Você está na página 1de 4

ALAT MUSIK KERONCONG

Asal Usul Keroncong

Akar keroncong berasal dari Fado (sejenis aliran musik dari Portugis) yang diperkenalkan
oleh para pelaut dan budak kapal niaga bangsa itu sejak abad ke-16 ke Nusantara. Dari
daratan India (Goa) masuklah musik ini pertama kali di Malaka dan kemudian dimainkan
oleh para budak dari Maluku. Bentuk awal musik ini disebut moresco (sebuah tarian asal
Spanyol), di mana salah satu lagu oleh Kusbini disusun kembali kini dikenal dengan nama
Kr. Muritsku, yang diiringi oleh alat musik dawai. Dalam perkembangannya, masuk sejumlah
unsur tradisional Nusantara, seperti penggunaan seruling serta beberapa komponen
gamelan. Pada sekitar abad ke-19 bentuk musik campuran ini sudah populer di banyak
tempat di Nusantara, bahkan hingga ke Semenanjung Malaya.

Masa keemasan ini berlanjut hingga sekitar tahun 1960-an. Selanjutnya, pada tahun 1880
Musik Keroncong lahir, dan awal ini Musik Keroncong juga dipengaruhi lagu Hawai yang
dalam tangga nada mayor, yang juga berkembang pesat di Indonesia bersamaan dengan
Musik Keroncong.

Alat Musik Keroncong

Saat ini, musik keroncong menggunakan alat-alat musik berikut

 Ukulele-Cuk. berdawai 3 dan terbuat dari nilon. urutan nadanya adalah G, B dan E;
sebagai alat musik utama yang menyuarakan crong – crong sehingga disebut
keroncong.
 Ukulele-Cak. berdawai 4 terbuat dari besi. urutan nadanya A, D, Fis, dan B. Jadi
ketika alat musik lainnya memainkan tangga nada C maka cak bermain pada tangga
nada F

 Gitar Akustik.sebagai gitar melodi, dimainkan dengan gaya kontrapuntis

 Biola. digunakan untuk menggantikan rebab. karena dulu musik keroncong ini
menggunakan rebab
 Flute.mengantikan Suling Bambu, pada Era Tempo Doeloe memakai Suling Albert
(suling kayu hitam dengan lubang dan klep, suara agak patah-patah, contoh orkes
Lief Java), sedangkan pada Era Keroncong Abadi telah memakai Suling Bohm
(suling metal semua dengan klep, suara lebih halus dengan ornamen nada yang
indah, contoh flutis Sunarno dari Solo atau Beny Waluyo dari Jakarta);

 Selo/Cello. betot menggantikan kendang,


 Kontra Bass(menggantikan Gong), juga bas yang dipetik, tidak pernah berubah sejak
Amati dan Stradivarius dari Cremona Itali 1600 membuatnya;

Penjaga irama dipegang oleh ukulele dan bas. Gitar yang kontrapuntis dan selo yang ritmis
mengatur peralihan akor. Biola berfungsi sebagai penuntun melodi, sekaligus
hiasan/ornamen bawah. Flut mengisi hiasan atas, yang melayang-layang mengisi ruang
melodi yang kosong.

Bentuk keroncong yang dicampur dengan musik populer sekarang menggunakan organ
tunggal serta synthesizer untuk mengiringi lagu keroncong (di pentas pesta organ tunggal
yang serba bisa main keroncong, dangdut, rock, polka, mars).

Você também pode gostar