Você está na página 1de 4

Kegiatan yang terjadi dari satu pembelahan sel ke pembelahan berikutnya

disebut siklus sel atau daur sel. Siklus sel mencakup dua fase yaitu interfase dan
fase mitosis atau fase pembelahan.
A. Interfase
Interfase terdiri dari tiga tahapan yaitu tahap G1, S dan G2. G1 dimana
terjadi aktivitas biosintesa yang tinggi.Sel sedang aktif mensintesa ARN
(transkripsi) dan protein (transisi) serta membentuk sitoplasma baru, yang
nantinya merupakan bahan untuk membina sel anak. Peristiwa ini mendorong
inti dan sitoplasma membesar. Lama G1 30-40% dari waktu daur.
Tahap S yaitu merupakan tahap replikasi dan transkripsi DNA, Dengan
demikian sel anak mengandung bahan genetis yang sama dengan sel induk.
Lamanya juga 30-40% dari waktu satu daur.
Tahap G2 merupakan tahap persiapan diri sel untuk membelah. . Nukleus
masih nyata dibungkus membran inti mengandung satu atau lebih nucleolus.
Dua sentrosom muncul di luar inti, terbentuk selama awal interfase melalui
proses replikasi dari sentrosom tunggal. Mikrotubul meluas dari sentrosom
dalam susunan radial dinamakan aster). Kromosom telah menduplikasi (selama
fase S) tetapi dalam keadaan ini tidak dapat dibedakan sendiri-sendiri, karena
masih dalam bentuk serabut kromatin yang terkemas longgar. Pada periode ini
semua bahan sitoplasma dan organel menjadi rangkap dua. Lamanya 10-20%
dari waktu daur.
Siklus sel diatur oleh tiga macam molekul sebagai faktor pengontrol
yaitu:
1. S-fase activator yang mengaktifkan fase S dan terdapat hanya pada
sitoplasma fase S yang bekerja memulai sintesis DNA (menginduksi untuk
memulia terjadinya replikasi DNA).
2. M-fase promoting factor yang hanya ada pada sitoplasma fase M yang
menyebabkan kondensasi kromosom
3. M-fase delaying faktor
B. Mitosis
Fase mitosis terdiri dari profase, prometafase, metaphase, anaphase dan
telofase. Tahapan pembelahan inti ini masing-masing tidak sama waktunya.
Fase mitosis atau fase pembelahan terdiri dari karyokinesis atau pembelahan
nukleus dan sitokinesis atau pembelahan sitoplasma
Pada periode profase terjadi perubahan pada nukleus dan sitoplasma. Pada
nukleus, nukleuli menghilang. Serabut-serabut kromatin menjadi lebih
menggulung rapat dan melipat sehingga kian pendek dan tebal berubah menjadi
kromosom, yang besar dan tampak jelas. Kromosom kemudian berduplikasi
menjadi dua kromatid anak yang sama, dan kemudian bergabung pada
sentromer. Spindle mitosis terbentuk di sitoplasma, tersusun dari mikrotubul
dan bergabung dengan protein, tersusun teratur di antara dua sentrosom. Selama
profase sentrosom bergerak berlawanan satu sama lain dan nampaknya bergerak
sepanjang permukaan inti melalui pemanjangan berkas mikrotubul diantara dua
sentrosom.
Menjelang metafase, beberapa ujung mikrotubul gelendong mitotic
menempel pada setiap kinetokor yang berada di dekatnya.Membran inti
terpotong-potong. Mikrotubul dari spindle sekarang dapat masuk ke dalam inti
dan berhubungan dengan kromosom yang telah menjadi lebih padat. Berkas
mikrotubul dinamakan serabut spindel, yang meluas dari setiap kutub kearah
ekuator sel. Setiap kromatid dari kromosom kini memiliki struktur khusus yang
dinamakan kinetokor, yang terletak pada daerah sentromer. Mikrotubul yang
menambat pada kinetokor dinamakan mikrotubul-kinetokor. Struktur ini
menyebabkan kromosom bergerak. Mikrotubul yang lain, mikrotubul-
nonkinetokor, tersusun radier dari kutub menuju ke ekuator sel tanpa menambat
pada kromosom.
Pada metaphase, mikrotubul kinetokor memegang peranan penting yaitu
mengatur letak dan arah kromosom terhadap sumbu gelendong mitotic dan
mengatur dan menggerakkan kromosom ke bidang ekuatorial. Sentrosom
berada pada kedua kutub sel yang berlawanan. Kromosom berada pada bidang
metaphase, bidang yang mempunyai jarak yang sama antara spindle kedua
kutub. Spindel sentromer dari semua kromosom lurus satu sama lain pada
bidang metaphase. Untuk setiap kromosom, kinetokor dari permukaan kromatid
anak berlawanan kutub sel. Karena itu kromatid yang sama dari setiap
kromosom menambat pada mikrotubul-kinetokor yang tersusun radier dari
kutub yang berlawanan dari sel induk.
Pada anafase terjadi pemisahan kromatida kromosom. Pada fase ini
terjadi tarikan ke kutub sehingga kromatid terpisah. Sentromer dari setiap
kromosom mengganda, sehingga setiap kromatid memiliki sentromer sendiri-
sendiri. Setiap kromatid sekarang dianggap sebagai calon kromosom. Spindle
mulai menggerakkan kromatid menuju kutub sel yang berlawanan. Hal ini
dikarenakan mikrotubul kinetokor menambat pada sentromer. Mikrotubul
kinetokor memendek ketika kromosom mendekati kutub sel. Pada saat yang
bersamaan kutub dari sel juga bergerak lebih jauh. Akhir dari anafase kedua
kutub sel sama jaraknya dan merupakan kumpulan dari kromosom.
Pada fase telofase, mikrotubul nonkinetokor selalu memanjang dan anak
inti mulai terbentuk pada kedua kutub sel, dan kromosom berada dalam keadaan
terhimpun. Membran inti terbentuk dari potongan-potongan membran inti sel
induk dan bagian lain dari system endomembran.
Sitokinesis terjadi pada saat anaphase dan telofase. Pada sel hewan, tanda
pertama yang terlihat adalah melekuknya selaput sel selama anaphase.
Pelekukan terjadi di daerah sekat metaphase atau bidang ekuatorial.
Sitokinesis pada sel tumbuhan berlangsung dengan cara yang berbeda.
Sitoplasma dibagi dua oleh pembentukan dinding sel baru di dalam sel induk.
Sekat sel mulai terbentuk di bidang antara dua nukeus anakan. Sekat sel
berhubungan dengan sisa mikrotubul kutub gelendong mitotic yang membentuk
suatu struktur yang disebut fragmoplas. Struktur ini mengandung dua perangkat
mikrotubul yang berhadapan. Vesikuli kecil yang berasal dari kompleks golgi
dan berisi prazat dinding sel tersusun sepanjang mikrotubul disebelah
menyebelah fragmoplast dan diangkut kearah bidang ekuatorial yang
selanjutnya membentuk sekat sel.
Sitokinesis terdiri atas dua macam, yaitu:
1. Disjunctive
Sitokinesis yang disjunctive, menghasilkan sel-sel anak yang lepas-lepas.
Contoh: profiliferasi limfosit dalam reaksi immune, sehingga terbentuk klon.
Sel tidak berhubungan / berlekatan satu sama lain
2. Astral
Sitokinesis astral menghasilkan sel-sel anak yang masih berhubungan /
berlekatan. Contoh: cleavage pada zygote membentuk blastula. Tiap sel dalam
blastula (blastomer) masih berlekatan dan berhubungan. Hubungan antara sel
bersebelahan berupa gap junction, yang merupakan tempat keluar masuk /
transport berbagai bahan bermolekul kecil, ion, air, dan juga terjadi
perimbangan muatan listrik.
C. Meiosis
Selain mitosis, terdapat pula jenis pembelahan sel lainnya yaitu secara
meiosis. Meiosis hanya terjadi pada fase reproduksi seksual atau pada jaringan
nuftah. Pada meiosis, terjadi perpasangan dari kromosom homolog serta terjadi
pengurangan jumlah kromosom induk terhadap sel anak. Disamping itu, pada
meiosis terjadi dua kali periode Akibat adanya dua kali proses pembelahan sel,
maka pada meiosis, satu sel induk akan menghasilkan empat sel baru, dengan
masing-masing sel mengandung jumlah kromosom setengah dari jumlah
kromosom sel induk. Berikut ini fase meiosis ;
Perbedaan mitosis dan meiosis No Pembeda Mitosis Meiosis
1 sel yang terlibat semua sel tubuh mitosis hanya sel kelamin aja
2 jumlah sel anakan 2 sel anak 4 sel anak
3 jumlah/ set kromosom 2n / diploid n / haploid
4 tahap 1 kali proses 2 kali proses
5. pindah silang tidak ada spesifikasi saat profase I (diploten)

Você também pode gostar