Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
PENDAHULUAN
Beberapa tahapan penting dalam kegiatan survailans adalah analisis data,
interpretasi data, dan penyajian hasil analisis data survailans. Setelah data dikumpulkan
petugas surveilans sering kali diliputi pertanyaan, bagaimana menganalisis data
sehingga menjadi sebuah informasi yang penting? Faktor-faktor risiko apakah yang
menyebabkan timbulnya masalah gizi? Bagaimanakah menginterpretasikan hasil
analisis situasi gizi sehingga mudah dipahami oleh para pihak yang terkait? Bagaimana
cara menyajikan hasil analisis yang dilakukan?
Analisis situasi gizi dan faktor risiko bertujuan untuk mempelajari masalah gizi
yang ada di tingkat kabupaten atau kota dan mengidentifikasi faktor risiko atau
determinan masalah gizi di kabupaten atau kota tersebut. Oleh sebab itu untuk
mempermudah Anda saat mempelajari isi Bab ini maka diperlukan data lintas sektor
yang terkait dengan masalah gizi. Oleh sebab itu, sebagai mahasiswa Anda yang sedang
mempelajari isi Bab ini, Anda disarankan untuk memiliki data lintas sektor dari masing-
masing wilayahnya baik dari kabupaten atau kota. Dalam menganalisis data, Anda perlu
memahami faktor risiko masalah gizi, identifikasi faktor risiko masalah gizi, teknik
analisis sederhana faktor-faktor risiko, analisis, dan interpretasi hasil analisis situasi
gizi.
Survailans gizi merupakan kegiatan analisis secara sistematis dan terus menerus
terhadap masalah gizi buruk dan indikator pembinaan gizi masyarakat agar dapat
melakukan tindakan penanggulangan secara efektif, efisien, dan tepat waktu melalui
proses pengumpulan data, pengolahan, penyebaran informasi kepada penyelenggara
program kesehatan dan tindak lanjut sebagai respons terhadap perkembangan informasi.
Salah satu langkah yang penting dalam kegiatan surveilans gizi adalah analisis
data dan interpretasi hasil analisis situasi gizi. Analisis data tidak terlepas dari kegiatan
pengolahan data. Pengolahan data dapat dilakukan baik secara manual maupun
menggunakan perangkat lunak komputer. Hasil pengolahan berupa pencapaian masing-
masing indikator pembinaan gizi masyarakat.
Analisis data dapat diakukan secara deskriptif dan analitik. Analisis deskriptif
digunakan untuk membandingkan antar wilayah terkait pencapaian target yang telah
ditentukan. Wilayah yang cakupannya rendah harus mendapat prioritas pembinaan.
Cara yang mudah untuk menyajikan hasil analisis situasi gizi adalah dengan
membuat matriks situasi yang disusun menurut wilayah. Contoh, jika analisis situasi
dilakukan pada tingkat kabupaten maka matriks situasi disusun menurut kecamatan dan
jika dilakukan pada tingkat provinsi maka matriks situasi disusun menurut
kabupaten/kota. Penyusunan matriks situasi bertujuan agar dapat dipelajari berbagai
masalah yang meliputi masalah gizi dan masalah yang terkait dengan faktor-faktor
penyebabnya.
Pada kolom tabel matriks situasi dicantumkan status gizi dan faktor terkait dan
pada barius dicantumkan nama-nama wilayah kecamatan atau kabupaten tergantung
pada tingkat apa analisis situasi dilakukan.
Berikut adalah contoh hasil analisis situasi gizi dan faktor terkait yang disajikan
dalam bentuk matriks di sebuah kabupaten pada tahun tertentu.
Dari Tabel 3 di atas terlihat cakupan D/S di Kabupaten “X” belum mencapai
target yakni baru 79% sedangkan target adalah 85%. Variasi cakupan antar wilayah di
kabupaten tersebut cukup tinggi. Cakupan terendah 54% di Puskesmas “K” dan
tertinggi sebesar 96% di Puskesmas “J”. Dengan demikian maka prioritas pembinaan
dilakukan di Puskesmas “K” (54%) dan Puskesmas “F” (64%) karena di dua puskesmas
tersebut cakupan masih kurang.
Dari Tabel 4 di atas cakupan D/S Kabupaten “X” umumnya meningkat dari 79%
di bulan Januari menjadi 83% di bulan Februari namun kembali menurun pada bulan
Maret menjadi 81%. Dapat juga disimpulkan bahwa secara umum cakupan yang tinggi
pada wilayah kerja Puskesmas adalah di bulan Februari.
Analisis analitik dimaksudkan untuk memberi gambaran hubungan antar dua atau
lebih indikator yang saling terkait, baik antar indikator gizi maupun antar indikator gizi
dengan indikator program terkait lainnya. Tujuan analisis analitik bertujuan antara lain
untuk menentukan upaya yang harus dilakukan jika terdapat kesenjangan cakupan antar
dua indikator.