Você está na página 1de 15

Korelasi Antara Pendidikan dan Kemiskinan Kepala

Keluarga Dengan Kemajuan ODF Setelah Mengikuti


Program PAMSIMAS di Kabupaten Garut Periode
Tahun 2008-2017

ARTIKEL

Diajukan untuk memenuhi tugas akhir

Fakultas Kedokteran

Universitas Islam Bandung

SHOFA NUR RAHMANNISA


10100115006

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
2019
KORELASI ANTARA PENDIDIKAN DAN KEMISKINAN
KEPALA KELUARGA DENGAN KEMAJUAN ODF
SETELAH MENGIKUTI PROGRAM PAMSIMAS
DI KABUPATEN GARUT PERIODE TAHUN 2008-2017

ARTIKEL

SHOFA NUR RAHMANNISA


10100115006

Dengan ini menyatakan bahwa artikel yang telah dibuat oleh nama yang
disebutkan di atas telah diperiksa dan direvisi secara lengkap dan
memuaskan sehingga dapat diajukan dalam siding skripsi

Bandung, 14 Januari 2019

Pembimbing I

Dr. Titik Respati drg., MSc-PH


NIK. D.10.0.533

Pembimbing II

Budiman, dr. M. K. M.
NIK.D.06.0.432
Korelasi Antara Pendidikan dan Kemiskinan Kepala Keluarga
Dengan Kemajuan ODF Setelah Mengikuti Program PAMSIMAS
di Kabupaten Garut Periode Tahun 2008-2017

Shofa Nur Rahmannisa,1 Titik Respati,2 Budiman


1Program Studi Pendidikan Dokter, Universitas Islam Bandung
2Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat, Universitas Islam Bandung
3Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat, Universitas Islam Bandung

Abstrak

Perilaku Open Defecation (OD) dapat menyebabkan pencemaran sumber


air dan makanan yang dapat menimbulkan penyakit fecal oral dan
environmental enteropathy yang dapat menyebabkan penurunan fungsi
absorpsi nutrisi oleh usus dan merupakan salah satu penyebab stunting
pada anak.1,2 Kabupaten Garut berada di peringkat ke empat jumlah desa
OD terbanyak di Jawa Barat setelah Subang Sumedang dan Banjar.
Berdasarkan data terakhir yang dirilis oleh dinas kesehatan Kabupaten
Garut, desa yang sudah dinyatakan bebas BABS atau OD di Kabupaten
Garut hanya 155 desa dari total 442 desa, atau hanya sekitar 35%.3 tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui korelasi antara pendidikan dan
kemiskinan kepala keluarga dengan kemajuan odf setelah mengikuti
program pamsimas di kabupaten garut periode tahun 2008-2017.
Penelitian analitik observational dengan rancangan cross sectional dan
study dilakukan pada desa PAMSIMAS periode 2008-2017. Subjek
penelitian sebanyak 130 desa PAMSIMAS dan diambil kepala keluarga
miskin yaitu 20% ekonomi terendah serta dengan pendidikan terakhir
hingga Sekolah Menengah Pertama (SMP) atau mengenyam wajib belajar
sembilan tahun yang diambil secara total sampling. Data dianalisis
memakai korelasi spearman dengan program statistical product and
service solution (SPSS). Hasil korelasi spearman menunjukkan adanya
korelasi yang signifikan antara pendidikan dan kemiskinan dengan
kemajuan Open Defecation Free (ODF) (p=0,018 dan 0,031). Penelitian ini
membuktikan hubungan bermakna anatara tingkat pendidikan dan
ekonomi kepala keluarga dengan kemajuan ODF.

Kata kunci : PAMSIMAS, ODF

Korespodensi : Shofa Nur Rahmannisa. Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung. Jalan
Hariang Banga No.2, Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat. Telepon: 022-4203368. Email :
nisashofa93@gmail.com, 085322006421
Correlation Between Education and Poverty of Family Head with
ODF Progress After Following the PAMSIMAS Program in Garut
Regency Period of 2008-2017

Shofa Nur Rahmannisa,1 Titik Respati,2 Budiman


1Program Studi Pendidikan Dokter, Universitas Islam Bandung
2Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat, Universitas Islam Bandung
3Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat, Universitas Islam Bandung

Abstract

Open Defecation (OD) behavior can cause contamination of water and food
sources which can cause oral-fecal disease and environmental enteropathy
which can lead to decrease in nutrient absorption function by the intestine and
is one of the causes of stunting in children.1,2 Garut Regency is in the fourth
ranked of the highest number of OD villages in West Java after Subang
Sumedang and Banjar. Based on the latest data released by the Garut District
Health Office, villages that have been declared ODF in Garut Regency are only
155 villages out of a total of 442 villages, or only about 35% .3 The purpose of
this study is to find out the correlation between education and poverty with
progress on odf after following the pamsimas program in Garut district for the
period 2008-2017. Observational analytic study with a cross sectional design
and a study conducted in the PAMSIMAS village for the period 2008-2017. The
research subject consisted of 130 PAMSIMAS villages and taken by the heads
of poor families, taht is the lowest 20% economy and with the latest education
up to junior high school (SMP) or having nine years of compulsory education
taken in total sampling. Data were analyzed using spearman correlation with a
statistical product and service solution (SPSS) program. The results of the
spearman correlation showed a significant correlation between education and
poverty with the progress of Open Defecation (ODF) (p = 0.018 and 0.031).

2
This study proves a meaningful relationship between the level of education and
the economy of the head of the family with the progress of ODF.
Keywords : PAMSIMAS, ODF

3
Pendahuluan
Program PAMSIMAS terbentuk karena dipicu oleh program Sanitasi
Total Berbasis Masyarakat (STBM) dimana ini merupakan langkah awal dalam
upaya peningkatan kualitas sanitasi dan air minum di seluruh dunia dengan
tujuan untuk meningkatkan kebiasaan hidup bersih masyarakat, yang
harapannya dapat menurunkan insidensi penyakit menular. Salah satu upaya
yang dilakukan adalah dengan memberantas perilaku buang air besar
sembarangan (Open Defecation).4

Program PAMSIMAS adalah salah satu program andalan Pemerintah di


dalam penyediaan air bersih dan sanitasi bagi masyarakat perdesaan melalui
pendekatan berbasis masyarakat. Sejak Program PAMSIMAS mulai
dilaksanakan pada tahun 2008 hingga akhir tahun 2015, telah menunjukkan
adanya dampak positif bagi masyarakat desa PAMSIMAS yang tersebar di
sekitar 12.000 desa di 233 Kabupaten/Kota di 32 provinsi di Indonesia, kecuali
DKI Jakarta. Sebagai program stimulan dengan pendekatan berbasis
masyarakat, Program PAMSIMAS menempatkan masyarakat sebagai pelaku
utama dan sekaligus sebagai penanggungjawab pelaksanaan kegiatan.5

Sesuai dengan tujuan dari program PAMSIMAS yang telah dijelaskan


diatas yaitu untuk menyediakan air bersih dan sanitasi bagi masyarakat
pedesaan, maka diharapkan program PAMSIMAS dapat meningkatkan
kemajuan ODF khususnya di Kabupaten Garut yang menjadi desa peringkat ke
empat OD di Jawa Barat.3

Metode
Penelitian ini merupakan penelitian analitik observational dengan
rancangan cross sectional dan uji korelasi spearman untuk mengetahui
korelasi antara pendidikan dan kemiskinan kepala keluarga dengan kemajuan

4
odf setelah mengikuti program pamsimas di kabupaten garut periode tahun
2008-2017. Subjek penelitian sebanyak 130 desa PAMSIMAS dan diambil
kepala keluarga miskin yaitu 20% ekonomi terendah serta dengan pendidikan
terakhir hingga Sekolah Menengah Pertama (SMP) atau mengenyam wajib
belajar sembilan tahun yang diambil secara total sampling.

Penelitian ini didahului dengan mengumpulkan data OD desa


PAMSIMAS, serta data pendidikan dan kemiskinan kepala keluarga di desa
PAMSIMAS setelah mendapat perizinan dari dinas terkait. Data yang sesuai
dengan kriteria inklusi dan eksklusi diambil dengan total sampling dari tahun
2008-20017, kemudian data diolah dengan tabulasi menggunakan microsoft
excel 2016 dan dilakukan analisis data dengan korelasi spearman untuk
mengetahui korelasi antara pendidikan dan kemiskinan dengan kemajuan
ODF setelah mengikuti program PAMSIMAS.

Hasil

Penelitian telah dilakukan di Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, serta Dinas


Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Garut Provinsi Jawa Barat
selama bulan Maret-Desember 2018 didapatkan data 121 desa PAMSIMAS dan
diambil kepala keluarga miskin yaitu 20% ekonomi terendah serta dengan
pendidikan terakhir hingga Sekolah Menengah Pertama (SMP) atau
mengenyam wajib belajar sembilan tahun dengan total sampling yang
memenuhi kriteria eksklusi dan inklusi. Penelitian dilakukan dengan
mengambil data sekunder yaitu data 130 desa PAMSIMAS periode, data 20%
kepala keluarga ekonomi terendah di desa PAMSIMAS, dan data pendidikan
kepala keluarga di desa PAMSIMAS yang diambil dari laporan dinas
kesehatan, dinas sosial serta dinas kependudukan dan pencatatan sipil
Kabupaten Garut.

5
Tabel 1. Gambaran Karakteistik Kemajuan ODF di Desa PAMSIMAS

Skala Frekuensi Persentase

0 – 10% 16 21%
11 – 20% 4 5%

21 – 30% 9 12%

31 – 40% 5 6%

41 – 50% 7 9%

51 – 60% 6 8%

61 – 70% 7 9%

71 – 80% 11 14%

81 – 90% 12 15%

91 – 100% 1 1%

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar

kemajuan ODF masih antara 0-10% yaitu sebanyak 16 desa atau 21%, dan

hanya terdapat satu desa atau 1% desa dengan kemajuan antara 91-100%.

Tabel 2. Gambaran Karakteristik Wajib Belajar Sembilan Tahun dan Kemiskinan

di Seluruh Desa PAMSIMAS

Skala Rata-Rata
Pendidikan Pendidikan kurang dari sembilan tahun 70%
Pendidikan lebih dari sama dengan sembilan 30%
tahun
Kemiskinan Sangat Miskin (D1) 6%
Miskin (D2) 8%

6
Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa rata-rata 70%

pendidikan kepala keluarga di desa PAMSIMAS adalah kurang dari sembilan

tahun dan tingkat ekonomi kepala keluarga di desa PAMSIMAS rata-rata

sebanyak 6% yang termasuk sangat miskin dan 8% yang termasuk miskin.

Tabel 3. Gambaran Korelasi Waib Belajar Sembilan Tahun dengan Progres ODF

r r2 p-value
Wajib belajar Sembilan tahun-kemajuan odf 0,267 0,0712 0,018

Dari tabel diatas diperoleh besarnya koefisien korelasi sebesar 0,267 dengan

nilai p-value sebesar 0,018. Hal ini menunjukkan bahwa besarnya hubungan

antara variabel pendidikan (Wajib Belajar Sembilan Tahun) dengan variabel

progress OD Fadalah sebesar 26,7% serta hubungan tersebut signifikan karena

nilai p-value yang dihasilkan lebih kecil dari α yang digunakan yaitu sebesar

0,05. Adapun besarnya pengaruh pendidikan terhadap progress ODF adalah

sebesar 7,1%.

Tabel 4. Gambaran Korelasi Tingkat Kemiskinan dengan Progres ODF

r r2 p-value
kemiskinan-kemajuan od -0,244 0,059 0,031

Dari tabel diatas diperoleh besarnya koefisien korelasi sebesar -0,244


dengan nilai p-value) sebesar 0,031. Hal ini menunjukkan bahwa besarnya

7
hubungan antara variabel pendidikan (Wajib Belajar Sembilan Tahun) dengan
variabel progress ODF adalah sebesar 24,4% serta hubungan tersebut
signifikan karena nilai p-value yang dihasilkan lebih kecil dari α yang
digunakan yaitu sebesar 0,05. Adapun besarnya pengaruh pendidikan
terhadap progress ODF adalah sebesar 5,9%.

Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi antara pendidikan


dan kemiskinan kepala keluarga dengan progres ODF setelah mengikuti
program PAMSIMAS. Setelah dilakukan penelitian, didapatkan bahwa ada
hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan dan kemiskinan kepala
keluarga dengan progres ODF. Hasil penelitian menunjukkan semakin tinggi
tingkat pendidikan kepala keluarga, maka semakin kecil jumlah pelaku OD.
Sebaliknya, semakin tinggi tingkat kemiskinan, maka semakin besar jumlah
pelaku OD.

Hasil penelitian ini didukung oleh data yang dirilis oleh Badan Pusat
Statistik (BPS) Kabupaten Garut yang menyatakan bahwa tingkat pendidikan
rata-rata masyarakat di Kabupaten Garut hanya mencapai jenjang Sekolah
Dasar (SD) atau Madrasah Ibtidaiyah (MI) atau putus sekolah pada kelas 1
SMP7-8, dimana hal tersebut tidak memenuhi kriteria minimal wajib belajar
yang sesuai dengan Undang-Undang Pendidikan Nasional No. 2/1989 yang
mewajibkan masyarakatnya untuk berpendidikan minimal sembilan tahun
yaitu sampai tamat Sekolah Menengah Pertama (SMP) atau sederajat.6
Temuan BPS tersebut sesuai dengan data yang didapatkan oleh penulis
mengenai tingkat pendidikan masyarakat yang menjadi subjek penelitian,
yaitu kepala keluarga dengan 20% ekonomi terendah di desa yang mengikuti
program PAMSIMAS di Kabupaten Garut dari tahun 2008-2017, dimana

8
mayoritas kepala keluarga yang menjadi subjek penelitian mempunyai latar
belakang pendidikan terakhir hanya sampai tamat Sekolah Dasar (SD) yaitu
sebanyak 64%. Selanjutnya, ditinjau dari tingkat ekonomi, berdasarkan data
Dinas Sosial dan data UMR di Jawa Barat, Upah Minimun Kabupaten (UMK)
Garut masih dibawah dari Upah Minimum Provinsi (UMP) Jawa barat, selain
itu rata-rata pendapatan masyarakat Kabupaten Garut masih dibawah UMK.7,8
Hal tersebut juga sesuai dengan data mengenai tingkat ekonomi subjek
penelitian yang didapatkan oleh penulis, yaitu sebanyak 27% kepala keluarga
termasuk kedalam kategori D2 atau miskin.

Hasil penelitian ini selaras dengan hasil penelitian yang berjudul


Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Open Defecation antara
anak-anak usia sekolah di Lombok barat yang dilakukan oleh Makhfudli, dkk
yang diterbitkan April 2017, menyatakan bahwa ada korelasi antara tingkat
pendidikan orangtua dengan kebiasaan Open defecation, dengan tingkat
korelasi yang moderat. Kebiasaan orangtua tersebut berpengaruh terhadap
kebiasaan anak-anaknya dalam melakukan Open Defecation karena anak-anak
tersebut cenderung meniru orangtuanya.9 Selain itu, pada penelitian tersebut
juga disebutkan bahwa status ekonomi rendah sangat mendukung perilaku
Open Defecation karena orang akan memprioritaskan kebutuhan lain yang
lebih mendasar daripada membangun jamban, terutama jika jarak dari rumah
ke sungai dekat.9 Fakta tersebut juga didukung oleh hasil penelitian Water and
Sanitation Programe (WSP) dengan menyatakan hal serupa, bahwa ekonomi
yang rendah akan membuat pembangunan jamban bukan merupakan
prioritas.10 Selain itu, Yuli Kusumawati, dkk dalam penelitiannya yang berjudul
Hubungan Antara Pendidikan dan Pengetahuan Kepala Keluarga Tentang
Kesehatan Lingkungan dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang
diterbitkan pada tahun 2015 juga menyatakan bahwa ada hubungan antara

9
pendidikan dan pengetahuan kesehatan lingkungan kepala keluarga dengan
perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dengan nilai p masing-masing sebesar
0,001. Dalam penelitian tersebut, kepala keluarga dianggap sebagai orang
pertama dalam keluarga yang sangat menentukan kondisi rumah tangga,
termasuk kondisi lingkungan rumah. Selain itu kepala keluarga dapat menjadi
sumber informasi dan bina suasana (social support) yang dapat memberikan
informasi dan melakukan edukasi dalam memelihara kesehatan lingkungan
rumah tangga dan menerapkan cara-cara hidup sehat.11

Selain faktor ekonomi dan pendidikan, penelitian yang dilakukan oleh


Stephen Sara dkk di daerah pedesaan Tanzania menyebutkan faktor lain yang
berperan dalam timbulnya perilaku OD diantaranya adalah adanya kesadaran
untuk membangun toilet dengan alasan privacy (57%), meningkatkan
keamanan (17%), dan penghormatan terhadap tetangga atau peningkatan
status sosial (14%), dan yang paling utama adalah untuk kesehatan dan
mencegah kontaminasi lingkungan pada air minum. Selain itu, perasaan
menjijikan ketika melihat kotoran manusia dimana-mana terutama ketika
banjir dan banyak dipenuhi lalat mendorong keinginan untuk membangun
toilet yang akhirnya menurunkan kebiasaan buang air besar sembarangan atau
OD, keselamatan dan menjaga kehormatan dari anggota keluarga perempuan,
ketakukan adanya serangan serangga, gigitan ular, lintah, dan adanya
gangguan hama lain pada musim dimana air banyak tergenang, kesulitan
mencari tempat untuk membuang kotoran, anggota keluarga perempuan tidak
perlu ditemani khususnya oleh anggota keluarga laki-laki ketika sedang
melakukan defekasi karena dengan adanya toilet keamanan sudah terjamin,
dan menghemat waktu karena tidak perlu berjalan untuk mencari tempat
mandi maupun defekasi atau tidak perlu keluar sebelum hari terang untuk
mandi atau defekasi khususnya bagi mereka ibu rumah tangga yang

10
mempunyai banyak pekerjaan rumah dan bagi mereka yang bekerja jauh dari
rumah.1

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat


hubungan yangsignifikan antara tingkat pendidikan dan ekonomi kepala
keluarga dengan kemajuan ODF.

Ucapan Terimakasih

Ucapan terima kasih kami tujukan pada Fakultas Kedokteran


Universitas Islam Bandung, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, serta Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Garut, serta semua pihak yang
telah berkontribusi dalam penelitian ini.

Daftar Pustaka

1. Sara S, Graham J. Ending Open Defecation in Rural Tanzania: Which


Factors Facilitate Latrine Adoption? Int J Environ Res Public Health
[Internet]. 2014 Sep 22 [cited 2018 Jan 1];11(9):9854–70. Available
from: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/25247427

2. Rah JH, Cronin AA, Badgaiyan B, Aguayo VM, Coates S, Ahmed S.


Household sanitation and personal hygiene practices are associated
with child stunting in rural India: a cross-sectional analysis of surveys.
BMJ Open [Internet]. 2015 Feb 12 [cited 2018 Jan 1];5(2):e005180–
e005180. Available from:
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/25678539

3. Kec J, Desa J, Kel /. Laporan Data ODF JAWA BARAT. [cited 2017 Dec
31]; Available from: http://stbm-

11
indonesia.org/monev/index.php/odf_claim/pdf_kabupaten/32

4. Weblet Importer [Internet]. [cited 2017 Dec 31]. Available from:


http://www.who.int/water_sanitation_health/publications/2013/jmp_
fast_facts/en/

5. PAMSIMAS [Internet]. [cited 2018 Jan 1]. Available from:


http://new.pamsimas.org/media.php?module=detailberita&id=936&ca
ted=11

6. Database Peraturan [Internet]. [cited 2018 Feb 7]. Available from:


http://www.peraturan.go.id/

7. Pemerintah Kabupaten Garut :: MENU: Pendidikan [Internet]. [cited


2018 Jan 24]. Available from:
http://www.garutkab.go.id/pub/static_menu/detail/sosbud_pendidika
n

8. Gaji Umr Jabar tahun 2018, Daftar lengkap umk 27 kabupaten dan kota
di Jawa Barat tahun 2018 | GajiUmr.com [Internet]. [cited 2018 Feb 6].
Available from: https://www.gajiumr.com/gaji-umr-jawa-barat/

9. Makhfudli, Praba Diyan Rachmawati SAA. FACTORS RELATED TO


OPEN DEFECATION BEHAVIOR AMONG SCHOOL-AGE FACTORS
RELATED TO OPEN DEFECATION BEHAVIOR AMONG SCHOOL-.
2018;10(2).

10. O’Connell K. What Influences Open Defecation and Latrine Ownership


in Rural Households?: Findings from a Global Review Scaling Up Rural
Sanitation. 2014;(August):38.

11. Kusumawati. Hubungan antara Pendidikan dan Pengetahuan Kepala

12
Keluarga tentang Kesehatan Lingkungan dengan Perilaku hidup Bersih
dan Sehat (PHBS). J Kesehaan Masy. 2008;1(1).

13

Você também pode gostar