Você está na página 1de 44

I.

IDENTITAS KLIEN

Nama : Tn.P Tanggal Dirawat (MRS) : 8 Februari 2019


Umur : 45 Tahun Tanggal Pengkajian : 12 Februari 2019
Alamat : Tegal Tugu, Gianyar.
Pendidikan: : SMA
Agama : Hindu Ruang Rawat : Ruang RSI Bisma
Status : Tidak kawin
Pekerjaan : Pengerajin Perak
Jenis Kel. :Laki-Laki
No RM : 013556

II. ALASAN MASUK

Pada tanggal 8 februari 2019 keponakan sepupu pasien mengantarkan pasien UGD Rumah Sakit Jiwa
Bangli. Pasien berpenampilan rapi. Pasien dibawa kerumah sakit karena pasien ngomong sendirian
dan tidfak jelas apa yang di bicarakan selama 1 minggu. Pasien juga masuk ke permukiman
masyarakat dengan keadaan yang seperti orang tidak sadar. Dan selama 1 minggu klien tidak tidur
karena mengoceh tidak jelas.

II. FAKTOR PREDISPOSISI

1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu ?


 Ya
 Tidak
Jika Ya,Jelaskan:
Klien mengatakan di masa lalu klien pernah melihat leak dan di ganggu oleh leak. Klien juga
mengatakan klien sering di beri bisikan bahwa klien di berikan wahyu , paica , dan di
berikan pawisik oleh Sidarta Gautama untuk bersemedi. Dan pasien mengatakan ia
bersemedi setelah itu. Pasien juga mengatakan ia menjadi guru besar yang sudah biasa
dalam mengobati.
2. Pengobatan sebelumnya
 Berhasil
 Kurang berhasil
 Tidak berhasil
Jelaskan:
Karena klien masih menunjukkan tanda-tanda gejala halusinasi.

3 RIWAYAT TRAUMA

Pelaku/usia Korban/usia Saksi/usia


Aniaya fisik
Aniaya seksual
Penolakan
Kekerasan dalam keluarga
Tindakan criminal

Jelaskan:
……………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………
Masalah/ Diagnosa Keperawatan :

1. Perubahan pertumbuhan dan perkembangan


2. Berduka antisipasi
3. Berduka disfungsional
4. Respon paska trauma
5. Sindroma trauma perkosaan
6. Resiko tinggi kekerasan
7. Ketidakefektifan penatalaksanaan regiment terapeutik
8. Lain-lain, jelaskan :
 .......................................................................................................
 .......................................................................................................
 .......................................................................................................

4. Adakah anggota kel;uarga ytang mengalami gangguan jiwa ?

Ya Tidak √

Hubungan Keluarga Gejala Riwayat


Pengobatan/perawatan
.............................. ...................................... ......................................
.............................. ...................................... ......................................
............................... ......................................... ......................................
Masalah keperawatan : -

5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan .


Klien mengatakan kenangan masa lalu yang tidakk menyenangkan yaitu klien di
tinggalkan oleh kedua orang tuanya dan hidup sebatang kara.

Masalah keperawatan :
-

IV. PEMERIKSAAAN FISIK

1. Ukuran Vital :
TD : 130/90 mm/Hg
N :80 x/m
S : 36⁰ C
P : 20x/m

3. Ukuran : BB 72kg TB 166cm


Turun Naik √

Jelaskan : klien mengatakan berat badannya naik 2kg.

4. Keluhan fisik :
Ya Tidak √

Jelaskan:
Klien mengatakan saat dikaji tidak memiliki keluhan fisik.
Masalah / Diagnosa Keperawatan :

 Risiko tinggi perubahan suhu tubuh  Perubahan Nutrisi: Lebih dari


 Defisit Volume Cairan kebutuhanTubuh
 Kelebihan Volume Cairan  Kerusakan Menelan
 Resiko Tinggi terhdap Infeksi  Perubahan Eliminasi faeses
 Risiko Tinggi terhadap Transmisi Infeksi  Perubahan Eliminasi urine
 Perubahan Nutrisi: Kurang dari kebutuhan  Kerusakan integritas kulit
 Tubuh  Lain-lain,jelaskan ………..
V. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL (Sebelum dan sesudah sakit)
1. Genogram :

45th

Keterangan :

= perempuan = laki-laki

= meninggal = meninggal

45
= umur dalam tahun = hubungan dekat

= orang yang tinggal serumah = pasien

Jelaskan : Tn.P sebagai pasien adalah seorang laki-laki yang berumur 45 th. Tn.P anak keempat dari
empat bersaudara namun semua saudara Tn.P sudah meninggal dunia. dan kedua orang tuanya pun
sudah meninggal dunia. Tn.P mengatakan ia hidup sebatangkara tapi Tn.P tinggal bersama misannya.

Masalah keperawatan : -

2. Konsep Diri
a. Citra tubuh :
Saat pengkajian klien mengatakan dapat menerima dirinya apa adanya, klien tidak ada masalah dan
menyayangi tubuhnya.
b. Identitas :
klien mengatakan ia bernama Tn.P , berasal dari gianyar , berumur 45 tahun. Klien juga
mengatakan ia hidup sebatangkara tidak memiliki siapa pun dan tidak menikah.
c. Peran :
saat pengkajian klien tampak tidak mengerti akan perannya.
d. Ideal diri :
klien mengatakan ia merasa tidak puas dengan kehidupannya sekarang karena ia merasa
tidak berguna.
e. Harga diri :
klien mengatakan tidak ada masalah dengan teman-temannya di ruang rsi bisma, klien berinteraksi
seperti biasa dan berkumpul bersama teman-temannya dan tidak ada rasa minder ataupun malu.

Masalah / Diagnosa Keperawatan :

 Pengabaian unilateral  Harga diri rendah kronis


 Gangguan citra tubuh  Harga diri rendah situasional
 Gangguan identitas pribadi  Lain-lain, jelaskan..........

3. Hubungan sosial
a. Orang yang berarti/terdekat:
klien mengatakan orang terdekatnya adalah
b. Peranserta dalam kegiatan kelompok /masyarakat:
klien mengatakan tidak pernah mengikuti kegiatan di masyarakat
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain:
klien mengatakan tidak memiliki hambatan dalam berhubungan dengan orang lain.
Masalah / Diagnosa Keperawatan :

 Kerusakan komunikasi  Isolasi sosial


 Kerusakan komunikasi verbal  Lain-lain,
 Kerusakan interaksi sosial
Jelaskan : -
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan
klien mengatakan beragama hindu dan sangat percaya dengan Ida Sang Hyang Widhi Wasa
b. Kegiatan ibadah
pasien melakukan persembahyangan 2x sehari yaitu pada pukul 06.00 wita pagi dan pukul
18.00 wita sore dan berdoa sebelum makan.
Masalah / Diagnosa Keperawatan:
 Distress spiritual
 Lain-lain,

Jelaskan : -

VI. STATUS MENTAL


1. Penampilan
Tidak rapi
 Penggunaan pakaian tidak sesuai
 Cara berpakaian tidak seperti biasanya
Jelaskan:
Saat pengkajian pasien terlihat berpakaian dengan rapi dan penggunaan pakaiannya sesuai
dengan fungsinya.
Masalah / Diagnosa Keperawatan:
 Sindroma defisit perawatan diri (makan, mandi, berhias, toiletting, instrumentasi)
 Defisit perawatan diri (makan, mandi, berhias, toiletting, instrumentasi)
 Lain-lain, Jelaskan : -
J

2. Pembicaraan
 Cepat
 Keras
 Gagap
 Apatis
 Lambat
 Membisu
 Tidak mampu memulai pembicaraan
 Lain-lain
Jelaskan:
Pada saat pengkajian pasien berbicara dengan jelas dan dapat menjawab pertanyaan dan dapat
dipraktikan dengan tepat. Dan dari hasil pengamatan klien dapat berbicara dengan baik dengan
teman-temannya.
Masalah / Diagnosa Keperawatan:
 Kerusakan komunikasi
 Kerusakan komunikasi verbal
 Lain-lain, jelaskan : -

3. Aktifitas motorik/Psikomotor
Kelambatan :
Hipokinesia,hipoaktifitas
Katalepsi
Sub stupor katatonik
Fleksibilitas serea
Jelaskan: -
Peningkatan :
 Hiperkinesia,hiperaktifitas  Grimace
 Gagap  Otomatisma
 Stereotipi  Negativisme
 Gaduh Gelisah Katatonik  Reaksi konversi
 Mannarism  Tremor
 Katapleksi  Verbigerasi
 Tik  Berjalan kaku/rigid
 Ekhopraxia  Kompulsif
 Command automatism

Jelaskan: Tidak ada peningkatan atau penurunan aktivitas motorik/ psikomotor

Masalah/ Diagnosa Keperawatan :

 Risiko tinggi cidera  Defisit aktivitas deversional / hiburan


 Kerusakan mobilitas fisik  Intoleransi aktivitas
 Perilaku kekerasan  Resiko tinggi kekerasan
 Lain-lain, jelaskan : -
4. Alam Perasaan
Sedih
Gembira berlebihan
Putus asa
Khawatir
Ketakutan
Jelaskan : pada saat dikaji pasien mengatakan perasaannya biasa-biasa saja. Tidak senang
dan tidak sedih.

Masalah Keperawatan : -

5. Afek
 Datar
Tumpul
Labil
Tidak sesuai

Jelaskan : pasien dapat berstimulus dengan baik tanpa ada rangsangan dari perawat.

Masalah Keperawatan : -

6. Interaksi selama wawancara


 Bermusuhan
 Kontak mata kurang
 Tidak kooperatif
 Defensif
 Mudah tersinggung
 Curiga

Jelaskan : pada saat dikaji pasien tampak kooperatif mau menjawab pertanyaan yang
diberikan perawat.

Masalah Keperawatan : -

7. Persepsi
Halusinasi :
 Pendengaran
 Penglihatan
 Perabaan
 Pengecapan
 Penghidu

Jelaskan : pasien mengatakan ia mendengar bisikan-bisikan seperti bisikan bahwa ia


diberikan wahyu, , paica , dan di berikan pawisik oleh Sidarta Gautama untuk
bersemedi. Pasien diberikan pawisik pada waktu sandikala. Pasien mengatakan
mendengarkan bisikan itu sebentar dan berdurasi cepat yaitu selama 5-10 detik.
Pasien juga mengatakan mendengarnya pada saat klien dalam keadaan sendiri
menyendiri dan pasien merespon suara bisikan itu dan mengikuti perintah bisikan itu.

Masalah Keperawatan : Gangguan Sensori Persepsi : Halusinasi Pendengaran.

8. Proses pikir
 Sirkumstansial
 Tangensial
 Kehilangan asosiasi
 Flight of ideas
 Blocking
 Pengulangan pembicaraan/perseverasi
Jelaskan : -
Masalah Keperawatan : -

9. Isi Pikir
 Obsesi
 Depersonalisasi
 Fobia
 Idea yang terkait
 Hipokondria
 Pikiran magic

Waham
 Agama
 Nihilistik
 Somatik
 Sisip pikir
 Kebesaran
 Siar piker
 Curiga
 Kontrol pikir

Jelaskan : pasien mengatakan “ saya sering di berikan wahyu, paica dan pawisik oleh
sidarta Gautama disuruh bersemedi dan saya sudah menjadi guru besar yang bisa
mengobati orang lain “
Masalah Keperawatan : Gangguan pola pikir : Waham Keagamaan.

10. Tingkat Kesadaran


 Bingung
 Sedasi
 Stupor
Disorientasi
 Waktu
 Tempat
 Orang

Jelaskan : kesadaran klien baik. Ketika ditanya tentang waktu, tempat dan hari klien
menjawab dengan benar yaitu “ sekarang hari selasa pukul 17.00 di RS Jiwa Bangli”.
Masalah Keperawatan : -

11. Memori
 Gangguan daya ingat jangka panjang
 Gangguan daya ingat saat ini
 Gangguan daya ingat jangka pendek
 Konfabulasi

Jelaskan : klien tidak memiliki masalah dengan memori atau daya ingatnya.
Masalah Keperawatan : -

12. Tingkat konsentrasi dan berhitung


 Mudah beralih
 Tidak mampu berkonsentrasi
 Tidak mampu berhitung sederhana

Jelaskan : saat pengkajian pasien mampu berkonsentrasi dan mampu menjawab semua
pertanyaan yang di berikan oleh perawat. Klien juga dapat berhitung dengan baik.
Masalah Keperawatan : -

13. Kemampuan penilaian


 Gangguan ringan
 Gangguan bermakna

Jelaskan : klien mampu memilih apa yang dipilih dan mampu memberikan alasan untuk
apa yang dipilihnya.
Masalah keperawatan : -

14. Daya tilik diri


 Mengingkari penyakit yang diderita
 Menyalahkan hal-hal di luar dirinya
Jelaskan : daya tilik klien baik. Klien sadar bahwa diri nya sekarang sedang sakit.
Masalah Keperawatan : -

VII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG

1. Makan
 Bantuan minimal
 Bantual total

2. Defekasi/berkemih
 Bantuan minimal
 Bantual total

3. Mandi
 Bantuan minimal
 Bantual total

4. Berpakaian/berhias
 Bantuan minimal
 Bantual total

5. Istirahat dan tidur


 Tidur siang lama : .....................s.d .............................
 Tidur malam lama : .....................s.d .............................
 Aktivitas sebelum/setelah tidur : ......................s.d ............................

6. Penggunaan obat
 Bantuan minimal
 Bantuan total
7. Pemeliharaan kesehatan
Ya Tidak
Perawatan lanjutan

Sistem pendukung
8. Aktivitas di dalam rumah
Ya Tidak
Mempersiapkan makanan

Menjaga kerapian rumah

Mencuci pakaian

Mengatur keuangan

9. Aktivitas di luar rumah


Ya Tidak
Belanja

Transportasi
Lain-lain

Jelaskan : ..............................................................................................................................
............................................................................................................................

Masalah Keperawatan :
...............................................................................................................................................
...........................................................................................................

VIII. MEKANISME KOPING

ADAPTIF MALADAPTIF
 Bicara dengan orang lain  Minum alcohol
 Mampu menyelesaikan  Reaksi lambat
masalah  Reaksi berlebih
 Teknik relokasi  Bekerja berlebihan
 Aktivitas konstruktif  Menghindar
 Olah raga  Mencederai diri
 Lainnya  Lainnya
Jelaskan : klien mampu berinteraksi dengan orang lain dan beraktivitas kontruktif.
Masalah Keperawatan : -

IX. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN


 Masalah dengan dukungan kelompok
Uraikan : klien mengatakan klien hidup sebatangkara. Tidak merasakan ada dukungan
dri keluarganya karena pasien hidup sebatangkara.

 Masalah berhubungan dengan lingkungan


Uraikan : klien mengatakan tidak memiliki masalah dalam berhubungan dengan
lingkungan sekitar klien mampu berinteraksi dengan baik.

Masalah dengan pekerjaan


Uraikan : klien mengatakan tidak memiliki masalah dalam pekerjaannya. Klien
bekerja sebagai pengerajin perak dan sudah bekerja sejak lama.
Masalah dengan perumahan
Uraikan : klien tidak memiliki masalah di rumah. Klien mengatakan hidup
sebatangkara. Ia hanya tinggal sendiri dan tidak memiliki keluarga yang tinggal
bersama nya.
Masalah dengan ekonomi
Uraikan : klien mengatakan memiliki perekonomian yang kurang. Karena klien hanya
bekerja sebagai pengerajin perak dan hanya mampu menghidupi dirinya sendiri.
Masalah lainnya
Uraikan : -
Masalah keperawatan : -

X. KURANG PENGETAHUAN TENTANG


 Penyakit jiwa
 Factor presipitasi
 Koping
 System pendukung
 Penyakit fisik
 Obat-obatan
 Lainnya :

XI. ASPEK MEDIK


1. Diagnosa medic
Skizofrenia Hebefrenik
2. Terapi medik
Haloperidol 2 x 5mg
Frimania 1 x 400mg
Clozapine 1 x 100mg

XII. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN


1. Gangguan Sensori Persepsi : Halusinasi Pendengaran
2. Gangguan pola pikir : Waham Keagamaan
XIII. POHON MASALAH
Effect Gangguan Pola Pikir : Waham Keagamaan

Core problem Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi Pendengaran

Causa Faktor Predisposisi : psikologis

XIV. DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Gangguan Sensori Persepsi : Halusinasi Pendengaran

Mahasiswa yang mengkaji


Putu Ratih Kartika Dewi Aprillianti
NIM : P07120216069

ANALISIS DATA
Data Masalah
DS : Gangguan sensori persepsi :
- Klien mengatakan klien pernah melihat Halusinasi pendengaran
leak dan di ganggu oleh leak.
- Klien juga mengatakan klien sering di
beri bisikan bahwa klien di berikan
wahyu , paica , dan di berikan pawisik
oleh Sidarta Gautama untuk bersemedi.
-
DO :
- Klien tampak menutup telinganya
sesekali.
- Klien terkadang tampak menyendiri.
- Klien juga mengatakan terkadang ia
diberikan bisikan-bisikan di berikan
wahyu , paica , dan di berikan pawisik
oleh Sidarta Gautama untuk bersemedi
No Diagnosa Perencanaan Intervensi Rasional
dx Tujuan Kriteria Hasil
Hari/Tgl/Jam Keperawatan
Pasien
1 Selasa Gangguan TUM : pasien Setelah diberikan asuhan Bina hubungan saling percaya
12 Pebruari Hubungan saling percaya
persepsi sensori memiliki persepsi keperawatan selama 1 x dengan mengungkapkan
2019. merupakan dasar untuk
sensori yang akurat 20 menit diharapkan prinsip komunikasi terapeutik:
a. Sapa pasien dengan ramah kelancaran hubungan
dan realistis terjadinya hubungan
baik verbal maupun interaksi selanjutnya.
saling percaya antara
nonverbal
TUK 1 pasien dan perawat
b. Perkenalkan diri dengan
Kriteria Evaluasi :
Pasien dapat
1. Ekspresi wajah sopan
membina c. Tanyakan nama lengkap
bersahabat
hubungan saling 2. Menunjukan rasa pasien dan nama panggilan
percaya senang yang disukai pasien
3. Ada kontak mata d. Jelaskan tujuan pertemuan
4. Mau berjabat tangan, e. Jujur dan menepati janji
f. Tunjukkan sikap empati
mau menyebut nama,
dan menerima pasien apa
mau menjawab salam
5. Mau duduk adanya
g. Beri perhatian pada pasien
berdampingan dengan
dan perhatikan kebutuhan
perawat
6. Mau mengutarakan dasar pasien
masalah yang
dihadapi.
TUK 2 Setelah diberikan asuhan Adakan kontak sering dan Kontak sering tapi singkat
Pasien mengenal
keperawatan selama 1 x singkat secara bertahap selain membina hubungan
halusinasinya
20 menit diharapkan saling percaya, juga dapat
pasien mampu mengenal memutuskan halusinasi
halusinasi yang
dialaminya
Kriteria Hasil
1. Pasien dapat
menyebutkan waktu,
isi, frekuensi
timbulnya halusinasi
1. Pasien dapat a Observasi tingkah laku Mengenal perilaku pada
mengungkapkan peran pasien terkait dengan saat halusinasi timbul
terhadap halusinasi halusinasinya; bicara dan memudahkan perawat
tertawa terhadap stimulus, dalam melakukan
memandang ke kiri atau ke intervensi
kanan atau ke dean seolah-
olah ada teman bicara
b Bantu pasien mengenal Mengenal halusinasi
halusinasinya. memungkinkan pasien
1) Jika menemukan yang
untuk menghindarkan
sedang halusinasi,
factor pencetus timbulnya
tanyakan apakah ada
halusinasi
suara yang didengar
2) Jika pasien menjawab
ada, lanjutkan: apa yang
dikatakan.
3) Katakan bahwa perawat
percaya pasien
mendengar suara itu,
namun perawat sendiri
tidak mendengarnya.
4) Katakan bahwa pasien
ada juga yang seperti
pasien.
c Diskusikan dengan pasien Dengan mengetahui waktu,
1) Situasi yang
isi, dan frekuensi
menimbulkan atau tidak
munculnya halusinasi
menimbulkan halusinasi
mempermudah tindakan
2) Waktu dan frekuensi
keperawatan pasien yang
terjadinya halusinasi
akan dilakukan perawat.
d Diskusikan dengan pasien Untuk mengidentifikasi
apa yang dirasakan jika pengaruh halusinasi pasien
terjadi halusinasi, beri
kesempatan
mengungkapkan
perasaannya.
TUK 3 Setelah diberikan asuhan a Identifikasi bersama
Pasien dapat keperawatan selama 3 x pasien cara tindakan yang
Upaya untuk memutuskan
mengontrol 20 menit diharapkan dilakukan jika terjadi
siklus halusinasi sehingga
halusinasinya pasien dapat mengontrol halusinasi
halusinasi tidak berlanjut
halusinasi yang
dialaminya
Kriteria Hasil:
1. Pasien dapat
menyebutkan tindakan
yang biasa dilakukan
untuk megendalikan
halusinasinya.
2 Pasien dapat b Diskusikan manfaat cara Reinforcement positif akan
menyebutkan cara baru yang dilakukan pasien, meningkatkan harga diri
jika bermanfaat beri pasien
pujian.
2. Pasien dapat memilih c Diskusikan cara baru Memberikan alternative
cara mengatasi untuk memutus atau pilihan bagi pasien
halusinasi seperti yang mengontrol halusinasi: mengontrol halusinasi
1) Katakan “Saya tidak
telah didiskusikan
mau dengar kamu”
dengan pasien.
(pada saat halusinasi
terjadi)
2) Menemui orang lain
untuk bercakap-cakap
atau mengatakan
halusinasi yang
terdengar
3) Membuat jadwal
kegiatan sehari-hari
agar halusinasi tidak
muncul
d Bantu pasien memilih dan Memotivasi dapat
melatih cara memutus meningkatan kegiatan
halusinasi secara bertahap. pasien untuk mencoba
memilih salah saatu cara
mengendalikan halusinasi
dan dapat meningkatkan
harga diri pasien.

TUK 4 Setelah diberikan a Diskusikan dengan pasien Dengan menyebutkan


Pasien dapat
asuhan keperawatan dan keluaraga tentang dosis, frekuensi dan
memanfaatkan
selama 1 x 20 menit dosis, frekuensi, manfaat manfaat obat.
obat dengan
diharapkan pasien dapat obat
prinsip 12 benar.
memahami mengenai
obat yang ia dapat
dengan prinsip 12 benar
Kriteria Hasil
1. Pasien dan keluarga
dapat menyebutkan
manfaat, dosisi, dan
efek samping obat
2. Pasien dapat b Anjurkan pasien minta Diharapkan pasien
mendemonstrasikan sendiri obat pada perawat melaksanakan program
penggunaan obat dan merasakan manfaatnya pengobatan. Menilai
secara benar kemampuan pasien dalam
pengobatannya sendiri.
3. Pasien dapat c Anjurkan pasien bicara Dengan mengetahui efek
informasi tentang dengan dokter tentang samping obat pasien akan
efek samping obat manfaat dan efek samping tahu apa yang harus
obat yang dirasakan dilakukan setelah minum
obat
4. Pasien dapat d Diskusikan akibat berhenti Program pengobatan dapat
memahami akibat minum obat tanpa berjalan sesuai rencana
berhenti minum obat konsultasi
TUK 5 Setelah diberikan asuhan Diskusikan dengan keluarga : Untuk mengetahui
Pasien dapat a. Gejala halusinasi yang
keperawatan selama 1 x pengetahuan keluarga dan
dukungan dari dialami pasien
20 menit diharapkan meningkatkan kemampuan
b. Cara yang dapat dilakukan
keluarga dan
keluarga pasien dapat pengetahuan tentang
pasien dan keluarga untuk
tenaga kesehatan
berperan serta dalam halusinasi
memutus halusinasi
dalam
membantu dan c. Cara merawat anggota
mengontrol
memberikan motivasi keluarga untuk memutus
halusinasi.
kepada pasien untuk halusinasi di rumah, beri
mengontrol halusinasi kegiatan, jangan biarkan
yang dialami pasien sendiri, makan bersama,
Kriteria Hasil
bepergian bersama.
Keluarga dapat
d. Beri informasi waktu follow
menyebutkan pengertian,
up atau kapan perlu
tanda dan kegiatan untuk
mendapat bantuan:
mengendalikan
halusinasi terkontrol dan
halusinasi
risiko mencederai orang lain

Tenaga kesehatan dapat e. Beri motivasi dan pelayanan


mendukung proses kesehatan yang mendukung
perbaikan kondisi pasien proses perbaikan pasien
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Hari Diagnosa Tujuan Intervensi/Tindakan Keperawatan Respons Paraf


tanggal
Keperawatan
waktu

Selasa Gangguan SP 1 Orientasi subjektif


12 februari Membina hubungan saling
Persepsi : a. salam terapiutik
2019 percaya bersama pasien, Orientasi
halusinasi “Selamat Sore bapak”
Pukul
Membantu pasien mengenal “Perkenalkan nama saya Ratih Kartika,
Pendengaran “Selamat Sore ”
16.00 wita
halusinasinya dan panggil saja saya Ratih. Saya
mengontrol halusinasi mahasiswa dari Poltekkes Denpasar “Nama saya Tn.PJK,

dengan cara menghardik yang sedang praktek disini selama 6 hari panggil aja Tn.P ”

kedepan dari hari Senin sampai Sabtu.


Hari ini saya dinas dari pukul 14.00
sampai dengan 20.00 WITA. Nama
bapak siapa? Senang dipanggil siapa?”
b. validasi
“Bagaimana perasaan bapak sekarang? “Perasaan saya baik-baik
Apa semalam bapak tidur nyenyak?” saja, dan tidur nyenyak
“Senang bisa berkenalan dengan bapak
tetapi kemarin sore saya
P hari ini.
mendengarkan pawisik
c. Kontrak
Topik : Bagaimana jika kita berbincang- saya diberikan paica dan
bincang untuk saling mengenal ? wahyu”
Dan membahas cara mengenal
dan mengontrol masalah
halusinasi yang bapak alami?” “Iya, boleh saja”
Waktu : “Dari pukul 16.00 - 16.20 Wita
Tempat : Di ruang bermain”
Fase kerja
“Baiklah, tindakan atau cara yang saya “Iya saya bersedia
praktikkan nanti bertujuan untuk berbincang-bincang
membantu bapak mengenal halusinasi selama 20 menit”
yang bapak alami dan mengontrol
halusinasi. Bagaimana sampai sini ada “Iya di ruang bermain

yang ingin bapak tanyakan?” saja”


Baiklah, kita mulai saja ya ?
“ nah bapak kan sempat mengatakan
bahwa bapak sempat mendengar suara Fase kerja
atau bisikan yang memberikan bapak
“tidak tentu, terkadang
wahyu, paica dan mendengar disuruh
mendengar dan terkadang
bertapa oleh mahaguru, seberapa sering
bapak mendengar suara tersebut? Lalu tidak mendengar. Saya
apa yang bapak lakukan saat mendengar mendengarnya pada saat
suara tersebut?” sandikala dan saya ikuti”
“hal apa yang biasanya membuat bapak
mendengar suara tersebut? Apakah pada “saya mendengarnya pada

saat sendiri atau saat bertemu dengan saat saya sendiri”

teman – teman?”
“iya , saya mendengarkan
“selain mendengar hal tersebut, apakah
bisikan itu pada saat
ada yang lain yang bapak rasakan?”
Jadi seperti ini, suara itu hanya sandikala dan pada saat
halusinasi. Jadi bapak harus belajar saya sedang sendirian
untuk mengontrol halusinasi tersebut.” tidak bersama teman-
“apakah bapak tau halusinasi itu apa?”
teman saya. Saya juga
“Halusinasi itu adalah kondisi dimana
terkadang tidak
bapak merasakan sensasi yang
mendengarkan bisikan itu
sebenarnya tidak nyata adanya, suara –
hanya kadang-kadang saja
suara tersebut adalah tidak nyata”
Caranya sebagai berikut: saat suara-suara adanya. Pada saat saya
atau bayangan itu muncul, langsung mendengarnya saya ikuti
tutup mata dan pejamkan mata lalu bapak perintah dari bisikan itu
bilang, pergi saya tidak mau dengar, … yaitu bertapa”
Saya tidak mau dengar. Kamu suara
“ Tidak”
palsu. Begitu diulang-ulang sampai suara
itu tak terdengar lagi.
Coba bapak peragakan! “sudah ”
Nah begitu, … bagus!
“Coba lagi! Ya bagus bapak sudah bisa” “keadaan seseorang

“Cara tersebut bisa bapak lakukan setiap mengalami hal yang tidak
bapak mendengar suara tersebut dan nyata”
bapak bisa memasukan itu kekegiatan ”pergi saya tidak mau

setiap hari bapak”. dengar, … Saya tidak mau


“apakah bapak sudah mengerti?” dengar. Kamu suara
“coba sebutkan apa tadi arti dari
palsu.”
halusinasi?”
“Yaaa bagus sekali” ”pergi saya tidak mau
dengar, … Saya tidak mau
“Setelah kita ngobrol tadi, bagaimana
dengar. Kamu suara
perasaan bapak?”
Terminasi palsu.”
a. Mengakiri kontrak
“Nah, sekarang sudah pukul 16.20
WITA, pembicaraan kita cukupkan saja
“Merasa lebih senang
dulu sampai disini ya. Sekarang bapak
karena sudah bercerita”
istirahat dulu.
b. Evaluasi
Subjektif : Bagaimana perasaan bapak
sekarang setelah percakapan
ini ?
Objektif : Ekspresi wajah pasien
bersahabat, pasien mau
mengutarakan masalah yang
dihadapi dan pasien mampu
mengerti mengenai masalah
yang dialaminya.
c. Rencana tindak lanjut
Kalau nanti ada yang mau diceritakan
atau ditanyakan kepada saya, bapak
bisa sampaikan saat kita bertemu lagii
d. Kontrak yang akan datang
Topic : “Bagaimana kalau besok pagi
kita bertemu lagi membicarakan
tentang Cara ke dua untuk
mengontrol halusinasi yaitu
dengan cara mmengobrol atau
bercakap-cakap dengan orang
Terminasi
lain?
Waktu : “Jam berapa kita nanti
bertemu? Bagaimana kalau jam
08.00 WITA?”
Tempat : “bapak mau ngobrol-
ngobrolnya dimana? Bagaimana kalau
di tempat ini lagi?” “Apakah bapak
setuju?”
“Baik, apakah ada yang ingin bapak “Baik bapak ”
tanyakan lagi?” “Baik kalau tidak ada
“Boleh juga bapak”
yang ingin ditanyakan lagi, saya rasa
hari ini cukup ya , kita bertemu lagi “Iya, jam 08.00 aja bapak”
besok, terima kasih atas waktunya, saya
mohon pamit, selamat sore sampai
jumpa kembali.. “Iya disini saja”

“iya ”

“tidak ”

“Baik, sampai jumpa dik”

Objektif :
Pasien kooperatif.
Pasien mau terbuka
dengan perawat. Dan
pasien mau menceritakan
masalah yang dialaminya.
rabu Gangguan SP 2 Orientasi Subjektif
14 Februari
Persepsi sensori Pasien dapat mengontrol a. Salam terapiutik Orientasi
2019 : Halusinasi halusinasinya dengan cara “Selamat pagi sesuai janji kita tadi, kabar saya baik.”
Pukul
Pendengaran bercakap – cakap sekarang saya kembali lagi.
13.00 wita
b. Validasi “Nama mu ratih kan.”
Bagaimana perasaan bapak sekarang?”
“Baiklah . Apakah bapak masih ingat
nama saya?”
“Wah bagus sekali bapak masih
mengingat nama saya.”
c. Kontrak “ baik”
Topic : “sesuai perjanjian kita tadi
sekarang kita akan berbicara
mengenai cara mengontrol “iya dik”
halusinasi dengan cara
bercakap - cakap.”
Waktu :“bapak mau berapa lama
berbincang-bincang? “iya boleh dik”
Bagaimana jika 20 menit?
Dari pukul 13.00-13.20 Wita “tidak dik”
bagaimana?”
Tempat :“Dimana bapak ingin
berbincang-bincang? Fase kerja
Bagaimana jika di ruang “Mengharadik”
bermain saja?”
Fase kerja
“Baiklah, tindakan atau cara yang saya “pertama dengan menutup
praktikkan nanti bertujuan untuk telinga dengan telapak
membantu bapak mengontrol halusinasi tangan lalu menut mata
yang bapak alami. Bagaimana sampai dan mengatakan pergi saya
sini ada yang ingin bapak tanyakan?” tidak mau dengar, … Saya
Baiklah, kita mulai saja ya ? tidak mau dengar. Kamu
“Sebelumnya kita sudah mengontrol suara palsu. ”
halusinasi dengan cara apa saja?’
“coba bapak lakukan bagaimana cara
mengharadik !“

“ya... bagus sekali’’

“Cara kedua untuk mencegah/mengontrol


halusinasi yang lain adalah dengan ”pak, ayo ngobrol dengan
bercakap-cakap dengan orang lain. Jadi saya soalnya saya sedang
kalau bapak mulai mendengar suara- dengar suara-suara.”
suara, langsung saja cari teman untuk ”pak, ayo ngobrol dengan
diajak ngobrol. Minta teman untuk saya soalnya saya sedang
ngobrol dengan bapak. dengar suara-suara.”
Contohnya begini; … tolong, saya mulai
dengar suara-suara. Ayo ngobrol dengan
saya! Atau kalau ada orang dirumah “saya merasa lebih tenang
misalnya istri,anak bapak katakan: bu, kak”
ayo ngobrol dengan bapak soalnya bapak “sudah 2 cara, yaitu
sedang dengar suara-suara. Begitu bapak dengan cara mengharadik
dan dengan cara bercakap
”Coba bapak lakukan seperti saya tadi
– cakap.”
lakukan.”

”Ya, begitu. Bagus!

Coba sekali lagi! Bagus! Nah, latih terus


Terminasi
ya bapak!”
“Boleh saja dik.”
”bapak bisa menjaadikan kegiatan
tersebut menjadi kegiatan rutin yang
bapak lakukan’’
“Baik dik.”
“Bagaimana perasaan bapak setelah
bapak melakukan cara mengontrol
“iya setuju”
halusinasi dengan cara bercakap – cakap
ini ?

“sudah berapa cara yang kita pelajari “tidak”


untuk mengontrol halusinasi? Coba
sebutkan!” “selamat pagi, terimaksih
dik.”
Klien dapat memahami dan
Objektif :
mempraktikan kembali mengenai cara
Pasien tampak kooperatif.
mengontrol halusinasi dengan cara
Pasien mampu mengikuti
bercakap – cakap.
Terminasi arahan yang diberikan oleh
a. Mengakiri kontrak perawat.
“Nah karna jam sudah menunjukan
pukul 13.20, Hari ini kita cukupkan.
Kita bertemu lagi besok pagi ya”.
b. Evaluasi
Subjektif : Bagaimana perasaan bapak
sekarang setelah percakapan
ini ?
Objektif : Ekspresi wajah pasien
bersahabat, pasien mau
mengikuti arahan-arahan yang
diberikan perawat.
c. Rencana tindak lannjut
Topic : “Bagaimana kalau besok kita
bertemu lagi untuk
mendiskusikan mengenai cara
mengontrol halusinasi dengan
cara melakukan kegiatan yang
positif ?” “Jam berapa kita nanti
bertemu?
Waktu : “Bagaimana jika besok kita
bertemu jam 08.00 pagi ? hanya
20 menit saja, bagaimana ?”
Tempat : “Bagaimana kalau besok kita
berbincang-bincang disini
lagi?” “Apakah adik setuju?”
“Baik, apakah ada yang ingin adik
tanyakan lagi?” “Baik kalau tidak ada
yang ingin ditanyakan lagi, saya rasa
hari ini cukup ya , kita bertemu lagi
besok, terima kasih atas waktunya, saya
mohon pamit, selamat siang.”

kamis Gangguan Sp 3 Orientasi Subjektif


14 Februari a. Salam terapiutik Orientasi
Persepsi sensori Pasien dapat mengontrol
“Selamat pagi, tampak rapi hari ini.” “Selamat pagi dik ..
2019
: Halusinasi halusinasinya dengan cara “Iya , saya masih ingat
Pukul “bapak masih ingat dengan saya?” “Iya
Pendengaran Melakukan Jadwal Kegiatan dengan ratih yang kemarin
08.00 wita benar sekali, saya perawat Ratih yang
Positif menemui saya”
kemarin bertemu dengan bapak”
b. Validasi
“saya merasa biasa saja”
“Bagaimana perasaannya sekarang?”
c. Kontrak
Topic : “pagi ini kita akan latihan
“Baik”
mengenai cara mengontrol
halusinasi dengan cara “baik saja”
melakukan jadwal kegiatan
positif ”
Waktu : “Bagaimana kalau kita
berbincang-bincang selama 20
menit? Apakah bapak keberatan “tidak dik”
dengan waktunya?
Tempat : “Dimana kita bisa berbincang-
bincang? Bagaimana kalau kita “iya dik”
berbincang di ruang bermain?” Fase kerja
Fase kerja
“Baiklah, tindakan atau cara yang saya “iya sudah 2 cara, pertama
praktikkan nanti bertujuan untuk dengan cara
membantu bapak untuk mengontrol mengharadik,bercakap –
halusinasi bapak. Bagaimana sampai sini cakap”
ada yang ingin bapak tanyakan?”
Baiklah, kita mulai saja ya?” ‘menyapu, menyuci piring
“Sebelumnya kita sudah mengontrol dan bersih – bersih’’
halusinasi dengan cara apa saja?’’ ‘iya saya mengerti’’
“ya bagus sekali.” “baik sekarang yang
ke 3 kita akan mengontrol halusinasi
degan cara melakukan kegiatan positif.’’
“sebelumnya Disini kegiatan apa yang
paling bapak sukai?’’
“bagus sekali,, kegiatan itu bisa bapak
gunakan untuk mengontrol halusinasi
yang bapak alami. Kegiatan itu bisa
bapak lakukan jika bapak mendengar
suara – suara . bapak bisa membuat
jadwal harian seperti. Pagi bapak awali
“iya mengerti”
dengan membersihkan tempat tidur, lalu
menyapu, siang mencuci piring, dan terus
‘saya merasa senang,
bapak jadwalkan hingga malam sebelum
karena banyak mengetahui
adik tidur.”
cara untuk mengendalikan
“bagaimana apakah bapak mengerti?
halusinasi yang saya
bapak bisa melakukan kegiatan tersebut
alami’’
setiap hari dan rutin bapak lakukan’’
“Bagaimana perasaan bapak setelah “iya dik”
bapak mengetahui cara ke 3 untuk
mengontrol halusinasi?” “baik dik”
Terminasi Terminasi
a. Mengakiri kontrak
“Nah karna jam sudah menunjukan pukul “baik”
08.20 wita, Pagii ini kita cukupkan. Kita
bertemu lagi nanti siang ya”. “baik”
b. Evaluasi
Subjektif : Bagaimana perasaan bapak “iya”
“tidak ada yang ingin saya
setelah berbincang-bincang
tanyakan”
dengan saya ?
Objektif :
Objektif : Pasien tampak sudah mengerti
Pasien sangat kooperatif
mengena cara mengontrol
dan mau bekerja sama
halusinasi dengan cara
dengan perawat dalam
melakukan kegiatan positif.
melakukan kegiatan
Pasien tampak kooperatif,
positif.
kontak mata baik

c. Rencana tindak lanjut


Topic : Bagaimana kalau nanti kita
bertemu lagi untuk
mendiskusikan mengenai
dukungan keluarga/ teman atau
tenaga kesehatan”
Waktu : “Jam berapa kita nanti
bertemu?” “Bagaimana jika nanti
kita bertemu jam 13.00 siang ?
hanya 20 menit saja,
bagaimana ?”
Tempat : “Bagaimana kalau besok kita
berbincang-bincang disini
lagi?” “Apakah adik setuju?”
“Baik, apakah ada yang ingin adik
tanyakan lagi?” “Baik kalau tidak ada
yang ingin ditanyakan lagi, saya rasa hari
ini cukup ya , kita bertemu lagi nanti,
terima kasih atas waktunya, saya mohon
pamit, selamat pagi sampai jumpa
kembali..””Baiklah, sampai jumpa.”

EVALUASI KEPERAWATAN

HARI/ DIAGNOSA TUJUAN EVALUASI PARAF


TANGGAL KEPERAWATAN

Rabu Gangguan SP 1 S: Pasien mengatakan sudah faham dan mengerti


6 Februari 2019 Membina hubungan
Persepsi : mengenai halusinasi yang dialami nya. Pasien juga
Pukul 16.30
saling percaya bersama
halusinasi mengatakan sudah mengerti mengenai cara untuk
wita
pasien,
Pendengaran mengontrol halusinasi dengan cara menghardik.
Membantu pasien
O: pasien dapat menyebutkan arti dari halusinasi. Pasien
mengenal
tampak kooperatif, kontak mata baik.
halusinasinya dan
Pasien dapat menyebutkan tindakan yang biasanya
mengontrol halusinasi
dilakukan untuk mengendalikan halusinasinya, pasien
dengan cara
menghardik dapat mengontrol halusinasi, pasien dapat melakukan cara
yang telah diajarkan untuk mengendalikan halusinasi,
pasien tampak kooperatif.

A: Pasien dapat mengenal dan mengontrol halusinasinya


dengan cara menghardik, SP 1 tercapai
P: lanjutkan tindakan keperawatan untuk mencapai SP 2
Jumat Gangguan Persepsi SP 2 S : Pasien mengatakan sudah mengerti mengenai cara
8 februari 2019
sensori : halusinasi Pasien dapat untuk mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap
Pukul 13.20
Pendengaran mengontrol
wita O : pasien tampak mau mengikuti arahan-arahan yang
halusinasinya dengan
diberikan perawat dengan mengontrol halusinasi dengan
cara bercakap – cakap
bercakap-cakap.

A : Pasien dapat mengontrol halusinasinya,SP 2 tercapai


P: lanjutkan tindakan keperawatan untuk mencapai SP 3

Jumat Gangguan Persepsi Sp 3 S : pasien mengatakan sangat senang dalam melakukan


8 Februari 2019
sensori: halusinasi Pasien dapat kegiatan yang diberikan
Pukul 13.00
Pendengaran mengontrol
wita O : pasien tampak senang melakukan kegiatan yang
halusinasinya dengan
diberikan perawat dan mengikuti arahan-arahan yang
cara Melakukan
diberikan
Jadwal Kegiatan Positif
A : Pasien dapat melakukan kegiatan positif, SP 3 berhasil
P: pertahankan kondisi pasien.

Você também pode gostar