Você está na página 1de 7

standar akuntansi dan penentuan standar

A. Mengidentifikasi istilah standar akuntansi dan penentuan standar


 Standar akuntansi
Standar akuntansi dapat dikatakan sebagai pedoman umum penyusunan laporan
keuangan yang merupakan pernyataan resmi tentang masalah akuntansi tertentu yang
dikeluarkan oleh badan berwenang dan berlaku dalam lingkungan tertentu. Standar
akuntansi biasanya terdiri dari:
(1) deskripsi tentang masalah yang dihadapi
(2) diskusi logis atau cara memecahkan masalah
(3) terkait dengan keputusan/ teori diajukan suatu solusi
 Penentuan Standar
Penentuan standar merupakan pilihan sosial sehingga suatu standar mungkin
bermanfaat bagi pihak tertentu dan merugikan pihak lain. Kebanyakan isu-isu yang
berkaitan dengan akunyansi secara politik bersifat sensitif yang disebabkan:
(1) kebutuhan terhadap standar akuntansi muncul bila terdapat pertentangan
(2) informasi akuntansi dapat mempengaruhi tingkat kemakmuran penggunaannya
Dalam menentukan standar ada dua pendekatan, yaitu:
1. Rrepresentative Faithfulness, pendekatan ini menghendaki pelaporan yang
bersifat netral dan penyajian wajar laporan keuangan melalui proses penentuan standar.
Pendekatan ini menyamakan akuntansi dengan proses pemetaan dimana peta harus dibuat
akurat dengan menggambarkan keadaan keuangan perusahaan secara wajar.
2. Economic Consequences, pendekatan ini menghendaki asopsi standar yang memiliki
konsekwensi ekonomi menguntungkan. Pendekatan ini cenderung mengarah penentuan
standar yang meemiliki pengaruh positif.
 Proses penentuan standar
Biasanya proses penentuan standar dilakukan melalui proses terbuka (due-procees).
FASB sebagai contoh dalam proses ini mengikuti prosedur sebagai berikut:
1) Identifikasi masalah dari masalah yang muncul di catat dalam agendanya.
2) Penunjukkan group yang anggotanya terdiri dari masyarakat akuntansi dan bisnis.
3) Discussion Memrorandum (DM) di sebarkan kepublik untuk di evaluasi selama satu
periode paling lambat 60 hari.
4) Dengan pendapat dilakukan untuk membahas keunggulan dan kelemahan berbagai alternatif
yang diajukan FASB
5) Atas berbagai komnentar yang diterima, FASB mengeluarkan ‘exposure draft” (ED)
mengenai standaar akuntansi yang diajukan. ED menentukan posisi yang pasti dari FASB
tentang masalah yang dibahas.
6) ED disebar luaskan ke masyarakat untuk di evaluasi paling lambat 30 hari
7) Dengan pendapat untuk membahas kelemahan dan kebaikan berbagai alternatif yang
diajukanFASB.
8) Atas dasar berbagai komentar yang diterima, maka FASB mengambil langkah
sebagaiberikut:
(a) mengadopsi standar tersebut sebagai pernyataan resmi
(b) mengajukan revisi terhadap standar yang diusulkan melalui prosedur “dueprocess”.
(c) Menunda pengeluaran standar dan menyimpan masalah dalan agenda
(d) Tidak mengeluarkan standar dan menghapus isu dari agenda

B. Memahami kenapa praktek akuntansi berbeda dengan standar yang ditentukan


Standar akuntansi adalah regulasi atau aturan (termasuk pula hukum dan anggaran
dasar) yang mengatur penyusunan laporan keuangan. Penetapan standar adalah proses
perumusan atau formulasi standar akuntansi. Standar akuntansi merupakan hasil penetapan
standar. Tetapi dalam praktiknya berbeda dari yang ditentukan oleh standar. Ada empat
alasan yang menjelaskan hal tersebut, antara lain:
1. Di kebanyakan negara hukuman atas ketidakpatuhan dengan ketentuan akuntansi cenderung
lemah dan tidak efektif.
2. Secara suka rela perusahaan boleh melaporkan informasi lebih banyak daripada yang
diharuskan.
3. Beberapa negara memperbolehkan perusahaan untuk mengabaikan standar akuntansi jika
dengan melakukannnya operasi dan posisi keuangan perusahaan akan tersajikan secara lebih
baik hasilnya.
4. Di beberapa negara standar akuntansi hanya berlaku untuk laporan keuangan secara
tersendiri, dan bukan untuk laporan konsolidasi.

C. Mengetahui sistem akuntansi di Negara-negara maju


 Perancis
Perancis merupakan pendukung utama penyeragaman akuntansi nasional di dunia.
Kementrian Ekonomi Nasional menyetujui Plan Comptale General ( kode akuntansi nasional )
resmi yang pertama pada bulan September 1947. Pada Tahun 1986, renana tersebut
diperluas untuk melaksanakan ketentuan dalam Direktif Ketujuh UE terhadap laporan
keuangan konsolidasi dan revisi lebih lanjut pada tahun 1999. Plan Comptable General
berisi:
 tujuan dan prinsip akuntansi seta pelaporan keuangan
 definisi aktiva, kewajiban, ekuitas pemegang saham, pendapatan dan beban
 aturan pengakuan dan penilaian
 daftar akun standar, ketentuan mengenai penggunaannya, dan ketentuan tata buku lainnya
contoh laporan keuangan dan aturan penyajiannya
Ciri khusus akuntansi di Perancis adalah terdapatnya dikotomi antara laporan
keuangan perusahaan secara tersendiri dengan laporan keuangan kelompok usaha yang
dikonsolidasikan. Meskipun akun-akun perusahaan secara tersendiri harus memenuhi
ketentuan pelaporan wajib, hukum memperbolehkan perusahaan Perancis untuk mengikuti
Standar Pelaporan Keuangan internasional.

 Pelaporan Keuangan :
1. Neraca
2. Laporan laba rugi
3. Catatan atas laporan keuangan
4. Laporan direktur
5. Laporan auditor
Laporan keuangan seluruh perusahaan perseroaan dan perusahaan dengan kewajiban
terbatas lainnya yang melebihi ukuran tertentu harus diaudit. Perusahaan besar juga harus
menyiapka dokumen yang terkait dengan pencegahan kepailitan perusahaan dan laporan
sosial, yang keduanya hanya terdapat di Perancis.

 Pengukuran akuntansi
Akuntansi di Perancis memiliki karakteristik ganda : Perusahaan secara tersendiri
harus mematuhi paraturan yang tetap, sedangkan kelompok usaha konsolidasi memiliki
fleksibilitas lebih besar. Akuntansi untuk perusahaan secara individual merupakan dasar
hukum untuk membagikan dividen dan menghitung pendapatan kena pajak.
Metode pembelian (purchase method) umumnya digunakan untuk mencatat
penggabungan usaha, namum metode penyatuan kepemilikan (pooling method) dapat
digunakan dalam beberapa kondisi. Muhibah (goodwill) umumnya dikapitalisasi dan
diamortisasi terhadap laba, namun tidak ditentukan berapa lama periode amortisasi yang
maksimum. Goodwill tidak perlu diuji untuk penurunan nilai . Konsolidasi proporsional
digunakan untuk usaha patungan dan metode ekuitas digunakan untuk mencatat investasi
pada perusahaan yang tidak dikonsolidasikan, yang dapat dipengaruhi secara signifikan.
Praktik translasi mata uang asing sama dengan IAS 21. Aktiva dan kewajiban anak
perusahan yang berdiri sendiri ditranslasikan dengan menggunakam metode kurs penutupan
(akhir tahun) dan perbedaan translasi dimasukan ke dalam ekuitas.

 Jerman
Pada awal tahun 1970-an, uni Eropa (UE) mulai mengeluarkan direktif harmonisasi,
yang harus diadopsi oleh negara-negara anggotanya ke dalam hukum nasional. Direktif Uni
Eropa yang keempat, ketujuh, kedelapan seluruhnya masuk kedalam hukum Jerman melalui
Undang-undang Akuntansi Komprehensif yang diberlakukan pada tanggal 19 Desember
1985.
Karakteristik fundamental ketiga dari Akuntansi di Jerman adalah
ketergantungannya terhadap anggaran dasar dan keputusan pengadilan. Selain kedua hal itu
tidak ada yang memiliki status mengikat atau berwenang. Untuk memahami akuntansi di
Jerman, seseorang harus mmerhatikan HGB dan kerangka hukum kasus yang terkait.

 Regulasi dan Penegakan Aturan Akuntansi


Sebelum tahun 1998, Jerman tidak memiliki fungsi penetapan standar akuntansi
keuangan sebagaimana yang dipahami di negara-negara berbahasa Inggris. Undang –undang
tentang pengendalian dan transparansi tahun 1998 memperkenalkan keharusan untuk
mengakui badan swasta yang menetapkan standar nasional untuk memenuhi tujuan berikut :
 Mengembangkan rekomendasi atas penerapan standar akuntansi dalam laporan keuangan
konsolidasi
 Memberikan nasihat kepada Kementrian Kehakiman atas legislasi akuntansi yang baru
 Mewakili Jerman dalam organisasi akuntansi internasional, Seperti IASB
Sistem penerapan standar akuntansi yang baru di Jerman secara garis besar mirip
dengan sistem yang ada di Inggris dan Amerika Serikat. Namun untuk diperhatikan bahwa
standar GASB adalah rekomendasi wajib yang hanya berlaku u/lapoaran keuangan
konsolidasi.

 Pelaporan Keuangan
Undang – Undang Akuntansi tahun 1985 secara khusus menentukan isi dan bentuk
laporan keuangan yang meliputi :
1. Neraca
2. Laporan laba rugi
3. Catatan atas laporan keuangan
4. Laporan manajemen
5. Laporan auditor
Ciri utama sistem pelaporan keuangan di Jerman adalah laporan secara pribadi oleh
auditor kepada dewan direktur pengelola perusahaan dan dewan pengawas perusahaan,
untuk tujuan konsolidasi, seluruh perusahaan dalam kelompok tersebut harus menggunakan
prinsip akuntansi dan penilaian yang sama.

 Pengukuran Akuntansi
GAS lebih ketat bila dibandingkan dengan HGB dalam hal laporan keuangan
konsolidasi, menurt GAS 4, metode revaluasi harus digunakan , sedangkan aktiva dan
kewajiban yang diperoleh dalam penggabungan usaha harus direvaluasi menjadi nilai wajar
dan kelebihan yang tersisa dialokasikan menjadi goodwill. Goodwill diamortisasi selama
masa tidak lebih dari 20 tahun dan diuji untuk penurunan nilai tiap tahunnya.
Sebagaimana disebutkan sebelumnya, perusahaan – perusahaan Jerman sekarang
dapat memilih untuk menyusun laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan aturan Jerman
sebagaimana dijelaskan di atas, standar akuntansi internasional, atau GAAP AS. Ketiga
pilihan tersebut dapat ditemukan dalam praktik dan para pembaca laporan keuangan
Jerman harus berhati-hati untuk mencari tahu standar akuntansi manakah yang digunakan.

 Jepang
Akuntansi dan Pelaporan keuangan di Jepang mencerminkan gabungan berbagai
pengaruh domestik dan internasional, untuk memahami akuntansi Jepang, seseorang harus
memahami budaya, praktik usaha dan sejarah Jepang. Perusahaan – perusahaan Jepang
saling memiliki akuitas saham satu sama lain, dan sering kali bersama-sama memiliki
perusahaan lain. Investasi yang saling bertautan ini menghasilkan konglomerasi industri
yang meraksasa – yang disebut sebagai keiretsu
Modal usaha keiretsu, ini sedang dalam perubahan seiring dengan reformasi
struktural yang dilakukan Jepang untuk mengatasi stagnasi ekonomi yang berawal pada
tahun 1990-an. Krisis keuangan yang mengikuti pecahnya ekonomi gelembung Jepang juga
mendorong dilakukannya evaluasi menyeluruh atas standar pelaporan keuangan Jepang.

 Regulasi dan Penegakan Aturan Akuntansi


Pemerintah nasional masih memiliki pengaruh paling signifikan terhadap akuntansi di
Jepang. Regulasi akuntansi didasarkan pada tiga undang – undang : Hukum Komersial,
Undang-undang pasar modal dan Undang-undang pajak penghasilan perusahaan. Hukum
komersial diatur oleh Kementrian Kehakiman (MOJ), hukum tersebut merupakan inti dari
regulasi akuntansi di Jepang dan paling memiliki pengaruh besar.
Perusahaan milik publik harus memenuhi ketentuan lebih lanjut dalam undang undang
pasar modal yang diatur oleh kementrian keuangan dibuat berdasarkan Undang-undang
pasar modal AS dan diberlakukan terhadap Jepang oleh Amerika Serikat selama masa
pendudukan AS setelah perang dunia II Tujuan utama SEL adalah untuk memberikan
informasi dalam pengambilan keputusan.

 Pelaporan Keuangan
Perusahaan yang didirikan menurut Hukum Komersial diwajibkan untuk menyusun
laporan wajib yang harus mendapat persetujuan dalam rapat tahunan pemegang saham,
yang berisi hal-hal berikut :
1. Neraca
2. Laporan Laba rugi
3. Laporan Usaha
4. Proposal atas Penentuan Penggunaan (apropriasi) Laba ditahan
5. Skedul Pendukung
Perusahaan yang mencatatkan sahamnya juga harus menyusun laporan keuangan sesuai
dengan Undang-undang pasar modal yang secara umum mewajibkan laporan keuangan dasar
yang sama dengan Hukum komersial ditambah dengan laporan arus kas.

 Pengukuran Akuntansi
Hukum komersial mewajibkan perusahaan perusahaan besar untuk menyusun laporan
konsolidasi, perusahaan yang mencatat saham harus menyusun laporan konsolidasi sesuai
dengan SEL. Akun perusahaan secara terpisah merupakan dasar bagi laporan konsolidasi
dan umumnya prinsip akuntansi yang sama digunakan untuk keduannya. Anak perusahaan
dikonsolidasikan jika induk perusahaan secara langsung dan tidak langsung mengendalikan
kebijakan keuangan dan operasionalnya.
Meskipun metode penyatuan kepemilikan diperbolehkan, metode pembelian untuk
penggabungan usaha umumnya digunakan. Goodwill diukur menurut dasar nilai wajar aktiva
bersih yang diakuisisi dan diamortisasi selama maksimum 20 tahun, metode ekuitas
digunakan untuk mencatat usaha patungan.

 Inggris
Warisan Inggris bagi dunia sangat penting. Inggris merupakan negara pertama di
dunia yang mengembangkan profesi akuntansi yang kita kenal sekarang. Konsep penyajian
hasil dan posisi keuangan yang wajar (pandangan benar dan wajar) juga berasal dari
Inggris.

 Regulasi dan Penegakan Aturan Akuntansi


Dua sumber utama standar akuntansi keuangan di Inggris adalah hukum perusahaan dan
profesi akuntansi. Undang-undang tahun 1981 menetapkan lima prinsip dasar akuntansi :
1. Pendapatan dan beban harus ditandingkan menurut dasar akrual
2. Pos aktiva dan kewajiban secara terpisah dalam setiap kategori aktiva, dan kewajiban
dinilai secara terpisah
3. Prinsip konservatisme
4. Penerapan kebijakan akuntansi yang konsisten dari tahun ke tahun diwajibkan
5. Prinsip kelangsungan usaha diterapkan untuk perusahaan yang menggunakan akuntansi
Undang-undang tersebut berisi aturan penilaian yang luas dimana akun-akun dapat
ditentukan berdasarkan biaya historis atau biaya kini.

 Pelaporan Keuangan
Pelaporan keuangan Inggris termasuk yang paling komprehensif di dunia. Laporan
keuangan umumnya mencakup :
1. Laporan Direksi
2. Laporan Laba dan Rugi dan Neraca
3. Laporan Arus Kas
4. Laporan Total Keuntungan dan Kerugian yang diakui
5. Laporan Kebijakan akuntansi
6. Catatan atas Referensi dalam Laporan Keuangan
7. Laporan Auditor

 Pengukuran Akuntansi
Inggris memperbolehkan baik metode akusisi dan merger dalam mencatat akuntansi
untuk Penggabungan usaha. Meskipun demikian, kondisi penggunaan metode merger begitu
ketat sehingga hampir tidak pernah digunakan.
Pada Tahun 2003, Departemen perdagangan dan Perindustrian mengumumkan bahwa
mulai bulan Januari 2005, Seluruh perusahaan Inggris diperbolehkan untuk menggunakan
IFRS, selain GAAP

 Amerika Serikat
Akuntansi di Amerika Serikat diatur oleh Badan Sektor Swasta (Badab Standar
Akuntansi Keuangan/FASB), hingga tahun 2002 Institut Amerika untuk Akuntan Publik
Bersertifikat.

 Regulasi dan Penegakan Aturan Akuntansi


Prinsip-prinsip akuntansi yang diterima secara umum (GAAP) terdiri dari seluruh
standar, aturan, dan regulasi keuangan yang harus diperhatikan ketika menyusun laporan
keuangan, laporan keuangan seharusnya menyajikan secara wajar posisi keuangan suatu
perusahaan dan hasil operasinya sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang diterima
secar umum.

 Pelaporan keuangan
Laporan tahunan yang semestinya dibuat sebuah perusahaan AS yang besar meliputi:
1. Laporan manajemen
2. Laporan auditor independen
3. Laporan keuangan utama (laporan laba rugi,arus kas,laba komprehensif, ekuitas pemegang
saham)
4. Diskusi manajemen dan analisis atas hasil operasi dan kondisi keuangan
5. Pengungkapan atas kebijakan akuntansi dengan pengaruh paling penting terhadap laporan
keuangan
6. Catatan atas laporan keuangan
7. Perbandingan data keuangan tertentu selama lima atau sepuluh tahun
8. Data kuartal terpilih
Laporan keuangan konsolidasi bersifat wajib dan laporan keuangan AS yang
diterbitkan biasanya tidak memuat hanya laporan induk perusahaan saja. Aturan konsolidasi
mengharuskan seluruh anak perusahaan yang dikendalikan (yaitu, dengan kepemilikan yang
melebihi 50 persen dari saham dengan hak suara) harus dikonsolidasikan secara penuh,
walaupun operasi anak perusahaan tersebut tidak homogen. Laporan keuangan interim
(kuartalan) diwajibkan untuk perusahaan yang sahamnya tercatat pada bursa efek utama.
Laporan ini biasanya hanya berisi laporan keuangan ringkas yang tidak diaudit dan komentar
manajemen secara singkat.

 Pengukuran Akuntansi
Aturan pengukuran akuntansi di Amerika Serikat mengasumsikan bahwa suatu
entitas usaha akan terus melangsungkan usahanya. Pengukuran dengan dasar akrual sangat
luas dan pengakuan transaksi dan peristiwa sangat tergantung pada konsep penanding.

Mampu mengidentifikasi persamaaan dan perbedaan sistem akuntansi di Negara-


negara maju
Standar dan aturan akuntansi yang ditetapkan di negara tertentu tentunya tidak
sepenuhnya sama dengan negara lain. Peran profesi akuntan dalam menentukan standar dan
aturan akuntansi lebih banyak ditemukan di negara-negara yangtelah memasukkan aturan-
aturan profesional dalam aturan-aturan perusahaan, seperti di Inggris dan Amerika
Serikat.
Sementara itu Christopher Nobes dan Robert Parker (1995:11)menjelaskan adanya
tujuh faktor yang menyebabkan perbedaan penting yang berskala internasional dalam
perkembangan sistem dan praktik akuntansi. Faktor-faktor tersebut antara lain adalah
(1) sistem hukum
(2) pemilik dana
(3) pengaruh sistem perpajakan
(4) kemantapan profesi akuntan.
(5) inflasi,
(6) teori akuntansi
(7) accidents of history
Sistem hukum Peraturan perusahaan, termasuk dalam hal ini adalah sistem dan
prosedur akuntansi, banyak dipengaruhi oleh sistem hukum yang berlaku di suatu negara.
Beberapa negara seperti Perancis, Italia, Jerman, Spanyol, Belanda menganut Sistem
hukum yang digolongkan dalam codified Roman law. Dalam codified law, aturan-aturan
dikaitkan dengan ide dasar moral dan keadilan, yang cenderung menjadi suatu doktrin.
Sementara itu negara-negara seperti Inggris, Amerika Serikat,dan negara-negara
persemakmuran Inggris menganut sistem common law. Dalam common law, dicoba adanya
suatu jawaban untuk kasus-kasus yang spesifik dan tidak membuat suatu formulasi umum.
Sumber pendanaan Berdasarkan sumber pendanaan, perusahaan dapat dikelompokkan
menjadi dua. Kelompok yang pertama adalah perusahaan yang mendapatkan sebagian besar
dananya dari para pemegang saham di pasar modal (shareholder). Kelompok kedua adalah
perusahaan yang mendapatkan sebagian besar dananya dari bank, negara atau dana
keluarga. Umumnya di negara-negara dengan sebagian besar perusahaan yang dimiliki oleh
shareholders namun para shareholders ini tidak mempunyai akses atas informasi internal,
lebih banyak tuntutan atas adanya pengungkapan (disclosure), pemeriksaan (audit) dan
informasi yang tidak bias (fair information).
Sistem perpajakan Sejauh mana sistem perpajakan dapat mempengaruhi sistem
akuntansi adalah dengan melihat sejauh mana peraturan perpajakan menentukan
pengukuran akuntansi (accounting measurement). Di Jerman, pembukuan menurut pajak
harus sama dengan pembukuan komersial. Sedangkan di banyak negara lain seperti Inggris,
Amerika Serikat dan juga termasuk Indonesia, terdapat aturan – aturan yang berbeda
antara perpajakan dan komersial perusahaan. Contoh yang paling jelas mengenai hal ini
adalah depresiasi. Profesi akuntan Badan-badan yang dibentuk sebagai wadah profesi
ternyata berbeda-beda di setiap negara, dan hasil yang berupa aturan-aturan atau standar
dipengaruhi oleh bentuk, wewenang dan anggota dari badan-badan tersebut. Di beberapa
negara ditemui adanya pemisahan profesi akuntan, sebagai ahli perpajakan atau hanya
sebagai akuntan perusahaan. Anggota suatu badan yang mengatur standar akuntansi bisa
terdiri hanya dari kalangan akuntan publik atau mengikutsertakan pihak-pihak dari kalangan
dunia usaha, industri, pemerintah dan kalangan pendidik. Tingkat pendidikan dan
pengalaman dalam dunia praktis sebagai syarat seseorang untuk bisa menjadi anggota
badan tersebut juga akan menentukan kualitas standar dan aturan akuntansi sebagai
keluaran yang dihasilkan. International Financial Reporting Standards (IFRS) adalah
sebuah standar yang kerangka dan interprestasinya diadopsi oleh Accounting Standards
Board (IASB). Banyak standar membentuk bagian dari IFRS yang dikenal lebih dahulu,
yaitu International Accounting Standards (IAS) yang diterbitkan antara tahun 1973 dan
2001 oleh International Accounting Standards Committee (IASC).
Dan pada tanggal 1 April 2001 diambil alih tanggung jawabnya oleh IASB untuk
menetapkan Standar Akuntansi Internasional. Yang kemudian IASB terus mengembangkan
standar menyebut standar IFRS baru. IFRS dianggap sebagai “prinsip-prinsip
berdasarkan” peraturan luas terdiri dari:
1. Standar Pelaporan Keuangan Internasional (IFRS) – standar yang dikeluarkan setelah tahun
2001.
2. Standar Akuntansi Internasional (IAS) – standar yang diterbitkan sebelum 2001.
3. Interpretasi berasal dari interpretasi Pelaporan Keuangan Internasional Komite (IFRIC) –
yang diterbitkan setelah tahun 2001.
4. Berdiri Interpretasi Committee (SIC) – yang diterbitkan sebelum 2001.
5. Kerangka Penyajian dan Penyusunan Laporan Keuangan.
IFRS digunakan di banyak bagian dunia, termasuk Uni Eropa, Hong Kong, Australia,
Malaysia, Pakistan, negara-negara GCC, Rusia, Afrika Selatan, Singapura, dan Turki. Sejak
27 Agustus 2008, lebih dari 113 negara di seluruh dunia, termasuk seluruh Eropa, saat ini
membutuhkan atau mengizinkan pelaporan berdasarkan IFRS. Sekitar 85 negara-negara
membutuhkan IFRS pelaporan untuk semua, perusahaan domestik yang terdaftar.
Sedangkan di Indonesia sendiri baru akan diadopsi mulai tahun 2012 mendatang. Dan
dengan diadopsinya IFRS secara penuh, maka laporan keuangan yang dibuat berdasarkan
PSAK tidak memerlukan rekonsiliasi yang signifikan dengan laporan keuangan berdasarkan
IFRS.

Você também pode gostar