Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
PERTIMBANGAN UMUM
Perdarahan postpartum lanjut atau tertunda biasanya terjadi dalam 6 sampai 10 hari setelah
kelahiran. Penyebab yang paling sering adalah produk-produk konsepsi yang tertinggal. Penyebab-
penyebab lainnya meliputi infeksi, involusi abnormal tempat plsenta, retensi dan pelepasan desidua
vera abnormal, trauma koitus, pecahnya episiotomi dan perekahan parut seksio sesarea.
DATA SUBJEKTIF
Perdarahan pervaginam persisten dan rekurens merupakan gejala yang paling khas.
Gejala-gejala lain : Menggigil dan demam menunjukan keterkaitan dengan infeksi traktus genitalis.
DATA OBJEKTIF
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan umum : Suhu dapat meningkat bila disertai infeksi. Nadi dan tekanan darah
memberikan perkiraan beratnya perdarahan.
Pemeriksaan abdomen : Fundus uteri sering dapat dipalpasi dari abdomen dan lebih besar dari yang
diperkirakan
Pemeriksaan pelvis : Uterus cenderung lebih besar dan lebih lunak dari yang diperkirakan.
perlunakan uterus dapat menunjukan adanya infeksi penyerta. Pemeriksaan spekulum menyingkap
perdarahan aktif dari kanalis servikalis. Serviks sering tidak cukup berdilatasi untuk menerima kanula
pengisap 9 atau 10.
TES LABORATORIUM
Pemeriksaan darah lengkap: evauasi hemoglobin dan hematokrit menentukan pendarahan dan
anemia. peningkatan hitung leukosit dapat disebabkan oleh infeksi , atau peningkatan normal yang
menyertai persalinan dan kelahiran yang baru terjadi.
PENILAIAN
Produk – produk konsepsi yang tertahan lazimnya disertai dengan keadaan – keadaan berikut :
1. perdarahan postpartum primer 600 ml atau ebih
2. kecurigaan tertahanya jarigan plasenta setelah inspeksi plasenta
3. syok akibat beratnya perdarahan postpartum sekunder
4. morbilitas (suhu diatas 38 C) atau pireksia ringan (suhu 37,5 C – 38 C pada waktu perdarahan
sekunder)
5. perlunaka uterus
6. bukti bakteriologi infeksi traktus genitalis
RENCANA
DATA DIAGNOSTIK TAMBAHAN
Tes koagulasi (hitung trombosit, waktu protombrin, waktu tromblopastin parsial, fibrinogen
dan produk pecahan fibrin) dapat mengidentifikasi koagulopati
Perdarahan moderat : Oksitosin intravena (20 unit per 500 ml larutan Ringer laktet)
ditambah ergonovin atau metilergonovin dianjurkan untuk merangsang kontraksi uterus dan
mengontrol perdarahan. Sepanjang tidak ada bukti adanya jaringan plasenta yang tertahan,
kuretase dapat dihindari untuk mencegah trauma pada tempat implantasi.
Perdarahan hebat : Diperlukan cairan intravena dan transfusi. Kuretase dianjurkan bila ada
bukti jaringan plasenta tertahan atau bila perdarahan hebat terus terjadi atau rekurens
walaupun diterapi oksitosin. Laparotomi eksplorasi untuk ligasi arteri atau histerektomi
mungkin diperlukan bila perdaraha tidak dapat dikontrol