Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Nomor 76/Pid.Sus/2015/PN.Lsm
KASUS POSISI
IDENTITAS TERDAKWA ;
KRONOLOGIS :
Pada Bulan Januari Tahun 2015 , terdakwa kembali mengajak Saksi untuk kembali
mendatangi Kantor Imigrasi Kota Lhokseumawe dan sesampainya di Kantor Imigrasi Kota
Lhokseumawe , Saksi bertemu dengan Darwani ayng sudah menunggu di kantor tersebut. Di
Kantor Imigrasi Terdakwa menyuruh saksi dan Darwani di foto oleh petugas imigrasi untuk
kepentingan pembuatan passport. Pada saat pembuatan passport , saksi tidak memiliki KTP
karena saksi masih berusia 16 (enam belas) Tahun. Namun setelah passport itu selesai , passport
tersebut tidak pernah diserahkan kepada saksi karena saksi hanya melihat dan menandatangani
passport tersebut saja.
MENGADILI :
Majelis Hakim dengan memperhatikan fakta-fakta hukum yang ada tersebut langsung
memilih langsung dakwaan kesatu primair yakni melanggar Pasal 2 ayat (1) UU NO.21 Tahun
2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang dan menjatuhkan pidana
terhadap terdakwa dengan pidana penjara 5 (Lima) Tahun dan denda sebesar Rp.200.000.000
(dua ratus juta rupiah) subsidair 3 bulan penjara.
ANALISIS
Majelis Hakim langsung memutuskan untuk memilih dakwaan kesatu primair ini karena
Terdakwa dianggap memenuhi unsur-unsur dalam pasal ini . Unsur-unsur dari Pasal 2 ayat (1)
UU No 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang ialah sebagai
berikut:
1. Setiap Orang
Yang dimaksud dengan setiap orang disini ialah orang perseorangan atau korporasi yang
melakukan tindak pidana perdagangan orang.1 Setiap orang disini ialah siapa saja subjek
hukum yang terhadapnya dapat dimintakan pertanggungjawaban pidana yang dalam
perkara ini yaitu terdakwa Ernawati Binti M.Husen yang membenarkan identitasnya
sebagaimana dalam surat dakwaan dan selama persidanan terhadap diri terdakwa tidak
ditemukan adanya alas an pemaaf atau pembenar , maka kepada terdakwa dapat
dipertanggung jawabkan atas kesalahannya. 2
1
Pasal 1 angka 4 UU No 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang
2
Pertimbangan Majelis Hakim pada Putusan Nomor 76/Pid.Sus/2015/PN.Lsm
3
Pasal 1 angka 9 UU No 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan
4
Pasal 1 angka 10 UU No 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan
Lalu setelah Saksi dipindahkan ke tangan majikannya tersebut , saksi pun di
eksploitasi oleh majikannya tersebut dengan cara disuruh mengerjakan seluruh pekerjaan
rumah tanpa diberi waktu untuk beribadah dan juga beristirahat. Eksploitasi yang
dimaksud disini ialah Tindakan dengan atau tanpa persetujuan korban yang meliputi
tetapi tidak terbatas pada pelacuran, kerja , atau pelayanan paksa , perbdakan atau praktik
serupa, perbudakan , penindasan , pemerasan , pemanfaatan fisik , seksual , organ
reproduksi , atau secara melawan hukum memindahkan atau mentransplantasi organ
dan/atau jaringan tubuh atau memanfaatkan ternaga atau kemampuan seseorang oleh
pihak lain untuk mendapatkan keuntungan baik materiil maupun immaterial. 5
Oleh karena terdakwa mampu bertanggung jawab maka harus dinyatakan bersalah
dan harus dijatuhi pidana , semua unsur dari Pasal 2 ayat (1) UU No.21 tahun 2007
tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang telah terpenuhi , maka
terdakwa dinyatakan telah terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana
sebagaimana didakwakan dalam dakwaan alternative Kesatu.
5
Pasal 1 angka 7 UU No 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan