Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
52 8.2.4. Episode 4 SPO tindak lanjut efek samping obat dan KTD
Standar
8.1 Pelayanan laboratorium tepat waktu untuk memenuhi kebutuhan pengkajian
pasien, serta memenuhi standar, hukum dan peraturan yang berlaku.
8.2 Obat yang tersedia dikelola secara efisien untuk memenuhi kebutuhan pasien.
8.3 Pelayanan radiodiagnostik disediakan sesuai kebutuhan pasien, dilaksanakan oleh
tenaga yang kompeten, dan mematuhi persyaratan perundangan yang berlaku.
8.4 Kebutuhan data dan informasi asuhan bagi petugas kesehatan, pengelolaan saran,
dan pihak terkait diluar organisasi dapat dipenuhi melalui proses yang baku.
8.5 Lingkungan pelayanan mematuhi persyaratan hukum, regulasi dan perizinan
yang berlaku.
8.6 Peralatan dikelola dengan tepat.
8.7 Terdapat proses rekrutmen, retensi pengembangan dan pendidikan berkelanjutan
tenaga klinis yang baku.
8.1.1 a SK tentang jenis-jenis pemeriksaan laboratorium yang tersedia, SPO pemeriksaan
laboratorium, brosur pelayanan lab
8.1.1 b Pola ketenagaan, persyaratan kompetensi, ketentuan jam buka pelayanan
8.1.1 c Persyaratan kompetensi analis/petugas lab
8.1.1 d Persyaratan kompetensi petugas yang melakukan interpertasi hasil pemeriksaan
lab
PEMERINTAH KABUPATEN PINRANG
PUSKESMAS SUPPA
Alamat : Jln. A. Monjong Suppa Telp. (0421) 3313704 Kode Pos 91272
KEPALA PUSKESMAS
MENIMBANG a. Bahwa penyelenggaraan laboratorium kesehatan di Indonesia
diselenggarakan oleh berbagai jenis laboratorium dan pada berbagai
jenjang upaya pelayanan kesehatan, yang diantaranya diselenggarakan
oleh laboratorium Puskesmas.
b. Bahwa agar mampu menjawab tuntunan masyarakat terhadap pelayanan
kesehatan yang tepat, akurat, dan profesional, laboratorium Puskesmas
harus meningkatkan mutu pelayanan serta dapat menyesuaikan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a
dan b perlu ditetapkan dengan keputusan kepala Puskesmas Suppa.
MEMUTUSKAN
MENETAPKAN :
KESATU : Keputusan Kepala Puskesmas Suppa tahun 2016 tentang jenis-jenis
pemeriksaan laboratorium yang tersedia di Puskesmas Suppa
KEDUA : Peraturan tentang jenis-jenis pemeriksaan laboratorium sebagaimana
tersebut dalam lampiran keputusan ini.
KETIGA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan akan ditinjau kembali
apabila ada kekeliruan dikemudian hari.
Ditetapkan Di Suppa,
Pada tanggal 2016
KEPALA PUSKESMAS SUPPA
KABUPATEN PINRANG
1. Hb
2. Gula darah sewaktu (GDS)
3. Cholesterol
4. Asam Urat
5. Golongang Darah
6. DDR/Malaria
7. Reduksi
8. Protein/Albumin
9. Plano Test
10. TB
11. Widal Test
Ditetapkan kepala
Puskesmas Suppa
A. PENGERTIAN 1. Analis
Adalah seseorang yang memiliki latar belakang pendidikan
analis kesehatan yang bertugas melakukan pemeriksaan dan
bertanggungjawab penuh terhadap seluruh kegiatan
laboratorium.
2. Formulir Pemeriksaan
Adalah lembaran permintaan jenis-jenis pemeriksaan
laboratorium yang dibuat oleh dokter yang di dalamnya
berisikan nama, umur, tanggal, dan jenis pemeriksaan yang
dikehendaki.
3. Sampel
Adalah setiap specimen yang diambil dari tubuh pasien yang
digunakan untuk suatu pemeriksaan tertentu guna mengetahui
dan membantu diagnosis suatu penyakit.
1. UGD
H. UNIT TERKAIT 2. Rawat Jalan
3. Rawat Inap
8.1.2 a SPO permintaan pemeriksaan, penerimaan spesiamen, pengambilan dan
penyimpanan specimen.
8.1.2 c SPO pemantauan pelaksanaan prosedur pemeriksaan lab, hasil pemantauan, tindak
lanjut pemantauan.
8.1.2 d SPO penilaian ketepatan waktu penyerahan hasil, hasil evaluasi dan tindak lanjut
hasil evaluasi.
8.1.2 h SPO penggunaan alat pelindung diri, SPO pemantauan terhadap penggunaan alat
pelindung diri.
8.1.2 i SPO pengelolaan bahan berbahaya dan beracun, SPO pengelolaan limbah hasil
pemeriksaan lab.
Ditetapkan kepala
Puskesmas Suppa
G. HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN Data pasien dengan permintaan pemeriksaan harus diperhatikan
1. Poli Umum
I. UNIT TERKAIT 2. UGD
3. KIA
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)
Penerimaan Specimen
Ditetapkan kepala
Puskesmas Suppa
A. PENGERTIAN Specimen adalah bahan yang diperoleh dari pasien yang digunakan
untuk menegakkan diagnose serta perkembangan pengobatan
terhadap suatu penyakit yang dapat berupa darh, sputum, dan
cairan tubuh.
Penerimaan specimen adalah proses dalam penerima bahan,
pemeriksaan di laboratorium yang akan digunakan sebagai bahan
pemeriksaan.
B. TUJUAN Sebagai acuan bagi petugas laboratorium dalam penerima specimen
di laboratorium.
C. KEBIJAKAN 1. UU No. 36 tahun 2009 tentang kesehatan
2. UU No. 29 tahun 2004 tentang praktik kedokteran
3. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 128 tahun 2004 tentang
kebijakan dasar pusat kesehatan Puskesmas
4. PERMENPAN dan RB Nomor 35 tahun 2012 tentang standar
operasional prosedur administrasi pemerintahan
D. REFERENSI 1. Dirjen Bina Upaya Kesehatan (2014), Pedoman Penyusunan
Dokumen Akreditasi FKTP, Jakarta.
2. Lampiran PERMENKES RI No. 46 tahun 2015
3. Tim Riset Kesehatan Dasar Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan Departemen Kesehatan RI Jakarta 2007 “Pedoman
Pengambilan, Penyimpanan, Pengemasan, dan Pengiriman
Specimen Darah”, 1 Oktober 2015.
http://www.riskesdas.litbag.depkes.go.id/download/PedomanBi
omedis.pdf
E. PERLENGKAPAN/PERSIAPAN 1. Alat Pelindung Diri (APD)
PENERIMAAN SPECIMEN
No. SPO Ditetapkan Oleh
Kepala Puskesmas Suppa
No. Revisi
SPO Tgl Terbit
Tgl Efektif dr. H. Syamsul Hanar
PUSKESMAS
Halaman NIP.19811013 200801 1 013
SUPPA
Cuci tangan
G. HAL-HAL YANG PERLU 1. Perlunya ketelitian dalam melakukan penilaian specimen sesuai jenis
DIPERHATIKAN pemeriksaan
2. Pencatatn hasil pemeriksaan dan dokumentasi
1. Poli Umum
2. Poli Gigi
I. UNIT TERKAIT 3. UGD
4. KIA
5. Rawat Inap
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)
Pengambilan Specimen
Ditetapkan kepala
Puskesmas Suppa
Cuci tangan
PENGAMBILAN DARAH VENA
No. SPO Ditetapkan Oleh
Kepala Puskesmas Suppa
No. Revisi
SPO Tgl Terbit
Tgl Efektif dr. H. Syamsul Hanar
PUSKESMAS
Halaman NIP.19811013 200801 1 013
SUPPA
G. HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN 1. Jangan menggunakan ikatan pembendung terlalu lama,
pembendungan yang terlalu lama dapat mengakibatkan
homokonsentrasi setempat.
2. Pengambilan darah vena tidak diperbolehkan dilakukan di jalur infuse.
3. Tidak dianjurkan pengambilan darah yang terlalu lama (tidak sekali
tusuk dapat pembuluh darah vena).
H. DOKUMEN TERKAIT 1. SPO pengambilan darah vena
2. SPO pengambilan darah caliper
I. UNIT TERKAIT 1. Poli Umum
2. Poli Gigi
3. UGD
4. KIA
5. Rawat Inap
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)
Penyimpanan Specimen
Ditetapkan kepala
Puskesmas Suppa
A. PENGERTIAN Specimen adalah bahan yang diperoleh dari pasien yang digunakan
untuk menegakkan diagnose serta perkembangan pengobatan
terhadap suatu penyakit yang dapat berupa darah, sputum dan
cairan tubuh.
Penyimpanan specimen adalah bahan pemeriksaan yang disimpan
dengan aturan tertentu jika pemeriksaan tidak dilakukan segera
atau specimen harus dikirim ke laboratorium lain.
B. TUJUAN Sebagai bahan acuan bagi petugas laboratorium dalam
penyimpanan sampel.
C. KEBIJAKAN 1. UU No. 36 tahun 2009 tentang kesehatan
2. UU No. 29 tahun 2004 tentang praktik kedokteran
3. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 128 tahun 2004 tentang
kebijakan dasar pusat kesehatan Puskesmas
4. PERMENPAN dan RB Nomor 35 tahun 2012 tentang standar
operasional prosedur administrasi pemerintahan
D. REFERENSI 1. Dirjen Bina Upaya Kesehatan (2014), Pedoman Penyusunan
Dokumen Akreditasi FKTP, Jakarta.
2. Lampiran PERMENKES RI No. 46 tahun 2015 Tentang Puskesmas
3. Tim Riset Kesehatan Dasar Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan Departemen Kesehatan RI Jakarta 2007 “Pedoman
Pengambilan, Penyimpanan, Pengemasan, san Pengiriman
Specimen Darah”, 1 Oktober 2015
http://www.riskesdes.litbug.depkes.go.id/download/PedomanBio
medis.pdf
E. ALAT DAN BAHAN 1. Alat Pelindung Diri (APD)
2. Freezer
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)
Ditetapkan kepala
Puskesmas Suppa
Ditetapkan kepala
Puskesmas Suppa
G. HAL-HAL YANG PERLU Setiap pemeriksaan yang dilakukan harus dilakukan evaluasi hasil agar
DIPERHATIKAN hasil pemeriksaan yang dikeluarkan oleh laboratorium akurat dan tepat.
H. DOKUMEN TERKAIT SPO penilaian ketepatan waktu penyerahan hasil
I. UNIT TERKAIT Laboratorium
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)
Ditetapkan kepala
Puskesmas Suppa
G. HAL-HAL YANG PERLU Pemeriksaan dilakukan setelah dokter melakukan anamnesa dan atas
DIPERHATIKAN anjuran pemeriksaan laboratorium oleh dokter.
H. DOKUMEN TERKAIT SPO pelayanan diluar jam kerja laboratorium
I. UNIT TERKAIT 1. UGD
2. KIA
3. Rawat inap
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)
Ditetapkan kepala
Puskesmas Suppa
Ditetapkan kepala
Puskesmas Suppa
Ditetapkan kepala
Puskesmas Suppa
Ditetapkan kepala
Puskesmas Suppa
Ditetapkan kepala
Puskesmas Suppa
Ditetapkan kepala
Puskesmas Suppa
A. PENGERTIAN Limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) adalah sisa suatu usaha
dan/atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya atau
beracun yang karena sifat atau konsentrasinya atau jumlahnya, baik
secara langsung maupun tidak langsung. Dapat mencemarkan atau
merusak lingkungan hidup dan dapat membahayakan lingkungan
hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup
lainnya.
B. TUJUAN 1. Mencegah terjadinya pencemaran dan gangguan kesehatan
yang berasal dari limbah B3.
2. Meningkatkan mutu pelayanan Puskesmas.
C. KEBIJAKAN 1. UU No. 36 tahun 2009 tentang kesehatan
2. UU No. 29 tahun 2004 tentang praktik kedokteran
3. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 128 tahun 2004 tentang
kebijakan dasar pusat kesehatan Puskesmas
4. PERMENPAN dan RB Nomor 35 tahun 2012 tentang standar
operasional prosedur administrasi pemerintahan
D. REFERENSI “Pedoman Penatalaksanaan Pengelolaan Limbah Padat dan Limbah
Cair di Puskesmas”, DEPKES.
E. ALAT DAN BAHAN Alat Pelindung Diri (APD)
PENGELOLAAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3)
No. SPO Ditetapkan Oleh
Kepala Puskesmas Suppa
No. Revisi
SPO Tgl Terbit
Tgl Efektif dr. H. Syamsul Hanar
PUSKESMAS
Halaman NIP.19811013 200801 1 013
SUPPA
Ditetapkan kepala
Puskesmas Suppa
Pengelolaan Reagen
Ditetapkan kepala
Puskesmas Suppa
Pengelolaan Limbah
Ditetapkan kepala
Puskesmas Suppa
KEPALA PUSKESMAS
MENIMBANG a. Bahwa penyelenggaraan laboratorium kesehatan di Indonesia diselenggarakan oleh berbagai
jenis laboratorium dan pada berbagai jenjang upaya pelayanan kesehatan, yang diantaranya
diselenggarakan oleh Laboratorium Puskesmas
b. Bahwa untuk mewujudkan mutu dan standar pelayanan laboratorium klinik perlu
menetapkan waktu penyampaian laporan hasil pemeriksaan laboratorium Puskesmas Suppa
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan b perlu
ditetapkan dengan keputusan Kepala Puskesmas Suppa.
MENGINGAT 1. Undang-undang nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan (lembaran Negara Republik
Indonesia tahun 2009 nomor 144, tambahan lembaran Negara Republik Indonesia nomor
5063)
2. Keputusan Menteri Kesehatan nomor 364/MENKES/PER/2003 tentang Laboratorium
Kesehatan
3. Keputusan Menteri Kesehatan nomor 1647/MENKES/PER/2005 tentang Pedoman Jejaring
Pelayanan Laboratorium
MEMUTUSKAN
MENETAPKAN : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS SUPPA TENTANG WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN HASIL
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
KESATU : Peraturan tentang waktu penyampaian laporan hasil pemeriksaan laboratorium sebagaimana
tersebut dalam lampiran keputusan ini
KEDUA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan akan ditinjau kembali apabila ada
kekeliruan di kemudian hari.
Ditetapkan Di Suppa,
Pada tanggal 2016
KEPALA PUSKESMAS SUPPA
KABUPATEN PINRANG
Pemantauan Waktu
Penyampaian Hasil Pemeriksaan Laboratorium
Untuk Pasien Urgen / Gawat Darurat
Ditetapkan kepala
Puskesmas Suppa
KEPALA PUSKESMAS
MENIMBANG a. Bahwa penyelenggaraan laboratorium kesehatan di Indonesia diselenggarakan oleh berbagai
jenis laboratorium dan pada berbagai jenjang upaya pelayanan kesehatan, yang diantaranya
diselenggarakan oleh Laboratorium Puskesmas
b. Bahwa agar mampu menjawab tuntutan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang
tepat, akurat, dan professional, Laboratorium Puskesmas harus meningkatkan mutu
pelayanan serta dapat menyesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan b perlu
ditetapkan dengan keputusan Kepala Puskesmas Suppa.
MENGINGAT 1. Undang-undang nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan (lembaran Negara Republik
Indonesia tahun 2009 nomor 144, tambahan lembaran Negara Republik Indonesia nomor
5063)
2. Keputusan Menteri Kesehatan nomor 364/MENKES/PER/2003 tentang Laboratorium
Kesehatan
3. Keputusan Menteri Kesehatan nomor 1647/MENKES/PER/2005 tentang Pedoman Jejaring
Pelayanan Laboratorium
MEMUTUSKAN
MENETAPKAN : Keputusan Kepala Puskesmas Suppa tahun 2016 tentang waktu penyampaian laporan hasil
pemeriksaan laboratorium yang tersedia di Puskesmas Suppa
KESATU : Peraturan tentang waktu penyampaian laporan hasil pemeriksaan laboratorium sebagaimana
tersebut dalam lampiran keputusan ini
KEDUA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan akan ditinjau kembali apabila ada
kekeliruan di kemudian hari.
Ditetapkan Di Suppa,
Pada tanggal 2016
KEPALA PUSKESMAS SUPPA
KABUPATEN PINRANG
1. Hematologi
a. Pemeriksaan HB : 5-10 menit
2. Kimia Klinik
a. Gula darah sewaktu : 3-5 menit
b. Pemeriksaan gula darah puasa : 3-5 menit
c. Pemeriksaan gula darah 2 jam PP : 3-5 menit
3. Imunologi
a. Pemeriksaan typoid : 20-30 menit
4. Pemeriksaan urine : 3-5 menit
a. Reduksi : 3-5 menit
b. Albumin : 3-5 menit
5. Pemeriksaan golongan darah : 5 menit
6. Plano test : 5-15 menit
7. Parasitologi
a. Pemeriksaan RDT malaria : 20-25 menit
b. Pemeriksaan DDR : 45-60 menit
8. Pemeriksaan CITO
a. Pemeriksaan HB : 5 menit
b. Pemeriksaan GDS : 3 menit
c. Pemeriksaan asam urat : 3 menit
d. Pemeriksaan cholesterol : 5 menit
e. Pemeriksaan RDT malaria : 15-20 menit