Você está na página 1de 30

PEMBANGUNAN:

PARADIGMA,

PERMASALAHAN, DAN

SOLUSINYA

A.PENGERTIAN PARADIGMA

Paradigma merupskan dasar berpikir kita

dalam melihat suatu realitas sehingga mampu

mempengaruhi apa yang dipilih, dilihat, dan

diketahui.

B. PENGERTIAN DAN DEFINISI

PEMBANGUNAN

Inayatullah (1976) mendefinisikan

pembangunan sebagai perubahan menuju pola-pola

masyarakat yang lbeih baik dengan nilai dengan

nilai-nilai kemanusiaan yang memungkinkan suatu

masyarakat mempunyai kontrol yang lbeih

terhadap diri sendiri.


Menurut PBB, pembangunan masyarakat

dirumuskan sebagai suatu proses melalui usaha dan

prakarsa masyarakat sendiri dalam rangka

memperbaiki kondisi ekonomi, sosial dan budaya.

Rumusan pengertian pembangunan setidaknya

dapat kita pahami sebagai hubungan mata rantai

yang saling terkait dalam rangka mengrahkan,

mengendalikan dan mewujudkan swtiap bentuk

perubahan yang mengarah pda kebutuhan

masyarakat.

C. PARADIGMA DAN TEORI AWAL

PEMBANGUNAN

Semenjak diperkenalkan hingga digunakan,

konsep pembangunan di negara—negara Dunia

ketiga di klaim sebagai awal paradigma

pembangunan dilaksanakan. Paradigma awal

pembangunan pada mulanya terispirasi oleh 3(tiga)

teori besar, yakni :

a. Teori Moderinisasi

b. Teori ketergantungan

c. Terois sistem dunia


1. Teori modernisasi

Lahir sekitar tahun 1950-an, yang di

tandai beberapa momentum penting , yaitu:

a. Terjadinya revolusi intelektual di tiap

negara melakukan respon terhadap

perang dunia ke II

b. Terjadinya perang dingin antara negara

komunis dan Amerika serikart.

Moderinisasi dikenal sebagai suatu gerakan

keilmuwan antar disiplin ilmu sosial yang berfokus

pada kajian perubahan sosial. Dilihat dari

sejarahnya, penulis meyakini bahwa teori

modernisasi merupakan teori yang didewakan

negara-negara berkembang termasuk indonesia.

Menurut Yudistira (2003) teori modernisasi

ada;ah suatu deskripsi dan eksplanasi tentang proses

transformasi dari masyarakat tradisional atau

berkembang menuju masyarakat modern.

Atau proses pertumbuhan ekonomi dan

perubahan sosial, politik dan ekonomi.


Secara sosiologis moderinisasi sebagai alat,

melengkapi semua kelompok primer lainnya, agar

memiliki peran-peran khusus dengan munculnya

kesadaran, dan pentingnya asosiasi sekunder yang

berfungsi majemuk.

Secara politik, modernisasi melbatkan tiga

aspek: melibatkan rasionalisasi, pergantian pejabat

politik, kekuasaan nasional yang bersifat sekuler.

Teori modernisasi mengusung semangat

pembangunan mengubah masyarakat dari era

tradisional menuju masyarakat modern. Mulai dari

nilai, ekonomi ,sosial dan politik yang dipercaya

menjai ukuran kemajuan masyarakat di negara-

negara berkembang. Tema modernisasi selalu

menadi ukuran kemajuan masyarakat.

2. Teori ketergantungan

Kemunculan teori ini merupakan hasil analisis

terhadap teori modernisasi, sehingga teori ini


terlahir sebagai kritikan sekaligus tandingan teori

sebelumnya.

Hubungan ketegantungan dalam teori ini

digambarkan sebagai posisi saling membutuhkan

dan saling mengisi. Bahwasanya keberhasilan

pembangunan suatu negara tidak akan tercapai

tanpa bantuan ketergantungan pihak lain.

3. Teori sistem dunia

Budiman mengutip pernyataan Brewer:

sebuah sistem dunia tidak harus berarti bahwa dia

menguasai seuruh dunia, sistem ini dirumuskan di

semuah unit dengan satu pembagian kerja dan

macam-macam sistem budya.

Teori sistem dunia merupakan aliran

pemikiran yang lahir paling akhir yang

menawarkan orientasi penafsiran baru terhadap

peristiwa penting seperti industrialisasi., krisis

negara sosialis, dan hadirnya gelombang baru

kolonialisme dan prisnsip kapitalisme.


Berdasarkan pandangan ketiga teori tersebut,

kita bisa mengammbarkan ciri-ciri dari teori

pembangunan sebagai berikut:

a. Pendekatan posisitf instrumental terutama

menggunakan indikatr kuantitatif

b. Perspektif formal, dimana pemangunan

dirumuskan secara universal yang dapat

dikombinasikan dengan model peramalan

c. Budaya yang kebarat-baratan

d. Berpaham endogenus dan eksogenus

e. Perspektif deterministik ekonomi, teknologis,

dan budaya massa.

D.KRITIK PARADIGMA PEMBANGUNAN:

KEMAJUAN ATAU KEMUNDURAN

Pembangunan suatu ideologi internasional

bermula dari suatu komunikasi , pidato presiden

Truman kepada kongres AS, butir keempat pidato


itu disebut point iv itulah awal paradigma

pembangunan.

Di Indonesia, sebagian masyarakat akhirnya

tidak mampu bersifat kritis terhadap pemahaman

dan permasalahan yang dihadapinya. Sebaliknya,

negara dalam hal ini para elit politik sibuk dengan

urusan kepentingannya masing-masing.

Perkembangan paradigma pembangunan

selama ini pada dasarnya hanya memperbesar

jurang pemisah dan perbedaan pola hubungan yang

dinamis hanya memishkan tingkat ketergantungan

yang tinggi. Arus perdagangan, industri dan

keuangan berada dalam persekuatuan ekonomi dan

politis, sebagai suatu jaringan internasional yang

luas dan dikuasai oleh negara-negara barat.

E. PEMBANGUNAN: KONSEP YANG BELUM

SELESAI

Pada aspek konseptual, konsep awal dan

pengertian pembangunan berlaku selama ini

diidentikan dengan istilah development sebagai


kerangka berpikir yang konseptual untuk menyebut

perubahan individu, institusi, dan membedakan

kemajuan dengan keterbelakangan.

Sementra pada aspek praktis, pembangunan

sebagai suatu kegiatan nyata dan terncana.

Paradigma pembangunan yang berlaku pada masa

itu adalah paradigma modernisasi. Yang

memandang pembangunan sebagai suatu perspektif

yng satu arah dan bersifat evolusioner.

Model pembangunan meliputi:

1. Didasarkan pada pemahaman yang

menyeluruh mengenai kebutuhan nasional

2. Digerakkan pada kecepatan berapa saja

yang layak sesuai dengan kebutuhn

masyarakat.

3. Diarahkan menuju apa yang di persepsikan

oeh negara tersebut sebagai tujuannya.


F. PEMBANGUNA: PENYEBAB DAN

AKIBATNYA

Penyebab kegagalan paradigma awal

pembangunan, yaitu:

1. Konsep pembangunan dimaknai hanya sebatas

ideologi tunggal yang bersifat universal.

2. Pendekatan pembangunan yang digunakan,

yaitu oendekatan teori ekonomi-politik

3. Terjadi penyimmpangan peristilahan konsep

pembangunan yang di gunakan.

4. Praktik pembangunan yang dilakukan belum

berpihak kepada rakyat.


5. Agenda pembangunan lebih bernuansa

pendekataakn proyek dibanding pendekatan

program.

Alasan lemahnya aspek sosial budaya dan

pemerataan hasil pembangunan, yaitu:

1. Masalah sosial pada pembanunan nasional.

2. Adanya kesenjangn pendapatan perkapita

antar penduduk.

3. Pertumbuhann tidak mencapai status politik

yang diharapkan.

4. Ketidak adilan pendapatan muncul dihampir

semua negara.

5. Angka pengangguran yang diakibatkan upaya

penekanan angka pertumbuhan

6. Kekuasaan yang dikonsentrasikan dan

biasanya sebagian memeroleh keuntungan.


Saran model pembangunan paradigma yang

tidak bekerja untuk memgurangi kemiskinan

yaituL:

1. Pada model paradigma lama, menunjukan

pertumbuhan ekonomi yang tidak adil.

2. Hal yang memberi keuntungan sangat besar

dari ekspansi ekonomi yang lambat

mengatasi masalah kemiskinan.

3. Pada oaradigma dominan, oertumbuhan

ekonomi selalu disamakan dengan

pembangunan.

Faktor oenyebab paradigma pembangunan

tidak bisa memberi ruang usaha perbaikan yaitu:

a. Pengangguran

b. Ketidak adilan pendapatan

c. Kemiskinan
Di Inonesia model pembangunan yang

bertumbu pada pertumbuhan ekonomi ini tidak

mewujudkan kesejahteraan rakyat yang diinginkan,

bahkan jauh dari yang diharapkan, pada masa orde

baru, alih-alih menjadi negara swasembada pangan,

untuk kebutuhan dlam negri saja seperti beras harus

mengimmpor dari vietnam dan thailand. Kondisi

ini terus menerus berlangsung sampai terjadi krisis

berkepanjangan melanda Indonesia tiada ampun

hingga berdimensi luas. Pengalaman ini

menggerakkan para praktisi dan politikus agar

pembangunan dapat menjangkau masyarakat dan

kebutuhannya secara luas.

G. POTRET PEMBANGUNAN DI INDONESIA

Di Indonesia, hasil pembangunan belum

meperlihatkan oembangunan signifikan bagi

kebutuhan rakyat banyak. Sejak orde baru sampai

masa refirmasi, pergeseran pendekatan

pembangunan yang menyebabkan permasalahan


pembangunan yang krusial belum mendapat

perhatian khusus dari pemerintah.

Hal lain yang dianggap penting untuk disikapi

oleh kita adalah ergeseran pola kebijakan

pemerintah, dari kekuasaan yang sentralis menuju

desentralisasi.

Sesungguhnya, kasus-kasus pembangunan yang

terjadi menunjukkan potret ketidakmampuan

pemerintah dalam mengelola pembangunan untuk

rakyatnya. Mengahadapi situasi semacam ini, bila

tidak dikelola secara bijsk, serius dan terencana oleh

pemerintah bersama masyararakat, cepat atau

lambat bangsa Indonesia akan dihadapkan pada

situasi yang penuh kejuatan, berimplikasi luas pada

kelanjutan pembangunan dan perubahan yang

tidak dapat diduga dan semakin sulit untuk

dijelaskan

H. PERUBAHAN PARADIGMA

PEMBANGUNAN
Besarna perhatian masyarakat untuk ikut

memikirkan masalah pokok pembanguan sehingga

menuntut para ahli pembangunan dan ilmu sosial

untuk memikirkan kembali paradigma yang

relevan.

Alasan logis perubhan paradigma berdasarkan

fakta konkret dilpapangan:

1. Jumlah pemduduk miskin menurut data

BPPS dan depsos (2002) yaitu 35,7 juta jiwa.

2. Pertumbuhan sebagai definisi pembangunan

tidak mencapai status politik atau

kesetaraan seperti yang diharapkan

3. Pengangguran dan ketidk adiln yang muncul

di semua aspek.

4. Kekuasaan dikonsentrasikan antara elit

karenanya mereka merasa diuntungkan

dngan adanaya pertumbuhnan.


I. PARADIGMA BARU PEMBANGUNAN:

MODEL PEMBANGUNAN YANG BERPUSAT

PADA RAKYAT.

Sebagai konsep yang bertumpu pada aspek

sosial- budyaa. Pembangunan pada paradigma ini

didefiniskan sebagai strategi pemberdayaan

asyarakat yang berorientasi pada nilai-nilai sosial

yang hidup dan berkembang. Maksudnya tidak saja

menumuhkan dan mengenmbangkan nilai tambah

ekonomis tetapi juga nilai tambah sosial secara adil

dan setara. Sebagai upaya pengembangan kapasitas

manusia dan masyarakat baik individu maupun

kelompok sebagai kekuatan.

Pembangunan yang berpusat pada rakyat

yaitu sebagai berikut:

1. Penekanan pada dukungan dan

pembangunan usaha-usaha swadaya kaum

miskin guna menangani kebutuhan mereka

snediri.
2. Kesadaran bahwa kendati sektor modern

merupakan sumber utama pertumbuhsn

ekonomi yang konvensional.

3. Kebutuhan akan adanya kemampuan

kelembangaan yang baru dalam usaha

membangun kemampuan sumber daya lokal.

Dasar untuk perubahan struktural dan

normatif dalam pembangunan yang berpusat pada

rakyat, yakni:

1. Memusatkan pemikiran dan kebijakan

pemerintah pada penciptaan keadan

keadaan yang mendorong usaha rakyat.

2. Mengembangkan struktur dan proses

organisasi yang berfuungsi e=sesuai

kaidah.

3. Mengembangkan sistem produksi-

konsumsi yang diorganisasi secara baik

berlandaskan kaidah kepemilikan.


J. MODEL PEMBANGUNAN YANG RELEVAN.

1. Model pengembangan lokal.

Berasumsi bahwa perubahan masyarakat

dapat dilakukan melalui partisipasi aktif.

Model ini beruoaya menumbuhkan motivasi

perencanaan dan pemecahan masalah.

2. Model perencanaan sosial

Model ini berangkat daro asumsi bahwa

suatu oerubahan memerlukan analisis teknis

dan rasional. Model ini mempunyai tujuan

strategis, yakni merencanakan, menyusun,

melayani dan mengerjakan permalasalah

yang ada seperti kampanye, dan pemasaran.

3. Model aksi sosial

Strategi dasar model ini menganggap

masyarakat terdiri dari kelompok-kelompok

dan golongan-golongan ataupun organisasi


yang didasarkan pada etnis, suku, profesi

dan keterampilan atau keahlian. Model ini

bertjuan mengadakan perubahan mendasar.

Dari ketiga model ini, menegaskan bahwa

prinsip pembangunan menggunakan teknik

partisipatif masyarakat yang harus menjadi pelaku.

K.PERBANDINGAN MODEL PEMBANGUNAN

a. Model pembangunan dengan indikator

pertumbuhan ekonomi.

b. Model pembangunan dengan kebutuhan

dasar kesejahteraan.

c. Model pembabgunan yang berpusat pada

rakyat.

HUBUNGAN PATRON- CLIENT DALAM

BIROKRASI.

1. Ciri birokrasi
a. Adanya pembagian tugas dan pekerjaan

b. Sistem pngaturan

c. Kewenangan tersusun secara berjenjang

d. Tata cara yang impersonal.

2. Konsep hubungan patron-client

Dapat dimaksudkan sebagai hubungan

pelindung dengan yang dilindungi atau di

naungi(bapak-anak buah).

3. Dampak hubungan patron-client dalam

birokrat.

Timbulnya aspek negatif dalam berokrasi yang

dikenal

‘asal bapak senang”.

Walaupun kepentingan rang banyak tidak

terlaksana tetapi kalau bapak sudah senang itu

seringkali dianggap berhasil. Sehingga timbullah

korupsi karna hubungan tersebut.


4. Pengaruh nilai budaya pada hubungan patron-

client dalam birokrasi.

Hormat pemnghargaan dari masyarakat

terhadap seorang birokrat bukanlah semata-mata

adanya semat, drajat dan kramat yang melekat

pada dirinya tetappi pada watak dan

kerpibadiannya.

SISTEM MONITORING DAN EVALUASI

PEMBANGUNAN

1. Pengertian monotoring dan evaluasi

Mentoring adalah menyediakan informasi

yang dapat digunakan pimpianan proyek

menilai dan mengambil keputusan yang tepat.

Evaluasi untuk menentukan apakah tujuan

proyek yang ditetapkan dan diharapkan itu

tercapai.
2. Siklus proyek

a. Tahap identifikasi

b. Tahap persiapan

c. Tahap pelaksanaan

d. Tahao penyelesaian

PEMBAHARUAN ADMINISTRASI:

TAKSONOMI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

Unsur penting pembaharuan administrasi:

a. Merupakan usaha yang dilakukan secara sadar

dan terencana.

b. Merupakan suatu proses.

c. Kebutuhan akan adanya aparatur pemerintah

dan melaksanakan rancangan pembangunan.

4 kelompok agen pembaharuan:

a. Militer

b. Partai politik

c. Birokrasi
d. Teknokrat

BEBERAPA IMPLIKASI STRATEGI

PEMBANGUNAN INDONESIA TERHADAP

KESEMPATAN KRJA DAN PEMERATAAN

PENDAPATAN MASYARAKAT DESA.

Di indonesai tanah merupakan faktor produksi

yang sangat langka, maka strategi yang lebih cocok

adalah program land reform, yaitu surplus

pertanian.

Dengan begitu =, maka konstentrasi kepemilikan

tanah dilaksanakan berdasarkan dua alasan pokok,

yaitu untuk meratakan pendapatan penduduk serta

meningkatkan produksi dan pendapatan setiap

petani.

Ole karnanya, apabila program 8 jalur

pembangunan khususnya pemerataan kesempatan

kerja dan pembagian pendapatan direalisasikan,


maka mutlak bagi indonesia untuk menjalankan

strategi pembangunan pertanian yang radikal,

dengan organisasi pertanian yang berbentuk

komune mlalui program tersebut.

BEBERAPA MASALAH SOSIO-BUDAYA DAN

POLITIK DALAM KONTEKS ERA LEPAS

LANDAS

Dalam era lepas landas bukan mustahil akan

muncul konflik-konflik antara anggota masyarakat

dan golongan-golongan akibat beraneka ragamnya

kepentingan. Mnghadapi keadaan sepeti itu maka

diperlukan mekanisme dan prosedur penyelesaian

konflik yang baik. Disini juga terletak peran negara

dalam pengaturan konflik. Apabila diabaikan maka

akan terjadi akumulasi konflik dalam masyarakat,

ataukah dimanfaatkan .

Untuk menghadapi pergeseran-pergeseran

sosial semacam itu tentu diperlukan adanya


kemampuan antisipatif dan adaptif dari pembuat

kebijakan masyarakat itu sendiri.

Tentu tidak satupun dianatra kita yang

menghendaki lepas landas pembangunan yang

bersifat abortif, yang karna proses kelahirannya

telah dipacu terlalu cepat, banyak warga

masyarakat yang tidaak siap sehingga

menimbulkan banyak kerugian.

SIAPA PEMBAYAR ONGKOS PEMBANGUNAN?

Dana yang digunakan ke kota-kota untuk

membiayai pembangunan industri tersebut berasal

dari pinjaman/hutang luar megeri, semisal

internasional moneytary fund. Hadirnya institusi

keuangan internasional ini sedkit banyak

menunjukkan situasi ketergantungan ekonomi

indnesia.
Dana pembangunan hasil pinjaaman dari

lembaga-lembaga keuangan internasional di atas,

apakah dipergunakan untuk membangun sekolah,

universitas, perumahan, kantor-kantor dan lain

lain. Untuk membayar semua hutang tersebut

pemerintah harus menggunakan mata uang asing

yang mau tidak mau harus dapat dihimpun lewat

hasil penjual barang-barang komoditi ekspor.

Oleh karena itu, matas uang asing yang

dipergunakan oleh pemerintah untuk membayar

hutang beserta bunganya. Bagian terbesar dari hasil

pinjaman berorientasi pada pwertumbuhan dan

dihimpun dari kerja keras para petani di desa-desa

untuk membantu.

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROSES

PEMBUATAN KEPUTUSAN DESA

Tiga langkah pembuatan keputusan, yakni:

a. Mencatat semua pilihan strategi


b. Menentukan smeua konsekuensi yang

mengikuti masing-masing strategi itu.

c. Penilaian yang bersifat membandingkan

konsekuensi itu.

Indeks patisipasi masyarakat tersusun aras

enak item yaitu:

1. Jumlah kehadiran dalam pertemuan-

pertemuan tetap

2. Jumlah keadiran dalam pertemuan-

pertemuan penguus

3. Jumlah apa yang dilakukan dalam tiap kali

pertemuan

4. Jabatan yang dipegang

5. Keanggotaan dalam kepanitiaan

6. Pemberian suara dalam/ waktu pemilihan

Partisipasi dalam desa adalah proses

pembuatan keputusan dengan mengambil bagian

didalamnya terdapat masyaraat.


Proses pembuatan keputusan:

a. Tahap inisiasi

- Memikirkan rencana

- Mengajukan gagasan

b. Tahap legitimasi

- menghadiri rapat

- Membicarakn sesuatu

- turut serta memberikan ide

-menghadiri rapat desa

PERANAN KEPEMIMPINAN DAN DAYA

ADAPTASI TERHADAP MODERNISASI.

Kesediaan bekerja keras dan bertanggung

jawab serta keberanian dalam mengambil

keputusan adalah tindakan dan ciri sikap posisitf

dari seorang pemimpin.

1. Daya adaptasi masyarakat desa

Usaha motivasi yang dilakukan pemerintah

untuk meningkatkan partisipasi masyarakat


desa adalah pemberian subsidi desa setiap

tahunnya. Selain untuk meningkatkan kegiatan

pembangunan, juga untuk mendorong

partisipasi masyarakat. Dengan demikian

diharapkan pembangunan bukan saja

mewujudkan kesejahteraan materil tetapi juga

manusia seutuhnya.

Dapat disimpulkan bahwa, daya adaptasi

masyarakat juga merupakan faktor penentu

yang berpengaruh terhadap berhasol tidaaknya

kegiatan pelaksanaan moernisasi desa.

2. Mdernisasi desa

Usaha-usaha perubahan atau

pembaharuan itu khususnya di bidang sosial

budaya mengandung usaha untuk membangun

nilai-nilai manusiawi maupun nilai budaya

sebagai landasan moderniasi desa.


Usaha tersebut kerap kali memperoleh

hambatan baik yang datang dari masyarakat

itu sendiri maupun faktor dari luar

lingkungannya.

Diantaranya adanya sikap acuh tak acuh

msyarakat dan sikap pasif terhadap kegiatan

dan orogram pmbangunan desa dari

pemerintah. Tentu akan mempengaruhi hasil

hasil yang hendak di capai terutama dengan

hubungannya dengan peneysuaian mental

masyarakat terhadap usaha modernisasi.

Untuk menanggulangi masalah tersebut

sangat dibutuhkan sikap keterbukaan

masyarakat baik pemimpin maupun warganya.

Sehingga kegiatan mmodernisasi desa akan

memberikan aspek-aspek positif terhadap

produktivitas yang hendak dicapai pemerintah.


ADMINISRASI PEMBANGUNAN

ASRA AYU NENSI

S1A1 17 011

Administrasi Publik (A)

JURUSAN ILMU ADMINISTRASI PUBLIK

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU

POLITIK

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2018

Você também pode gostar