Você está na página 1de 10

TUGAS

MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI

NAMA : MUH. ALIF RIDHO MASYUDHI

NIM : 17 3145 401 041

PROGRAM STUDI DIPLOMA III FARMASI

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MEGA REZKY

MAKASSAR 2017/2018
SOAL :

1. Jelaskan apa yang di maksud dengan senyawa essensial dan senyawa non
essensial !

2. Carilah 10 bakteri dan carilah medium spesifiknya kemudian jelaskan,


mengapa bakteri tersebut tumbuh di medium tersebut?

3. Sebutkan bakteri yang termasuk gram positif (+) dan gram negative (-) !
JAWABAN :

1. Jelaskan apa yang di maksud dengan senyawa essensial dan senyawa non
essensial !

 Senyawa essensial adalah senyawa yang tidak dapat di bentuk oleh


tubuh manusia namun, bisa di bentuk dari asupan makanan. Senyawa
ini sangat di butuhkan untuk pertumbuhan tubuh, jika kekurangan
dapat menyebabkan busung lapar (kwashiorkor). Itu sebabnya,
Senyawa ini selalu di perlukan di setiap hari.
 Senyawa non essensial adalah senyawa yang dapat di bentuk oleh
tubuh. Karna bisa di bentuk oleh tubuh maka senyawa ini tidak mesti
mendapatkan aupan makanan untuk membentuknya.

2. Carilah 10 bakteri dan carilah medium spesifiknya kemudian jelaskan,


mengapa bakteri tersebut tumbuh di medium tersebut?

Nama Bakteri Peranan/Fungsi


1. Lactobacillus bulgarius
Memfermentasi susu menjadi lemak
2. Lactobacillus sp
Produksi asinan buah
3. Streptococcusthermophilus
Produksi mentega
4. Pediococccus cereviceae
Produksi sosis
5. Streptococcus tactis
Produksi kefir Merugikan Bagi kehidupan
6.Xanthomonascampestris
Menyerang tanaman kubis
7.Xanthomonas oryzae
Menyerang pucuk batang padi
8.Pseudomonassolanacaerum
Penyakit layu pada familiterong-terongan Penyakit bonyok pada
buah-buahan
9. Erwiana amylovora
10. Brucella abortus
Brucelosis pada sapi

Berikut ini beberapa media yang sering digunakan secara umum dalam
mikrobiologi:
1. Lactose Broth
Lactose broth digunakan sebagai media untuk mendeteksi kehadiran
koliform dalam air, makanan, dan produk susu, sebagai kaldu
pemerkaya (pre-enrichment broth) untuk Salmonellae dan dalam
mempelajari fermentasi laktosa oleh bakteri pada umumnya. Pepton dan
ekstrak beef menyediakan nutrien esensial untuk memetabolisme
bakteri. Laktosa menyediakan sumber karbohidrat yang dapat
difermentasi untuk organisme koliform. Pertumbuhan
dengan pembentukan gas adalah presumptive test untuk koliform.
Lactose broth dibuat dengan komposisi 0,3% ekstrak beef; 0,5% pepton;
dan 0,5% laktosa.
2. EMBA (Eosin Methylene Blue Agar)
Media Eosin Methylene Blue mempunyai keistimewaan mengandung
laktosa dan berfungsi untuk memilah mikroba yang memfermentasikan
laktosa seperti S. aureus, P. aerugenosa, dan Salmonella. Mikroba yang
memfermentasi laktosa menghasilkan koloni dengan inti berwarna gelap
dengan kilap logam. Sedangkan mikroba lain yang dapat tumbuh
koloninya tidak berwarna. Adanya eosin dan metilen blue membantu
mempertajam perbedaan tersebut. Namun demikian, jika media ini
digunakan pada tahap awal karena kuman lain juga tumbuh terutama P.
Aerugenosa dan Salmonella sp dapat menimbulkan keraguan.
Bagaiamanapun media ini sangat baik untuk mengkonfirmasi bahwa
kontaminan tersebut adalah E.coli. Agar EMB (levine) merupakan
media padat yang dapat digunakan untuk menentukan jenis bakteri coli
dengan memberikan hasil positif dalam tabung. EMB yang
menggunakan eosin dan metilin bklue sebagai indikator memberikan
perbedaan yang nyata antara koloni yang meragikan laktosa dan yang
tidak. Medium tersebut mengandung sukrosa karena kemempuan bakteri
koli yang lebih cepat meragikan sukrosa daripada laktosa. Untuk
mengetahui jumlah bakteri coli umumnya digunakan table Hopkins yang
lebih dikenal dengan nama MPN (most probable number) atau tabel JPT
(jumlah perkiraan terdekat), tabel tersebut dapat digunakan untuk
memperkirakan jumlah bakteri coli dalam 100 ml dan 0,1 ml contoh air.

3. Nutrient Agar
Nutrien agar adalah medium umum untuk uji air dan produk dairy. NA
jugadigunakan untuk pertumbuhan mayoritas dari mikroorganisme yang
tidak selektif, dalam artian mikroorganisme heterotrof. Media ini
merupakan media sederhana yang dibuat dari ekstrak beef, pepton, dan
agar. Na merupakan salah satu media yang umum digunakan dalam
prosedur bakteriologi seperti uji biasa dari air, sewage, produk pangan,
untuk membawa stok kultur, untuk pertumbuhan sampel pada uji
bakteri, dan untuk mengisolasi organisme dalam kultur murni. Untuk
komposisi nutrien agar adalah eksrak beef 10 g, pepton 10 g, NaCl 5 g,
air desitilat 1.000 ml dan 15 g agar/L. Agar dilarutkan dengan komposisi
lain dan disterilisasi dengan autoklaf pada 121°C selama 15 menit.
Kemudian siapkan wadah sesuai yang dibutuhkan.

4. Nutrient Broth
Nutrient broth merupakan media untuk mikroorganisme yang berbentuk
cair. Intinya sama dengan nutrient agar. Nutrient broth dibuat dengan
cara sebagai berikut:
1. Larutkan 5 g pepton dalam 850 ml air distilasi/akuades.
2. Larutkan 3 g ekstrak daging dalam larutan yang dibuat pada langkah
pertama.
3. Atur pH sampai 7,0.
4. Beri air distilasi sebanyak 1.000 ml.
5. Sterilisasi dengan autoklaf.

5. MRSA (deMann Rogosa Sharpe Agar)


MRSA merupakan media yang diperkenalkan oleh De Mann, Rogosa,
dan Shape (1960) untuk memperkaya, menumbuhkan, dan mengisolasi
jenis Lactobacillus dari seluruh jenis bahan. MRS agar mengandung
polysorbat, asetat, magnesium, dan mangan yang diketahui untuk
beraksi/bertindak sebagai factor pertumbuhan bagi Lactobacillus, sebaik
nutrien diperkaya MRS agar tidak sangat selektif, sehingga ada
kemungkinan Pediococcus dan jenis Leuconostoc serta jenis bakteri lain
dapat tumbuh. MRS agar mengandung.
1. Protein dari kasein 10 g/L
2. Ekstrak daging 8,0 g/L
3. Ekstrak ragi 4,0 g/L
4. D (+) glukosa 20 g/L
5. Magnesium sulfat 0,2 g/L
6. Agar-agar 14 g/L
7. Dipotassium hidrogen phosphate 2 g/L
8. Tween 80 1,0 g/L
9. Diamonium hidrogen sitrat 2 g/L
10. Natrium asetat 5 g/L
11. Mangan sulfat 0,04 g/L
MRSB merupakan media yang serupa dengan MRSA yang berbentuk
cair/broth.

6. Trypticase Soy Broth (TSB)


TSB adalah media broth diperkaya untuk tujuan umum, untuk isolasi,
danpenumbuhan bermacam mikroorganisme. Media ini banyak
digunakan untuk isolasi bakteri dari spesimen laboratorium dan akan
mendukung pertumbuhan mayoritas bakteri patogen. Media TSB
mengandung kasein dan pepton kedelai yang menyediakan asam amino
dan substansi nitrogen lainnya yang membuatnya menjadi media
bernutrisi untuk bermacam mikroorganisme. Dekstrosa adalah sumber
energi dan natrium klorida mempertahankan kesetimbangan osmotik.
Dikalium fosfat ditambahkan sebagai buffer untuk mempertahankan pH.

7. Plate Count Agar (PCA)


PCA digunakan sebagai medium untuk mikroba aerobik dengan
inokulasidi atas permukaan. PCA dibuat dengan melarutkan semua
bahan (caseinenzymic hydrolisate, yeast extract, dextrose, agar) hingga
membentuk suspense 22,5 g/L kemudian disterilisasi pada autoklaf (15
menit pada suhu 121°C). Media PCA ini baik untuk pertumbuhan total
mikroba (semua jenis mikroba) karena di dalamnya mengandung
komposisi casein enzymic hydrolisate yang menyediakan asam amino
dan substansi nitrogen komplek lainnya serta ekstrak yeast mensuplai
vitamin B kompleks.

8. Potato Dextrose Agar (PDA)


PDA digunakan untuk menumbuhkan atau mengidentifikasi yeast dan
kapang. Dapat juga digunakan untuk enumerasi yeast dan kapang dalam
suatu sampel atau produk makanan. PDA mengandung sumber
karbohidrat dalam jumlah cukup yaitu terdiri dari 20% ekstrak kentang
dan 2% glukosa sehingga baik untuk pertumbuhan kapang dan khamir
tetapi kurang baik untuk pertumbuhan bakteri. Cara membuat PDA
adalah mensuspensikan 39 g media dalam 1 liter air yang telah
didestilasi. campur dan panaskan serta aduk. Didihkan selama 1 menit
untuk melarutkan media secara sempurna. Sterilisasi pada suhu 121°C
selama 15 menit. Dinginkan hingga suhu 40-45°C dan tuang dalam
cawan petri dengan pH akhir 5,6+0,2.

9. VRBA (Violet Red Bile Agar)


VRBA dapat digunakan untuk perhitungan kelompok bakteri
Enterobactericeae. Agar VRBA mengandung violet kristal yang bersifat
basa, sedangkan sel mikroba bersifat asam. Bila kondisi terlalu basa
maka sel akan mati. Dengan VRBA dapat dihitung jumlah bakteri
E.coli. Bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat VRBA adalah
yeast ekstrak, pepton, NaCl, empedu, glukosa, neutral red, kristal violet,
agar). Bahan-bahan tersebut kemudian dicampur dengan 1 liter air yang
telah didestilasi. Panaskan hingga mendidih sampai larut sempurna.
Dinginkan hingga 50-60°C. Pindahkan dalam tabung sesuai kebutuhan,
pH akhir adalah 7,4. Campuran garam bile dan kristal violet
menghambat bakteri gram positif. Yeast ekstrak menyediakan vitamin
B-kompleks yang mendukung pertumbuhan bakteri. Laktosa merupakan
sumber karbohidrat. Neutral red sebagai indikator pH. Agar merupakan
agen pemadat.

3. Sebutkan bakteri yang termasuk gram positif (+) dan gram negative (-)

A. Bakteri gram positive (+)

Staphylococcus
Streptococcus
Enterococcus
Bacillus
Corynebacterium
Nocardia
Clostridium
Actinobacteria
Listeria

B. Bakteri gram negative (-)

 Enterobacteriaceae
- Escherichia Coli
- Salmonella
- Sigella
Pseudomonas
Moraxella
Helicobacter
Stenotrophomonas
Bdellovibrio
Bakteri asam asetat
Legionella
Alpha-proteobacteria
- Wolbachia
Cyanobacteria
Spirochaeta
green sulfur & green non-sulfur bacteria.

Você também pode gostar