Você está na página 1de 5

NAMA : HILDA FORTUNA

NIM : N1A117231
KELAS : 3F

A. Pembiayaan kesehatan dengan skema BPJS kesehatan


1. STRENGTHNESS ( KEKUATAN )

Ada beberapa kekuatan dalam program BPJS Kesehatan untuk meningkatkan


pelayanan kesehatan berbiaya murah, antara lain:

 Di atur dalam Undang-Undang.


 Memiliki sifat kepersertaan yang wajib untuk seluruh penduduk Indonesia. Hal ini
akan membuat JKN menjadi sebuah asuransi kesehatan yang menjamin seluruh
penduduk Indonesia untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.
 Menggunakan prinsipnya “ gotong royong ”, yaitu semua golongan wajib ikut
tergabung baik kaya-miskin, sehat-sakit, muda-tua, sehingga tidak terlalu
membebankan suatu pihak untuk tergabung dalam program JKN.
 Manfaat jaminan menyeluruh mencangkup pelayanan promotif, preventif, kuratif,
dan rehabilitatif, termasuk obat dan bahan medis habis pakai yang di perlukan.

2. WEAKNESS ( KELEMAHAN )

Dalam setiap program yang di adakan oleh BPJS Kesehatan terdapat kelemahan-
kelemahan yang perlu di antisipasi, seperti sebagai berikut:

 Semakin meningkatnya animo masyarakat yang ingin ikut tergabung dalam JKN
tidak diimbangi dengan ketersediaan SDM yang memadai di BPJS Kesehatan.
Minimnya SDM akan membuat para pekerja kelimpungan ketika memberikan
pelayanan kepada peserta JKN yang menumpuk dengan antrian yang panjang
sehingga berpengaruh pada kualitas hasil pekerjaan.

HILDA FORTUNA ( N1A117231 )


 E-Catalog belum tersedia, sehingga mempengaruhi pelayanan obat-obatan di
Rumah Sakit.
 Antrian pasien tidak teratur, disusul dengan masalah pasokan obat-obatan, terutama
untuk penyakit kronis.
 Fasilitas kesehatan yang kurang memadai.

3. OPPORTUNITY ( PELUANG )

Selain dari kekuatan dan kelemahan, program BPJS Kesehatan juga memiliki
banyak peluang untuk melaksanakan beberapa programnya, diantaranya:

 Masyarakat Indonesia yang ingin memiliki jaminan kesehatan meningkat dratis.


 Untuk mencapai target terwujudnya seluruh masyarakat Indonesia yang terjamin
oleh JKN, dilakukan secara bertahap sejak tahun 2014-2019. Kepersertaan JKN
dimulai dengan menggabungkan peserta Askes Sosial, Jamkesmas, Jamkesda, dan
Jamsostek.
 Program JKN didukung oleh berbagai pihak.

4. THREATS ( ANCAMAN )

Selain dari tiga poin diatas yang tidak kalah penting dalam analisis program BPJS
Kesehatan adalah ancaman, dimana setiap program pasti memiliki berbagai
ancaman yang dihadapi, diantaranya:

 Belum semua instansi dan komponen yang terkait dengan pelaksanaan JKN
memiliki kesadaran penuh dan peduli terhadap pelaksanaan JKN yang lebih baik.
 Kualitas fasilitas kesehatan belum terstandarisasi.
 Risiko adverse selection, yaitu masyarakat menjadi peserta JKN hanya karena ingin
mendapatkan manfaat karena memiliki resiko tinggi terhadap penyakit, resiko ini
biasanya pada peserta mandiri (voluntary)
 Perubahan pola pelayanan obat akibat perubahan sistem pembayaran, selalin itu
ketersediaan obat menjadi terkendala akibat E-catalog tidak diterbitkan bersamaan

HILDA FORTUNA ( N1A117231 )


dengan formularium nasional dan beberapa rumah sakit tidak memiliki cukup dana
operasional untuk menjamin ketersedian obat sehingga menyebabkan blocked
account oleh distributor obat.
 Peningkatan cakupan peserta JKN tidak diimbangi dengan peningkatan jumlah
fasilitas kesehatan. Dampaknya, beban kerja fasilitas kesehatan bertambah sehingga
antrian pelayanan bartambah panjang. Selain itu distrubusi fasilitas kesehatan belum
merata di seluruh Indonesia.
 Memicu terjadinya perubahan perilaku seseorang akibat telah merasa dijamin
asuransi, sehingga dapat menyebabkan klaim JKN yang tinggi.
 Regulasi JKN cenderung mencerminkan upaya kesehatan kuratif, karena sudah
tercover asuransi, usaha penduduk Indonesia untuk melakukan upaya preventif
menjadi minim.

B. Program Indonesia sehat – pendekatan keluarga (PIS-PK)


1. STRENGTH ( Kekuatan )
 Terbentur dengan dana yang pas – pas an, waktu dan jalur yang akan ditempuh
untuk keluarga yang akan dibantu.
 Sumber Daya manusia yang belum memadai sehingga memerlukan penjelasan
atau konseling sehingga dapat dimengerti.
 Program Indonesia sehat dilaksanakan untuk meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat.
 Dapat mendukung tercapainya program Indonesia sehat

2. WEAKNESS ( KELEMAHAN )
 Memerlukan proses yang panjang yakni petugas harus datang langsug ke rumah
warga, apalagi jika akses jangkauan yang sulit di tempuh.
 Jumlah atau mutu kinerja SDM belum maksimal sehingga akan mengganggu
pelayanan pada masyarakat yang menyebabkan tidak puas dan mencari
pelayanan lain.

HILDA FORTUNA ( N1A117231 )


 Sistem informasi kesehatan pada dinas kesehatan belum ada, yang menyebabkan
saluran komunikasi manajemen kurang baik dan fungsi-fungsi manajemen yang
tidak berjalan di dinas kesehatan.

3. OPPORTUNITY ( PELUANG )
 Adanya bantuan dana dari tingkat provinsi.
 Adanya peraturan menteri kesehatan No. 39 tahun 2016 tentang pedoman
penyelenggaraan PIS-PK.

4. THREATS ( ANCAMAN )
 Terjadinya peningkatan teknologi pelayanan tenaga kesehatan.
 Meningkatkan IPTEK di bidang komputerisasi

C. Program keluarga harapan


1. STRENGTH ( KEKUATAN )
 Mampu mengatasi berbagai masalah yang dihadapi, misalnya tentang kesehatan
dan pendidikan.
 Mampu mengurangi penduduk miskin dan kelaparan, meningkatkan pendidikan
dasar, kesetaraan gender, pengurangan angka kematian bayi dan balita dan
pengurangan angka kematian ibu melahirkan.
 Usia produktif peserta PKH peserta didorong mengembangkan dirinya supaya
kehidupan perekonomiannya lebih baik lagi dengan cara mengajak peserta
masuk PKK untuk memperoleh keterampilan.
 Tersedia fasilitas pendidikan dan kesehatan, diberinya akses kelayanan tersebut
membuat peserta PKH tidak kesulitan lagi untuk menerima layanan.

2. WEAKNESS ( KELEMAHAN )
 Sosialiasasi terbatas pihak terkait PKH tidak ada sosialisasi untuk seluruh
penduduk.

HILDA FORTUNA ( N1A117231 )


 Pencairan dana tidak tepat waktu.
 Rendahnya kualitas SDM peserta PKH seluruh peserta PKH memiliki
pendidikan yang rendah, karna rendahnya pendidikan maka hanya memiliki
keterampilan yang rendah.
 Pendapatan hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup.
 Tempat tinggal yang sangat senderhana.

3. OPPORTUNITY ( PELUANG )
 Kebijakan pemerintah nasional komitmen pemerintah untuk menjadikan
program PKH sebagai program penanggulangan kemiskinan khususnya untuk
rumah tangga miskin (RTSM) melalui bidang pendidikan dan kesehatan .
 Pendamping sebagai panca indera PKH.pekerjaan pendamping untuk mengatur
dan mengontrol pelaksanaan PKH,dan juga sebagai penyambung lidah apabila
ada keluhan dalam pelaksanaan program PKH.
 Dana tidak ditentukan penggunaannya.karena dan yang diberikan, tidak
digunakan untuk kegiatan tertentu,maka dana yang diperoleh bias di gunakan
sebagai modal usaha.

4. THREATS ( ANCAMAN )
 Jumlah peserta PKH dan dana sudah di tentukan.pemerintah daerah yang
menjadi pendukung program PKH menentukan pembagian jumlah peserta PKH
sampai ke seluruh kelurahan di daerah tersebut.
 Dana untuk program PKH sudah di tentukan oleh pemerintah sehingga terbatas
untuk pemerintah

HILDA FORTUNA ( N1A117231 )

Você também pode gostar