Você está na página 1de 2

Analisa Data

No. Data Etiologi Masalah


1. Ds : Agen pencedera fisik Nyeri akut
1. Ny. S mengatakan (destruksi sendi)
P = Pegal-pegal timbul setelah
beraktifitas berat
Q = Seperti di terjerat tali
R = Pegal-pegal pada pundak,
pinggul dan lutut
S = skala 5
T = biasanya dirasakan pada
sore atau malam hari
2. Ny. S mengatakan pegal-pegal
pada persendian bila Ny. S
merasa kecapean.
3. Ny. S mengatakan terkadang
tidak bisa tidur karena nyeri.
Do :
1. Ny. S tampak meringis
kesakitan
2. Ny. S tampak gelisah
3. Ny. S tampak berhati-hati saat
bergerak
4. Kekuatan otot ekstremitas
bawah skala 4
5. Terdapat nyeri tekan di pundak,
pinggul dan lutut
6. Warna kulit pada bets terlihat
kemerahan, akral hangat,
kekuatan otot skala 4
2. Ds : Kurang kontrol tidur Gangguan pola tidur
1. Ny. S mengatakan tidurnya (terkait dengan proses
tidak bisa nyenyak penuaan)
2. Ny. S mengatakan biasa
menonton tv sebelum tidur
3. Ny. S mengatakan sering
terbangun tengah malam dan
merasa kepalanya pusing
4. Ny. S mengatakan bila sudah
bangun sulit untuk tidur lagi
5. Keluarga Ny. S (anak klien)
mengatakan Ny. S sering
ngelindur saat tidur
6. Ny. S mengatakan tidur malam
jam 21.00-02.00 dan tidur siang
jam 13.10-15.30
Do :
1. Ny. S tampak mengantuk
2. Ny. S terlihat pucat
3. Terdapat kantong mata
4. Konjungtiva Ny. S terlihat
kemerahan

Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik (destruksi sendi)
2. Gangguan pola tidur berhubungan dengan kurang kontrol tidur (terkait dengan proses
penuaan)

Intervensi Keperawatan
Dx 1 :
1. Identifikasi skala nyeri
2. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
3. Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri
4. Fasilitasi istirahat dan tidur
5. Anjurkan teknik non farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
6. Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
Dx 2 :
1. Identifikasi faktor pengganggu tidur
2. Modifikasi lingkungan
3. Fasilitasi menghilangkan stres sebelum tidur
4. Ajarkan faktor-faktor yang berkontribusi terhadap gangguan pola tidur (mis. Psikologis,
gaya hidup dll)
7. Anjurkan penggunaan obat tidur yang tidak mengandung supresor terhadap tidur REM

Você também pode gostar