Você está na página 1de 8

Alan Yudha Alif Pratama

15/383200/PA/16860

TUGAS TEKTONIK INDONESIA


PAPER#1

Judul : Seismic response to recent tectonic processes in the Banda Arc region

Penulis : Ales Spicak, Radka Matejkova, Jiri Vanek

Penerbit : Journal of Asian Earth Sciences

Tahun : 2012

Review :

Busur Banda yang berada di daerah Asia Tenggara terletak di area pertemuan dari berbagai
lempeng yaitu Eurasia, Indo-Australia, Filipina dan Pasifik. Busur ini merepresentasikan contoh luar
biasa dari hasil kolisi busur kepulauan aktif dan merupakan salah satu tektonik paling kompleks serta
area seismik paling aktif di bumi. Daerah Busur Banda memiliki keunikan yang membedakannya
dengan zona konvergen lainnya diantaranya adalah : (i) morfologi permukaan melengkung yang
muncul di daerah sebelah timur, (ii) transisi antara subduksi menjadi kolisi antara benua Australia dan
Busur Banda sepanjang margin lempeng konvergen, (iii) geometri khusus dari Zona Wadati-Benioff
(WBZs), dan (iv) seismisitas intensif yang tidak biasa pada kedalaman menengah WBZ bagian selatan
dan pada kedalaman dangkal WBZ bagian timur laut dari busur.

Gambar 1. Peta morfologi Busur Banda dengan episenter gempabumi (titik putih).
Alan Yudha Alif Pratama
15/383200/PA/16860

Pusat dari wilayah ini merupakan Cekungan Laut Sunda yang dikelilingi Selat Timor (S-SE) dan
Selat Seram (N-NE). Depresi terdalam adalah Weber Basin di sebelah timur dengan kedalaman
maksimal 7 km. Busur kepulauan menonjol keatas permukaan menjadi banyak pulau dengan pulau
terbesar yaitu Timor (barat daya) dan Buru (utara). Konfigurasi tektonik wilayah Busur Banda
mengalami perubahan secara signifikan terutama selama 8 juta tahun terakhir (Hamilton,1978 ; Hall
dan Blundell, 1996). Rezim tektonik yang ada saat ini terbentuk ketika terjadi subduksi drifting ke utara
lempeng Australia di bawah blok Sunda berevolusi menjadi kolisi selama zaman Neogen. Proses ini
menghasilkan penghentian vulkanisme di bagian barat daya busur antara bujur 124o – 128o E.

Kita telah mempelajari pola seismisitas di wilayah Busur Banda dengan penentuan hiposenter
dan penyelesaian bidang sesar dari data seismologi global yang direkam secara teleseismik. Kami
menggunakan buletin EHB dalam penentuan hiposenter yang tersedia secara online pada
http://colossus.iris.washington.edu/EHB/index.html , meliputi periode 1964-2007, dan dalam
penentuan penyelesaian bidang sesar diperoleh dari Global Centroid-Moment-Tensor (GCMT) Project
yang tersedia pada www.globalcmt.org , meliputi periode 1976 hingga saat ini. Sedangkan untuk
sejarah erupsi dan koordinat gunung berapi aktif diperoleh dari Global Volcanism Program of the
Smithsonian Institution (Siebert dan Simkin, 2002). Analisis secara menyeluruh berdasarkan
pengelompokan gempabumi spasial dan penyelesaian bidang sesar mengarahkan kepada pembatasan
domain gempabumi yang mewakili struktur tektonik individual dan prosesnya seperti zona sesar,
cekungan ekstensional, gunung berapi, subduksi, dan kolisi. Jika memungkinkan, parameter geometri
dari domain, azimuth dan dip dapat dihitung mendekati fokus domainnya dengan menggunakan
persamaan least square.

(a) (b)

Gambar 2 (a) Distribusi episenter gempa (lingkaran) dari daerah Busur Banda dengan 5 petak. Masing – masing petak
berjarak 25 km. (b) Sayatan vertikal terhadap zona episenter Busur Banda (N-S azimuth 170o).
Alan Yudha Alif Pratama
15/383200/PA/16860

Untuk menilai gempabumi secara lebih rinci, digunakan focal mechanism yang tersedia,
melakukan analisa terhadap tren sesuai karakternya (strike-slip), normal, reverse; stabilitas parameter
bidang noda) dan memperhatikan perubahan halus dalam distribusi geometri fokus gempabumi.
Kemudian dihubungkan antara distribusi gempabumi dengan batimetri / topografi dan informasi
geologi yang tersedia. Ini akan menghasilkan delimitasi 11 domain gempabumi yang termasuk 99%
peristiwa dari seluruh dataset EHB.

a) Zona episentral paralel terhadap blok lempeng Australia-Sunda


Analisis menyeluruh tentang gempabumi dangkal yang mengikat Busur Banda di S-SE memungkinkan
membagi 6 domain gempabumi dan mengasosiasikannya dengan proses tektonik yang berbeda. Dari
barat ke timur terdapat Wetar thrust collision, domain WBZ Banda dangkal, domain volkanik Busur
Banda, domain kolisi/transform Tanibar, domain sesar transform Tarera-Aiduna dan domain
ekstensional Aru.
b) Zona episentral paralel terhadap Palung Seram
Gempa bumi dangkal di selatan palung Seram menempati 2 sabuk parallel terhadap palung. Kami
pisahkan 2 domain utama gempabumi disana, satu terkait subduksi selatan saat ini dari Bird head
mikroplate sepanjang Palung Seram (domain dangkal WBZ), domain spasial lainnya berhubungan
dengan Busur vulkanik Ambon.
c) Domain Sorong – Maluku
Gempabumi yang terdistribusi dibagian NW dari wilayah yang diteliti tidak mengikuti pola memanjang
dari zona sesar Sorong meskipun terjadi area tersebut. Di utara zona sesar Sorong terdapat struktur
dari wilayah laut Maluku memanjang pada arah N-S. Episenter dari domain mengikuti pola zigzag yang
agak rumit dengan beberapa lurus segmen dari beberapa orientasi. Kurang dari setengah dari focal
mechanism yang ada sesuai dengan strike-slip displacement bagian kiri. Di bagian tengah domain,
sebagian besar gempabumi berorientasi N-S mengarah ke laut maluku dan ditandai dengan adanya
sesar normal. Detail analisis lebih lanjut dari domain Sorong-Maluku akan membutuhkan
pertimbangan gempabumi di wilayah laut Maluku utara wilayah penelitian saat ini.
d) Gempabumi terisolasi yang tersisa
Gempabumi yang tersisa setelah penetapan batas domain di atas adalah peristiwa terisolasi yang tidak
termasuk dalam formasi geometri manapun. Sebagian gempabumi terisolasi tersebar di wilayah luas
dari Laut Banda. Episenter domain didistribusikan pada area seluas 250x600 km2. 17 dari 19 focal
mechanism yang ada sesuai dengan displacemnet strike-slip lateral bagian kiri sepanjang sesar
berarah WSW-ENE.
e) Stuktur kawasan kunci seismik yang tidak aktif
Alan Yudha Alif Pratama
15/383200/PA/16860

Meskipun pentingnya terhadap morfologi permukaan dan evolusi tektonik dari Banda arc, tidak terjadi
gempa yang signifikan berkaitan dengan struktur tektonik seperti cakungan Weber dan zona patahan
Gunung Api Utara Wetar. Kita hanya bisa berspekulasi jika ini karena keheningan kontemporer
struktur atau dengan orientasi pada tegangan tektonik regional bidang yang tidak mendukung
konsentrasi tegangan yang cukup untuk memproduksi gempabumi yang lebih kuat.
Distribusi spasial gempabumi dangkal dan focal mechanism gempa yang terdapat pada
wilayah Busur Banda menentukan elemen penting dari struktur tektonik dan penentuan tren dalam
perilaku tektonik dan mencerminkan rezim stress tektonik baru – baru ini. Kemudian dipisahkan 11
domain berdasarkan secara spasial gempabumi dengan berbagai ukuran dan propertinya untuk
mengasosiasikannya dengan unit tektonik individu wilayah tersebut.

Gambar 3. Peta interpretasi episenter dari seluruh gempabumi dangkal di area Busur Banda sesuai domain masing –
masing.
Alan Yudha Alif Pratama
15/383200/PA/16860

PAPER#2

Judul : Continent-arc collision in the Banda Arc imaged by ambient noise tomography

Penulis : Robert W. Porritt, Meghan S. Miller, Leland J. O’Driscoll, Copper W. Harris, Nova
Roosmawati, Luis Teofilo da Costa

Penerbit : Earth and Planetary Science Letter

Tahun : 2016

Review :

Kopling antar batas konvergen merupakan hal mendasar bagi berbagai macam batas
lempeng dan proses lempeng tektonik. Paling umum, batas – batas konvergen mengambil bentuk
subduksi lempeng samudera dimana litosfer samudera secara negatif ikut tertarik oleh lempeng
samudera turun ke bawah. Bentuk konvergensi ini sering terjadi di zona deformasi yang relatif sempit
dan terpusat di sepanjang interface lempeng. Busur banda adalah lingkungan koalisi di mana berbagai
pecahan lempeng di Asia Tenggara berinteraksi dengan lempeng Australia. Tabrakan ini terjadi di
timur terminasi Palung Jawa dimana lempeng samudera Hindia bersubduksi dibawah Eurasia
membentuk busur Indonesia. Usia dasar laut disini meningkat ke timur sepanjang busur mencapai usia
Jurassic di selatan Pulau Sumba dimana transisi litosfer dari lautan ke marjin benua Australia. Pada
transisi ini ada pembiasan busur yang signifikan karena busur vulkanik bergerak dari satu rantai linier
ke satu set pulau busur dalam dan luar dengan busur dalam menjadi gunung api aktif dan busur
mewakili depan lisional. Ini adalah system busur dalam dan luar yang secara kolektif disebut sebagai
busur banda. Orogen koalisis relative muda berdasarkan rekonstruksi lempeng. Namun data lain dari
investigasi geologis onshore menawarkan berbagai usia inisiasi tabrakan dari 16 ma hingga 1 ma. Data
yang digunakan dalam penelitian ini berfokus pada 30 stasiun sementara yang dipasang oeh University
of Southern California (USC), dengan dukungan Studi Array Seismik Portabel dari Continental
Lithosphere (PASSCAL). Selain itu ditambahkan 16 stasiun dari Geoscience Australia, 17 stasiun dari
GeoFon, 1 stasiun dari Indonesia Tsunami Early Warning System (IA) dan komisi persiapan dari
Comprehensive nuclear-Test-Ban Treaty Organization (CTBTO), 1 stasiun dari Global Seismograph
Network (GSN), 1 stasiun dari Malaysian National Seismic Network, dan 3 stasiun dari Seismograph in
School di Australia.
Alan Yudha Alif Pratama
15/383200/PA/16860

Gambar 1. Peta letak lokasi stasiu seismometer penelitian.

Ambient noise tomografi telah digunakan dalam beberapa tahun terakhir sebagai indikator
pencitraan yang kuat, dengan aliran pemroresan tersebut menjadi metode aplikasi yang relatif
standar. Alat ini memiliki dua keuntungan uatama sebagai metode pencitraan. Pertama, iluminasi
terutama fungsi geometri array, karena setiap stasiun bertindak sebagai sumber virtual untuk stasiun
yang lain. Oleh karena itu ambient noise mampu mensimulasikan sumber di setiap lokasi stasiun,
sedangkan pencitraan berbasiskan gempabumi bergantung pada distribusi sumber yang cenderung
heterogen sehingga tidak selalu dapat mencakup struktur daerah yang diinginkan. Kedua, sumber
noise seismik dianggap sebagai sumber mikroseismik samudera yang membangkitkan energi
gelombang permukaan pada periode 10 – 20s untuk mikroseismik primer dan periode 5 – 10s untuk
mikroseismik sekunder. Seringkali periode ini tidak terekam pada gempabumi lokal maupun
teleseismik dan banyak energi mereka yang melemah atau tersebar sebelum mencapai stasiun
pencatatan sehingga ambient noise tomografi dapat memunculkan struktur yang tidak terdapat di
metode lain. Noise ambient seismik digunakan sebagai alat untuk melakukan analisis dan pengolahan
untuk mendapatkan kecepatan struktur seismik. Proses ini dimulai dengan normalisasi domain waktu
melalui pelurusan rata-rata dan pemutihan domain frekuensi untuk menurangi efek sinyal transasi
besar seperti gempa bumi local atau teleseismik dan kemudian EGF dihitung dengan korelasi silang.
Langkah pemrosesan ini mengubah amplitude absolut dari korelasi, tetapi mempertahankan informasi
fase yang sebanding dengan fungsi Greens yang sebenernya. EGFs yang dihasilkan menunjukkan sinyal
gelombang permukaan yang jelas yang diukur dengan analisis waktu frekuensi untuk memperoleh
antar stasiun kurva disperse kecepatan fase dan kelompok.
Alan Yudha Alif Pratama
15/383200/PA/16860

Gambar 2. Irisan model Vsv pada kedalaman konstan. Peta kecepatan geser relatif pada kedalaman 5 – 45km.

Gambar diatas menunjukkan peta kecepatan geser relatif pada kedalaman 5 – 45km. Struktur
kecepatan di bawah Sumba muncul sebagai anomali kecepatan tinggi yang relatif pada level dangkal
(5,15km), tetapi pada kerak menegah kebawah dan kerak bagian atas kecepatan relatif rendah. Pada
Laut Sawu, struktur dangkal relatif memiliki kecepatan yang rendah, tapi dengan velocity body yang
tinggi yang menunjam di arah timur laut – barat dayadi 15 km antara Alor dan Sumba. Pada kedalaman
yang lebih besar, kecepatan struktur relatif rendah di bawah Laut Sawu dengan anomali kecepatan
rendah dengan amplitudo tinggi muncul pada kedalaman 25 k m dan sedikit rendah di mantel paling
atas. Di Timor, anomali kecepatan rendah yang signifikan yang terlihat dalam peta kecepatan fase dan
kelompok telah menghasilkan anomali kecepatan rendah amplitudo besar melalui kerak dan mantel
paling atas.

Gambar 3. Penampang melintang Sumba dan Laut Savu

Kami menyimpulkan dari model kecepatan kami bahwa Sumba merupakan sliver forearc yang
aktif terangkat. Struktur kecepatan ini diilustrasikan pada Gambar 3 dengan satu set penampang
Alan Yudha Alif Pratama
15/383200/PA/16860

melintang. Model ini menyatukan beberapa ciri – ciri misterius seperti peningkatan yang relatif cepat,
lokasi GPS yang mengindikasikan bahwa Sumba tidak bergerak terhadap Australia, shear velocity yang
relatif tinggi di kerak bagian atas, dan rekonstruksi dalam subduksi inferens dari Scott Plateau. Dalam
model ini, Sumba adalah bagian biasa dari forearc sebelum adanya kolisi, namun mulai terangkat
karena daya apung yang relatif tinggi dari Scott Plateau yang memasuki trench dan mendorong forearc
naik dari bawah.

Gambar 4. Penampang melintang Timor

Kolisi di Palung Timor sangat oblique dengan bagian paling tua dari kolisi ini terjadi di tepi
timur laut dari Timor dan termuda di ujung barat daya pulau. Kami tampilkan penampang melintang
sepanjang zona kolisi ini (Gambar 4) untuk menunjukkan tingkat struktural yang lebih dalam dari
“time-space trade-off”. Di seluruh Timor, model ini merekonstruksi hubungan tektonik stratigrafi yang
sebelumnya diperoleh dari pemetaan di permukaan, namun model yang disajikan memberikan
pencitraan yang lebih dalam dan baru tentang bagaimana subduksi litosfer Australia bertabrakan de
dalam membran kerak menegah Banda dan memisahkan sepanjang kerak bagian atas dan bawah. Hal
ini mengakibatkan pengendapan unit sedimen di atas Banda dan subduksi kerak Australia yang lebih
rendah dengan litosfer. Variasi pada busur bagian dalam lebih halus namun anomali kecepatan

Você também pode gostar

  • Mitigasi Banjir
    Mitigasi Banjir
    Documento18 páginas
    Mitigasi Banjir
    Muhammad Kautsar Rahmareza
    Ainda não há avaliações
  • Geological Fieldtrip Gedong Songo
    Geological Fieldtrip Gedong Songo
    Documento3 páginas
    Geological Fieldtrip Gedong Songo
    Muhammad Kautsar Rahmareza
    Ainda não há avaliações
  • Mitigasi Banjir
    Mitigasi Banjir
    Documento18 páginas
    Mitigasi Banjir
    Muhammad Kautsar Rahmareza
    Ainda não há avaliações
  • Gethermometer Report
    Gethermometer Report
    Documento1 página
    Gethermometer Report
    Muhammad Kautsar Rahmareza
    Ainda não há avaliações
  • Mitigasi Banjir
    Mitigasi Banjir
    Documento18 páginas
    Mitigasi Banjir
    Muhammad Kautsar Rahmareza
    Ainda não há avaliações
  • Geological Fieldtrip Gedong Songo
    Geological Fieldtrip Gedong Songo
    Documento3 páginas
    Geological Fieldtrip Gedong Songo
    Muhammad Kautsar Rahmareza
    Ainda não há avaliações
  • Modul Praktikum 5
    Modul Praktikum 5
    Documento3 páginas
    Modul Praktikum 5
    Muhammad Kautsar Rahmareza
    Ainda não há avaliações
  • Coverminlog Fix
    Coverminlog Fix
    Documento1 página
    Coverminlog Fix
    Muhammad Kautsar Rahmareza
    Ainda não há avaliações
  • Jacobi
    Jacobi
    Documento8 páginas
    Jacobi
    Muhammad Kautsar Rahmareza
    Ainda não há avaliações
  • Agama
    Agama
    Documento1 página
    Agama
    Muhammad Kautsar Rahmareza
    Ainda não há avaliações
  • Jacobi
    Jacobi
    Documento8 páginas
    Jacobi
    Muhammad Kautsar Rahmareza
    Ainda não há avaliações
  • Sayatan
    Sayatan
    Documento2 páginas
    Sayatan
    Muhammad Kautsar Rahmareza
    Ainda não há avaliações
  • Geological Fieldtrip Gedong Songo
    Geological Fieldtrip Gedong Songo
    Documento3 páginas
    Geological Fieldtrip Gedong Songo
    Muhammad Kautsar Rahmareza
    Ainda não há avaliações