Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
MAKASSAR 2017/2018
SOAL :
1. Jelaskan apa yang di maksud dengan senyawa essensial dan senyawa non
essensial !
3. Sebutkan bakteri yang termasuk gram positif (+) dan gram negative (-) !
JAWABAN :
1. Jelaskan apa yang di maksud dengan senyawa essensial dan senyawa non
essensial !
Berikut ini beberapa media yang sering digunakan secara umum dalam
mikrobiologi:
1. Lactose Broth
Lactose broth digunakan sebagai media untuk mendeteksi kehadiran
koliform dalam air, makanan, dan produk susu, sebagai kaldu
pemerkaya (pre-enrichment broth) untuk Salmonellae dan dalam
mempelajari fermentasi laktosa oleh bakteri pada umumnya. Pepton dan
ekstrak beef menyediakan nutrien esensial untuk memetabolisme
bakteri. Laktosa menyediakan sumber karbohidrat yang dapat
difermentasi untuk organisme koliform. Pertumbuhan
dengan pembentukan gas adalah presumptive test untuk koliform.
Lactose broth dibuat dengan komposisi 0,3% ekstrak beef; 0,5% pepton;
dan 0,5% laktosa.
2. EMBA (Eosin Methylene Blue Agar)
Media Eosin Methylene Blue mempunyai keistimewaan mengandung
laktosa dan berfungsi untuk memilah mikroba yang memfermentasikan
laktosa seperti S. aureus, P. aerugenosa, dan Salmonella. Mikroba yang
memfermentasi laktosa menghasilkan koloni dengan inti berwarna gelap
dengan kilap logam. Sedangkan mikroba lain yang dapat tumbuh
koloninya tidak berwarna. Adanya eosin dan metilen blue membantu
mempertajam perbedaan tersebut. Namun demikian, jika media ini
digunakan pada tahap awal karena kuman lain juga tumbuh terutama P.
Aerugenosa dan Salmonella sp dapat menimbulkan keraguan.
Bagaiamanapun media ini sangat baik untuk mengkonfirmasi bahwa
kontaminan tersebut adalah E.coli. Agar EMB (levine) merupakan
media padat yang dapat digunakan untuk menentukan jenis bakteri coli
dengan memberikan hasil positif dalam tabung. EMB yang
menggunakan eosin dan metilin bklue sebagai indikator memberikan
perbedaan yang nyata antara koloni yang meragikan laktosa dan yang
tidak. Medium tersebut mengandung sukrosa karena kemempuan bakteri
koli yang lebih cepat meragikan sukrosa daripada laktosa. Untuk
mengetahui jumlah bakteri coli umumnya digunakan table Hopkins yang
lebih dikenal dengan nama MPN (most probable number) atau tabel JPT
(jumlah perkiraan terdekat), tabel tersebut dapat digunakan untuk
memperkirakan jumlah bakteri coli dalam 100 ml dan 0,1 ml contoh air.
3. Nutrient Agar
Nutrien agar adalah medium umum untuk uji air dan produk dairy. NA
jugadigunakan untuk pertumbuhan mayoritas dari mikroorganisme yang
tidak selektif, dalam artian mikroorganisme heterotrof. Media ini
merupakan media sederhana yang dibuat dari ekstrak beef, pepton, dan
agar. Na merupakan salah satu media yang umum digunakan dalam
prosedur bakteriologi seperti uji biasa dari air, sewage, produk pangan,
untuk membawa stok kultur, untuk pertumbuhan sampel pada uji
bakteri, dan untuk mengisolasi organisme dalam kultur murni. Untuk
komposisi nutrien agar adalah eksrak beef 10 g, pepton 10 g, NaCl 5 g,
air desitilat 1.000 ml dan 15 g agar/L. Agar dilarutkan dengan komposisi
lain dan disterilisasi dengan autoklaf pada 121°C selama 15 menit.
Kemudian siapkan wadah sesuai yang dibutuhkan.
4. Nutrient Broth
Nutrient broth merupakan media untuk mikroorganisme yang berbentuk
cair. Intinya sama dengan nutrient agar. Nutrient broth dibuat dengan
cara sebagai berikut:
1. Larutkan 5 g pepton dalam 850 ml air distilasi/akuades.
2. Larutkan 3 g ekstrak daging dalam larutan yang dibuat pada langkah
pertama.
3. Atur pH sampai 7,0.
4. Beri air distilasi sebanyak 1.000 ml.
5. Sterilisasi dengan autoklaf.
3. Sebutkan bakteri yang termasuk gram positif (+) dan gram negative (-)
Staphylococcus
Streptococcus
Enterococcus
Bacillus
Corynebacterium
Nocardia
Clostridium
Actinobacteria
Listeria
Enterobacteriaceae
- Escherichia Coli
- Salmonella
- Sigella
Pseudomonas
Moraxella
Helicobacter
Stenotrophomonas
Bdellovibrio
Bakteri asam asetat
Legionella
Alpha-proteobacteria
- Wolbachia
Cyanobacteria
Spirochaeta
green sulfur & green non-sulfur bacteria.