Você está na página 1de 6

Evyta Anggraini 160810301137 /Akuntansi Pemerintah kelas A

ANGGARAN PEMERINTAH
Anggaran pemerintah merupakan salah satu implementasi ilmu akuntansi
manjemen yangmenjadi alat penting dalam melakukan alokasi sumber daya di
pemerintah. Anggaran pemerintahmerupakan proses alokasi sumber daya yang
penting, mengingat sifat pemerintah yang berusaha mengalokasikan sumber daya
yang terbatas untuk memenuhi tuntutan yang tidak terbatas. Anggaran dapat juga
dikatakan sebagai pernyataan mengenai estimasi kinerja yang hendak dicapai selama
periode waktu tertentu yang dinyatakan dalam ukuran financial, dan penganggaran
merupakan proses atau metode untuk mempersiapkan suatu anggaran.
Dalam ruang lingkup akuntansi, anggaran berada dalam lingkup akuntansi
manajemen. Beberapa fungsi anggaran dalam manajemen organisasi sector public
adalah:
a. Anggaran sebagai alat perencanaan (planning tool)
Anggaran merupakan alat perencanaan manajemen untuk mencapai tujuan
organisasi.
b. Anggaran sebagai alat pengendalian (control tool)
Anggaran sebagai instrument pengendalian digunakan untuk menghindari
adanya over spanding, underspending dan salah sasaran (misappropriation)
dalam mengoprasikan anggaran pada bidang lain yang bukan prioritas.
Anggaran merupakan alat untuk memonitor kondisi keuangan dan pelaksanaan
operasional program atau kegiatan pemerintah.
c. Anggaran sebagai alat kebijakan fiscal (fiscal tool)
Anggaran sebagai alat kebijakan fiscal pemerintah digunakan untuk
menstabilkan ekonomi dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
d. Anggaran sebagai alat politik (political tool)
Anggaran digunakan untuk memutuskan prioritas-prioritas dan kebutuhan
keuangan terhadap prioritas tersebut.
e. Anggaran sebagai alat koordinasi dan komunikasi (coordination and
communication tool)
Anggaran publik merupakan alat koordinasi antar bagian dalam pemerintah.
Anggaran publik juga berfungsi sebagai alat komunikasi antar unit kerja dalam
lingkungan eksekutif.
f. Anggaran sebagai alat penilaian kerja (performance measurement tool)
Anggaran merupakan alat yang efektif untuk pengendalian dan kinerja.
g. Anggaran sebagai alat motivasi (motivation tool)
Anggaran dapat digunakan sebagai alat untuk memotivasi manajer dan stafnya
agar bekerja secara ekonomis, efektif, dan efisien dalam mencapai target dan
tujuan organisasi yang telah ditetapkan.

 Macam-macam pendekatan
1. Pendekatan Tradisional
Pendekatan ini disebut juga sebagai pendekatan tradisional (line-
item/object of expenditure budget) karena pada awal perkembangannya,
anggaran ditampilkan berdasarkan urutan pos belanja (line item). Terdapat dua
ciri utama dalam pendekatan ini. Cirri pertama adalah cara penyusunan yang
berdasarkan pos-pos belanja. Anggaran tradisional menampilkan anggaran
dalam perspektif sifat dasar (nature) dari sebuah pengeluaran atau belanja. Ciri
kedua dari pendekatan ini adalah penggunaan konsep inkrementalisme, yaitu
jumlah anggaran tahun tertentu dihitung berdasarkan jumlah tahun sebelumnya
dengan tingkat kenaikan tertentu.

2. Pendekatan Kinerja
Pendekatan kinerja disusun untuk mengatasi berbagai kelemahan yang
terdapat dalam anggaran tradisional, khususnya kelemahan yang disebabkan
oleh tidak adanya tolak ukur yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja
dalam pencapaian tujuan dan sasaran pelayan public.
Anggaran kinerja didasarkan pada tujuan dan sasaran kinerja. Oleh
karena itu, anggaran digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan. Penilaian
kinerja didasarkan pada pelaksanaan value for money dan efektivitas anggaran.
Pendekatan ini cenderung menolak pandangan anggaran tradisional yang
menganggap bahwa tanpa adanya arahan dan campur tangan, pemerintah akan
menyalagunakan kedudukan mereka dan cenderung boros (overspending).
Pendekatan Sistem Perencaan dan Penganggaran Terpadu Planning,
Programming, and Budgetig Sistem (PPBS)
PBBS merupakan teknik penganggaran yang didasarkan pada teori
sistem yang beriorientasi pada output dan tujuan dengan penekanan utamanya
adalah alokasi sumber daya berdasarkan analisis ekonomi. Sistem anggaran
PPBS tidak mendasarkan pada struktur organisasi tradisional dari divisi-divisi,
namun berdasarkam program, yaitu pengelompokkan aktivitas untuk mencapai
tujuan tertentu. Pendekatan Anggaran Berbasis Nol (Zero Based Budgeting)
 Struktur Anggaran Pemerintah
Klasifikasi ekonomi untuk belanja meliputi:
1. Kompensasi untuk pegawai
2. Belanja barang dan jasa
3. Penggunaan asset tetap
4. Bunga
5. Subsidi
6. Hibah
7. Tunjangan sosial
8. Belanja lain lain

 Anggaran Pendapatan Belanja Negara


Adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan negara Indonesia yang
disetujui oleh Dewan perwakilan Rakyat (DPR). APBN berisi daftar sistematis dan
terperinci yang memuat rencana penerimaan dan pengeluaran negara selama satu
tahun anggaran (1 Januari - 31 Desember).
 Ruang Lingkup APBN
Semua penerimaan dan pengeluaran negara dilakukan melalui rekening kas
umum negara sebagaimana dimaksud dalam pasal 12 angka (2) UU No. 1 Tahun
2004. Tahun anggaran adalah periode pelaksanaan APBN selama 12 bulan. Sejak
tahun 2000 di Indonesia menggunakan tahun kalender sebagai tahun anggaran
APBN, yaitu dari tanggal 1 Januari sampai dengan 31 Desember.
 Anggaran Pendapatan Belanja Dareah
Angaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) merupakan rencana
keuangan tahunan pemerintah daerah yang disetujui oleh DPRD dan ditetapkan
dengan peraturan daerah. APBD memiliki fungsi sebagai berikut:
a. Fungsi Otorisasi
Perda tentang APBD menjadi dasar untuk melaksakan pendapatan dan belanja
pada tahunyang bersangkutan.
b. Fungsi Perencanaan
APBD menjadi pedoman bagi manajemen dalam merencanakan kegiatan pada
tahun yang bersangkutan.
c. Fungsi Pengawasan
APBD digunakan sebagai standar dalam penilaian penyelenggaraan
pemerintahan daerah.
d. Fungsi Alokasi dan Fungsi Distribusi
Anggaran daerah diarahkan untuk menciptakan lapangan kerja, mengurangi
pemborosan sumber daya, meningkatkan efisiensi dan efektivitas
perekonomian, serta harus memperhatikan rasa keadilan dan kepatuhan.
e. Fungsi Stabilisasi
Secara garis besar, struktur APBD terdiri atas pendapatan daerah, belanja
daerah, dan pembiayaan daerah. Pendapatan daerah adalah semua penerimaan uang
melalui rekening kas umum daerah, yang menambah ekuitas dana, merupakan hak
daerah dalam satu tahun anggaran dan tidak perlu dibayar kembali oleh daerah.
Sedangkan belanja daerah adalah semua pengeluaran dari rekening kas umum daerah
yang mengurangi ekuitas dana dan merupakan kewajiban daerah dalam satu tahun
anggaran dan tidak akan diperoleh pembayarannya kembali.

 Proses Penyusunan APBD


Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah disusun sesuai dengan kebutuhan
penyelenggaraan pemerintahan dan kemampuan pendapatan daerah. Penyusunan
APBD berpedoman padan Rencana Kerja (Renja) Pemerintahan Daerah (RKPD)
dalam rangka mewujudkan pelayanan kepada masyarakat demi tercapainya tujuan
bernegara.
 Penyusunan Kebijakan Umum APBD
Proses penyusunannya diawali dengan pembuatan rancangan awal KUA oleh
Tim anggaran Pemerintah Daerah (TPAD) yang dipimpin oleh sekertars daerah.
Rancangan awal KUA terdiri dari 2 komponen:
1. Target pencapaian kinerja yang terukur dari program-program yang akan
dilansanakan oleh pemerintah daerah untuk urusannya.
2. Proyeksi pendapatan daerah, alokasi belanja daerah, serta sumber dana
pembiayaan yang disertai dengan asumsi yang mendasarinya.
 Penyusunan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara
Rancangan awal PPAS ini diisi berdasarkan nota kesepakatan KUA dengan
tahapan:
a. Menentukan skala prioritas untuk urusan wajib dan urusan pilihan
b. Menentukan urutan program untuk masing-masing urusan
c. Menentukan plafon anggaran untuk setiap program
 Penyiapan Surat Edaran Kepala Daerah tentang Pedoman Penyusunan
RKA SKPD
Ada 3 dokumen dalam lampiran SE KDH yang dibutuhkan SKPD dalam
penyusunan RKA-nya yaitu:
1. Dokumen KUA yang memberikan rincian program dan kegiatan per SKPD.
2. Standar satuan harga, yang menjadi refrensi dalam penentuan rincian anggaran
di RKA.
3. Kode rekening untuk tahun anggran bersangkutan.
 Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran SKPD
RKA SKPD adalah dokumen perencanaan dan penganggran yang berisi
rencana pendapatan, rencana belanja program kegiatan SKPD, serta rencana
pembiayaan sebagai dasar penyusunan APBD. RKA SKPD disusun dengan
berpedoman pada surat daran kepala daerah tentang proses penyusunan RKA SKPD.
 Penyiapan Rancangan Peraturan Daerah APBD
Dokumen sumber yang utama dalam penyiapan Raperda APBD adalah RKA
SKPD. Oleh karena itu harus dipastikan bahwa setiap RKA SKPD telah sisusun
sesuai pedoman yang berlaku.
Berdasarkan dokumen kompilasi tersebut, PPKD kemudian mmbuat
lampiran-lampiran Raperda APBD yang terdiri atas:
a. Ringkasan APBD
b. Ringkasan APBD (menurut urusan pemerintahan dan organisasi)
c. Rincian APBD (menurut urusan pemerintahan, organisasi, pendapatan,
belanja dan pembiayaan)
d. Rekap belanja (menurut urusan pemerintahan, organisasi, program dan
kegiatan dan keselarasan urusan dengan fungsi)
 Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah APBD
Kepala daerah mnyampaikan Raperda tentang APBD yang telah disetujui
bersama DPRD dan Rancangan Peraturan Kepala Daerah tentang penjabaran APBD
kepada gubernur untuk dievaluasi. Penyampaian tersebut dilakukan paling lambat
tiga hari kerja setelah raper KDH disusun dan disertai dengan:
a. Persetujuan bersama Pemda-DPRD terhadap Raperda APBD
b. KUA dan PPA yang disepakati Kepala Daerah dan pimpinan DPRD
c. Risalah sidang jalannya pembahasan Raperda APBD
d. Nota keuangan dan pidato Kepala Daerah perihal penyampaian pengantar nota
keuangan pada sidang DPRD

Você também pode gostar