Você está na página 1de 21

ANALISIS PELAKSANAAN PRAKTIKUM IPA BIOLOGI KELAS VIII

SEMESTER 1 DI SMP NEGERI SE-KECAMATAN LUBUK BEGALUNG


TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Witma Novita Atnur1), Lufri2), Ramadhan Sumarmin2)


1)
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi PPs UNP
2)
Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Biologi PPs UNP
Email: pps.pbio.unp@gmail.com

ABSTRACT

This study aimed at analyzing the quality of the laboratories provided in the school
and the obstacles faced by the school in facilitating the students to do practical activities in
grade VIII at School in Kecamatan Lubuk Begalung during the first semester in academic
year 2014/2015. This study was a descriptive study in which both of the qualitative and
quantitative approaches were used as the data collection techniques. This study was
done in Grade VIII at junior high school in Lubuk Begalung during the first semester
of
2014/2015. The data and the data sources in this study were taken from the
program planning, the implementation, the practical evaluation, and the obstacles of
practical activities for Biology class. Data about the planning was taken from the lesson
plan score list and interview. In addition, data field notes. Moreover, the data about the
obstacles faced by the teachers in facilitating the students with practical activities were
derived from teacher questionnaire and interview. Meanwhile the difficulties faced by
the students were also known from the student questionnaire and interview. The results
of the study indicated that the practical plans showed moderately compatibility with the
curriculum available. It was found that there were teachers who had not prepared for the
practical in the form of specific lesson plans and practical guide materials or books. In the
implementation, it was found moderately. Related to the practical evaluation, there were
some teachers who still had not known the evaluation strategies for practicum activities.
Besides that, there were also some obstacles in the implementation of the practical
activities. Some of them were the time- allocation management for practical activities,
teacher controls, and incompleteness of the tools and practical materials.
Keyword : Practical Activities in Biology

1
PENDAHULUAN praktikum dapat mengembangkan proses
Salah satu kegiatan yang berpikir siswa dan memberikan
menerapkan metode ilmiah dalam pengalaman belajar siswa serta
pembelajaran biologi adalah dengan mengembangkan keterampilan dasar
kegiatan praktikum. Kegiatan praktikum bekerja siswa secara nyata.
termasuk ke dalam metode pembelajaran Keterlaksanaan kegiatan praktikum
eksperimen yang memberikan pengalaman pada kelas VIII SMP Negeri di Kecamatan
langsung kepada siswa berkaitan dengan Lubuk Begalung Kota Padang, persentase
teori pembelajaran. jawaban guru yang paling dominan yaitu
Praktikum merupakan bagian 76,92% dan persentase jawaban siswa
oenting dalam proses pembelajaran. Setiap yang paling dominan yaitu 60%. Hal ini
sekolah wajib memiliki laboratorium dan menunjukkan belum optimalnya kegiatan
melaksanakan kegiatan praktikum. secara praktikum di SMP Negeri di Kecamatan
formal praktikum sudah menjadi Lubuk Begalung.
komponen dalam pembelajaran IPA Untuk mengetahui permasalahan
khususnya biologi, namun tampaknya kegiatan praktikum IPA Biologi di kelas
pelaksanaan praktikum di sekolah masih VIII semester 1 SMP Negeri di Kecamatan
belum optimal untuk mencapai tujuan Lubuk Begalung Kota Padang diperlukan
praktikum yang mendukung teori penelitian agar dapat diketahui apakah
pembelajaran. kegiatan praktikum IPA Biologi di kelas
Pada saat observasi ditemukan VIII SMP Negeri se-Kecamatan Lubuk
bahwa dari empat sekolah, hanya satu Begalung sudah sesuai dengan standar
sekolah yang memiliki tenaga laboran, Kurikulum mulai perencanaan, proses
ruang laboratorium dimanfaatkan sebagai pelaksanaan dan evaluasi. Berdasarkan
ruang kelas sementara, adanya guru yang permasalahan tersebut dilakukan penelitian
tidak membuatkan penuntun praktikum, yang berjudul “Analisis Pelaksanaan
kurangnya alat dan bahan praktikum, Praktikum IPA Biologi Kelas VIII
kegiatan praktikum tercantum di dalam Semester 1 di SMP Negeri se-Kecamatan
RPP namun pada kenyataannya ada Lubuk Begalung Tahun Pelajaran
beberapa praktikum yang tidak terlaksana, 2014/2015”.
saat praktikum tidak semua siswa dapat Rustaman (2002:6) menyatakan
berpartisipasi di dalamnya, tidak adanya bahwa umumnya para pakar berpendapat
perbedaan antara hasil belajar di kelas bahwa praktikum dapat menunjang
maupun di laboratorium, padahal dengan pemahaman siswa terhadap materi
2
pembelajaran sains. Praktikum mampu menunjang pemahaman siswa
memberikan kesempatan bagi siswa untuk tentang konsep-konsep atau prinsip-prinsip
membuktikan teori, menemukan teori atau sains. Siswa dilatih dalam kegiatan
mengeludasi teori. Rahayuningsih dan praktikum untuk bekeja ilmiah dalam
Djoko (2005:20) menjelaskan cara memahami fenomena dan peristiwa
pembelajaran di laboratorium dapat melalui observasi, eksperimentasi serta
dikelompokkan menjadi 5 yaitu peragaan kegiatan empiris.
(demonstrasi), latihan (exercise), Rustaman (2002:6-8) Macam-
penyelidikan terstruktur (structured macam bentuk praktikum yaitu bentuk
enquiries), penyelidikan secara terbuka praktikum latihan, bentuk praktikum
(open ended enquiries) dan proyek bersifat investigasi (penyelildikan) dan
(project). Kegiatan praktikum juga bentuk praktikum bersifat member
menggunakan metode eksperimen, pengalaman. Kegiatan praktikum mulai
demosntrasi dan obeservasi. dari perencanaan praktikum, proses
Alasan pentingnya kegiatan pelaksanaan kegiatan praktikum {tahapan
praktikum sains yaitu membangkitkan dalam proses pelaksanaan praktikum yaitu:
motivasi belajar IPA Biologi, tahapan pendahuluan, tahapan kerja
mengembangkan keterampilan dasar (pelaksanaan) dan tahap penutup}.
melalui eksperimen, wahana belajar Evaluasi merupakan penilaian dari
penelitian ilmiah, menunjang materi hasil kegiatan belajar yang telah
pelajaran. Widodo & Ramdhaningsih dilakukan. Suryosubroto (2009:45)
(2006:2) Praktikum sering dikaitkan menyatakan bahwa saat melakukan
dengan beberapa tujuan yaitu untuk penilaian, yang perlu diperhatikan yaitu:
memotivasi siswa sebab kegiatan sasaran penilaian dan alat penilaian.
praktikum pada umumnya menarik bagi Kemendikbud (2014:10) menjelaskan
siswa sehingga mereka lebih termotivasi bahwa kompetensi mencakup sikap,
untuk belajar sains, untuk mengajarkan pengetahuan dan keterampilan. Dimana
keterampilan dasar ilmiah, untuk kompetensi sikap mencakup sikap spiritual
meningkatkan pemahaman konsep, untuk (KI-1) dan sikap sosial (KI-2). (a) Sikap
memahami dan menggunakan metode spiritual (KI-1) untuk mencapai insan yang
ilmiah, untuk mengembangkan sikap-sikap beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
ilmiah. Fungsi kegiatan praktikum Maha Esa. (b) Sikap sosial (KI-2) untuk
menurut Sudargo (2009:10) yaitu mencapai insan yang berakhlak mulia,
memahami proses sains, yang diharapkan sehat, mandiri, demokratis, bertanggung
3
jawab. Kompetensi pengetahuan (KI-3) penghambat dalam pelaksanaan praktikum
untuk mencapai insan yang berilmu. yaitu tidak tersedianya alat praktikum,
Kompetensi keterampilan (KI-4) untuk sulitnya memperoleh bahan praktikum,
mencapai insan yang cakap dan kreatif. kurangnya pengetahuan siswa pada materi
Dalam pelaksanaan praktikum yang dipraktekkan, alokasi waktu yang
faktor yang dapat menjadi hambatan yang terbatas, materi praktikum dianggap tidak
paling besar yaitu faktor ekstern pada penting, serta tidak adanya tenaga teknisi
faktor sekolah, dimana faktor sekolah yang (laboran).
kurang mendukung dapat menghambat Berdasarkan uraian tersebut tujuan
pelaksanaan kegiatan praktikum siswa di dari penelitian ini adalah untuk
sekolah. Contohnya dapat kita lihat pada mengungkapkan: 1. Kualitas perencanaan
faktor sekolah bagian alat pelajaran dan kegiatan praktikum IPA Biologi di kelas
waktu sekolah. Jika alat pelajaran dalam VIII SMPN se-Kecamatan Lubuk
pelaksanaan praktikum seperti Begalung semester 1
ketersediaan alat dan bahan praktikum 2. kualitas pelaksanaan kegiatan praktikum
tidak terpenuhi maka siswa tidak dapat IPA Biologi di kelas VIII SMP Negeri se-
melaksanakan praktikum. Bila waktu yang Kecamatan Lubuk Begalung semester 1.
disediakan sekolah untuk melaksanakan
kegiatan praktikum terbatas, maka
kegiatan praktikumpun tidak akan berjalan
dengan maksimal karena kegiatan
praktikum memerlukan waktu yang
berbeda-beda, ada yang membutuhkan
waktu yang singkat dan ada yang
membutuhkan waktu yang relatif cukup
lama, maka pelaksanaan praktikum tidak
bisa diberikan waktu yang seadanya. Perlu
waktu yang khusus untuk melaksanakan
kegiatan praktikum. Ketersediaan
penuntun praktikum juga dapat menjadi
hambatan dalam pelaksanaan praktikum.
Hal tersebut sejalan dengan
pendapat yang dikemukakan oleh Imran
(2010) enam faktor yang dapat menjadi
4
3. kualitas evaluasi kegiatan praktikum
IPA Biologi di kelas VIII SMP Negeri se-
Kecamatan Lubuk Begalung semester 1.
4. hambatan kegiatan praktikum IPA
Biologi di kelas VIII semester 1 dalam
bentuk :
a. hambatan kegiatan praktikum
(perencanaan, proses pelaksanaan
dan evaluasi) yang dihadapi oleh
guru IPA Biologi yang
melaksanakan praktikum.
b. hambatan kegiatan praktikum
(perencanaan, proses pelaksanaan
dan evaluasi) yang dihadapi oleh
siswa yang mengikuti pelaksanaan
praktikum.

METODE
Penelitian ini adalah penelitian
deskriptif. Penelitian ini bertujuan untuk
mengungkapkan atau mendeskripsikan
kegiatan praktikum IPA Biologi siswa
kelas VIII semester 1 di SMP Negeri se-
Kecamatan Lubuk Begalung tahun
pelajaran 2014/2015.
Data dan sumber data : (1) data
yang terkait dengan perencanaan diambil
dari RPP yang dimiliki guru IPA biologi di
SMPN di Kecamatan Lubuk Begalung, (2)
data yang terkait dengan proses pelaksaan
praktikum meliputi pengamatan kinerja
guru dan pengamatan aktivitas siswa.
sumber datanya adalah satu guru dari
masing-masing sekolah dan siswa-siswi

5
kelas VIII SMPN di Kecamatan Lubuk data tersebut sampai diperoleh suatu
Begalung. sampel siswa yang dijadikan kesimpulan untuk dideskripsikan. (1) data
responden diambil masing-masing satu perencanaan praktikum dari lembar
kelas dari guru IPA biologi SMPN di penilaian RPP dianalisis dengan
kecamatan Lubuk Begalung yang menggunakan rumus yang diadaptasi dari
melaksanakan praktikum. (3) data yang format IPKG 1 R =
terkait dengan evaluasi berupa kesesuai
evaluasi/penilaian praktikum dengan Dengan kriteria yang digunakan yaitu dari
Arikunto (2002:215)
kurikulum. (4) data yang terkait dengan
hambatan kegiatan praktikum yang 80% - 100% : Sangat baik
dihadapi oleh guru dan siswa. sumber 70% - 79% : Baik
60% - 69% : Sedang
datanya adalah satu orang guru IPA
≤ 59% : Kurang baik
biologi kelas VIII pada masing-masing
(2) data pelaksanaan praktikum dari
sekolah dan siswa kelas VIII SMPN di
Kecamatan Lubuk Begalung yang lembar observasi : (a) penilaian kinerja

mengikuti kegiatan praktikum. guru dianalisis dengan menggunakan


Teknik pengumpulan data dalam
rumus yang diadaptasi dari format IPKG 2
penelitian ini menggabungkan teknik
pengumpulan data kualitatif dan X=
kuantitatif. Instrumen penelitian ini adalah
peneliti sendiri yang dibantu oleh teman Dengan kriteria yang diguunakan dari
sejawat dan beberapa instrumen Arikunto (2002:215)
pengumpul data lainnya. Instrumen yang 80% - 100% : Sangat baik
digunakan untuk mengumpulkan data 70% - 79% : Baik
60% - 69% : Sedang
yaitu berupa lembar penilaian, lembar < 59% : Kurang baik
observasi, angket, wawancara, dan
dokumentasi. (b) aktivitas kegiatan praktikum siswa
Teknik analisis data yang diperoleh dengan menggunakan rumus
dari lembar obsevasi, hasil rekaman dan
foto, angket, hasil wawancara dan catatan
Untuk mengetahui kategori aktivitas
lapangan diolah dengan kualitatif yaitu
digunakan klasifikasi Arikunto (2002:215)
mendeskripsikan data yang didapat dengan
sebagai berikut.
kata-kata dan kalimat dan kuantitatif yaitu
dengan persentase, kemudian menganalisis 80% - 100% : Sangat baik

6
70% - 79% : Baik HASIL DAN PEMBAHASAN
60% - 69% : Sedang HASIL
< 59% : Kurang baik
1. Perencanaan Praktikum
Hambatan kegiatan praktikum
Tabel 1. Hasil Penilaian RPP yang Dibuat
diperoleh dari angket guru dan siswa, Guru di Kecamatan Lubuk
dianalisis dengan menggunakan statistik Begalung
Nilai RPP
persentase. Kriteria skor jawaban angket Aspek yang diamati
% Kriteria
adalah sebagai berikut.
Merumuskan tujuan praktikum 77 Baik
Selalu (SL) :4 dengan jelas dan lengkap
Sering (SR) :3 Materi praktikum 66 Sedang
Jarang (JR) :2 Memilih metode dan penataan 70 Baik
alokasi waktu yang tepat
Tidak pernah (TP) :1 Penggunaan alat dan bahan 61 Sedang
praktikum serta merencanakan
Untuk mencari persentase masing- prosedur kegiatan praktikum
masing indikator angket maka digunakan Merumuskan bentuk dan jenis 59 Kurang
penilaian dengan jelas dan
rumus yang dikemukakan oleh Zahir lengkap
Rata-rata 67 Sedang
(2000:83) berikut.
Dari Tabel 1 dapat dilihat bahwa
kesesuaian RPP keempat orang guru IPA
Untuk mengetahui kategori biologi kelas VIII SMPN di Kecamatan
hambatan yang dihadapi guru dan siswa Lubuk Begalung Kota Padang yang
dalam kegiatan praktikum, digunakan melaksanakan praktikum berada pada
klasifikasi yang diadopsi dari Abdurahman kriteria sedang. Guru tidak membuatkan
(2003:265) sebagai berikut. RPP khusus untuk kegiatan praktikum.
81-100% kategori : sangat terhambat
66-80% kategori : terhambat 2. Pelaksanaan Praktikum
56-65% kategori : cukup terhambat Tabel 2. Nilai Proses Pelaksanaan
41-55% kategori : kurang terhambat Praktikum Biologi Guru di
< 41% kategori : tidak terhambat Kecamatan Lubuk Begalung
Nilai prose pelaksanaan
Teknik analisis data kualitatif yang kegiatan praktikum
Aspek yang diamati
diperoleh dari hasil wawancara, % Kriteria
pengamatan video, foto dan catatan
Kinerja Guru 67 Sedang
lapangan dianalisis dengan menggunakan Aktivitas Siswa 71 Baik
metode Miles dan Hubermen. Kesiapan sarana dan 58 Kurang
prasarana
Rata - rata 69 Sedang

7
Berdasarkan Tabel 2 dapat diketahui Berdasarkan Tabel 3 didapatkan
bahwa proses pelaksanaan praktikum bahwa penilaian yang dilakukan oleh
termasuk pada kriteria sedang. Kegiatan keempat orang guru berada pada penilaian
praktikum yang dilakukan guru YS pengetahuan dan penilaian keterampilan,
(SMPN 6 Padang) hanya satu kegiatan sedangkan penilaian sikap dilakukan oleh
praktikum yaitu penyelidikan transportasi guru DM dan EZ. Penilaian pengetahuan,
pada tumbuhan, guru DM (SMPN 17 guru menggunakan bentuk penilaian
Padang) melaksanakan dua kegiatan dengan tes. Guru tidak memiliki instrumen
praktikum, pada kegiatan praktikum penilaian sikap. Guru tidak memiliki
mengamati jaringan otot dan penyelidikan instrumen karena guru bingung dalam
transportasi pada tumbuhan, guru EZ menggunakan instrumen penilaian
(SMPN 24 Padang) melaksanakan empat sehingga guru menilai siswa dengan
kegiatan praktikum, pada kegiatan menandai nama siswa. Setelah kegiatan
praktikum mengamati jaringan otot, berlangsung, guru baru memberikan nilai
mengamati jaringan tumbuhan dengan pada format penilaian berdasarkan poin
menggunakan preparat basah, mengamati yang telah diberikan guru sebelumnya.
jaringan tumbuhan dengan menggunakan
4. Hambatan Praktikum
preparat awetan dan melakukan percobaan
a. Hambatan yang Dihadapi guru
Sach (fotosintesis). Guru SN (SMPN 33
Tabel 4. Hambatan Kegiatan Praktikum
Padang) melaksanakan dua kegiatan
IPA Biologi yang Dihadapi oleh
praktikum, pada kegiatan praktikum Guru
Kegiatan Hambatan yang dihadapi Guru
mengamati jaringan otot dan mengamati praktikum Rata-rata
jaringan tumbuhan dengan menggunakan % Kriteria
Perencanaan 65 Cukup terhambat
preparat awetan. Proses 70 Terhambat
3. Evaluasi pelaksanaan
Evaluasi 66 Terhambat
Tabel 3. Penilaian Praktikum yang Rata-rata 67 Terhambat
Dilakukan oleh Guru
Aspek Bentuk Penilaian yang Digunakan Berdasarkan Tabel 1 didapatkan
Penilaian
yang Guru YS Guru DM Guru EZ Guru SN bahwa perencanaan kegiatan praktikum
Digunakan
Pengetahuan Tes Tes Tes Tes termasuk kriteria cukup terhambat. Proses
Keterampilan Tidak ada Unjuk Unjuk Tidak ada
instrument kerja kerja instrumen pelaksanaan dan evaluasi praktikum
Sikap Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
instrumen instrumen instrumen instrumen termasuk pada kriteria terhambat. Pada
perencanaan, guru memiliki hambatan
pada pengalokasian waktu. Sulitnya guru

8
mengatur siswa dalam kegiatan praktikum. PEMBAHASAN
Evaluasi/penilaian praktikum, guru masih 1. Perencanaan Praktikum
bingung dengan bentuk penilaian yang a. Perencanaan Kegiatan Praktikum
digunakan untuk menilai kegiatan yang Dilakukan oleh Guru YS
praktikum. (Guru IPA Biologi SMPN 6 Padang)
Guru YS tidak memiliki RPP
b. Hambatan yang Dihadapi siswa
khusus dalam praktikum. RPP yang
Tabel 5. Hambatan Kegiatan Praktikum
dimiliki guru berdasarkan pada buku guru
IPA Biologi yang Dihadapi oleh
Siswa dan siswa yang dikeluarkan oleh
Kegiatan Hambatan yang
pemerintah. Padahal RPP merupakan salah
praktikum dihadapi Siswa
Rata-rata satu acuan yang menentukan kelancaran
% Kriteria pelaksanaan proses kegiatan praktikum.
Perencanaan 67 Terhambat
Proses 70 Terhambat Seharusnya guru membuat rencana
pelaksanaan kegiatan praktikum khusus, sehingga
Evaluasi 60 Cukup
terhambat kegiatan dapat terlihat dengan jelas dan
Rata-rata 68 Terhambat terarah. Jika pada kegiatan praktikum

Berdasarkan Tabel 2 didapatkan tidak memiliki persiapan rencana

bahwa perencanaan kegiatan yang dimiliki pelaksanaan praktikum yang baik, maka

siswa berada pada kriteria terhambat, guru berpeluang besar untuk melakukan

proses pelaksanaan pada kritreia terhambat kegiatan yang tidak terarah dan cenderung

dan evaluasi pada kriteria cukup melakukan improvisasi sendiri tanpa acuan

terhambat. Dari ketiga aspek didapat yang jelas. Hal ini sesuai dengan

bahwa siswa memiliki hambatan dalam penjelasan di dalam Direktorat Tenaga

pelaksanaan praktikum. Siswa memiliki Kependidikan (2008:9), bahwa salah satu

hambatan pada mempersiapkan bahan peranan guru yang berhubungan dengan

praktikum dan siswa tidak mempelajari kompetensi guru adalah membuat

materi yang akan dibahas pada kegiatan persiapan berupa RPP. Guru diharapkan

praktikum, kurang lengkapnya sarana dan dapat melakukan persiapan kegiatan

prasarana, suasana yang kurang kondusif praktikum dengan baik agar kegiatan

serta waktu praktikum yang tidak cukup. praktikum yang telah disusun dapat
terlaksana.
Perencanaan yang dimiliki guru YS
termasuk kriteria kurang. Pada aspek
memilih metode dan pemilihan alokasi

9
waktu berada pada kriteria kurang, belum prosedur kegiatan praktikum termasuk
jelasnya pembagian waktu yang diberikan pada kriteria kurang, karena alat dan bahan
didalam RPP. Sebagaimana yang praktikum yang dicantumkan dalam RPP
dinyatakan dalam Direktorat Tenaga tidak lengkap. Menurut Uno (2008:112)
Kependidikan (2008: 9), yaitu hal yang menyatakan bahwa rencana kegiatan
harus menjadi perhatian guru diantaranya pembelajaran adalah seperangkat tulisan
mengatur waktu. berisi rencana pembelajaran dan praktikum
b. Perencanaan Kegiatan Praktikum dari dosen atau tenaga pengajar dalam
SMPN 17 Padang memberikan pembelajaran dan praktikum.
Perencanaan kegiatan praktikum c. Perencanaan Kegiatan Praktikum
yang dimiliki guru DM sama dengan guru SMPN 24 Padang
YS, dimana guru tidak memiliki RPP RPP yang digunakan oleh guru EZ
khusus dalam kegiatan praktikum. RPP juga menggabungkan kegiatan praktikum
yang dimiliki guru termasuk kriteria baik. dengan pembelajaran di kelas. RPP yang
Aspek merumuskan tujuan praktikum dibuat guru termasuk kriteria sangat baik.
berada pada kriteria sangat baik, karena Aspek pemilihan materi termasuk pada
sudah memuat Kompetensi Inti (KI) dan kriteria sangat baik, karena materi yang
Kompetensi Dasar (KD) yang sesuai digunakan tercantum didalam RPP dan
dengan kurikulum. Aspek pemilihan materi yang diberikan sudah sistematis.
materi termasuk pada kriteria baik, karena Guru juga menambah materi dari sumber
materi yang diberikan guru sudah terdapat lain seperti dari internet dan buku merek
pada RPP. Memilih metode dan penataan lain. Sesuai dengan yang tertuang dalam
alokasi waktu berada pada kriteria sangat IPKG (2008: 24) bahwa sumber belajar
baik, karena guru telah mencantumkan adalah buku pedoman dan guru harus
waktu yang digunakan dan mengatur berusaha mencari dan membaca buku
kegiatan praktikum dengan tepat waktu, sumber lain yang relevan guna untuk
sehingga waktu yang digunakan dalam meningkatkan kemampuan terutama untuk
kegiatan cukup. Guru menyiapkan objek keperluan perluasan dan pendalaman
lebih dahulu sebelum kegiatan dimulai, materi dan pengayaan dalam proses
sehingga siswa dapat langsung mengamati pembelajaran.
tanpa memerlukan waktu yang banyak Aspek penggunaan alat dan bahan
dalam kegiatan. praktikum serta merencanakan prosedur
Pada aspek penggunaan alat dan kegiatan praktikum berada pada kriteria
bahan praktikum serta merencanakan baik, karena alat dan bahan praktikum

10
yang akan digunakan sudah tercantum bakat, minat dan perkembangan fisik serta
didalam RPP tetapi langkah-langkah psikologis siswa.
dalam melaksanakan kegiatan praktikum
2. Proses Pelaksanaan Kegiatan
belum tergambar jelas dalam RPP. Guru
Praktikum
menggunakan format penilaian yang
a. Proses Pelaksanaan Kegiatan
berada pada buku guru. Sudjana
Praktikum yang Dilakukan Guru
(2011:136) menyatakan bahwa isi
IPA Biologi SMPN 6 Padang
komponen perencaan kegiatan adalah
Pelaksanaan kegiatan praktikum
tujuan, bahan atau isi, metode dan alat,
yang dilakukan guru termasuk kriteria
serta evaluasi/penilaian.
sedang. Seharusnya guru memiliki
d. Perencanaan Kegiatan Praktikum
kemampuan yang baik untuk dapat
SMPN 33 Padang
mengarahkan siswa melakukan praktikum
Guru SN juga tidak membuat RPP
dengan benar, agar siswa juga dapat
khusus untuk kegiatan praktikum. RPP
memahami tujuan dari kegiatan yang
yang digunakan oleh guru SN adalah RPP
dilakukannya. Dalam membuka kegiatan
kegiatan praktikum yang digabungkan
guru memiliki kekurangan yaitu guru
dengan pembelajaran di kelas. RPP yang
kurang mampu memusatkan perhatian
dibuat oleh guru termasuk kriteria baik.
siswa, tidak menjelaskan pentingnya
Aspek merumuskan bentuk dan jenis
kegiatan praktikum yang dilakukan.
penilaian berada pada kriteria sedang,
Seharusnya guru menjelaskan pentingnya
karena instrumen penilaian belum
kegiatan praktikum yang dilakukan agar
dicantumkan didalam RPP. Guru baru
siswa termotivasi dalam melaksanakan
membuatkan teknik penilaian tetapi bentuk
kegiatan praktikum. Menurut Hartini
instrument yang akan digunakan belum
(2014:136) yaitu adanya motivasi akan
tergambar. Menurut Permendiknas Nomor
menumbuhkan keinginan siswa untuk
41 tahun 2007 bahwa satuan guru pada
lebih giat dan rajin dalam belajar sehingga
satuan pendidikan berkewajiban menyusun
mendapatkan hasil belajar yang
RPP secara lengkap dan sistematis agar
memuaskan, karena motivasi adalah modal
pembelajaran berlangsung secara
dasar dalam proses belajar.
interaktif, inspiratif, menyenangkan,
menantang, memotivasi siswa
b. Proses Pelaksanaan Kegiatan
berpartisipasi aktif, serta memberikan
Praktikum yang Dilakukan Guru
ruang yang cukup bagi prakarsa,
IPA Biologi SMPN 17 Padang
kreativitas dan kemandirian sesuai dengan

11
Pelaksanaan kegiatan praktikum Sudjaiz (1988:35) menyatakan bahwa bak
termasuk kriteria baik. Tahap cuci/westafel merupakan suatu
menanyakan, siswa tidak bertanya perlengkapan yang sangat penting, karena
mengenai penjelasan yang telah diberikan air adalah bahan yang sangat dibutuhkan
guru, seharusnya guru memberikan dalam laboratorium.
kesempatan kepada siswa untuk bertanya Terdapat beberapa siswa yang tidak
sebelum kegiatan praktikum dilakukan. bekerja dan hanya mengandalkan anggota
Menurut Kemendikbud (2014:30) untuk kelompoknya. Seharusnya siswa dapat
memancing peserta didik mengungkapkan mengamati dan membuat laporan bersama
pertanyaan, guru harus memberi dengan anggota kelompoknya, bukan
kesempatan mereka untuk mengungkapkan hanya menunggu hasil gambar dari
pertanyaan. anggota kelompok, karena jika siswa
Tahap mengumpulkan data, guru hanya mengandalkan anggota kelompok
membagikan objek pengamatan yang telah maka siswa tidak akan mendapatkan
jadi kepada masing-masing kelompok. tambahan pengetahuan dan kehilangan
Seharusnya siswa menyiapkan sendiri kesempatan untuk melihat objek secara
objek pengamatan yang dilakukan supaya langsung. Seperti yang dikemukakan oleh
siswa paham cara kerja dan mengalami Hamalik (2001:27) belajar merupakan
sendiri kejadian yang sebelum terjadi dan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan
yang akan terjadi. Menurut Kemendikbud suatu hasil atau tujuan.
(2014:31) untuk memperoleh hasil belajar Pada tahap pengamatan, saat guru
yang nyata atau autentik, siswa harus menjelaskan di depan terdapat beberapa
mencoba atau melakukan percobaan, orang siswa yang bermain. Seharusnya
terutama untuk materi atau subtansi yang siswa mendengarkan penjelasan yang
sesuai. Siswa harus memiliki keterampilan diberikan guru dan guru dapat memotivasi
proses untuk mengembangkan siswa sebelum kegiatan berlangsung agar
pengetahuan tentang alam sekitar. siswa lebih rajin dan mendengarkan
c. Proses Pelaksanaan Kegiatan penjelasan yang diberikan guru sehingga
Praktikum yang Dilakukan Guru mendapatkan hasil belajar yang
IPA Biologi SMPN 24 Padang memuaskan, karena motivasi adalah modal
Pelaksanaan kegiatan praktikum dasar dalam proses belajar. Menurut Uno
termasuk kirteria baik. Kekurangan yang (2009:13) motivasi dan hasil belajar
terdapat dilaboratorium yaitu tidak adanya merupakan dua hal yang saling
westafel untuk kegiatan praktikum siswa. mempengaruhi, belajar tanpa motivasi

12
tidak akan berhasil dan hasil belajar akan diamati siswa agar siswa dapat memahami
baik jika guru mampu memotivasi siswa kegiatan yang akan dilakukannya dan
belajar dengan baik. siswa dapat menanyakan hal yang tidak
Praktikum yang dilakukan dengan dipahami saat guru menjelaskan. Menurut
metode observasi dan demonstrasi. Sudjana (2011:93) seorang demonstrator
Menurut Sudjana (2011:84) kegiatan seharusnya menjelaskan apa yang akan
demonstrasi yang dilakukan yaitu memberi dilakukan, sehingga semua siswa dapat
kesempatan kepada setiap siswa untuk mengikuti jalannya demonstrasi tersebut
mencoba sehingga siswa merasa yakin dengan baik.
tentang kebenaran suatu proses. guru menjelaskan prosedur ke
d. Proses Pelaksanaan Kegiatan masing-masing meja dengan bahasa yang
Praktikum yang Dilakukan Guru mudah dipahami siswa. Hal ini
IPA Biologi SMPN 33 Padang menyebabkan kelas menjadi ribut
Pelaksanaan praktikum termasuk dikarenakan ketidaktahuan siswa
kriteria kurang. Sarana dan prasarana yang mengenai kegiatan yang sedang
dimiliki sekolah berada pada kriteria dilakukannya. Banyak siswa yang
kurang. Kurangnya sarana yang dimiliki bercanda dengan anggota kelompok lain
siswa membuat siswa tidak dapat sambil menunggu giliran guru mendatangi
melaksanakan kegiatan praktikum, ruang meja kelompoknya untuk menemukan
laboratorium dalam keadaan kotor, objek yang akan diamati oleh siswa. Hal
ketersediaan prasarana kurang, meja dan ini tidak perlu terjadi jika guru
kursi yang dimiliki sekolah tidak mendemonstrasikan cara kerja yang harus
sebanding dengan jumlah siswa, keadaan dilakukan siswa. Disini terlihat
laboratorium tidak tertata rapi. kekurangan guru dalam membimbing
Pada praktikum pertama, guru siswa, guru seharusnya dapat menguasai
tidak menjelaskan secara sistematis, guru kelas dan membimbing siswa agar fokus
langsung menyerahkan alat dan bahan dalam pekerjaannya. Menurut
praktikum di meja masing-masing Suryosubroto (2009:153-154) yaitu
kelompok, guru menjelaskan kegiatan ke menguasai atau tidaknya suasana kelas
meja masing-masing kelompok sambil dari seorang guru akan berpengaruh
memberikan objek yang akan diamati oleh terhadap proses interaksi edukatif yang
siswa. Seharusnya guru menjelaskan ada. Banyak terjadi keributan kelas, penuh
prosedur kerja terlebih dahulu sebelum ketegangan, itu semua karena antara lain
membagikan alat dan bahan yang akan guru tidak menguasai kelas.

13
Masih adanya siswa yang tidak (2013:193) bahwa faktor-faktor utama
serius dalam melakukan kegiatan yang mempengaruhi proses dan prestasi
praktikum, terdapat siswa yang belajar siswa, hampir seluruhnya
memainkan handphone (HP) ketika bergantung pada guru. Keterlibatan guru
praktikum hampir selesai, terdapat siswa dalam pembelajaran memberikan pengaruh
yang keluar masuk ruang laboratorium, yang besar terhadap proses dan prestasi
siswa tidak tertib dalam melaksanakan belajar siswa.
kegiatan praktikum (mengganggu teman 3. Evaluasi Praktikum
dan berjalan-jalan ke kelompok lain) dan penilaian yang dilakukan oleh
siswa bercanda saat kegiatan berlangsung. keempat orang guru berada pada penilaian
Pada tahap awal, terlihat semua siswa pengetahuan dan penilaian keterampilan,
mematuhi peraturan dan aktif dalam sedangkan penilaian sikap dilakukan oleh
kegiatan. Hal tersebut sesuai dengan guru DM dan EZ. Penilaian pengetahuan,
temuan penelitian Maizeli (2012: 129) guru menggunakan bentuk penilaian
yaitu terdapat beberapa orang siswa yang dengan tes. Siswa menjawab soal yang
tidak serius dalam melakukan diskusi. berada pada buku siswa dan siswa
Agar siswa tetap fokus dari awal sampai mengumpulkan jawaban hasil diskusi
akhir kegiatan praktikum, guru tetap harus kelompoknya. Guru tidak memiliki
memperhatikan semua aktivitas siswa dan instrumen penilaian sikap. Guru hanya
memberikan motivasi sehingga siswa tidak melihat keaktifan siswa dan kemauan
mengerjakan aktivitas lain diluar siswa dalam bekerja. Pada kurikulum
praktikum. Hal ini sesuai dengan penilaian untuk kegiatan praktikum berada
penjelasan Sudjana (2011:160), bahwa pada KI4 yaitu pada penilaian
kegiatan belajar siswa dapat terjadi apabila keterampilan. Guru tidak memiliki
siswa ada perhatian dan stimulus dalam instrumen karena guru tidak tahu dan
belajar. bingung dalam menggunakan instrumen
Untuk itu upaya memberikan penilaian sehingga guru menilai siswa
perhatian dan dorongan belajar kepada dengan menandai nama siswa.
siswa dilakukan guru sebelum mengajar Seharusnya guru memahami bentuk
dimulai, pada saat berlangsungnya proses penilaian yang akan dilakukan dan cara
belajar mengajar terutama saat siswa menilai dalam kegiatan praktikum serta
melakukan kegiatan belajar dan pada saat- adanya kerjasama antar guru. Sehingga
saat kondisi belajar siswa mengalami guru tidak bingung dalam menilai kerja
kemunduran. Menurut Mulyasa siswa dan langsung mendapatkan hasil

14
kegiatan praktikum siswa serta dapat Hal tersebut sejalan dengan peraturan
memberikan tindak lanjut mengenai yang dikeluarkan Pemerintah bahwa
kegiatan praktikum siswa. Direktorat proses pembelajaran sepenuhnya
Tenaga Kependidikan (2008:14) diarahkan pada pengembangan ketiga
menyatakan bahwa penilaian dilakukan ranah {pengetahuan, sikap dan
untuk mengetahui apakah tujuan yang keterampilan (praktik)} secara
telah dirumuskan itu tercapai atau tidak, utuh/holistik. Dengan demikian jelas
apakah materi yang diajarkan sudah bahwa kegiatan praktikum wajib
dikuasai atau belum oleh siswa, dan dilaksanakan dalam pembelajaran
apakah metode yang digunakan sudah sains. Sudah sewajarnya guru
cukup tepat. mengembangkan keterampilan dalam
4. Hambatan Pelaksanaan Kegiatan kegiatan praktikum demi menunjang
Praktikum IPA Biologi di Kelas VIII keberhasilan belajar siswa.
a. Hambatan Pelaksanaan Praktikum Hambatan pelaksanaan praktikum
yang Dihadapi Guru Kelas VIII yaitu masih ada guru yang kesulitan
Hambatan perencanaan praktikum dalam mengontrol siswa agar fokus
adalah hambatan dalam merencanakan dalam melaksanakan kegiatan
kegiatan praktikum yang sesuai praktikum. Siswa meribut dan tidak
dengan tuntutan Kurikulum, yaitu tertib membuat guru harus bekerja
masih ada guru yang tidak lebih keras dan untuk menyiasati
melaksanakan semua praktikum yang siswa yang tidak tertib, guru harus
dituntut dalam Kurikulum. Hal ini terlebih dahulu menyiapkan bahan
disebabkan alasan ketidak lengkapan sehingga siswa bisa dapat langsung
alat dan bahan praktikum serta mengamati objek dan bekerja. Untuk
padatnya materi. Seharusnya padatnya mengatasi permasalahan ini,
materi pelajaran tidak menjadi alasan sebaiknya guru tidak bersikap
untuk tidak dilaksanakannya permisif kepada siswa. Sardiman
praktikum karena praktikum sudah (2012:199) menjelaskan bahwa guru
menjadi bagian dari pembelajaran yang bersikap permisif atau
biologi yang harus dilaksanakan untuk sebaliknya bersikap tertlalu otoriter
mencapai tujuan pembelajaran yang tidak baik. Sikap permisif guru dapat
ditetapkan Kurikulum. Lufri (2007:8) menyebabkan suasana kelas menjadi
menjelaskan bahwa guru biologi tidak sangat riuh dan tidak terkontrol.
bisa dipisahkan dengan laboratorium.

15
Hambatan berikutnya yaitu, penelitian yang ditemukan Maizeli
waktu pelaksanaan praktikum yang (2012:130) yaitu siswa tidak belajar
tidak cukup untuk melaksanakan sebelumnya di rumah tentang materi yang
praktikum. Hal ini seharusnya dapat akan dipelajari dan tidak mengulang
diatasi jika guru benar-benar materi yang telah dipelajari di rumah.
merencanakan alokasi waktu untuk Dengan tidak adanya pengetahuan awal
tahap-tahap pembelajaran dengan sebelum praktikum dapat menyulitkan
matang. Sardiman (2012:220) siswa dalam memahami kegiatan
menjelaskan bahwa guru dapat praktikum. Hal ini sesuai dengan
mengatur alokasi waktu masing- penjelasan Harsono (2005:15) bahwa
masing tahapan pembelajaran dengan bekal pengetahuan awal sebelum
memperkirakan seberapa besar porsi melakukan kegiatan praktikum adalah
waktu yang pantas diberikan untuk penting oleh karena itu bekal ilmu
masing-masing tahap Guru kesulitan pengetahuan sebelumnya yang tidak cukup
dalam menetukan bentuk penilaian menyebabkan siswa sulit mengikuti proses
yang akan dilakukan. Untuk pembelajaran praktikum di laboratorium.
mengatasinya guru seharusnya dapat Hambatan dari segi kelengkapan alat
bekerjasama dengan guru IPA lain dan bahan praktikum termasuk kriteria
untuk menentukan bentuk penilaian cukup. Proses pelaksanaan praktikum
yang akan dilakukan dan instrumen pengamatan jaringan tumbuhan di SMPN
yang digunakan dalam pelaksanaan 6 Padang tidak terlaksana dikarenakan
kegiatan praktikum. mikroskop yang dimiliki sekolah tidak
b. Hambatan Pelaksanaan Praktikum berfungsi dengan baik, Percobaan Sach di
yang Dihadapi Siswa Kelas VIII SMPN 6, 33 dan 17 Padang tidak
Hambatan pada tahap terlaksana dikarenakan alat dan bahan
perencanaan adalah kurangnya yang dibutuhkan tidak cukup untuk
persiapan siswa untuk memahami melaksanakan kegiatan dan zat yang
praktikum yang akan dilaksanakan. diperlukan sudah dalam masa kadarluarsa.
Hal ini berhubungan dengan hambatan Menurut Adisendjaja (hal 12) yaitu
dari segi panduan praktikum dan hambatan dalam melaksanakan kegiatan
kemauan siswa untuk belajar. Siswa praktikum di negara berkembang adalah
tidak mempersiapkan diri di rumah kurangnya peralatan yang mendukung
dengan membaca materi yang terkait kegiatan praktikum. Hal ini seharusnya
dengan kegiatan praktikum. Menurut dapat diatasi jika guru-guru

16
mengkoordinasikan dengan kepala yang dinyatakan Adisendjaja (hal 13)
laboratorium dan kepala sekolah mengenai bahwa dalam kegiatan praktikum
kekurangan alat dan bahan praktikum yang memerlukan waktu.
dibutuhkan guru. Hambatan selanjutnya yaitu hambatan
Hambatan berikutnya yaitu dari segi kesiapan sarana dan prasarana
ditemukannya suasana praktikum yang laboratorium. Air keran yang tidak lancar
kurang kondusif karena banyaknya siswa menyebabkan siswa kesulitan dalam
yang meribut. Beberapa orang siswa mencuci alat-alat praktikum dan sebagai
mengakui hal ini sangat mengganggu bahan dalam kegiatan praktikum. Hal ini
konsentrasi dalam melaksanakan kegiatan tentunya mempengaruhi kelancaran
praktikum. Seharusnya siswa dapat lebih pelaksanaan praktikum. Untuk
tertib dan memiliki minat dalam mengatasinya, perlu perhatian dari pihak
melaksanakan praktikum sehingga sekolah. Pada tahap evaluasi praktikum,
kegiatan praktikum yang dilaksanakan hambatan yang dihadapi siswa adalah guru
dapat membantu siswa dalam memahami tidak memberikan post tes ataupun pre tes
materi pembelajaran. Seperti yang dalam kegiatan praktikum.
dikemukakan oleh Sanjaya (2009:29-30) Dari hasil wawancara, sebagian besar
siswa akan terdorong untuk belajar siswa mengakui praktikum sangat
manakala mereka memiliki minat untuk membantu mereka dalam memahami
belajar. Oleh sebab itu, mengembangkan konsep. Namun, beberapa siswa mengaku
minat belajar adalah salah satu teknik bahwa dengan keadaan yang kurang
dalam mengembangkan motivasi belajar. kondusif dan siswa yang meribut
Waktu praktikum yang tidak cukup menyebabkan siswa merasa kegiatan yang
untuk melaksanakan langkah-langkah dilakukan dan penjelasan yang diberikan
praktikum. Menurut Widodo dan guru sulit untuk dipahami. Hal ini tentunya
Ramdhaningsih (2006:158) siswa pada perlu mendapat perhatian yang serius dari
umumnya memerlukan waktu yang relatif guru.
lama untuk menyusun/ merangkai alat Hasil penelitian ini menunjukkan
percobaan. Hambatan ini seharusnya dapat bahwa guru EZ cenderung lebih baik
diatasi jika guru memberikan batasan daripada guru YS, DM dan SN dalam
waktu kepada siswa untuk melaksanakan semua aspek yang diamati, yaitu mulai
tahapan kerja praktikum. Selain faktor dari tahap perencanaan, proses
guru, kinerja siswa yang cepat dan tepat pelaksanaan dan evaluasi kegiatan
tentunya juga diperlukan. Sesuai dengan praktikum yang dilakukan serta hambatan

17
kegiatan praktikum yang dihadapi. Hasil 2. Proses pelaksanaan kegiatan
angket tentang hambatan kegiatan praktikum yang dilakukan di kelas
praktikum yang dihadapi guru VIII SMP Negeri di Kecamatan
menunjukkan bahwa guru YS, DM, EZ Lubuk Begalung termasuk kriteria
dan SN menunjukkan kriteria terhambat. sedang dengan rata-rata persentase
Hasil tersebut dapat dikaitkan dengan 69%.
fasilitas yang tersedia di sekolah dan 3. Evaluasi/penilaian kegiatan praktikum
kemampuan guru dalam menguasai kelas yang dilakukan oleh guru IPA kelas
dan materi kegiatan praktikum. Dengan VIII di Kecamatan Lubuk Begalung
didukungnya oleh fasilitas yang terdapat di belum sesuai dengan kurikulum
sekolah, dapat membantu guru dan siswa karena dari keempat guru, 2 orang
dalam memahami konsep pembelajaran. guru melakukan 3 aspek penilaian dan
Seperti yang dinyatakan oleh Suryosubroto 2 orang guru melakukan 2 aspek
(2009:305) yaitu proses belajar mengajar penilaian.
di sekolah akan berjalan dengan lancar jika 4. Hambatan kegiatan praktikum di kelas
ditunjang dengan sarana yang memadai, VIII SMP Negeri di Kecamatan
baik jumlah, keadaan, maupun Lubuk Begalung semester 1 tahun
kelengkapannya. Jumlah yang dimaksud pelajaran 2014/2015 meliputi hal-hal
adalah keberadaan dan banyak sedikitnya berikut ini.
sarana yang dimiliki. a. Hambatan kegiatan praktikum
yang dihadapi oleh guru IPA yang
SIMPULAN melaksanakan kegiatan praktikum
Berdasarkan hasil penelitian, dapat dapat dilihat pada tiga tahapan
diperoleh kesimpulan sebagai berikut ini. praktikum, yaitu tahap
1. Perencanaan kegiatan praktikum yang perencanaan praktikum dengan
dilakukan oleh guru IPA biologi kelas persentase 64% pada kriteria
VIII SMP Negeri di Kecamatan terhambat. Hambatan yang masih
Lubuk Begalung termasuk kriteria ditemukan pada perencanaan
sedang dari segi kesesuaian RPP adalah sulitnya mengatur alokasi
dengan Kurikulum, yaitu dengan nilai waktu yang sesuai dengan
rata-rata 67%. Kekurangan dalam kegiatan praktikum. Pada tahap
perencanaan praktikum adalah belum proses pelaksanaan kegiatan
adanya guru mempersiapkan RPP praktikum dengan persentase 70%
khusus untuk kegiatan praktikum. pada kriteria terhambat.

18
Hambatan yang ditemukan adalah suasana praktikum yang kurang
ruangan laboratorium IPA biologi kondusif, waktu praktikum yang tidak
masih disatukan dengan laboraorium cukup, masih adanya siswa yang tidak
IPA fisika, sulitnya guru dalam dapat menggunakan alat praktikum
mengontrol siswa dalam proses dengan baik, tidak adanya keran air
pelaksanaan kegiatan praktikum, untuk menunjang kegiatan praktikum,
kurangnya sarana dan prasarana yang Pada tahap evaluasi/penilaian dengan
berada di ruang laboratorium dan persentase 58% pada kriteria cukup
waktu pelaksanaan praktikum yang terhambat.
pada beberapa materi dirasa kurang
SARAN
untuk kegiatan praktikum. Pada tahap
1. Pada tahap perencanaan praktikum
evaluasi/penilaian kegiatan praktikum
sebaiknya guru IPA kelas VIII SMP
dengan persentase 61% pada kriteria
Negeri di Kecamatan Lubuk Begalung
terhambat. Hambatan yang
mempersiapkan RPP khusus untuk
ditemukan adalah masih bingungnya
kegiatan praktikum dan membuat
guru dalam melakukan penilaian.
penuntun praktikum.
b. Hambatan kegiatan praktikum yang
2. Pada proses pelaksanaan praktikum,
dihadapi siswa yang meliputi
sebaiknya ada kerjasama antara kepala
perencanaan kegiatan praktikum,
sekolah, kepala laboratorium, laboran,
proses pelaksanaan kegiatan
dan guru IPA yang terdapat di sekolah
praktikum, evaluasi/penilaian kegiatan
agar praktikum dapat terlaksana dengan
praktikum. Pada tahap perencanaan
lancar, mencapai hasil yang optimal
kegiatan praktikum dengan persentase
dan berdampak baik pada kompetensi
62% pada kriteria terhambat.
yang dimiliki siswa.
Hambatan yang ditemukan adalah
3. Pada tahap evaluasi/penilaian kegiatan
tidak adanya siswa mempersiapkan
praktikum, sebaiknya sesama guru IPA
diri dari rumah sebelum melakukan
bekerjasama dalam membuat instrumen
kegiatan praktikum. Pada tahap proses
penilaian yang digunakan untuk menilai
pelaksanaan praktikum dengan
kinerja siswa dalam kegiatan
persentase 63% pada kriteria
praktikum, agar penilaian yang
terhambat. Hambatan yang ditemukan
dilakukan sesuai dengan standar
adalah tidak lengkapnya alat dan
kurikulum yang diharapkan.
bahan praktikum yang digunakan
dalam proses kegiatan praktikum,

19
TERIMAKASIH Direktorat Tenaga Kependidikan. 2008.
Penulis mengucapkan terimakasih Penilaian Kinerja Guru. Jakarta:
Departemen Pendidikan Nasional.
kepada Bapak Prof. Dr. H. Lufri, M.S. dan
Bapak Dr. Ramadhan Sumarmin, M.Si. Hamalik, O. 2001. Proses Belajar
selaku dosen pembimbing yang telah Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
meluangkan waktu, pikiran dan tenaga
Hartini, S. 2014. Analisis Proses
dalam memberikan bimbingan, arahan, Pembelajaran Biologi Pada Materi
saran-saran dan motivasi yang sangat Sistem Reproduksi Manusia di
Kelas XI SMA Negeri 3
berharga selama penyusunan jurnal ini.
Lengayang Kabupaten Pesisir
selatan. Tesis. Padang: Universitas
DAFTAR RUJUKAN Negeri Padang.
Abdurahman dan E. Ratna. 2003. Evaluasi
Pembelajaran Bahasa dan Sastra Imran, A. 2010. Studi Tentang Hambatan
Indonesia. Padang: UNP Siswa Kelas 1 Listrik di SMK
Negeri 2 Makasar Dalam
Adisendjaja, Y.H. Kegiatan Praktikum Pelaksanaan Praktikum Pekerjaan
Dalam Pendidikan Sains. FMIPA Mekanisme Elektro (PME). Jurnal.
UPI: Bandung (online). (http:// (online). (http://ft-unm.net/medtek/
file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/J Jurnal_Medtek_Vol.2_No.1_April
UR._PEND._BIOLOGI/1955121 _2010/Al%20Imran.pdf diakses 26
91980021-YUSUF_HILMI_ADI Maret 2014)
SENDJAJA/KEGIATAN_PRAK
TIKUM_Dlm_PEND. SAINS.p Kemendikbud. 2014. Materi Pelatihan
df, diakses 03 Mei 2014) Guru Implementasi Kurikulum
2013 Tahun Ajaran 2014/2015.
Amien, M. 1988. Buku Pedoman Jakarta: Badan Pengembangan
Laboratorium dan Petunjuk Sumber Daya Manusia Pendidikan
Praktikum Pendidikan IPA dan Kebudayaan dan Penjaminan
Umum (General Science) untuk Mutu Pendidikan.
Lembaga Pendidikan Tenaga
Kependidikan.Jakarta: Depdikbud Lufri. 2005. Metodologi Penelitian.
Dirjen Dikti. Padang: UNP

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian . 2007. Strategi Pembelajaran Biologi


Suatu Pendekatan Praktik. Teori, Praktik dan Penelitian.
Jakarta: Rineka Cipta Padang: UNP

. 2008. Dasar-dasar Evaluasi Maizeli, A. 2012. Analisis Proses


Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara Pembelajaran Biologi Pada Materi
Fotosintesis dan Gerak Pada
Tumbuhan Kelas VIII SMP Negeri

20
29 Padang. Tesis. Padang: Sudargo, F. 2009. Pembelajaran Biologi
Universitas Negeri Padang. Berbasis Praktikum untuk
Meningkatkan Keterampilan
Miles, M.B. dan A. Michael Huberman. Proses dan Kemampuan Berpikir
1992. Metodologi Penelitian Kritis Siswa SMA. Lembaga
Kualitatif. Bandung: PT Remaja Penelitian UPI. (online). (http://file.
Rosdakarya upi.edu/Direktori/SPS/PRODI.PEN
DIDIKAN_IPA/195107261978032
Mulyasa, E. 2013. Pengembangan dan -FRANSISCA_SUDARGO/PROP
Implementasi Kurikulum 2013. _hibah_kompetitif09.pdf diakses
Rosda 03 Mei 2014)

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Sudjaiz, S.HR. & M. Amin Genda


Republik Indonesia nomor 41 Padussa. 1988. Pedoman
Tahun 2007 Tentang Standar Penggunaan Laboratorium IPA
Proses Pendidikan Dasar dan SMTP – SMTA. Jakarta: Bhratara.
Menengah. 2007. Jakarta: Badan
Standar Nasional Pendidikan Sudjana, N. 2011. Dasar-dasar Proses
Belajar Mengajar. Bandung: Sinar
Purwanto, M.N. 2012. Prinsip-prinsip dan Baru Algesindo.
Teknik Evaluasi Pengajaran.
Bandung: Remaja Rosdakarya. Sudrajat, H. 2009. “Pengembangan
Perangkat Percobaan Konsep
Rahayuningsih, E. dan D. Dwiyanto. 2005. Rotasi Untuk Pembelajaran Fisika
Pembelajaran di Laboratorium. di SMA dan Universitas”. Tesis.
Yogyakarta: Universitas Gajah Program Pascasarjana Universitas
Mada. Negeri Padang

Dosen Universitas Pendidikan Widodo, A. & Ramdhaningsih, V. 2006.


Indonesia. UPI, Bandung, 13-25 Analisis Kegiatan Praktikum
Januari. Biologi dengan Menggunakan
Video. (http://2006-Analisis_kegia
Sanjaya, W. 2009. Strategi Pembelajaran: tan_praktikum, diakses 04 Januari
Berorientasi Standar Proses 2014)
Pendidikan. Jakarta: Kencana
Media Grup. Zahir. 2000. Metode Penelitian
Pendidikan. Padang: Universitas
Sardiman, A.M. 2012. Interaksi dan Negeri Padang
Motivasi Belajar Mengajar.
Jakarta: Raja Grafindo Persada

21

Você também pode gostar