Você está na página 1de 22

LAPORAN PENDAHULUAN

ABORTUS INCOMPLETE

I. DEFINISI
 Abortus ialah mengakibatkan kehamilan sebelum janin mencapai berat 500 gr
atau kurang dari 20 minggu (Sarwana. Ilmu Kebidanan. 2006. YBP Jakarta.
Hal : 303)
 Abortus ialah ancaman atau pengeleuaran hasil konsepsi mpada usia
kehamilan kurang dari 20 minggu dengan berat janin kurang dari 500 gr.
(Mansoer. Kapita Selekta. 1999 Ficui : Hal 210)
 Abortus ialah pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup di luar
kandungan (Muchtar Rustam. Obstetri Patologi. EGC. 1998. Hal 209)
 Abortus ialah pengeluaran hasil konsepsi sebelum mampu hidup di luar
kandungan dengan berat badan kurang dari 1000 gr atau kurang dari 28
minggu (Manuaba Kesehatan Reproduksi Wanita. 1998. Arcari : Jakarta Hal
102).

II. ETIOLOGI
Abortus dapat terjadi karena beberapa sebab, yaitu :
A. Kelaian pertumbuhan hasil konsepsi. Bisa menyebabkan abortus pada
kehamilan sebelum usia 8 minggu
Faktor yang menyebabkan kelainan :
1. Kelainan joromosom, terutama trisarai autosom dan munagarai
2. Lingkungan sekitar seperti implantasi kurang sempurna
3. pengruh heterogen akibat radiasi, virus dan obat-obatan, temakau atau
alkohol.
B. Kelainan pada plasenta
Misalnya : Encer taritis, villi basialis karena hipertensi menahun
C. Faktor maternal
Misalnya : pneumania, tifus, anemia berat, keracunan, texaplasmasis.
D. Kelainan traktus genitalis
Misalnya : inkompetensi selvik, retraversi uteri, miama uteri, kelainan bawaan
uterus.
E. Perangsangan pada ibu yang menyebabkan uterus berkontraksi
F. Penyakit bapak seperti umur lankut, TBC, nemia, Malnutrisi,
Dekompensasi, Cardic, sifilis, keracunan dll.
(Sarwana. Buku Ilmu Kebidanan 2006. YBP. Jakarta)

III. TANDA DAN GEJALA


 Terlambat haid kurang 20 minggu
 Pada pemeriksaan fisik. Keadaan umum tampak lemah atau keadaan menurun.
Tekanan darah normal menurun, nadi norman/cepat dan kecil. Suhu badan
normal/meningkat.
 Pendarahan pervaginam. Mungkin disertai keluarnya jaringan konsepsi.
 Rasa mules atau kram perut di bawah sympisis, sering disertai nyeri pinggang
akibat kontraksi uterus.
(Nassear. Anf. Kapita Selekta. 1999. EGC. Jakarta hal 137)

IV. KLASIFIKASI
Berdasarkan terjadinya
 Keguguran spontan
Terjadi karena hanya unsur tindakan dari luar dan dengan kekuatan sendiri
 Keguguran buatan
Terjadi karena sengaja dilakukan sehingga kehamilan dapat diakhiri yang
dilakukan berdasarkan indikasi medis dan indikasi criminal.
Berdasarkan pelaksanaannya
 Keguguran buatan teraputik
Dilakukan tenaga medis secara legeartis berdasarkan indikasi medis
 Keguguran buatan illegal
Dilakukan tanpa dasar hukum atau melanggar hukum.
Berdasarkan gambar kunisnya keguguran dibagi menjadi :
 Keguguran lengkap (abaitus campletus)
 Keguguran tidak lengkap (abaitus incampletus)
 Keguguran mengancam (abaitus mmines)
 Keguguran terjadi lebih dari 3x berturut-turut (abitus habitualis)
 Keguguran dengan infeksi (abartus infeksius)
 Missed Abartian
 Keguguran tak terhalangi (abartus insipens)

V. PATOLOGI
Pada awalnya terjadi pendarahan dalam desidua basalis diikuti oleh nekrosis
jaringan sekitarnya. Kemudian sebagian atau seluruh hasil konsepsi terlepas
karena dianggap benda asing, maka uterus berkontraksi untuk mengeluarkannya.
Pada kehamilan di bawah 8 minggu hasil konsepsi dikeluarkan seluruhnya.
Karena villi karealis belum menembus desidua terlalu dalam. Sedangkan pada
kehamilan 8-14 minggu telah masuk agak dalam sehingga sebagian keluar dan
sebagian lagi akan tertinggal. Karena itu akan banyak terjadi pendarahan.
( Mochtar, Rustan. Sinapsis abstetri fisiologi dan patalogi. 1998. EGC. Jakarta hal
(79-80)

VI. DIAGNOSA
G ... P ... UK : ... Minggu dengan abaitus INCAMPLETE.

 DEFINISI ABORTUS INCOMPLETE


Yaitu jika hanya sebagai hasil konsepsi yang dikeluarkan, yang tertinggal
adalah desidua atau plasenta. (Mochtar R. Abortus Sinopsis Abstetri Jilid I.
EGC 1998 hal 200)

 PATOGENESA
Fetus dan plasenta keluar bersamaan pada saat abarsi yang terjadi sebelum
minggu ke 10 tetapi terpisah kemudian. Ketika plasenta, seluruh / sebagian
tertinggal di dalam uterus, pendarahan terjadi dengan cepat / kemudian. Pada
permulaan terjadi pendarahan dalam desidua basalis, diikuti oleh nekrosis
jaringan sekitarnya, kemudian sebagian atau seluruh hasil konsepsi terlepas.
Karena dianggap benda asing, maka uterus akan berkontraksi
mengeluarkannya. Pada kehainilan dibawah dibawa 8 mg, hasil konsepsi
dikeluarkan seluruhnya, karena vili karalis belum menembus desidua terlalu
dalam, sedangkan pada kehamilan 8-14 mg, telah masuk agak dalam sehingga
sebagian keluar dan sebagian lagi akan tertinggal. Hilangnya kontraksi yang
dihasilkan dari aktivitas kontraksi dan retraksi miametrium menyebabkan
banyak terjadi pendarahan. (Mochtar R. Sinopsis Obstetri.1998. hal 210)

 GAMBARAN KUNIS
Gejala abortus inkomplit berupa amenaria, sakit perut dan mulas-mulas.
Perdarajan bisa sedikit bisa banyak dan biasanya berupa stelsel sarah beku.
Sudah ada keluar fatus atau jaringan. Pada pemeriksaan dalam U abortus yang
baru saja terjadi didapati serviks membuka, kadang-kadang diraba sisa-sisa
jaringan dalam kanalis scirulis / kavum uteri serta uterus berukuran kecil dari
seharusnya. (Gugur Kandungan. Avaible at http.//www.en.wilapadia.org.
Januari. 01 2008)

 DIAGNOSIS
Diagnosis abortus inkomplit ditegakkan berdasarkan
1. Anamnesis
- Adanya amenaria pada masa reproduksi
- Perdarahan pervagiman disertai jaringan hasil konsepsi
- Rasa sakit atau kram perut di daerah atas sympisis.
2. Pemeriksaan Fisis
- Abdamen biasanya lembek dan tidak nyeri tekan
- Pada pemeriksaan peluit sisa konsepsi ditemukan di dalam uterus dan
dapat juga menonjol keluar / didapatkan di liang vagina.
- Serviks terlihat dilokasi tidak menonjol.
- Pada pemeriksaan bimanual didapatkan uterus membesar dan lunak.
3. Pemeriksaan penunjang
- Pemeriksaan lab. Berupa tes kehamilan, hemoglobin, leukosit, waktu
bekuan, waktu perdarahan, trombosit, EDS
- Pemeriksaan USG ditemukan kantung gestasi tidak utuh, ada sisa hasil
konsepsi (Gugur Kandungan. www.en.wikipedia.org. Januari. 2009)

 PENATA LAKSANAAN
1. Memperbaiki ICU. Bila perdarahan banyak, berikan transfusi darahdan
cairan yang cukup.
2. Pemberian antibiotik yang cukup tepat
3. 24 – 48 jam setelah antibiotika/lebih cepat bila terjadi perdarahan yang
banyak lakukan delatasi dan kuretasa untuk mengeluarkan hasil konsepsi
4. Pemberian infus Ms/Rl dan antibiotika diteruskan menurut kebutuhan dan
kemajuan penderita
(Mansoer, Kapita Selekta. 1999. Fokus Hal. 210)

 KOMPLIKASI
1. Perdarahan : dapat diatasi dengan pengosongan uterus dari sisa-sisa hasil
konsepsi dan jika perlu pemberian transfusi darah. Kematian karena
pendarahan dapat terjadi apabila pertolongan tidak diberikan tepat pada
waktunya.
2. Perferasi : Perferasi uterus dapat ketakan dapat terjadi terutama pada
uterus dalam posisi hiperretreflaksi. Terjadi sobekan pada tatum, misalnya
abortus pravalkatus kriminalis. Dengan adan ya dugaan / kepastian
terjadinya perforasi, laparastami harus segera dilakukan untuk
menentukan luasnya perlukaan pada uterus dan apakah ada perlukaan pada
alat-alat lain.
3. Syok : syok pada abortus dapat terjadi karena perdarahan (syok hemarogik
dan karena infeksi berat.
4. Infeksi :: Umumnya infeksi terbatas pada desidua. Organisme-organisme
yang paling sering bertanggung jawab terhadap infeksi paska abortus
adalah E. Coli, streptococus hemalitikus dll.
(Gugur Kandungan. www.en.wikipedia. Org.01 2009)
PERSIAPAN ALAT PADA
ABORTUS KOMPLETUS

1. Alat-alat yang digunakan


 Spekulum 2 buah
 Sonde uterus
 Cunam muzeux
 Berbagai ukuran busi Hogas
 Bermacam-macam ukuran sendok kesakan (kuret)
 Cunam abortus kecil dan besar
 Pinset dan klem
 Kain steril dan sarung tangan 2 pasang.

2. Persiapan Pasien
 Siapkan pasien ke bed gynec
 Atur pasien dengan posisi litalami
 Anjurkan pasien untk rileks
 Anjurkan pasien bersoa sesuai agamanya sebelum dilakukan tindakan.

3. Persiapan Petugas
 Cuci tangan sebelum tindakan
 Menggunakan celemek
 Menggunakan handscun steril

4. Persiapan Lingkungan
 Pintu dan jendela ditutup
 Gorden ditutup.
DX / MX / KEB INTERVENSI RASIONAL
Dx : G…D…UK…MG dengan Abortus incomplete Tujuan : Tidak terjadi sisa konsepsasi pada uterus
KH : a. Perdarahan dapat teratasi / berhenti
b. KU ibu baik
c. TN normal
TD : 110/70 – 120/80 mmHg
N : 80-88 x /menit
S : 365 - 375 oC
RR : 18-24 x/menit
Intervensi
1. Lakukan komunikasi teraputik pada px 1. Menjalin kerjasama dengan bidan sehingga px mau
mengungkapkan masalah dan keluhan-keluhan
yang dialami serta akan lebih kooperatif dalam
pemberian asuhan
2. Beritahu ibu hasil pemeriksaan pada ibu dan 2. Untuk penanganan dan pengobatan yang cepat
keluarganya
3. Observasi TTV dan KU ibu 3. Dapat mengetahui kondisi ibu
4. Observasi perdarahan pervaginan 4. Untuk mengetahui komplikasi sedini mungkin
5. Ganti kehilangan darah cairan ibu dengan cairan iv 5. Mempertahankan volume sirkulasi yang adekuat
untuk transportasi untuk mengatasi shock
6. Kolaborasi dengan tim medis 6. Untuk penanganan dan pengobatan yang tepat
7. Periksa CHDB 7. Membantu menyiapkan alat tata kerja kita dapat
teratur
Mx : Nyeri Tujuan :
Nyeri dapat berkurang bahkan hilang
KH :
- Ekspresi ibu lebih baik
- Ibu bisa memahami hasil pemeriksaan
Intervensi
1. Beritahu ibu tentang hasil pemeriksaan 1. Menambah pengetahuan ibu dan akan membuat ibu
lebih tenang
2. Anjurkan ibu teknik relaksasi dan distraksi 2. Relaksasi dapat mempertahankan suplai darah ke
otak dan distraksi dapat membantu mengalihkan
DX / MX / KEB INTERVENSI RASIONAL
perhatian ibu dari nyeri
3. Observasi TTV 3. Dapat mengetahui kondisi ibu
Mx : Anemia Tujuan : tidak terjadi anemia yang lebih berat
KH : HB ≥ 8 gr%
TTV normal
TD : 110/70-120/80 mmHg
N : 80-88x /menit
S : 365-375oC
RR : 18x24x/menit
Intevensi :
1. Pantau intake dan output cairan 1. Membantu menentukan sampai sejauh mana px
kehilangan cairan
2. Bila HB < 8 gr% siapkan darah minimal 3 kalf 2. Untuk mencegah terjadinya anemia berat
3. Kolaborasi dengan tim medis 3. Untuk penanganan dan pengobatan yang lebih
tepat
4. Observasi TTV 4. Untuk mengetahui kondisi ibu
Mx : Potensial terjadi syok hipavalemik Tujuan : tidak terjadi shyok hipavolemik
KH : TTV normal
TD : 100/60-130/90 mmHg
RR : 18-24x.menit
N : 80-90x/menit
S : 365-375oC
Ibu tidak gelisah sampai kehilangan kesadaran.
Intervensi :
1. Observasi TTV 1. Perubahan TTV dengan peningkatan N, S, TD,
penurunan kesadaran merupakan klarifikasi tanda-
tanda lanjut terjadinya shyok.
2. Beri asupan O2 pada ibu 2. Meningkatkan ketersediaan O2 pada sirkulasi
jaringan
o
3. Lakukan tirah bareng dengan kaki ditinggikan 20 - 3. Meningkatkan aliran balik vena menjamin
30o dan kepala tidur tanpa bantal ketersediaan darah keotak.
4. Pantau masukan / keluaran cairan pada ibu 4. Membantu menentukan luasnya kehilangan cairan
DX / MX / KEB INTERVENSI RASIONAL
Mx : Kurangnya pengetahuan tentang masalah Tujuan : Ibu memahami kondisinya saat ini
kesehatan KH : Ibu tidak cemas
Ibu dapat menerima masalah ini dengan tenang
Intervensi :
1. Beritahu informasi keadaan ibu saat ini 1. Menambah pengetahuan dan informasi bagi ibu
sehubungan dengan kehamilannya.
2. Beritahu ibu makanan yang banyak mengandung 2. Memenuhi kebutuhan zat besi dan mencegah
zat besi dan tambahan Fe (sayuran hijau) anemia
3. Beritahu ibu untuk menjaga personal Higiene 3. Dengan personal hygiene terutama valva hygiene
terutama valva higiene kebersihan valva dan badan ibu terjaga dari bahaya
infeksi
Mx : cemas Tujuan : cemas teratasi
KH : ibu tampak tenang
Ibu tak cemas lagi
Intervensi :
1. Beri informasi hasil pemeriksaan 1. Agar ibu tidak lagi cemas dan menerima keadaannya
serta dapat diajak kerjasama dalam penanganan
berikutnya
2. Beri penjelasan dan motivasi pada ibu 2. Agar ibu tidak bingung dan lebih optimis
3. Beri dukungan moril 3. Dapat mengurangi beban psikologis
Mx : Potensial terjadi infeksi Tujuan : tidak terjadi infeksi
KH : tidak ada tanda-tanda infeksi
Intervensi :
1. Observasi TTV 1. TTV merupakan parameter dalam mendeteksi
adanya kelainan-kelainan
2. Beritahu tentang art tinggi protein 2. Makanan yang tinggi protein dapat meningkatkan
daya tahan tubuh / membantu proses penyembuhan
3. bertahu ibu menjaga kebersihan genetalia 3. Genetalia yang kotor merupakan sumber infeksi
4. Beritahu ibu cara cebok yang benar (basuh dengan 4. Cebok yang benar mencegah kotoran masuk
air mengalir dari depan ke belakang dengan arah kevagina
1x usap)
5. Kolaborasi dengan tim medis untuk pemberian 5. Antibiotik mencegah terjadi inflasi kuman
DX / MX / KEB INTERVENSI RASIONAL
antibiotik
Keb. : Nutrisi Tujuan : ibu tidak anemia berat
KH : ibu tidak anemia
Keb. Zat besi ibu terpenuhi
Intervensi :
1. Anjurkan pada ibu untuk makan-makanan bergizi 1. Memenuhi kebutuhan zat besi dan mencegah anemia
terutama yang banyak mengandung zat besi
2. Anjurkan ibu untuk makan makanan yang 2. Makanan yang tinggi protein dapat meningkatkan
mengandung tinggi protein daya tahan tubuh / membantu proses penyembuhan.
3. Anjurkan ibu untuk minum air putih ± 5-6 gelas 3. Untuk mencegah dehidrasi
Keb. Personal hygiene dan vulva hygiene Tujuan : ibu tetap merasa aman dan nyaman, terhindar
dari penyakit kulit dan infeksi
KH : ibu terlihat bersih dan nyaman
Ibu tidak infeksi pada kulit dan genetalia
Intervensi :
1. Anjurkan pada ibu dengan beritahu kepada 1. Agar ibu merasa lebih nyaman dan terhindar dari
keluarga untuk menyeka tubuh ibu dengan air infeksi
hangat 2x sehari jika ibu tidak dapat bangun dari
tempat tidur / masih lemas dan mandi 2x sehari
jika ibu sudah mampu kekamar mandi.
2. Anjurkan ibu untuk ganti pakaian dan celana dalam 2. Untuk menghidari infeksi dan ketidaknyamanan
2x sehari dan softex jika ibu sudah merasa penuh ± karena ibu merasa lembab pada daerah genetalianya.
2-3x sehari
3. Beritahu ibu cara cebok yang benar : membasuh 3. Untuk menghidari infeksi alat pada daerah genetalia
dengan air dengan 1 arah asupan dari atas ke dan ibu merasa lebih nyaman
belakang / anus jangan diulangi dengan arah
terbalik karena anus merupakan sumber kuman,
keringkan dengan handuk baru pakai softek
4. Anjurkan ibu untuk menggunakan sabun yang 4. Agar terhindar dari iritasi
lembut dan aman
DAFTAR RUJUKAN

1. Manuaba Ida Bagus, Gde. Ilmu Kebidanan. Penyakit Kandungan KB untuk


pendidikan bidan. 1998. EGC. Jakarta
2. Muchtar, Rustam. Sinopsis Obstetri Fisiologi dan Petalogi. 1998. EGC. Jakarta.
3. Sarwana. Buku Ilmu Kebidanan. 2006. VBP. Jakarta.
4. Mansaer. Arif. Kapita Selekta. 1999. EGC, Jakarta.
ASUHAN KEBIDANAN
PADA NY “L” G3P2001 UK : 8 mg
DENGAN ABORTUS INCOMPLETUS

No. register : 208/2009


Tgl. Masuk : 07-01-2008
Pukul : 12.05 WIB
Ruang : R. Flamboyan

DATA SUBYEKTIF
A. IDENTITAS
Nama pasien : Ny “L” Nama suami : Tn. “ B”
Umur : 31 tahun Umur : 36 tahun
Suku/bangsa : Jawa/WNI Suku/bangsa : Jawa/Indonesia
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMP Pendidikan : STM
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Pekerjaan : Buruh pabrik (majaagung)
Alamat : Ds. Minggirsari 2/5 Alamat : Ds. Minggirsari 2/5 Nglegok
Penghasilan :- Penghasilan : ± 150.000

B. ANAMNESA
Tanggal : 07-01-2009
Pukul : 15.00
Ruang : R. Flamboyan

1. Keluhan Utama
Ibu mengatakan perdarahan sur-sur warna merah segar mrangkal-mrangkal mulai
tanggal 07-01-2009 jam 01.00 WIB pagi
Ibu mengatakan ini adalah kehamilannya yang ke tiga
Ibu mengatakan masih mules-mules
Ibu mengatakan HDHT 10-09-2008
2. Riwayat Menstruasi
Menarche : 10 tahun Flour Albus : tidak
Lama : ± 5 hari Jumlah :-
Banyaknya : ± 3 tella/hari Warna :-
Siklus : 28-30 Bau :-
Teratur/tidak : tidak teratur HDHT :-
3. Riwayat Kehamilan Sekarang
Ibu mengatakan ini kehamilannya yang ke tiga. Ibu mengatakan tidak haid sekitar
2 bulan yang lalu.
Ibu mengatakan tengah malam ke kamar mandi dan terpeleset jam 12.30 tanggal
06-01-2009 pendarahan sedikit-sedikit. Oleh keluarga di bawa control kebidan
Yun Desa Nglegok jam 08.00 tanggal 07-01-09 oleh bidan Yun dirujuk ke RSUD
Mardiwaloyo Blitar dan rawat inap di ruang Flamboyan untuk dilakukan curet
dan pemeriksaan lebih lanjut.
4. Riwayat ANC
Ibu mengatakan belum pernah ANC ke BP5 maupun puskesmas karena ibu tidsak
mengetahui bahwa dirinya hamil.
Ibu mengatakan tidak ada yang berubah dari dirinya meski dia hamil.
5. Riwayat Penyakit yang lalu.
Ibu mengatakan 5 tahun yang lalu masuk RS karena adem panas.
6. Riwayat penyakit keluarga
Ibu mengatakan suaminya dan bapak dari ibu mempunyai riwayat penyakit darah
tinggi, tidak mempunyai riwayat Asma dan HIV AIDS.
7. Riwayat Psikologis
Dalam menjalani kehamilannya ibu tampak cemas karena mulai awal dari
kehamilannya 10-09-2009 ibu mengeluarkan darah seperti fleg sedikit-sedikit.
Dan mulai pendarajhan aktif 07-07-2009. Hamil ini yang diinginkan tapi tidak
direncanakan. Ibu mengatakan takut saat akan dilkuakan curatage.
8. Riwayat Sosial
Apakah kehamilan ini direncanakan : Tidak direncanakan tapi diinginkan
Jenis kelamin yang diharapkan : ♁/♂ sama saja
Status perkawinan : Sah
Jumlah : IX
Lama : 15 tahun
Jumlah keluarga yang tinggal serumah : 4
Susunan keluarga yang tinggal serumah :

No Jenis kelamin Umur Hubungan Pendidikan Pekerjaan Keterangan


1. Laki-laki 36 thn Ayah STM Buruh Pabrik
2. Perempuan 31 thn Ibu SMP Ibu rumah tangga
3. Perempuan 9 thn Anak SD Pelajar
4. Perempuan 10 bln Anak - -

9. Riwayat Sosial Ekonomi


Ibu mengatakan sedang
Ibu mengatakan alhamdulillah cukup untuk kebutuhan sehari-hari dalam
keluarganya
10. Riwayat Spiritual
Ibu mengatakan rutin mengikuti pengajian bergilir seminggu sekali di desanya
11. Perilaku Kesehatan
Minum alcohol / obat-obatan : tidak pernah
Jamu yang digunakan : tidak ada
Minum kopi / sirih : kadang-kadang tapi
Ganti pakaian dalam : 2 x sehari
12. Kepercayaan yang berhubungan dengan kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
Ibu mengatakan didalam keluarganya menganut adapt jawa. Mengadakan
selamatan-selamatan selama hamil seperti telonan, tingkepan

POLA KEBUTUHAN DASAR SEHARI-HARI

Pola Sebelum MRS Selama MRS


1. Nutrisi Makan : 3x sehari (nasi, sayur, lauk, Makan : 3x sehari porsi
buah) setengah (nasi,
Minum : 5-6 gelas/hari (air putih, teh, sayur,buah,lauk)
kopi kadang-kadang, susu) Minum: 5-6x gelas
sehari (air putih,
teh,air kacang
ijo)

2. Eliminasi BAB : (1x sehari konsistensi lunak,warna BAB : 1 x 2 hari


dan bau khas) (konsistensi
BAK : 4-5x sehari (konsistensi lancar, lunak,warna dan
warna dan bau khas) bau khas)
BAK : 1 SOC CC
melalui kateter
yang dibuang tiap
8 jam sekali.
3. Istirahat Malam : ± 8 jam (20.00-05.00)/hari Malam : (22.00-04.00)
Siang : ± 1-2 jam/hari ±6 jam/hari
Siang : ± 2-3jam/hari

4. Personal Mandi : 2x sehari Mandi : belum, hanya


Hygiene Gosok gigi : 2-3x sehari menyeka
Keramas : 1x seminggu wajah
Ganti pakaian dalam : 2x sehari Gosok gigi : 1x sehari
Keramas : belum
Ganti pakaian dalam :
±2-4x sehari

5. Aktifitas IRT : masak, mencuci, setrika, mengurus Lebih banyak tiduran


sehari anak-anak dan suami.
hari

RIWAYAT KB
Kontrasepsi yang pernah digunakan : tidak pernah
Rencana kontrasepsi yang akan digunakan : KB suntik 3 bulanan

RIWAYAT KEHAMILAN, PERSALINAN, NIFAS YANG LALU

Tgl/tahun Anak
No tempat UK Jenis Penolong Nifas
persalinan JK PB BB
1. 10-02-2001 BDS 9 bln Spontan Bidan Anik ♁ 48 3,0 ± 40 hari
2. 16-03-2008 BDS 9 bln Spontan Bidan Yun ♁ 50 2,8 ± 40 hari
3. Hamil Ab ini

II. DATA OBYEKTIF


1. Status Ernasional : Cemas
2. KU : Lemas
3. Kesadaran : Compasmentis
4. TTV :
TD : 110/70 mmHg
N : 88 x/ menit
S : 368 0 C
RR : 18x/ menit
BB Sekarang : 47 Kg
BB Sebelum hamil : 47 Kg
TB : 145 cm
LILA : 25 cm
5. Pemeriksaan Fisik
 Inspeksi dan Palpasi
a. Rambut : Hitam bergelombang, warna hitam, rontok sedikit,
kotombe tidak ada.
b. Kepala : Tidak ada lesi, tidsak ada benjolan.
c. Alis : Simetris /, tidak ianlah Ө/Ө, hitam /
d. Mata : Simetris / canjungtiva berwarna merah muda, skera
putih keabu-abuan dan tidak ikhterus, aedena palpetra
/.
e. Hidung : Simetris /, lengkap lubang /, polip Ө/Ө, sekiet
Ө/Ө.
f. Mulut : Mukasa lembeb, gusi merah muda tidak ada stamatitis,
gigi putih bersih tidak ada karies, lidah warna merah
muda, bibir tidak pucat.
g. Telinga : Kedua telinga simetris, /, serumen ada dalam batas
normal /, tidak terdapat gangguan pendengaran Ө/Ө.
h. Leher : tidak ada pembesaran kalenjar tiraid, tidak ada
pembesaran vena jugalaris, tidak ada pembesaran
kalenjar limfe.
i. Pernafasan : Normal
j. Payudara : Pembesaran tampak /, pada areala mammae warna
coklat /, papilla maman menanjal /, keluaran
belum ada Ө/Ө, benjalan Ө/Ө.
k. Axilla : Tidak ada pembesaran kalenjar limfe Ө/Ө.
l. Abdamen : Pembesaran sesuai UK : strie albican , Linea nigra 
bekas luka operasi Ө.
m. Punggung : Tidak ada lesi, tidak ada berjalan, posisi tegak lurus
(normal)
n. Genetalia : berinium : Utuh, tidak ada luka parut
Vulva : Tidak ada kandilama
Tidak ada pembesaran kalenjar barthalini.
Tidak ada varises
Kateter : ya
Tidak ada oedema
Pengeluaran peruaginam ± 150 cc/ 3 tella (konsisten
stokal sedikit
o. Anus : Tidak ada hemoid
p. Ekstremitas : - Simetris  / 
- Varises Ө / 
- Tidak ada gangguan fungsi Ө / Ө
- Tangan ; terpasang 2 infus pada lengan kiri (ri) kanan
transfusi darah
q. Reflek Patella :  / 

Leapold
Leapold I : 3 jari diatas sympisis
Leapold II : -
Leapold III : -
TFU : -

Pemeriksaan dalam
v/v taa
 2 an
Teraba sisa jaringan placenta, fluxus 

Terapi :
 Infus RL 25 tetes
Cefotaxim gr 3 x 1
Cek HB
Pasang kateler
Konsul abgyn
Transfusi darah sampai dengan Hb 10 gr %
Program curratage setelah ku baik Hb 10 gr %
KESIMPULAN
G3P2011 UK : 17 minggu dengan Abartus Incompletus

UJI DIAGNOSTIK
 USG tanggal 10-01-2009
Hasil : Uterus tidak membesar, Ante-flexie, tidak ada myama/massa, dengan
penebalan endometrium
 Laborat tanggal 09-01-2009
Hemoglobin 7,7 gr% (11,5-16,00 gr/ ∆L)
 Laborat tanggal 08-01-2008
Hemoglobin 7,3 gr% (11,5-16,0 gr/∆L)
Data Dasar Dx/Mx/Keb Tujuan/KH Intervensi Rasional Implementasi Evaluasi
Ds : Ibu mengatakan Dx : G3P2001 Tujuan : tidak terjadi sisa 1. Lakukan 1. Menjalin 1. Melakukan Tanggal 0701-09
pendarahan sur-sur UK : 8 minggu konsepsi pada uterus komunikasi kerjasama dengan komunikasi teraputik Jam : 16.00 WIB
warna merah segar dengan abartus Pendarahan berhenti teraputik pada px bidan sehingga px pada px S : ibu mengatakan
mrongkol-mrongkol incampletus KH : mau lebih jelas setelah
mulai tanggal 07-01- a. Pendarahan berhenti mengungkapkan ada penjelasan dari
09 jam 01.00 pagi b. KU ibu baik masalah dan petugas kesehatan.
Ibu mengatakan ini c. TTV normal keluhan-keluhan Ibu mengatakan
adalah kehamilan TD : 110/70-120/80 yang dialami serta mau saja disuntik
yang ketiga mmHg akan lebih dipasang infus dan
Do : N : 80 – 88 x/menit kooperatif dalam dilakukan kuretase
TD : 110/70 mmHg S : 365 – 375 0C pemberian asuhan O : ibu tampak lebih
N : 88 x/menit RR : 18-24 x/menit 2. Beritahu ibu hasil 2. Untik penanganan 2. meberitahu ibu hasil tenang. Ibu
S : 368 0C d. Hasil konsepsi pemeriksaan pada dan pengobatan pemeriksaan pada mengangguk kepala
RR : 18 x/menit dibersihkan dan tidak ibu dan keluarga yang cepat ibu dan keluarga : tanda setuju
KU : Lemas terjadi infeksi - KU : lemas, ibu dilakukan tindakan
Pengeluaran mengalami A : G3 P2002
pervaginam ± 150 cc keguguran dan UK 8 minggu dengan
Hasil UT : U/V taa,  akan dilakukan abortus incomplete
2 cm teraba sisa kuratage karena P : siapkan curetge
jaringan placenta masih ada sisa kolaborai dengan
flukus (++) jaringan dalam tim medis
kandungan ibu
3. Observasi TTV 3. Untuk dapat 3. Mengobservasi TTV
dan KU ibu mengetahui dan KU ibu. TD :
kondisi ibu 110/70 mmHg, N :
88 x/menit, S : 368
0
C, RR : 18 x/menit
4. Observasi 4. Untuk mengetahui 4. Mengobservasi
Perdarahan komplikasi sedini perdarahan
pervaginam mungkin pervaginam ± 150 cc
/ 3 tella / hari
konsistensi stakol
Data Dasar Dx/Mx/Keb Tujuan/KH Intervensi Rasional Implementasi Evaluasi
sedikit
5. Ganti kehilangan 5. Memperlancar vol 5. Mengganti
darah ibu dengan sirkulasi yang ada kehilangan ibu
cairan IV kuat untuk dengan cairan IU 
transfusi O2 dan 25 tetes/menit
untuk mengatasi 2flas
shok
6. Kolaborasi dengan 6. Untuk penanganan 6. Mengkolaborasi
tim medis dan pengobatan dengan tim medis
yang tepat (infus RL 25 tetes,
cefataxim 3x1, cek
HB, pasang kateter,
transfusi darah,
curratage
7. Periksa CHPB 7. Untuk membantu 7. Memeriksa CHDB
menentukan C:
beratnya H:
kehilangan darah P :  (darah +
sketsel sedikit)
B:
8. Siapkan curatase 8. Dengan 8. Menyiapkan
menyiapkan alat peralatan curatase
tata kerja kita - Persiapan alat :
dapat teratur duk steril 2, kasa
steril, handscan,
speculum atas
bawah, disinfeksi
klem, sande
uterus,
tenciculum,
abortus tang
sendok kuret dari
Data Dasar Dx/Mx/Keb Tujuan/KH Intervensi Rasional Implementasi Evaluasi
ukuran besar
sampai kecil,
kosentang,
cuang/mangkuk
- Persiapan
pasien : siapkan
px di bed
gynekalogi, atur
px dengan posisi
litatami.
Anjurkan px
untuk rileks.
Anjurkan px
berdoa dulu
sebelum
dilakukan
tindakan
- Persiapan
lingkungan :
garden, jendela,
pintu ditutup,
lampu
dinyalakan
- Persiapan obat :
valium lampul,
petidin, somg
uterotanika, spuit
- Persipan
petugas : dua
tangan sebelum
tindakan,
menggunakan
Data Dasar Dx/Mx/Keb Tujuan/KH Intervensi Rasional Implementasi Evaluasi
celemek,
menggunakan
handscone steril
Ds : Ibu mengatakan Mx : nyeri Nyeri dapat berkurang 1. Beritahu ibu 1. Menambah 1. Memberitahu ibu Tanggal : 07-01-2008
masih mules-mules bahkan hilang tentang hasil pengetahuan ibu tentang hasil Jam : 16.00
Do : muka ibu tampak KH : pemeriksaan dan akan memberi pemeriksaan (nyeri S : Ibu mengatakan
menyeringai sambil Ibu bisa lebih baik. Ibu bisa 2. Ajarkan ibu perasaan pada ibu yang dirasakan ibu paham dengan
memegang perut memahami hasil pmxan tertarik relaksasi untuk lebih tenang adalah normal penjelasan yang
Dalpasi abdomen dan distiaksi 2. Relaksasi dapat karena adanya disampaiakn
kontraksi uterus baik 3. Observasi TTV memperlancar kontraksi) O : ibu mengangguk
suplai darah ke 2. Mengajarkan ibu tanda mengerti. Ibu
otak dan distraksi tertarik relaksasi mampu menirukan
dapat membantu (nafas dalam-dalam penjelasan petugas
mengalihkan melalui hidung A : G3 P2002 UK 8
perhatian ibu dari kemudian minggu abartus
nyeri mengehmbuskan incampletus dengan
3. Untuk mengetahui pelan-pelan melalui masalah nyeri
kondisi ibu mulut) dan P : - Beri dukungan
mengajarkan moril
distraksi (dapat - Ingatkan teknik
dilakukan dengan relaksasi
membaca/mendenga - Kolaborasi
rkan musik) dengan tim medis
3. Mengobservasi TTV
- TD : 110/70
mmHg
- N : 88 x/menit
- S : 368 0C
- RR : 18 x/menit
Data Dasar Dx/Mx/Keb Tujuan/KH Intervensi Rasional Implementasi Evaluasi
S : ibu mengatakan MX : anemia Tujuan : tidak terjadi 1. Pantau intake dan 1. membantu 1. Memantau intake Tgl 07-01-2009
lemas dan pusing. anemia yang lebih aut put cairan. menentukan dan utput infus RL Jam : 16.00
berat. sampai sejauh 3 flash. Tranfusi 2
mana px kalf =500 cc, urine
kehilangan cairan. 500 cc
A : HB 6,7 gr % Ket : 2. Periksa HB jika < 2. untuk mencegah 2. Memeriksa HB <8 S : ibu mengatakan
TD : 110/70 mmHg. HB ≥ 8gr %. 8gr % siapkan terjadinya anemia gr% menyiapkan mengerti tentang
TTV normal : TD 110/70- darah minimal 2 berat. darah minimal 2 penjelasan yang
120
/80 mmHg. kaif. kalf. telah diberikan.
N : 80-88 x/mnt 3. Kalobirasi dengan 3. untuk penanganan 3. Mengaloborasi O : ibu mengangguk
S : 365-375 0C tim medis. dan pengobatan dengan tim medis. tanda mengerti. Ibu
yang lebih tepat. - infus RL 25 mampu mengulang
tetes/mnt. penjelasan yang
- Cefataxim 3 x1 telah diberikan.
- Cek HB A : G3P2002 Uk 8 mg
- Pasang kateter Abartus
- Kansul abgyn incampletus dengan
- Tranfusi darah masalah potensial
sampai dengan anemia.
HB 10 gr% P : Beri tranfusi darah.
- Program Kaloborasi dengan
aurratage setelah tim medis.
ICU ibu baik/Hb
mencapai 10 gr
%.

DS : ibu mengatakan Mx : cemas Tujuan : cemas teratasi 1. Beri informasi 1. Agar informasi 1. Memberi Tgl : 07-01-2009
takut kalau hasil pemeriksaan tidak lagi cemas informasi hasil Jam : 16.00
dilakukan dan menerima pemeriksaan pada S : ibu mengatakan
kuratase. keadaannya serta ibu (karena ada lebih tenang dan
dapat diajak sisa jaringan di siap dilakukan
kerjasama dalam dalam kandungan kuratase
Data Dasar Dx/Mx/Keb Tujuan/KH Intervensi Rasional Implementasi Evaluasi
kenanganan ibu maka harus O : ibu tampak lebih
berikutnya dilakukan cutatase tenang, ibu tampak
agar tidak tersenyum
Da : KH : ibu tampak tenang menyebabkan A : G3P2002 UK 8mg
- ibu nampak Ibu tidak cemas lagi kanker / infeksi Abortus
cemas. lainnya) incompletus
- Ibu tampak dengan masalah
takut dengan. cemas
keadaannya 2. beri penjelasan 2. Agar ibu tidak 2. Memberi P : Beri dukungan dan
dan motivasi pada bingung dn lebih penjelasan dan motivasi pada ibu
ibu juga dukungan optimis motivasi pada ibu
(dikarenakan
masih ada sisa
jaringan yang
tertinggal di
kandungan ibu
maka harus
dikeluarkan
dengan jalan
kuratase agar
tidak terjadi
kanker / infeksi
lainnya, ibu harus
kuat dan semangat
agar semua dapat
berjalan lancar
dan sesuai hasil
3. Ajarkan teknik 3. Relaksasi dapat 3. Mengajarkan
relaksasi dan melancarkan teknik relaksasi
distraksi darah keotak, dengan menarik
distraksi dapat nafas melalui
mengalihkan hidung dalam-
Data Dasar Dx/Mx/Keb Tujuan/KH Intervensi Rasional Implementasi Evaluasi
perhatian ibu dari dalam kemudian
nyeri menghembuskan
melalui mulut dan
mengajarkan
teknik distraksi
dengan membaca /
mendengarkan
musik
CATATAN PERKEMBANGAN

Tgl : 07-01-2009 (sore)


S : ibu mengtakan masih keluar darah merah tua sedikit
O : icu : cukup flucus :  sedikit
Febris (-) DC : ± 500 CC
Anemia  TD : 90/50
A : G3P2002 UK 8 mg dengan Abortus incompletus
P : tranfusi WB 2 kalf
Kansul Obgyn
Jika baik USG

Tgl : 07-01-2009 (malam)


S : ibu mengatakan masih lemas
O : KU cukup
TD 100/60 mmHg
Anemia 
DC ± 400 CC
A: G3P2002 UK 8 mg dengan Abortus incompletus
P : Kansul Obgyn
Tranfusi WB
Jika baik USG
Tgl : 08-01-2009 (pagi)
S : ibu mengatakan masih keluar darah sedikit
O : KU cukup, febris (-), anemis menurun, fluxus  sedikit
A : G3P2002 UK 8 mg dengan Abortus incompletus
P : Kansul Obgyn
Tranfusi WB
Jika baik USG

Tgl : 08-01-2009 (sore)


S : ibu mengatakan masih keluar darah sedikit
O : KU cukup, febris (-), anemis menurun, fluxus  sedikit
A : G3P2002 UK 8 mg dengan Abortus incompletus
P : inj cefo 3x1 gr
Cek HB

Você também pode gostar