Você está na página 1de 15

LAPORAN PENDAHULUAN HARGA DIRI RENDAH

1. Pengertian
Harga diri rendah adalah perasaan tidak berharga, tidak berarti dan
rendah diri yang berkepanjangan akibat evaluasi yang negatif terhadap diri
sendiri dan kemampuan diri. Adanya perasaan hilang percaya diri , merasa
gagal karena karena tidak mampu mencapai keinginansesuai ideal diri (keliat.
1998). Menurut Schult & videbeck (1998) gangguan harga diri rendah adalah
penilaian negatif seseorang terhadap diri dan kemampuan, yang diekspresikan
secara langsung maupun tidak langsung.

2. Rentang Respon

Pengertian :
a. Aktualisasi diri : pernyataan diri tentang konsep diri yang positif dengan
latar belakang pengalaman nyata yang sukses dan diterima.
b. Konsep diri : apabila individu mempunyai pengalaman yang positif dalam
beraktualisasi diri
c. Harga diri rendah : transisi antara respon konsep diri adaptif dengan
konsep diri mal adiptif.
d. Keracunan identitas : kegagalan aspek individu mengintergrasikan aspek-
aspek identitas masa kanak-kanak ke dalam kematang aspek psikososial,
kepribadian pada masa dewasa yang harmonis.
e. Depersonalisasi : perasaan yang tidak realistik dan asing terhadap diri
sendiri yang berhubungan dengan kecemasan, kepanikan serta tidak dapat
membedakan dirinya dengan orang lain. (Kelliat, 1998).

3. Faktor Predisposisi
a. Faktor yang mempengaruhi harga diri rendah adalah pengalaman masa
kanak-kanak merupakan suatu faktor yang dapat menyebabkan masalah
atau gangguan konsep diri. Anak-anak sangat peka terhadap perlakuan
dan respon orang tua, lingkungan, sosial, budaya. Orang tua yang kasar,
membenci dan tidak menerima akan mempunyai keraguan atau

1
ketidakpastian diri sehingga individu tersebut kurang mengerti akan dan
tujuan kehidupan, gagal menerima tanggung jawab terhadap dirinya
sendiri, tergantung pada orang lain serta gagal mengembangkan
kemampuan diri. Sedangkan faktor biologis, anak dengan masalah
biologis juga bisa menyebutkan harga diri rendah.
b. Faktor yang mempengaruhi penampilan peran
Peran sesuai jenis kelamin sejak dulu sudah diterima oleh masyarakat
misalnya wanita dianggap kurang mampu, kurang mandiri, kurang
objektif, kurang rasional, dibandingkan pria. Sedangkan pria dianggap
kurang sensitif, kurang hangat. Sesuai dengan standar tersebut wanita dan
pria tidak berperan seperti lazimnya, maka akan dapat menimbulkan
konflik diri maupun hubungan sosial.
c. Faktor yang mempengaruhi Identitas diri
Orang tua yang selalu curiga pada anak akan menjadikan kurang percaya
diri pada anak-anak akan ragu apakah yang dipilih tepat dan jika tidak
sesuai dengan keinginan orang tua maka akan timbul rasa bersalah.

4. Faktor Presipitasi
Masalah khusus tentang konsep diri disebabkan oleh situasi yang dihadapi
individu dan individu yang tidak mampu menyelesaikan masalah. Situasi atau
stressor dapat mempengaruhi konsep diri dan kemampuannya. Stressor yang
mempengaruhi harga diri dan ideal diri adalah penolakan dan kurang
penghargaan diri dari orang tua yang berarti pola asuh anak tidak tepat misal
terlalu dilarang, dituntut, cita-cita tidak dicapai gagal bertanggung jawab
terhadap dirinya sendiri. (Stuart and Sundeen, 1992).

Sepanjang kehidupan individu sering menghadapi transisi peran yang dapat


menimbulkan stress tersendiri bagi individu. Stuart dan Sundeen (1991)
mengidentifikasi Transisi peran menjadi tiga kategori :
a. Transisi perkembangan
Setiap perkembangan dapat menimbulkan ancaman pada identitas. Setiap
tahap perkembangan harus dilalui individu dengan menyelesaikan tugas
perkembangan yang berbeda-beda. Hal ini dapat merupakan stressor bagi
konsep diri.
b. Transisi peran situasi
Transisi peran situasi terjadi sepanjang daur kehidupan, bertambah atau
berkurangnya orang yang berarti melalui kelahiran atau kematian,
misalnya status sendiri menjadi berdua atau menjadi orang tua. Perubahan
2
status menyebabkan perubahan peran yang dapat menimbulkan
ketegangan peran yaitu konflik peran tidak jelas atau peran berlebihan.
c. Transisi peran sehat sakit
Stressor pada tubuh dapat menyebabkan gangguan gambaran diri dan
berakibat perubahan konsep diri. Perubahan tubuh dapat mempengaruhi
semua komponen konsep diri yaitu gambaran diri, identitas diri, peran,
harga diri.

5. Tanda dan Gejala


Menurut Carpenito, L.J (1998 : 352); Keliat, B.A (1994 : 20)
a. Perasaan malu terhadap diri sendiri akibat penyakit dan
akibat tindakan terhadap penyakit. Misalnya : malu dan sedih karena
rambut jadi botak setelah mendapat terapi sinar pada kanker
b. Rasa bersalah terhadap diri sendiri. Misalnya : ini tidak akan
terjadi jika saya segera ke rumah sakit, menyalahkan/ mengejek dan
mengkritik diri sendiri.
c. Merendahkan martabat. Misalnya : saya tidak bisa, saya
tidak mampu, saya orang bodoh dan tidak tahu apa-apa
d. Gangguan hubungan sosial, seperti menarik diri. Klien tidak
ingin bertemu dengan orang lain, lebih suka sendiri.
e. Percaya diri kurang. Klien sukar mengambil keputusan,
misalnya tentang memilih alternatif tindakan.
f. Mencederai diri. Akibat harga diri yang rendah disertai
harapan yang suram, mungkin klien ingin mengakhiri kehidupan.

6. Pohon Masalah

Isolasi sosial : menarik diri

Gangguan konsep diri: Harga diri Core Problem


rendah

Gangguan citra tubuh

3
7. Proses Keperawatan
a. Pengakajian
1) Menarik Diri: Isolasi Sosial
Data yang perlu dikaji:
Data Obyektif
Apatis, ekspresi sedih, afek tumpul, menyendiri, berdiam diri di
kamar, banyak diam.
Data Subyektif
Ekspresi wajah kosong, tidak ada kontak mata, suara pelan dan tidak
jelas.

2) Gangguan konsep diri: harga diri rendah


Data yang perlu dikaji:
Data Subyektif
Klien mengatakan saya tidak mampu, tidak bisa, tidak tahu apa-apa,
bodoh, mengkritik diri sendiri, mengungkapkan perasaan malu
terhadap diri sendiri
Data Obyektif
Klien terlihat lebih suka sendiri, bingung bila disuruh memilih
alternatif tindakan, ingin mencederai diri/ingin mengakhiri hidup.

3) Gangguan citra tubuh


Data yang perlu dikaji:
Data subyektif
Mengungkapkan tidak ingin hidup lagi, mengungkapkan sedih karena
keadaan tubuhnya, klien malu bertemu dan berhadapan dengan orang
lain, karena keadaan tubuhnya yang cacat.
Data obyektif
Ekspresi wajah sedih, tidak ada kontak mata ketika diajak bicara,
suara pelan dan tidak jelas, tampak menangis.

8. Diagnosa Keperawatan
a. Isolasi sosial : menarik diri
b. Harga diri rendah
c. Gangguan citra tubuh

4
9. Rencana Tindakan Keperawatan
Diagnosa 1: Isolasi sosial: menarik diri
Tujuan Umum :
Klien dapat berinteraksi dengan orang lain sehingga tidak terjadi halusinasi
Tujuan Khusus :
a. Klien dapat membina hubungan saling percaya
Tindakan :
1) Bina hubungan saling percaya dengan menggunakan prinsip
komunikasi terapeutik dengan cara :
- Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun non
verbal
- Perkenalkan diri dengan sopan
- Tanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan
yang disukai
- Jelaskan tujuan pertemuan
- Jujur dan menepati janji
- Tunjukkan sikap empati dan menerima klien apa
adanya
- Berikan perhatian kepada klien dan perhatian
kebutuhan dasar klien
b. Klien dapat menyebutkan penyebab menarik diri
Tindakan:
1) Kaji pengetahuan klien tentang perilaku menarik diri dan tanda-
tandanya
2) Beri kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan perasaan
penyebab menarik diri atau mau bergaul
3) Diskusikan bersama klien tentang perilaku menarik diri, tanda-tanda
serta penyebab yang muncul
4) Berikan pujian terhadap kemampuan klien mengungkapkan
perasaannya
c. Klien dapat menyebutkan keuntungan berhubungan dengan orang lain dan
kerugian tidak berhubungan dengan orang lain
Tindakan :
1) Identifikasi bersama klien cara tindakan yang dilakukan jika terjadi
halusinasi ( tidur, marah, menyibukkan diri dll)
2) Kaji pengetahuan klien tentang manfaat dan keuntungan berhubungan
dengan orang lain
3) Beri kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan perasaan
tentang keuntungan berhubungan dengan orang lain
4) Diskusikan bersama klien tentang manfaat berhubungan dengan orang
lain
5) Beri reinforcement positif terhadap kemampuan mengungkapkan
perasaan tentang keuntungan berhubungan dengan orang lain
6) Kaji pengetahuan klien tentang kerugian bila tidak berhubungan
dengan orang lain
7) Beri kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan perasaan dengan
orang lain

5
8) Diskusikan bersama klien tentang kerugian tidak berhubungan dengan
orang lain
9) Beri reinforcement positif terhadap kemampuan mengungkapkan
perasaan tentang kerugian tidak berhubungan dengan orang lain
d. Klien dapat melaksanakan hubungan sosial
Tindakan:
1) Kaji kemampuan klien membina hubungan dengan orang lain
2) Dorong dan bantu kien untuk berhubungan dengan orang lain melalui
tahap :
- Klien – Perawat
- Klien – Perawat – Perawat lain
- Klien – Perawat – Perawat lain – Klien lain
- K – Keluarga atau kelompok masyarakat
3) Beri reinforcement positif terhadap keberhasilan yang telah dicapai.
4) Bantu klien untuk mengevaluasi manfaat berhubungan
5) Diskusikan jadwal harian yang dilakukan bersama klien dalam
mengisi waktu
6) Motivasi klien untuk mengikuti kegiatan ruangan
7) Beri reinforcement positif atas kegiatan klien dalam kegiatan ruangan
e. Klien dapat mengungkapkan perasaannya setelah berhubungan dengan
orang lain
Tindakan:
1) Dorong klien untuk mengungkapkan perasaannya bila berhubungan
dengan orang lain
2) Diskusikan dengan klien tentang perasaan masnfaat berhubungan
dengan orang lain.
3) Beri reinforcement positif atas kemampuan klien mengungkapkan
perasaan manfaat berhubungan dengan oranglain
f. Klien dapat memberdayakan sistem pendukung atau keluarga
Tindakan:
1) Bina hubungan saling percaya dengan keluarga :
- Salam, perkenalan diri
- Jelaskan tujuan
- Buat kontrak
- Eksplorasi perasaan klien
2) Diskusikan dengan anggota keluarga tentang :
- Perilaku menarik diri
- Penyebab perilaku menarik diri
- Akibat yang terjadi jika perilaku menarik diri tidak ditanggapi
- Cara keluarga menghadapi klien menarik diri
- Dorong anggota keluarga untukmemberikan dukungan kepada
klien untuk berkomunikasi dengan orang lain.
- Anjurkan anggota keluarga secara rutin dan bergantian
menjenguk klien minimal satu kali seminggu
- Beri reinforcement positif positif atas hal-hal yang telah
dicapai oleh keluarga

Diagnosa II : harga diri rendah.

6
Tujuan umum: Kien dapat berhubungan dengan orang lain secara optimal.
Tujuan khusus:
a. Klien dapat membina hubungan saling percaya.
1) Bina hubungan saling percaya dengan menerapkan prinsip
komunikasi terapeutik:
- Sapa klien dengan ramah secara verbal dan nonverbal
- Perkenalkan diri dengan sopan
- Tanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan yang disukai
klien
- Jelaskan tujuan pertemuan
- Jujur dan menepati janji
- Tunjukkan sikap empati dan menerima klien apa adanya
- Beri perhatian kepada klien dan perhatikan kebutuhan dasar klien
2) Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang
dimiliki.
- Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki klien.
- Hindarkan memberi penilaian negatif setiap bertemu klien.
- Utamakan memberi pujian yang realistik.
3) Klien dapat menilai kemampuan yang digunakan.
- Diskusikan kemampuan yang masih dapat dilakukan.
- Diskusikan kemampuan yang dapat dilanjutkan penggunaannya.
4) Klien dapat merencanakn kegiatan sesuai dengan kemampuan yang
dimiliki.
- Rencanakan bersama klien aktivitas yang dapat dilakukan setiap
hari.
- Tingkatkan kegiatan sesuai dengan toleransi kondisi klien.
- Beri contoh cara pelaksanaan kegiatan yang dapat klien lakukan.
5) Klien dapat melakukan kegiatan sesuai kemampuannya.
- Beri kesempatan pada klien untuk mencoba kegiatan yang telah
direncanakan.
- Diskusikan pelaksanaan kegiatan dirumah
6) Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada.
- Beri pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara mearwat
klien dengan harag diri rendah.
- Bantu keluarga memberiakn dukungan selama klien dirawat.
- Bantu keluarga menyiapkan lingkungan rumah.

7
Diagnosa III: gangguan citra tubuh.
Tujuan umum: klien tidak terjadi gangguan konsep diri : harga diri rendah/klien
akan meningkat harga dirinya.
Tujuan khusus :
a. Klien dapat membina hubungan saling percaya
Tindakan :
1) Bina hubungan saling percaya: salam terapeutik, perkenalan diri, jelaskan
tujuan interaksi, ciptakan lingkungan yang tenang, buat kontrak yang jelas
(waktu, tempat dan topik pembicaraan)
2) Beri kesempatan pada klien untuk mengungkapkan perasaannya
3) Sediakan waktu untuk mendengarkan klien
4) Katakan kepada klien bahwa dirinya adalah seseorang yang berharga dan
bertanggung jawab serta mampu menolong dirinya sendiri
b. Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
Tindakan:
1) Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
2) Hindarkan memberi penilaian negatif setiap bertemu klien,
utamakan memberi pujian yang realistis
3) Klien dapat menilai kemampuan dan aspek positif yang
dimiliki
c. Klien dapat menilai kemampuan yang dapat digunakan
Tindakan:

1) Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki


2) Diskusikan pula kemampuan yang dapat dilanjutkan setelah pulang ke
rumah
d. Klien dapat menetapkan/merencanakan kegiatan sesuai dengan kemampuan
yang dimiliki
Tindakan:
1) Rencanakan bersama klien aktivitas yang dapat dilakukan setiap hari
sesuai kemampuan
2) Tingkatkan kegiatan sesuai dengan toleransi kondisi klien
3) Beri contoh cara pelaksanaan kegiatan yang boleh klien lakukan
e. Klien dapat melakukan kegiatan sesuai kondisi dan kemampuan
Tindakan:
1) Beri kesempatan mencoba kegiatan yang telah direncanakan
2) Beri pujian atas keberhasilan klien
3) Diskusikan kemungkinan pelaksanaan di rumah
8
f. Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada
Tindakan:
1) Beri pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara merawat klien
2) Bantu keluarga memberi dukungan selama klien dirawat
3) Bantu keluarga menyiapkan lingkungan di rumah
4) Beri reinforcement positif atas keterlibatan keluarga

STRATEGI PELAKSANAAN
GANGGUAN KONSEP DIRI HARGA DIRI RENDAH

A. Kondisi klien
1) Mengkritik diri sendiri.
2) Perasaan tidak mampu.
3) Pandangan hidup yang pesimis
4) Penurunan produktifitas
5) Penolakan terhadap kemampuan diri
6) terlihat dari kurang memperhatikan perawatan diri
7) Berpakaian tidak rapih.
8) Selera makan kurang
9) tidak berani menatap lawan bicara.
10) Lebih banyak menunduk.

B. Diagnosa Keperawatan
9
Gangguang konsep diri : harga diri rendah

C. Tujuan
1) Pasien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
2) Pasien dapat menilai kemampuan yang dapat digunakan
3) Pasien dapat menetapkan/memilih kegiatan yang sesuai kemampuan
4) Pasien dapat melatih kegiatan yang sudah dipilih, sesuai kemampuan
5) Pasien dapat menyusun jadwal untuk melakukan kegiatan yang sudah dilatih

D. Tindakan Keperawatan
1) Mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang masih dimiliki pasien
Untuk membantu pasien dapat mengungkapkan kemampuan dan aspek
positif yang masih dimilikinya , perawat dapat :
 Mendiskusikan bahwa sejumlah kemampuan dan aspek positif yang
dimiliki pasien seperti kegiatan pasien di rumah sakit, di rumah, dalam
keluarga dan lingkungan adanya keluarga dan lingkungan terdekat pasien.
 Beri pujian yang realistik/nyata dan hindarkan setiap kali bertemu dengan
pasien penilaian yang negatif.
2) Membantu pasien menilai kemampuan yang dapat digunakan.
Untuk tindakan tersebut, saudara dapat :
 Mendiskusikan dengan pasien kemampuan yang masih dapat digunakan
saat ini.
 Bantu pasien menyebutkannya dan memberi penguatan terhadap
kemampuan diri yang diungkapkan pasien.
 Perlihatkan respon yang kondusif dan menjadi pendengar yang aktif
3) Membantu pasien memilih/menetapkan kemampuan yang akan dilatih
Tindakan keperawatan yang dapat dilakukan adalah :
 Mendiskusikan dengan pasien beberapa kegiatan yang dapat dilakukan
dan dipilih sebagai kegiatan yang akan pasien lakukan sehari-hari.
 Bantu pasien menetapkan kegiatan mana yang dapat pasien lakukan
secara mandiri, mana kegiatan yang memerlukan bantuan minimal dari
keluarga dan kegiatan apa saja yang perlu batuan penuh dari keluarga atau
lingkungan terdekat pasien. Berikan contoh cara pelaksanaan kegiatan
yang dapat dilakukan pasien. Susun bersama pasien dan buat daftar
kegiatan sehari-hari pasien.
4) Melatih kemampuan yang dipilih pasien
Untuk tindakan keperawatan tersebut saudara dapat melakukan:

10
 Mendiskusikan dengan pasien untuk melatih kemampuan yang dipilih
 Bersama pasien memperagakan kegiatan yang ditetapkan
 Berikan dukungan dan pujian pada setiap kegiatan yang dapat dilakukan
pasien.
5) Membantu menyusun jadwal pelaksanaan kemampuan yang dilatih
Untuk mencapai tujuan tindakan keperawatan tersebut, saudara dapat
melakukan hal-hal berikut :
 Memberi kesempatan pada pasien untuk mencoba kegiatan yang telah
dilatihkan
 Beri pujian atas kegiatan/kegiatan yang dapat dilakukan pasien setiap hari
 Tingkatkan kegiatan sesuai dengan tingkat toleransi dan perubahan setiap
kegiatan
 Susun jadwal untuk melaksanakan kegiatan yang telah dilatih
 Berikan kesempatan mengungkapkan perasaanya setelah pelaksanaan
kegiatan

E. Strategi Pelaksanaan
SP 1 Klien: Mendiskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
klien, membantu klien menilai kemampuan yang masih dapat digunakan,
membantu klien memilih/menetapkan kemampuan yang akan dilatih,
melatih kemampuan yang sudah dipilih dan menyusun jadwal pelaksanaan
kemampuan yang telah dilatih dalam rencana harian
ORIENTASI :
“Selamat pagi, Perkenalkan nama saya Agung Nugroho, biasa dipanggil Agung,
saya mahasiswa keperawattan UKSW yang sedang praktik diruangan ini.,
Bagaimana keadaan ibu hari ini ?
”Bagaimana, kalau kita bercakap-cakap tentang kemampuan dan kegiatan yang
pernah ibu lakukan? Setelah itu kita akan nilai kegiatan mana yang masih dapat
ibu dilakukan. Setelah kita nilai, kita akan pilih satu kegiatan untuk kita latih”
”Dimana kita duduk ? Bagaimana kalau di ruang tamu ? Berapa lama ? Bagaimana
kalau 20 menit ?
KERJA :
” Ibu, apa saja kemampuan yang ibu miliki? Bagus, apa lagi? Saya buat daftarnya
ya! Apa pula kegiatan rumah tangga yang biasa ibu lakukan? Bagaimana dengan
merapihkan kamar? Menyapu ? “ Wah, bagus sekali ada lima kemampuan dan
kegiatan yang ibu miliki “.

11
” ibu dari lima kegiatan/kemampuan ini, yang mana yang masih dapat dikerjakan di
rumah sakit ? Coba kita lihat, yang pertama bisakah, yang kedua.......sampai 5
(misalnya ada 3 yang masih bisa dilakukan). Bagus sekali ada 3 kegiatan yang masih
bisa dikerjakan di rumah sakit ini.
”Sekarang, coba ibu pilih satu kegiatan yang masih bisa dikerjakan di rumah sakit
ini”.” O yang nomor satu, merapihkan tempat tidur?Kalau begitu, bagaimana kalau
sekarang kita latihan merapikan tempat tidur ibu”. Mari kita lihat tempat tidur ibu
Coba lihat, sudah rapikah tempat tidurnya?”
“Nah kalau kita mau merapikan tempat tidur, mari kita pindahkan dulu bantal dan
selimutnya. Bagus ! Sekarang kita angkat spreinya, dan kasurnya kita balik. ”Nah,
sekarang kita pasang lagi spreinya, kita mulai dari arah atas, ya bagus !. Sekarang
sebelah kaki, tarik dan masukkan, lalu sebelah pinggir masukkan. Sekarang ambil
bantal, rapihkan, dan letakkan di sebelah atas/kepala. Mari kita lipat selimut, nah
letakkan sebelah bawah/kaki. Bagus !”
” ibu sudah bisa merapihkan tempat tidur dengan baik sekali. Coba perhatikan
bedakah dengan sebelum dirapikan? Bagus ”
“ Coba ibu lakukan dan jangan lupa memberi tanda MMM (mandiri) kalau ibu
lakukan tanpa disuruh, tulis B (bantuan) jika diingatkan bisa melakukan, dan ibu ibu
(tidak) melakukan.
TERMINASI :
“Bagaimana perasaan ibu setelah kita bercakap-cakap dan latihan merapikan tempat
tidur ? Yah, ternyata ibu banyak memiliki kemampuan yang dapat dilakukan di
rumah sakit ini. Salah satunya, merapikan tempat tidur, yang sudah ibu praktekkan
dengan baik sekali. Nah kemampuan ini dapat dilakukan juga di rumah setelah
pulang.”
”Sekarang, mari kita masukkan pada jadwal harian. Ibu mau berapa kali sehari
merapikan tempat tidur? Bagus, dua kali yaitu pagi-pagi jam berapa ? Lalu sehabis
istirahat, jam 16.00”
”Besok pagi kita latihan lagi kemampuan yang kedua. Ibu masih ingat kegiatan apa
lagi yang mampu dilakukan di rumah selain merapihkan tempat tidur? Ya bagus, cuci
piring.. kalu begitu kita akan latihan mencuci piring besok jam 8 pagi di dapur
ruangan ini sehabis makan pagi Sampai jumpa ya”

12
Stategi Pelaksanaan Tindakan
Sp pasien Sp Keluarga
Strategi Pelaksanaan 1 Strategi Pelaksanaan 1
1. Identifikasi kemampuan melakukan kegiatan 1. Diskusikan masalah yang dirasakan dalam
dan aspek positif pasien (buat daftar merawat pasien
kegiatan) 2. Jelaskan pengertian, tanda dan gejala dan
2. Bantu pasien menilai kegiatan yang dapat proses terjadinya harga diri rendah
dilakukan saat ini (pilih dari daftar (gunakan booklet)
kegiatan) : buat daftar kegiatan yang dapat 3. Diskusikan kemampuan atau aspek positif
dilakukan pasien saat ini. yang dimiliki pasien baik sebelum dan
3. Bantu pasien memilih salah satu kegiatan setelah sakit.
yang dapat dilakukan saat ini untuk dilatih. 4. Jelaskan cara merawat harga diri rendah
4. Latih kegiatan yang dipilih (alat dan cara terutama memberikan pujian semua hal
melakukannya) positif pada pasien
5. Masukan dalam jadwal kegiatan untuk 5. Latih keluarga memberi tanggung jawab
latihan dua kali per hari kegiatan pertama yang dipilih pasien :
bimbing dan beri pujian.
6. Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal

13
harian yang telah dibuat
Strategi Pelaksanaan 2 Strategi Pelaksanaan 2
1. Evaluasi kegiatan pertama yang telah dilatih 1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam
dan berikan pujian membimbing pasien melaksanakan
2. Bantu pasien memilih kegiatan kedua yang kegiatan pertama yang dipilih dan dilatih
akan dilatih pasien, berikan pujian.
3. Latih kegiatan kedua (alat dan cara 2. Bersama keluarga melatih pasien dalam
melakukannya) melakukan kegiatan kedua yang dipilih
4. Masukan pada jadwal kegiatan untuk pasien.
latihan : dua kegiatan masing-masing dua 3. Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal
kali per hari dan memberi pujian.
Strategi Pelaksanaan 3 Strategi Pelaksanaan 3
1. Evaluasi kegiatan pertama dan kedua yang 1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam
telah dilatih dan berikan pujian membimbing pasien melaksanakan
2. Bantu pasien memilih kegiatan ketiga yang kegiatan pertama dan kedua yang dipilih
akan dilatih dan dilatih pasien, berikan pujian.
3. Latih kegiatan kedua (alat dan cara 2. Bersama keluarga melatih pasien dalam
melakukannya) melakukan kegiatan ketiga yang dipilih
4. Masukan pada jadwal kegiatan untuk pasien.
latihan : dua kegiatan masing-masing dua 3. Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal
kali per hari dan memberi pujian.

Strategi Pelaksanaan 4 Strategi Pelaksanaan 4


1. Evaluasi kegiatan pertama, kedua dan ketiga 1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam
yang telah dilatih dan berikan pujian membimbing pasien melaksanakan
2. Bantu pasien memilih kegiatan ketiga yang kegiatan pertama, kedua dan ketiga yang
akan dilatih dipilih dan dilatih pasien, berikan pujian.
3. Latih kegiatan keempat (alat dan cara 2. Bersama keluarga melatih pasien dalam
melakukannya) melakukan kegiatan keempat yang dipilih
4. Masukan pada jadwal kegiatan untuk pasien.
latihan : dua kegiatan masing-masing dua 3. Jelaskan follow up ke RSJ / PKM tanda
kali per hari kambuh dan rujukan.
4. Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal
dan memberi pujian.
Strategi Pelaksanaan 5 Strategi Pelaksanaan 5
1. Evaluasi kegiatan latihan dan berikan pujian 1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam
2. Latih kegiatan dilanjutkan sampai tak membimbing pasien melakukan kegaitn
terhingga yang dipilih oleh pasien dan berikan
3. Nilai kemampuan yang telah mandiri pujian
4. Masukan nilai apakah harga diri pasien 2. Nilai kemampuan keluarga dalam
meningkat membimbing pasien
3. Nilai kemampuan keluarga melakukan
kontrol ke RSJ / PKM

14
10. DAFTAR PUSTAKA
Agungmajestic.files.wordpress.com/2011/10/lp-harga-diri-rendah.doc

15

Você também pode gostar

  • LP Phbs Kami
    LP Phbs Kami
    Documento5 páginas
    LP Phbs Kami
    Firman Syah
    Ainda não há avaliações
  • LP Waham1
    LP Waham1
    Documento11 páginas
    LP Waham1
    Risma Nisa Aulia
    Ainda não há avaliações
  • LP Acs
    LP Acs
    Documento18 páginas
    LP Acs
    Risma Nisa Aulia
    Ainda não há avaliações
  • LP Harga Diri Rendah
    LP Harga Diri Rendah
    Documento15 páginas
    LP Harga Diri Rendah
    Risma Nisa Aulia
    Ainda não há avaliações
  • LP Omi
    LP Omi
    Documento19 páginas
    LP Omi
    Risma Nisa Aulia
    Ainda não há avaliações
  • Leaflet Phbs
    Leaflet Phbs
    Documento3 páginas
    Leaflet Phbs
    Risma Nisa Aulia
    Ainda não há avaliações
  • Analisa Tindakan Keperawatan DOPS
    Analisa Tindakan Keperawatan DOPS
    Documento4 páginas
    Analisa Tindakan Keperawatan DOPS
    Risma Nisa Aulia
    Ainda não há avaliações
  • DOPS Pemberian Nutrisi NGT
    DOPS Pemberian Nutrisi NGT
    Documento4 páginas
    DOPS Pemberian Nutrisi NGT
    Risma Nisa Aulia
    Ainda não há avaliações
  • Laporan Pendahuluan Omi PDF
    Laporan Pendahuluan Omi PDF
    Documento11 páginas
    Laporan Pendahuluan Omi PDF
    alexel440
    Ainda não há avaliações
  • LP Phbs Kami
    LP Phbs Kami
    Documento5 páginas
    LP Phbs Kami
    Firman Syah
    Ainda não há avaliações
  • DOPS Pemberian Nutrisi NGT
    DOPS Pemberian Nutrisi NGT
    Documento4 páginas
    DOPS Pemberian Nutrisi NGT
    Risma Nisa Aulia
    Ainda não há avaliações
  • LAPORAN PENDAHULUAN Uks
    LAPORAN PENDAHULUAN Uks
    Documento8 páginas
    LAPORAN PENDAHULUAN Uks
    Firman Syah
    Ainda não há avaliações
  • Sap Gastritis
    Sap Gastritis
    Documento7 páginas
    Sap Gastritis
    Dion Ananta
    Ainda não há avaliações
  • LEAFLET DIABETES Acc
    LEAFLET DIABETES Acc
    Documento2 páginas
    LEAFLET DIABETES Acc
    Risma Nisa Aulia
    Ainda não há avaliações
  • LP Hepatitis
    LP Hepatitis
    Documento17 páginas
    LP Hepatitis
    Risma Nisa Aulia
    Ainda não há avaliações
  • LP Omi
    LP Omi
    Documento19 páginas
    LP Omi
    Risma Nisa Aulia
    Ainda não há avaliações
  • LP Syok Hipovolemik
    LP Syok Hipovolemik
    Documento9 páginas
    LP Syok Hipovolemik
    Risma Nisa Aulia
    Ainda não há avaliações
  • LP Rom
    LP Rom
    Documento19 páginas
    LP Rom
    Risma Nisa Aulia
    Ainda não há avaliações
  • LP Hiperkalemia
    LP Hiperkalemia
    Documento12 páginas
    LP Hiperkalemia
    Risma Nisa Aulia
    100% (1)
  • Leaflet Gastritis Acc
    Leaflet Gastritis Acc
    Documento2 páginas
    Leaflet Gastritis Acc
    Risma Nisa Aulia
    Ainda não há avaliações
  • LP Acute-Renal-Failure
    LP Acute-Renal-Failure
    Documento10 páginas
    LP Acute-Renal-Failure
    Risma Nisa Aulia
    Ainda não há avaliações
  • LP Distraksi Relaksasi
    LP Distraksi Relaksasi
    Documento15 páginas
    LP Distraksi Relaksasi
    Risma Nisa Aulia
    100% (1)
  • LP Hepatitis
    LP Hepatitis
    Documento17 páginas
    LP Hepatitis
    Risma Nisa Aulia
    Ainda não há avaliações
  • LP Gerd
    LP Gerd
    Documento11 páginas
    LP Gerd
    Risma Nisa Aulia
    Ainda não há avaliações
  • LP Adhd
    LP Adhd
    Documento18 páginas
    LP Adhd
    Risma Nisa Aulia
    Ainda não há avaliações
  • LP DHF
    LP DHF
    Documento15 páginas
    LP DHF
    Risma Nisa Aulia
    Ainda não há avaliações
  • LP DPD
    LP DPD
    Documento5 páginas
    LP DPD
    Risma Nisa Aulia
    Ainda não há avaliações
  • LP Hipokalemia
    LP Hipokalemia
    Documento11 páginas
    LP Hipokalemia
    Risma Nisa Aulia
    100% (2)
  • IC Dops
    IC Dops
    Documento4 páginas
    IC Dops
    Risma Nisa Aulia
    Ainda não há avaliações