Você está na página 1de 3

Nama : Luluk Ambarwati

NIM : 601180019
Mata Kuliah :
Dosen Pengampu : Massuhartono

AUTOBIOGRAFI

Nama saya Luluk Ambarwati, biasa di panggil Luluk. Saya anak pertama dari
3 bersaudara. Kedua adik saya laki-laki semua. Saya lahir di sebuah kota yang
bernama Sekayu pada 04 Mei 1998. Saya di besarkan oleh kedua orangtua saya
disana dengan penuh kasih sayang.
Ayah saya bernama Mat Kambali, sedangkan ibu saya bernama Nur Jannah.
Ayah saya bekerja sebagai buruh tani karet di kebun salah satu teman Ayah saya,
sedangkan ibu adalah seorang ibu rumah tangga biasa yang pekerjaannya hanya
mengurus pekerjaan rumah. Saat ini saya duduk di salah satu kampus di Jambi yaitu
Universitas Islam Negeri Sultan Thaha Saifuddin Jambi, Fakultas Dakwah dan
dengan jurusan Bimbingan Penyuluhan Islam. saya ambil jurusan itu karena saya
anggap jurusan itu sama saja dengan jurusan Bimbingan Konseling, saya mengambil
jurusan itu termotivasi dari saya sendiri yang selama sekolah belum pernah ketemu,
belajar ataupun mempunyai guru BK.
Jarak kelahiranku dan kedua adikku memang terbilang jauh. Adik yang
dibawahku lahir pada tahun 2007, dan adik yang bungsu lahir pada tahun 2015,
sedangkan saya lahir pada tahun 1998.
Adik pertama saya bernama Agung Prasetiyo yang saat ini duduk di kelas VI
SD, dia bersekolah di SD Negeri 66/IX Sengeti. Adik bungsuku, bernama Bagas
Balino Bakti saat ini baru memasuki usia 4 tahun.
Saya mulai masuk sekolah dasar (SD) pada tahun 2004 yang mana ketika itu
saya berusia 6 tahun. Yang mengantarkan saya ke sekolah dasar untuk pertama
kalinya adalah ibu saya. Dimana pada saat itu ibu mengantarkan saya menggunakan
ojek. Ibu saya memang orang yang selalu berambisi untuk mencari ilmu. Dia selalu
berpesan untuk tidak membuang- buang waktu hanya untuk bermain. Ketika ibu tidak
ada kegiatan, ibu selalu menyempatkan untuk mengajari saya mengerjakan pekerjaan
rumah (PR) yang saya bawa dari sekolah..
Pada tahun 2010 saya lulus dari bangku sekolah dasar (SD). Ayah mengajak
ku untuk mendaftar di Pondok Pesantren Al Jauharen, Kota Jambi. Dan memang
untuk urusan memilih sekolah saya selalu menurut ayah, karena ayah pasti lebih tahu
mana sekolah yang cocok dan baik untuk saya. Saat itu, adik pertama saya masih
berusia 3 tahun. Sedangkan adik bungsu saya saat itu belum lahir.
Pada tahun 2013, saya lulus dari MTs. Pada tahun itu, keadaan ekonomi
keluarga saya sedang sangat drop. Namun, kami yakin bahwa Allah mempunyai
rencana yang sangat mulia di balik terpuruknya keadaan ekonomi keluarga saya. Hal
itu membuat orang tua saya sedih, dan memikirkan bagaimana melanjutkan
pendidikan saya untuk menengah keatas. Dan pada akhirnya saya pun masih
melanjutkan di Pondok Pesantren Al Jauharen dengan tingkatan Aliyah.
Saya lulus Aliyah pada tahun 2016, saya pun berniat untuk melanjutkan ke
perguruan yang lebih tinggi. Pada tahun 2016 saya ikut tes SBMPTN (Seleksi
Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri) saat itu saya mengambil jurusan
Akuntansi di Universitas Jambi, dan memang pada saat itu saya lagi menggemari
pelajaran Ekonomi Akuntansi. Ketika hari kelulusan SBMPTN keluar sayapun
membuka link nya untuk mengecek hasil seleksi saya, ternyata saya tidak lulus.
Setelah saya mengetahui saya tidak lulus di SBMPTN tersebut saya pun
mempunyai minat untuk ikut tes jalur PMBK (Minat Bakat) di Institut Agama Islam
Negeri Sultan Thaha Saifuddin Jambi dan saya pun lulus di jurusan Pendidikan
Bahasa Arab, karena salah satu skill saya selama sekolah 6 tahun di Pondok
Pesantren saya mempunyai sedikit bakat untuk belajar mendalami bahasa arab.
Namun saat itu Allah mempunyai rencana lain, pada waktu hari pembayaran uang
pendaftaran pertama Ayah saya berkata lain untuk tidak lanjut sekolah lagi
dikarenakan kurangnya biaya dalam keluarga.
Saat Agustus 2016 saya ditawarkan salah satu senior saya untuk mengabdikan
sedikit ilmu di Pondok Pesantren Nurul Iman, Ulu Gedong Kota Jambi. Saya pun
belajar untuk membina adik-adik kelas saat itu hanya bertahan + 4 bulan, dikarenakan
saya sakit-sakitan. Saya pun pulang dan dirumah saya hanya membantu ibu saya yang
pada saat itu berjualan gorengan untuk menambah sedikit penghasilan di keluarga
saya.
Pada Februari 2017 saya di ajak oleh teman ibu saya untuk ikut membantu
usahanya. Usaha tersebut kebetulan lagi membutuhkan karyawan. Usaha tersebut
bernama Family Computer, dimana usaha tersebut membuka jasa pengetikan, rental,
pembuatan undangan, service, internet dan penjualan accessorien computer. Pada saat
itu pula saya baru mengenal untuk belajar mendalami IT karena saat saya menjadi
santri beberapa tahun yang lalu jarang untuk menggunakan komputer. Pada
pertengahan tahun 2017 sebenarnya saya sudah ada mempunyai niat untuk
melanjutkan kuliah lagi, tapi dengan memikirkan lagi biaya yang belum cukup pada
akhirnya saya skip dulu pada tahun tersebut. Saya mempunyai motivasi yang tinggi
untuk melanjutkan kuliah karena ibu yang selalu mendorong “carilah ilmu setinggi
mungkin, pasti ada saja rezeki kedepannya untuk kita”. Pada tahun 2018 saya dengan
modal nekat saya mengikuti tes lagi di Universitas Islam Negeri Sultan Thaha
Saifuddin Jambi melalui jalur UM-PTKIN (UMPTKIN merupakan pola seleksi yang
dilaksanakan secara nasional oleh seluruh Universitas Islam Negeri (UIN).
Alhamdulillah Juli 2018 dinyatakan saya lulus pada jurusan Bimbingan Penyuluhan
Islam.
Dan sampai saat ini saya menjalankan kuliah saya dengan sambilan kerja,
kuliah dari pagi sampai siang menjelang sore dan saya lanjutkan dengan masuk jam
kerja saya hingga jam 22.00 WIB. Saya harus mempunyai tekad yang besar, jika saya
selesai saya harus bisa membantu orang tua saya untuk membiayai adik-adik saya
melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi juga.

Você também pode gostar