Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
net/publication/326344584
CITATIONS READS
0 2,379
1 author:
Herispon Herispon
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Riau, Pekanbaru
31 PUBLICATIONS 2 CITATIONS
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
Causes of Micro, Small and Medium Enterprises Do Not Have Financial Reports (Case in Pekanbaru City, Indonesia) View project
All content following this page was uploaded by Herispon Herispon on 12 July 2018.
Pokok Bahasan
1. Laporan Keuangan
a. Bentuk, isi dan prinsip-prinsip umum penyusunan laporan keuangan suatu
perusahaan.
b. Penilaian aktiva dan pasiva, depresiasi atas dasar prinsip-prinsip akuntansi
Indonesia
c. Prinsip-prinsip dasar dari laporan keuangan tentang cara penyusunan, bentuk dan
keterbatasan untuk analisis dan interprestasi.
( HERISPON )
Hal
Tujuan Instruksional Umum ii
Kata Pengantar iii
Daftar Isi iv
Bab I : Pendahuluan 1
1. Pentingnya Laporan Keuangan 1
2. Pengertian Laporan Keuangan 2
3. Keterbatasan Laporan Keuangan 4
4. Sasaran Laporan Keuangan 5
5. Hubungan Akuntansi dengan Laporan Keuangan 6
6. Kritik Terhadap Akuntansi 6
7. Bentuk Laporan Keuangan 6
8. Laporan Keuangan Perusahaan Industri 15
Bab II : Analisis Perbandingan 18
1. Pengertian 18
2. Tujuan Analisis 18
3. Metode dan Tehnik Analisis 20
4. Perhitungan dalam Analisis Perbandingan 21
5. Analisis Horizontal 26
6. Analisis Vertikal 27
7. Hubungan Neraca dengan Rugi Laba 29
Bab III : Analisis Ratio 32
1. Pengertian 32
2. Penggolongan Ratio 33
3. Metode Pembandingan Ratio 33
4. Pihak Yang Berkepentingan 34
5. Tujuan Analisis Ratio 34
6. Kategori Angka Ratio 35
7. Klasifikasi Angka Ratio 35
8. Neraca Proforma 42
9. Return On Investment 72
10.Kegunaan Analisis ratio 75
11.Analisis Profitabilitas Du Pont Sistim 77
Bab IV : Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja 79
1. Pengertian 79
2. Pentingnya Modal Kerja 80
3. Sumber Modal Kerja 82
4. Penggunaan Modal Kerja 84
Bab V : Analisis Sumber dan Penggunaan Kas 101
1. Pengertian 101
2. Sumber dan Penggunaan Kas 102
3. Tujuan Laporan Sumber dan Penggunaan Kas 105
4. Penyusunan Laporan Sumber dan Penggunaan Kas 106
Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat
digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu
perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan. Pada sebuah
organisasi bisnis atau perusahaan, laporan keuangan dapat memberikan gambaran
tentang kondisi keuangan perusahaan saat dikeluarkannya laporan tersebut, dan bagi
mereka yang mempunyai kepentingan terhadap perkembangan serta kemajuan suatu
perusahaan sangatlah penting untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan yang dapat
dilihat dari gambaran neraca dan rugi laba. Sebuah laporan keuangan menjadi penting
karena :
a. Laporan keuangan dapat dijadikan sebagai indikator dalam penilaian kemajuan
perusahaan secara keseluruhan baik untuk kepentingan eksternal maupun untuk
kepentingan internal perusahaan. Secara eksternal pihak-pihak diluar perusahaan seperti
kreditur maupun investor dapat memantau kondisi perusahaan dari laporan keuangan
sebagai langkah awal untuk berinvestasi pada suatu perusahaan.
b. Laporan keuangan merupakan suatu alat untuk mempertanggung -jawabkan
kepada para pemilik perusahaan atas kepercayaan yang diberikan kepada
pimpinan atau manajer perusahaan.
c. Laporan keuangan dapat memberikan gambaran atau laporan kemajuan (progress
report) secara periodik yang dilakukan oleh manajemen. Jadi laporan keuangan adalah
bersifat historis.
Disamping itu laporan keuangan dapat digunakan oleh manajemen perusahaan untuk
beberapa hal yaitu :
a. Mengukur tingkat biaya dari berbagai kegiatan perusahaan
b. Untuk menentukan atau mengukur efisiensi tiap-tiap bagian, proses atau produksi serta
untuk menentukan derajat keuntungan yang dapat dicapai oleh perusahaan yang
bersangkutan.
c. Untuk menilai dan mengukur hasil kerja tiap-tiap individu yang telah diserahi
tugas, wewenang dan tanggung jawab.
d. Untuk menentukan perlu tidaknya digunakan kebijaksanaan atau prosedur yang untuk
mencapai hasil yang lebih baik.(Munawir, 1997 : 3).
1. Pihak internal
Yang dimaksud pihak internal ini adalah pemilik perusahaan, pimpinan / manajer
perusahaan, dan para pekerja, staf karyawan, atau pegawai pada perusahaan yang
bersangkutan.
a. Pemilik perusahaan
Bagi pemilik laporan keuangan mempunyai anti yang sangat penting, karena
pemilik dapat menilai hasil-hasil dan kemajuan-kemajuan yang telah dicapai oleh
perusahaan. Pemilik dapat menilai kemungkinan hasil-hasil yang akan dicapai
dimasa yang akan datang sehingga bisa menaksir bagian keuntungan yang akan
diterima dan perkembangan harga saham yang dimilikinya.
b. Pimpinan / Manajer perusahaan
Pimpinan perusahaan adalah orang yang terlibat langsung dalam pengelolaan dan
aktivitas perusahaan sehari-hari, oleh sebab itu pimpinan perusahaan adalah
orang yang paling tahu dengan kondisi perusahaan, apakah perusahaan dalam
kondisi baik atau dalam kondisi yang kurang baik. Dengan demikian laporan
keuangan adalah salah satu bentuk pertanggung jawaban keuangan dari pimpinan
perusahaan. Bagi pimpinan perusahaan laporan keuangan ini diperlukan untuk; 1)
mengetahui posisi keuangan perusahaan periode yang lalu, 2) memperbaiki
sistem pengawasan kearah yang labih baik, 3) menentukan
kebijaksanaan yang lebih tepat, 4) sebagai alat untuk mempertanggung
jawabkan kepada pemilik perusahaan atas kepercayaan yang telah diberikan
kepadanya.
2. Pihak Ekstemal
10
Merupakan suatu penelitian atas keuangan dan potensi atau kemajuan suatu
perusahaan dengan mempelajari angka-angka yang terdapat serta hubungan sebab
akibat dari laporan keuangan tersebut.
11
Bila dibandingkan dengan berbagai kenyataan yang terjadi dalam dunia usaha
sehari-hari terdapat basic assumtion sebetulnya tidak riil. Diberbagai negara termasuk
Indonesia juga merupakan suatu permasalahan yang rumit dalam dunia akuntansi.
Begitu juga karena akuntansi didasarkan pada satu assumsi maka banyak kritik yang
dilontarkan terhadap akuntansi antara lain :
a. Akuntansi selalu mendasarkan diri pada biaya historis
b. Kurang memperhatikan peluang / pilihan biaya (oppurtunity / alternatif cost)
c. Hanya memberikan gambaran (deskription) kepada hal-hal yang sudah terjadi
d. Tidak memperhatikan faktor-faktor non financial yang mempengaruhi perusahaan
e. Kurang ilmiah (scientific) lebih merupakan seni (art).
f. Laporan keuangan yang dihasilkan adalah bersifat umum dan tidak dapat
menggambarkan / mewakili kepentingan masing-masing pihak (stakeholder)
terhadap laporan keuangan tersebut.
g. Angka neraca menunjukkan angka pada suatu tanggal tertentu saja dan hanya
menunjukkan nilai baku dan bukan likuidasi maupun nilai ekonomis dari aktiva yang
disajikan
Dengan demikian untuk memperkecil kesalahan dalam pengambilan
keputusan atau kesimpulan, maka para analis laporan keuangan perlu memperoleh
informasi-informasi lain yang bersumber baik yang bersifat intern (budgeting)
maupun informasi yang bersifat ekstern (perkembangan inflasi, dan lain-lain)
12
Neraca adalah laporan yang sistematis tentang aktiva, hutang serta modal dari suatu
perusahaan pada suatu saat tertentu.
Neraca merupakan suatu daftar dari aktiva-aktiva, utang-utang dan modal dari suatu
kesatuan usaha pada suatu tanggal / periode tertentu.
Jadi tujuan neraca adalah untuk menunjukkan po sisi keuangan suatu
perusahaan pada suatu tanggal tertentu, biasanya pada waktu dimana buku -buku
ditutup dan ditentukan sisanya pada suatu akhir tahun fiskal atau tahun kalender, dan
neraca ini Bering disebut "balance sheet". Pada umumnya neraca terdiri dari tiga
bagian yaitu :
1. Aktiva
Aktiva adalah harta atau kekayaan ( tangible dan intangible assets) yang dimiliki oleh
perusahaan dan termasuk pengeluaran-pengeluaran yang belum dialokasikan atau biaya
yang masih harus dialokasikan pada penghasilan yang akan datang. Aktiva ini dapat
dibagi menjadi :
a. Aktiva lancar (current assets)
b. Aktiva lancar adalah uang kas dan aktiva lainnya yang dapat diharapkan untuk
dicairkan atau ditunaikan menjadi uang tunai, dijual atau dikonsumer dalam periode
satu tahun.
c. Aktiva tetap (fixed assets)
d. Aktiva tetap adalah kekayaan yang dimiliki perusahaan yang fisiknya nampak
(konkrit) yang digunakan dalam operasi yang bersifat permanen dan tidak habis
dalam satu kali perputaran kegiatan perusahaan atau satu tahun.
e. Aktiva tetap tidak berwujud (intangible fixed assets)
f. Adalah kekayaan perusahaan yang secara phisik tidak nampak, tetapi
merupakan suatu hak yang mempunyai nilai dan dimiliki oleh perusahaan untuk
digunakan dalam kegiatan perusahaan.
g. Aktiva lain-lain
h. Aktiva lain-lain adalah menunjukkan kekayaan atau aktiva perusahaan yang tidak
dapat atau belum dapat dimasukkan dalam klasifikasi-klasifikasi
sebelumnya.
2. Hutang
Hutang adalah semua kewajiban keuangan perusahaan kepada pihak lain yang
belum terpenuhi dimana hutang ini merupakan sumber dana atau modal
perusahaan yang berasal dari kreditor. Hutang atau kewajiban perusahaan dapat
dibedakan ke dalam hutang lancar/ hutang jangka pendek (current liability/short term
debt) dan hutang jangka panjang (long term debt).
a. Hutang lancer
Adalah kewajiban keuangan perusahaan yang pelunasannya dalam jangka satu
tahun (satu tahun sejak tanggal neraca).
b. Hutang jangka panjang
Adalah kewajiban keuangan yang jangka waktu pembayarannya melebihi dari satu
tahun.
13
Bentuk Neraca
Bentuk atau susunan dari neraca tidak ada keseragaman diantara perusahaan-
perusahaan tergantung pada tujuan-tujuan yang akan dicapai, tetapi bentuk neraca yang
umum digunakan adalah :
1. Bentuk Skontro (account form)
Dimana semua aktiva tercantum sebelah kiri / debet dan hutang serta modal
tercantum sebelah kanan/kredit, lihat illustrasi 1 halaman 9
2. Bentuk Vertikal (report form)
Dimana semua aktiva, hutang dan modal berderet dari atas kebawah seperti urutan
struktural, lihat illustrasi 2 halaman 10
3. Bentuk neraca yang disesuaikan
Bentuk neraca seperti bertujuan agar kedudukan atau posisi keuangan yang
dikehendaki nampak dengan jelas, misal besarnya modal kerja neto atau jumlah modal
perusahaan, lihat illustrasi 3 halaman 11
Adalah suatu laporan yang sistematis tentang penghasilan, biaya-biaya, rugi atau
laba yang diperoleh suatu perusahaan selama periode tertentu. Pada umumnya dalam
laporan rugi laba terdapat bagian yaitu :
1. Bagian pertama menunjukkan penghasilan yang diperoleh dari usaha pokok perusahaan
( penjualan, harga pokok, dan laba kotor)
2. Bagian kedua menunjukkan biaya-biaya operasional yang terdiri dari biaya
penjualan, biaya administrasi dan umum
3. Bagian ketiga menunjukkan basil yang diperoleh diluar operasional pokok
perusahaan, yang diikuti dengan biaya-biaya yang terjadi diluar usaha pokok
perusahaan
4. Bagian keempat menunjukkan laba atau rugi
14
Laba atau rugi yang timbul secara insidentil dapat diklasifikasikan tersendiri dalam
laporan-laporan rugi laba atau dicantumkan dalam laporan laba yang ditahan atau dalam
laporan perubahan modal tergantung pada konsep yang dianut perusahaan. Lihat illustrasi 6
halaman 12.
Hutang Lancar
Aktiva Lancar
Kas
Giro pada bank lain Hutang dagang
Efek Hutang wesel
Piutang wesel Hutang pajak
Piutang Dagang Biaya yang masih harus dibayar
Persediaan Panjar yang diterima
Penghasilan yang masih hams diterima Hutang jangka panjang yang segera
jatuh tempo
Biaya yang dibayar dimuka
Investasi
Aktiva Lain-lain
Gedung dalam proses pembangunan
15
16
Investasi
Aktiva Tetap
Tanah
Bangunan (Ace)
Mesin (Acc)
Inventaris (Acc)
Kendaraan (Acc)
Perlengkapan lainnya
Aktiva Lain-lain
Gedung dalam proses pembangunan Tanah
dalam penyelesaian
Piutang jangka panjang
Perkebunan yang belum menghasilkan
Total Aktiva
Pasiva
Hutang Lancar Hutang
dagang Hutang wesel
Hutang pajak
Biaya yang masih hams dibayar
Panjar yang diterima
Hutang jangka panjang yang segera jatuh tempo
Modal
Modal saham
Laba yang ditahan
Cadangan pelunasan obligasi
Total Pasiva
17
Investasi 00000
Aktiva tetap tangible 00000
Aktiva tetap intangible 00000
Aktiva lain-lain 00000+
00000
Hutang jangka panjang 00000-
Modal 00000
Penghasilan
Penjualan 00000
Pendapatan sewa 00000 +
Total penghasilan 00000
18
Perubahan modal
Modal 1 Jan .... 00000
Laba bersih 00000
Private 00000 -
Pertambahan modal 00000 -
Modal 31 Des .... 00000
19
Biaya-biaya umum
Biaya gaji kantor 00000
Biaya sewa umum 00000
Biaya penyusutan peralatan kantor 00000
Biaya asuransi umum 00000
Biaya perlengkapan kantor 00000
Biaya rupa-rupa umum 00000+
Total biaya umum 00000 +
20
Secara umum bentuk laporan keuangan pada semua perusahaan hampir sama yaitu
terdiri dari ; neraca, rugi laba, perubahan modal dan ini berlaku pada perusahaan dagang
dan jasa, namun pada perusahaan industri yang melakukan proses atau pengolahan
bahan baku menjadi barang setengah jadi atau barang jadi bentuk laporan keuangan
sedikit berbeda yaitu ; neraca, rugi/laba, harga pokok produksi, dan perubahan laba
yang ditahan.
21
22
Berdasarkan data diatas susunlah daftar rugi laba dalam bentuk multiple step dari PT.
Genius tersebut.
23
1. Pengertian
2. Tujuan Analisis.
24
Dalam menganalisis dan menilai posisi keuangan serta potensi atau kemajuan-
kemajuan perusahaan, faktor yang paling utama mendapat perhatian oleh seorang
analis adalah :
a. Likuiditas
Suatu kondisi dimana perusahaan harus dapat melunasi seluruh kewajibankewajibannya
saat ditagih, atau kewajiban keuangan yang segera dipenuhi. Ini artinya sebuah
perusahaan harus betul-betul mempunyai kemampuan dan kesanggupan
keuangan dalam melunasi semua hutangnya saat ditagih (jangka pendek). Bila
perusahaan mampu melunasi semua kewajibannya maka kondisi disebut juga dengan
"likuid". Sebaliknya bila perusahaan tidak mampu maka kondisi ini disebut dengan
"i1likuid".
Kewajiban-kewajiban keuangan yang dimaksud dapat digolongkan menjadi dua bagian
yaitu :
1. Kewajiban keuangan yang berhubungan dengan pihak luar perusahaan
(kreditur) atau disebut juga dengan likuiditas badan usaha.
2. Kewajiban keuangan yang berhubungan dengan proses produksi (intern perusahaan)
atau disebut juga dengan likuiditas perusahaan
b. Solvabilitas
Kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban -kewajiban
keuangannya apabila perusahaan dilikuidasi baik kewajiban jangka pendeknya maupun
kewajiban jangka panjangnya. Bila perusahaan mempunyai kemampuan untuk melunasi
kewajibannya maka disebut "solvabel". Tapi kondisi sebaliknya maka disebut juga
dengan "insolvabel".
Dalam hubungannya antara likuiditas dan solvabilitas ada empat kemungkinan yang
dapat dialami oleh perusahaan yaitu :
1. Perusahaan dalam kondisi likuid dan solvabel
2. Perusahaan dalam kondisi likuid tapi insolvabel
3. Perusahaan dalam kondisi illikuid tapi solvabel
4. Perusahaan dalam kondisi illikuid dan juga insolvabel.
c. Rentabilitas
Kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.
Rentabilitas dapat diukur dengan kesuksesan perusahaan dan kemampuan
menggunakan aktiva secara produktif. Jadi rentabilitas dapat diketahui dengan
memperbandingkan laba dengan jumlah modal dalam suatu periode. Modal perusahaan
pada dasarnya dapat berasal dari pemilik perusahaan (modal sendiri) dan dari para
kreditur (modal asing). Sehubungan dengan adanya dua sumber modal tersebut,
maka rentabilitas suatu perusahaan dapat dihitung dengan dua cara yaitu :
25
d. Stabilitas usaha
Stabilitas usaha ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk melakukan
usahanya dengan stabil, yang diukur dengan mempertimbangkan :
- Kemampuan perusahaan untuk membayar beban bunga atas hutang-hutangnya dan
akhirnya membayar kembali hutang-hutang tersebut tepat pada waktunya.
- Kemampuan perusahaan untuk membayar deviden secara teratur kepada para
pemegang saham tanpa mengalami hambatan atau krisis keuangan.
Bagi para kreditur yang terpenting adalah faktor rentabilitas karena merupakan
jaminan yang utama bagi kreditur.
26
Neraca
Aktiva Lancar
Kas 15.000 38.000 23.000 153,33 2,53 2,35 5,44
Giro 150.000 120.000 (30.000) (20) 0,8 23,5 17,19
Piutang dagang 22.000 40.000 18.000 81,81 1,81 3,45 5,73
Persediaan 50.000 55.000 5.000 10 1,1 7,84 7,87
Aktiva Tetap
Tanah 125.000 150.000 25.000 20 1,2 19,62 21,49
Gedung 175.000 200.000 25.000 14,28 1,14 27,47 28,69
Mesin 100.000 95.000 (5.000) (5) 0,95 15,69 13,61
Dari gambaran neraca diatas dapat diperoleh hasil perhitungan dari tiga kondisi
sekaligus yaitu :
a. Analisis perbandingan yang mencakup kolom A,B,C,D,dan E, yaitu perbandingan
dalam rupiah, porsentase, dan ratio.
b. Analisis horizontal yang mencakup kolom A,B,C, dan D
c. Analisis vertikal yang mencakup kolom A,B,F dan G
Neraca
Jml Rata Perbandingan %
31 Des Kum 2 per rata-rata
Keterangan ulatif th per tahun
2006 2007 2008 2006 2007 2008
A B C D E F G H
Aktiva Lancar
Aktiva Tetap
Keterangan
a) Jumlah kumulatif (kolom D) yaitu jumlah kolom A,ditambah kolom B, dan
ditambah kolom C
b) Rata-rata pertahun (kolom E) yaitu jumlah kumulatif (kolom D) dibagi 3
c) Perbandingan rata-rata pertahun dalam porsentase
Tahun 2001 kas = 15.000: 31.000 x 100 % = 48,38
Tahun 2002 kas = 38.000 : 31.000 x 100 % = 122,6
Tahun 2003 kas = 40.000 : 31.000 x 100 % = 129,0
Perhitungan yang sama berlaku pada tiap-tiap pos berikutnya. Dimana yang
dijadikan pembanding adalah rata-rata pertahun (kolom E)
29
Apabila laporan keuangan yang diperbandingkan terdiri dari dua neraca atau
laporan rugi laba dari dua periode, atau neraca dan laporan rugi laba yang
direncanakan (budget) dengan realisasinya maka penentuan data pembandingnya
tidak akan ditemukan kesulitan, yaitu bahwa data tahun sebelumnya atau data
menurut budget yang digunakan sebagai pembanding. Tetapi kalau data / laporan
keuangan yang diperbandingkan lebih dari dua periode atau tahun, maka yang
digunakan sebagai tahun pembanding (tahun dasar) dengan cara sebagai berikut :
1. Tahun yang paling awal digunakan sebagai tahun pembanding sehingga kolom
laporan tersebut kelihatan sebagai berikut :
Pos Neraca 31 Des Bertambah/ Berkurang
Atau 2007 atas 2006 2008 atas 2006
Rugi laba 2006 2007 2008 Rp % Ratio Rp % Ratio
3. Dasar pembandingnya adalah rata-rata dari jumlah kumulatif seluruh periode yang
bersangkutan. Hal ini akan bennanfaat sekali apabila diterapkan pada laporan rugi
laba, karena penganalis akan dapat mengetahui rata-rata dari beberapa tahun dan
dapat menentukan jumlah jumlahatau pos-pos mana yang menyimpang dari
jumlah rata-rata dan dapat segera mencari faktor-faktor penyebabnya. Bentuknya
sebagai berikut :
30
Aktiva Tetap
31
Neraca
Aktiva Lancar
Aktiva Tetap
Dari gambaran neraca diatas dapat dilakukan analisis terhadap pos-pos pada aktiva
lancar maupun aktiva tetap yaitu :
1. Posisi kas pada tahun 2007 jumlahnya 15.000 dan pada tahun 2008 menjadi
38.000 berarti terjadi perubahan kenaikan sebesar 23.000 atau 153,33 %, apa yang
menyebabkan terjadinya kenaikan pada kas ? kemungkinan dapat dijawab dengan
anggapan :
a. Terjadinya perubahan dalam menetapkan besarnya kas minimal, atau adanya
kebijaksanaan barn dalam menetapkan jumlah kas yang harus ditahan.
b. Terjadi penagihan piutang sebagai akibat dari penjualan kredit yang masuk
dalam kas.
c. Adanya kelebihan kas sebagai akibat penjualan aktiva tetap atau perubahan
aktiva tetap.
d. Dilakukannya pinjaman barn untuk menambah dana operasional perusahaan.
Adanya kelebihan dana yang tersimpan dalam kas juga mempunyai konsekuensi
yaitu dapat mengurangi tingkat rentabel, tapi disisi lain menambah
tingkat likuiditas dari perusahaan yang bersangkutan.
32
6. Analisis Vertikal
Analisis vertikal ( common size analysis) merupakan laporan keuangan yang
diperbandingkan dengan mengelompokkan terhadap jumlah harta dinyatakan 100 %
atau memperbandingan masing-masing pos aktiva terhadap total aktiva (total aktiva
dinyatakan 100 % sebagai pembanding), juga memperbandingkan masing-masing pos
utang jangka pendek / utang lancar, utang jangka panjang, dan modal terhadap total
pasivanya (total pasiva dinyatakan 100 % sebagai pembanding). Kondisi ini juga
berlaku pada laporan rugi laba yaitu memperbandingkan masing-masing pos selain
33
Rugi / Laba
H p. penjualan
Persediaan awal 100.000 20 150.000 21,42
Pembelian 300.000 + 60+ 400.000 + 57,15+
Brg yg akan dijual 400.000 80 550.000 78,57
Persediaan akhir 150.000 - 30- 350.000 - 50 -
Total Hp Penjualan 250.000 50 200.000 28,57
Laba kotor 250.000 50 500.000 71,43
Dari gambaran rugi laba diatas dapat dilakukan analisis masing-masing komponen
terhadap total penjualan dengan segala perubahan yang terjadi dan bagaimana
kebijaksanaan yang diambil untuk masa datang.
Neraca
34
Neraca
a. Untuk mengetahui tendensi atau trend bertambahnya atau berkurangnya modal atau
kekayaan perusahaan.
b. Untuk mengetahui jaminan (borg) yang disediakan oleh perusahaan atas semua
hutang-hutangnya akan dapat dilihat dari neraca perusahaan tersebut.
Rugi/Laba
a. Untuk mengetahui kemajuan atau sebab-sebab terjadinya perubahan modal
perusahaan.
b. Untuk mengetahui kemampuan perusahaan untuk membayar bunga modal yang
dipinjamnya sangat tergantung pada keuntungan dimasa datang (future profit).
Dan dari perusahaan yang mampu memperoleh keuntungan dari modal yang
dipinjamnyalah yang merupakan jaminan yang baik bagi para kreditor.
1. Sebutkan dan jelaskan manfaat yang dapat diambil dari analisis perbandingan
(comparative analysis).
2. Jelaskan apa maksud dan tujuan diadakannya analisis perbandingan terhadap
laporan keuangan sebuah perusahaan
3. Jelaskan pengertian analisis perbandingan, analisis horizontal, analisis vertikal
yang saudara ketahui.
4. Perusahaan "ABG" menyajikan laporan keuangan yaitu data-data neraca dan rugi
laba untuk tahun 2007 dan tahun 2008 sebagai berikut :
Data neraca :
Keterangan Tabun 2007 Tahun 2008
Kas 15.000 18.000
Piutang 5.000 8.000
Giro bank 10.000 12.000
Efek 8.000 9.000
Persediaan 2.000 3.000
Aktiva tetap 30.000 40.000
Total Aktiva 70.000 90.000
Data rugi / laba :
Penjualan 4.545.000 6.120.000
Return penjualan 45.000 120.000
Penjualan bersih 4.500.000 6.000.000
Harga pokok penjualan 2.700.000 3.690.000
Laba kotor 1.800.000 2.310.000
Biaya penjualan 675.000 1.230.000
Biaya adm / umum 225.000 288.000
35
Dari data yang disajikan tersebut buatlah analisis perbandingan dalam bentuk :
a. Analisis horizontal
b. Analisis vertikal
c. Berikanlah uraian dan penjelasan dari masing-masing komponen yang saudara
analisis, dan kemungkinan kebijaksanaan yang mungkin ditempuh dimasa
datang.
5. Perusahaan "AADC" memberikan data keuangannya sebagai berikut :
Keterangan 31 Desember
2007 2008
Harta
Harta lancar 955.500 855.000
Investasi jangka panjang 400.000 500.000
Tanah, gedung 875.000 775.000
Harta tak berwujud 100.000 100.000
Harta lain-lain 60.500 48.000
Kewaj iban
Kewajiban lancar 546.000 410.000
Kewajiban jangka panjang 400.000 400.000
Jumlah kewajiban 946.000 810.000
Modal
Saham preferen 350.000 350.000
Saham biasa 850.000 850.000
Laba ditahan 245.000 268.000
Jumlah modal 1.445.000 1.468.000
Total kewajiban dan modal 2.391.000 2.278.000
36
Rugi Laba
Keterangan 31 Desember
Perusahaan Alam Perusahaan Awan
32
1. Pengertian
Analisis ratio merupakan suatu gambaran tentang hubungan dua unsur atau jumlah tertentu
dengan jumlah yang lain, yang mana pada akhirnya untuk diketahui tentang baik atau
buruknya posisi keuangan. Mengadakan analisis hubungan dari berbagai pos dalam
suatu laporan keuangan adalah merupakan dasar untuk dapat menginterprestasikan
kondisi keuangan dan hasil operasi suatu perusahaan. Dengan menggunakan laporan
keuangan yang diperbandingkan, termasuk data tentang perubahan-perubahan yang
terjadi dalam jumlah rupiah, porsentase serta trendnya, penganalis menyadari bahwa
beberapa ratio secara individu akan membantu dalam menganalisis dan
menginterprestasikan posisi keuangan suatu perusahaan.
Ratio menggambarkan suatu hubungan atau perimbangan (matematical relationship) antara
suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisis
berupa ratio ini akan dapat menjelaskan atau memberikan gambaran kepada
penganalis tentang posisi keuangan perusahaan. Analisis ratio seperti halnya alat-
alat analisis lainnya adalah "future oriented", oleh karena itu penganalis hams mampu
untuk menyelesaikan faktor-faktor yang ada pada periode atau waktu ini dengan
faktor-faktor dimasa datang yang mungkin akan mempengaruhi posisi keuangan atau
hasil operasi perusahaan yang bersangkutan. Dengan demikian kegunaan atau manfaat
suatu angka ratio sepenuhnya tergantung kepada kemampuan atau kecerdasan
penganalis dalam menginterprestasikan data yang bersangkutan, untuk itu sangat
diperlukan suatu sikap, ketelitian, dan kesanggupan dalam menganalisis suatu
laporan keuangan, karena kemampuan seorang penganalis dengan penganalis lain
mungkin saja terdapat perbedaan dalam pengalaman dan kemampuan kerjanya
(Munawir, 1997: hal 64).
Analisis ratio keuangan merupakan bentuk atau cara umum yang digunakan dalam
analisis laporan keuangan yang selalu digunakan untuk mengukur kekuatan atau
kelemahan yang dihadapi perusahaan dibidang keuangan. Ratio merupakan alat yang
dinyatakan dalam artian relatif maupun absolut untuk menjelaskan hubungan tertentu antara
satu faktor dengan faktor yang lain dari suatu laporan keuangan.
33
34
Ada dua tujuan dari pengaplikasian analisis ratio pada laporan keuangan
sebuah perusahaan yaitu :
a. Membantu pimpinan / manajer perusahaan untuk memahami apa yang perlu
dilakukan oleh perusahaan berdasarkan informasi yang tersedia yang sifatnya terbatas
berasal dari laporan keuangan.
b. Membiasakan pimpinan / manajer perusahaan untuk membuat keputusan atau
pertimbangan tentang apa yang perlu dicapai dan bagaimana prospek yang
dihadapi perusahaan dimasa akan datang.
35
36
37
d. Cash Ratio
Merupakan perbandingan kas / uang tunai yang dimiliki dengan hutang lancar, maksud-
nya berapa banyak jumlah kas yang dipunyai untuk membayar kewajibankewajiban
saat ditagih, kemungkinarmya bisa saja uang kas cukup dan ada kalanya tidak
cukup ini berarti harus segera dipenuhi dengan mencairkan efek, piutang, dan
persediaan. Cash ratio ini meliputi aktiva yang paling lancar yaitu kas, efek, dan giro
dan ini disebut j uga cash assets.
CashAssets
CashRatio x100%
CurrentLiability
Ratio ini mengukur kemampuan perusahaan dalam menggunakan dana yang terse-
dia yang tercermin dalam perputaran modal kerjanya. Atau digunakan untuk mengukur
tingkat likuiditas dari current account (perkiraan lancar tertentu). Rumusrumus yang
digunakan untuk menghitung ratio aktivitas ini yaitu :
AverageInventoryx360
ADI
CostOfGoodsold
c. Perputaran piutang
Untuk menghitung berapa kali dana tertanam dalam piutang perusahaan berputar dalam
setahun.
AnnualCreditSales
Account Re ceivableTurnover
AverageAccount Re ceivable
d. Rata-rata umur piutang
Untuk menghitung berapa lama rata-rata piutang berada dalam perusahaan atau berapa
lama rata-rata dana terikat dalam piutang.
38
NetSales
e. Perputaran harta (total assets turnover), TotalAsset sTurnover
TotalAsset s
NetSales
g. Fixed assets tunrover ( FAT ), FAT
FixedAsset
h. Account payable turnover
Adalah untuk mengetahui / mengukur berapa kali utang dagang perusahaan
berputar dalam setahun.
AnnualCreditPurchase
AccountPayableTurnover
AverageAccountPayable
i. Average Age of Account Payable
Untuk menghitung berapa lama rata-rata utang dagang dalam perusahaan, atau berapa
lama rata-rata dana terikat dalam utang dagang.
Catatan : untuk pengukuran umur rata-rata dapat pula dihitung sebagai berikut :
360
j. Umur rata-rata persediaan = atau
TingkatPerputaranPersediaan
Rata rataPersediaan
=
H arg aPokokBarangYgDijual
360
k. Umur piutang rata-rata = atau
TingkatPerputaranPiu tan g
360
l. Umur rata-rata utang dagang = atau
TingkatPerputaranHutan gDagang
39
Merupakan ratio utang jangka panjang dengan modal jangka panjang untuk
mengukur berapa bagian hutang jangka panjang yang terdapat didalam modal
jangka panjang perusahaan. Atau dapat juga dicari dengan rumus :
LongTermDebt
e. Total debt to total capitalization ratio = x100%
TotalCapitalization Equity
EarningBeforeInterestTaxes
Time interest earned =
AnnualInetersPayment
40
EBIT
f. Total debt coverage = atau
Pr icipalPaym ent
Interets
1 t
EBIT
=
AngsuranPinjaman
Bunga
1 TingkatPajak
Adalah mengukur berapa besar kemampuan perusahaan untuk membayar beban bunga
dan angsuran pinjaman pokok dengan operasi atau laba usaha yang diperoleh.
41
NetSales
d. Total assets turnover (ATO) =
TotalAsset s
Mengukur berapa kali total aktiva perusahaan dapat menghasilkan volume
penjualan.
NIAT
e. Return on Investment atau Return on Assets (ROI / ROA) =
TotalAsset s
Adalah mengukur tingkat penghasilan bersih yang diperoleh dari total aktiva
perusahaan.
f. Return on Equity (ROE)
Adalah mengukur tingkat penghasilan bersih yang diperoleh oleh pemilik
perusahaan atas modal yang diinvestasikan.
NIAT ROI
ROE = atau ROE =
TotalEquity 1 DebtRatio
TotalAktiva
ROI x Equity Multiplier, ROI x
TotalEquity
42
8. Neraca Proforma
Contoh soal
1. Tahun lalu PT. "ESIA" melaporkan penjualan bersih Rp 1.505. Harga pokok
penjualan Rp 936. Harga pokok itu sama besarnya dengan harga pembelian tahun itu.
Penjualan dan pembelian dilakukan seimbang sepanjang tahun. Data-data aktiva
lancar akhir tahun lalu sebagai berikut :
Kas 121
Piutang 301
Persediaan 104 +
Total aktiva lancar 526
Jumlah piutang dagang pada awal tahun sama dengan akhir tahun. Perusahaan
mempertahankan sisa kas cukup membayar pembelian barang dan biaya operasi untuk
satu bulan. Pada akhir tahun ratio lancar (current ratio) 4 : 1 dan modal pemilik 50
% lebih besar dari pada jumlah aktiva lancar. Perusahaan tidak mempunyai
investasi jangka panjang maupun hutang jangka panjang. Dad persoalan tersebut
diminta :
a. Tentukanlan besar jumlah harta perusahaan
b. Hitunglah perputaran piutang dan persediaan
Jawab :
a. Harta perusahaan
Current ratio = 4 : 1
Current assets : Current liability = 4 : 1
CL = ¼ x CA, maka ¼ x 526 = 131,5
43
44
Setelah dilakukan perhitungan atau analisis dari masing-masing pos atau data
keuangan yang diberikan, maka dapatlah disusun neraca dan rugi laba sebagai berikut :
45
Rugi / laba
Kas 10.000
Piutang 10.000 Hutang lancar 10.000
Persediaan 30.000 Obligasi 30.000
Aktiva tetap 50.000 Modal sendiri 60.000
Total aktiva 100.000 Total pasiva 100.000
Selama tahun tersebut perusahaan mempunyai berbagai ratio atas dasar rata-rata sebagai
berikut :
Perputaran kas 25 kali
Perputaran piutang 25 kali
Perputaran persediaan 12 '/2 kali
Ratio hutang jangka panjang dengan jumlah harta 33 % kali
Perputaran harta 4 kali
Ratio modal sendiri terhadap aktiva tetap 200 %
Penjualan 500.000
Diminta :
Susunlah neraca pada akhir tahun perusahaan tersebut.
46
47
Aktiva Pasiva
Jawab :
Penjualan 200.000.000
Harga pokok penjualan 90.000.000 -
Laba kotor 110.000.000
Biaya penjualan dan administrasi 40.000.000
Biaya sewa 10.000.000 +
Total biaya 50.000.000 -
Laba operasi 60.000.000
Bunga (10 % x 60.000.000) 6.000.000 -
Laba sebelum pajak 54.000.000
Pajak 40 % 21.600.000 -
Laba bersih 32.400.000
48
= E B I T / Interest
= 60.000.000 / 6.000.000 = 10 kali
b. Fixed charge coverage = EBIT + Sewa / Bunga + Sewa
= 60.000.000 + 10.000.000 / 6.000.000 + 10.000.000
= 4,375 kali atau 437, 5 %
Interest coverage merupakan kelipatan keuntungan terhadap beban bunga
c. ROI = N 0 I / Operating Assets
= 60.000.000 / 400.000.000
= 15 %
5. Pada tahun 2007 PT. Amboy bekerja dengan modal 2.000.000 yang terdiri dari
modal sendiri sebesar 1.500.000, sedangkan sisanya merupakan modal asing
dengan tingkat bunga 10 %. Pada tahun 2008 direncanakan penambahan modal sebesar
1.000.000, sehingga tingkat penjualan dapat dinaikan menjadi 3.500.000. Biaya
produksi tahun 2007 merupakan harga pokok diperkirakan sebesar 2.000.000.
Biaya-biaya operasi sebesar 500.000. Sedangkan pajak yang dibayar 40 %. Dari data
diatas hitunglah :
a. Earning power tahun 2008
b. Profit margin tahun 2008
c. Total assets turnover tahun 2008
d. Rentabilitas modal sendiri, bila tambahan modal dibelanjai dengan modal
sendiri atau modal asing
Jawab :
Penjualan 3.500.000
Harga pokok penjualan 2.000.000 -
Laba kotor 1.500.000
Biaya operasi 500.000 -
Laba operasi 1.000.000
Modal usaha = 2.000.000 + 1.000.000
= 3.000.000
49
Jawab :
Debt / Net worth = 50 %
Debt / 800.000 = 50 %
Debt = 50 % x 800.000
= 400.000 (total hutang)
Hart a = kewaj iban + m odal
= 400.000 + 800.000
= 1.200.000
50
51
7. PT. Ajinomoto mempunyai data finansial selama tahun 2008 sebagai berikut :
Net worth / Equity 60.000.000
Leverage factor 40 %
Net operating income 10.000.000
Assets turnover 2 kali
Interest 8%
Dengan kondisi tersebut perusahaan tidak mampu menaikan produksinya,
produksi hanya bisa dinaikan bila diadakan tambahan kapasitas, untuk itu perlu
tambahan modal sebesar 10.000.000 sehingga menyebabkan :
Penjualan naik 65 %
Net operating income naik 75 %
Pajak 25 %
Diminta :
a. Carilah penjualan bersih sebelum dan sesudah adanya tambahan modal
b. Total assets turnover sesudah adanya tambahan modal
c. Profit margin setelah tambahan modal
d. Tentukan rate of return terhadap net worth bila :
- Tambahan dana dibelanjai dengan modal sendiri
- Tambahan dana dibelanjai dengan modal asing
Jawab :
Debt / net worth = 40 % Debt / 60.000.000 = 40 %
Debt = 40 % x 60.000.000
= 24.000.000
Harta = kewajiban + modal
= 24.000.000 + 60.000.000
= 84.000.000
Leverage faktor = 40 %
Modal asing = 40 % x 84.000.000 = 33.600.000
Modal sendiri = 60 % x 84.000.000 = 50.400.000 +
Modal usaha = 84.000.000
52
53
Jawab :
Debt / Equity = 60 % Debt / 370.000 = 60 %
Debt = 60 % x 370.000
= 220.000
Neraca
Aktiva Pasiva
Cash 167.733,34 Account payable 222.000
Receivable 98.666,66
Inventory 103.000
370.000 Common stock 150.000
Retained Earning 220.000
Fixed assets 222.000
Rugi / Laba
Sales 888.000
Cost of Goods Sold 621.600
Gross profit 266.400
Operating expenses 133.200
Net Operating Income 133.200
Interest 15 % 19.980
Earning before taxes 113.220
Taxes 50 % 56.610
Net income after tax 56.610
55
1. PT. "Setia" pada akhir tahun mempunyai data-data keuangan (finansial) sebagai berikut :
Sales 12.000.000
Current Assets to Fixed Assets Ratio 150 %
Inventory 2.000.000
Tax Rate 50 %
Total Debt to Total Equity Ratio 100 %
Receivable 3.000.000
Cash Turnover 12 kali
Total Expense to Total Sales Ratio 1 : 1,5
Interest to Debt /bunga atasa hutang 1.000.000
Current Liability to Total Debt Ratio 40 %
Setahun terdiri dari 360 hari
Fixedassets Equity
56
Sales
Cost of goods sold
Gross profit
Interest to debt
Earning before taxes
Tax rate 50 %
Earning after taxes
Jawab :
a. Hari rata-rata pengumpulan piutang = HRPP
HRPP = Piutang rata-rata x 360 / Penjualan kredit
= 3.000.000 x 360 / 12.000.000
= 90 hari
Diminta :
Berdasarkan data diatas susunlah Neraca dan Rugi /Laba tahun 2008 dan 2009 yang
comparative, dan berikan analisis serta komentar dari setiap pos / komponen yang ada
pada neraca atau rugi laba.
59
Jawab :
a. Ratio modal terhadap hutang
Utang / Modal = 60 % Utang / 37.000 = 60 %
Hutang = 60 % x 37.000
= 22.200
Semua hutang adalah hutang lancar
Harta = Hutang + Modal
= 22.200 + 37.000
= 59.200
b. Assets turnover = 1,5 kali
1,5 = Sales / Aktiva rata-rata
1,5 = Sales / 59.200
Sales = 1,5 x 59.200
= 88.800
c. Pengumpulan hari piutang = 40 hari
40 = 360 / perputaran
40 . perputaran = 360
Perputaran = 360 / 40
= 9 kali
Perputaran piutang = Sales / piutang rata-rata
9 = 88.800 / piutang rata-rata
Piutang rata-rata = 88.800 / 9
Piutang = 9.867
60
61
62
Jawab :
Acid Test Ratio = Harta lancar – persediaan / Kewajiban lancar
2 . Kewajiban = Harta lancar – 75.000
2 x 50.000 = Harta lancar – 75.000
100.000 = Harta lancar – 75.000
100.000 + 75.000 = Harta lancar
Harta lancar = 175.000
63
4. Neraca PT. AXE pada akhir tahun (31 Des) yang belum selesai dengan
memperhatikan data-data sebagai berikut :
Long term debt to total equity ratio 5:1
Assets Turnover 2,5 kali
Average Collection Period 18 hari
Inventory Turnover 9 kali
Gross Profit Margin 10%
Acid Test Ratio 3
Neraca
PT. AXE
31 Des
Kas Hutang lancar 100.000
Piutang Ht Jk panjang
Persediaan Modal 100.000
Gedung Laba 100.000
Total Aktiva Total Pasiva
Selesai neraca diatas.
Jawab :
Ratio hutang jangka panjang terhadap modal sendiri
5: 1 = Hutang jangka panjang / Modal sendiri
5: 1 = Hutang jangka panjang / 200.000
Hutang jangka panjang = 5/1 x 200.000
Hutang jangka panjang = Rp 1.000.000
Aktiva = Hutang + Modal
= 1.100.000 + 200.000
= 1.300.000
64
65
5. Berdasarkan ratio industri dibawah ini buatlah neraca proforma dan tentukanlah taksiran
harga pokok penjualan.
Debt / Net Worth 40 %
Acid Test Ratio 140 °A
Assets Turnover 5 kali
Collection Period 18 hari
Gros Profit Margin 40 %
Inventory Turnover 12 kali
Common Stock 500.000
Retained Earning 200.000
Jawab :
66
67
Penjualan
Harga pokok penjualan
Laba kotor
Biaya Operasi
Biaya penjualan 100.000
Biaya umum 200.000 300.000
Pendapatan operasi
Biaya lain-lain
Biaya bunga
Laba sebelum pajak
Pajak 50 %
Laba setelah pajak
68
Ratio aktiva tetap terhadap total aktiva = aktiva tetap / total aktiva
60 % = aktiva tetap / 175.000
Aktiva tetap = 0,60 x 175.000
= 105.000
Modal sendiri = total hutang dan modal – ( hutang jangka pendek + hutang jangka
panjang)
= 175.000 – ( 40.000 + 52.500 )
= 82.500
69
R/L
PT. Tagoda
Penjualan 700.000
Harga pokok penjualan 225.000
Laba kotor 475.000
Biaya Operasi
Biaya penjualan 100.000
Biaya umum 200.000 300.000
Pendapatan operasi 175.000
Biaya lain-lain
Biaya bunga ( 10 % 52.500) 5.250
Laba sebelum pajak 169.750
Pajak 50 % 84.875
Laba setelah pajak 84.875
70
Aktiva Pasiva
Kas 150.000 Hutang dagang 50.000
Piutang Hutang wesel 150.000
Persediaan Hutang jangka panjang .
Plant and Eqiupment Modal Sendiri :
Good will Modal ditanam 750.000
Cadangan Ekspansi 150.000
Total harta Total Hutang + Modal
Jawab:
Current ratio = harta lancar / hutang lancer
250 % = harta lancar / 200.000
Harta lancar = 250 % x 200.000
= 500.000
71
Neraca
PT. Mekar
Aktiva Pasiva
Kas 150.000 Hutang dagang 50.000
Piutang 50.000 Hutang wesel 150.000
Persediaan 300.000 Hutang jangka panjang 250.000
Plant and Eqiupment 500.000 Modal Sendiri :
Good will 350.000 Modal ditanam 750.000
Cadangan Ekspansi 150.000
Total harta Total Hutang + Modal
1.350.000 1.350.000
Catatan, RoR yang normal adalah 10 % dapat diperoleh dengan perhitungan berikut :
Modal sendiri : 10 % x 900.000 = 90.000
Cadangan : 10 % x 150.000 = 15.000
Hutang jangka panjang : 10 % x 250.000 = 25.000
72
Analisis return on investment dalam analisis keuangan mempunyai arti yang sangat
penting, karena :
a. Sebagai tehnik analisis keuangan yang bersifat menyeluruh atau komprehensif dari
suatu aktivitas keuangan perusahaan
b. Untuk mengukur efektivitas dari keseluruhan operasi perusahaan, yang berkaitan dalam
pencapaian sasaran dan tujuan.
Return on investment dari ratio profitabilitas dimaksudkan untuk dapat mengukur
kemampuan perusahaan dengan keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktiva
yang digunakan untuk operasinya perusahaan dalam menghasilkan tingkat
keuntungan tertentu, yaitu sebagai :
a. Net operating income (NOI)
Keuntungan yang diperoleh dari operasi perusahaan, laba kotor dikurangi biayabiaya.
b. Net operating assets (NOA)
Jumlah investasi atau aktiva yang digunakan untuk menghasilkan tingkat
keuntungan tertentu.
Sebutan lain untuk ratio ini adalah "net operating profit rate of return" atau
"operating earning power". Besarnya return on investment dipengaruhi oleh :
a. Perputaran (turnover) dari modal usaha (operating assets) yang digunakan, atau tingkat
perputaran aktiva yang digunakan untuk operasi.
b. Profit margin, yaitu besarnya keuntungan operasi yang dinyatakan dalam
persentase dan jumlah penjualan bersih. Profit margin ini mengukur tingkat
keuntungan yang dapat dicapai oleh perusahaan dihubungkan dengan
penjualannya. Besarnya return on investment dapat diketahui sebagai berikut :
1. Sifat yang menyeluruh dapat mengukur efisiensi penggunaan tingkat modal kerja,
tingkat produksi, dan tingkat penjualan.
2. Mengukur ratio industri dengan perusahaan lain
3. Mengukur efisiensi tindakan-tindakan yang dilakukan oleh devisi atau bagian yang
satu dengan bagian yang lain
4. Mengukur profitabilitas dari masing-masing produk yang dihasilkan perusahaan dengan
menggunakan "product cost system" yang baik, sehingga dapat diketahui "profit
potensial".
5. Untuk keperluan kontrol, perencanaan untuk dasar dalam pengambilan keputusan
perusahaan.
73
Contoh :
Earning Before Interest Taxes 100.000
Interest 25.000
Earning Before Taxes 75.000
Taxes 50 % 37.500
Net Income After Taxes 37.500
74
Jawab :
75
Angka pembanding "standard ratio" untuk Indonesia sampai saat ini belum
dapat dilaksanakan karena belum ada lembaga atau badan yang menyusun ratio
industri atau standard ratio tersebut. Walaupun belum adanya standar yang ditetapkan
secara nasional di Indonesia, dibawah ini disajikan angka-angka ratio menurut
79
Aktivitas
1. Total Assets Turnover 2,5 kali
5 kali
2. Inventory Turnover
3. Average Collection Period 60 hari
Profitability
36 %
1. Gross Profit Margin
6%
2. Net Profit Margin
19 %
3. Operating Margin
15 %
4. Return on Investment
40 %
5. Return on Equity
6. Time Interest Earned 4,8 %
Bila ratio perusahaan besar dari standard/norma industri berindikasi sangat baik
Bila ratio perusahaan sama dengan standard/norma industri berindikasi baik
Bila ratio perusahaan kecil dari standard/norma industri berindikasi kurang baik
11. Analisis Profitabilitas dengan Du Pont System
80
DU PONT SYSTEM
ROI
SELLING COST
CASH / EFFEC
RECEIVABLE
INVENTORY
+ + + +
81
Dan data komparatif tersebut diatas diminta untuk menghitung ratio-ratio untuk tahun
2008 (atas dasar ratio rata-rata) yang menunjukkan :
a. Likuiditas
b. Solvabilitas
c. Rentabilitas
d. Aktivitas
e. Lakukan analisis ROI dengan Du Pont System
Untuk masing-masing ratio tersebut digunakan 3 ratio
Berikanlah komentar atas setiap hasil analisis yang dilakukan
82
1. Pengertian.
Pengertian sumber dan penggunaan modal kerja yang sering disebut juga
sumber dan penggunaan dana (fund). Pengertian laporan sumber dan penggunaan
dana menggambarkan suatu ringkasan sumber dan penggunaan modal kerja dan
perubahan unsur modal kerja selama periode yang bersangkutan, pengertian -
pengertian dapat dilihat sebagai berikut :
a. Pengertian yang pertama dana diartikan sama dengan "modal kerja", baik dalam
arti modal kerja bruto maupun modal kerja neto, sehingga den gan demikian
laporan sumber dan penggunaan dana menggambarkan suatu perubahan.
b. Pengertian kedua dana diartikan sama dengan kas, dengan demikian laporan
sumber dan penggunaan dana menggambarkan suatu ringkasan sumber dan
penggunaan kas selama periode yang bersangkutan.
c. Pengertian ketiga dana adalah sebagai "net monetary assets, yaitu kas dan aktiva-
aktiva lain yang mempunyai sifat sama dengan kas, dan bahkan ada yang
mengartikan sama dengan seluruh aktiva yang dimiliki oleh perusahaan.
Modal kerja berhubungan erat dengan operasi perusahaan sehari-hari dan akan
menunjukkan tingkat keamanan atau margin of safety para kreditur terutama kreditur jangka
pendek. Adanya modal kerja yang cukup sangat penting bagi suatu perusahaan karena
dengan modal kerja yang cukup itu memungkinkan suatu perusahan untuk beroperasi
dengan seekonomis mungkin dan perusahaan tidak mengalami kesulitan atau menghadapi
bahaya-yang mungkin timbul karena adanya krisis keuangan jangka pendek khususnya.
Atau adanya modal kerja yang berlebihan mengkibatkan dana tidak produktif, hal ini
akan menimbulkan kerugian bagi perusahaan karena adanya kesempatan untuk
memperoleh keuntungan telah disia-siakan.
Secara umum konsep atau definisi dari modal kerja dapat dilihat pada uraian
berikut ini :
a. Konsep kwantitatif.
Konsep ini menganggap bahwa modal kerja adalah seluruh jumlah aktiva lancar
(gross working capital). Konsep ini menitik beratkan kepada jumlah yang
diperlukan untuk mencukupi kebutuhan perusahaan dalam membiayai operasinya
yang bersifat rutin, atau menunjukkan jumlah dana (fund) yang tersedia untuk
tujuan operasi jangka pendek, konsep ini tidak mementingkan kualitas dari modal
kerja apakah modal kerja dibiayai dari modal para pemilik, hutang jangka panjang
83
Telah diuraikan diatas bahwa dari pengertian modal kerja didapat suatu
simpulan dari makna modal kerja itu sendiri, yaitu ketersediaan dana yang dimiliki
oleh perusahaan dalam menjalankan operasinya juga untuk memenuhi kewajiban-
kewajiban jangka pendek yang berhubungan dengan kelancaran operasi/jalannya
perusahaan. Ketersediaan dana yang dimaksud dapat dilihat pada ketersediaan kas,
pembelian bahan, persediaan bahan, produksi, penjualan, dari kondisi ini akan terjadi
penjualan tunai dan penjualan kredit, penjualan tunai akan menyebabkan kas
bertambah, dan penjualan kredit menimbulkan tagihan piutang, piutang yang belum
tertagih merupakan modal kerja potensial. Ketersediaan dana yang cukup
memungkinkan perusahaan dapat berjalan secara efektif, dan keadaan ini
memberikan beberapa keuntungan bagi perusahaan ( Munawir.S, 1997: 116) yaitu :
a. Melindungi perusahaan terhadap krisis modal kerja karena turunnya nilai dari
aktiva lancar perusahaan.
b. Dapat membayar semua kewajiban-kewajiban jangka pendek perusahaan tepat pada
waktunya.
c. Menjamin dimilikinya kredit standing perusahan semakin besar dan
memungkinkan perusahaan dapat menghadapi bahaya-bahaya atau kesulitan
keuangan yang mungkin terjadi.
84
85
Pada prinsipnya modal kerja itu terdiri dari dua bagian pokok yaitu modal kerja
yang sifat tetap dan yang selalu berubah sesuai dengan aktivitas operasional perusahaan :
a. Modal kerja yang sifatnya permanen (permananet working capital)
Adalah bagian yang tetap atau jumlah minimum yang harus ada dan tersedia agar
perusahaan dapat berjalan dengan lancar tanpa kesulitan keuangan. Kebutuhan modal
kerja yang permanen ini sebaiknya dibiayai oleh pemilik perusahaan atau pemegang
saham, karena semakin besar modal ini akan semakin baik bagi perusahaan
karena akan memperbesar kemampuan perusahaan untuk memperoleh pinjaman, dan
memperbesar jaminan bagi kreditor jangka pendek,
b. Modal kerja yang sifatnya variabel (variable working capital)
Jumlah modal kerja yang variabel yang jumlahnya tergantung pada aktivitas
musiman dan kebutuhan-kebutuhan di luar aktivitas yang biasa.
Dibawah akan diperlihatkan arus dana yang menggambarkan proses perubahan aktiva
tetap ke modal kerja.
b
Bahan,
Upah dan c d
ongkos
Bahan, Bahan,
Upah, Upah,
a biaya Ongkos-
KAS
ongkos
Kas lainnya
depresiasi
depresiasi
Aktiva te
tap dan pe Laba
nyusutan
Keterangan
86
Uraian mengenai depresiasi merupakan sumber modal kerja dapat pula digambar
dengan angka-angka sebagai berikut :
Penjualan 5.000.000
Harga pokok penjualan 3.000.000 -
Laba kotor 2.000.000
Biaya tunai 800.000
Depresiasi 500.000 +
Total biaya 1.300.000 -
Laba bersih 700.000
Dapat dijelaskan bahwa aktiva lancar bertambah sebesar 5.000.000 dari penerimaan
penjualan barang dagangan, dari hasil penjualan ini dikeluarkan lagi harga pokok penjualan
dan biaya tunai ( 2.000.000 + 800.000 = 2.800.000), sehingga biaya yang dikeluarkan
seluruhnya adalah 2.800.000 secara neto aktiva lancar bertambah hanya sebesar 2.200.000.
Jumlah 2.200.000 ini sama dengan jumlah laba bersih ditambah dengan jumlah penyusutan
periode itu juga. Dengan demikian yang menjadi sumber dari modal kerja adalah :
a. Hasil operasi perusahaan
Hasil operasi ini meliputi net income yang terdapat pada laporan rugi laba
ditambah dengan depresiasi dan amortisasi, dan depletion untuk barang tambang.
b. Keuntungan dari penjualan surat berharga / investasi jangka pendek ( marketable
securities / efek) adalah salah satu elemen aktiva lancar yang segera dapat dijual dan
akan menimbulkan keuntungan bagi perusahaan.
c. Penjualan aktiva tetap
Penjualan aktiva tetap, investasi jangka panjang, dan aktiva tidak lancar lainnya yang
tidak diperlukan perusahaan lagi akan dapat menaikan jumlah modal kerja perusahaan
sebesar jumlah atau nilai aktiva tetap yang dijual tersebut.
d. Penjualan saham atau obligasi
Modal kerja perusahaan dapat bertambah akibat adanya penjualan saham (emisi saham
baru) dan penjualan obligasi oleh perusahaan.
e. Uang muka yang diterima dari langganan
f. Bantuan kredit dari bank / pemerintah
Butir e dan f walaupun nampaknya dapat meningkatkan modal kerja
perusahaan seperti bertambahnya aktiva lancar, tapi seiring dengan itu juga mengakibatkan
bertambahnya hutang lancar jadi modal kerja dalam arti net working capital tidak berubah.
Dari uraian tentang sumber-sumber modal kerja tersebut dapat disimpulkan bahwa
87
AKTIVA LANCAR
HUTANG
(MODAL KERJA) LANCAR
AKTIVA HUTANG
TETAP JANGKA
PANJANG
AKTIVA
TETAP
LAINNYA MODAL
88
AKTIVA LANCAR
HUTANG
(MODAL KERJA) LANCAR
AKTIVA HUTANG
TETAP JANGKA
PANJANG
AKTIVA
TETAP
LAINNYA MODAL
89
1. PT. "Expo" memberikan data keuangan dalam neraca yang diperbandingan antara tahun
2007 dan 2008 sebagai berikut :
Data tambahan :
Laba yang dihasilkan tahun 2008 sebesar 250.000. Jika pada neraca ada juga dituliskan
laba ditahan berarti yang dipakai data yang sudah ada pada necara. Dari data diatas
buatlah :
a. Perubahan modal kerja tahun 2008
b. Perubahan sumber dan penggunaan modal kerja per 31 Des 2008
Jawab :
90
110.000 70.000
Kenaikan modal kerja 40.000
110.000 110.000
PT. Expo
Sumber dan Penggunaan Modal Kerja
31 Des 2008
Sumber modal kerja
Laba perusahaan 220.000
Penjualan saham 300.000
Total sumber modal kerja 520.000
Tujuan utama penyusunan laporan perubahan modal kerja (sumber dan penggunaan
dana) adalah untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya perubahan modal kerja selama
periode yang bersangkutan. Informasi tentang sumber dan penggunaan modal kerja ini
sangat penting, tidak hanya bagi manajemen perusahaan (sebagai dasar perencanaan
sumber dan penggunaan modal kerja periode-periode berikutnya) tetapi juga sangat
berguna bagi para bankers atau kreditur jangka pendek lainnya karena dengan
mengetahui sumber dan penggunaan modal kerja perusahaan yang bersangkutan akan dapat
digunakan sebagai dasar penilaian kebijaksanaan manajamen dalam mengelola modal
kerjanya dan dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan oleh bankers atau
kreditur.
Sumber dan penggunaan modal kerja ini dapat juga dibuat dalam bentuk work sheet,
yaitu :
91
2. Perusahaan "X" menyajikan neraca perbandingan untuk tahun 2007 dan 2008
sebagai berikut :
Diminta :
a. Buatlah daftar perubahan modal kerja 2008
92
Jawab :
PT. "X"
Perubahan Modal Kerja
31 Des 2008
105.000 95.000
Kenaikan modal kerja 10.000
105.000 105.000
PT. "X"
Sumber dan Penggunaan Modal Kerja
31 Des 2008
3. PT. "Global" memberikan nerara untuk tahun 2007 dan 2008 sebagai berikut :
93
Keterangan Tambahan
Pembelian peralatan dilakukan dengan tunai dan posisi modal kerja pada waktu penjualan
surat berharga : nilai jual 117.500 dijual 120.000. Dan dikeluarkan sebagai hutang jangka
panjang. Harga pokok peralatan 25.000 dengan nilai buku 5.000 dijual sebesar 6.000,
keuntungan atas penjualan tersebut dimasukkan kedalam laba perusahaan. Dan
dalam tahun tersebut perusahaan membayar deviden secara tunai sebesar 30.000.
Selama tahun itu pendapatan / laba yang dilaporkan sebesar 60.000.
Diminta :
a. Hitunglah perubahan modal kerja
b. Buatlah daftar sumber dan penggunaan modal kerja
94
339.000 117.500
Kenaikan modal kerja 221.500
339.000 339.000
Penjelasan
a. Penjualan surat berharga dengan nilai 117.000 dijual 120.000 berarti terdapat
keuntungan atas penjualan ini sebesar 3.000, dan ini telah dimasukkan kedalam
laba usaha yang dilaporkan sebesar 60.000
b. Harga pokok peralatan 25.000, nilai buku 5.000 dan dijual sebesar 6.000 dengan
ada keuntungan sebesar 1.000
Jadi nilai buku
Cost 25.000
Acc 20.000
Nilai buku 5.000
95
Ne r a c a
31 Desember
Keterangan 2007 2008
96
Jawab :
2.000 306.000
Penurunan modal kerja 304.000
306.000 306.000
97
Untuk periode 1 Juli 2007 sampai dengan 30 Juni 2008 toko tersebut memperoleh laba
bersih sebesar 375.000. Sesuai dengan perjanjian, laba (rugi) bersih dibagi dengan
perbandingan yang sama dan ditambahkan kesaldo masing-masing pemilik,
pengambilan hak atas laba baru diperkenankan setelah usaha bersama berjalan
minimal selama 5 tahun. Dalam jangka waktu 5 tahun pertama para pemilik
diwajibkan untuk menambah setoran modal kepada perusahaan yang besarnya sesuai
dengan kemampuan masing-masing pemilik. Prive tuan A sebesar 187.500 dan tuan B
juga sebesar 187.500.
Diminta :
a. Buatlah laporan perubahan modal kerja
b. Buatlah laporan sumber dan penggunaan modal kerja
Jawab :
Perubahan modal kerja
98
1 Jelaskan pengertian modal kerja dari dua unsur yaitu : a) dari unsur dasar pengertiannya, b)
menurut konsepnya.
2 Apakah tujuan dari mempelajari manajamen modal kerja ini ? uraikan !
3 Buatlah dalam suatu bentuk bagaimana modal kerja itu berputar dalam suatu
aktivitas perusahaan (siklus modal kerja)
4 Perusahaan "EnaO" memberikan data-data keuangannya sebagai berikut :
Data Neraca
Keterangan 2007 2008
99
100
6. Koperasi "Salah Asuh" memberikan data laporan keuangan dalam bentuk neraca
sebagai berikut :
Keterangan 2007 2008
Aktiva
Kas 284.675,64 2.099.714,59
Bank 915.958,11 3.200.493,39
Piutang barang 176.998.325,50 178.724.223,75
Piutang uang 33.815.293,36 21.209.127,96
Persediaan barang 2.407.915,00 2.312.439,00
Simpanan PUSKUD 781.282,34 826.282,34
Simpanan GKSI 25.992,00 838.674,00
Saham GKSI 25.992,00 806.142,00
Bangunan 2.252.132,00 2.252.132,00
Perlengkapan 563.577,00 1.933.777,00
Kenderaan 4.923.500,00 5.023.500,00
Peralatan kantor 1.184.276,00 2.440.236,00
224.178.919,00 221.666.742,03
Pasiva
Hutang barang anggota 963.203,00 1.069.650,00
Hutang barang non anggota 5.306.470,00 2.369.563,00
Simpanan manasuka 3.040.283,79 3.838.948,79
Hutang pajak - 1.624.490,03
Kredit pangan 5.901.480,00 9.002.993,00
Kredit BKP 1.800.000,00 3.200.000,00
Kredit Bimas 26.957.211,00 18.556.890,00
101
7. PT. "Analis" memberikan data laporan keuangannya dalam bentuk neraca dan rugi
laba sebagai berikut :
Data neraca
Keterangan 2007 2008
Aktiva
Aktiva lancar
Kas 1.157.721 1.850.164
Piutang usaha
Pihak ketiga 26.653.369 36.877.748
Pihak mempunyai hub.istimewa 3.720.211 2.973.737
Piutang lain-lain 4.158.605 6.468.310
Persediaan 38.133.677 31.901.122
Pajak dibayar dimuka 7.136.328 1.820.514
Biaya dibayar dimuka 2.214.259 4.123.089
Jumlah aktiva lancar 83.174.170 86.014.684
102
103
RUAS
1 2 3 4
LB AT LB TA LB Pn LB AT Pn
= x x x = x x
Md Md AT Md Pn TA Pn Md AT
LB AL Pn
= x x
Pn Md AL
LB Ps Pn
= x x
Pn Md Ps
LB Pt Pn
= x x
Pn Md Pt
LB ALq Pn
= x x
Pn Md ALq
Keterangan :
LB Laba bersih
Md Modal
AT Ativa Tetap
TA Total Aktiva
Pn Penjualan
AL Aktiva Lancar
Ps Persediaan
Pt Piutang
ALq Aktiva liquid
104
1. Pengertian
Laporan perubahan kas (cash flow statement) atau laporan sumber dan
penggunaan kas disusun untuk menunjukkan perubahan kas selama satu periode dan
memberikan alasan mengenai perubahan kas tersebut dengan menunjukkan dari mana
sumber-sumber kas dan penggunaan-penggunaannya. Laporan sumber dan
penggunaan kas menggambarkan atau menunjukkan aliran atau gerakan kas yaitu sumber-
sumber penerimaan dan penggunaan kas dalam periode yang bersangkutan. Laporan ini
berbeda dengan laporan rugi laba, khususnya yang dalam penyusunannya menggunakan
dasar waktu atau accruals basis, karena laporan perubahan kas merupakan ringkasan
transaksi keuangan yang berhubungan dengan kas tanpa memperhatikan hubungannya
dengan penghasilan yang diperoleh maupun biayabiaya yang terjadi. Subyek laporan
perubahan kas adalah sumber dan penggunaan kas, sedangkan subyek laporan rugi laba
adalah penghasilan yang direalisir atau diperoleh dan biaya yang terjadi tanpa
memperhatikan apakah penghasilan itu sudah diterima uangnya atau belum dan apakah
biaya-biaya itu sudah dibayar per kas atau belum. Kalau dasar yang digunakan dalam
menyusun laporan rugi laba tersebut adalah dasar tunai atau cash basis, dimana penghasilan
baru diakui kalau sudah diterima uangnya dan biaya diakui kalau sudah dibayar tunai atau
per kas, dalam hal ini laporan rugi laba menunjukkan sumber kas yang berasal dari
operasi. Tetapi perlu diperhatikan bahwa sumber kas tidak hanya dari operasi tetapi masih
banyak sumber penerimaan kas lainnya, begitu pula penggunaannya tidak hanya untuk
membiayai operasi. Oleh karena itu laporan sumber dan penggunaan kas sifatnya atau
scopenya lebih luas dari pada laporan rugi laba.
Laporan sumber dan penggunaan kas akan dapat digunakan sebagai dasar
dalam menaksir kebutuhan kas dimasa mendatang dan kemungkinan sumber-sumber yang
ada, atau dapat digunakan sebagai dasar perencanaan dan peramalan kebutuhan atau cash
flow dimasa yang akan datang. Sedangkan bagi para kreditor atau bank dengan
laporan sumber dan penggunaan kas akan dapat menilai kemampuan perusahaan
dalam membayar bunga atau mengembalikan pinjamannya. Dari uraian diatas dapat
disimpulkan dalam gambar sebagai berikut :
105
106
Jumlah Kas
Kontradiktif Jumlah Kas
Besar Kecil
Menurut Munawir. S (1997 : 159) sumber dan penggunaan kas terdiri dari beberapa
sumber dan beberapa penggunaannya sebagai berikut :
1. Sumber penerimaan kas dalam suatu perusahaan pada dasarnya dapat berasal dari:
a. Hasil penjualan investasi jangka panjang, aktiva tetap baik yang berwujud maupun
yang tidak berwujud (intangible assets) atau adanya penurunan aktiva tidak lancar
yang diimbangi dengan penambahan kas.
b. Penjualan atau adanya emisi saham maupun adanya penambahan modal oleh
pemilik perusahaan dalam bentuk kas.
c. Pengeluaran surat tanda bukti hutang baik jangka pendek (wesel) maupun
hutang jangka panjang (hutang obligasi, hutang hipotik atau hutang jangka panjang
yang lain) serta bertambahnya hutang yang diimbangi dengan penerimaan
kas.
107
Penerimaan Kas
1. Dari pemilik
2. Dari kreditor / bank
3. Penjualan aktiva tetap / penyusutan
4. Penerimaan dari penjualan tunai
5. Penerimaan dari piutang yang ditagih
KA S
Penggunaan Kas
108
KREDITOR
PEMILIK
UANG KAS
Pengumpulan Piutang
Penjualan Tunai
Aktiva Tetap
Penjualan
Piutang
Aktiva tetap
persediaan
Penyusutan
Sumber penerimaan kas yang berasal dari penjualan barang dagangan maupun jasa bila
dipertemukan dengan biaya operasi, maka secara neto akan diperoleh sumber kas yang
berasal dari operasi (laporan rugi laba dasar tunai), tapi pada umumnya perusahaan
menyusun menyusun laporan rugi laba dengan menggunakan dasar waktu, oleh karena itu
laba bersih yang dilaporkan dalam laporan rugi laba harus disesuaikan sehingga menjadi
hasil operasi berdasarkan tunai (cash basis)
Tujuan dari laporan sumber dan penggunaan kas (cash flow statement) adalah untuk
menunjukkan perubahan-perubahan yang terjadi pada kas selama satu periode dan
memberikan alasan mengenai perubahan kas tersebut dengan menunjukkan dari mana
sumber-sumber kas dan penggunaannya. Perubahan kas menggambarkan atau
menunjukkan aliran atau gerakan kas yaitu sumber-sumber penerimaan dan
penggunaan kas dalam periode yang bersangkutan.
109
Penyusunan laporan sumber dan penggunaan kas dapat dilakukan oleh analis internal
dan analis eksternal. Penyusunan yang dilakukan analis internal biasanya memakan waktu
yang cukup lama karena meringkas jurnal penerimaan kas dan jurnal pengeluaran kas,
menggolong-golongkan setiap transaksi kas menurut sumber masing-masing serta tujuan
penggunaannya. Kelebihan bagi analis internal dalam penyusunan ini adalah
dimungkinkannya untuk mendapatkan data yang lengkap dan masih murni. Sedangkan
bagi analis eksternal penyusunan laporan sumber dan penggunaan kas dapat dilakukan
dengan menganalisis perubahan yang terjadi dalam laporan keuangan yang
diperbandingkan antara dua waktu ditambah informasi lain yang dapat mendukung
terjadinya perubahan tersebut.
Dibawah ini adalah model analisis penyusunan laporan sumber dan penggunaan kas :
A. Sumber Kas
1. Hasil operasi perusahaan 00000
2. Laba bersih
Penambahan
Pengurangan aktiva lancar
- Penurunan piutang 00000
- Biaya dibayar dimuka 00000
Penambahan hutang lancar
- Hutang dagang 00000
- Hutang wesel 00000 + 00000 +
00000
Pengurangan
Penambahan aktiva lancar
- Piutang 00000
- Persediaan 00000
Pengurangan hutang lancar
- Hutang dagang 00000
- Hutang wesel 00000 + 00000 -
00000
B. Sumber kas lainnya
Penggunaan kas
- Pembelian gedung 00000
- Pembelian peralatan 00000
- Pembayaran hutang obligasi 00000 + 00000 -
110
Pembahasan soal.
1 . P e ru sa h aa n " X " m em be ri k an d at a l a po ra n ke u an ga n (n e r a ca ) ya n g
diperbandingkan sebagai berikut :
Dalam analisis sumber dan penggunaan kas, biasanya yang menjadi fokus
perhatian adalah kas (apakah kas naik atau turun). Dari data diatas dapat dijawab :
111
2. Pada awal tahun piutang dagang sebesar 50.000 sedangkan akhir tahun 12.000. Piutang
yang dihapuskan selama 1 tahun 1.300. Penjualan tunai yang diberikan potongan kepada
sipembeli sebesar 600. Penjualan selama tahun tersebut sebesar 135.000. Berapakah
penerimaan tunai dari penjualan untuk tahun yang bersangkutan.
Jawab :
112
Jawab :
4. Perusahaan "SMS" menyajikan data neraca perbandingan untuk tahun 2007 dan
2008 sebagai berikut :
Th 2007 Th 2008
Diminta :
a. Buatlah daftar perubahan modal kerja
b. Buatlah daftar sumber dan penggunaan modal kerja
118
Jawab :
a. Perubahan modal kerja
Keterangan 31 Desember Naik
2007 2008 (Turun)
Kas 90.000 65.000 (25.000)
Piutang 100.000 160.000 60.000
Persediaan 150.000 185.000 35.000
Biaya dibayar dimuka 15.000 5.000 (10.000)
119
Keterangan lain
a. Taksiran kerugian piutang tahun 2008 sebesar 75
b. Langganan A mengalami musibah kebakaran dalam bulan Agustus 2008 oleh
karena itu piutangnya 12,5 dihapuskan
c. Langganan B pada tahun 2008 membayar sebesar 37,5. Sedang piutang pada B
sudah dihapuskan dalam tahun 2007
Diminta :
a. Hitunglah besarnya penerimaan piutang selama tahun 2008.
b. Hitunglah besarnya pengeluaran uang untuk pembayaran hutang dan
pembelian barang selama tahun 2008
c. Hitunglah besarnya pengeluaran selama tahun 2008
Jawab :
a. Piutang dagang 31/12/2007 1.750
Penjualan 2.500
4.250
Piutang 31/12/2008 1.500
Taksiran kerugian piutang 75
Penghapusan piutang A 12,5
1.587,5
2.662,5
Penerimaan dari piutang yang dihapus 37,5
Jumlah penerimaan dari piutang 2.700
120
6. Dibawah ini adalah sebagian data dari neraca saldo PT. Arya, sebagai berikut :
Keterangan 31 Desember
2007 2008
Piutang 2.000 2.500
Piutang ragu-ragu 250 200
Persediaan barang 3.000 2.000
Hutang dagang 2.500 3.000
Gedung 9.000 10.000
Acc. Gedung 3.000 3.500
Jawab :
a. Jumlah yang diterima selama tahun 2008
Saldo piutang dagang 31/12/2007 2.000
Penjualan kredit 13.000
Return 250
12.750
14.750
Piutang yang dihapus 215
Potongan penjualan 350
565
Jumlah piutang yang seharusnya dilaporkan 14.185
121
d. Jumlah kas yang diterima dari penjualan gedung lama sebesar : 200 (sebesar laba
penjualan gedung) karena cost gedung telah habis disusutkan.
Keterangan 31 Desember
2007 2008
Kas 20.000 15.000
Giro 5.000 10.000
Piutang 25.000 35.000
Persediaan 20.000 60.000
Mesin 60.000 210.000
Acc. Mesin (10.000) (10.000)
Bangunan 45.000 100.000
Acc. Bangunan (5.000) (10.000)
Tanah 30.000 30.000
Total Aktiva 190.000 440.000
122
Jawab :
a. Statement of Balance sheet Changes
265.000 265.000
260.000 265.000
Penurunan kas 5.000 -
265.000 265.000
b. Statement of Source and Application
Sumber dana
Penyusutan bangunan 5.000
Hutang dagang 125.000
Hutang obligasi 45.000
Saham 60.000
Laba ditahan 25.000
Sumber dana 260.000
Penggunaan dana
Giro 5.000
Piutang 10.000
Persediaan 40.000
Mesin 150.000
Bangunan 55.000
Penggunaan dana 260.000
123
Keterangan 31 Desember
2007 2008
Kas 4.800.000 5.600.000
Efek 5.600.000 4.000.000
Piutang 9.600.000 8.000.000
Barang 17.600.000 20.800.000
Mesin 32.000.000 40.000.000
Cadangan Penyusutan Mesin (3.200.000) (4.800.000)
Bangunan 32.000.000 32.000.000
Cadangan Penyusutan Bangunan (4.800.000) (7.200.000)
Tanah 18.400.000 29.600.000
Total Aktiva 112.000.000 128.000.000
Selanjutnya diperoleh keterangan bahwa daftar laba ditahan untuk tahun terakhir 31
Desember 2008 menunjukkan besarnya devidend sebesar 11.600.000 dibayar per kas.
Dari data tersebut diatas saudara diminta untuk :
a. Menyusun daftar / laporan sumber dan penggunaan kas
b. Menyusun laporan perubahan modal kerja
c. Menyusun laporan sumber dan penggunaan modal kerja
d. Berikan analisis saudara dengan memperhatikan pos -pos tanah, mesin,
124
2. PT. Sumber Jaya memberikan data-data dalam bentuk perbandingan untuk tahun
2007 dan tahun 2008 sebagai berikut :
Diminta :
Buatlah analisis sumber dan penggunaan kas, dan berikan juga analisis dari
jawaban yang dibuat.
125
1. Pengertian.
Analisis perubahan laba kotor (gross profit analisis/comparative profit & loss)
dilakukan adalah untuk mengetahui sebab-sebab perubahan laba kotor, perubahan
yang terjadi dalam laba kotor dapat menguntungkan atau sebaliknya. Pada dasarnya
perubahan laba kotor disebabkan oleh dua faktor yaitu :
a. Faktor penjualan
Besarnya kecilnya penjualan dipengaruhi oleh jumlah (kwantitas) atau volume
produk yang dapat dijual.
b. Faktor harga pokok penjualan
Adalah faktor harga jual per satuan produk.
Oleh karena itu perubahan laba kotor karena adanya perubahan hasil penjualan
dapat disebabkan adanya :
a. Perubahan harga j ual persatuan produk
b. Perubahan kwantitas atau volume produk yang dihasilkan
Faktor harga pokok penjualan juga dipengaruhi oleh kwantitas produk yang
dijual dan harga pokok per satuan (rata-rata) produk yang dijual, perubahan laba kotor
yang disebabkan oleh adanya perubahan harga pokok penjualan dapat disebabkan
oleh :
a. Perubahan harga pokok rata-rata per satuan
b. Perubahan kwantitas atau jumlah produk yang dijual
Penurunan laba kotor yang disebabkan oleh naiknya harga pokok penjualan
menunjukkan bagian produksi telah bekerja secara tidak efisien, hal dapat ditanyakan
kepada pimpinan/ kepala bagian produksi apa penyebabnya perubahan tersebut, hal
ini dapat saja disebabkan oleh faktor ekstern seperti ; adanya kenaikan harga bahan,
tingkat upah atau kenaikan harga-harga secara umum yang tidak dapat dikendalikan
oleh perusahaan, atau oleh faktor interen seperti terjadi inefisiensi/pemborosan-
pemborosan. Unsur-unsur dari pada untuk mendapatkan laba kotor adalah hasil dari
penjualan dikurangkan dengan harga pokok penjualan. Dan pada analisis tersebut
dimana kita akan membandingkan keadaan yang sesungguhnya (actual) dengan
standard (budget) dimana perbandingan tersebut akan menghasilkan dua keadaan
yaitu ; menguntungkan (favourable) dan menderita rugi (un favourable).
126
127
Perubahan laba kotor dapat dicari atau ditentukan dengan menggunakan rumusrumus
yang telah disebutkan diatas, atau dapat juga ditentukan cara lain yaitu dengan
menggunakan cara sebagai berikut :
131
1. PT. `Bayangan" yang menjual satu macam barang menunjukkan hash operasi
selama 2 tahun sebagai berikut :
Data tambahan :
Kwantitas yang dijual 50.000 49.600
Harga jual per satuan 120 125
Harga pokok per satuan 84 85
Buatlah analisis laba kotor yang memberikan informasi tentang perubahan laba kotor
yang disebabkan oleh kwantitas dan harga baik dalam penjualan maupun pada harga
pokok.
Jawab :
Aktual sales (jumlah unit barang x harga per unit) 49.600 x 125 = 6.200.000
Unit barang aktual x harga per unit standard 49.600 x 120 = 5.952.000
Sales Price Variance = 248.000
Jumlah unit barang actual x harga per unit standard 49.600 x 120 = 5.952.000
Standard sales (jumlah unit barang x harga per unit) 50.000 x 120 = 6.000.000
Sales Volume Variance = (48.000)
Actual cost (jumlah unit barang x harga per unit) 49.600 x 85 = 4.216.000
Jumlah unit barang actual x harga per unit standadr 49.600 x 84 = 4.166.400
Cost Price Variance = 49.600
Jumlah unit barang actual x harga per unit standard 49.600 x 84 = 4.166.400
Standard cost (jumlah unit barang x harga per unit) 50.000 x 84 = 4.200.000
Cost Volume Variance = (33.600)
132
Diminta :
Hitunglah selisih yang menyebabkan berubahnya laba kotor yang terdiri dari :
a. Selisih harga jual
b. Selisih volume penjualan
c. Selisih harga pokok penjualan
d. Selisih volume harga pokok penjualan
Jawab :
133
134
3. PT. Karton melaporkan data finansial yang terdapat dalam laporan keuangan untuk
masa 3 tahun terakhir sebagai berikut :
Laba kotor 30 % 25 % 36 %
Laba bersih 6% 7% 12 %
Pajak 20 % 30 % 40 %
Rata-rata piutang 43.750 84.375 100.000
Rata-rata persediaan 17.500 9.000 9.600
Perputaran persediaan 14 kali 25 kali 20 kali
Harga jual 70 50 25
Biaya usaha 22,5 % 15 % 16 %
Diminta :
a. Buatlah laporan rugi laba perkomponen yang diperbandingkan
b. Buatlah analisis terhadap faktor perubahan laba kotor.
Jawab :
Harga pokok penjualan = Rata-rata persediaan x Perputaran
Tahun 2006 = 245.000
Tahun 2007 = 225.000
Tahun 2008 = 192.000
135
R/L Komparative
Keterangan 2006 % 2007 % 2008 %
(Hpp unit Th 2006 – Hpp unit Th 2008) x unit jual tahun 2008
( Rp 49 – Rp 16 ) x 12.000 unit = 396.000
4. PT. “Kucari” menghasilkan satu jenis barang, memberikan laporan rugi laba tahun
2007 dan tahun 2008 dengan data sebagai berikut :
Harga jual Rp 8 Rp 11
Harga pokok perunit Rp 9 Rp 8,50
136
Jawab :
Tahun 2007 Tahun 2008
Unit terjual 105.000 unit 81.000 unit
Harga jual perunit Rp 8 Rp 11
Harga pokok perunit Rp 9 Rp 8,50
Laba kotor (rugi) (105.000) (202.500)
Laba kotor naik sebesar = 202.500 + 105.000 = 307.500
Laporan perubahan
5. Data Comparative Profit & Loss dari Fa. Baru untuk tahun 2007 dan 2008
menunjukkan angka-angka sebagai berikut :
Buatlah analisis laba kotor yang memberikan informasi tentang perubahan laba
kotor yang disebabkan oleh kuantitas dan harga baik dalam penjualan maupun
harga pokok penjualan.
137
6. PT. Sari Wangi memberikan data penjualan untuk tahun 2007 dan 2008 sebagai berikut :
Diminta :
buatlah analisis perubahan laba kotor dan berikankanlah penjualasan secukupnya mengenai faktor-faktor yang menimbulkan
perubahan tersebut.
138
Kenaikan penjualan
- kenaikan harga jual 24.000
- kenaikan kuantitas penjualan 93.000
117.000
Kenaikan harga pokok
- kenaikan harga pokok 6.200
- kenaikan kuantitas harga pokok 68.200
74.400-
42.600
7. Perusahaan "Tani Makmur" memberikan data penjualan untuk tahun 2007 dan 2008
sebagai berikut :
139
Jawab :
Harga jual perunit tahun 2007 = 2.000.000 / 200.000 = Rp 10 per unit Volume barang yang
dijual tahun 2008 = 3.125.000 / 12,50 = 250.000 unit
Harga pokok tahun 2007 = 1.400.000/200.000 = Rp 7 per unit
Harga pokok tahun 2008 = 2.250.000 / 250.000 = Rp 9 per unit
8. Perusahaan "Sri Kampar" memberikan data penjualan untuk tahun 2007 dan tahun 2008 sebagai berikut :
Buatlah laporan perubahan laba kotor dan berikan penjelasan mengenai faktor faktor yang
menyebabkan perubahan tersebut.
140
1. Pengertian
Pada dasarnya laporan keuangan sebuah perusahaan dengan perusahaan lainnya adalah
sama, walaupun demikian karena sifat dan type perusahaan itu berbeda-beda maka terjadi juga
sedikit perbedaan dalam hal pelaporan keuangannya, seperti bank, bank yang bergerak
dibidang jasa keuangan dan perbankan tentulah tidak sama dengan perusahaan yang
menghasilkan suatu produk berupa barang. Kondisi ini disebabkan oleh sifat dan type yang
dimiliki masing-masing perusahaan, pada bank tidak ada persediaan barang yang akan dijual,
sementara pada perusahaan yang menghasilkan produk berupa barang tidak mempunyai apa
yang dikatakan kredit yang disalurkan.
Bentuk dan jenis suatu bidang usaha akan mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap
proses akuntansinya termasuk pula laporan keuangan yang meliputi neraca, laba rugi, dan
laporan-laporan lainnya, walaupun konsep dasar serta prinsipprinsip akuntansi yang diterapkan
tidak mengalami perbedaan penting. Pada dasarnya bank adalah perusahaan yang bergerak
dibidang jasa yang menyangkut bidang keuangan yang dalam kegiatan pokoknya
mempunyai 3 fungsi yaitu :
1. Menerima penyimpanan dana dari masyarakat dari berbagai bentuk.
2. Menyalurkan dana tersebut dalam bentuk kredit kepada masyarakat yang memerlukan
baik dalam rangka mengembangkan usahanya maupun untuk kepentingan pribadinya.
3. Melaksanakan berbagai jasa yang diperlukan masyarakat dalam kegiatan perdagangan
luar negeri/dalam negeri, serta berbagai jenis jasa lainnya dibidang keuangan
antara lain inkaso, transfer, traveller chek, credit card, safety box, jual beli surat
berharga.
Apabila dilihat dari jenis usaha yang asli dari bank tersebut akan terlihat
bahwa sebagian assets bank akan berupa assets yang likuid dan sebaliknya kekayaan
yang berupa aktiva tetap jumlahnya relative kecil. Dan fungsinya sebagai pedagang
uang tersebut, sudah menjadi kelaziman bahwa transaksi keuangan yang terjadi setiap
hari di bank merupakan kejadian yang paling menonjol.
141
Bentuk laporan keuangan bank dapat dilihat dalam bentuk ; neraca, laporan
komitmen dan kontijensi, perhitungan laba rugi, dan laporan arus kas. Dibawah ini
dapat dilihat illustrasi dari bentuk laporan keuangan bank :
Kas Giro
Bank Indonesia Call money
Tagihan pada bank lain Tabungan
- giro Deposito berjangka
- call money Kewajiban lainnya
- deposito berjangka Surat berharga
- kredit yang diberikan Pinjaman yang diterima
Surat berharga dan tagihan lainnya - Bank Indonesia
Kredit yang diberikan - Subordinasi
Penyertaan - Lainnya
Cadangan aktiva yang diklasifikasikan Rupa-rupa pasiva
Aktiva tetap dan inventaris (nilai buku) Modal disetor
Rupa-rupa aktiva Agio
Cadangan
Laba/rugi
Jumlah Jumlah
142
Pendapatan
1. Pendapatan
- Hasil bunga
- Provisi dan komisi
- Pendapatan valuta asing
- Pendapatan lainnya
2. Pendapatan non operasional
Biaya
1. Biaya operasional
2. Biaya non operasional
Ratio Likuiditas
Ratio likuiditas adalah untuk menilai kemampuan bank dalam memenuhi seluruh
kewajiban jangka pendek terhadap pihak ketiga, ratio ini pada bank dapat dilihat
dalam uraian sebagai berikut :
153
GiroPadaBankIndonesia
GWM
DanaPihakKetiga
Per Maret 1998 bank yang sehat rationya 0 sampai 19 %. Kewajiban bank maksimum
100 % dari modal inti.
Sedangkan kewajiban segera sama dengan rincian dana pihak ketiga (DPK).
Ratio alat likuid terhadap kewajiban segera dapat dicari dengan rumus :
SeluruhAlatLikuid
KewajibanSegera
d. Ratio Kredit Terhadap Dana yang Diterima ( Loan Deposit Ratio = LDR) Termasuk
154
TotalLoan( PinjamanYgDiberikan)
LDR
TotalDeposit ( DanaPihakKetiga)
Ratio Solvabilitas.
Tujuan analisis ratio solvabilitas adalah membahas secara bertahap tentang fungsi dari
bank capital, cara pengukuran kebutuhan modal bank dan cara membahas
perhitungan ratio solvabilitas suatu bank. Rumus-rumus yang dapat digunakan
mengukur capital adequacy ratio (CAR) ini adalah :
EquityCapi tal
CAR 3
TotalLoan Securities
155
Modal = modal inti ditambah modal pelengkap, ATMR adalah assets di neraca dan
rekening administratif setelah dibobot sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia.
Total hutang (total debt) terdiri dari ; giro, tabungan, deposito, sertifikat deposito, surat
berharga yang diterbitkan, pinjaman yang diterima, pinjaman subordinasi, modal
pinjaman. Total modal (total equity) terdiri dari ; modal disetor, agio (disagio)
saham, selisih penjabaran laporan keuangan, selisih penilaian kembali aktiva tetap,
laba ditahan.
Total assets adalah semua modal usaha atau semua nilai yang terkandung dalam total
aktiva.
Ratio Rentabilitas
156
Assets Utilization
Total Assets
retun on assets minimal 1,215 %
BiayaOperasional
2. RatioEfisiensi
Pendapatan Operasional
Maksimum 93,52 %.
157
Analisis varian sangat berguna untuk mengevaluasi suatu target atau sasaran,
anggaran atau suatu rencana kerja secara menyeluruh. Tidak seperti halnya analisis
dalam suatu perusahaan manufactur, analisis varian dalam kegiatan suatu bank
relatif sulit dilakukan karena jasa yang dihasilkan suatu bank pada umumnya
sangat bervariasi. Dalam suatu bank, analisis varian hanya dapat dilakukan dengan
membandingkan sasaran atau target dengan realisasinya, kemudian ditentukan
apakah variannya menguntungkan atau tidak dan apa kemungkinan penyebab varian
tersebut (single varian). Untuk melakukan dua analisis varian, yaitu memisahkan
varian yang disebabkan oleh volume dengan varian yang disebabkan oleh harga,
meskipun dapat dilakukan namun realtif sulit.
158
159
BiayaTetap
BEP
BiayaVariabel
1
Pendapa tan
Untuk kepentingan analisis ini maka biaya yang dikeluarkan harus dapat
diklasifikasikan ke dalam biaya tetap (fixed cost) dan biaya variabel (variable cost).
Dengan asumsi bank/cabang bank yang bersangkutan belum menggunakan
Unit Costing System.
Analisis break event dalam perbankan dapat juga digunakan untuk perenca
naaan dana. Untuk keperluan tersebut harus diciptakan Unit Costing telebih dahulu
tetapi kalau belum memungkinkan dapat dipakai asumsi bahwa dana bank yang
bersangkutan dikelola oleh bagian/divisi yang mengelola kegiatan-kegiatan jasa-jasa
dalam negeri lainnya yang ditransfer ke bagian lain dengan harga tertentu. Langjkah
berikutnya hitung tingkat break event point yang diinginkan dengan rumus BEP
160
BABdalamRupiah
BEPx
Pendapa tan Bagian / DivDalamRupiah
BiayaTetap BABdalamRupiah
MDM x : R%
1 BiayaVariabel Pendapatan dlmRupiah
Pendapatan
Rumus diatas dapat dikembangkan lebih lanjut misalnya bank cabang yang bersangkutan
akan merencanakan besarnya Minimal Dana Mengendap dengan harapan suatu
keuntungan sebesar Rp X,-. Maka besarnya dana minimal yang mengendap rata-rata
dalam tahun tersebut dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
BiayaTetap Rp. X BABdalamRupiah
MDM x : R%
1 BiayaVariabel Pendapa tan dlmRupiah
Pendapa tan
Keterangan :
MDM : Minimal Dana Mengendap
Biaya tetap pertahun
Biaya variabel satu tahun
BAB : Biaya Antar Bagian dalam rupiah selama satu tahun
Pendapatan Bagian Pengelola Dana dalam rupiah selama satu tahun
R % tingkat suku bunga satu tahun
Contoh soal :
1. Dan salah satu Bank "XYZ" dapat diketahui data sebagai berikut
a. Pendapatan bagian kas selama satu tahun Rp. 150.000.000
b. Besarnya bunga antar bagian yang ditransfer ke bagian kredit 17 % atau dalam
rupiah Rp 125.000.000
c. Jumlah biaya variabel bagian kas Rp 95.000.000
d. Jumlah biaya tetap Rp 47.500.000
Hitunglah berapa minimal dana yang harus mengendap rata-rata dalam satu tahun bila
diinginkan bagian kas tersebut mendapatkan laba Rp 25.000.000 untuk tahun yang
161
Jawab :
47.500.000 25.000.000 125.000.000
MDM x : 17%
95.000.000 150.000.000
1
150.000.000
47.500.000 25.000.000 5
MDM x : 17%
95.000.000 6
1
150.000.000
17
MDM 163.288.280 :
100
MDM = Rp 960.519.294,11
2. PT. Bank Mizuho memberikan data-data keuangannya per 30 Juni 2004 sebagai
beri kut :
162
1. Pendapatan
a. Pendapatan bunga
- Hasil bunga 112.988
- Provisi dan komisi 3.030
a. Pendapatan operasional lainnya 56.650
b. Pendapatan non operasional 10
Total pendapatan 170.678
2. Beban
a. Beban bunga
- Beban bunga 48.475
- Beban komisi dan komisi 4.480
b. Beban PAP + beban estimasi
Kerugian komitmen & kontijen (21.143)
c. Beban operasional lainnya 65.318
d. Beban non operasional 30
Total beban 97.160
Laba usaha sebelum pajak 73.518
Komitmen
1. Tagihan Komitmen
a. Fasilitas pinjaman yang diterima dan belum digunakan 632.107
b. Lainnya 0+
Jumlah tagihan komitmen 632.107
2. Kewajiban Komitmen
a. Fasilitas kredit kpd nasabah yang belum ditarik 2.475.616
b. Irrevocable L/C yang maíz berjalan (eksim) 374.331
c. Lainnya 0+
Jumlah kewajiban komitmen 2.849.947 -
Jumlah komitmen bersih (2.217.840)
Kontijensi
1. Tagihan kontijensi
a. Garansi yang diterima 7.474.110
b. Pendapatan bunga dalam penyelesaian 29
c. Lainnya 0+
Jumlah tagihan kontijensi 7.474.139
2. Kewajiban kontijensi
a. Garansi yang diberikan 775.044
b. Revocable L/C yang maíz berjalan (eksim) 0
c. Lainnya 0+
Jumlah kewajiban kontijensi 775.044 -
Jumlah kontijen bersih 6.699.95
163
Pemecahan :
b. Kemampuan Likuiditas.
Likuiditas bank dapat dikatakan baik apabila secara kuantitaitf memenuhi ratio-ratio
yang ditetapkan dan secara kualitatif apabila mampu memenuhi
kewajibannya setiap saat. Pada waktu atau saat tertentu bank dapat saja
kekurangan likuid artinya bank tidak mempunyai alat likuid yang cukup,
sedangkan kewajiban relatif besar. Dalam kondisi yang demikian apa yang hams
164
Contoh kasus :
Untuk 3 bulan kedepan dari sekarang diketahui data-data sebuah bank sebagai berikut :
a. Jumlah dana Rp. 10.000.000.000
b. Tingkat bunga dana 8 % p.a
c. Cash ratio 2 %
d. Giro wajib minimum (GWM) 5 %
e. Tingkat bunga kredit 12 %
Kasus 1
Jika terjadi kenaikan tingkat bunga dana sebesar 2 point berapa tingkat bunga kredit
agar laba tetap 79.000.000.
Kasus 2
Karena bunga tidak stabil (fluktuasi) jumlah dana menurun sebesar 20 % dan tingkat
bunga kredit tetap 12 %, sedangkan tingkat bunga dana turun menjadi 7 %. Berapa
Net Interest Margin pada saat tersebut.
165
Nilai X % ( tingkat bunga kredit) pada pendapatan bunga pada tahap ini belum dapat
ditentukan dan jumlah pendapatan bunga adalah hasil dari Net Interest Margin
+ biaya bunga, kemudian nilai X % dapat dicari sebagai berikut :
X = tingkat bunga kredit
166
Dari stuktur alat likuid dan kemampuan alat likuid ini dapat dilihat posisi dari pos aktiva
yang likuid dan pos aktiva illikuid, sebagai berikut :
c. Tingkat profitabilitas
Dalam menentukan profitabilitas dari Bank Mizuho tersebut harus ditentukan terlebih
dahulu mana pos aktiva produktif dan pos aktiva tidak produktif. Untuk melihat pos
aktiva produktif dan pos aktiva tidak produktif dapat dilihat dibawah ini :
167
d. Tingkat resiko
Dalam menentukan tingkat resiko dari pos aktiva yang dimiliki oleh Bank
Mizuho harus dilihat terlebih dahulu pos aktiva yang beresiko rendah (low risk) dan
pos aktiva yang beresiko tinggi (hight risk), lihat dibawah ini :
e. Penggolongan pasiva
Pada dasarnya pada pos pasiva pembicaraan tidak akan terlepas dari sumber-
sumber dana yang diperoleh oleh bank yang bersangkutan untuk membiayai
operasionalnya dan juga dana yang akan disalurkan kembali kepada masyarakat
dalam bentuk kredit. Adapun sumber dana yang ada pada bank dapat dibagi
dalam tiga jenis yaitu ;
1) dana dari pihak ketiga,
2) dana dari pihak kedua,
3) dana dari pihak ke satu.
Berikut ini dapat dilihat dana yang bersumber dari pihak-pihak tersebut :
168
Dana pihak ke II
Simpanan BL 129.180 40,25 %
Surat berharga 2.616 0,82 %
Pinjaman 189.080 + 58,93 %
Total dana pihak ke dua 320.876 100 %
169
Berikut contoh perhitungan biaya dana (cost of fund) dengan menggunakan data
rata-rata historis sebagai berikut :
Borrowing Nilai
Sumber Dana Saldo Komposisi Rate Tertimbang
Giro 2.349.745 43,28 % 3% 1,30 %
Tabungan 7.469 0,14 % 4% 0,01 %
Deposito 1.161.895 21,40 % 6% 1,28 %
Simpanan BL 129.180 2,38 % 6% 0,14 %
Surat berharga 2.616 0,05 % 11 % 0,01 %
Pinjaman 189.080 3,48 % 6% 0,21 %
Kewajiban lainnya 838.021 15,43 % 0% 0%
Equitas 751.389 13,84 % 0% 0%
5.429.575 100 % 2,95 %
Catatan :
Kewajiban lainnya dan equitas tidak dikenakan tingkat bunga berlaku (borrowing rate).
JumlahDana ( Funds )
Cost of Funds = xTertimban g
LoanableFu nds
5.429.575
= x 2,95
5.172.199
= 3,10 %
Total biaya overhead yang dihitung sekarang ini adalah total biaya untuk waktu 6 bulan.
170
BiayaOverh ead
Overhead cost = x100%
LoanableFu nds
88.410
= x100 %
5.172 .199
= 1,71 %
Cost of money
Cost of funds = 3,10 %
Cost of overhead = 1,71 % +
Cost of money = 4,81 %
Untuk selanjutnya dapat ditentukan lending rate atau tingkat bunga pinjaman (kredit)
yang diberikan yaitu dengan menjumlahkan cost of money dengan tingkat spread yang
ditentukan yaitu :
171
1. PT. "Analis" memberikan data laporan keuangannya dalam bentuk neraca dan
rugi laba sebagai berikut :
Data neraca
Keterangan 2007 2008
Aktiva
Aktiva lancar
Kas 1.157.721 1.850.164
Piutang usaha
Pihak ketiga 26.653.369 36.877.748
Polak mempunyai hub.istimewa 3.720.211 2.973.737
Piutang lain-lain 4.158.605 6.468.310
Persediaan 38.133.677 31.901.122
Pajak dibayar dimuka 7.136.328 1.820.514
Biava dibavar dimuka 2.214.259 4.123.089
Jumlah aktiva lancar 83.174.170 86.014.684
Aktiva tidak lancar
Aktiva pajak tangguhan 1.654.487 2.333.063
Aktiva tetap 60.631.294 60.125.432
Aktiva tak berwujud - 570.244
Aktiva lain-lain 1.524.353 2.240.303
Jumlah aktiva tidak lancar 63.810.134 65.269.042
Jumlah aktiva 146.984.304 151.283.726
Kewajiban dan modal
Pinjaman jangka pendek 79.840.000 57.463.000
Hutang usaha
Pihak ketiga 12.782.269 12.777.033
Pihak yang mempunyai hub.istimewa 15.488.800 27.862.033
Hutang pajak 1.527.766 3.034.304
Beban yang masih hams dibayar 17.397.208 17.057.280
Kewajiban lancar lainnya - 941.725
Jumlah kewajiban lancar 127.036.043 119.135.375
2.325.759 2.024.192
Kewajiban tak lancar
Kepentingan istimewa - 1.178.309
Modal
Saham A 600.000 600.000
Saham B 2.400.000 2.400.000
Agio saham 255.000 255.000
Selisih penilaian kembali aktiva tetap 618.693 618.693
Saldo laba 13.748.809 25.072.157
Jumlah modal 17.622.502 28.945.850
Jumlah kewajiban dan modal 146.984.304 151.283.726
172
Penjualan 90.604.605
Harga pokok penjualan 75.562.000
Laba kotor 15.042.605
Biaya operasi 8.531.369
Laba operasi 6.511.236
Bunga 2.636.156
Pendapatan sebelum pajak 3.875.080
Pajak 0
Laba bersih 3.875.080
RUAS
1 2 3 4
LB AT LB TA LB Pn LB AT Pn
= x x x = x x
Md Md AT Md Pn TA Pn Md AT
LB AL Pn
= x x
Pn Md AL
LB Ps Pn
= x x
Pn Md Ps
LB Pt Pn
= x x
Pn Md Pt
LB ALq Pn
= x x
Pn Md ALq
Keterangan :
LB Laba bersih
Md Modal
AT Ativa Tetap
TA Total Aktiva
Pn Penjualan
AL Aktiva Lancar
Ps Persediaan
Pt Piutang
ALq Aktiva liquid
173
Perhitungan analisis :
174
175
Uraian analisis
Ruas I
Lb/Md = 3.875.080 / 28.945.850 = 0,13 atau 13 %
Modal yang dimanfaatkan dalam operasional perusahaan masih memungkinkan
untuk mendapatkan laba 13 %, berarti dengan modal tersebut masih dapat
menghasilkan modal untuk periode berikutnya.
Ruas II
AT/ M d x LB / AT = 2 ,07 x 0,059
AT/Md = 2,07
Modal sendiri belum dapat membiayai aktiva tetap sehingga perlu pinjaman
dana dari luar.
LB/AT = 0,059
Dalam jangka pendek perusahaan masih punya kemampuan
mendapatkan laba dengan dana yang terbatas, untuk jangka panjang akan
menghadapi kendala yang cukup berat terutama tingkat harga semakin
meningkat.
Ruas III
TA/Md x LB/Pn x Pn/TA = 5,23 x 0,04 x 0,6
LB/Pn = 0,04
Laba yang diperoleh selama periode yang bersankutan adalah sangat buruk
untuk itu perlu dianalisis item biaya-biaya operasional yang dapat
diefisienkan untuk masa mendatang.
Pn/TA = 0,60
Berarti jumlah penjualan yang dapat dicapai perusahaan selama
periode itu relatif lambat.
Ruas IV/1
LB/Pn x AT/Md x Pn/AT = 0,04 x 2,07 x 1,51
176
Ruas IV/2
LB/Pn x Al/Md x Pn/Al = 0,04 x 2,97 x 1,053
Pn/AL = 1,053
Menggambarkan bahwa penjualan yang dicapai selama periode
tersebut masih kecil dan perlu ditingkatkan pada masa mendatang
dengan kebijaksanaan mendatang yang lebih efektif.
Ruas IV/3
LB/Pn x Ps/Md x Pn/Ps = 0,04 x 1,102 x 2,914
Ps/Md = 1,102
Mempunyai makna bahwa sebagian besar modal sendiri masih
dimanfaatkan pada persediaan sengga dengan demikian (turn over
persediaan) tidak cukup.
Pn/Ps = 2,914
Berarti jumlah penjualan yang dapat dicapai masih lamban dan
sebagian besar masih tertanam pada persediaan.
Ruas IV/4
LB/Pn x Pt/Md x Pn/Pt = 0,04 x 1,60 x 1,956
Pt/Md = 1,60
Mempunyai gambaran bahwa jumlah penjualan yang dicapai sebagian besar
tertanam pada piutang sebagai akibat kebijaksananan penjualan kredit yang
dilakukan perusahaan.
Pn/Pt = 1,956
Modal perusahaan sebagian besar masih tertanam pada piutang yang
jumlahnya mencapai 46.319.795
Ruas IV/5
LB/Pn x Alq x Pn/Alq = 0,04 x 1,869 x 1,674
Alq/Md = 1,869
Karena perusahaan mempunyai dana pinjaman sangat besar untuk
perusahaan memerlukan penghematan terhadap aktiva likuidnya.
177
Untuk melakukan analisis lebih jauh seperti untuk melihat sumber dan
penggunaan modal kerja serta perubahannya dan juga sumber dan penggunaan kas serta
perubahannya dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
178
Tahun Perubahan
Keterangan
2007 2008 Naik Turun
Kas 24.035 24.049 14 -
Giro Pada BI 222.263 84.482 - 137.781
Giro Pada Bank Lain 18.784 39.159 20.375 -
Penempatan Pd Bank Lain 2.979 2.533 - 446
Surat-Surat Berharga - 40.000 40.000 -
Pembiayaan yg Diberikan 342.516 847.931 505.415 -
Giro Wadiah 80.089 184.144 - 104.055
Tabungan Mudharabah 24.386 118.675 - 94.289
Dep.Bjk. Mudharabah 299.415 397.273 - 97.858
Hutang Pajak 526 567 - 41
565.804 434.470
Kenaikan modal kerja 131.334
565.804 565.804
Sumber
a. Aktiva Pajak Tangguhan 3..739
b. Pinjaman yg diterima 105.401
c. Kewajiban lain-lain 34.228
d. Modal saham 26.891
e. Agio saham Jumlah 662 170.921
Penggunaan
a. Penyertaan saham 672
b. Aktiva pajak tetap 3.809
c. Aktiva Lain-lain 5.346
d. Modal disetor 22.632
e. Defisit laba 7.128
Jumlah 39.587
Modal kerja naik 131.334
Dapat dikatakan modal kerja naik sebesar 131.334 jelas terlihat bahwa dari sumber
modal kerja diperoleh angka sebesar 170,921 sedangkan pada penggunaan modal kerja
diperoleh angka sebesar 39.587.
179
Sumber Kas
a. Aktiva Pajak Tangguhan 3..739
b. Pinjaman yg diterima 105.401
c. Kewajiban lain-lain 34.228
d. Modal saham 26.891
e. Agio saham 662
170.921
Yg Menyebabkan Kas Bertambah
1. Pengurangan Aktiva Lancar
a. Giro Pada BI 137.781
b. Penempatan Pd Bank Lain 446
2. Penambahan Hutang Lancar
a. Giro Wadiah 104.055
b. Tabungan Mudharabah 94.289
c. Dep.Bjk. Mudharabah 97.858
d. Hutang Pajak 41
434.470
605.391
180
Dari data tersebut : 1) Buatlah analisis vertikal. 2) Buatlah analisis perubahan, sumber
dan penggunaan modal kerja. 3) Buatlah analisis perubahan sumber dan penggunnaan
kas. 4) Lakukan analisis likuiditas dan solvabilitas dari neraca yang di saj ikan.
181
PT. Bank Suka Mandiri memberikan data-data keuangan yang terdiri dari Neraca dan
Laporan Rugi Laba sebagai berikut :
Data Neraca
Pos Aktiva Jumlah Pos Pasiva Jumlah
Kas 42.554 Rekening Koran 901.211
Giro Pada BI 316.284 Kewajiban Segera Dibayar 21654
Giro Pada Bank Lain 63 Tabungan 127.427
Wesel. Cek, dan Tagihan lainnya 5.621 Deposito Berjangka 367.830
Efek-Efek 21 Pinjaman Yang Diterima 599.272
Deposito Berjangka 100.000 Setoran Jaminan 12.172
Pinjaman Yang Diberikan 1.342.853 Pasiva Dalam Valuta Asing
Aktiva Dalam Valuta Asing a. Segera Dapat Dibayar 798.058
a. Likuid 390.043 b. Lainnya 433.943
b. Pinjaman yg diberikan 613.639 Kewajiban Lainnya 72.163
c. Lainnya 637.832 Modal
Penyertaan 2.067 a. Modal Setor 550
Aktiva Tetap dan Inventaris 23.926 b. Dana Setoran Modal 33.000
Aktiva Lain-lain 71.985 Cadangan Umum 13.270
Cadangan Lainnya 100.101
Sisa Laba Tahun Lalu 18.020
Laba Tahun Berjalan 48.217
Total Aktiva 3.546.888 Total Pasiva 3.546.888
Catatan :
Jumlah kredit yang diberikan telah diperhitungkan cadanngan debitur dubius
sebesar Rp 195.432,-.
1. Quick Assets
Menunjukkan kemampuan bank untuk membayar kembali simpanan para
deposan dengan alat-alat yang paling likuid. Alat yang paling likuid yaitu
a. Cash Assets :
Kas 42.554
Giro pada BI 316.284
Giro pada bank lain 63
Aktiva likuid dalam valas 390.043 +
Jumlah cash assets 748.944
b. Deposit :
Rekening Giro 901.211
Tabungan 127.427
Deposito 367.830 +
Jumlah deposit 1.396.468
b. Deposit 1.396.468
3. Banking Ratio
Adalah untuk mengukur tingkat likuiditas bank yang banyak digunakan dan lebih
mendekati sifat dan kegiatan bank yang murni. Semakin tinggi ratio ini
maka tingkat likuiditas akan semakin kecil, karena jumlah dana yang diperlukan
untuk membiayai kreditnya semakin besar. Komponen untuk mengukur banking
ratio adal ah :
a. Pinjaman yang diberikan (loan )
Pinjaman dalam rupiah 1.342.853
Pinjaman dalam valas 613.639 +
Jumlah 1.956.492
183
Dari data diatas dapat dilihat bahwa bank yang bersangkutan tidak
mempunyai cash assets yang cukup untuk membayar short term
borrowing yang ada. Sehingga bank tersebut tidak akan sanggup membayar para
deposannya dengan cash assets yang ada apabila harus melunasi terlebih dahulu
hutang-hutang yang harus segera dibayar. Dengan kata lain bank yang
bersangkutan mempunyai resiko likuiditas yang sangat tinggi.
8. Cash Ratio
Untuk mengukur cash ratio ini dilihat terlebih dahulu komponennya yaitu :
a. Likuid Assets 748.944
b. Short term borrowing 1.720.923
184
Solvabilitas
1. Primary Ratio
Untuk mengukur ratio ini harus dilihat terlebih dahulu komponen yang
mendukung ratio ini.
a) Equity capital
Modal disetor 550
Dana setoran modal 33.000
Cadangan umum 13.270
Cadangan lainnya 100.101
Sisa laba tahun lalu 18.020
Laba tahun berjalan 48.217 +
Jumlah 213.158
a. Kelompok low risk assets yang dapat dimasukan dalam perhi tungan ini
sebagai berikut :
185
4. Capital Ratio
a. Equity Capital 213.158
b. Reserve for loan losses 195.432
c. Total Loan 1.956.492
186
a. Total Debt
Giro 901.211
Tabungan 127.427
Deposito 367.830
Pinjaman yang diterima 599.272 +
Jumlah 1.995.740
Rentabilitas.
Rentabilitas adalah kemampuan perusahaan atau bank dalam menciptakan dan
menghasilkan laba pada periode tertentu, indikator tercapainya tingkat rentabel yang baik
dapat dilihat dari uraian analisis sebagai berikut :
187
188
11. C o s t o f F u n d
Interest Expense = 86.386
189
190
Mohammad Edris, Drs., Ak., (1982), "Analisa Laporan Keuangan" , Penerbit Sinar
Baru, Bandung.
Munawir. S., Drs., Ak., (1997), "Analisa Laporan Keuangan" , Edisi Keempat,
Cetakan Ketujuh, Penerbit Liberty, Yogyakarta.
Muljono, Pudjo Teguh, Drs., Ak., (1992), "Analisa Laporan Keuangan Untuk
Perbankan", Edisi Revisi II, Cetakan keempat, Penerbit Djambatan, Jakarta.
Syamsuddin, Lukman, Drs., MA., (2.000) "Manajemen Keuangan Perusahaan
(Konsep Aplikasi dalam : Perencanaan, Pengawasan, dan Pengambilan
Keputusan)", Edisi Baru, Cetakan Kelima, Penerbit PT. Raja Grafindo
Persada, Jakarta.
Wirasasmita, Rivai, H.R.A, DR., SE., M.Si , Dra Ani Kenangasari, Ak., (1999),
"Analisa Laporan Keuangan Koperasi", Penerbit Pionir Jaya, Bandung.
---np---
191