Você está na página 1de 5

Perkembangan Perawatan Kesehatan di Rumah

Sejauh ini bentuk-bentuk pelayanan kesehatan yang dikenal masyarakat dalam


sistem pelayanan kesehatan adalah pelayanan rawat inap dan rawat jalan. Pada sisi lain
banyak anggota masyarakat yang menderita sakit karena berbagai pertimbangan terpaksa
dirawat di rumah dan tidak dirawat inap di institusi pelayanan kesehatan. Faktor-faktor yang
mendorong perkembangan perawatan kesehatan di rumah adalah :

a) Kasus-kasus penyakit terminal dianggap tidak efektif dan tidak efisien lagi apabila dirawat di
institusi pelayanan kesehatan. Misalnya pasien kanker stadium akhir yang secara medis
belum ada upaya yang dapat dilakukan untuk mencapai kesembuhan,

b) Keterbatasan masyarakat untuk membiayai pelayanan kesehatan pada kasus-kasus penyakit


degeneratif yang memerlukan perawatan yang relatif lama. Dengan demikian berdampak
pada makin meningkatnya kasus-kasus yang memerlukan tindak lanjut keperawatan di
rumah. Misalnya pasien pasca stroke yang mengalami komplikasi kelumpuhan dan
memerlukan pelayanan rehabilitasi yang membutuhkan waktu relatif lama,

c) Manajemen rumah sakit yang berorientasi pada profit, merasakan bahwa perawatan klien
yang sangat lama (lebih 1 minggu) tidak menguntungkan bahkan menjadi beban bagi
manajemen,

d) Banyak orang merasakan bahwa dirawat inap di institusi pelayanan kesehatan membatasi
kehidupan manusia, karena seseorang tidak dapat menikmati kehidupan secara optimal
karena terikat dengan aturan-aturan yang ditetapkan,

e) Lingkungan di rumah ternyata dirasakan lebih nyaman bagi sebagian klien dibandingkan
dengan perawatan di rumah sakit, sehingga dapat mempercepat kesembuhan (Depkes, 2002).
3 Unsur Perawatan Kesehatan di Rumah
1) Pelayanan medik dan asuhan keperawatan
2) Pelayanan sosial dan upaya menciptakan lingkungan yang terapeutik
3) Pelayanan rehabilitasi dan terapi fisik
4) Pelayanan informasi dan rujukan
5) Pendidikan, pelatihan dan penyuluhan kesehatan
6) Higiene dan sanitasi perorangan serta lingkungan
7) Pelayanan perbaikan untuk kegiatan sosial
2.4 Mekanisme Perawatan di Rumah
1) Proses penerimaan kasus
a. Home care menerima pasien dari rumah sakit, puskesmas, sarana lain, keluarga
b. Pimpinan home care menunjuk menejer kasus untuk mengelola kasus
c. Manajer kasus membuat surat perjanjian dan proses pengelolaan kasus
2) Proses pelayanan home care
a. Persiapan
• Pastikan identitas pasien
• Bawa denah/ petunjuk tempat tinggal pasien
• Lengkap kartu identitas unit tempat kerja
• Pastikan perlengkapan pasien untuk di rumah
• Siapkan file asuhan keperawatan
• Siapkan alat bantu media untuk pendidikan
b. Pelaksanaan
• Perkenalkan diri dan jelaskan tujuan.
• Observasi lingkungan yang berkaitan dengan keamanan perawat
• Lengkapi data hasil pengkajian dasar pasien
• Membuat rencana pelayanan
• Lakukan perawatan langsung
• Diskusikan kebutuhan rujukan, kolaborasi, konsultasi dll
• Diskusikan rencana kunjungan selanjutnya dan aktifitas yang akan dilakukan
• Dokumentasikan kegiatan

c. Monitoring dan evaluasi


• Keakuratan dan kelengkapan pengkajian awal
• Kesesuaian perencanaan dan ketepatan tindakan
• Efektifitas dan efisiensi pelaksanaan tindakan oleh pelaksanan

d. Proses penghentian pelayanan home care, dengan kreteria :


• Tercapai sesuai tujuan
• Kondisi pasien stabil
• Program rehabilitasi tercapai secara maximal
• Keluarga sudah mampu melakukan perawatan pasien
• Pasien di rujuk
• Pasien menolak pelayanan lanjutan
• Pasien meninggal dunia
2.5 Peran dan Fungsi Perawat Kesehatan di Rumah
1) Manajer kasus : Mengelola dan mengkolaborasikan pelayanan,dengan fungsi :
a. Mengidentifikasi kebutuhan pasien dan keluarga.
b. Menyusun rencana pelayanan.
c. Mengkoordinir aktifitas tim
d. Memantau kualitas pelayanan
2) Pelaksana : memberi pelayanan langsung dan mengevaluasi pelayanan. dengan fungsi :
a. Melakukan pengkajian komprehensif
b. Menetapkan masalah
c. Menyusun rencana keperawatan
d. Melakukan tindakan perawatan
e. Melakukan observasi terhadap kondisi pasien.
f. Membantu pasien dalam mengembangkan prilaku koping yang efektif.
g. Melibatkan keluarga dalam pelayanan
h. Membimbing semua anggota keluarga dalam pemeliharaan kesehatan.
i. Melakukan evaluasi terhadap asuhan keperawatan.
j. Mendokumentasikan asuhan keperawatan.

2.6 Manfaan Pelayanan Kesehatan di Rumah


Setting rumah dapat lebih memberikan kenyamanan klien dalam menjalani
perawatan secara individul. Banyak klien yang lebih suka dirawat di rumah. Pengkajian
mengenai faktor-faktor lingkungan yang menunjang kese-hatan dapat lebih lengkap karena
dapat diobservasi secara langsung sehingga dapat langsung dipertim-bangkan mengenai
pelayanan apa yang cocok untuk klien secara financial, dll.
Pengkajian mengenai pola hidup dan norma-norma keluarga lebih mudah
dilakukan. Partisipasi anggota keluarga dapat terfasilitasi dengan baik. Anggota keluarga
mungkin akan lebih bersemangat untuk menerima dan mempelajari hal-hal yang dapat
meningkatkan atau menunjang kesehatannya karena aplikatif dan sesuai dengan kondisi di
rumah.Dapat memperpendek masa rawat di rumah sakit sehingga biaya perawatan dapat
menurun. Menurunkan nosocomial infection.

2.7 Tahap – tahap Pelayanan Kesehatan di Rumah


A. Manajemen Kasus Home Care
1. Melakukan seleksi kasus
a. Resiko tinggi ( Bayi, balita, lansia, ibu maternal )
b. Cidera tulang belakang cidera kepala
c. Coma, Diabetes mellitus, gagal jantung, asma berat
d. Stroke
e. Amputasi
f. Ketergantungan obat
g. Luka kronis
h. Disfungsi kandung kemih
i. Rehabilitasi medik
j. Nutrisi melalui infus
k. Post partum dan masalah reproduksi
l. Psikiatri
m. Kekerasan dalam rumah tangga.

2. Melakukan pengkajian kebutuhan pasien.


a. Kondii fisik
b. Kondisi psikologis
c. Status sosial ekonomi
d. Pola prilaku pasien
e. Sumber- sumber yang tersedia di keluarga pasien

3. Membuat perencanaan pelayanan


a. Membuat rencana kunjungan
b. Membuat rencana tindakan
c. Menyeleksi sumber- sumber yang tersedia di keluarga / masyarakat.

4. Melakukan koordinasi pelayanan


a. Memberi informasi berbagai macam pelayanan yang tersedia
b. Membuat perjanjian kepada pasien da keluarga tentang pelayanan
c. Menkoordinasikan kegiatan tim sesuai jadwal
d. Melakukan rujukan pasien

5. Melakukan pemantauan dan evaluasi pelayanan.


a. Memonitor tindakan yang dilakukan oleh tim
b. Menilai hasil akhir pelayanan ( sembuh, rujuk, meninggal, menolak )
c. Mengevaluasi proses manajemen kasus
d. Monitoring dan evaluasi kepuasan pasien secara teratur

Você também pode gostar