Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Skripsi
Oleh:
Lailani Qodar
NIM: 1112053000032
2016 M/ 1438 H
ABSTRAK
Lailani Qodar
1112053000032
Pembiayaan Bermasalah (Non Performing Financing) PT Bank Syariah
Mandiri
Dibawah Bimbingan Dr. Wahyu Prasetyawan, MA.
i
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur bagi Allah SWT zat penguasa alam jagat raya yang
Financing) PT Bank Syariah Mandiri. Teriring pula shalawat dan salam semoga
Skripsi ini merupakan syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program
Studi Manajemen Dakwah Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN
dapat teratasi berkat bantuan, bimbingan, dorongan dan pengarahan dari berbagai
pihak. Pada kesempatan ini, penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada
1. Dr. H. Arief Subhan, MA. selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Dr. Hj. Roudhonah, MA. selaku Wakil Dekan II Bidang Administrasi Umum,
2. Drs. Cecep Castrawijaya, MA. selaku Ketua Jurusan Manajemen Dakwah, dan
3. Dr. Wahyu Prasetyawan, MA. selaku dosen pembimbing skripsi yang telah
ii
5. Bapak Ery Budhi Setiawan, selaku Departement Head Financing Recovery
Division PT Bank Syariah Mandiri yang telah memberikan izin kepada penulis
Mandiri unit kerja Financing Recovery Division yang telah membantu penulis
7. Seluruh dosen Program Studi Manajemen Dakwah Fakultas Ilmu Dakwah dan
8. Bapak dan ibuku terima kasih atas kasih sayang, cinta, perjuangan, doa,
semangat, dan dukungan dari kalian yang tidak pernah berhenti untuk penulis
9. Didit (Adik), Ayah (Pa’deh), Bu Tati (Budeh), Mba Dwi Irna Sentiani, S.Kom
(Sepupu), Meli (Sepupu), Bi Nur (Tante) serta seluruh keluarga besar yang
tidak dapat disebutkan satu persatu yang selalu memberikan semangat dan
10. Fariz Zakaria dan Rizkyatul Hilwah (Mbo), orang teristimewa yang tidak
11. Teman-teman Program Studi Manajemen Dakwah Fakultas Ilmu Dakwah dan
iii
angkatan 2012. Saya sangat bersyukur dapat kenal dan menjadi bagian dari
skripsi.
Penulis mohon maaf apabila dalam penulisan terdapat kata-kata yang kurang
berkenan. Untuk itu penulis mohon kritik dan saran yang membangun agar dilain
waktu dapat penulis perbaiki. Penulis juga berharap semoga skripsi ini bermanfaat
bagi pembacanya.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
ABSTRAK .................................................................................................. i
BAB I PENDAHULUAN
v
BAB III TINJAUAN UMUM PT BANK SYARIAH MANDIRI
A. Sejarah PT Bank Syariah Mandiri .............................................. 40
B. Organisasi PT Bank Syariah Mandiri ........................................ 44
C. Pembiayaan Bermasalah PT Bank Syariah Mandiri .................. 47
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................ 73
B. Saran ........................................................................................... 73
vi
DAFTAR TABEL DAN GAMBAR
vii
BAB I
PENDAHULUAN
dan atau bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat.1
adalah sesuatu yang menyangkut tentang bank syariah dan Unit Usaha Syariah,
fungsi intermediary seperti hal pada bank konvensional, yaitu menghimpun dana
1
UU Perbankan Syariah Pasal 1 angka 2.
2
Wangsawidjaja, Pembiayaan Bank Syariah (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2012), h.
1.
3
UU Perbankan Syariah Pasal 1 angka 1.
1
2
dengan apa yang disebut dengan istilah kredit di bank konvensional. Dalam bank
syariah tidak dikenal dengan istilah debitur atau kreditur karena pada dasarnya
berbagai peraturan yang diterbitkan oleh Bank Indonesia, tidak dijumpai definisi
pembiayaan yang baik sangat diperlukan oleh suatu bank, karena dengan
bergerak, bank tidak dapat memberikan bagi hasil kepada nasabah hingga
Syariah Mandiri merupakan bank syariah yang sangat pesat tingkat kemajuannya
dan termasuk bank syariah terbesar di Indonesia. Ini dapat dilihat dari aset yang
4
Ikatan Bankir Indonesia (IBI), Mengelola Kredit Secara Sehat (Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama, 2015), h. 248.
5
Dikutip oleh Wangsawidjaja, Pembiayaan Bank Syariah (Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama, 2012), h. 89. dari: Bank Indonesia Direkorat Perbankan Syariah, Kamus Istilah Keuangan dan
Perbankan Syariah, h. 4.
3
dimiliki oleh PT Bank Syariah Mandiri pada laporan keuangan (annual report)
yang dimilikinya.6
Gambar 1.1
80
70,36
70 66,94
63,9
60 54,23
50 48,67
40
32,48
30
20
10
berkah pasca krisis ekonomi dan moneter 1997-1998. Dalam kondisi tersebut,
6
www.bsm.co.id
4
satu bank konvensional PT Bank Susila Bakti (BSB) yang dimiliki oleh Yayasan
Prestasi juga terkena dampak krisis. BSB berusaha keluar dari situasi dengan
penggabungan (merger) empat bank (Bank Dagang Negara, Bank Bumi Daya,
Bank Exim dan Bapindo) menjadi satu bank baru bernama PT Bank Mandiri
kegiatan usaha BSB berubah dari bank konvensional menjadi bank yang
sektor pembiayaan tentunya tidak luput dari pembiayaan bermasalah (NPF). Hal
7
www.bsm.co.id
5
ini dapat dilihat dari trend kenaikan Non Performing Financing (NPF) yang ada
Tabel 2.1
4,33% dan di tahun 2014 sebesar 6,85%. Ini menunjukkan bahwa PT Bank
Syariah Mandiri memiliki kualitas yang tidak sehat dan tergolong pada Peringkat
Komposit 5 (PK-5), yang artinya mencerminkan kondisi Bank yang secara umum
tidak sehat sehingga dinilai tidak mampu menghadapi pengaruh negatif yang
signifikan dari perubahan kondisi bisnis dan faktor eksternal lainnya.9 Selain itu
menurut peraturan Bank Indonesia, rasio NPL total kredit hanya boleh kurang
8
Laporan Tahunan 2014 PT Bank Syariah Mandiri, h. 27.
9
Peraturan Bank Indonesia No. 13/1/PBI/2011: Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum
Pasal 9 (7).
6
dari 5%.10 Dengan keadaan yang dialami PT Bank Syariah Mandiri di atas, sangat
ada di PT Bank Syariah Mandiri. Oleh karena itu, penelitian ini penulis buat
Syariah Mandiri.
B. Batasan Masalah
tahun 2012-2014.
C. Rumusan Masalah
antaranya:
Syariah Mandiri?
10
Peraturan Bank Indonesia No. 17/11/PBI/2015 Pasal 11 (2) Perubahan Atas Peraturan Bank
Indonesia No. 15/15/PBI/2013.
7
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik bagi penulis sendiri,
keuangan.
8
F. Metodologi Penelitian
terdapat dalam penelitian.11 Atau dengan kata lain arti metodologi penelitian yaitu
prosedur atau cara yang ditempuh untuk mendapatkan data dalam sebuah
1. Responden
adalah orang yang diminta memberikan keterangan tentang suatu fakta atau
11
Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar, Metodologi Penelitian Sosial (Jakarta: Bumi
Aksara, 2011), h. 41.
12
www.kbbi.web.id
9
dalam penelitian ini adalah pegawai PT Bank Syariah Mandiri unit kerja
2. Variabel Penelitian
Variabel adalah sesuatu yang dijadikan objek penelitian atau yang diteliti.14
Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa
mempunyai “variasi” antara satu orang dan yang lain, atau satu objek dengan
objek lain.15 Variabel atau objek dalam penelitian ini adalah penyelesaian
1) Wawancara
Salah satu metode pengumpulan data ialah dengan jalan wawancara, yaitu
13
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: PT RINEKA
CIPTA, 2006), h. 145.
14
Muhamad, Metodologi Penelitian Ekonomi Islam: Pendekatan Kuantitatif (Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada, 2008), h. 68.
15
Toto Syatori dan Nanang Gozali, Metode Penelitian Kuantitatif (Bandung: CV PUSTAKA
SETIA, 2012), h. 237-238.
16
Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi (-----, 2013), h. 123.
10
dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu
2) Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah cara mencari data mengenai hal atau variabel
Mandiri.
17
Masri Singarimbun dan Sofian Effendi, Metode Penelitian Survei (Jakarta: Pustaka LP3ES
Indonesia, 2008), h. 192.
18
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT REMAJA
ROSDAKARYA, 2013), h. 186.
19
Abudin Nata, Metodologi Studi Islam (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1999), h. 64.
11
a. Tempat Penelitian
beralamat di Graha Mandiri Jl. Imam Bonjol No. 61, Menteng, Jakarta
Pusat.
b. Waktu Penelitian
September 2016.
yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan.21 Dalam penelitian ini teknik
berkaitan dengan seperangkat proposisi yang berasal dari data dan diuji
gambaran secara mendetail tentang latar belakang, sifat, serta karakter yang
20
Toto Syatori Nasehudin dan Nanang Gozali, Metode Penelitian Kuantitatif (Bandung: CV
PUSTAKA SETIA, 2012), h. 224.
21
Masri Singarimbun dan Sofian Effendi, Metode Penelitian Survei (Jakarta: Pustaka LP3ES
Indonesia, 2008), h. 263.
22
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatitf (Bandung: PT REMAJA
ROSDAKARYA, 2013), h. 14.
12
khas dari kasus, ataupun status dari individu, yang kemudian dari sifat khas di
G. Penelitian Terdahulu
dibahas oleh peneliti lain. Berikut akan penulis sajikan beberapa penelitian yang
Penelitian Terdahulu
23
Moh. Nazir, Metode Penelitian (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2011), h. 57.
13
Tahun Metode
No. Nama Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian
Penelitian Penelitian
Pengawasan dari
pihak lembaga
keuangan harus lebih
teliti dan
meningkatkan
pengawasan terhadap
debitur agar tidak
Penyelesaian terjadi
Kredit Macet penyalahgunaan
Pada KSU kredit. Peran debitur
GDE Dianta
Tumbuh Deskriptif juga diperlukan yaitu
5 Yudi Pratama 2012
Kembang, Analisis lebih mematuhi
(1116051107)
Pemogan- peraturan yang telah
Denpansar disepakati dalam
Selatan perjanjian, serta
debitur juga harus
bertanggung jawab
atas kredit yang telah
diberikan, jangan
sampai
menyalahgunakan
kredit tersebut.
Dari tabel di atas dapat dilihat penelitian yang dilakukan oleh Melisa N. Sihotang
hasil penelitian yaitu pihak bank lebih berhati-hati memberikan perlakuan atau
pelayanan yang sama kepada semua debitur dalam hal analisis pemberian kredit.
Selain itu pihak bank juga perlu melakukan pengawasan setidaknya tiga bulan
sekali terhadap usaha yang dilakukan debitur. Ini dilakukan guna pencegahan
kredit macet dan penyalahgunaan kredit. Penelitian berikutnya pada tahun 2009
15
cara penyitaan jaminan harus dilakukan apabila sudah tidak ada jalan keluar
restrukturisasi harus benar-benar sesuai dengan prosedur yang ada sehingga tidak
ada pengulangan cara restruktur untuk nasabah yang sama. Selanjutnya di tahun
hendaknya pihak kreditur harus lebih teliti dalam menganalisa calon debitur.
Di tahun yang sama yaitu 2012 GDE Dianta Yudi Pratama juga melakukan
penelitian dengan judul Penyelesaian Kredit Macet Pada KSU Tumbuh Kembang,
harus lebih teliti dan meningkatkan pengawasan terhadap debitur agar tidak
mesmatuhi peraturan yang telah disepakati dalam perjanjian, serta debitur juga
harus bertanggung jawab atas kredit yang telah diberikan, jangan sampai
H. Sistematika Penulisan
secara terperinci, singkat dan jelas serta diharapkan dapat mempermudah dalam
adalah:
BAB I: PENDAHULUAN
Syariah Mandiri.
BERMASALAH (NPF)
BAB V: PENUTUP
TINJAUAN TEORITIS
A. Pembiayaan
1. Pengertian Pembiayaan
digunakan dengan benar, adil, dan harus disertai dengan ikatan dan
1
Rachmat Firdaus dan Maya Ariyanti, Manajemen Perkreditan Bank Umum (Bandung;
ALFABETA, 2011), h. 3.
2
Veithzal Rivai dan Arviyan Arifin, Islamic Banking: Sebuah Teori, Konsep, dan
Aplikaksi (Jakarta: Bumi Aksara, 2010), h. 698.
18
19
...
janji setia kepada Allah SWT dan perjanjian yang dibuat oleh manusia
antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai
3
Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
2011), h. 78.
4
Dikutip oleh Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah: Dari Teori ke Praktik (Jakarta:
Gema Insani, 2001), h. 160. Dari: Rifaat Ahmad Abdul Karim, The Impact of the Basle Capital
Adequency Ratio Regulation on the Financial Strategy of Islamic Banks dalam Proceeding of the
9th Expert Level Conference on Islamic Banking, disponsori oleh Bank Indonesia dan Internasional
Association of Islamic Banks, 7-8 April 1995, Jakarta.
20
merupakan salah satu tugas pokok bank atau salah satu jenis kegiatan
istisna.
syariah dan atau UUS dan pihak lain (nasabah penerima fasilitas)
tentang Penilaian Kualitas Aktiva bagi Bank Umum Syariah dan Unit
istisna.
bagi hasil.7
bahwa:
7
Wangsawidjaja, Pembiayaan Bank Syariah (Jakarta: PT Gramedia Pustaka, 2012), h.
79.
8
Pasal 4 ayat (1) UU Perbankan Syariah dan angka III. SEBI No. 10/14/DPbS tanggal 17
Maret 20008 Perihal Pelaksanaan Prinsip Syariah dalam Kegiatan Penghimpunan Dana dan
Penyaluran Dana serta Pelayanan Jasa Bank Syariah.
9
Wangsawidjaja, Pembiayaan Bank Syariah (Jakarta: PT Gramedia Pustaka, 2012), h.
79.
22
2. Tujuan Pembiayaan
c. Meningkatkan produktifitas
10
Muhammad, Manajemen Pembiayaan Bank Syariah (----), h. 17.
11
Rahmat Firdaus dan Maya Ariyanti, Manajemen Perkreditan Bank Umum (Jakarta:
ALFABETA, 2011), h. 83.
23
1) Character
dapat dipercaya.
2) Capacity
3) Capital
4) Collateral
fisik.
5) Condition of Economy
kondisi ekonomi pada saat ini dan di masa yang akan datang sesuai
12
Ismail, Perbankan Syariah (Jakarta: Kencana, 2011), h. 119.
24
hukum Islam
4. Jenis Pembiayaan
1) Pembiayaan Mudharabah
13
Mervy dan Latifah, Perbankan Syariah (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2010), h. 44.
25
2) Pembiayaan Murabahah
penjual dan pembeli (bank dan nasabah).15 Dalam jual beli tersebut
berikut:
riba...
14
Warkum Sumitro, Asas-Asas Perbankan Islam dan Lembaga Terkait (BAMUI dan
Takaful) di Indonesia (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1997), h. 86.
15
Adiwarman Karim, Analisis Fiqih dan Keuangan (Jakarta: IIIT Indonesia, 2003), h.
161.
26
3) Pembiayaan Musyarakah
4) Pembiayaan Istisna
yang digunakan untuk kasus di mana objek atau barang yang dijual
belikan belum ada. Kasus ini sering kali ditemui pada proses
27
lainnya.16
5) Pembiayaan Salam
pembiayaan salam:
menuliskannya...
16
Sunarto Zulkifli, Panduan Praktis Transaksi Perbankan Syariah (Jakarta: Zikrul
Hakim, 2003), h. 73.
17
Sunarto Zulkifli, Panduan Praktis Transaksi Perbankan Syariah (Jakarta: Zikrul
Hakim, 2003), h. 73.
28
B. Pembiayaan Bermasalah
syariah oleh bank syariah dan UUS mengandung risiko kegagalan atau
kesehatan bank syariah dan UUS.18 Risiko bagi bank syariah dalam
18
Wangsawidjaja, Pembiayaan Bank Syariah (Jakarta: PT Gramedia Pustaka, 2012), h.
89.
19
Lampiran I SEBI No. 13/10/DPbS tanggal 13 April 2011, huruf C butir a dan b.
20
Bank Indonesia Direktorat Perbankan Syariah, Kamus Istilah Keuangan dan
Perbankan Syariah, h. 4.
29
21
Wangsawidjaja, Pembiayaan Bank Syariah (Jakarta: PT Gramedia Pustaka, 2012), h.
89.
22
Tabel 26 Statistik Perbankan Syariah (Islamic Banking Statistics), Oktober 2011.
23
Wangsawidjaja, Pembiayaan Bank Syariah (Jakarta: PT Gramedia Pustaka, 2012), h.
90.
24
Pasal 1 angka 25 UU Perbankan Syariah.
30
masyarakat.26
eksternal dan internal (dari sisi nasabah atau debitur dan dari sisi bank)
25
Pasal 1 angka 2, Peraturan Bank Indonesia No. 13/13/PBI/2011 tentang Penilaian
Kualitas Aktiva Bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah.
26
Wangsawidjaja, Pembiayaan Bank Syariah (Jakarta: PT Gramedia Pustaka, 2012), h.
92.
27
Ikatan Bankir Indonesia, Bisnis Kredit Perbankan (Jakarta: PT Gramedia Pustaka,
2015), h. 92.
28
Rachmat Firdaus dan Maya Ariyanti, Manajemen Perkreditan Bank Umum (Bandung:
ALFABETA, 2011), h. 34-35.
31
mengelola usahanya.
kepada bank karena faktor intern nasabah, faktor intern bank, dan atau
29
Ikatan Bankir Indonesia, Bisnis Kredit Perbankan (Jakarta: PT Gramedia Pustaka,
2015), h. 92-93.
32
pihak eksternal.
sesungguhnya.
calon nasabah.
calon debitur.
tujuan perolehannya.
meninggalkan perusahaan.
33
tidak benar.
musibah.30
1) Risiko Usaha
2) Risiko Geografis
3) Risiko Keramaian/Keamanan/Tawuran/Perkelahian
6) Risiko Inflasi
7) Risiko Persaingan31
30
Dikutip oleh Wangsawidjaja, Pembiayaan Bank Syariah (Jakarta: PT Gramedia
Pustaka, 2012), h. 92-94. dari: Sutan Remy Sjahdeini, Faktor-Faktor Penyebab Kredit
Bermasalah, makalah mata kuliah Hukum Perbankan pada Program Pascasarjana al. di UI, Ubaya,
LPPI.
31
Rachmat Firdaus dan Maya Ariyanti, Manajemen Perkreditan Bank Umum (Bandung;
ALFABETA, 2011), h. 35-36.
32
Ikatan Bankir Indonesia, Bisnis Kredit Perbankan (Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama, 2015), h. 94.
35
kepentingan bank atas fasilitas kredit yang telah disalurkan, serta dapat
33
Ikatan Bankir Indonesia, Bisnis Kredit Perbankan (Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama, 2015), h. 94-95.
36
beberapa peraturan Bank Indonesia yang berlaku bagi BUS dan UUS
34
Wangsawidjaja, Pembiayaan Bank Syariah (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama,
2012), h. 447.
35
Lihat Pasal 1 angka 7 PBI No. 13/9/PBI/2011 tanggal 8 Februari 2011.
36
Wangsawidjaja, Pembiayaan Bank Syariah (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama,
2012), h. 447-448.
37
Lihat butir 1 angka 3 SEBI No. 13/18/DPbS tanggal 30 Mei 2011.
38
Ikatan Bankir Indonesia, Bisnis Kredit Perbankan (Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama, 2015), h. 95.
37
e. Penambahan jaminan41
39
Ikatan Bankir Indonesia, Bisnis Kredit Perbankan (Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama, 2015), h. 96.
40
Wangsawidjaja, Pembiayaan Bank Syariah (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama,
2012), h. 449.
41
Ikatan Bankir Indonesia, Bisnis Kredit Perbankan (Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama, 2015), h. 97.
38
lain meliputi:
42
Wangsawidjaja, Pembiayaan Bank Syariah (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama,
2012), h. 449.
43
Ikatan Bankir Indonesia, Bisnis Kredit Perbankan (Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama, 2015), h. 100.
39
dilakukan melalui:
c. Take over fasilitas kredit debitur oleh reditur lain (bank lain
atau investor)
44
Ikatan Bankir Indonesia, Bisnis Kredit Perbankan (Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama, 2015), h. 100-101.
BAB III
Jakarta, berdasarkan Akta No. 115 tanggal 15 Juni 1955 dibuat di hadapan
Mr. Raden Soedja, S.H., Notaris di Jakarta. Akta tersebut telah mendapat
Selatan No. 1810 tanggal 6 Oktober 1955 dan telah diumumkan dalam
No. 390. Sesuai dengan Akta Perubahan Anggaran Dasar No. 12 tanggal 6
April 1967 yang diubah dengan Akta Perubahan Anggaran Dasar No. 37
40
41
No. 79 tanggal 1 Oktober 1974, Tambahan No. 554, nama Bank diubah
1 Juli 1999 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.
87 tanggal 31 Oktober 2000, Tambahan No. 6587, nama Bank diubah dari
dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 7 tanggal 7 Juli 1999 dibuat
Juli 1999 dan Akta Berita Acara No. 9 tanggal 23 Juli 1999, keduanya
dibuat di hadapan Hasanal Yani Ali Amin, S.H., Notaris di Jakarta, serta
2008. Sesuai dengan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa
2015. Kantor Pusat Bank berlokasi di Jalan M.H. Thamrin No. 5 Jakarta
cabang, 469 kantor cabang pembantu, 60 kantor kas, 145 payment point
1. Pimpinan
1) Dewan Komisaris
Komisaris Utama
Ventje Rahardjo
1
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2015, h. 289-291.
45
Ketua
Anggota Anggota
*
Berlaku efektif setelah mendapat persetujuan dari Otoritas Jasa
test)2
3) Direksi
Direktur Utama
Agus Sudiarto
2
www.syariahmandiri.co.id
47
2. Struktur Organisasi
1) Bagan Organisasi
pokok pembiayaan dan tidak mendapat imbalan, ujrah, atau bagi hasil
3
Wangsawidjaja, Pembiayaan Bank Syariah (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama,
2012), h. 89.
48
dan nasabah penerima fasilitas.4 Hal ini pula yang dialami oleh PT Bank
Syariah Mandiri sepanjang tahun 2012 sampai dengan tahun 2014. Berikut
Tabel 3.1
yang diterima oleh PT Bank Syariah Mandiri. Ini terbukti pada grafik
berikut ini bahwa ada penurunan laba yang diterima PT Bank Syariah
4
Lampiran I SEBI No. 13/10/DPbS tanggal 13 April 2011, huruf C butir a dan b.
5
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2014, h. 27.
49
Gambar 1.2
805,69
800
700 651,24
600 551,07
500
418,52
400
300 289,57
200
100 71,77
0
2010 2011 2012 2013 2014 2015
Pada tabel 3.1 dapat dilihat bahwa dengan persentase NPF tahun 2012
sebesar 2,56% berdampak pada profit yang dimiliki oleh PT Bank Syariah
terselesaikan. Ini terbukti bahwa pada tahun tersebut NPF yang ada
mencapai 6,85%. Hal ini tentu saja berdampak buruk terhadap profit yang
Mandiri.
Tabel 4.2
Jumlah Penyaluran Pembiayaan Tahun 2012-2014
2012-2013 2013-2014
SEGMEN OS
NOA POKOK NOA OS POKOK
Retail -25% -12% -29% -40%
Wholesale 389% 49% 65% 3%
Total 22% 7% 31% 21%
*Catatan: Data di atas mengacu pada Lampiran 1
51
Tabel 4.3
Jumlah Pembiayaan Persegmen Tahun 2012-2014
Keterangan:
Pada tabel 4.2 segmen retail mengalami penurunan setiap tahunnya baik
untuk NOA maupun OS. Pihak bank tidak ingin mengambil resiko jika
belum terselesaikan. Dari data di atas dapat dilihat pula pada tabel 4.3
pada segmen retail BBG dengan total NOA 347.617, PT Bank Syariah
52
Mandiri menurunkan pula jumlah persen NOA menjadi 9%. Tidak hanya
jumlah NOA yang menurun, jumlah OS Pokok mengalami hal yang sama.
pembiayaan”.6
nasabahnya. Dari data diatas dapat dilihat pula bahwa yang terjadi pada
Pokok dan NOA. Namun peningkatan tersebut tidak bertahan lama. Pada
6
Wawancara dengan pegawai PT Bank Syariah Mandiri unit kerja Financing Recovery
Division, Rabu, 29 Juni 2016.
53
Untuk itu bank syariah khususnya PT Bank Syariah Mandiri harus lebih
pembiayaan, hal buruk yang akan terjadi pada bank syariah adalah akan
Tabel 4.4
Jumlah Pembiayaan Bermasalah Tahun 2012-2014
2012-2013 2013-2014
SEGMEN OS OS
NOA POKOK NOA POKOK
Retail 0,3% 18% -46% -20%
Wholesale 270% 2663% -16% 32%
Total 2% 7% -45% 21%
*Catatan: Data di atas mengacu pada Lampiran 2
54
Tabel 4.5
Jumlah Pembiayaan Bermasalah Persegmen Tahun 2012-2014
Keterangan:
1. NOA (number of account) : Jumlah nasabah yang mengalami
pembiayaan bermasalah (NPF)
2. OS (outstanding) : Jumlah pembiayaan bermasalah
(NPF)
3. BBG : Bisnis banking
4. MBG : Micro banking
5. PWG : Pawning (gadai atau cicil emas)
6. CFG : Consumer Financing Group
7. CB1G : Korporasi banking
8. CB2G : Sindikasi
9. CMG : Comercial banking
Jika dilihat dari data sebelumnya bahwa jumlah nasabah retail lebih
pula pada nasabah retail sebagaimana data di atas. Nasabah retail yang
diberi pembiayaan adalah nasabah perorangan dan para pelaku usaha kecil
menghasilkan laba, maka dana tersebut akan cepat habis sehingga nasabah
Indonesia yang pada saat itu tidak stabil, banyak dari mereka yang
pembiayaan kepada bank. Dari kondisi di atas yang dialami oleh nasabah
Syariah Mandiri. Namun jika kita lihat lagi dari data di atas, yang
retail, segmen wholesale pun mengalami hal yang sama. Pada segmen
diberikan oleh lebih dari satu lembaga keuangan bank untuk satu objek
7
Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah: Dari Teori ke Praktik (Jakarta: Gema
Insani, 2001), h. 160.
56
mengalami kredit macet, Bank A pun mengalami hal yang sama. Contoh
kasus tersebut sama halnya yang terjadi pada PT Bank Syariah Mandiri di
yang lain, maka akan tidak mampu pula perusahaan membayar pokok
8
Adiwarman Karim, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan (Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, 2007), h. 245.
57
9
Wawancara dengan pegawai PT Bank Syariah Mandiri unit kerja Financing Recovery
Division, Kamis, 01 September 2016.
BAB IV
ekstern bank dan nasabah.1 Pada kasus yang dialami oleh PT Bank Syariah
sebagai berikut:
1
Dikutip oleh Wangsawidjaja, Pembiayaan Bank Syariah (Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama, 2012), h. 92. dari: Sutan Remy Sjahdeini, Faktor-Faktor Penyebab Kredit Bermasalah,
makalah mata kuliah umum Hukum Perbankan pada program pascasarjana al. di UI, Ubaya, LPPI.
2
Wawancara dengan pegawai PT Bank Syariah Mandiri unit kerja Financing Recovery
Division, Jum’at, 29 Juli 2016.
58
59
2,82%, tahun 2013 sebesar 4,32% dan tahun 2014 sebesar 6,84% di PT
Bank Syariah Mandiri. Oleh karena itu, perlu kiranya PT Bank Syariah
tidak hanya kepada nasabah individu atau perorangan saja, tetapi juga
pelaku usaha baik sektor kecil maupun usaha sektor besar seharusnya
3
Wawancara dengan pegawai PT Bank Syariah Mandiri unit kerja Financing Recovery
Division, Kamis, 01 September 2016.
4
Wawancara dengan pegawai PT Bank Syariah Mandiri unit kerja Financing Recovery
Division, Kamis, 01 September 2016.
5
Ikatan Bankir Indonesia, Bisnis Kredit Perbankan (Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama, 2015), h. 128.
60
sangat lemah, terjadi pemogokan tenaga kerja,6 dan hal lain yang dapat
Tabel 4.6
Jumlah Usaha Nasabah Menurun Tahun 2012-2014
Dari data di atas dapat dilihat nasabah PT Bank Syariah Mandiri yang
6
Rachmat Firdaus dan Maya Ariyanti, Manajemen Perkreditan Bank Umum (Bandung:
ALFABETA, 2011), h. 24-25.
61
mulai membaik.7
3. Side streaming
hal-hal berikut:
7
Wawancara dengan pegawai PT Bank Syariah Mandiri unit kerja Financing Recovery
Division, Sabtu, 10 September 2016.
8
Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah: Dari Teori ke Praktik (Jakarta: Gema
Insani, 2001), h. 171.
9
Sunarto Zulkifli, Panduan Praktis Transaksi Perbankan Syariah (Jakarta: Zikrul
Hakim, 2003), h. 144.
62
Tabel 4.7
Jumlah Nasabah Side Streaming Tahun 2012-2014
oleh PT Bank Syariah Mandiri paling banyak pada tahun 2012 yaitu
bahkan harus jauh lebih baik lagi. Sehingga kedepannya kasus side
bank atas fasilitas kredit yang telah disalurkan, serta dapat memperoleh
12
Wawancara dengan pegawai PT Bank Syariah Mandiri unit kerja Financing Recovery
Division, Sabtu, 10 September 2016.
13
Ikatan Bankir Indonesia, Bisnis Kredit Perbankan (Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama, 2015), h. 94.
64
14
Ikatan Bankir Indonesia, Bisnis Kredit Perbankan (Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama, 2015), h. 94-95.
15
Wangsawidjaja, Pembiayaan Bank Syariah (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama,
2012), h. 447.
65
yaitu:
lain:19
16
Lihat Pasal 1 angka 7 PBI No. 13/9/PBI/2011 tanggal 8 Februari 2011.
17
Wangsawidjaja, Pembiayaan Bank Syariah (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama,
2012), h. 447-448.
18
Lihat butir 1 angka 3 SEBI No. 13/18/DPbS tanggal 30 Mei 2011.
19
Ikatan Bankir Indonesia, Bisnis Kredit Perbankan (Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama, 2015), h. 95.
66
debitur dapat diberikan kebijakan ini oleh bank, hanya kepada debitur
e. Penambahan jaminan22
lain meliputi:
Waktu Menengah
20
Ikatan Bankir Indonesia, Bisnis Kredit Perbankan (Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama, 2015), h. 96.
21
Wangsawidjaja, Pembiayaan Bank Syariah (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama,
2012), h. 449.
22
Ikatan Bankir Indonesia, Bisnis Kredit Perbankan (Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama, 2015), h. 97.
67
reconditioning.23
bank terkait dengan fasilitas kredit yang diberikan kepada debitur. Bank
(NPF) yang dilakukan oleh PT Bank Syariah Mandiri secara garis besar
PT Bank Syariah Mandiri dapat dilihat melalui tabel 4.8 di bawah ini.
23
Wangsawidjaja, Pembiayaan Bank Syariah (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama,
2012), h. 449.
24
Ikatan Bankir Indonesia, Bisnis Kredit Perbankan (Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama, 2015), h. 100.
68
Tabel 4.8
Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah (NPF) PT Bank Syariah Mandiri
25
Wawancara dengan pegawai PT Bank Syariah Mandiri unit kerja Financing Recovery
Division, Kamis, 23 Juni 2016.
26
Wangsawidjaja, Pembiayaan Bank Syariah (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama,
2012), h. 469.
27
Rachmat Firdaus dan Maya Ariyanti, Manajemen Perkreditan Bank Umum (Bandung:
ALFABETA, 2011), h. 143.
28
Rachmat Firdaus dan Maya Ariyanti, Manajemen Perkreditan Bank Umum (Bandung:
ALFABETA, 2011), h. 143.
29
Wangsawidjaja, Pembiayaan Bank Syariah (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama,
2012), h. 470.
30
Pasal 1 ayat (2) huruf e Undang Undang Hak Tanggungan.
31
Wangsawidjaja, Pembiayaan Bank Syariah (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama,
2012), h. 468.
69
Tabel 4.9
Success Rate Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah (NPF) Tahun 2012-2014
Cara yang paling banyak dilakukan dan dapat dikatakan berhasil dalam
32
Ikatan Bankir Indonesia, Bisnis Kredit Perbankan (Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama, 2015), h. 104.
70
wanprestasi atau yang bermasalah karena pada cara ini staf penagihan
Diskon margin yang diberikan kepada nasabah mulai dari 50%, 70%
Dari tabel 4.8 telah dijelaskan bahwa cara pada reguler collection yaitu
33
Wawancara dengan pegawai PT Bank Syariah Mandiri unit kerja Financing Recovery
Division, Kamis, 01 September 2016.
71
Dengan didukung sikap yang tegas pada saat penagihan kepada nasabah
oleh staf penagihan, diharapkan nasabah akan berpikir dua kali untuk
margin yang diberikan kepada nasabah berkisar dari 50%, 70%, sampai
C. Analisis
dari pihak bank. Sama halnya yang terjadi di PT Bank Syariah Mandiri.
bank dan nasabah. Pihak bank mengakui adanya peraturan yang belum
72
dan diskon margin. Meski tingkat success rate pada cara tersebut cukup
tinggi dilakukan, namun pihak bank tidak boleh hanya terpaku pada kedua
cara tersebut tetapi juga penyelesaian dengan cara yang lain harus
dilakukan karena cara penyelesaian yang lain merupakan cara dari literatur
PENUTUP
A. Kesimpulan
disimpulkan bahwa:
B. Saran
73
74
dana yang diterima akan habis begitu saja sehingga nasabah akan
bank.
DAFTAR PUSTAKA
Herli, Ali Suyanto; 2013; Pengelolaan BPR dan Lembaga Keuangan Pembiayaan
Mikro; Yogyakarta; ANDI Yogyakarta
Huda, Nurul dan Mohamad Heykal; 2010; Lembaga Keuangan Islam: Tinjauan
Teoritis dan Praktis; Jakarta; Kencana Prenada Media Group
Karim, Adiwarman; 2007; Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan; Jakarta; PT
Raja Grafindo Persada
Kasmir; 2011; Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya; Jakarta; PT Raja Grafindo
Persada
Mervy dan Latifah; 2010; Perbankan Syariah; Jakarta; Raja Grafindo Persada
Nata, Abudin; 1999; Metodologi Studi Islam; Jakarta; PT Raja Grafindo Persada
Nasehudin, Toto Syatori dan Nanang Gozali; 2012; Metode Penelitian Kuantitatif;
Bandung; CV PUSTAKA SETIA
Rianto, Nur dan Yuke Rahmawati; 2015; Manajemen Resiko Perbankan Syariah;
Januari; UIN Press
Rivai, Veithzal dan Arviyan Arifin; 2010; Islamic Banking: Sebuah Teori,
Konsep, dan Aplikasi; Jakarta; Bumi Aksara
Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi; 2008; Metode Penelitian Survei; Jakarta;
Pustaka LP3ES Indonesia
Soemitra, Andri; 2009; Bank dan Lembaga Keuangan Syariah; Jakarta; Kencana
Prenada Media Group
Stiawan, Adi; 2009; Analisis Pengaruh Faktor Makroekonomi, Pangsa Pasar dan
Karakteristik Bank Terhadap Profitabilitas Bank Syariah; Semarang;
Universitas Diponegoro
Sudarsono, Heri; 2003; Bank dan Lembaga Keuangan Syariah: Deskripsi dan
Ilustrasi; Yogyakarta; Ekonisia Yogyakarta
Sumitro, Warkum; 1997; Asas-Asas Perbankan Islam dan Lembaga Terkait
(BAMUI dan Takaful) di Indonesia; Jakarta; PT Raja Grafindo Persada
Umar, Husein; 2002; Metode Riset Bisnis; Jakarta; Gramedia Pustaka Utama
Usman, Husaini dan Purnomo Setiady Akbar; 2011; Metodologi Penelitian Sosial;
Jakarta; Bumi Aksara
JURNAL
WEBSITE
www.bsm.co.id
www.bi.go.id
www.kbbi.web.id
LAMPIRAN 1
Keterangan:
SEGMEN OS OS OS
NOA POKOK NOA POKOK NOA POKOK
(Juta) (Juta) (Juta)
RETAIL 1.526 Rp166,17 1.530 Rp196,50 833 Rp157,81
BBG 955 Rp117,92 444 Rp138,88 300 Rp122,92
BBG-1 - - 89 Rp23,02 60 Rp19,19
BBG-2 - - 355 Rp115,85 240 Rp103,72
MBG - - 749 Rp21,27 302 Rp8,75
PWG 12 Rp0,08 41 Rp0,95 54 Rp1,11
CFG 559 Rp48,18 296 Rp35,40 177 Rp25,03
CFHG-C 440 Rp46,25 285 Rp35,19 53 Rp19,16
CFHG-H 119 Rp1,93 11 Rp0,21 124 Rp5,87
WHOLESALE 10 Rp6,76 37 Rp186,71 31 Rp246,53
CB1G 2 Rp0,22 7 Rp74,49 - -
CB2G - - - - 4 Rp152,27
CMG 8 Rp6,54 30 Rp112,21 27 Rp94,26
CMG
- - 30 Rp112,21 27 Rp94,26
Komersial
CMG
- -
Multifinance
Grand Total 1.536 172,93 1.567 Rp383,20 864 Rp404,34
Keterangan: