Você está na página 1de 2

PERTIMBANGAN UMUM

Perdarahan postpartum didefinisikan sebagai hilangnya darah 500 ml atau lebih dari organ-
organ reproduksi setelah selesainya kala tiga persalinan (ekspulsi atau ekstrasi plasenta dan
ketuban. Normalnya, perdarahan dari tempat plasenta terutama dikontrol oleh kontraksi dan
retraksi anyaman serat-serat otot serta agregasi trombosit dan trombus fibrin di dalam pembuluh
darah desidua.

Perdaraha postpartum dini adalah perdarahan yang berlebihan selama 24 jam pertama
setelah kala tiga persalinan selesai.

Perdarahan postpartum lanjut adalah perdarahan yang berlebihan selama masa nifas,
termasuk periode 24 jam pertama setelah kala tiga persalinan sselesai.

perdarahan postpartum dini

Data subjektif

Gejala saat ini

Perdarahan pervaginam-berlebihan, banyak dan persistemadalah gejala yang laing khas.

RIWAYAT PENYAKIT DAHULU

Pemeriksaan umum : Takikardia dan hipotensi menunjukan hipovolemia karena kehilangan darah
yang banyak.

Pemeriksaan abdomen : temuan-temuanya tergantung pada faktor kausatif. Dicurigai atonia uteri
bila uterus membesar, lunak dan terbenam. fundus uteri yang terkontraksi kuat memberi kesan
adanya laserasi traktus genitalis.

Pemeriksaan pelvis : penting untuk evaluasi uterus, integritas uterus, jaringan plasenta yang
tertahan, laserasi traktus genitalis atau inversio uteri.

PENILAIAN

DIAGNOSIS BANDING

Atonia uteri adalah gagalnya uterus untuk mempertahankan kontraksi dan reaksi normalnya.
Relaksasi abnormal fundus uterus bertanggung jawab terhadap 75-90% kasus perdarahan
postpartum.

Laserasi traktus genitalis serviks, vagina atau perineum bertanggung jawab terhadap 6-19 kasus
perdrahan postpartum dini. Fundus uteri keras dan berkontraksi dengan baik.
Plasenta dan tertahannya ketuban in utero :Perdarahan menetap karena uterus tidak mampu
berkontraksi dan retraksi secara normal. Diagnosa ini dicurigai apabila inspeksi plasenta menunjukan
area robekan tidak lengkap atau tercabik-cabik.

Plasenta Akreta : lihat plasenta akreta

Ruptur uteri

Inversio uteri

Kelaian kagulasi

FAKTOR-FAKTOR PREDISPOSISI

Faktor-faktor predisposisi antonia uteri meliputi salah atau lebih dari yang tersebut dibawah ini, baik
dalam bentuk tunggal ataupun kombinasi :

1. Anastesia umum
2. Persalinan lama
3. Persalinan cepat
4. Kelainan uterus leiomiomata, kelainan kongenital
5. uterus yang terlalu teregang karena kehamilan ganda, hidramnion, atau bayi yang sangat
besar
6. Plasenta previa
7. Solusio (abrupsio) plasenta
8. Multiparitas
9. Preeklamsia atau eklamsia

KOMPLIKASI POTENSIAL

Komplikasi kehilangan darah yang banyak adalah syok hipvolemik disertai dengan perfusi
jaringan yang tidak adekuat.

Você também pode gostar