Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
1. PENGUKURAN GEOLISTRIK
Prinsip pengukuran tahanan jenis perlapisan batuan bawah
permukaan yaitu dengan mengalirkan arus melalui sepasang elektroda
arus A dan B kemudian mengukur beda potensial antara kedua elektroda
potensialnya M dan N, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.1 di
bawah ini :
I+ V I -
A M N B
1
2 1 > 2
GAMBAR 2.1
ALIRAN ARUS PADA DUA LAPISAN YANG MEMPUNYAI
TAHANAN JENIS SEBENARNYA
4
Adanya perbedaan tahanan jenis pada perlapisan seperti pada
Gambar 2.1 menyebabkan arus antara A dan B tidak mengalir sepanjang
busur melingkar seperti pada medium yang homogen isotropis. Arus
antara A dan B akan terdistorsi ketika sampai pada bidang batas dua
lapisan tadi, kemudian menempuh lintasan yang lebih mudah. Beda
potensial yang terbaca, yaitu pada kedalaman penetrasi yang lebih besar,
akan mengalami dua macam resistansi/hambatan, sehingga tahanan jenis
yang terukur adalah tahanan jenis semunya.
I
s s
V
I+ b b I -
A M O N B
r1 r2
r3
GAMBAR 2.2
SUSUNAN ELEKTRODA SCHLUMBERGER
dimana :
a = harga tahanan jenis yang terukur ( tahanan jenis semu )
V = beda potensial antara kedua elektroda M dan N
I = kuat arus yang diinjeksikan melalui dua elektroda A dan B
5
K = faktor geometri
as ( x ) T ( y) K
s ( x y )dy .....(5)
dimana : as ( x ) as (e x )
T ( y ) T (e y )
K s ( x y ) J1 e x y e 2 ( x y )
6
Salah satu sifat integral konvolusi, yaitu harganya tak berubah bila
dilakukan pergeseran sebesar s terhadap fungsi yang berkonvolusi
sebagai berikut :
as ( x ) T y s K x ( y s)dy .....(6)
s
dimana :
i,j = integer
xi iy = spasi elektroda Schlumberger (AB/2) ke-i
y = interval sampling = 1/10*ln(10)
C = koefisien filter Johansen.
s = 1.7239458
jmin = batas bawah koefisien filter Johansen.
jmax = batas atas koefisien filter Johansen.
2. PERHITUNGAN CADANGAN
2.1. Perhitungan Luas
Untuk menghitung luas daerah penelitian, digunakan perhitungan
dengan analisa vektor. Perhitungan analisa vektor ini menggunakan
Metoda Penampang (Cross Section Method) dengan formulasi sebagai
berikut :
n 1 n 1
Luas 0.5 X i Yi 1 X n Y1 Yi X i 1 Yn X 1 …..(8)
i 1 i 1
Keterangan :
X = absis
Y = ordinat
n = banyaknya data
i = 1,2,…..,n
2.2. Perhitungan Volume
7
Dalam penelitian ini volume tanah penutup, lapisan lempung dan
batupasir kuarsa dihitung berdasarkan Metoda Prismoidal, dengan
formulasi sebagai berikut :
D( A1 4m A2 )
Vb …..(9)
6
Keterangan :
Vb = volume
batuan (meter kubik)
A1 , A2 = luas
sayatan (meter persegi)
m = luas sayatan antara A1 dan A2 (meter persegi)
D = jarak antara A1 - m - A2 (meter)