Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
KROMATOGRAFI
Yuswan Muharam
Rita Arbianti
Muharam, Arbianti
ADSORPSI
• Adsorpsi adalah proses pelekatan atom, ion atau molekul gas, cair atau
padatan terlarut ke permukaan membentuk lapisan tipis adsorbat.
Muharam, Arbianti
Terminologi
• Adsorbent: zat (biasanya padat) yang memiliki permukaan yang mampu menjerap
adsorbate
• Adsorbtive: Senyawa fasa gas atau cair yang dapat terjerap pada permukaan adsorbent
• Adsorbate: Zat yang terjerap pada permukaan adsorbent
Muharam, Arbianti
Bentuk-bentuk Adsorbent
Muharam, Arbianti
Luas Permukaan Adsorben
Muharam, Arbianti
OPERASI ADSORPSI
Kontinyu (unggun diam) Batch (bejana berpengaduk)
• Industri gas (dehidrasi gas, penghilangan • Pemutihan (bleaching) minyak nabati
merkuri, gas storage) dengan tanah liat.
• Katalis heterogen (reaktor unggun diam,
reaktor terfluidisasi)
• Pemurnian (gliserol dari biodiesel)
• Kromatografi dan pertukaran ion
• Industri farmasi dan kedokteran (adsorpsi
protein)
Muharam, Arbianti
Isoterm Adsorpsi
• Grafik yang menghubungkan antara jumlah adsorbat (x) yang teradsorpsi
pada permukaan adsorben (m) dan tekanan pada suhu konstan.
• Jenis isoterm adsorpsi:
• Teori Freundlich,
• Teori Langmuir,
• Teori BET,
• Teori To’th,
• Teori Dubinin-Astakhov.
Muharam, Arbianti
Isoterm Adsorpsi
A + B ⇋ AB
⇀ adsorpsi
↽ desorpsi
Muharam, Arbianti
Isoterm Adsorpsi Langmuir
Muharam, Arbianti
Isoterm Adsorpsi Langmuir
Asumsi:
• Terjadi kesetimbangan dinamik antara molekul-molekul teradsorpsi dan
molekul-molekul fasa fluida.
• Monolayer kontinyu dari molekul-molekul adsorbat yang mengelilingi
permukaan padat homogen.
𝑛0 𝐾𝐶
𝑞=
1 + 𝐾𝐶
𝑥 1 𝑥 𝑐−1
= +
𝑣 1−𝑥 𝑣mon 𝑣mon 𝑐
x = P/Pv
Pv = tekanan uap adsorbat [atm]
v = volume STP adsorbat teradsorpsi [m3]
𝑣mon = volume STP dari adsorbat tersadsrpsi untuk membentuk monolayer
c = KPv
Muharam, Arbianti
Isoterm Adsorpsi Langmuir
Fungsi temperatur:
∆𝐻st
𝑛0 𝐾exp 𝐶
𝑅𝑇
𝑞=
∆𝐻st
1 + 𝐾exp 𝐶
𝑅𝑇
Muharam, Arbianti
Isoterm Adsorpsi To’th
Fungsi temperatur:
∆𝐻st
𝑛0 𝑘0 exp 𝐶
𝑅𝑇
𝑞=
𝑡 1Τ 𝑡
∆𝐻st
1 + 𝑘0 exp 𝐶
𝑅𝑇
Muharam, Arbianti
Isoterm Adsorpsi Dubinin-
Astakhov
Fungsi temperatur:
𝑛
𝐴
𝑞 = 𝜌ads 𝑊0 exp −
𝛽𝐸0
Muharam, Arbianti
Jenis Isoterm Adsorpsi
Jenis 2 • Penyimpangan dari model
adsorpsi Langmuir.
• Daerah tengah yang datar sesuai
dengan pembentukan monolayer.
• BET:
c >>>
• Contoh:
Adsorpsi N2 pada jel silika atau
katalis Fe
Muharam, Arbianti
Jenis Isoterm Adsorpsi
Jenis 3 • Penyimpangan dari model
adsorpsi Langmuir.
• Daerah tengah yang datar sesuai
dengan pembentukan monolayer.
• BET:
c <<<
• Multilayer
• Contoh:
Adsorpsi Br2 dan I2 pada jel
silika
Muharam, Arbianti
Jenis Isoterm Adsorpsi
Jenis 4 • P <<< → Jenis 2
• Monolayer dilanjutkan multilayer.
• Contoh:
Adsorpsi benzene pada F2O3
Muharam, Arbianti
Adsorpsi Unggun Diam
Muharam, Arbianti
Adsorpsi Unggun Diam
Muharam, Arbianti
Adsorpsi Unggun Diam
Muharam, Arbianti
Adsorpsi Unggun Diam
Muharam, Arbianti
Adsorpsi Unggun Diam
Tahap-tahap proses adsorpsi:
• Difusi/dispersi dan konveksi di celah unggun.
• Difusi melalui lapisan batas fluida-padat.
• Difusi di dalam pori-pori partikel adsorben.
• Adsorpsi ke permukaan di dalam pori-pori.
Muharam, Arbianti
Adsorpsi Unggun Diam
Difusi/dispersi dan konveksi di celah
unggun
• Dispersi
• Dispersi aksial
• Dispersi radial
Diabaikan apabila Dc/dp > 8
• Konveksi
Muharam, Arbianti
Adsorpsi Unggun Diam
Difusi melalui lapisan batas (boundary layer) fluida-padat
Muharam, Arbianti
Adsorpsi Unggun Diam
Difusi di dalam pori-pori partikel adsorben
Muharam, Arbianti
Adsorpsi Unggun Diam
Adsorpsi ke permukaan di dalam pori-pori
Muharam, Arbianti
Neraca Massa
Model 1
Asumsi:
Tahap-tahap proses adsorpsi:
• Difusi/dispersi dan konveksi di celah unggun.
• Difusi melalui lapisan batas fluida-padat.
• Difusi di dalam pori-pori partikel adsorben.
• Adsorpsi ke permukaan di dalam pori-pori.
Muharam, Arbianti
Neraca Massa
Model 1a
𝜌p 1 − 𝜀t 𝜕𝑞𝑖 𝜕𝐶𝑖 𝜕 2 𝐶𝑖 𝜕𝐶𝑖
𝑎 + = 𝐷𝑧 −𝑢
𝜀t 𝜕𝑡 𝜕𝑡 𝜕𝑥 2 𝜕𝑥
Muharam, Arbianti
Neraca Massa
Model 1b
𝑘P,𝑖 = isotherm adsorpsi
𝑑𝑞𝑖
𝑘P,𝑖 =
𝑑𝐶𝑖
𝑛0𝑖 𝐾𝑖 𝐶𝑖
𝑞𝑖 =
1 + 𝐾𝑖 𝐶𝑖
Muharam, Arbianti
Neraca Massa
Model 1
Dz = koefisien dispersi (m2/detik)
0.5𝑢 Τ2𝜀b 𝑟p
𝐷𝑧 = 0.73𝐷𝑖 +
1 + 9,7𝐷𝑖 Τ 𝑢Τ2𝜀b 𝑟p
Muharam, Arbianti
Neraca Massa
Model 1
Koefisien difusi biner sistem cairan nonpolar kelarutan rendah
Difusi A di dalam campurannya, DAm [ft2/jam]
𝑇𝑅ത2
𝐷AB = 5,922x10−8 Τ
𝜇𝑅ത 2 3
1
T = temperatur [R]
𝜇 = viskositas larutan (dipertimbangkan sebagai larutan murni) [cP]
𝑅ത2 = jari-jari girasi pelarut [satuan angstrom]
𝑅ത1 = jari-jari girasi solut [satuan angstrom]
Muharam, Arbianti
Neraca Massa
Model 1
Koefisien difusi biner sistem cairan polar kelarutan rendah
Difusi A di dalam campurannya, DAm [ft2/jam]
𝛷2 𝑀2 1Τ2 𝑇
𝐷AB = 1,59x10−7 0,6
𝜇 𝑉1
T = temperatur [R]
𝜇 = viskositas pelarut murni [cP]
𝛷2 = parameter asosiasi untuk pelarut
𝑀2 = berat molekul pelarut
1,048
𝑉1 = volume molar solute pada titik didih normal = 0,285𝑉c1 [cm3/mol]
𝑉𝑐 = volume kritik [cm3/mol]
Muharam, Arbianti
Neraca Massa
Model 1
Koefisien difusi biner sistem gas pada tekanan rendah
• Difusi A terhadap B, DAB [m2/detik]
1 1
3,2x10−11 𝑇1,75 +
𝑚A 𝑚 B
𝐷AB = 2
Τ Τ
𝑃 𝑉A1 3 + 𝑉B1 3
Muharam, Arbianti
Neraca Massa
Model 1
Koefisien difusi sistem gas pada tekanan rendah
Difusi A di dalam campurannya, DAm [m2/detik]
−1
𝑁c
𝑦𝑖
𝐷Am = 1 − 𝑦A
𝐷A𝑖
𝑖=1 𝑖≠A
Muharam, Arbianti
Neraca Massa
Model 1
Koefisien difusi gas terlarut dalam cairan
Difusi A di dalam campurannya, DAm [ft2/jam]
𝑇𝑅ത2
𝐷AB = 5,922x10−8 Τ
𝜇𝑅ത 2 3
1
T = temperatur [R]
𝜇 = viskositas larutan (dipertimbangkan sebagai larutan murni) [cP]
𝑅ത2 = jari-jari girasi pelarut [satuan angstrom]
𝑅ത1 = jari-jari girasi solut [satuan angstrom]
Muharam, Arbianti
Neraca Massa
Model 1
Porositas unggun
• Bola:
2
𝑑p 𝑑p 𝑑p
𝜀b = 0,4 + 0,05 + 0,412 ≤ 0,5
𝐷c 𝐷c 𝐷c
𝑑p 𝑑p
𝜀b = 0,528 + 2,464 − 0,5 0,5 ≤ ≤ 0,536
𝐷c 𝐷c
3 −0,5
𝑑p 𝑑p 𝑑p
𝜀b = 1 − 0,667 2 −1 ≥ 0,536
𝐷c 𝐷c 𝐷c
2
𝑑pv 𝑑p𝑣
𝜀b = 0,677 − 9 − 0,625 0,6 ≤ ≤ 0,7
𝐷c 𝐷c
2
𝑑pv 𝑑pv
𝜀b = 1 − 0,763 ≥ 0,7
𝐷c 𝐷c
𝑎 2 𝑑pv 𝑎 2
1 − 𝜀hc = 1 + 2 − 0,5 1,145 − 1− 1 − 𝜀sc
𝑏 𝐷c 𝑏
Muharam, Arbianti
Neraca Massa
Model 1
Ukuran partikel
• Pelet:
✓ Bentuk: silinder pejal, silinder beringga yang sangat teratur
✓ Ukuran: diameter 2−10 mm
✓ Pemakaian: reaktor tubular dan unggun diam
• Bola:
✓ Ukuran: diameter 1−20 mm
✓ Pemakaian: reaktor tubular, unggun diam dan unggun bergerak
• Butiran (granule):
✓ Ukuran: 8−14 hingga 2−4 mesh
✓ Pemakaian: reaktor tubular, unggun diam dan unggun bergerak
• Bubuk:
✓ Ukuran: 100 m
✓ Pemakaian: reaktor terfluidisasi, reaktor slurry
Muharam, Arbianti
Neraca Energi
Model 1
𝜕𝑇 𝜕2𝑇 𝜕𝑇 𝜕𝑞𝑖
𝐶peff = 𝜆eff 2 − 𝜌f 𝐶pf 𝑢 + 𝜌b Δ𝐻st
𝜕𝑡 𝜕𝑥 𝜕𝑥 𝜕𝑡
Muharam, Arbianti
Neraca Energi
Model 1
Kapasitas panas efektif
𝜆eff = 𝜀t 𝜆f + 1 − 𝜀t 𝜆s
𝑑𝑞gly
𝑘P,gly =
𝑑𝐶gly
Kondisi batas:
• Pada z = 0 dan t > 0: Cf,gly = 1 mol/m3
𝑑𝐶f,gly
• Pada z = Lc dan t > 0 : =0
𝑑𝑥
• Pada t = 0: Cgly = 0, qgly = 0
Muharam, Arbianti
Jawab
Muharam, Arbianti
Jawab
Muharam, Arbianti
Pengaruh Konsentrasi Gliserol
Muharam, Arbianti
Pengaruh Porositas Unggun
Muharam, Arbianti
Pengaruh Kecepatan
Muharam, Arbianti
Pengaruh Diameter partikel
Muharam, Arbianti
Pengaruh Jenis Adsorben
Muharam, Arbianti
Pengaruh Jenis Adsorben
Muharam, Arbianti
Neraca Massa
Model 2
Asumsi:
• Neraca massa di celah unggun (model 2 dimensi):
▪ Difusi/dispersi dan konveksi di celah unggun.
• Difusi melalui lapisan batas fluida-padat.
• Neraca massa di dalam pori-pori (model 1 dimensi):
▪ Difusi di dalam pori-pori partikel adsorben.
▪ Adsorpsi ke permukaan di dalam pori-pori.
Muharam, Arbianti
Neraca Massa
Model 2
Neraca massa di celah unggun:
𝜕𝜌𝑢x 𝜕𝜌𝑢r
+ =0
𝜕𝑥 𝜕𝑟
𝜅 𝜕𝑃x
𝑢x = −
𝜇 𝜕𝑥
𝜅 𝜕𝑃r
𝑢r = −
𝜇 𝜕𝑟
𝑑𝑞𝑖
𝑘P,𝑖 =
𝑑𝐶s,𝑖
𝑛0𝑖 𝐾𝑖 𝐶s,𝑖
𝑞𝑖 =
1 + 𝐾𝑖 𝐶s,𝑖
Muharam, Arbianti
Neraca Massa
Model 2
Perpindahan melalui lapisan batas fluida-padat:
Sh𝐷𝑖
𝑘𝑖 =
𝐿
𝜇
Sc =
𝜌𝐷𝑖
Muharam, Arbianti
Neraca Massa
Model 1
Koefisien difusi efektif, Deff,i [m2/detik]
Τ
𝐷eff,𝑖 = 𝜀p4 3 𝐷p,𝑖 (Model Millington dan Quirk)
Τ
𝐷eff,𝑖 = 𝜀p3 2 𝐷p,𝑖 (Model Bruggeman)
𝜀p
𝐷eff,𝑖 = 𝐷p,𝑖 (Model tortuosity)
𝜏p
𝜀p
𝜏p
𝐷eff,𝑖 =
1 1
+
𝐷𝑖,m 𝐷𝑖,K
2 8𝑅𝑇
𝐷𝑖,K = 𝑟ҧ
3 𝜋𝑀𝑖
Muharam, Arbianti
Neraca Massa
Model 2
Kondisi batas
❑ Persamaan kontinuitas:
✓ Pada z = 0 dan t > 0: 𝑢x = 𝑢x,inlet
✓ Pada z = Lc dan t > 0 : P = Pout
✓ Pada t = 0: P = Pawal
Muharam, Arbianti
Pressure Swing Adsorption
Muharam, Arbianti
Soal
Gliserol merupakan produk samping proses produksi biodiesel dari minyak
nabati melalui reaksi transesterifikasi. Gliserol dipisahkan dari biodiesel di
dalam kolom adsober dengan menggunakan jel silika. Berapakah
breakthrough time pemisahan gliserol dari biodiesel dalam keadaan
isothermal apabila fraksi massa gliserol di dalam biodiesel 0,001, laju alir
biodiesel 0,5 ton/jam, tinggi kolom 1,3 m dan diameter kolom 0,15 m?
Muharam, Arbianti
Soal
L = 1,3 m rp = 0,002 m
R = 0,15 m gli = 1260 kg/m3
p = 2300 kg/m3 n0 = 1,439 mol/kg
b = 874,6 kg/m3 Fb = 0,5 ton/jam (laju alir massa
biodiesel)
b = 0,35
Pout = 1 atm
p = 0,35
xg = 0,001 (fraksi massa gliserol di
D = 6,18E-9 m2/s
dalam biodiesel)
K = 2,2 m3/mol
𝜅 = 1E-10 m2
Muharam, Arbianti
Jawab
Neraca massa gliserol di celah unggun:
𝑑𝑞𝑖
𝑘P,𝑖 =
𝑑𝐶𝑖
Muharam, Arbianti
Jawab
Neraca massa total (persamaan kontinuitas):
𝜕𝜌𝑢x 𝜕𝜌𝑢r
+ =0
𝜕𝑥 𝜕𝑟
𝜅 𝜕𝑃x
𝑢x = −
𝜇 𝜕𝑥
𝜅 𝜕𝑃r
𝑢r = −
𝜇 𝜕𝑟
Muharam, Arbianti
Jawab
Kondisi batas
❑ Neraca massa di celah unggun:
✓ Pada z = 0 dan t > 0: Cf,gly = Cf,gly,inlet
𝑑𝐶f,gly
✓ Pada z = Lc dan t > 0 : =0
𝑑𝑧
𝑑𝐶f,gly
✓ Pada r = 0 dan t > 0 : =0
𝑑𝑟
𝑑𝐶f,gly
✓ Pada r = Rc dan t > 0: =0
𝑑𝑟
✓ Pada t = 0: Cf,gly = 0
❑ Neraca massa di partikel adsorben (geometri bola):
𝑑𝐶s,gly
✓ Pada r = 0 dan t > 0: 𝑑𝑟
=0
✓ Pada r = Rp dan dan t > 0 : Ngly = kgly(Cf,gly − Cs,gly)
✓ Pada t = 0: Cs,gly = 0, qgly = 0
Muharam, Arbianti
Jawab
Kondisi batas
❑ Persamaan kontinuitas:
✓ Pada z = 0 dan t > 0: 𝑢x = 𝑢x,inlet
✓ Pada z = Lc dan t > 0 : P = 1 atm
✓ Pada t = 0: P = 0
Muharam, Arbianti
Jawab
Muharam, Arbianti
Jawab
Muharam, Arbianti
Jawab
Muharam, Arbianti
Konsentrasi Gliserol rata-rata
di pori-pori Adsorben
Muharam, Arbianti
Konsentrasi Gliserol rata-rata
yang Teradsorbsi
Muharam, Arbianti
Konsentrasi Gliserol di Pori-
pori Adsorben
Muharam, Arbianti
Konsentrasi Gliserol yang
Teradsorbsi
Muharam, Arbianti
Tekanan
Muharam, Arbianti
Pengaruh Diameter Adsorben
Muharam, Arbianti
Pengaruh Fraksi Gliserol
Muharam, Arbianti
Pengaruh Laju Massa Biodiesel
Muharam, Arbianti