalan kulit sangat menurun, kondisi tubuh sangat lemas, kesadaran
menurun, nadi cepat.
2. Apa saja ciri-ciri dehidrasi?
Jawab:

3. Bagaimana mekanisme dehidrasi?


Jawab :
Kekurangan volume cairan adalah keadaan yang umum terjadi pada berbagai
keadaan dalam klinik.Keadaan ini hampir selalu berkaitan dengan kehilangan cairan
tubuh melalui ginjal atau di luar ginjal. Dehidrasi menyebabkan penurunan air tubuh
total baik di intraseluler dan volume cairan ekstrasel. deplesi volume erat berkorelasi
dengan tanda-tanda dan gejala dehidrasi.
Terkumpulnya cairan di dalam ruang non ECF dan non ECF. Pada prinsipnya
cairan menjadi terperangkap dan tidak dapat dipakai oleh tubuh.Penumpulkan volume
cairan yang cepat dan banyak pada ruang-ruang seperti beradal dari volume ECF
sehingga dapa mengurangi volume sirkulasi darah efektif.Perdarahan, muntah, diare,
keringat adalah cairan hipotonik yang terdiri dari ari, Na (30-70 m Eg/l) dan
klorida.Selama latihan berat pada lingkungan yang panas, bisa terjadi kehilagnan 1 L
keringat / jam.Sehingga dapat menyebabkan kekurangan volume jika asupannya tidak
mencukupi.Jumlah besar cairan dapat hilang melalui kulit karna penguapan jika luka
bakar dirawat dengan metode terbuka.
Kehilangan Na dan air melalui ginjal tanpa adanya penyakit ginjal terjadi
pada 3 keadaan yang paling sering adalah pemakaian diuretik yang berlebihan,
terutama tiazid atau diuretik sampai yang kuat seperti furosemid. Diuresis osmotik
obligatorik juga sering menyebabkan kehilangan Na dan air yang terjadi selama
glikosuria pada DM yang tidak terkontrol atau koma hipermosmolar non ketonik pada
kasus pemberian makanan tinggi protein secara enternal atau parenteral dapat
terbentuk urea dalam jumlah besar yang bisa bertindak sebagai agen osmotik.
Apapun penyebab dari kekurangan volume cairan, berkurangnya volume ECF
menganggu curah jantung dengan mengurangi alir balik vena ke jantung sehingga
mengakibatkan penurunan curah jantung. Karena tekanan arteri rata-rata = curah x
tahanan perifer total maka penurunan curah jantung mengakibatkan hipotensi.
Penurunan tekanan darah dideteksi oleh baroreseptor pada jantung dan arteri karotis
dan diteruskan ke pusat vasomotor di batang otak, yang kemudian menginduksi respon
simpatis.Respon berupa vasokonstriksi perifer, peningkatan denyut dan kontraktilitas
jantung bertujuan untuk mengembalikan curah jantung dan perfusi jarignan yang
normal.
Penurunan perfusi ginjal merangsang mekanisme
renin-angiotensin-aldosteron. Angiotensin merangsang vasokonstriksi sistemik dan
aldosteron meningkatkan reabsorbsi natrium oleh ginjal.
Jika terjadi hipovolemi yang lebih berat (1000 ml) maka vasokontriksi dan
vasokonstriksi yang diperantai oleh angiotensin II yang meningkat.Terjadi penahanan
aliran darah yang menuju ginjal, saluran cerna, otot dan kulit, sedangkan aliran yang
menuju koroner dan otak relatif dipertahankan.
DAFTAR PUSTAKA
Ernawati Sinaga, dkk. 2017. Manajemen Kesehatan Menstruasi. Jakarta: Global One,
IWWASH dan Global One.

Ganong, William F. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC


Guyton A.C. and J.E. Hall. 2016. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran (Vol. 12). Jakarta:
EGC.

Sherwood, Lauralee. 2014. Fisiologi Manusia: dari sel ke sistem. Jakarta: EGC

Você também pode gostar