Você está na página 1de 6

Bagian 1

Piagam Satuan Pengawas Internal

(1) Piagam Satuan Pengawas Internal (Internal Audit Charter) adalah


pedoman bagi pengawas agar dapat melaksanakan tugasnya secara
professional, memperoleh hasil audit yang sesuai dengan standar
mutu, dan dapat diterima oleh berbagai pihak baik internal maupun
eksternal.
(2) Piagam Satuan Pengawas Internal menjelaskan tujuan, wewenang,
tanggung jawab dan keorganisasian Satuan Pengawas Internal Rumah
Sakit Umum Daerah Jati Padang.

Bagian 2
Fungsi dan Tujuan

(1) Satuan Pengawas Internal Rumah Sakit Umum Daerah Jati Padang
berfungsi :
a. Memastikan bahwa sistem pengendalian intern rumah sakit telah
memadai dan berjalan sesuai dengan ketentuan;
b. Merupakan mitra dalam penyempurnaan kegiatan pengelolaan
rumah sakit, memberikan nilai tambah melalui rekomendasi atas
hasil audit yang dilakukannya.
c. Merupakan konsultan peningkatan penerapan manajemen resiko dan
prinsip-prinsip pemerintahan yang bersih.
(2) Tujuan Pengawas Internal adalah memberi nilai tambah kinerja dan
peningkatan operasional sesuai dengan standar mutu yang berlaku.
Bagian 3

Satuan Pengawas Internal

(1) Satuan Pengawas Internal RSUD Jati Padang dibentuk berdasarkan


Surat Keputusan Direktur Nomor 32 Tahun 2018 tanggal 19 Desember
2018.
(2) Satuan Pengawas Internal RSUD Jati Padang bertanggungjawab kepada
Direktur RSUD Jati Padang.
(3) Susunan organisasi Satuan Pengawas Internal RSUD Jati Padang
berdasarkan Peraturan Gubernur No. 77/2007 terdiri:
a. Ketua Satuan Pengawas Internal RSUD Jati Padang,
b. Sekretaris,

c. Pengawasan Keuangan,
d. Pengawasan Sumber Daya Manusia dan
e. Pengawasan Sarana Rumah Sakit Umum Daerah Jati Padang
(4) Auditor adalah pelaksana Pengawas Internal dengan latar belakang
berbagai keahlian yang disesuaikan dengan fungsi-fungsi operasional
RSUD JATI PADANG.
Bagian 4

Ruang lingkup dan Aspek Pengawas Internal

(1) Ruang lingkup Pengawas Internal meliputi aspek Operasional, Keuangan


dan Administrasi
(2) Aspek operasional meliputi meliputi sumber daya manusia, struktur
organisasi, proses pelayanan, pengadaan.
(3) Aspek keuangan meliputi penerimaan, penyetoran, penyerapan anggaran
bersumber dari APBD dan Pendapatan sendiri
(4) Aspek administrasi meliputi alur proses pemakaian barang, pembelian,
kartu stok, alur proses legalisasi

Bagian 5

Sifat, Prinsip dan Tanggung Jawab

(1) Sifat kegiatan Pengawas Internal adalah independen dalam melakukan


penilaian terhadap kinerja unit organisasi dan memberikan konsultasi
agar tercapai efektifitas manajemen risiko, pengendalian, pengukuran
kinerja dan proses tata kelola yang baik.
(2) Prinsip pelaksanaan Pengawas Internal adalah akuntabilitas, objektivitas,
independensi, responsibilitas dan otoritas.
(3) Satuan Pengawas Internal bertanggung jawab secara
berkesinambungan atas organisasi dan akuntabilitas aktivitas
organisasi, etika dan kinerja untuk kepentingan auditee. Tanggung
jawab itu meliputi:
a) Pengembangan dan implementasi metode dan prosedur Pengawas
Internal;
b) Pengembangan dan implementasi program Pengawas Internal secara
efisien;
c) Memanfaatkan sumberdaya auditor dan auditee untuk
memaksimalkan efisiensi dan efektifitas Pengawas Internal;
d) Memelihara dan mengembangkan kompetensi profesional auditor
sesuai dengan standar kompetensi Institute of Internal Auditors.
Bagian 6

Kode Etik Pengawas


Internal

(1) Kode etik Pengawas Internal merupakan syarat yang harus dipenuhi
auditor untuk terjaminnya mutu kinerja Pengawas Internal.
(2) Kode etik auditor mengacu kepada kode etik auditor internal yang
diterbitkan oleh Institute of Internal Auditors.
(3) Auditor harus memiliki pengetahuan, keterampilan dan keahlian
teknik Pengawas Internal dan memahami operasional unit kerja yang
diauditnya.
(4) Auditor harus melakukan peningkatan pengetahuan dan keterampilan
secara terus menerus.

Bagian 7
Perencanaan Pengawas Internal

(1) Perencanaan Pengawas Internal disusun tiap tahun dalam bentuk


Program Kerja Pokok Tahunan RSUD JATI PADANG. Perencanaan
mencakup ruang lingkup, target, indikator, dan implementasi
(penjadwalan audit, alokasi auditor, dan pendanaan).
(2) Revisi perencanaan Pengawas Internal dilakukan sekurang-kurangnya
sekali dalam tiga bulan.

Bagian 8
Pelaksanaan
Pengawas Internal
(1) Pelaksanaan audit dilakukan sesuai dengan standar teknik audit, yaitu:
a. Persiapan audit meliputi kegiatan penyusunan sasaran audit,
menetapkan tim audit, pemberitahuan kepada
auditee, dan penjadwalan audit.
b. Pelaksanaan audit meliputi kegiatan survei pendahuluan, menyusun
kertas kerja audit, audit lapangan, pembahasan dengan auditee dan
dokumentasi proses audit.
c. Pelaporan hasil audit meliputi laporan pendahuluan (investigasi dan
lainnya) dan laporan akhir.
d. Konsultasi dalam pelaksanaan tindak lanjut rekomendasi.
e. Dokumentasi hasil audit.
(2) Dalam proses pelaksanaan Pengawas Internal harus dibuka kesempatan
diskusi antara auditor dan auditee.
(3) Temuan dan rekomendasi sebagai hasil Pengawas Internal terlebih
dahulu harus dibahas bersama auditee sebelum disajikan dalam
laporan akhir.
Bagian 9

Pelaporan Hasil
Pengawas Internal

(1) Jenis laporan hasil Pengawas Internal, meliputi: laporan pendahuluan


dan laporan akhir Pengawas Internal.
(2) Penyajian laporan Pengawas Internal meliputi dua bagian, yaitu:
ringkasan eksekutif dan laporan terperinci.
(3) Isi laporan akhir Pengawas Internal meliputi tujuan dan ruang lingkup
audit, temuan, tanggapan dan rekomendasi. Rekomendasi hasil audit
digunakan sebagai usaha perbaikan dan peningkatan kinerja
manajemen unit kerja.
(4) Laporan akhir ditandatangani Ketua Satuan Pengawas Internal RSUD
JATI PADANG dan persetujuan auditee.
(5) Laporan ringkasan eksekutif disampaikan kepada Direktur RSUD JATI
PADANG dan laporan terperinci disampaikan kepada unit kerja terkait
untuk digunakan dalam usaha perbaikan dan peningkatan kinerja unit
yang bersangkutan.
(6) Dalam laporan hasil audit dimuat juga kesepakatan dengan auditee
untuk melakukan tindak lanjut rekomendasi dan jadwal waktu
pelaksanaannya.
(7) Laporan hasil audit belum dapat ditutup selama tindak lanjut
rekomendasi perbaikan yang sesuai dengan kesepakatan, belum
dilakukan oleh unit kerja dan dinilai efektif oleh auditor.
(8) Pertemuan pembahasan hasil audit dilakukan antara Ketua SPI,
Auditor, Direktur, Manajemen dan auditee. Jika mengalami jalan
buntu disampaikan kepada Dewan Pengawas BLUD RSUD JATI
PADANG
(9) Laporan hasil audit dapat disampaikan terperinci kepada Dewan
Pengawas BLUD RSUD JATI PADANG atas persetujuan Direktur
RSUD JATI PADANG.
Bagian 10

Hubungan dengan
Auditor Eksternal

(1) Hubungan Satuan Pengawas Internal RSUD Jati Padang dengan


auditor eksternal (BPK, Departemen Kesehatan, Akuntan Publik, dan
lainnya) bersifat fungsional, untuk menghindari terjadinya duplikasi
proses audit pada sasaran audit yang sama.
(2) Laporan hasil Pengawas Internal dapat digunakan dalam pelaksanaan
audit eksternal.

Jakarta, 07 Maret 2019 Mengesahkan


Ketua SPI RSUD JATI PADANG Direktur RSUD JATI
PADANG

……………………………….
…………………………
…….
NIP. NIP.

Você também pode gostar