Você está na página 1de 7

LAPORAN PRAKTIKUM

FISIOLOGI TUMBUHAN
DISTRIBUSI STOMATA
Yang dibimbing oleh Ibu Betty Lukiati, M.S, Dr.

Disusun oleh :
Kelompok 2
1. Balqis Hanun Hanifah(170342615566)
2. Choiron Galoh M. P. (170342615553)
3. Dwi Mutya Nur P. (170342615563)
4. Mita Berliana (170342615544)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

JURUSAN BIOLOGI

PRODI S1 BIOLOGI

September 2018
Hasil pengamatan

Diameter medan pandang = 63.7 – 60.7= 3 cm

Jari- jari = 3/2 = 1.5 cm

Luas medan pandang = 3.14 x 1.5 x x1.5 = 7.065 mm2

Tabel hasil pengamatan jumlah stoma dengan perbesaran 450X

Bahan stomata lapisan bawah stomata di lapisan epitel


(Daun
Tumbuhan) 1 2 3 Rata- Kepadatan Q1 Q2 Q2 Rata- Kepadatan(stoma/mm)
rata (stoma/mm) rata

Kupu-kupu 4 2 2 2.667 0.377 - - - - -

Kangkung 8 10 16 11.333 1.604 15 20 10 15 2,123


Kesimpulan

Stomata adalah tampilan pokok epidermis daun, hal itu berhubungan dengan fungsi
daun sebagai organ transpirasi dan fotosintesis. Daun yang mempunyai stomata di kedua
permukaan disebut daun amfistomatik, sedangkan apabila memiliki stomata yang hanya
terdapat di permukaan atas saja disebut daun epistomatik, dan sebaliknya apabila mempunyai
stomata yang hanya terdapat pada permukaan bawah saja disebut daun hipostomatik (Setjo,
2004). Distribusi dari stomata pada daun berbeda terutama menurut habitatnya. Pada
tumbuhan air, stomata banyak dibentuk di permukaan atas daun, sebaliknya pada tumbuhan
darat stomata banyak di permukaan bawah daun (Tim Pengampu Fisiologi Tumbuhan, 2010).

Jumlah stomata pada tumbuhan berdasarkan habitatnya :

a. Tumbuhan Hidrofit yang mampu hidup di air beradapatasi dengan daun cara yang
lebar dan tipis, memiliki stomata yang banyak, yaitu di bagian permukaan atas lebih banyak
dibandingkan dengan bagian permukaan bawah daun, terdapat jaringan aerenkim yang besar
dan lebar.

b. Tumbuhan Gerofit yaitu tumbuhan yang mampu hidup di tanah yang kering
(kekurangan air) beradaptasi dengan cara daun bermodifikasi menjadi duri, memiliki akar
yang lebih panjang daripada tinggi tumbuhan, terdapat stomtata yang sangat sedikit pada
bagian bawah epidermis batang, terdapat lapisan kutikula yang sangat tebal untuk
mengurangi penguapan.
Daftar Pustaka

Pandey S. N., Misra S. P., dan Trivedi P. S. 2002. A Text Book of Botany Vol. II. India: Vikas
Publishing House.

Setjo, Susetyoadi. 2004. Anatomi Tumbuhan. Malang: JICA UM.

Tim pengampu Fisiologi Tumbuhan. 2010. Petunjuk Praktikum fisiologi Tumbuhan. Malang:
FMIPA UM.

Tri Mustika Sarjani, Mawardi, Ekariana S. Pandia, & Devi Wulandari. 2017. IDENTIFIKASI
MORFOLOGI DAN ANATOMI TIPE STOMATA FAMILI Piperaceae DI
KOTA LANGSA. Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Samudra,
Langsa Jurnal IPA dan Pembelajaran IPA (JIPI), 1(2): 182-191 p-ISSN: 2614-
0500.(Online).(www.jurnal.unsyiah.ac.id/JIPI/article/download/9693/7673).
Diakses 28 September 2018.
Analisis dan Pembahasan

Stomata adalah tampilan pokok epidermis daun, hal itu berhubungan dengan fungsi
daun sebagai organ transpirasi dan fotosintesis. Daun yang mempunyai stomata di kedua
permukaan disebut daun amfistomatik, sedangkan apabila memiliki stomata yang hanya
terdapat di permukaan atas saja disebut daun epistomatik, dan sebaliknya apabila mempunyai
stomata yang hanya terdapat pada permukaan bawah saja disebut daun hipostomatik (Setjo,
2004).

Kerapatan stomata tidak saja bervariasi antar jenis tetapi juga antar daun dari
tumbuhan yang sama. Tingkat kerapatan stomata dipengaruhi oleh faktor lingkungan
seperti: suhu, intensitas cahaya, dan kelembaban. Semakin tinggi intensitas cahaya,
kerapatan stomata di kedua permukaan daun juga semakin meningkat. Kerapatan dan jumlah
stomata yang banyak merupakan proses adaptasi dari tanaman terhadap kondisi
lingkungannya (Pandey et.al., 2002). Ada 5 tipe stomata berdasarkan susunan stomata yang
umum yaitu; tipe anomositik, tipe anisositik, tipe parasitik, tipe diasitik, tipe aktonositik.

Pada praktikum kali ini dilakukan pengamatan terhadap stomata daun kupu-kupu dan
stomata daun kangkung. Baik pada bagian adaksial (epidermis atas) maupun abaksialnya
(epidermis bawahnya), dimana masing-masing diperlakukan 3 kali ulangan dengan luas
bidang yang sama. Nantinya akan dihitung jumlah stomata pada satuan luas, serta
membandingkan distribusi stoma pada berbagai jenis daun berdasarkan lingkungan hidupnya.
Pada dasarnya diketahui bahwa lingkungan hidup kangkung lebih banyak di tempat
berair/basah daripada tanaman kupu-kupu.

Pengamatan pertama dilakukan pada daun kangkung bagian adaksial maupun


abaksialnya. Setelah dilihat di mikroskop diketahui bahwa luas bidang pandangnya sebesar
7,065 mm2 dengan perhitungan menggunakan rumus L = π r2 dan diketahui jari-jarinya 1,5
mm. Jumlah stomata pada daun kangkung di bagian abaksial (bawah) 1, 2, dan 3 secara
berturut-turut sebanyak 8, 10, dan 16 stomata dengan rata-rata 11, 333 dan kepadatan
stoma/mm adalah 1.604, sementara di bagian adaksial (atas) sebanyak pada daun kangkung 1,
2, dan 3 secara berturut-turut 15, 20, dan 10 stomata dengan rata-rata 15 dan kepadatan
stoma/mm adalah 2,123.

Pengamatan distribusi stomata pada kangkung dilakukan dengan membuat sayatan


bagian adaksial dan abaksial daun. Stomata lebih banyak ditemukan pada bagian abaksial
(bawah) daun daripada di adaksial (atas) daun. Terdapat rerata 11,333 stomata pada bagian
abaksial dan 2,123 stomata pada bagian adaksial. Sehingga daun kangkung dapat
dikelompokkan dalam daun bertipe hipostomatik.

Pengamatan kedua dilakukan pada daun kupu-kupu bagian adaksial maupun


abaksialnya. Setelah dilihat di mikroskop diketahui bahwa luas bidang pandangnya sebesar
7,065 mm2 dengan perhitungan menggunakan rumus L = π r2 dan diketahui jari-jarinya 1,5
mm. Jumlah stomata pada daun kupu-kupu di bagian abaksial (bawah) 1, 2, dan 3 secara
berturut-turut sebanyak 4, 2, dan 2 stomata dengan rata-rata 2,667 dan kepadatan stoma/mm
adalah 0,377, sementara di bagian adaksial (atas) sebanyak pada daun kupu-kupu 1, 2, dan 3
tidak ditemukan stomata.

Pengamatan distribusi stomata pada tanaman kupu-kupu dilakukan dengan membuat


sayatan bagian adaksial dan abaksial daun. Stomata hanya ditemukan pada bagian abaksial
(bawah) daun. Sehingga daun kangkung dapat dikelompokkan dalam daun bertipe
hipostomatik.

Menurut Setjo (2004), daun dengan stomata hanya pada permukaan bawah disebut
daun hipostomatik. Stomata pada epidermis bawah, akan membantu mencegah terjadinya
penguapan berlebihan sehingga jumlah air tetap seimbang. Pada tanaman darat umumnya
stomata itu terdapat pada permukaan daun bagian bawah, sedangkan pada tumbuhan air yang
daunya terapung dipermukaan air hanya mempunyai stomata di bagian atas, dan tumbuhan
yang terendam air tidak memiliki stomata sama sekali. Tanaman kangkung merupakan
tanaman yang hidup di lingkungan hidrofit atau merupakan tumbuhan air yang daunnya
terapung dipermukaan air, dimana hanya mempunyai stomata di bagian atas. Tanaman
kupu-kupu merupakan tanaman yang hidup di lingkungan mesofit atau merupakan tanaman
yang tumbuh di daerah yang tidak terlalu kering maupun terlalu basah, dimana hanya
mempunyai stomata di bagian bawah.

Pengamatan pertama tidak sesuai dengan literatur, dimana seharusnya hanya


mempunyai stomata di bagian atas karena daunnya terapung di air, namun ditemukan stomata
di bagian (atas) maupun abaksial (bawah). Dimana di bagian bawah jumlah stomatanya lebih
banyak daripada di bagian atas daun. Jika pada umumnya stomata terdapat pada bagian
epidermis bawah daun (abaksial) banyak , sedangkan pada bagian atasnya (adaksial) sedikit
atau tidak sama sekali termasuk ke dalam tumbuhan yang hidup dilingkungan mesofit, yaitu
beradaptasi pada lingkungan yang tidak terlalu basah dan tidak terlalu kering, dengan suhu
dan kebasahan yang sedang (Setjo, 2004).

Hipotesis sementara tidak sesuainya hasil pengamatan pertama dengan literatur


mungkin dikarenakan tanaman kangkung yang digunakan dalam pengamatan ialah
penanaman kangkungnya tidak di air secara langsung atau tanaman kangkung tidak berada di
permukaan air atau metode hidroponik. Dalam metode hidroponik hanya akar tanaman yang
terendam air, daun tidak akan berada di permukaan air, sebab daunnya tumbuh ke atas
menuju ke arah matahari. Karena itulah ditemukan stomata di bagian atas daun.

Sedangkan pengamatan kedua sesuai dengan literatur jurnal Tri Mustika Sarjani dkk.
(2017) bahwa tanaman mesofit hanya memiliki stomata di bagian bawah daun.

Você também pode gostar