Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Pengetahuan
DAFTAR ISI BUKU TAMU KONTAK TERMS & CONDITION PRIVASI DISCLAIMER KAMI UNDUH DONASI
Home / Sastra / Analisis Makna Puisi 'Aku' Karya Chairil Anwar yang Penuh Vitalitas dan Individualitas Translate
perbudahan judul, larik yang berbunyi Ku mau tak seorang kan merayu juga diubah
menjadi Ku tahu tak seorang kan merayu. Penggunaan Ku mau dianggap lebih radikal Arti 'Burung' dalam Bahasa Indonesia
dibanding dengan Ku tahu. Jadi, penggunaan pilihan kata yang lebih 'lunak' ini bertujuan
untuk menghindari penyensoran oleh pemerintah.
Puisi 'Aku' Karya Chairil Anwar di Dinding di Belanda | Sumber Gambar: Wikipedia.org
Blog Archive
▼ 2018 (70)
Berikut ini puisi Aku karya Chairil Anwar Selengkapnya:
► July (11)
'Ku mau tak seorang 'kan merayu (untuk tetap tinggal) Maleficent | Cara Menulis Kreatif dengan
Tidak juga kau Membalik ...
► February (16)
Dan aku akan lebih tidak peduli (dengan kenyinyiran orang)
► January (8)
(meski begini) Aku mau (karyaku tetap) hidup (sampai) seribu tahun lagi!
► 2017 (318)
Dari hasil parafrase di atas, dapat diketahui bahwa, puisi Aku karya Chairil Anwar tersebut
► 2016 (212)
menggambarkan semangat untuk terbebas dari kungkungan keadaan. Si Aku sadar bahwa,
usahanya untuk 'menentang zaman' pasti akan membuatnya diasingkan (terbuang), ► 2012 (1)
► 2009 (1)
Tapi tokoh 'Aku' akan tetap menerjang segala rintangan itu, tidak memedulikan rasa
sakitnya yang akan hilang dengan sendirinya. Bahkan dia sama sekali tidak akan peduli,
Tags
hingga suatu saat karyanya benar-benar akan dikenang bahkan hingga seribu tahun lagi.
Arti Kata Bahasa Bahasa Tokoh
Baca Juga: Contoh Parafrase Lagu Budaya Contoh Puisi Contoh Soal
Sastra
Iklan oleh Google
Adalah hidup
Aku kata
Aku lagu
Bahasa jepang
dan Puisi yang Lain
Dilihat dari diksi atau pilihan kata yang digunakan oleh Chairil Anwar, ada beberapa yang
bisa dianalisis. Antara lain penggunaan rima, dan kata kiasan (makna konotasi) dalam puisi,
juga ciri khas Chairil Anwar.
Penggunaan Bunyi
Irama yang digunakan oleh Chairil Anwar muncul di hampir setiap bait puisi Aku. Hal ini
tampak pada baris-baris berikut ini:
Dalam bait di atas, tampak jelas bahwa ada pengulangan bunyi sengau (ng) yang berulang-
ulang dalam satu bait. Ini bukan hal yang tidak disengaja. Penggunaan bunyi berulang
seperti ini menunjukkan bahwa pilihan kata yang digunakan benar-benar diperhatikan. Hal
yang sama juga tampak pada kata meradang menerjang dalam bait berikut ini:
Penggunaan pengulangan kata yang mirip juga tampak pada kata pedih peri dalam baris
berikut:
Dalam baris tersebut, ada dua kata yang hampir serupa bunyinya yaitu kata pedih dan kata
peri yang sama-sama diawali suku kata pe dan suku kata kedua mengandung bunyi i.
Penggunaan Aliterasi
Aliterasi adalah pengulangan bunyi vokal yang terdapat dalam satu kalimat. Dalam puisi
Aku karya Chairil Anwar ini terdapat beberapa aliterasi yang dapat dianalisis.
Dalam baris di atas, terdapat aliterasi b. Pengulangan bunyi /b/ terdapat pada kata bisa,
bawa, dan berlari. Pengulangan bunyi b ini memperkuat keindahan bunyi pada puisi Aku.
Puisi aku juga mengandung aliterasi h yang tampak pada baris di atas. Ada yang digunakan
sebagai awal kata pada hingga dan hilang juga digunakan di akhir kata yaitu pedih.
Penggunaan bunyi h yang berulang menunjukkan makna kesedihan.
Hampir dalam setiap puisinya, Chairil Anwar melakukan penghilangan bunyi untuk kata-
kata yang sudah umum diketahui. Dalam beberapa puisi yang lain, Chairil bahkan
menghilangkan bunyi ma dalam kata manusia sehingga hanya menjadi 'nusia.
Dalam puisi Aku ini, si Binantang Jalang ini, 'hanya' menghilangkan bunyi 'a' pada kata aku
dan kata akan. Sehingga hanya menjadi 'Ku dan 'kan seperti tampak pada baris:
Pemendekan (atau lebih tepatnya pemotongan kata) seperti ini menjadi ciri khas Chairil
Anwar dan menjadi pelopor di Zamannya.
Puisi adalah karya sastra di zamannya dan bisa dimaknai lintas waktu menembus masa.
Puisi Aku karya Chairil Anwar ini ditulis (digubah) dalam masa penjajahan Jepang yang
sangat represif. Maka dari itu, puisi ini bisa dimaknai sebagai puisi yang bertemakan
kesanggupan diri melawan kemapanan, berjuang menjadi bangsa yang bebas dalam
berkarya dan mengarungi hidup. Chairil menggambarkan hal itu sebagai 'berlari'. Bergerak
dengan sangat cepat.
Meskipun sifat dan sikapnya itu akan memunculkan kesulitan dan mendapat ancaman dari
berbagai pihak, dia tidak pernah peduli. Karena dia yakin bahwa, suatu saat karya dan
sikapnya akan tetap dikenang, bahkan sampai seribu tahun lagi.
Jadi, tema dalam puisi aku adalah menjadi diri sendiri yang bebas dari penjajahan.
Adapun amanatnya adalah: Mari terus berjuang, meski merasakan sakit. Karena di akhir
perjuangan pasti akan ada kemenangan.
Baca Juga: Chairil Anwar Pun Mati Miskin dan Terpaksa Mencuri
Demikian contoh analisis puisi Aku karya Chairil Anwar sang Pelopor Angkatan 45.
Bahasa jepang
Baru buku
Blog tema
Buku cerpen
Sastra
PREVIOUS NEXT
Apa itu Puitis? | Penjelasan Arti Kata Puitis, Proses, Cerita Fabel Monyet dan Kelinci yang Sangat Singkat
dan Penggunaannya dalam Kalimat
2 Comments:
Analisa yang keren.... ini puisi yang pernah saya bawakan saat TK... 38 tahun lalu
Reply
Replies
Reply
Create a Link